• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TEKANAN PADA ZAT CAIR DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 3 KISARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN TEKANAN PADA ZAT CAIR DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 3 KISARAN."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANTHINK PAIR SHARE KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

POKOK BAHASAN TEKANAN PADA ZAT CAIR DI KELAS VIII SEMESTER II

SMP NEGERI 3 KISARAN

Oleh :

Dwi Pratiwi NIM 409121020

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA POKOK BAHASAN TEKANAN PADA ZAT CAIR DI KELAS VIII SEMESTER II

SMP NEGERI 3 KISARAN

Dwi Pratiwi (NIM 409121020)

ABSTRAK

Media pembelajaran merupakan alat, bahan atau teknik yang digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran think pair share berbantuan komputer pada pokok bahasan Tekanan Pada Zat Cair di Kelas VIII SMP Negeri Kisaran Semester Genap TA 2012/2013

Jenis penelitian ini adalahquasi eksperimen dengan disain penelitian two group pre–test dan post–test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 350 orang dengan kelas VIII-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-4 sebagai kelas kontrol yang diambil secara cluster random sampling yakni semua populasi berhak memiliki kesempatan untuk menjadi sampel penelitian yang masing-masing kelas berjumlah 35 siswa. Instrumen yang digunakan ada dua yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dengan 4 pilihan dan lembar observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh dua observer. Uji Hipotesis menggunakan uji t satu pihak.

(4)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Aktivitas Belajar Siswa 8

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar 9

2.1.4. Hasil Belajar 9

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.5.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.5.3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.5.4. Beberapa Jenis Model Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share 14 2.1.6.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 14 2.1.6.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 15 2.1.6.3. Kebaikan Dan Keburukan Model Pembelajaran Kooperatif TPS 16 2.1.6.4. Teori yang Melandasi Model Pembelajaran TPS 17

2.1.7. Media Pembelajaran 18

2.1.7.1. Pengertian Media 18

2.1.7.2. Kegunaan Media Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar 19 2.1.7.3. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media 20 2.1.8. Media Pembelajaran komputer 20

2.1.8.1. E- Learning 21

(5)

vii

2.1.8.3. Hubungan Ilmu Fisika Dengan E-Learning 22

2.1.9. Materi Pelajaran. 23

2.1.9.1. Pengertian Tekanan 23

2.1.9.2. Tekanan Hidrostatik 23

2.1.9.3. Bejana Berhubungan 25

2.1.9.4. Hukum Pascal 28

2.1.9.5. Hukum Archimedes 30

2.1.9.6. Keadaan Benda dalam Air 30

2.2. Kerangka Konseptual 32

2.3. Hipotesis 33

BAB III. METODE PENELITIAN 35

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 35

3.2.1 . Populasi Penelitian 35

3.2.2. Sampel Penelitian 35

3.3. Variabel Penelitian 35

3.3.1. Variabel Bebas (X) 35

3.3.2. Variabel Terikat (Y) 35

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 36

3.4.1. Jenis Penelitian 36

3.4.2. Desain Penelitian 36

3.5. Prosedur Penelitian 36

3.6. Teknik Analisis Data 38

3.6.1. Tes 38

3.6.2. Instrumen tentang Pengamatan Aktivitas Siswa 41

3.7. Teknik Analisis Data 42

3.8 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48

4.1 Hasil Penelitian 48

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 48 4.1.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 48

4.1.2. Pengujian Analisa Data 53

4.1.2.1. Uji Normalitas Data 54

4.1.2.2. Uji Homogenitas Data 55

4.1.2.3 Uji Hipotesis Penelitian 56

4.1.3. Observasi 56

4.2. Pembahasan 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 62

5.1. Kesimpulan 62

5.2. Saran 62

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran 13 Tabel 2.2 Langkah-Langkah Penyelenggaraan Model

diskusi Think Pair Share. 16 Tabel 3.1 Desain penelitian Two Group (Pretes dan Postes) 36 Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Sub Materi Pokok Tekanan Pada Zat Cair 38 Tabel 3.3. Kriteria kemampuan siswa 39 Tabel 3.4. Jadwal oservasi observer 42 Tabel 3.5. Kriteria Penilaian Hasil Belajar 43 Tabel 3.6. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 46 Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46 Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 Tabel 4.3. Kemampuan kognitif siswa pada pretest 49 Tabel 4.4. Kemampuan kognitif siswa pada postest 50 Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen 51

dan Kelas Kontrol

Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen 51 dan Kelas Kontrol

(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 65

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa I 87

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa II 89

Lampiran 4. Tes Hasil Belajar Siswa 91

Lampiran 5. Tabel Tes Kisi Kisi Soal 96

Lampiran 6. Tabel Validitas Soal 108

Lampiran 7. Tabel Reliabelitas 109

Lampiran 8. Taraf Sukar 110

Lampiran 9. Daya Beda 111

Lampiran 10. Tabulasi Prestes Ekeperimen 112

Lampiran 11. Tabulasi Prestes Kontrol 113

Lampiran 12. Tabulasi Postes Eksperimen 114

Lampiran 13. Tabulasi Postes Kontrol 115

Lampiran 14. Perhitungan Validitas dan Reabilitas 116

Lampiran 15. Perhitungan Taraf Sukar dan Daya Beda 118

Lampiran 16. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 119

Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 121

Lampiran 18. Uji Normalitas 124

Lampiran 19. Uji Homogenitas 128

Lampiran 20. Uji Hipotesis Penelitian 131

Lampiran 21. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 134

Lampiran 22. Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa 143

Lampiran 23. Tabel Statistik 144

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Model Pembelajaran Kooperatif TPS 16

Gambar 2.2. Pesawat Harlt 23

Gambar 2.3. Air pada dasar bejana memancar lebih 24 jauh karena tekanan paling besar

Gambar 2.4. Permukaan zat cair selalu datar 25

Gambar 2.5. Bejana berhubungan 26

Gambar 2.6. Bejana berhubung yang memiliki pipa kapiler. 26 Gambar 2.7. Air menekan ke segala arah 28 Gambar 2.8. Prinsip kerja pompa hidrolik 29

Gambar 2.9. Benda mengapung 31

Gambar 2.10. Benda melayang 31

Gambar 2.11. Benda Tenggelam 32

Gambar 3.1. Diagram Penelitian 37

Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen 47 Gambar 4.2. Diagram batang data pretes kelas kontrol 47 Gambar 4.3. Diagram batang data postes kelas eksperimen 48 Gambar 4.4. Diagram batang data postes kelas kontrol 49 Gambar 4.5. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada pretest 49 Gambar 4.6. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada postest 50 Gambar 4.7. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa 55

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan

kehidupan manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa

menjadi maju. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas dan dapat menjawab tantangan zaman yang pada

akhirnya dapat mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga

sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian

pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan

adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

Pada tahun ini pendidikan di Indonesia semakin merosot. Apalagi jika dikaitkan dengan isu mengenai Ujian Akhir Nasional (UAN). Sebuah isu/rumor yang beredar di masyarakat bisa benar juga bisa salah. Menurut rumor/isu, telah beredar kunci jawaban yang telah dibuat dalam lembaran kecil yang berisi 20 paket soal dengan kode soal angka satu sebagai ciri-cirinya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Semacam sindikatkah? Sindikat untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar dengan mengorbankan kepentingan negara. Seandainya benar, haruslah dicermati bahwa belum tentu kunci jawaban yang diperdagangkan adalah benar. Boleh jadi, mungkin jawaban yang dibuat salah. Atau ada yang benar dan ada yang salah. Atau mungkin kunci dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin sengaja mengacau balaukan jalannya Ujian Akhir Nasional 2013 (P, Damin. 2013)

Isu/rumor yang beredar mengenai Ujian Akhir Nasional, menunjukkan

bahwa pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Dalam hal ini pemerintah

terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan melakukan

(10)

2

sekolah, melakukan perubahan kurikulum, serta meningkatkan mutu guru dan

stakeholder dalam dunia pendidikan. Namun demikian usaha yang dilakukan oleh

pemerintah tersebut belum mencapai hasil yang memuaskan, indikasinya dapat

dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini menjadi tantangan bagi kita

semua, khususnya bagi guru yang merupakan ujung tombak dari pendidikan itu

sendiri.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di

dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Otak

anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut

untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah mereka

pintar secara teoritik tetapi mereka miskin secara aplikasi (Sanjaya, 2008).

Berdasarkan studi pengamatan yang dilakukan peneliti saat melaksanakan

Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 3 Kisaran

diperoleh bahwa hanya sebagian kecil saja yang memperhatikan pelajaran dan

hanya sebagian kecil saja yang memperoleh nilai yang bagus pada saat ujian

harian dan ujian mid semester. Banyak siswa beranggapan bahwa fisika adalah

pelajaran yang sangat sulit. Selama ini siswa hanya mengenal fisika sebagai suatu

pelajaran yang sangat menakutkan pada saat proses belajar mengajar di kelas.

Bahkan siswa secara terang-terangan mengatakan mata pelajaran fisika adalah

mata pelajaran yang sangat sulit dan sangat banyak rumus-rumus fisika yang sulit

dihafal.

Ketuntasan kompetensi minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata

pelajaran fisika adalah 73. Namun dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih

belum optimal. Pada saat ulangan harian dari 40 siswa hanya sekitar 10 orang atau

25% yang dinyatakan lulus KKM. Sedangkan 30 orang atau 75 % lagi dinyatakan

gagal. Dari hasil wawancara dengan ibu Ema Catherine Constantia guru bidang

studi fisika mengatakan bahwa bila siswa diajarkan secara teori, maka minat siswa

(11)

3

pembelajaran. Ibu Ema Catherine Constantia menggunakan model pembelajaran

think pair share dalam proses belajar mengajar. Tetapi beliau tidak

mengoptimalkan penggunaan media sebagai alat bantunya. Padahal di sekolah

tersebut media pembelajaran seperti proyektor telah tersedia.

Selain berdasarkan pada pengalaman Program Pengalaman Lapangan

Terpadu, peneliti juga melakukan studi pendahuluan dengan menggunakan

instrumen angket. Dari hasil studi pendahuluan yang disebarkan ke 30 responden

siswa di kelas VIII4 di SMP Negeri 3 Kisaran Kabupaten Asahan maka diperoleh

bahwa sekitar 12 orang atau 40% menyatakan bahwa mata pelajaran fisika itu

sulit dan kurang menarik, 10 orang atau sekitar 35 % menyatakan bahwa mata

pelajaran fisika itu hanya biasa saja, dan 8 orang atau sekitar 25% menyatakan

bahwa mata pelajaran fisika itu mudah dan menyenangkan.

Dalam proses belajar mengajar dua unsur yang sangat penting adalah

model pembelajaran dan media pendidikan. Kedua aspek ini saling berkaitan dan

tidak dapat dipisahkan. Pemilihan salah satu model pembelajaran tertentu akan

mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai meskipun masih ada

beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam memilih media pengajaran antara

lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai

setelah pembelajaran berlangsung. Meskipun demikian dapat dikatakan bahwa

salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar

yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan dalam belajar yang

ditata dan diciptakan guru (Arsyad, 2007).

Salah satu model pembelajaran yang diangkat penulis adalah Model

Pembelajaran think pair share, model yang sama digunakan oleh Ibu Ema

Catherine Constantia.Namun peneliti akan memadukan model pembelajaranthink

pair share dengan media komputer berupa power point. Hal ini di karenakan

peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh model pembelajaran think pair share

jika dipadukan dengan media komputer berupapower point. Media pembelajaran

power point merupakan media berbasis komputer yang menyajikan informasi

berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat dilayar monitor dan ketika

(12)

4

animasi). Media pembelajaran bertujuan agar proses belajar mengajar mata

pelajaran fisika menyenangkan, menarik, dan materi yang diajarkan jelas dan

mudah dimengerti (Daryanto, 2012) .

Adapun dalam beberapa jurnal penelitian yang relevan mengenai

pembelajaran dengan menggunakan media komputer antara lain, Widiawati

(2012): memiliki pengaruh hasil belajar menggunakan animasi komputer dengan

rata gain 72,12 dan menggunakan pembelajaran konvensional dengan

rata-rata gain 64,9. Dalam penelitiannya, animasi yang diberikan kurang mendukung

soal-soal yang diberikannya, sehingga siswa menjadi bingung dalam menjawab

soal-soal tersebut. Wulandari (2012): memiliki pengaruh hasil belajar

menggunakan model pembelajaran langsung dengan rata-rata gain 69,5 dan

dengan menggunakan media animasi power point dengan rata-rata gain 75,24.

Dalam penelitiannya masih kurang kreatifitas dari peneliti dan kurang dalam

mengefisienkan waktu.

Dalam hal ini, yang membedakan penelitian ini dengan peneliti

sebelumnya adalah terletak pada model pembelajarannya. Dalam hal ini peneliti

sebelumnya menerapkan model pembelajaran langsung. Sedangkan peneliti

memakai model pembelajaran think pair share saat pembelajaran. Selain itu

peneliti akan mencoba menutupi kelemahan dari peneliti sebelumnya dengan lebih

mengoptimalkan penggunaan media yang telah disediakan peneliti. Berdasarkan

uraian latar belakang di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Berbantuan Komputer

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tekanan Pada Zat Cair

(13)

5

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Pelajaran fisika cenderung sulit dan membosankan.

2. Penggunaan media yang kurang optimal.

3. Hasil belajar fisika yang masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi oleh:

1. Model pembelajaran yang digunakan ialah model pembelajaran kooperatif tipe

think pair sharedengan media komputer.

2. Pokok bahasan dalam penelitian ini ialah tekanan pada zat cair.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Kisaran kelas VIII semester

genap Tahun Ajaran 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini ialah :

1. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model

pembelajaran think pair share berbantuan komputer dengan model

pembelajaran kooperatif think pair share tanpa media dalam pembelajaran

fisika pada pokok bahasan tekanan pada zat cair di kelas VIII semester II SMP

Negeri 3 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013?

2. Bagaimanakah aktivitas kelas siswa yang menggunakan model pembelajaran

think pair share berbantuan komputer pada pembelajaran fisika dalam pokok

bahasan tekanan pada zat cair di kelas VIII semester II SMP Negeri 3 Kisaran

(14)

6

1.5. Tujuan Penelitian

Dari Rumusan Masalah tersebut tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model

pembelajaran think pair share berbantuan komputer dengan model

pembelajaran think pair share tanpa media dalam pembelajaran fisika pada

pokok bahasan tekanan pada zat cair di kelas VIII semester II SMP Negeri 3

Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui aktivitas kelas siswa yang menggunakan model

pembelajaran think pair share berbantuan komputer pada pembelajaran fisika

dalam pokok bahasan tekanan pada zat cair di kelas VIII semester II SMP

Negeri 3 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai bekal pengalaman untuk mengajarkan pembelajaran fisika pada pokok

bahasan tekanan pada zat cair kelak.

2. Sebagai bekal pengetahuan bagi peneliti dalam memilih media yang tepat.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian

lebih lanjut.

1.7. Defenisi Operasional

1. Model Pembelajaran Think Pair Share merupakan jenis model pembelajaran

kooperatif yang di rancang untuk mempengaruhi pola interkasi siswa dengan

cara berpasangan.

2. AnimasiPower PointKomputer merupakan salah satu bawaan Microsoft Office

(15)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 79,14 yang

tergolong dalam kriteria baik Dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas

adalah 79,14 yang tergolong dalam kriteria juga baik. Berdasarkan hasil

perhitungan uji t diperoleh bahwa adanya perbedaan hasil belajar siswa akibat

pengaruh model pembelajaran think pair share berbantuan komputer pada

pokok bahasan Tekanan Pada Zat Cair di Kelas VIII SMP Negeri Kisaran

Semester Genap TA 2012/2013

2. Hasil observasi aktivitas kelas dengan menggunakan model pembelajaranthink

pair share berbantuan komputer memperoleh nilai 66,98 yang masuk kedalam

kategori tingkat keaktifan sedang.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran,yaitu:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif think pair share berbantuan

komputer disarankan pada saat pembagian kelompok telah memiliki kriteria

sebagai acuan untuk memilih pasangan. Sebaiknya menggunakan urutan nilai

pretes. Siswa yang hasil prestesnya paling tinggi di pasangkan dengan yang

terendah.

2. Diharapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu didalam pembelajaran

untuk setiap fase dalam think pair share berbatuan komputer karena pada

kooperatif tipe ini memerlukan waktu yang banyak baik ketika pembagian

(16)

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin., (2004).IPA Fisika 2. Jakarta: Erlangga.

Arends, Richard., (2008),Learning To Teach, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Arikunto,S., (2010),Prosedur Penelitian, Remaja Rosda Karya, Bandung.

Arsyad, Azhar, (2007),Media Pembelajaran,PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Aunurrahman, (2009),Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Daryanto., (2012).Media Pembelajaran.Bandung: PT Sarana Turitorial Nurani Sejahtera.

Dimyati, (2006),Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Ibrahim, M., (2003),Belajar Kooperatif,Unes, Surabaya.

Istarani., (2011).58 Model Pembelajaran Inovatif.Medan: Media Persada.

Kartono, Agus., (2007). Seribupena Fisika SMP Kelas VIII Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Khalim, Abdul., dkk. (2008).Sains Fisika 2 Kelas VIII. Jakarta: Bumi Aksara.

P, Damin. 2013. Bagaimana Jika Isu/Rumor Jual Beli Kunci Jawaban Ujian Nasional Benar-Benar Terjadi? <URL:http://smpnegeri1kayen.blogspot.com /2013/04/bagaimana-jika-isurumor-jual-beli-kunci.html. Diakses 6 mei 2013

Sagala, Syaipul., (2007), Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung: ALFABETA.

Sardiman, A.M, (2009) Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta; Jakarta.

Slavin, R. E. (2005), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Penerbit Nusa Media; Bandung

Sudjana., (2005),Metode Statistika,Tarsito, Bandung.

Sugiono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung

Syah, M., (2003), Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Remaja Rosdakarya, Bandung.

(17)

64

Widiawati,Nina. 2012. Pengaruh Penggunaan Animasi Tiga Dimensi Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Semester I SMP PAB Medan T.A. 2011/2012. Skripsi. Medan : FMIPA Universitas Negeri Medan

Wulandari,Yulia. 2012. Pemanfaatan Media Pembelajaran Power Point terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak Semester Genap di Kelas VII SMP Swasta Muhammadiyah -06 Belawan Tahun Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Salep basis lanolin memiliki sifat emolien (pelunak kulit) dan menyimpan lapisan berminyak pada kulit (Lachman et al., 1994). Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas

[r]

Penanaman modal atau investasi dalam suatu perekonomian sangat. diperlukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi maupun

Memperhatikan kondisi oseanografi yang meliputi SPL dan klorofil-a serta kaitanya dengan CPUE ikan cakalang dan tongkol maka dapat diestimasi bahwa lokasi potensial penangkapan

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Core Self-Evaluation pada Work Engagement dengan Iklim Psikologis sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Karyawan

Pertumbuhan vegetatif seperti tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun pada tanaman jarak pagar aksesi Meksiko umur 28 MST sedikit banyak dipengaruhi oleh

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENERAPKAN ASAS ACTORY IN COMBIT PROBATIO TERHADAP PERISTIWA YANG DIBUKTIKAN OLEH PARA PIHAK.. (Studi Kasus di Pengadilan

Madya (AMd) bidang Komunikasi Terapan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas. Sebelas