• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Oleh :

Anton Jahuda Parhusip NIM 409121007

Program Studi Pendidikan Fisika

Skripsi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Anton Jahuda Parhusip dilahirkan di Gorat, Samosir pada tanggal 21

November 1990. Ayahanda bernama P. Parhusip dan Ibunda bernama R. Lumban

Gaol. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri 177085 Siuntegodang dan lulus

pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1

Palipi, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah

di SMA Negeri 1 Pangururan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009,

penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi

Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Learning Cycle Dengan Konvensional Pada Materi Pokok Listrik

Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013”,

disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada

Ibu Dra. Eva M. Ginting, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih

juga disampaikan pada Bapak Drs. Abd Hakim, M.Si, Drs. Makmur Sirait, M.Si,

Dr. Mariati P. Simanjuntak, selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan

skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Manter

Sihotang selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu

dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah

membantu penulis. Ucapan terimakasih disampaikan juga pada Bapak Kepala

Sekolah serta Bapak dan Ibu Guru Fisika SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

terkhusus kepada Bapak Drs. P. Simanjuntak yang telah banyak membantu selama

penelitian dilaksanakan.

Ucapan terimakasih teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda P.

Parhusip dan Ibunda tercinta R. Lumban Gaol selaku orang tua, Saudara- saudari

tercinta Abdoni beserta keluarga, Daniel beserta keluarga, Fujianto, Hotma Uli

beserta keluarga, Basa Uli beserta keluarga, Rosalina, Aller dan seluruh keluarga

Op. Ribka Parhusip yang selalu berdoa dan memberikan dorongan serta motivasi

(5)

Ucapan terimakasih terkhususnya buat Nova Rina Setia Sari Sinaga yang

selalu ada membantu dan mendukung serta memberikan perhatiannya kepada

penulis dalam penyelesaian studi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan

kepada sahabat penulis Mula Sirait, Allwine, Erni serta Anak Fisika Dik B

stambuk 2009.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi

ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(6)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN KONVENSIONAL

PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1

PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013 Anton Jahuda Parhusip

(409121007) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle dan Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle dan Konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013. Mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013 yang berjumlah 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang untuk kelas eksperimen dan 38 orang untuk kelas kontrol.

Hasil analisis data diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 25,41 pada kelas kontrol sebesar 25,26. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji kemampuan awal siswa diperoleh t = 0,08hit . Pada taraf nyata α =

0,05 diperoleh ttab = 1,996 (thitung < ttabel) yang berarti Ho diterima, sehingga dapat

disimpulkan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Untuk postes diperoleh skor rata-rata postes kelas eksperimen 74,05 pada kelas kontrol sebesar 66,58. Kedua kelas menunjukkan berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji hipotesis diperoleh

hitung

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 8

2.1.3 Model Pembelajaran Konvensional 9

2.1.4 Pembelajaran Konstruktivisme 9

2.1.5 Model Pembelajaran Learning Cycle 12

2.1.6 Aktivitas Belajar 16

2.1.7 Pendekatan Kontekstual 17

2.1.8. Materi Pelajaran 19

(8)

vii

2.2 Kerangka Konseptual 27

2.3 Hipotesis 29

BAB III METODE PENELITIAN 30

3.1 Waktu dan tempat Penelitian 30

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.2.1 Populasi Penelitian 30

3.2.2 Sampel Penelitian 30

3.3 Variabel Penelitian 30

3.3.1 Variabel Bebas 30

3.3.2 Variabel Terikat 30

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 31

3.4.1 Jenis Penelitian 31

3.4.2 Desain Penelitian 31

3.5 Prosedur Penelitian 31

3.6 Instrumen Penelitian 32

3.7 Teknik Analisis Data 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 38

4.1.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 38

4.1.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39

4.2 Uji Analisis Data 40

4.2.1 Uji Normalitas 40

4.2.2 Uji Homogenitas 41

4.2.3 Uji Hipotesis 41

4.2.4 Aktivitas Siswa 43

4.3 Pembahasan 44

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 48

5.2 Saran 48

DAFTAR PUSTAKA 49

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kegiatan proses pembelajaran dengan Learning Cycle 14

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 31

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis 33

Tabel 3.3 Kriteria dan Persentase Nilai 37

Tabel 4.1 Data nilai pretes kelas eksperimen dan pretes kelas kontrol 38

Tabel 4.2 Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 39

Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians

Pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 40

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 41

Tabel 4.6 Ringkasan perhitungan uji t 43

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Fase-Fase Learning Cycle 16

Gambar 2.2 Arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron 20

Gambar 2.3 Arah arus listrik 20

Gambar 2.4 (a) Bentuk resistor 21

(b) Skema penghambat dalam rangkaian listrik

Gambar 2.5 Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff 23

serta analogi mekaniknya

Gambar 2.6 Susunan hambatan; (a) seri, (b) paralel, (c) campuran seri 23

dengan paralel

Gambar 2.7 Pengukuran kuat arus dengan amperemeter 25

Gambar 2.8 (a) Skema rangkaian sederhana dengan sumber arus dc 25

(b) Rangkaian sebenarnya

Gambar 2.9 (a) Rangkaian menggunakan amperemeter 25

(b) Multimeter yang dapat digunaka sebagai amperemeter

Gambar 2.10 Pengukuran tegangan dengan voltmeter 26

Gambar 2.11 Mengukur tegangan 26

Gambar 4.1 Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas 39

kontrol

Gambar 4.2 Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas 40

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran 50

Lampiran 2. Lembar kerja siswa 74

Lampiran 3. Instrumen penelitian 79

Lampiran 4. Kisi-kisi hasil tes belajar 86

Lampiran 5. Kunci jawaban instrumen penelitian 99

Lampiran 6. Data pretes kelas kontrol 100

Lampiran 7. Data pretes kelas eksperimen 102

Lampiran 8. Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada pretes 104

Lampiran 9. Uji normalitas dan homogenitas data nilai pretes 105

Lampiran 10. Analisis kemampuan awal (pretes) 109

Lampiran 11. Data postes kelas kontrol 111

Lampiran 12. Data postes kelas eksperimen 113

Lampiran 13. Perhitungan rata-rata dan standard deviasi pada postes 115

Lampiran 14. Uji normalitas dan homogenitas data nilai postes 116

Lampiran 15. Uji hipotesis 120

Lampiran 16. Hasil penilaian aktifitas siswa 122

Lampiran 17. Dokumentasi penelitian 129

Lampiran 18. Daftar nilai kritis untuk Uji Lilifors 134

Lampiran 19. Nilai-nilai dalam distribusi t (Tabel t ) 135

Lampiran 20. Nilai-nilai distribusi F 136

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan

manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Keberhasilan membangun di

sektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap pembangunan

di sektor lain. Di samping itu, pendidikan merupakan salah satu usaha untuk

meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki karasteristik tertentu seperti

wawasan ilmu pengetahuan yang luas, kemampuan untuk menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi dalam sehari-hari, sikap dan perilaku yang positif

terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan sekitarnya.

Meningkatkan kualitas pendidikan maka proses kegiatan belajar mengajar

di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses belajar-mengajar

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam

peristiwa belajar-mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja,

tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan

kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan

tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar

merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan

segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Melalui proses kegiatan

belajar-mengajar yang optimal diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

Menurut Sanjaya (2008:1), “salah satu masalah yang dihadapi dunia

pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran”. Dalam proses

pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.

Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk

menghafal informasi. Otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun

berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya

untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, akibatnya ketika anak

(14)

2

Ilmu fisika merupakan salah satu persyaratan dalam penguasaan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga fisika sering disebut sebagai

tulang punggung IPTEK. Pelajaran fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains

yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami konsep fisika. Pendidikan

fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa

pada pemahaman yang lebih mendalam. Pemahaman konsep fisika yang benar

akan sangat mempengaruhi hasil belajar fisika siswa.

Kenyataannya pelajaran fisika termasuk salah satu mata pelajaran yang

memiliki nilai terendah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya siswa menganggap

pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dipahami, khususnya jika

dihadapkan dengan rumus-rumus dan perhitungan yang menjenuhkan. Kenyataan

ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan peneliti dengan melakukan wawancara

kepada guru fisika kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Bapak Martogi,

diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu

rata-rata 65 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai

adalah 70, sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria

yang diharapkan.

Ada banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar ini.

Salah satunya disebabkan belum tepatnya strategi yang dikembangkan oleh guru

dalam mengajarkan fisika. Strategi yang dikembangkan masih lebih

mengutamakan pencapaian materi. Pembelajaran yang berorientasi pada

penguasaan materi dianggap gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif,

dan inovatif. Peserta didik berhasil mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam

membekali peserta didik memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang

(Kunandar, 2007: 293).

Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah kegiatan

pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik

untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran ini menekankan bahwa

(15)

pembelajaran, selaku pendidik berfungsi untuk memfasilitasi paserta didik dalam

melakukan kegiatan pembelajaran.

Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang telah direvisi

melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki suatu

pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan

fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi

pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal yang sederhana yang bersifat

hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang

memerlukan analisis, aplikasi, dan sintesis. Untuk itu guru harus bijaksana dalam

menentukan suatu model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi

kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai

dengan tujuan yang diharapkan.

Rendahnya hasil belajar fisika dapat diatasi dengan menggunakan model

pembelajaran yang berpusat pada siswa. Aktifnya siswa dalam pembelajaran

maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung diajak

untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Disini penulis menawarkan sebuah

model pembelajaran yaitu model pembelajaran Learning Cycle. Learning Cycle

adalah suatu cara untuk mengkonstruksikan pengetahuan baru dari pengetahuan

yang lama yang sudah dimiliki siswa. Learning Cycle merupakan rangkaian

tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasikan sedemikian rupa membentuk

suatu kesinambungan sehingga pembelajar dapat menguasai

kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif

(Dasna, 2009). Penggunaan model pembelajaran Learning Cycle ini diharapkan

mampu meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan yang diajari dengan model

pembelajaran konvensional.

Model pembelajaran Learning Cycle ini sudah diteliti oleh beberapa

peneliti sebelumnya diantaranya yaitu: Nainggolan (2011) dan Mustikani (2008).

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Nainggolan (2011) dengan model

pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok kinematika gerak lurus diperoleh

hasil penelitian, bahwa melalui model pembelajaran ini hasil belajar fisika

(16)

4

nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 24,12 dan nilai rata-rata kelas

kontrol adalah 24,67. Namun setelah model ini diterapkan diperoleh hasil postes

kelas eksperimen 64,53 dan nilai rata-rata kelas kontrol 51,64. Maka dari

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Learning Cycle dapat

meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. Tetapi penelitian ini masih

memiliki kelemahan yaitu selama pembelajaran masih ada siswa yang kurang

tertarik dengan pengajaran konsep karena telah terbiasa mengerjakan soal-soal

perhitungan selama pembelajaran fisika dan masih banyak siswa yang kurang

aktif. Mustikani (2008), menerapkan model pembelajaran Learning Cycle pada

materi pokok besaran dan satuan memperoleh peningkatan hasil belajar siswa

sebesar 59,1% dan aktivitas siswa selama pembelajaran menunjukkan bahwa

siswa aktif selama proses belajar mengajar, kelemahannya adalah kurang

memperhatikan pengetahuan awal siswa dan efektivitas penggunaan waktu.

Kelemahan-kelemahan peneliti sebelumnya menjadi pelajaran bagi

peneliti selanjutnya untuk mengadakan perbaikan sehingga hasil belajar siswa

lebih meningkat lagi. Upaya yang akan dilakukan peneliti untuk mengatasi

kelemahan di atas adalah dengan membuat pembelajaran yang lebih bermakna

dengan siswa lebih mudah menguasai konsep listrik dinamis, memotivasi siswa

untuk turut aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas baik mengeluarkan

pendapat dan dalam setiap tahapan kegiatan pembelajaran yang direncanakan

serta mengelola dan mengontrol keadaan kelas. Selain itu juga peneliti akan

memberikan lembar kerja siswa yang relevan dengan kehidupan sehari-hari

sehingga siswa lebih mudah mengerjakannya, dengan demikian alokasi waktu

yang telah direncanakan dalam RPP akan terpenuhi.

Berdasarkan uraian masalah di atas maka, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: ”Perbedaan Hasil Belajar Siswa

(17)

1.2.Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang masalah diatas,

identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar fisika

2. Proses belajar mengajar di kelas yang masih didominasi pembelajaran

yang berpusat pada guru sehingga belajar tidak menyenangkan bagi siswa

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi pada proses

belajar mengajar

4. Kurangnya guru melibatkan siswa dalam proses pembelajaran

1.3.Batasan Masalah

Ada banyak yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ini,

maka peneliti membuat batasan-batasan masalah yang akan diteliti sebagai

berikut:

1. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan kelas X

semester II T.A 2012/2013

2. Materi yang akan dipelajari adalah materi pokok Listrik Dinamis

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Learning

Cycle (siklus belajar)

1.4.Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan seperti yang telah dikemukakan pada

batasan masalah, maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Learning Cycle dan konvensional pada materi pokok Listrik Dinamis di

kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013?

2. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran Learning Cycle dengan konvensional pada materi pokok

Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A

(18)

6

3. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan

model pembelajaran Learning Cycle pada materi pokok Listrik Dinamis di

kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013?

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang akan diteliti secara umum, maka adapun yang

menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Learning Cycle dan konvensional pada materi pokok Listrik

Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A

2012/2013.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan

model pembelajaran Learning Cycle dengan konvensional pada materi

pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei

Tuan T.A 2012/2013.

3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle.

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Learning Cycle di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan.

2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran didalam

merancang program pembelajaran.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi peneliti lain yang akan mengadakan

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran

Learning Cycle pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1

Percut Sei Tuan T.A 2012/2013, sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes

sebesar 25,41 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar

74,05.

2. Hasil belajar siswa yang diberi dengan model pembelajaran konvensional pada

pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

T.A 2012/2013, sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 25,26

dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 66,58.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar

dengan model pembelajaran Learning Cycle dan hasil belajar siswa yang

diajar dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis

dikelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013.

4. Selama proses pembelajaran, hasil observasi aktifitas belajar siswa dengan

menerapkan model Learning Cycle pada kelas eksperimen diperoleh hasil

rata-rata aktifitas siswa dikelas sebesar 68,02 % dengan kategori cukup aktif.

5.2. Saran

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

Learning Cycle agar lebih mengarahkan siswa lebih aktif pada tahap

eksplorasi, explanation, dan elaborasi.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

Learning Cycle, penggunaan waktu harus diefektifkan semaksimal mungkin,

(20)

49

DAFTAR PUSTAKA

Dasna, I, W., (2009), Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (cycle Learning). http://lubisgrafura.wordpress.com/2011/02/15/pembelajaran-dengan-model-siklus-belajar-learning-cycle/.

Hamid, A., (2009), Teori Belajar dan Pembelajaran, Pascasarjana UNIMED, Medan.

Hamalik, O., (2009), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga, Jakarta.

Kunandar, (2009), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Mustikani, (2008), Penerapan Model Pembelajaran dengan Learning Cycle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Meateri Besaran Dan Satuan di SMA Negeri 1 Air Putih T.P 2008/2009., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Nainggolan, B., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle Dalam Mengatasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus di SMA Swasta Santa Maria Tarutung T.P 2011/2012., Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.

Sanjaya, W.,(2008), Strategi Pembelajaran. Jakarta, Kencana

Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sukardi, (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) pemakaian diksi dalam novel Perempuan Rumah Kenangan karya M Aan Mansyur; (2) wujud pencitraan dalam novel

“ Pengaruh Pemberian Seduhan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Hiperlipidemia ”.. Skripsi ini

Kondisi yang terjadi di atas menyebabkan terjadinya kemacetan pada simpang empat tak bersinyal Jalan Raya Pajang – Jalan Parangkusumo Kabupaten Sukoharjo yaitu

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas bakteri indigenous, serta dominansi bakteri eksogenous terhadap komunitas bakteri indigenous yang terdapat di