PENGARUH MODEL PEMBELAJARANTHINK PAIR SHARE KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
POKOK BAHASAN TEKANAN PADA ZAT CAIR DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 3 KISARAN
Oleh :
Dwi Pratiwi NIM 409121020
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA POKOK BAHASAN TEKANAN PADA ZAT CAIR DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 3 KISARAN
Dwi Pratiwi (NIM 409121020)
ABSTRAK
Media pembelajaran merupakan alat, bahan atau teknik yang digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran think pair share berbantuan komputer pada pokok bahasan Tekanan Pada Zat Cair di Kelas VIII SMP Negeri Kisaran Semester Genap TA 2012/2013
Jenis penelitian ini adalahquasi eksperimen dengan disain penelitian two group pre–test dan post–test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 350 orang dengan kelas VIII-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-4 sebagai kelas kontrol yang diambil secara cluster random sampling yakni semua populasi berhak memiliki kesempatan untuk menjadi sampel penelitian yang masing-masing kelas berjumlah 35 siswa. Instrumen yang digunakan ada dua yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dengan 4 pilihan dan lembar observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh dua observer. Uji Hipotesis menggunakan uji t satu pihak.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7 Defenisi Operasional 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Aktivitas Belajar Siswa 8
2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar 9
2.1.4. Hasil Belajar 9
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.5.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.5.3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.5.4. Beberapa Jenis Model Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share 14 2.1.6.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 14 2.1.6.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 15 2.1.6.3. Kebaikan Dan Keburukan Model Pembelajaran Kooperatif TPS 16 2.1.6.4. Teori yang Melandasi Model Pembelajaran TPS 17
2.1.7. Media Pembelajaran 18
2.1.7.1. Pengertian Media 18
2.1.7.2. Kegunaan Media Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar 19 2.1.7.3. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Media 20 2.1.8. Media Pembelajaran komputer 20
2.1.8.1. E- Learning 21
vii
2.1.8.3. Hubungan Ilmu Fisika Dengan E-Learning 22
2.1.9. Materi Pelajaran. 23
2.1.9.1. Pengertian Tekanan 23
2.1.9.2. Tekanan Hidrostatik 23
2.1.9.3. Bejana Berhubungan 25
2.1.9.4. Hukum Pascal 28
2.1.9.5. Hukum Archimedes 30
2.1.9.6. Keadaan Benda dalam Air 30
2.2. Kerangka Konseptual 32
2.3. Hipotesis 33
BAB III. METODE PENELITIAN 35
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 35
3.2.1 . Populasi Penelitian 35
3.2.2. Sampel Penelitian 35
3.3. Variabel Penelitian 35
3.3.1. Variabel Bebas (X) 35
3.3.2. Variabel Terikat (Y) 35
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 36
3.4.1. Jenis Penelitian 36
3.4.2. Desain Penelitian 36
3.5. Prosedur Penelitian 36
3.6. Teknik Analisis Data 38
3.6.1. Tes 38
3.6.2. Instrumen tentang Pengamatan Aktivitas Siswa 41
3.7. Teknik Analisis Data 42
3.8 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 47
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 48
4.1 Hasil Penelitian 48
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 48 4.1.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 48
4.1.2. Pengujian Analisa Data 53
4.1.2.1. Uji Normalitas Data 54
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data 55
4.1.2.3 Uji Hipotesis Penelitian 56
4.1.3. Observasi 56
4.2. Pembahasan 58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 62
5.1. Kesimpulan 62
5.2. Saran 62
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran 13 Tabel 2.2 Langkah-Langkah Penyelenggaraan Model
diskusi Think Pair Share. 16 Tabel 3.1 Desain penelitian Two Group (Pretes dan Postes) 36 Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Sub Materi Pokok Tekanan Pada Zat Cair 38 Tabel 3.3. Kriteria kemampuan siswa 39 Tabel 3.4. Jadwal oservasi observer 42 Tabel 3.5. Kriteria Penilaian Hasil Belajar 43 Tabel 3.6. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 46 Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46 Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 Tabel 4.3. Kemampuan kognitif siswa pada pretest 49 Tabel 4.4. Kemampuan kognitif siswa pada postest 50 Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen 51
dan Kelas Kontrol
Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen 51 dan Kelas Kontrol
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 65
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa I 87
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa II 89
Lampiran 4. Tes Hasil Belajar Siswa 91
Lampiran 5. Tabel Tes Kisi Kisi Soal 96
Lampiran 6. Tabel Validitas Soal 108
Lampiran 7. Tabel Reliabelitas 109
Lampiran 8. Taraf Sukar 110
Lampiran 9. Daya Beda 111
Lampiran 10. Tabulasi Prestes Ekeperimen 112
Lampiran 11. Tabulasi Prestes Kontrol 113
Lampiran 12. Tabulasi Postes Eksperimen 114
Lampiran 13. Tabulasi Postes Kontrol 115
Lampiran 14. Perhitungan Validitas dan Reabilitas 116
Lampiran 15. Perhitungan Taraf Sukar dan Daya Beda 118
Lampiran 16. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 119
Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 121
Lampiran 18. Uji Normalitas 124
Lampiran 19. Uji Homogenitas 128
Lampiran 20. Uji Hipotesis Penelitian 131
Lampiran 21. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 134
Lampiran 22. Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa 143
Lampiran 23. Tabel Statistik 144
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Model Pembelajaran Kooperatif TPS 16
Gambar 2.2. Pesawat Harlt 23
Gambar 2.3. Air pada dasar bejana memancar lebih 24 jauh karena tekanan paling besar
Gambar 2.4. Permukaan zat cair selalu datar 25
Gambar 2.5. Bejana berhubungan 26
Gambar 2.6. Bejana berhubung yang memiliki pipa kapiler. 26 Gambar 2.7. Air menekan ke segala arah 28 Gambar 2.8. Prinsip kerja pompa hidrolik 29
Gambar 2.9. Benda mengapung 31
Gambar 2.10. Benda melayang 31
Gambar 2.11. Benda Tenggelam 32
Gambar 3.1. Diagram Penelitian 37
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen 47 Gambar 4.2. Diagram batang data pretes kelas kontrol 47 Gambar 4.3. Diagram batang data postes kelas eksperimen 48 Gambar 4.4. Diagram batang data postes kelas kontrol 49 Gambar 4.5. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada pretest 49 Gambar 4.6. Diagram batang kemampuan kognitif siswa pada postest 50 Gambar 4.7. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan
kehidupan manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa
menjadi maju. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan dapat menjawab tantangan zaman yang pada
akhirnya dapat mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga
sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan
adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pada tahun ini pendidikan di Indonesia semakin merosot. Apalagi jika dikaitkan dengan isu mengenai Ujian Akhir Nasional (UAN). Sebuah isu/rumor yang beredar di masyarakat bisa benar juga bisa salah. Menurut rumor/isu, telah beredar kunci jawaban yang telah dibuat dalam lembaran kecil yang berisi 20 paket soal dengan kode soal angka satu sebagai ciri-cirinya. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Semacam sindikatkah? Sindikat untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar dengan mengorbankan kepentingan negara. Seandainya benar, haruslah dicermati bahwa belum tentu kunci jawaban yang diperdagangkan adalah benar. Boleh jadi, mungkin jawaban yang dibuat salah. Atau ada yang benar dan ada yang salah. Atau mungkin kunci dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin sengaja mengacau balaukan jalannya Ujian Akhir Nasional 2013 (P, Damin. 2013)
Isu/rumor yang beredar mengenai Ujian Akhir Nasional, menunjukkan
bahwa pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Dalam hal ini pemerintah
terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan melakukan
2
sekolah, melakukan perubahan kurikulum, serta meningkatkan mutu guru dan
stakeholder dalam dunia pendidikan. Namun demikian usaha yang dilakukan oleh
pemerintah tersebut belum mencapai hasil yang memuaskan, indikasinya dapat
dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini menjadi tantangan bagi kita
semua, khususnya bagi guru yang merupakan ujung tombak dari pendidikan itu
sendiri.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi. Otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah mereka
pintar secara teoritik tetapi mereka miskin secara aplikasi (Sanjaya, 2008).
Berdasarkan studi pengamatan yang dilakukan peneliti saat melaksanakan
Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 3 Kisaran
diperoleh bahwa hanya sebagian kecil saja yang memperhatikan pelajaran dan
hanya sebagian kecil saja yang memperoleh nilai yang bagus pada saat ujian
harian dan ujian mid semester. Banyak siswa beranggapan bahwa fisika adalah
pelajaran yang sangat sulit. Selama ini siswa hanya mengenal fisika sebagai suatu
pelajaran yang sangat menakutkan pada saat proses belajar mengajar di kelas.
Bahkan siswa secara terang-terangan mengatakan mata pelajaran fisika adalah
mata pelajaran yang sangat sulit dan sangat banyak rumus-rumus fisika yang sulit
dihafal.
Ketuntasan kompetensi minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata
pelajaran fisika adalah 73. Namun dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih
belum optimal. Pada saat ulangan harian dari 40 siswa hanya sekitar 10 orang atau
25% yang dinyatakan lulus KKM. Sedangkan 30 orang atau 75 % lagi dinyatakan
gagal. Dari hasil wawancara dengan ibu Ema Catherine Constantia guru bidang
studi fisika mengatakan bahwa bila siswa diajarkan secara teori, maka minat siswa
3
pembelajaran. Ibu Ema Catherine Constantia menggunakan model pembelajaran
think pair share dalam proses belajar mengajar. Tetapi beliau tidak
mengoptimalkan penggunaan media sebagai alat bantunya. Padahal di sekolah
tersebut media pembelajaran seperti proyektor telah tersedia.
Selain berdasarkan pada pengalaman Program Pengalaman Lapangan
Terpadu, peneliti juga melakukan studi pendahuluan dengan menggunakan
instrumen angket. Dari hasil studi pendahuluan yang disebarkan ke 30 responden
siswa di kelas VIII4 di SMP Negeri 3 Kisaran Kabupaten Asahan maka diperoleh
bahwa sekitar 12 orang atau 40% menyatakan bahwa mata pelajaran fisika itu
sulit dan kurang menarik, 10 orang atau sekitar 35 % menyatakan bahwa mata
pelajaran fisika itu hanya biasa saja, dan 8 orang atau sekitar 25% menyatakan
bahwa mata pelajaran fisika itu mudah dan menyenangkan.
Dalam proses belajar mengajar dua unsur yang sangat penting adalah
model pembelajaran dan media pendidikan. Kedua aspek ini saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan. Pemilihan salah satu model pembelajaran tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai meskipun masih ada
beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam memilih media pengajaran antara
lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai
setelah pembelajaran berlangsung. Meskipun demikian dapat dikatakan bahwa
salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan dalam belajar yang
ditata dan diciptakan guru (Arsyad, 2007).
Salah satu model pembelajaran yang diangkat penulis adalah Model
Pembelajaran think pair share, model yang sama digunakan oleh Ibu Ema
Catherine Constantia.Namun peneliti akan memadukan model pembelajaranthink
pair share dengan media komputer berupa power point. Hal ini di karenakan
peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh model pembelajaran think pair share
jika dipadukan dengan media komputer berupapower point. Media pembelajaran
power point merupakan media berbasis komputer yang menyajikan informasi
berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat dilayar monitor dan ketika
4
animasi). Media pembelajaran bertujuan agar proses belajar mengajar mata
pelajaran fisika menyenangkan, menarik, dan materi yang diajarkan jelas dan
mudah dimengerti (Daryanto, 2012) .
Adapun dalam beberapa jurnal penelitian yang relevan mengenai
pembelajaran dengan menggunakan media komputer antara lain, Widiawati
(2012): memiliki pengaruh hasil belajar menggunakan animasi komputer dengan
rata gain 72,12 dan menggunakan pembelajaran konvensional dengan
rata-rata gain 64,9. Dalam penelitiannya, animasi yang diberikan kurang mendukung
soal-soal yang diberikannya, sehingga siswa menjadi bingung dalam menjawab
soal-soal tersebut. Wulandari (2012): memiliki pengaruh hasil belajar
menggunakan model pembelajaran langsung dengan rata-rata gain 69,5 dan
dengan menggunakan media animasi power point dengan rata-rata gain 75,24.
Dalam penelitiannya masih kurang kreatifitas dari peneliti dan kurang dalam
mengefisienkan waktu.
Dalam hal ini, yang membedakan penelitian ini dengan peneliti
sebelumnya adalah terletak pada model pembelajarannya. Dalam hal ini peneliti
sebelumnya menerapkan model pembelajaran langsung. Sedangkan peneliti
memakai model pembelajaran think pair share saat pembelajaran. Selain itu
peneliti akan mencoba menutupi kelemahan dari peneliti sebelumnya dengan lebih
mengoptimalkan penggunaan media yang telah disediakan peneliti. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Berbantuan Komputer
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tekanan Pada Zat Cair
5
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Pelajaran fisika cenderung sulit dan membosankan.
2. Penggunaan media yang kurang optimal.
3. Hasil belajar fisika yang masih rendah.
1.3. Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi oleh:
1. Model pembelajaran yang digunakan ialah model pembelajaran kooperatif tipe
think pair sharedengan media komputer.
2. Pokok bahasan dalam penelitian ini ialah tekanan pada zat cair.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Kisaran kelas VIII semester
genap Tahun Ajaran 2012/2013.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini ialah :
1. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model
pembelajaran think pair share berbantuan komputer dengan model
pembelajaran kooperatif think pair share tanpa media dalam pembelajaran
fisika pada pokok bahasan tekanan pada zat cair di kelas VIII semester II SMP
Negeri 3 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013?
2. Bagaimanakah aktivitas kelas siswa yang menggunakan model pembelajaran
think pair share berbantuan komputer pada pembelajaran fisika dalam pokok
bahasan tekanan pada zat cair di kelas VIII semester II SMP Negeri 3 Kisaran
6
1.5. Tujuan Penelitian
Dari Rumusan Masalah tersebut tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model
pembelajaran think pair share berbantuan komputer dengan model
pembelajaran think pair share tanpa media dalam pembelajaran fisika pada
pokok bahasan tekanan pada zat cair di kelas VIII semester II SMP Negeri 3
Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui aktivitas kelas siswa yang menggunakan model
pembelajaran think pair share berbantuan komputer pada pembelajaran fisika
dalam pokok bahasan tekanan pada zat cair di kelas VIII semester II SMP
Negeri 3 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai bekal pengalaman untuk mengajarkan pembelajaran fisika pada pokok
bahasan tekanan pada zat cair kelak.
2. Sebagai bekal pengetahuan bagi peneliti dalam memilih media yang tepat.
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian
lebih lanjut.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model Pembelajaran Think Pair Share merupakan jenis model pembelajaran
kooperatif yang di rancang untuk mempengaruhi pola interkasi siswa dengan
cara berpasangan.
2. AnimasiPower PointKomputer merupakan salah satu bawaan Microsoft Office
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 79,14 yang
tergolong dalam kriteria baik Dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
adalah 79,14 yang tergolong dalam kriteria juga baik. Berdasarkan hasil
perhitungan uji t diperoleh bahwa adanya perbedaan hasil belajar siswa akibat
pengaruh model pembelajaran think pair share berbantuan komputer pada
pokok bahasan Tekanan Pada Zat Cair di Kelas VIII SMP Negeri Kisaran
Semester Genap TA 2012/2013
2. Hasil observasi aktivitas kelas dengan menggunakan model pembelajaranthink
pair share berbantuan komputer memperoleh nilai 66,98 yang masuk kedalam
kategori tingkat keaktifan sedang.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu:
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif think pair share berbantuan
komputer disarankan pada saat pembagian kelompok telah memiliki kriteria
sebagai acuan untuk memilih pasangan. Sebaiknya menggunakan urutan nilai
pretes. Siswa yang hasil prestesnya paling tinggi di pasangkan dengan yang
terendah.
2. Diharapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu didalam pembelajaran
untuk setiap fase dalam think pair share berbatuan komputer karena pada
kooperatif tipe ini memerlukan waktu yang banyak baik ketika pembagian
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin., (2004).IPA Fisika 2. Jakarta: Erlangga.
Arends, Richard., (2008),Learning To Teach, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto,S., (2010),Prosedur Penelitian, Remaja Rosda Karya, Bandung.
Arsyad, Azhar, (2007),Media Pembelajaran,PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Aunurrahman, (2009),Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Daryanto., (2012).Media Pembelajaran.Bandung: PT Sarana Turitorial Nurani Sejahtera.
Dimyati, (2006),Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Ibrahim, M., (2003),Belajar Kooperatif,Unes, Surabaya.
Istarani., (2011).58 Model Pembelajaran Inovatif.Medan: Media Persada.
Kartono, Agus., (2007). Seribupena Fisika SMP Kelas VIII Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Khalim, Abdul., dkk. (2008).Sains Fisika 2 Kelas VIII. Jakarta: Bumi Aksara.
P, Damin. 2013. Bagaimana Jika Isu/Rumor Jual Beli Kunci Jawaban Ujian Nasional Benar-Benar Terjadi? <URL:http://smpnegeri1kayen.blogspot.com /2013/04/bagaimana-jika-isurumor-jual-beli-kunci.html. Diakses 6 mei 2013
Sagala, Syaipul., (2007), Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung: ALFABETA.
Sardiman, A.M, (2009) Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada; Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta; Jakarta.
Slavin, R. E. (2005), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Penerbit Nusa Media; Bandung
Sudjana., (2005),Metode Statistika,Tarsito, Bandung.
Sugiono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung
Syah, M., (2003), Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Remaja Rosdakarya, Bandung.
64
Widiawati,Nina. 2012. Pengaruh Penggunaan Animasi Tiga Dimensi Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Semester I SMP PAB Medan T.A. 2011/2012. Skripsi. Medan : FMIPA Universitas Negeri Medan
Wulandari,Yulia. 2012. Pemanfaatan Media Pembelajaran Power Point terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak Semester Genap di Kelas VII SMP Swasta Muhammadiyah -06 Belawan Tahun Pembelajaran