PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR
LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA
KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 MEDAN
Oleh :
FLORA MIRANTI L. TOBING
NIM : 8116122006
Digunakan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
ABSTRAK
FLORA MIRANTI LUMBAN TOBING. NIM 8116122006. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Medan. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Negeri Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui hasil belajar akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah dan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori, (2) Mengetahui hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah, dan (3) Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belalajar Akuntansi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah 102 orang yang berasal dari tiga kelas yaitu kelas XI (sebelas) IPS SMA Negeri 3 Medan, sedangkan sampel seluruhnya 67 orang yang terdiri dari dua kelas dengan menggunakan cluster random sampling. Sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu sampel penelitian diberikan tes kemampuan berpikir logis untuk membedakan jenis kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Tes hasil belajar yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitas tes. Hasil yang diperoleh dari 40 soal yang diujicobakan, sebanyak 39 saja yang memenuhi persyaratan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan Anava 2 jalur yang sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas data dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas varians dengan uji Fisher dan uji Bartlett.
Hasil analisis data diperoleh; (1) hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 29,56 dan Ftabel = 3,968 untuk taraf signifikansi
dengan derajat dk (1,76). (2) hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntansi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah. Hal ini ditunjukkan Fhitung = 4,47
dan Ftabel = 3,968 untuk taraf signifikansi dengan derajat dk (1,76), dan
(3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa dalam mempengaruhi hasil belajar Akuntansi. Hal ini ditunjukkan Fhitung =
9,88 dan Ftabel = 3,968 untuk taraf signifikansi dengan derajat dk (1,76).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi, strategi pembelajaran berbasis masalah tepat digunakan bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah lebih efektif dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
ABSTRACT
FLORA MIRANTI LUMBAN TOBING. NIM 8116122006. The Effect Of Instructional Strategy And The Ability Of Logical Thinking On Students Of Grade XI Social Science Learning Achievement Of Accounting Of SMA Negeri 3 Medan. A Thesis. Education Technology, Post Graduate School The State University Of Medan, 2013
This aimed of this research were to : (1) finding the learning achievement of accounting between students taught with problem-based instructional strategy and expository instructional strategy (2) finding the learning achievement of Accounting between student who had ability of high logical thinking and low logical thingking, and (3) finding interaction between instructional strategy and the ability of logical thinking on the students achievement of accounting.
This research is quasi experiment. The population for this study was 102 students from three classes of Grade XI Social Science, and 67 students from two classes were taken as sample using cluster random sampling. Before doing the treatment, the sample was given an ability of logical thinking test to diffentiate the kind of the students. The learning achievement test applied in testing hypothesis were tried to know the validity and reliability of the test. The result is of 40 test items there is 39 test items that fulfill the requirement (valid). The data analysis method applied in this research is descriptive statistic to present the data and inferential statistic for testing the hypothesis. The hypothesis were tested using 2 way Anova. Before the application of analysis, the normality test for the data was conducted by Liliefors and Variance homogeneity test by Fisher and Barlett test. The result of the data analysis proved that (1) the results of students studying of accounting is taught in problem-based instructional strategy is higher than the results of students studying of accounting is taught by using ekspository instructional strategy, it is shown by Fcount = 29.56 > Ftable = 3.968 on significant
level with dk = (1.76). (2) the results of studying of accounting students who have high ability to think logically superior accounting learning outcomes of students who have low ability to think logically. It is shown by Fcount = 4.47 >
Ftable = 3.968 on significant level with dk = (1.76), and (3) the interaction
between instructional strategiy and students logical thinking in Accounting affect students learning outcomes. It is shown by Fcount = 9.88 > Ftable = 3.968 on
significant level with dk = (1.76).
The results of this research show that in order to crease the learning achievement of Accounting , the problem-based instructional strategy is a superior strategy for the students who have ability of high logical thinking level. While for the students who have the lower early logical thingking ability is preferred taught by ekspository instructional strategy.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul tesis ini adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran dan
Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas
XI IPS SMA Negeri 3 Medan.
Tesis ini dapat diselesaikan atas bantuan, dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Pembimbing tesis saya, Prof.
Dr. Efendi Napitupulu,M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih ,M.Pd selaku dosen pembimbing II.
Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Penguji Saya,Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Prof. Dr. Sahat Siagian ,M.Pd dan Dr. Eko Nugrahadi, M.Si
Terima kasih saya ucapkan kepada yang saya hormati:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Prof. Dr. H Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan
3. Syarifuddin, M.Sc., Ph.D, selaku Asisten Direktur I Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan
4. Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, selaku Asisten Direktur II Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
5. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
6. Dr. Mursid, M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
7. Bapak/Ibu Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
8. Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3
Medan dan Guru bidang studi Ibu Drs. Khamisah dan Ibu Rumista Pakpahan, Spd.
9. Suami saya yang tercinta Eliman Pasaribu, ST
10.Ayahanda tercinta Tombang Lumbantobing dan Ibunda tercinta Hotmaida br.Ambarita dan Mertua saya yang tercinta Tiorim br. Sianturi seluruh
saudara saya yang telah memberikan dorongan moral, semangat dan materil kepada penulis dapat menyelesaikan pendidikan Magister di Program Pascasarjana.
11.Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan XX, Program Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Khususnya Ibu Elfrida Lubis, Tio
Lambok Simanjuntak, Berlian Marpaung, Neni Erita Kentaren,Ruth Melarty Simarmata, Yanti Saragih dan Bapak Tumbur Simangunsong.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini masih perlu perbaikan dalam rangka penyempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Penulis berharap smoga tesis ini
bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca
Medan, Juni 2013 Penulis,
Flora Miranti L. Tobing
NIM.8116122006
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 11
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi ... 11
1.1 Hakikat Belajar... 11
1.1 Hakikat Belajar Akuntansi..………... 16
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 20
a. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ... 26
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 76
H. Uji Coba Instrument Penelitian ... 91
I. Hasil Uji Coba Instrument ... 94
J. Teknik Analisis Data ... 96
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 98
1. Deskripsi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah 99 2. Deskripsi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 100
3. Deskripsi Data Hasil Belajar Akuntansi dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 101
4. Deskripsi Data Hasil Belajar Akuntansi dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 104
5. Deskripsi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 104
6. Deskripsi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 105
7. Deskripsi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 107
8. Deskripsi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Kemampuan Berpikir Logis Rendahdah ... 108
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 109
C. Pengujian Hipotesis ... 114
D. Uji Scheffe ... 117
E. Diskusi Hasil Penelitian ... 118
F. Keterbatasan Penelitian ... 125
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1 Perolehan Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Semester
Akuntansi Empat Tahun Terakhir di SMA Negeri 3 Medan ... 4
Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Medan Tahun Ajaran 2012-2013... 77
Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 79
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Akuntansi ... 87
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis... 88
Tabel 4.1 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ... 96
Tabel 4.2 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 97
Tabel 4.3 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 99
Tabel 4.4 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi dengan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 100
Tabel 4.5 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 101
Tabel 4.6 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 103
Tabel 4.7 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 104
Tabel 4.8 Distribusi Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 105
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa ... 107 Tabel 4.11 Hasil Pengujian Normalitas Data Berdasarkan Interaksi
Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Siswa108 Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa
yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
dan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 109 Tabel 4.13 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Siswa dengan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi dan Kemampuan
Berpikir Logis Rendah ... 109 Tabel 4.14 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Strategi Pembelajaran
dan Kemampuan Berpikir Logis ... 110 Tabel 4.15 Ringkasan Data Hasil Penelitian Persiapan Perhitungan
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ... 97 Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 98 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Akuntansi yang Diajar dengan
Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 99 Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Akuntansi dengan Kemampuan
Berpikir Logis Rendah ... 101
Gambar4.5 Histogram Hasil Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 102 Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Belajar Akuntansi Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Kemampuan Berpikir Logis Rendah ... 103 Gambar4.7 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Kemampuan Berpikir Logis Tinggi ... 105 Gambar4.8 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan
Strategi Pembelajaran Ekspositori dan Kemapuan Berpikir Logis Rendah... 106
Gambar4.9 Interaksi antara Strategi Pembelajaran dengan Kemampuan
DAFTAR LAMPIRAN
Silabus ... 138
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 139
Skenario Pembelajaran ... 154
Modul ... 167
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi ... 197
Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Logis ... 210
Analisis Butir Ujicoba Instrumen Tes ... 228
Distribusi Data Penelitian ... 251
Pengujian Normalitas Data ... 275
Pengujian Homogenitas Data ... 284
Analisis Varians Dua Jalur Dengan Faktorial 2 x 2 ... 288
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini, menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan
di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu pemerintah dituntut untuk lebih memperhatikan masalah pendidikan di Indonesia.
Laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melampaui laju peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Sehingga sumber daya manusia
Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar.
Pendidikan adalah bentuk perwujudan dari hasil pikir dan budaya manusia yang dinamis, oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah
hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu
terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Pembangunan pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Melalui pembangunan sumber daya manusia (SDM) di bidang
pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Sekolah memiliki peranan yang cukup penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yakni memiliki proses pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran merupakan suatu hal yang cukup kompleks dan banyak faktor yang ikut mempengaruhinya seperti : guru, siswa, metode, media, strategi, materi pelajaran, sarana dan prasarana. Hamalik ( 2003 ) berpendapat bahwa secara
operasional ada lima variabel yang berperan dalam proses belajar mengajar yaitu tujuan pelajaran, materi pelajaran, metode dan strategi mengajar, guru dan murid.
Mata pelajaran Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) SMA. Mata pelajaran
Akuntansi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan mata pelajaran yang lain. Salah satu kekhususan itu adalah selain mengkhendaki pemahaman terhadap konsep pelajaran tersebut juga menuntut praktek dan retensi
karena ada bagian-bagian pelajaran yang harus dikuasai melalui ingatan. Akuntansi dapat diartikan seperangkat pengetahuan yang mempelajari
yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomik. Pengambilan keputusan biasanya memerlukan informasi untuk menyakinkan
bahawa harapan-harapannya cukup pasti akan terealisasi. Salah satu informasi yang penting dalam dunia usaha maupun dalam kehidupan sehari-hari adalah
informasi keuangan sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan tertentu. Unsur penting lain adalah perlunya informasi keuangan untuk pertanggungjawaban. Akuntansi merupakan satu pengetahuan yang banyak
menawarkan tantangan intelektual mengingat akuntansi dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang lebih luas. Akan tetapi, perlu ditekankan bahwa
akuntansi bukan semata-mata keterampilan teknis atau proses pencatatan. Akuntansi melibatkan pula proses penalaran dan perancangan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi akan diterapkan.
Akuntansi merupakan keahlian khusus yang bersifat melayani masyarakat sehingga factor sosial, etika, dan moral juga terlibat di dalamnya, faktor tersebut
menjadi penting khususnya kalau akuntansi diarahkan untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber ekonomi yang menguasai hajat
hidup orang banyak.
Penguasaan siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dapat dilihat dari kemampuan dalam melakukan pembukuan. Tidak hanya itu secara nasional
penguasaan siswa terhadap mata pelajaran tersebut juga dapat dilihat dari hasil ujian nasional dimana berdasarkan hasil pengamatan masih berada di bawah
Dari hasil penelititan awal yang dilakukan di SMA Negeri 3 Medan menunjukkkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi masih
dikategorikan rendah.Hal ini dapat dilihat dari data siswa di SMA Negeri 3 Medan masih banyak yang memperoleh nilai rendah pada mata pelajaran akuntansi
sehingga tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran akuntansi di sekolah ini yakni sebesar 70,00.
Tabel 1. Perolehan rata-rata nilai ujian akhir semester akuntansi empat tahun terakhir di SMA Negeri 3 Medan
NO
MATA PELAJARAN TAHUN AJARAN NILAI
RATA-RATA
1 Akuntansi 2008/2009 64,00
2 Akuntansi 2009/2010 63,74
3 Akuntansi 2010/2011 65,21
4 Akuntansi 2011/2012 66,35
( Sumber : Data Tata Usaha SMA Negeri 3 Medan )
Dari tabel di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan hasil belajar mata pelajaran Akuntansi masih cenderung kurang memuaskan. Hal ini dapat
disebabkan oleh penyampaian materi secara teori oleh guru lewat ceramah, demonstrasi, latihan dan mengadakan tugas-tugas. Strategi pembelajaran
dilaksanakan secara stimulan, akibatnya potensi kelas kurang diberdayakan, banyak siswa kurang serius mengikuti materi akuntansi keuangan karena strategi yang digunakan dalam penyampaian bersifat monoton. Pada akhirnya
bersaing dalam dunia pasar kerja.
Untuk mengatasi adanya kesenjangan tersebut, maka salah satu hal yang
dapat diterapkan dalam menyampaikan materi mata pelajaran Akuntansi adalah menyesuaikan strategi dan media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa. Sebagaimana hakikat teknologi pendidikan yang merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar
manusia (AECT, 1986:1). Dengan kata lain teknologi pendidikan menitik beratkan pada pemecahan masalah belajar secara sistematis dengan menggunakan berbagai sumber, metode, alat, prosedur, gagasan dan organisasi. Jadi selain
pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, perolehan hasil belajar suatu kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengenal dan
memahami karakteristik siswa.
Penerapan strategi pembelajaran yang tepat rnenjadi pilihan bila
menginginkan pembelajaran menjadi efektif dan efisien, sebagaimana diungkapkan Slameto (2003:65) agar siswa dapat belajar dengan baik maka strategi pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien. Dikatakan efektif bila
strategi pembelajaran tersebut menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai. Dikatakan efisien apabila strategi pembelajaran
Terdapat berbagai macam strategi pembelajaran yang dapat dipergunakan guru di kelas, salah satu di antaranya adalah strategi pembelajaran berbasis
masalah. Namur perlu disadari bahwa strategi tersebut tidak ada yang terbaik atau terburuk, karena strategi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam hal
ini Sudjana (2002:76) menyatakan bahwa "masing-masing strategi/metode ada keunggulan serta kelemahannya".
Pada pembelajaran berbasis masalah, guru lebih bersifat fasilitator
bagaikan sebuah tim yang bekerja sama dengan siswa dalam menggali sumber-sumber informasi dan guru bertugas membantu siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Guru dalam pembelajaran berbasis masalah lebih banyak berurusan mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam mengkonstruk sendiri pengetahuan yang diinginkan siswa. Strategi pembelajaran berbasis masalah
bertujuan untuk membina siswa dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa secara komprehensif (menyeluruh) dan berinteraksi
dengan lingkungannya. Strategi pembelajaran berbasis masalah menekankan pembelajaran dimana siswa menemukan sendiri apa yang dipelajarinya, bukan
mengetahui dari orang lain sebagaimana terjadi dalam pembelajaran ekspositori.
Sementara itu strategi pembelajaran ekspositori merupakan pembelajaran
yang berpusat pada guru, siswa kurang diberdayakan, dan komunikasi yang terjadi umumnya bersifat satu arah. Dalam proses strategi pembelajaran ekspositori siswa
atau guru mengajarkan materi tertuju pada hasil pembelajaran saja, dan siswa kurang berani bertanya atau memberi tanggapannya terhadap masalah dalam
pembelajaran.
Di samping pemililian strategi pembelajaran yang tepat, maka perolehan
hasil belajar Akuntasi juga dipengaruhi faktor karakteristik siswa. Salah satu faktor karakteristik siswa yaitu kemampuan berpikir logis. Siswa yang mampu berpikir logis akan cepat memahami konsep yang tinggi sehingga dapat
menimbulkan tingkat atensi dan antusiasnya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Kemampuan berpikir logis yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam
kehidupan lainnya. Siswa yang dimiliki kemampuan berpikir logis tinggi dalam mata ajar pendidikan dan latihan berani berpikir tinggi akuntansi keuangan
maka siswa tersebut akan semakin mampu menggunakan berbagai Informasi dan keterampilan yang dimilikinya untuk menyelesaikan soal latihan untuk
memecahkan masalah baru atau permasalahan yang dihadapinya. Sebaliknya jika siswa memiliki kemampuan berpikir logis yang rendah maka diprediksi akan kesulitan dalam melatih diri untuk menyelesaikan soal-soal tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut penelitian ini didasarkan pada penerapan strategi pembelajaran berbasis masalah dan strategi ekspositori . Penelitian
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah serta hasil survey
awal peneliti, maka timbul beberapa pertanyaan yang dapat diidentifikasi sebagai permasalahan yaitu: (1) faktor-faktor apakah yang mempengaruhi
hasil belajar Akuntansi Siswa?, (2) apakah guru dapat melaksanakan manajemen kelas yang baik untuk menciptakan kelas yang kondusif, (3) bagaimana pengaruh tingkat pendidikan guru Akuntansi terhadap hasil belajar Akuntansi siswa?, (4)
apakah guru telah menyesuaikan bahan (materi) pelajaran dengan kem ampuan sis wa? , (5) apakah guru menggunakan multi medi a
dal am pembelajaran?, (6) apakah guru memanfaatkan variasi sumber belajar bagi siswa?, (7) apakah guru menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran?, (8) apakah penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda
akan mempengaruhi hasil belajar siswa?, (9) apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa?, (10) apakah
kemampuan berpikir logis mempengaruhi hasil belajar Akuntansi siswa?, (11) apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis
dalam mempengaruhi hasil belajar Akuntansi siswa?.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah di atas maka. masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh strategi pembelajaran dan kemampuan
pembelajaran ekspositori. Kemampuan berpikir logis dibedakan atas kemampuan berpikir logis tinggi dan kemampuan berpikir logis rendah. Sedangkan hasil
belajar Akuntasi dibatasi pada kelas XI IPS semester genap dengan aspek yang diukur dibatasi pada aspek kognitif. Sedangkan materi ajar Akuntansi
dibatasi pada materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, dimana sub temanya adalah jurnal, buku besar dan jurnal penyesuaian.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, indentifikasi masalah dan pembatasan
masalah di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar Akuntasi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada hasil belajar
Akuntasi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? 2. Apakah hasil belajar Akuntasi siswa yang memiliki kemampuan berpikir
logis tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar Akuntasi siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar Akuntasi ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk:
pembelajaran ekspositori.
2. Mengetahui hasil belajar Akuntansi siswa yang memiliki
kemampuan berpikir logis tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan berpikir logis rendah.
3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis siswa terhadap hasil belajar Akuntansi .
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini secara
teoritis dan praktis. Secara teoritis manfaat, penelitian adalah: (1) untuk memperkaya wawasan ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran, dan (2) untuk memberikan ide baru dalam paradigma pembelajaran.
Sedangkan secara praktis, manfaat penelitian ini adalah: (1) memberikan suatu alternatif bagi guru untuk menerapkan suatu pembelajaran
yang tepat untuk mata pelajaran Akuntansi, dan (2) tersedianya perangkat pembelajaran berbasis masalah yang dapat dipergunakan oleh guru secara
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian strategi pembelajaran
berbasis masalah lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran Akuntansi guna meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Rata-rata hasil belajar siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi yang
diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah maupun strategi pembelajaran ekspositori lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa
dengan kemampuan berpikir logis rendah diajar dengan strategi pembelajaran maupun strategi pembelajaran.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir
logis, di mana siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi lebih baik diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dibandingkan
dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, sedangkan siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah lebih baik diajar dengan
B. Implikasi
Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam mata ajar Akuntansi Keuangan. Hal ini memberikan penjelasan and penegasan bahwa
strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi Keuangan. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan
partisipasi aktif siswa yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan pembelajran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi
pembelajran yang kurang tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar Akuntansi siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah daripada diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini
menunjukkan bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi, karena dalam pembelajaran yang
menerapkan strategi pembelajaran berbasis masalah, siswa cenderung aktif untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya, siswa berupaya menemukan dan menyelesaikan masalah dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran berbasi masalah terhadap hasil belajar Akuntansi berimplikasi kepada guru untuk
masalah diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Akuntansi.
Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan berpikir logis berpengaruh terhadap hasil belajar Akuntansi. Siswa dengan kemampuan
berpikir logis tinggi secara rata-rata mempunyai hasil belajar Akuntansi lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa
kemampuan berpikir logis signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi, selalu melatih dirinya secara terus menerus akan dapat menemukan prosedur belajar yang sistematis
yang pada gilirannya akan terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah-masalah. Dengan demikian konsekuensinya apabila siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah tentu akan rendah pula pencapaian hasil belajar Akuntansi,
sebaliknya siswa dengan keammpuan berpikir logis tinggi maka tingkat pencapaian hasil belajar Akuntansi lebih tinggi.
Konsekuensi logis dari pengaruh kemampuan berpikir logis terhadap hasil belajar Akuntansi berimplikasi kepada guru Akuntansi untuk melakukan identifikasi dan prediksi di dalam menentukan kemampuan berpikir logis yang
dimiliki siswa. Apabila kemampuan berpikri logis siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yagn tepat dan sesuai dengan
materi-materi pengayaan dan soal-soal latihan dengan tignkat kesukaran yagn lebih tinggi sedangkan untuk siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah
diberikan materi-materi remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian siswa
diharapkan mau membangun dan menemukan sendiri pengetahuan and keterampilan yang dibutuhkannya dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belaajr yang lebih baik. Di samping itu siswa diharapkan
mampu untuk meningkatkan retensinya dengan cara menemukan materi-materi penting bukan karena diberitahukan oleh guru.
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari segi kemampuan berpikir logis mengisyaratkan guru dalam memilih strategi pembelajaran maka
mempertimbangkan kemampuan berpikir logis siswa. Dengan adanya kemampuan berpikir logis dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi tertentu
dalam pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu strategi pembelajaran yang ditearpkan guru akan efektif atau tidak tentunya tergantung dari karakteristik
siswa.
Adanya perbedaan kemampuan berpikir logis ini juga berimplikasi kepada guru di dalam memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar
siswa. Bagi siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi hal tersebut tidaklah menjadi sebuah kesulitan bagi guru dalam motivasi, membangkitkan minat dan
maka guru perlu memberikan perhatian yang lebih dan kontiniu di dalam memberikan motivasi dan belajar siswa.
Perbedaan kemampuan berpikir logis ini juga berimplikasi kepada guru di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan guru
adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial sesama siswa di mana guru mengarahkan dengan membentuk kelompok belaajr atau kelompok diskusi di dalam kelas di mana siswa yang dengan kemampuan berpikir logis tinggi
memberikan bantuan kepada siswa dengan kemampuan berpikir logis rendah, dengan demikian kegiatan pembelajaran bagi siswa dengan kemampuan berpikir
logis rendah dapat terbantu dalam memahami materi pelajaran.
Ketiga, hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat interaksi strategi
pembelajaran dan keammpuan berpikir logis terhadap hasil belajar. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kemampuan berpikir logis tinggi dan diajar dengan strategi pembelajaran berbasis masalah memperoleh hasil belajar yang
lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan bagi sisaw dengan kemampuan berpikir logis rendah yang diajar
dengan strategi pembelajaran berbasis masalah lebih rendah dibandignkan yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran ebrbasis amsalah lebih tepat
digunakan bagi sisaw dengan karakteistik kemampuan berpikir logis tinggi, sedangkan strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat digunakan bagi siswa
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh
guru dan kemampuan berpikir logis yang dimiliki siswa. Dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil
belajar Akuntansi itu sendiri. Sehingga denagn demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis perlu menjadi perhatian sekaligus. Konsekuensi
logis dari interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir logis berimplikasi kepada guru agar dapat memahami dan tentunya melakasnakan
dengan baik penerapan strategi pembelajaran dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar.
C. Saran-Saran
Dari hasil temuan penelitian sebelumnya maka dapatlah disajikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan suatu komponen
yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu disarankan kepada guru sebagai perancang pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian
guru dapat menetapkan pilihan strategi pembelajaran yang lebih tepat untuk dilaksanakan.
pembelajaran. Oleh karena itu, disarankan kepada guru dalam kegiatan pembelajaran Akuntansi perlu menerapkan strategi pembelajaran berbasis
masalah.
3. Karakteristik siswa yang diteliti dari penelitian ini hanya terbatas kepada
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1986. Defenisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Ahmad, R.M. 2011. The effect of using learning model based on problem solving method
on students with different cognitive style and logic ability. International Research
Journals. Malaysia
Amir, M.T 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based learning. Jakarta: Kencana Prenada media Group
Anderson, O.W.dkk. 2001. A Taxonomy For Learning Teaching and Assessing, A
revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives. New York: Logman
Ardhana, I.W. 1993. Kesanggupan Berpikir Formal Ala Piaget dan Kemajuan
Belajar di Sekolah. Disertasi. Malang: FPS IKIP Malang
Arends, R.I. 2008. Learning to Teach, Fifth Edition. New York. McGraw- Hill,Inc
Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Brooks J.G. dan Brooks M.G. 1990. In reseach of Understanding The Case of
Instrusional Classroom. Alexandria. Virginia: AECO.
Dick, W., Carey, L dan Carey J. 2005. The systematic Design of Instruction. Fouth
Edition. New York: Harper Collin College Publisher
Dimyati dan Moedjiono. 1997. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
De Bono, E. 1981. Practical Thinking. Londo: Penguin Books
Dermawati. 2006. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri Tanjung Pura. Tesis Medan: Pasca Unimed
Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Djiwandono, E.W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Eysenck, H.J. Arnold W. dan Meili R. 1972. Encylopedia of Psychology. Fontana: Serch press
Gagne, R.M. 1977. The Condition of Learning. New York: Hall, rinehort and Winston
Gredler, M.E.B. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Penerjemah: Munandir, Jakarta: Raja grafindo Persada
Gulo, W. 2008. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Grasindo
Hamalik, O. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hergenhahn, B.R dan Olson, M.H. 2008. Theories of Learning (Teori belajar). Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Kemp, Jerold E., 1995. , Thye Instructional Design Process . New York: Harper & Row Publisher,.
Lie, A. 2004. Cooperative learning, Mempraktikkan Cooperative learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo
Merril, M.D. 1994. Instructional Design Theory. New Jersey: Englewood Cliffs
Mudhoffir. 1993. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mujis,D. dan Reynold D. 2008. Effective Teaching dan Aplikasi. Penerjemah: Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyani Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo
Riyanto, Y. 2010. Paradigma baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Rohani, A. dan Ahmadi, A. 1995. Pengelolaan Pengajaran. JakartaL Rineka Cipta
Robert, B. 1976. Piaget for Educator. Columbus : A bell & Howell company
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, bandung: Alfabeta
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Shell dan Richey. 1994. Instructional Technology, The Defenition And Domains of The
Field. Washington
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R.E 2009. Cooperative Learning, Teori, riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media
Suparman, A. 2001. Desain Instrusional, Jakarta: Universitas Terbuka
Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius
Surakhmad, W. 2001. Interaksi dan Motivasi Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito
Supranata, S. 2005. Analisis Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung: Remaja Rosdakarya
Suwardjono. 2002. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : BPFE
Suryabrata, S. 2002. Psikologi Pendidikan. jarta: Raja Grafindo Persada
Suyanti, R.D. 2008. Strategi Pembelajaran Kimia. Medan: Pasca Unimed
Syafri, H. 2003. Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: Rineka Cipta
Syah, M. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan