MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA
PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 106836
TANJUNG MORAWA TP. 2012/2013
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Prasekolah dan Sekolah dasar
Oleh:
NURJANNAH PANGARIBUAN
NIM: 109311074
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Time Token pada pelajaran IPS kelas IV SDN 106836
Tanjung Morawa TP. 2012/2013”. Yang disusun utuk memenuhi persyaratan memperolah gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan PGSD, program Studi PPSD
S-1.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik dengan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini, antara lain :
1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I.
4. Bapak Drs. Aman Simare mare, M.S selaku Pembantu Dekan II.
5. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah Dasar (PPSD), dan Bapak Drs. Ramli Sitorus M.Ed selaku
Sekertaris Jurusan.
6. Dra. Herawati Bukit, M.Pd selaku dosen Penasehat Akademik (PA)
7. Bapak Drs. Arifin Siregar M.Pd selaku Pembimbing Skripsi penulis yang
telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan bantuan dalam
iii
8. Ibu Dra. Risma Sitohang, M.Pd, Bapak Drs. Demu Karo-karo, M.Pd,
Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan Skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
10.Ibu Rosdiana Sianipar S.Pd selaku Kepala Sekolah dan Ibu Renta
Sihombing S.Pd selaku guru kelas IV beserta seluruh guru – guru dan staff pegawai di SD Negeri 106836 Tanjung Morawa.
11.Peserta didik kelas IVb SD Negeri 106836 atas kesediaannya dalam
memberikan data dalam Skripsi ini.
12.Teristimewa penulis mengucapkan teima kasih yang tak terhingga kepada
kedua orang tua yang tercinta Zulkifli Pangaribuan dan Sri Relawati
Tambunan sebagai rasa hormat, sayang dan terima kasih penulis yang
tidak terhingga atas semua pengorbanan dan doa yang telah diberikan baik
secara moril dan materil dari penullis kecil sampai memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan.
13.Buat Abangku Sofyan Pangaribuan dan adikku Budi Azhari Pangaribuan
yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14.Kepada seluruh sahabat ku kelas C (Ekstensi 2009), khususnya buat Derita
Sari, Mela Evi Widia Sidabutar, Sherly Silvya Matondang yang telah
memberikan semangat dan dukungan, arahan, canda tawa kepada penulis
iv
15.Kepada teman-teman satu bimbingan, Nurwinda Fitri, Vivi, M. Tajuddin
Siregar, Indra Muda Siregar yang telah memberikan dukungan dan
masukan dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik
secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam ucapan ini.
Semoga dukungan dan bantuan yang telah diberikan dirahmati oleh Allah SWT.
Akhir kata dengan kerendahan hati peneliti mempersembahkan karya yang
sederhana ini semoga bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan
dalam dunia pendidikan.
Medan, 2013
Peneliti
i ABSTRAK
NURJANNAH PANGARIBUAN, 109311074. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Time Token Pada Pelajaran IPS Kelas IV SDN 106836 Tanjung Morawa TP.2012/2013. Skripsi. Jurusan PPSD. Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2013.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa pada materi Koperasi dan Kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Koperasi dan Kesejahteraan Masyarakat dengan menggunakan model pembelajaran Time Token kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa.
Penggunaan Model Pembelajaran time token sebagai salah satu model pembelajaran yang berbeda dengan metode ceramah. Dalam model pembelajaran time token peserta didik diajarkan untuk saling berinteraksi, berpartisipasi dan bersosialisasi dengan menggunakan kupon bicara yang berisi kata kunci yang bergambar sehingga pembelajaran tidak membosankan, dapat melatih rasa percaya diri siswa, melatih daya ingat siswa, serta lebih efektif dan lebih cepat dimengerti.
Penelitian ini menggunakan desain PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan tindakan model pembelajaran Time Token, Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 106836 Tanjung Morawa TP. 2012 / 2013 yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, yakni siklus I dan siklus II.Setiaap Siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Soal yang diberikan 3 kali yaitu tes awal, siklus I, siklus II, sedangkan observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dimana nilai standar ketuntasan belajarnya adalah 65. Apabila nilai siswa kurang dari 65, maka siswa dikatakan belum tuntas.
v
2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 14
2.1.2.3 Aktivitas Belajar ... 15
2.1.3 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 16
2.1.3.1 Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif ... 17
2.1.3.2 Prinsip model pembelajaran kooperatif ... 17
2.1.3.3 Tujuan model pembelajaran kooperatif ... 19
vi
2.1.4.1 Pengertian model pembelajaran Time Token 20
2.1.4.2 Langkah-langkah Time Token ... 22
2.1.4.3 Kebaikan dan kelemahan Time Token ... 22
2.1.5 Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPS ... 23
2.1.5.1 Tujuan Pembelajaran IPS ... 23
2.1.5.2 Fungsi Pembelajaran IPS ... 24
2.1.5.3 Materi IPS ... 24
4.3 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 60
4.3.1 Perencanaan ... 60
4.3.2 Pelaksanaan ... 61
4.3.3 Pengamatan ... 64
vii
4.4 Pembahasan ... 70
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1 Kesimpulan... 75
5.2 Saran ... 76
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia
khususnya di Sekolah Dasar sangat bergantung pada kualitas proses pembelajaran
yang dikelola oleh guru, di sinilah guru memegang peranan penting dan dituntut
lebih profesional dalam meningkatkan kinerjanya.
Proses perbaikan pembelajaran merupakan sebuah komitmen yang harus
dilakukan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di dalam kelas.
Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan dikuasainya materi pelajaran
oleh siswa yang diukur melalui tes atau ujian baik berupa tes formatif, Ujian
tengah semester (UTS) maupun ujian umum semester (UUS) . Namun kenyataan
yang ada pada setiap akhir proses pembelajaran tidaklah harapan tersebut
terwujud. Oleh karena itu perbaikan proses pembelajaran mutlak dilaksanakan
oleh setiap guru.
Setiap kegiatan pembelajaran mempunyai tujuan yang sama yaitu
meningkatkan hasil belajar siswa. Demikian juga pada pembelajaran yang ada di
SDN 106836 Tanjung Morawa terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. Guru menginginkan adanya peningkatan hasil belajar bagi tiap
siswa-siswinya. Untuk itu banyak upaya yang dilakukan oleh Guru demi tercapainya
Rendahnya hasil belajar IPS siswa pada umumnya disebabkan karena guru
hanya menggunakan metode ceramah, hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman guru untuk menggunakan model – model pembelajaran, dengan
demikian siswa kurang aktif dalam pelajaran IPS, serta kurangnya komunikasi
antara guru dan siswa.
Pendidikan IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai fungsi dan
peran yang sangat strategis dalam usaha membentuk warga Negara yang baik dan
handal sesuai dengan tujuan Pembangunan Nasional sebagai program pendidikan
yang membina dan menyiapkan siswa sebagai warga Negara yang baik dan
bermasyarakat, pendidikan IPS diharapkan mampu mengantisipasi berbagai
perubahan yang terjadi di masyarakat sehingga mempunyai bekal pengetahuan
dan keterampilan dalam melakukan kehidupan masyarakat.
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan
memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya serta berbagai bekal siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan
pengertian dan tujuan pendidikan IPS, tampaknya dibutuhkan suatu pembelajaran
yang mampu menjebatani tercapainya tujuan tersebut.
Kemampuan dan keterampilan guru dalam memiliki dan menggunakan
berbagai model, metode dan strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan
agar pembelajaran IPS benar – benar mampu mengkondisikan upaya pembekalan
kemampuan dan keterampilan dasar bagi siswa untuk menjadi siswa dan warga
Sementara itu, kondisi pendidikan IPS di Negara Indonesia saat ini pada
umumnya lebih menekankan pada model pembelajaran konvensional seperti
ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam
proses pembelajaran. Keadaan seperti ini, semakin menjauhkan peran pendidikan
IPS dalam mempersiapkan warga Negara yang baik dan bermasyarakat. Tidak
hanya itu, kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan
kemampuan berfikir siswa atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran
bermakna metode. Metode yang digunakan kurang bervariasi dan sebagai
akibatnya motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar
cenderung menghafal dan kurang bertahan lama dalam ingatan siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 10
September sampai dengan 28 Desember 2013 di SD Negeri 106836 Tanjung
Morawa, khususnya di kelas IV terdapat setengah lebih jumlah siswa yang
mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
khususnya pada materi pokok “Koperasi dan kesejahteraan rakyat”. Hal ini dapat
dilihat dari nilai yang diperoleh siswa tidak mencapai KKM yaitu 65. Siswa yang
tidak mencapai KKM sebanyak 80% dari 30 siswa yaitu 24 siswa sedangkan yang
mencapai KKM sebanyak 20% dari 30 siswa yaitu 6 siswa. Hal ini disebabkan
karena siswa kurang dilatih berfikir kritis, kreatif dan inovatif sehingga hasil
belajar siswa rendah dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS
kurang bervariasi.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis dibantu oleh teman sejawat
sebagai berikut : a) Guru terlalu monoton dalam penyampaian materi sehingga
siswa kurang berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, b) Kurang
lengkapnya media atau alat peraga yang digunakan oleh guru, c) Model
pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan tidak bervariasi, d) Guru kurang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, e) Kurangnya bimbingan
yang diberikan guru kepada siswa.
Kepasifan siswa dalam belajar merupakan pertanda kurang baik dalam
proses pembelajaran juga dalam perkembangan intelektual siswa. Siswa menjadi
malas belajar, berfikir dan malas berkompetensi saat belajar sehingga akan
mengakibatkan terciptanya siswa yang tidak terampil serta berintelektual. Dalam
pembelajaran IPS siswa harus berfikir kritis, kreatif dan inovatif karena IPS
adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala serta
masalah sosial dimasyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan di
masyarakat. Adapun kompetensi dasar dari materi yang akan diteliti yaitu
pentingnya koperasi dalam menigkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mencapai pengajaran yang baik, seorang guru dituntut untuk memilih
dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang
diajarkan kepada peserta didik. Ada beberapa alternative pemecahan masalah
dalam meningkatkan pembelajaran IPS, diantaranya dengan menggunakan
model–model pembelajaran yang mampu mengkondisikan suasana belajar yang
kondusif, sehingga siswa mempunyai kesempatan belajar yang lebih banyak
sekaligus media pengembangan pelatihan sikap serta keterampilan sosialnya
untuk mencapai tujuan tersebut adalah model pembelajaran Time Token. Model
pembelajaran Time Token adalah suatu model pembelajaran dengan memberikan
soal yang menggunakan bantuan kupon, dimana seluruh siswa dibagikan kupon
dan wajib menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pemberian soal
dilakukan setelah materi pelajaran sudah dipelajari siswa. Model pembelajaran
Time Token menekankan pada kemampuan siswa untuk berani menjawab
pertanyaan yang diberikan guru dan berani mengemukakan pendapatnya serta
dapat merangsang daya ingat siswa.
Penerapan Time Token diharapkan dapat menjadikan siswa lebih aktif serta
membantu dan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran IPS. Juga sebagai
alternatif untuk pembelajaran yang mengarah pada pemahaman konsep dan juga
mendorong siswa untuk berani menjawab pertanyaan yang diajukan dan berani
mengemukakan pendapatnya serta merangsang daya ingat siswa. Sehingga
menciptakan interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa
lainnya. Oleh karenan itu, dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Time Token merupakan pendekatan pembelajaran yang
paling sederhana, pembelajaran ini dapat mendorong peserta didik untuk
mengemukakan pendapat. Pembelajaran itu dirancang untuk menyelesaikan
permasalahan di SD Negeri 106836 kelas IV Tanjung Morawa . Sehingga dengan
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Time Token pada penelitian ini
hasil belajar siswa dan meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama,
berfikir kritis, serta siswa dapa mengemukakan pendapatnya dengan baik.
Berdasarkan rangkaian analisis yang ada, maka peneliti tertarik melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul : “Meningkatkan hasil belajar
siswa melalui model pembelajaran Time Token pada pelajaran IPS kelas IV
SDN 106836 Tanjung Morawa TP. 2012/2013”.
1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah diatas, maka dapat dididentifikasi
masalah dalam penelitian sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS
2. Dalam pembelajaran IPS, pada umumnya guru hanya menekankan pada
pemberian informasi dengan menggunakan metode ceramah.
3. Kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan model – model
pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.
4. Kurangnya keaktifan siswa dalam pelajaran IPS serta kurangnya
komunikasi antara guru dan siswa.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah dan Identifikasi masalah diatas maka
peneliti membatasi masalah pada meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPS
pembelajaran Time Token pada siswa kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung
Morawa T.P 2012/2013.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan
menggunakan model pembelajaran Time Token dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan koperasi dan kesejahteraan rakyat di kelas IV SDN
106836 Tanjung Morawa TP.2012/2013?”
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah “Untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada pokok bahasan koperasi dan kesejahteraan rakyat melalui model
pembelajaran Time Token di kelas IV SDN 106836 Tanjung Morawa TP.
2012/2013”
1.6 Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang akan dilakukan, penulis dapat mengambil manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Memotivasi siswa dalam pembelajaran
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
d. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas yang
diberikan oleh guru
e. Menumbuhkan keberanian siswa dalam menjawab
2. Bagi Guru
a. Menambah pengalaman guru sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan
menjadi tenaga pendidik yang lebih professional.
b. Meningkatkan pengetahuan guru dalam memperbaiki pembelajaran
dikelasnya
c. Memudahkan guru dalam menyajikan materi pelajaran
d. Sarana bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
1. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran di sekolah pada
khususnya dan pendidikan pada umumnya.
b. Sekolah lebih maju dan berkembang karena adanya peningkatan hasil
pembelajaran.
2. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan peneliti dalam menjalankan tugas sebagai
pengajar dimasa yang akan datang
BAB V
KSEIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV dapat
disimpulkan bahwa:
1. Dengan menerapkan model pembelajaran Time Token pada materi
koperasi dan kesejahteraan masyarakat di kelas IV SD Negeri 106836
Tanjung Morawa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Mulai dari tes
awal sampai postes siklus II. Pada tes awal sebanyak 8 orang siswa
(26,67%) yang tuntas dalam belajar dengan rata-rata 50,67. Pada siklus I
sebanyak 15 orang siswa (50%) yang tuntas dalam belajar dengan
rata-rata 67. Pada siklus II sebanyak 29 orang siswa (96,67%) yang tuntas
dalam belajar dengan rata-rata 84.
2. Model pembelajaran Time Token mengajarkan keterampilan sosial,
untuk menghindari peserta didik mendominasi pembicaraan atau peserta
didik diam sama sekali. Sebab, dengan ada pengaturan waktu berbicara
dan pemberian kesempatan untuk berbicara kepada masing-masing
siswa akan mewujudkan keteraturan siswa untuk berbicara atau
mengemukakan pendapat. Siswa dalam belajar tidak hanya sekedar
5.2 Saran
Dengan melihat permasalahan dalam penelitian ini peneliti memberikan
saran sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
khususnya dalam materi koperasi dan kesejahteraan masyarakat,
hendaknya materi diajarkan dengan konteks kehidupan nyata siswa.
2. Sekolah hendaknya mengadakan pelatihan tentang penggunaan metode
dan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan guru
sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
3. Penelitian tindakan kelas hendaknya digunakan oleh sekolah-sekolah
sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan terutama
yang berkaitan dengan masalah hasil belajar. Penelitian tindakan kelas
mampu mengidentifikasi dan menindak lanjuti suatu permasalahan yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas. Selain itu, penelitian
tindakan kelas juga dapat digunakan sebagai alat control kinerja guru
dalam mengajar sehingga kompetensi guru akan semakin baik.
4. Kiranya peneliti menjadikan hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai
suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan dalam
mendidik siswa. Peneliti juga harus selalu menggali metode dan model
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya
Arikunto, Suharsimi. 2005. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Depdiknas. 2006. Kurikulum SD/MI Mata Pelajaran IPS. Jakarta : Depdiknas
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Hamalik. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hamid (dalam Solihatin). 2005. Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara
Hanafiah, N. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Redika Aditama
Hisnu, Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: pusat perbukuan departemen pendidikan nasional
http://bugishq.blogspot.com/2010/12/model-ptk-3-model-sprila-dari-kemmis.html
istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikam. Jakarta: Kencana
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sunaryo. 1989. Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Malang: IKIP Malang
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar