PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIK SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 11
MEDAN T.A 2012 / 2013
Oleh:
Muhammad Hasan Asy’Ari NIM 409111041
Program StudiPendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Open-Ended Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Materi Teorema Pythagoras Kelas VIII SMP Negeri 11 Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Edi Syahputra, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd, dan Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Ibnu Hajar, MS beserta seluruh Pembantu Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan UNIMED, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi Jurusan Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika.
v
Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda Drs. H.Juanda Sirait dan Ibunda Sri Purnama Sari yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Adikku tersayang Ummi Chairunnisa dan Muhammad Nuh Al-Hudawy yang selalu memberikan dukungan dan doa.
Ucapan terima kasih terkhusus juga penulis ucapkan kepada Ria Maulina yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan dukungannya selama masa perkuliahan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Atma, Rizky, Amma, Nadrah, Devi, Ayu dan teman-teman lainnya di jurusan matematika khususnya kelas dik A reguler 2009 yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan matematika.
Medan, September 2013
Penulis,
Muhammad Hasan Asy’Ari
NIM. 409111041
iii
PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN-ENDEDTERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN
T.A 2012 / 2013
Muhammad Hasan Asy’Ari (NIM 409111041) ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran Ekspositori pada materi Teorema Phytagoras di kelas VIII SMP Negeri 11 Medan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Medan yang terdiri dari 8 kelas. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 80 siswa yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VIII-4 yang merupakan kelas kontrol sebanyak 40 orang dan kelas VIII-3 yang merupakan kelas eksperimen sebanyak 40 orang. Kelas eksperimen menggunakan
pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended dan pada kelas kontrol
menggunakan pembelajaran Ekspositori. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan test essay sebanyak 6 soal dan telah dinyatakan valid oleh tim ahli.
Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas data. Dari pengujian ini diperoleh bahwa sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang homogen dan berdistribusi normal. Dari analisis data pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest 55,925 dan simpangan baku pretest 13,5047 sedangkan nilai rata-rata posttest 70,525 dan simpangan baku posttest 13,5732. Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretest 55, 675 dan simpangan baku pretest 13,6633 sedangkan nilai rata-rata posttest 66,075 dan simpangan baku posttest 11, 6956. Dari analisis data posttest dengan menggunakan uji-t pada taraf
= 0,05 diperoleh thitung (1,7851) > ttabel (1,69) maka H0 ditolak dan Ha diterima.vi
DAFTAR ISI
Halaman
Tembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Tampiran xi
BAB I PENDAHUTUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 7
1.3 Batasan Masalah 7
1.4 Rumusan masalah 7
1.5 Tujuan penelitian 8
1.6 Manfaat Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1. Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Pengertian Komunikasi 9
2.1.2. Komunikasi Matematik 10
2.1.2.1. Pengertian Komunikasi Matematik 10
2.1.2.2. Kemampuan Komunikasi Matematik 11
2.1.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Matematik 14
2.1.3. Pengertian Belajar 15
2.1.4. Pembelajaran Matematika 16
2.1.5. Pendekatan Pembelajaran Matematika 18
2.1.6. Pendekatan Open – Ended 19
2.1.6.1. Prinsip Pembelajaran Open-Ended 21
2.1.6.2. Mengkonstruksi Masalah Open-Ended 22
2.1.6.3. Rencana Pembelajaran Open-Ended 23
vii
2.1.7. Pembelajaran Ekspositori 26
2.1.8. Perbedaan Pedagogi Pembelajaran Open-Ended dan Ekspositori 28
2.1.9. Materi Pembelajaran 30
2.2. Kerangka Konseptual 32
2.3. Hipotesis Penelitian 33
BAB III METODE PENETITIAN 34
3.1. Tempat dan Waktu penelitian 34
3.1.1. Tempat Penelitian 34
3.1.2. Waktu Penelitian 34
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34
3.2.1. Populasi Penelitian 34
3.2.2. Sampel Penelitian 34
3.3. Variabel Penelitian 35
3.4. Definisi Operasional 35
3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 36
3.6. Prosedur Penelitian 37
3.7. Instrumen Penelitian 40
3.7.1. Tes 40
3.7.1.1. Pensekoran Kemampuan Komunikasi Matematika 40
3.8. Teknik Analisis Data 43
3.8.1. Menghitung Rata-Rata Skor 43
3.8.2. Menghitung Standar Deviasi 44
3.8.3. Uji Normalitas 44
3.8.4. Uji Homogenitas 45
3.8.5. Analisis Pengujian Hipotesis 45
BAB IV HASIT PENETITIAN DAN PEMBAHASAN 47
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 47
4.1.1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47
4.1.2. Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48
viii
4.1.4. Uji Homogenitas 52
4.1.5. Pengujian Hipotesis Kemampuan Komunikasi Matematik 52
4.2.Pembahasan 53
4.2.1. Pembahasan Hasil Penelitian 53
4.2.2. Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Open -Ended
dan Ekspositori 55
4.2.3. Hubungan Antara Karakteristik dengan Pendekatan
Open-Endeddengan Aspek Komunikasi Matematik 57
BAB V KESIMPUTAN DAN SARAN 59
5.1. Kesimpulan 59
5.2. Saran 59
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Pedagogi Pembelajaran Open-.nded dengan
Pembelajaran .kspositori 28
Tabel 3.1 Desain Penelitian 39
Tabel 3.2 Bobot Skor Tiap Komponen Jawaban Kemampuan Komunikasi 41 Matematik
Tabel 4.1 Data Pretest Kelas .ksperimen dan Kelas Kontrol 48
Tabel 4.2 Data Posttest Kelas .ksperimen dan Kelas Kontrol 49
Tabel 4.3 Ringkasan Rata-rata Nilai Pretest dan Posttest Kedua Kelas 49
Tabel 4.4 Ringkasan Nilai Postest pada Ospek Komunikasi Matematik 50
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Komunikasi 52
Tabel 4.6 Data Hasil Uji Homogenitas 52
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : RPP I Open – Ended 62
Lampiran 2 : RPP II Open – Ended 67
Lampiran 3 : RPP I Ekspositori 77
Lampiran 4 : RPP II Ekspositori 81
Lampiran 5 : Lembar Aktifitas Siswa 1 91
Lampiran 6 : Alternatif Penyelesaian LAS 1 96
Lampiran 7 : Lembar Aktifitas Siswa 2 98
Lampiran 8 : Alternatif Penyelesaian LAS 2 102
Lampiran 9 : Lembar Aktifitas Siswa 3 105
Lampiran10 : Alternatif Penyelesaian LAS 3 108
Lampiran 11: Kisi-Kisi Kemampuan Komunikasi Matematika
Pre Test 111
Lampiran 12: Kisi-Kisi Kemampuan Komunikasi Matematika
Post Test 112
Lampiran 13: Pre Test 113
Lampiran 14: Alternatif Penyelesaian Pre Test 115
Lampiran 15: Post Test 119
Lampiran 16: Alternatif Penyelesaian Post Test 121
Lampiran 17: Pedoman Pemberian Skor Tes Kemampuan
Komunikasi Matematika 125
Lampiran 18: Lembar Validasi Tes (Pre Test) 127
Lampiran 19: Lembar Validasi Tes (Post Test) 133
Lampiran 20: Daftar Validator Soal Pre Test dan Post Test Siswa 139
Lampiran 21: Data Komunikasi Matematik Siswa Kelas Eksperimen 140
Lampiran 22: Data Komunikasi Matematik Siswa Kelas Kontrol 142
Lampiran 23: Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Simpangan Baku Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas
xii
Lampiran 24: Perhitungan Uji Normalitas Data 147
Lampiran 25: Perhitungan Uji Homogenitas Data 152
Lampiran 26: Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Komunikasi
Matematik Siswa 154
1
BABBIB PENDAHULUANB
B 1.1.BLatarBBelakangB
Perkembangan IPTEKS sekarang ini telah memudahkan kita untuk berkomunikasi dan memperoleh berbagai informasi dengan cepat dari berbagai belahan dunia, namun disisi lain untuk mempelajari keseluruhan informasi mengenai IPTEKS tersebut diperlukan kemampuan yang memadai bahkan lebih, agar cara mendapatkannya, memilih yang sesuai dengan budaya kita, bahkan mengolah kembali informasi tersebut menjadi suatu kenyataan.
Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Namun demikian, sampai saat ini hasilnya belum menggembirakan, kalau tidak mau dikatakan menyedihkan. Fenomena ini dapat dilihat dari berbagai indikator hasil belajar, antara lain dalam Ujian Nasional (UN), temuan sejumlah penelitian dan kontes internasional matematika seperti yang dilaporkan oleh The Third International Mathematics and Science Study, Mullis (dalam Ansari, 2009).
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa berbagai pendekatan, gagasan atau inovasi dalam dunia pendidikan matematika yang sampai saat ini diterapkan secara luas ternyata belum bisa memberikan perubahan positif yang berarti, baik dalam proses pembelajaran matematika di sekolah maupun dalam meningkatkan mutu pendidikan matematika pada umumnya. Di lain pihak, tidak sedikit pula para guru yang masih menganut paradigma Transfer of knowledge dalam pembelajaran matematika masa kini. Paradigma ini beranggapan bahwa siswa merupakan objek atau sasaran belajar, sehingga dalam proses pembelajaran berbagai usaha lebih banyak dilakukan oleh guru, mulai dari mencari, mengumpulkan, memecahkan dan menyampaikan informasi yang ditujukan agar peserta didik memperoleh pengetahuan.
2
dalam belajar. Agar tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran harus dilakukan melalui pengintegrasian pendekatan-pendekatan pembelajaran yang banyak dikembangkan untuk membantu manajemen pengelolaan pembelajaran di kelas.Pemerintah melalui kurikulum pendidikan nasional merekomendasikan matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan kepada siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas untuk mendukung pembentukan SDM yang berkualitas, karena matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting. Hampir semua mata pelajaran selalu berkaitan dengan matematika, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Menurut BSNP (2006), mata pelajaran matematika dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dalam matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah;
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
3
dikuasai oleh segenap warga Negara Indonesia, baik penerapannya maupun pola pikirnya. Matematika sekolah yang merupakan bagian dari matematika, yang dipilih atas dasar kepentingan pengembangan kemampuan dan kepribadian peserta didik serta perkembangan Ilmu dan Teknologi. Perlu selalu dapat sejalan dengan tuntutan kepentingan peserta didik menghadapi kehidupan masa depan. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi aljabar, geometri, logika matematika, peluang dan statistika. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang didapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik dan tabel.
Namun pada kenyataannya peranan matematika untuk meningkatkan kemampuan tersebut masih rendah. Mutu pendidikan matematika di negara kita masih sangat memperihatinkan. Data yang mendukung opini ini adalah : Data UNESCO (dalam Zainurie, 2008) menunjukkan peringkat matematika Indonesia berada dideretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini Indonesia masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan bawah. Data lain yang menunjukkan rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia terhadap hasil survei pusat statistik internasional untuk pendidikan dimana Indonesia peringkat 39 dari 41 Negara. Menurut Soejono (1984:4) http:/www.strategipembelajaranmatematika.com juga mengungkapkan bahwa :
“Kesulitan belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal seperti fisiologi, faktor sosial dan faktor pedagogik. Selain itu terdapat pula kesulitan khusus dalam belajar matematika seperti:1) kesulitan dalam menggunakan konsep, 2) kesulitan dalam belajar dan menggunakan prinsip, 3) kesulitan memecahkan soal berbentuk verbal”.
Pernyataan ini juga di ungkapkan oleh Bambang R (dalam Rbaryans, 2007) yang menyatakan bahwa :
4
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu kesulitan untuk mempelajari matematika adalah rendahnya kemampuan komunikasi matematik siswa. Matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi secara cermat dan tepat. Mata pelajaran matematika perlu diajarkan untuk membekali siswa dengan mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa matematika dalam mengkomunikasikan ide atau gagasan matematika. Fathoni (dalam www.komunikasimatematika.com) juga mengungkapkan hal yang sama bahwa:
“Dalam mempelajari matematika bukan semata-mata hanya menghafal, tetapi siswa harus bisa mengartikan setiap simbol-simbol matematika dan rumus yang terdapat dalam matematika karena simbol-simbol matematika bersifat “artificial” yang baru memiliki arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya”.
Pentingnya peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa juga telah tertulis dalam tujuan pendidikan nasional Indonesia dan kurikulum terbaru tahun 2007 khususnya untuk pembelajaran matematika. Mengingat bahwa bagi dunia keilmuan, matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat dan tepat. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Soejadi (2000:199) yang mengatakan bahwa dengan simbol-simbol beserta sifat-sifat serta pengertian yang terkandung didalamnya mampulah matematika bertindak sebagai bahasa keilmuannya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 11 Medan bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa di sekolah tersebut masih rendah. Hal ini terlihat dari tes awal yang diberikan pada tanggal 19 Februari 2013 berupa materi prasyarat teorema pythagoras yaitu materi luas segitiga, kuadarat dan akar kuadrat dimana siswa mengalami kesulitan menyelesaikannya. Hasilnya diperoleh nilai rata-rata siswa kelas VIII-4 yang berjumlah 40 orang adalah 50,25, dan 72,5% siswa tidak mampu menjelaskan permasalahan matematika.
5
memberi penjelasan dari permasalahan yang ada. Hal ini menyebabkan kemampuan komunikasi matematik siswa menjadi rendah pada pokok bahasan teorema Pythagoras. Senada dengan itu, dari hasil wawancara singkat dengan beberapa orang siswa, pada umumnya siswa mengatakan bahwa sulit memberi penjelasan dan mengungkapkan ide bagaimana cara menyelesaikannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu kesulitan untuk mempelajari matematika adalah rendahnya kemampuan komunikasi matematik siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa.
6
Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa. Salah satunya yaitu dengan pendekatan Open-Ended. Pendekatan Open-Ended merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada keterbukaan proses dan penyelesaian. Pendekatan pembelajaran ini membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan mungkin banyak jawaban yang benar sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman peserta didik menemukan sesuatu yang baru.
Keterbukaan dalam penggunaan strategi atau metode penyelesaian masalah tentunya akan mengundang beragam representasi dari suatu masalah, sehingga dengan pembelajaran Open-Ended diharapkan dapat menumbuh kembangkan kemampuan komunikasi matematik siswa.
Dalam buku strategi pembelajaran matematika kontemporer, Shimada dalam (Suherman, dkk 2003:114) juga yang menyatakan pendapat bahwa
“Pendekatan open-ended merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang lebih dari satu. Pendekatan ini memberi kesempatan kepada siswa unutk memperoleh pengetahuan, pengalaman menemukan, mengenali dan memecahkan masalah dengan beberapa tehnik. Dalam prosesnya pembelajaran-pembelajaran ini menggunakan soal-soal open-ended sebagai alat pembelajaranya”.
7
Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “PengaruhB PenggunaanB PendekatanB PembelajaranB Open-EndedB TerhadapB KemampuanB KomunikasiB MatematikB SiswaB PadaB MateriB TeoremaBPythagorasBKelasBVIIIBSMPBNegeriB11BTahunBAjaranB2012/2013”.B
B
1.2.BIdentifikasiBMasalahBBBBBBB
Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini yang diperoleh dari uraian latar belakang adalah :
1. Kemampuan komunikasi matematik siswa khususnya komunikasi matematik tulisan masih rendah.
2. Proses pembelajaran yang kurang mendorong siswa untuk mengekspresikan kemampuan komunikasi matematiknya, pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru (Ekspositori). 3. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan
matematika yang berbentuk verbal.
1.3.BBatasanBmasalahBB
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian dibatasi pada kemampuan komunikasi matematik siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran Open-Ended pada materi Teorema Pythagoras kelas VIII SMP Negeri 11 Medan.
1.4.BRumusanBMasalahB
8
1.5.BTujuanBPenelitianB
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematik siswa yang belajar dengan pembelajaran Open-Ended lebih tinggi dari pada kemampuan komunikasi matematik siswa yang belajar dengan pembelajaran Ekspositori pada materi Teorema Pythagoras kelas VIII SMP 11 Medan.
B
1.6.BManfaatBPenelitianBB
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberi hasil sebagai berikut :
1. Kepada peneliti, dapat menjadi masukan sebagai calon guru untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran matematika dan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
2. Kepada guru, sebagai acuan untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang paling sesuai dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
3. Bagi siswa, dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran matematika dan untuk meningkatkan aktifitas, prestasi, dan kemampuan komunikasi matematik siswa.
59
BABBVB PENUVUPB 5.1.BKesimpulanB
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka diperoleh kesimpulan, yaitu : Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended lebih tinggi pada setiap aspek kemampuan komunikasi matematik daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran Ekspositori pada materi Teorema Pythagoras kelas VIII SMP Negeri 11 Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung (1,7851) > ttabel (1,6671)B
B
5.2.BSaranB
B Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:
a. Kepada guru matematika dapat menggunakan pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended sebagai salah satu alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan komunikasi matematis siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan Open-ended berhasil menciptakan suasana belajar yang kondusif dalam hal meningkatkan komunikasi matematis siswa, keterlibatan siswa, belajar mandiri dan membangun sikap yang positif.
b. Kepada guru atau peneliti yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan Open-Ended perlu memperhatikan kemampuan komunikasi matematis setiap siswa dan aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran