• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 106836 TANJUNG MORAWA TP.2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 106836 TANJUNG MORAWA TP.2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA

PELAJARAN IPS KELAS IV SDN 106836

TANJUNG MORAWA TP. 2012/2013

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah dan Sekolah dasar

Oleh:

NURJANNAH PANGARIBUAN

NIM: 109311074

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Time Token pada pelajaran IPS kelas IV SDN 106836

Tanjung Morawa TP. 2012/2013”. Yang disusun utuk memenuhi persyaratan memperolah gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan PGSD, program Studi PPSD

S-1.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik dengan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I.

4. Bapak Drs. Aman Simare mare, M.S selaku Pembantu Dekan II.

5. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra

Sekolah Dasar (PPSD), dan Bapak Drs. Ramli Sitorus M.Ed selaku

Sekertaris Jurusan.

6. Dra. Herawati Bukit, M.Pd selaku dosen Penasehat Akademik (PA)

7. Bapak Drs. Arifin Siregar M.Pd selaku Pembimbing Skripsi penulis yang

telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan bantuan dalam

(6)

iii

8. Ibu Dra. Risma Sitohang, M.Pd, Bapak Drs. Demu Karo-karo, M.Pd,

Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan saran dan arahan dalam penyusunan Skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staff Pegawai Jurusan Pendidikan Pra

Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).

10.Ibu Rosdiana Sianipar S.Pd selaku Kepala Sekolah dan Ibu Renta

Sihombing S.Pd selaku guru kelas IV beserta seluruh guru – guru dan staff pegawai di SD Negeri 106836 Tanjung Morawa.

11.Peserta didik kelas IVb SD Negeri 106836 atas kesediaannya dalam

memberikan data dalam Skripsi ini.

12.Teristimewa penulis mengucapkan teima kasih yang tak terhingga kepada

kedua orang tua yang tercinta Zulkifli Pangaribuan dan Sri Relawati

Tambunan sebagai rasa hormat, sayang dan terima kasih penulis yang

tidak terhingga atas semua pengorbanan dan doa yang telah diberikan baik

secara moril dan materil dari penullis kecil sampai memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan.

13.Buat Abangku Sofyan Pangaribuan dan adikku Budi Azhari Pangaribuan

yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

14.Kepada seluruh sahabat ku kelas C (Ekstensi 2009), khususnya buat Derita

Sari, Mela Evi Widia Sidabutar, Sherly Silvya Matondang yang telah

memberikan semangat dan dukungan, arahan, canda tawa kepada penulis

(7)

iv

15.Kepada teman-teman satu bimbingan, Nurwinda Fitri, Vivi, M. Tajuddin

Siregar, Indra Muda Siregar yang telah memberikan dukungan dan

masukan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik

secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam ucapan ini.

Semoga dukungan dan bantuan yang telah diberikan dirahmati oleh Allah SWT.

Akhir kata dengan kerendahan hati peneliti mempersembahkan karya yang

sederhana ini semoga bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan

dalam dunia pendidikan.

Medan, 2013

Peneliti

(8)

i ABSTRAK

NURJANNAH PANGARIBUAN, 109311074. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Time Token Pada Pelajaran IPS Kelas IV SDN 106836 Tanjung Morawa TP.2012/2013. Skripsi. Jurusan PPSD. Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa pada materi Koperasi dan Kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Koperasi dan Kesejahteraan Masyarakat dengan menggunakan model pembelajaran Time Token kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung Morawa.

Penggunaan Model Pembelajaran time token sebagai salah satu model pembelajaran yang berbeda dengan metode ceramah. Dalam model pembelajaran time token peserta didik diajarkan untuk saling berinteraksi, berpartisipasi dan bersosialisasi dengan menggunakan kupon bicara yang berisi kata kunci yang bergambar sehingga pembelajaran tidak membosankan, dapat melatih rasa percaya diri siswa, melatih daya ingat siswa, serta lebih efektif dan lebih cepat dimengerti.

Penelitian ini menggunakan desain PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan tindakan model pembelajaran Time Token, Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 106836 Tanjung Morawa TP. 2012 / 2013 yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, yakni siklus I dan siklus II.Setiaap Siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Soal yang diberikan 3 kali yaitu tes awal, siklus I, siklus II, sedangkan observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dimana nilai standar ketuntasan belajarnya adalah 65. Apabila nilai siswa kurang dari 65, maka siswa dikatakan belum tuntas.

(9)

v

2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 14

2.1.2.3 Aktivitas Belajar ... 15

2.1.3 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 16

2.1.3.1 Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif ... 17

2.1.3.2 Prinsip model pembelajaran kooperatif ... 17

2.1.3.3 Tujuan model pembelajaran kooperatif ... 19

(10)

vi

2.1.4.1 Pengertian model pembelajaran Time Token 20

2.1.4.2 Langkah-langkah Time Token ... 22

2.1.4.3 Kebaikan dan kelemahan Time Token ... 22

2.1.5 Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPS ... 23

2.1.5.1 Tujuan Pembelajaran IPS ... 23

2.1.5.2 Fungsi Pembelajaran IPS ... 24

2.1.5.3 Materi IPS ... 24

4.3 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 60

4.3.1 Perencanaan ... 60

4.3.2 Pelaksanaan ... 61

4.3.3 Pengamatan ... 64

(11)

vii

4.4 Pembahasan ... 70

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Kesimpulan... 75

5.2 Saran ... 76

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia

khususnya di Sekolah Dasar sangat bergantung pada kualitas proses pembelajaran

yang dikelola oleh guru, di sinilah guru memegang peranan penting dan dituntut

lebih profesional dalam meningkatkan kinerjanya.

Proses perbaikan pembelajaran merupakan sebuah komitmen yang harus

dilakukan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di dalam kelas.

Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan dikuasainya materi pelajaran

oleh siswa yang diukur melalui tes atau ujian baik berupa tes formatif, Ujian

tengah semester (UTS) maupun ujian umum semester (UUS) . Namun kenyataan

yang ada pada setiap akhir proses pembelajaran tidaklah harapan tersebut

terwujud. Oleh karena itu perbaikan proses pembelajaran mutlak dilaksanakan

oleh setiap guru.

Setiap kegiatan pembelajaran mempunyai tujuan yang sama yaitu

meningkatkan hasil belajar siswa. Demikian juga pada pembelajaran yang ada di

SDN 106836 Tanjung Morawa terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial. Guru menginginkan adanya peningkatan hasil belajar bagi tiap

siswa-siswinya. Untuk itu banyak upaya yang dilakukan oleh Guru demi tercapainya

(13)

Rendahnya hasil belajar IPS siswa pada umumnya disebabkan karena guru

hanya menggunakan metode ceramah, hal ini disebabkan karena kurangnya

pemahaman guru untuk menggunakan model – model pembelajaran, dengan

demikian siswa kurang aktif dalam pelajaran IPS, serta kurangnya komunikasi

antara guru dan siswa.

Pendidikan IPS merupakan mata pelajaran yang mempunyai fungsi dan

peran yang sangat strategis dalam usaha membentuk warga Negara yang baik dan

handal sesuai dengan tujuan Pembangunan Nasional sebagai program pendidikan

yang membina dan menyiapkan siswa sebagai warga Negara yang baik dan

bermasyarakat, pendidikan IPS diharapkan mampu mengantisipasi berbagai

perubahan yang terjadi di masyarakat sehingga mempunyai bekal pengetahuan

dan keterampilan dalam melakukan kehidupan masyarakat.

Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan

memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai

dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya serta berbagai bekal siswa

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan

pengertian dan tujuan pendidikan IPS, tampaknya dibutuhkan suatu pembelajaran

yang mampu menjebatani tercapainya tujuan tersebut.

Kemampuan dan keterampilan guru dalam memiliki dan menggunakan

berbagai model, metode dan strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan

agar pembelajaran IPS benar – benar mampu mengkondisikan upaya pembekalan

kemampuan dan keterampilan dasar bagi siswa untuk menjadi siswa dan warga

(14)

Sementara itu, kondisi pendidikan IPS di Negara Indonesia saat ini pada

umumnya lebih menekankan pada model pembelajaran konvensional seperti

ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam

proses pembelajaran. Keadaan seperti ini, semakin menjauhkan peran pendidikan

IPS dalam mempersiapkan warga Negara yang baik dan bermasyarakat. Tidak

hanya itu, kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan

kemampuan berfikir siswa atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran

bermakna metode. Metode yang digunakan kurang bervariasi dan sebagai

akibatnya motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar

cenderung menghafal dan kurang bertahan lama dalam ingatan siswa.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 10

September sampai dengan 28 Desember 2013 di SD Negeri 106836 Tanjung

Morawa, khususnya di kelas IV terdapat setengah lebih jumlah siswa yang

mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

khususnya pada materi pokok “Koperasi dan kesejahteraan rakyat”. Hal ini dapat

dilihat dari nilai yang diperoleh siswa tidak mencapai KKM yaitu 65. Siswa yang

tidak mencapai KKM sebanyak 80% dari 30 siswa yaitu 24 siswa sedangkan yang

mencapai KKM sebanyak 20% dari 30 siswa yaitu 6 siswa. Hal ini disebabkan

karena siswa kurang dilatih berfikir kritis, kreatif dan inovatif sehingga hasil

belajar siswa rendah dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS

kurang bervariasi.

Berdasarkan masalah tersebut, penulis dibantu oleh teman sejawat

(15)

sebagai berikut : a) Guru terlalu monoton dalam penyampaian materi sehingga

siswa kurang berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, b) Kurang

lengkapnya media atau alat peraga yang digunakan oleh guru, c) Model

pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan tidak bervariasi, d) Guru kurang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, e) Kurangnya bimbingan

yang diberikan guru kepada siswa.

Kepasifan siswa dalam belajar merupakan pertanda kurang baik dalam

proses pembelajaran juga dalam perkembangan intelektual siswa. Siswa menjadi

malas belajar, berfikir dan malas berkompetensi saat belajar sehingga akan

mengakibatkan terciptanya siswa yang tidak terampil serta berintelektual. Dalam

pembelajaran IPS siswa harus berfikir kritis, kreatif dan inovatif karena IPS

adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala serta

masalah sosial dimasyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan di

masyarakat. Adapun kompetensi dasar dari materi yang akan diteliti yaitu

pentingnya koperasi dalam menigkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mencapai pengajaran yang baik, seorang guru dituntut untuk memilih

dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang

diajarkan kepada peserta didik. Ada beberapa alternative pemecahan masalah

dalam meningkatkan pembelajaran IPS, diantaranya dengan menggunakan

model–model pembelajaran yang mampu mengkondisikan suasana belajar yang

kondusif, sehingga siswa mempunyai kesempatan belajar yang lebih banyak

sekaligus media pengembangan pelatihan sikap serta keterampilan sosialnya

(16)

untuk mencapai tujuan tersebut adalah model pembelajaran Time Token. Model

pembelajaran Time Token adalah suatu model pembelajaran dengan memberikan

soal yang menggunakan bantuan kupon, dimana seluruh siswa dibagikan kupon

dan wajib menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pemberian soal

dilakukan setelah materi pelajaran sudah dipelajari siswa. Model pembelajaran

Time Token menekankan pada kemampuan siswa untuk berani menjawab

pertanyaan yang diberikan guru dan berani mengemukakan pendapatnya serta

dapat merangsang daya ingat siswa.

Penerapan Time Token diharapkan dapat menjadikan siswa lebih aktif serta

membantu dan memudahkan siswa dalam memahami pelajaran IPS. Juga sebagai

alternatif untuk pembelajaran yang mengarah pada pemahaman konsep dan juga

mendorong siswa untuk berani menjawab pertanyaan yang diajukan dan berani

mengemukakan pendapatnya serta merangsang daya ingat siswa. Sehingga

menciptakan interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan siswa

lainnya. Oleh karenan itu, dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Time Token merupakan pendekatan pembelajaran yang

paling sederhana, pembelajaran ini dapat mendorong peserta didik untuk

mengemukakan pendapat. Pembelajaran itu dirancang untuk menyelesaikan

permasalahan di SD Negeri 106836 kelas IV Tanjung Morawa . Sehingga dengan

menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Time Token pada penelitian ini

(17)

hasil belajar siswa dan meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama,

berfikir kritis, serta siswa dapa mengemukakan pendapatnya dengan baik.

Berdasarkan rangkaian analisis yang ada, maka peneliti tertarik melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul : “Meningkatkan hasil belajar

siswa melalui model pembelajaran Time Token pada pelajaran IPS kelas IV

SDN 106836 Tanjung Morawa TP. 2012/2013”.

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah diatas, maka dapat dididentifikasi

masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS

2. Dalam pembelajaran IPS, pada umumnya guru hanya menekankan pada

pemberian informasi dengan menggunakan metode ceramah.

3. Kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan model – model

pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.

4. Kurangnya keaktifan siswa dalam pelajaran IPS serta kurangnya

komunikasi antara guru dan siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah dan Identifikasi masalah diatas maka

peneliti membatasi masalah pada meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPS

(18)

pembelajaran Time Token pada siswa kelas IV SD Negeri 106836 Tanjung

Morawa T.P 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan

menggunakan model pembelajaran Time Token dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada pokok bahasan koperasi dan kesejahteraan rakyat di kelas IV SDN

106836 Tanjung Morawa TP.2012/2013?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah “Untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada pokok bahasan koperasi dan kesejahteraan rakyat melalui model

pembelajaran Time Token di kelas IV SDN 106836 Tanjung Morawa TP.

2012/2013”

1.6 Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang akan dilakukan, penulis dapat mengambil manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Memotivasi siswa dalam pembelajaran

b. Meningkatkan hasil belajar siswa

(19)

d. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas yang

diberikan oleh guru

e. Menumbuhkan keberanian siswa dalam menjawab

2. Bagi Guru

a. Menambah pengalaman guru sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan

menjadi tenaga pendidik yang lebih professional.

b. Meningkatkan pengetahuan guru dalam memperbaiki pembelajaran

dikelasnya

c. Memudahkan guru dalam menyajikan materi pelajaran

d. Sarana bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran

1. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran di sekolah pada

khususnya dan pendidikan pada umumnya.

b. Sekolah lebih maju dan berkembang karena adanya peningkatan hasil

pembelajaran.

2. Bagi peneliti

Untuk menambah wawasan peneliti dalam menjalankan tugas sebagai

pengajar dimasa yang akan datang

(20)

BAB V

KSEIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV dapat

disimpulkan bahwa:

1. Dengan menerapkan model pembelajaran Time Token pada materi

koperasi dan kesejahteraan masyarakat di kelas IV SD Negeri 106836

Tanjung Morawa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Mulai dari tes

awal sampai postes siklus II. Pada tes awal sebanyak 8 orang siswa

(26,67%) yang tuntas dalam belajar dengan rata-rata 50,67. Pada siklus I

sebanyak 15 orang siswa (50%) yang tuntas dalam belajar dengan

rata-rata 67. Pada siklus II sebanyak 29 orang siswa (96,67%) yang tuntas

dalam belajar dengan rata-rata 84.

2. Model pembelajaran Time Token mengajarkan keterampilan sosial,

untuk menghindari peserta didik mendominasi pembicaraan atau peserta

didik diam sama sekali. Sebab, dengan ada pengaturan waktu berbicara

dan pemberian kesempatan untuk berbicara kepada masing-masing

siswa akan mewujudkan keteraturan siswa untuk berbicara atau

mengemukakan pendapat. Siswa dalam belajar tidak hanya sekedar

(21)

5.2 Saran

Dengan melihat permasalahan dalam penelitian ini peneliti memberikan

saran sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

khususnya dalam materi koperasi dan kesejahteraan masyarakat,

hendaknya materi diajarkan dengan konteks kehidupan nyata siswa.

2. Sekolah hendaknya mengadakan pelatihan tentang penggunaan metode

dan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan guru

sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

3. Penelitian tindakan kelas hendaknya digunakan oleh sekolah-sekolah

sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan terutama

yang berkaitan dengan masalah hasil belajar. Penelitian tindakan kelas

mampu mengidentifikasi dan menindak lanjuti suatu permasalahan yang

berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas. Selain itu, penelitian

tindakan kelas juga dapat digunakan sebagai alat control kinerja guru

dalam mengajar sehingga kompetensi guru akan semakin baik.

4. Kiranya peneliti menjadikan hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai

suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan dalam

mendidik siswa. Peneliti juga harus selalu menggali metode dan model

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : CV. Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2005. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Depdiknas. 2006. Kurikulum SD/MI Mata Pelajaran IPS. Jakarta : Depdiknas

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Hamalik. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamid (dalam Solihatin). 2005. Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara

Hanafiah, N. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Redika Aditama

Hisnu, Tantya dan Winardi. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: pusat perbukuan departemen pendidikan nasional

http://bugishq.blogspot.com/2010/12/model-ptk-3-model-sprila-dari-kemmis.html

istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikam. Jakarta: Kencana

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sunaryo. 1989. Strategi Belajar Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Malang: IKIP Malang

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru, menyatakan bahwa sikap para Guru yang sering membolos adalah jarak rumah yang terlalu jauh, medan yang sangat berat,

Penulisan Ilmiah ini menguraikan tentang pembuatan Personal Web (situs pribadi) yang berisikan tentang data diri tentang penulis yang bertujuan untuk memperkenalkan diri seperti

[r]

- in order for the item to be presented in the content section, some salient spatial property of the item shall exist within the specified bbox.

Pada hubungan balok kolom,dengan lebar balok lebih besar daripada lebar kolom, tulangan transversal yang ditentukan pada 23.4(4) harus dipasang pada hubungan tersebut

Kognitif adalah kebolehan individu untuk berfikir, memberi pendapat, memahami, mengingati perkara-perkara yang berlaku di persekitaran masing-masing.Oleh itu,aktiviti yang dilakukan

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah

Pemakaian cahaya buatan pada permukaan ceiling dan sisi dalam ceiling yang berbeda yang dipadukan dengan bentuk ceiling yang berbeda maka akan menghasilkan suatu bayangan