• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN LKS PADA KOMPETENSI PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN UNTUK KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 8 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN LKS PADA KOMPETENSI PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN UNTUK KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 8 MEDAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN LKS PADA KOMPETENSI PENGERITINGAN RAMBUT

DESAIN SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

TITI PRATITIS NIM 509344033

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Titi Pratitis, NIM 509344033, Pengembangan Modul Multimedia Interaktif Dan LKS Pada Kompetensi Pengeritingan Rambut Desain Untuk Kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan Modul Multimedia Interaktif dan LKS Pada Kompetensi Pengeritingan Rambut Desain Untuk Kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan yang berjumlah 30 orang siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah research and development, yakni penelitian ini termasuk penelitian pengembangan pendidikan yang dimaksudkan untuk menghasilkan produk pembelajaran yang dapat dimanfaatkan, sesuai kebutuhan. Produk pengembangan modul multimedia interaktif dan LKS memerlukan balikan-balikan dalam rangka evaluasi formatif. Balikan-balikan tersebut diperoleh dari para subjek yang terdiri dari ahli media pembelajaran, ahli materi, dan pemakai produk yaitu siswa Kelas IX Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan. Dari data yang diperoleh Hasil validasi dari ahli materi terhadap media pembelajaran modul multimedia interaktif yang dikembangkan menunjukkan bahwa ;(1) kelayakan isi, (2) kelayakan penyajian, dan (3) penilaian bahasa dalam presentase rata-rata dinilai “Baik”, dan pada aspek penilaian materi dinilai “Sangat Baik” dengan hasil presentase rata-rata 94%. Dengan menggunakan LKS pada kompetensi pengeritingan rambut desain yag dikembangkan terlihat dari aspek kualitas tampilan, kurikulm, penyajian materi, keterlaksanaan, evaluasi, dan kebahasaan dengan presentase yang memiliki banyak variasi. Secara keseluruhan kriteria dari semua aspek tersebut dinilai “Baik”. Sedangkan Hasil validasi dari ahli media pembelajaran terhadap modul multimedia interaktif dan LKS pada kompetensi pengeritingan rambut desain yang dikembangkan dengan menggunakan beberapa program menunjukkan bahwa; tentang (1) aspek ukuran modul dengan rata-rata 85% dengan kriteri penilaian “Baik”. Kemudian, penilaian tentang (2)aspek desain sampul modul dengan rata-rata presentase 89% dengan kriteri penilaian “Baik”, dan yang terakhir (3) desain isi modul dengan presentase rata-rata 89% dimana kriteri penilaian “Baik”.

Penilaian ahli media secara keseluruhan menurut kriteria dari semua aspek diata dinilai “Baik” dengan hasil presentase rata-rata 88%.

Hasil dari uji coba modul multimedia interaktif dengan menggunakan LKS di kelas IX Tata kecantikan rambut Semester pada tahap 1 129% dan tahap 2 120% maka dari itu dinyatakan bahwa modul multimedia interaktif dan LKS termasuk kategori baik.

(5)

ii   

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul

”Pengembangan Modul Multimedia Interaktif dan LKS Pada Kompetensi

Pengeritingan Rambut Desain Untuk Kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri

8 Medan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibunda Tercinta Siti Aisyah dan Ayang

Tercinta Sukiasno yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, memberikan

dukungan baik berupa materi dan moril kepada penulis, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Untuk menyelesaikan skripsi ini berbagai masukan dan

bantuan diperoleh penulis dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd., selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi saya

yang senantiasa membimbing dan memberi masukan dalam penyelesaian

(6)

3. Ibu Dr.Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK sekaligus sebagai

dosen pembimbing akademik yang senantiasa membimbing saya sejak awal

masuk kuliah hingga sekarang.

4. Ibu Dra.Siti Wahidah, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias

sekaligus sebagai dosen penguji saya yang telah banyak memebrikan masukan

dan arahan selama penyelesaian skripsi saya.

5. Ibu Dra. Rohana Aritonang selaku Dosen Penguji saya yang telah banyak

memebrikan masukan dan arahan selama penyelesaian skripsi saya.

6. Bapak Nurbasuki, M.Pd selaku dosen media yang telah membimbing saya

selama perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu Seluruh dosen Fakultas Teknik terkhusus kepada

dosen-dosen PKK yang telah mengajarkan ilmunya kepada penulis selama

perkuliahan.

8. Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Medan yang telah memberikan izin

melakukan penelitian disekolah yang beliau pimpin. Ibu Linda M. Ginting

S.Pd Ketua Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan, dan Ibu Razmiati

S.Pd juga Ibu Lisbet S.H selaku guru mata pelajaran pengeritingan rambut

desain kelas IX Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan yang telah

membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.

9. Buat abang tetcinta Aji Saka A.Md dan kakak tersayang Gina Alfina S.Si

yang telah banyak memberi bantuan baik materi dan semangat selama

(7)

iv   

10.Buat sahabat special Fariz Ridho Nudya yang telah memberi semangat dan

bantuan serta dukungan kepada pebulis selama penyusunan skripsi ini.

Selanjutnya, Buat sahabat terbaik ”niQiwiTisie” dan Nisa, Wina yang banyak

membantu waktu, tenaga, moril dan materil dalam menyelesaikan skripsi ini.

Khususnya Asrah Rezki Fauzani

11.Seluruh teman-teman jurusan PKK , Prodi Pendidikan Tata Rias UNIMED

khususnya Ekstensi Stambuk 2009, Black, Manik, Gita, Rihy, Rimon, Uchip,

Dina dan teman-teman Tata Rias 2009 Reguler Nurul, Windi, Dian yang telah

membantu semangat dan dukungan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

12.Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungannya kepada penulis

selama penulisan skripsi ini yang tidak dapat diucapkan satu persatu.

Terima kasih atas dukungan doa dan motivasinya. Penulis tidak dapat

membalas semua jasa, bantuan, kebaikan, dan pengorbanan yang diberikan kepada

penulis, kiranya Allah SWT membalas semuanya itu. Penulis menyadari skripsi ini

belum sempurna. Oleh karen itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

Titi Pratitis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A Kerangka Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.Hakikat Modul Multimedia Interaktif ... Error! Bookmark not defined. 1.1Pengertian Modul ... 12

(9)

vi 

 

2. Pengertian LKS ... Error! Bookmark not defined.

3. Kompetensi Pengeritingan Rambut Desain ... Error! Bookmark not defined.

  3.1 Pengertian Kompetensi ... 36

3.2 Pengertian Pengeritingan Rambut ... 38

(10)

B. KERANGKA KONSEPTUAL ... Error! Bookmark not defined.

C. HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB III ... 46

METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Tempat dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Langkah-Langkah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. G. Pelaksanaan Uji Coba ... Error! Bookmark not defined. H. Jenis Data ... Error! Bookmark not defined. I. Instrumen Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. J. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... 59

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Hasil Penelitian Pengembangan ... 59

(11)

viii 

 

1. Pembahasan Hasil Produk………..89

Pengembanagan Produk………...100

2. Hasil Penelitian yang Relevan………..110

BAB V ... 112

SIMPULAN DAN SARAN ... 112

A. Simpulan ... 112

B. Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Contoh peta informasi penyelenggaraan rapat………..………..22

2. Pengeritingan Selang-seling………...41

3. Pengeritingan Vertikal………41

4. Pengeritingan Zig-Zag………42

5. Pengeritingan Berganda………..42

6. Pengeritingan Batu Bata………..43

7. Pengeritingan Batang………..43

8. Pengeritingan Dekat Tengkuk………44

9. Hasil Pengeritingan Selang-seling………..44

10. Hasil Pengeritingan Vertikal……….45

11. Hasil Pengeritingan Zig-Zag……….45

12. Hasil Pengeritingan Berganda………...46

13. Hasil Pengeritingan Batu Bata………..46

14. Hasil Pengeritingan Batang………...47

15. Hasil Pengeritingan Dekat Tengkuk………..47

(13)

viii 

 

17. Hasil Rata-rata Penilaian Ahli Materi Tentang Modul Multimedia Interktif dan

LKS Pada Kompetensi Pengeritingan Rambut Desain……….87

18. Hasil Rata-Rata Penilaian Ahli Media Tentang Modul Multimedia Interktif dan

LKS Pada Kompetensi Pengeritingan Rambut Desain………...100

19. Skor Rata-rata Penilaian Angket Uji Coba Modul Multimedia Interaktif dengan

Menggunakan LKS Tahap 1………...105

20. Skor Penilaian Angket Uji Coba Modul Multimedia Interaktif dengan

Menggunakan LKS Tahap 2………...107

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Lembar Evaluasi Ahli Materi………...120

2. Lembar Evaluasi Ahli Media………..136

3. Silabus………...146

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1…………151

5. LKS Pertemuan 1………158

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peremuan 2……….…168

7. LKS Pertemuan 2………175

8. Nilai Uji Coba Tahap 1………188

9. Nilai Uji Coba Tahap 2………190

10. Izin Penelitian………....191

11. Balasan Penelitian………..192

(15)

1   

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang pesat, dimana

perkembangannya sangat bermanfaat yang tidak terhingga bagi kehidupan manusia.

Perkembangan teknologi tersebut telah mencakup di segala bidang aspek kehidupan

masyarakat. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu

perkembangan yang sangat pesat, di mana era ini membawa iklim yang semakin

terbuka untuk saling bekerja sama dan saling melengkapi. Di sisi lain, era ini juga

membawa persaingan yang sangat kompetitif. Seiring dengan perkembangan

teknologi tersebut dibutuhkan penigkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

yang handal. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang bertujuan untuk

membentuk manusia seutuhnya yang handal dan berkompeten di segala bidang

(Sadiman, 1986).

Sekolah merupakan salah satu pendidikan formal yang akan menghasilkan

lulusan yang nantinya akan dibutuhkan baik di dunia usaha/dunia industri. Sekolah

yang mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan

berkualitas lebih yang ditujukan kepada SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Hal ini

dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 1990 , Pasal 3 ayat 2,

yaitu, “Menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta

(16)

Hal ini merupakan tantangan bagi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Yang

disesuaikan dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK

(2006), SMK memiliki tujuan untuk: 1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi

manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di

dunia usaha dan dunia industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan

kompetisi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) Menyiapkan peserta didik agar

mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan

kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian dany

diminatinya, 3) Membekali peserta didik dengan ilmu oengetahuan, teknologi dan

seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4) Membekali peserta didik dengan

kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya.

Menurut UU RI.NO.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebut

bahwa tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah mempersiapkan

peserta didik terutama bekerja dalam bidang tertentu. Selanjutnya secara spesifik

tujuan SMK program Tata Kecantikan menurut kurikulum 2009 adalah :

1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional dalam

bidang tata kecantikan

2. Mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan

diri dalam bidang tata kecantikan

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha

(17)

3   

4. Menjadi warga negara yang produktif, aktif, adaptif dan kreatif.

SMK Negeri 8 Medan sebagai sebuah lembaga pendidikan untuk tingkat

menengah kejuruan, yang memiliki tujuan yaitu menyiapkan siswa untuk memasuki

lapangan karja yang memilki kompetensi dan dapat mengembangkan diri secara

profesionalisme serta meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Demi

terwujudnya tujuan tersebut, sekolah membangun visi yaitu mewujudkan sekolah

sebagai lembaga diklat yang unggul dalam menghasilkan tamatan berstandart

Nasional dan Internasional. Dalam hal ini tamatan memiliki

kemampuan/keterampilan sesuai program keahliannya dengan acuan kompetensi

berstandart nasional maupun internasional.

Upaya SMK Negeri 8 Medan untuk mewujudkan visi tersebut adalah

menyiapkan SDM yang terampil, kreatif dan berwawasan luas dalam bidang

keahliannya dan senantiasa berorientasi mutu dalam setiap kegiatannya. Selain itu

juga dikembangkan iklim belajar dan bekerja secara kreatif, tulus dengan

pemberdayaan potensi sekolah meliputi guru, siswa dan masyarakat dengan landasan

moral adalah kejujuran dan kedisplinan.

Kurikulum yang diajarkan kepada siswa merupakan materi-materi yang bersifat

teori maupun praktek dengan tujuan. melalui materi yang disampaikan dapat

memberikan pengetahuan dan keterampilan. Adapun kurikulum di SMK Negeri 8

Medan, dibagi menjadi 3 komponen, yaitu Normatif (Pend. Agama, Pend.

(18)

Budaya), Adaptif (Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI, Kewirausahaan),

dan Produktif (Meliputi Kompetensi Kejuruan Tata Kecantikan, Tata Busana, Tata

Boga dan Akomodasi Perhotelan).

Komponen Produktif berisi tentang kompetensi-kompetensi kejuruan, dimana

salah satunya yaitu melakukan pengeritingan rambut. Dimana kompetensi ini dibagi

lagi dalam 2 kompetensi dasar yaitu melakukan pengeritingan rambut dasar dan

melakukan pengeritingan rambut desain. Kompetensi melakukan pengeritingan

rambut dasar merupakan mata pelajaran yang diperoleh pada kelas X sem genap,

sedangkan kompetensi melakukan pengeritingan rambut desain diperoleh pada kelas

XI sem ganjil.

Berdasarkan hasil wawancara (pada tanggal 13 April 2013 dengan Kepala

Jurusan Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan Ibu Linda M. Ginting S.Pd)

menyatakan dalam penyampaian materi hanya secara verbal, dan penggunaan media

yang sangat monoton, dimana media tersebut hanya menggunakan hand out.

Pembelajaraan diisi dengan metode ceramah, sementara siswa dituntut menerima,

menghapal dan memahami sehingga membuat siswa menjadi jenuh untuk belajar.

Selain itu pada akhir pertemuan tidak adanya pemberian tugas dalam bentuk Lembar

Kerja Siswa (LKS) atau latihan-latihan soal untuk mengetahui sebagai mana daya

serap siswa atas materi yang disampaikan.

Seiring perkembangan zaman, dan melihat fasilitas-fasilitas yang tersedia di

SMK Negeri 8 Medan. Sangat disayangkan Sekolah Berstandart Internasional (SBI)

(19)

5   

pembelajaran yang variatif. Melihat kondisi ini, maka diadakannya perubahan,

dengan menerapkan media pembelajaran yang lebih informatif dan inovatif untuk

memberdayakan siswa.

Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat menggunakan media pembelajaran

yang inovatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan

modul multimedia interaktif dan penggunaan LKS yang digunakan peserta didik

sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.

Menurut Susiliana dan Riyana (2007) menjelaskan yaitu salah satu media

pembelajaran yang berkembang dan dapat digunakan oleh para pendidik dalam

proses pembelajaran adalah media pembelajaran interaktif yang dapat digolongkan ke

dalam modul multimedia interaktif. Susiliana dan Riyana (2007) “modul multimedia

interaktif merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,

batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan

menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi mata pelajaran yang diharapkan

sesuai dengan tingkat kompleksitasnya”.

Selain modul, penggunaan LKS juga mendukung guru untuk mengetahui

sebagaimana daya serap siswa atas materi yang disampaikan. Menurut Dhari dan

Haryono (1988) yang dimaksud dengan lembar kerja siswa adalah lembaran yang

berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Dimana

prinsip LKS adalah tidak dinilai sebagai dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi

penguat bagi yang berhasil menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa

(20)

Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan

penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan

untk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan

semua aspek pemelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi.

Media pembelajaran ini lebih informatif dan inovatif. Penggunaan-penggunaan

fitur hardware akan semakin menigkat dan mempunyai peminat pada tempatnya

sendiri, seperti software yang sudah berkembang sebelumnya. Dengan adanya

pembaruan-pembaruan Teknologi Pembelajaran, maka perkembangan informasi akan

semakin meningkat yang bersifat global diseluruh dunia dan menuntut siapapun

untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau dikalahkan oleh zaman.

Pembelajaran interaktif mencakup berbagai media yang terintegrasi menjadi satu.

Proses pengembangan media multimedia interaktif perlu dilakukan mengingat

terdapat beberapa keunggulan dari media ini, dibandingan dengan media lainnya.

Menurut Asyhar, (2012) modul multimedia adalah media pembelajaran yang berbasis

tekologi multimedia. Contohnya yang paling sederhana yaitu powerpoint, yang mana

perkembangannya sudah pesat yaitu modul multimedia interaktif. Lebih lanjut,

Susiliana dan Riyana (2007) menjelaskan tentang keunggulan multimedia interaktif

yaitu daya coba tinggi dan latihan, menumbuhkan kreatifitas mahasiswa/pelajar,

visualisasi informasi/proses bersifat abstrak, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,

ada stimulus-respon, meningkatkan motivasi belajar peserta diklat, visualisasi relevan

(21)

7   

Modul multimedia interaktif mempermudah guru dalam menyampaikan materi

pelajaran agar lebih jelas dan mudah dipahami siswa. Guru tidak perlu lagi

menyampaikan seluruh materi pelajaran melalui ceramah, tetapi guru bertugas

sebagai fasilitator dalam memecahkan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengembangan Modul Multimedia Interaktif Dan LKS Pada

Kompetensi Pengeritingan Rambut Desain Siswa Kelas XI Tata Kecantikan

Rambut SMK Negeri 8 Medan”.

B. Identifikasi Masalah  

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Proses pembelajaran pengeritingan rambut desain masih dilakukan dengan

cara menyatat materi yang dilisankan oleh guru, dan menjalaskan materi

tersebut dengan metode ceramah

2. Penggunaan media cetak hanya di pegang oleh guru, yaitu berupa hand out

3. Penggunaan modul tidak pernah digunakan guru dalam penyampaian materi

pengeritingan desain

4. Tidak adanya pemberian Lembar Kerja Siswa (LKS) pada akhir pertemuan

5. Pembelajaran di kelas masih dilakukan secara verbal yang bersifat monoton.

(22)

C. Pembatasan Masalah  

Untuk memberi luang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat

kemampuan penulis yang terbatas dalam hal waktu serta tenaga, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini :

1. Pengembangan modul multimedia interaktif pada kompetensi Melakukan

Pengeritingan Rambut Desain.

2. Implementasi modul multimedia interaktif pada kompetensi Melakukan

Pengeritingan Rambut Desain.

3. Siswa dapat menggunakan dan mengerjakan LKS pada materi Pengeritingan

Rambut Desain.

4. Implementasi LKS pada kompetensi Melakukan Pengeritingan Rambut

Desain yaitu Pengeritingan Selang-seling dan Vertikal.

D. Rumusan Masalah  

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permassalahan yang dapat dirumuskan

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengembangan modul multimedia interaktif pada kompetensi

Melakukan Pengeritingan Rambut Desain?

2. Bagaimanakah implementasi modul multimedia interaktif pada kompetensi

(23)

9   

3. Bagaimanakah siswa menjawab dengan menggunakan LKS pada materi

Pengeritingan Rambut Desain yang disampaikan?

E. Tujuan Penelitian  

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan utama penelitian pengembangan

ini adalah menerapkan media belajar berupa Modul Multimedia Interaktif secara

lebih spesifik, maka tujuan penelitian ini akan saya jabarkan sebagai berikut :

1. Menghasilkan modul multimedia interaktif yang layak digunakan, mudah

dipelajari dan dapat digunakan untuk pembelajaran individual

2. Untuk mengetahui hasil implementasi penggnaan modul pembelajaran

interaktif pada kompetensi Melakukan Pengeritingan Rambut Desain

3. Untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memanfaatkan materi dengan

menggunakan LKS

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermakna bagi peneliti, guru-guru, sekolah

sebagai berikut :

1. Bagi Guru dapat mengembangkan modul multimedia interaktif sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa

2. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi produktif untuk menggunakan

(24)

3. Dapat membantu siswa dalam memahami materi dengan pembelajaran

multimedia interaktif yang lebih menarik dan menyenangkan dalam

pembelajaran

4. Salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S.Pd dan bermanfaat bagi peneliti

untuk meneliti penelitian yang berhubungan dengan pengembangan

(25)

115 

 

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembatasan penelitian pengembangan

modul multimedia interaktif dan LKS yang dikemukakan sebelumnya maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1) Hasil validasi dari ahli materi terhadap modul multimedia interaktif dan

LKS pada kompetensi pengeritingan rambut yang dikembangkan

menunjukkan bahwa; (1) kelayakan isi (2) kelayakan penyajian, (3)

penilaian bahasa, (4) penilian materi, (5) kualitas tampilan, (6) kurikulum,

(7) penyajian materi, (8) keterlaksanaan, (9) evaluasi), (!0) kebahasaan.

Dengan demikian dari data keseluruha modul multimedia interaktif dan

LKS pada kompetensi pengeritingan rambut desain yang dikembangkan

dengan menggunakan beberapa program secara keseluruhan termasuk

dalam kategori “Baik”

2) Hasil validasi dari ahli media pembelajaran terhadap modul multimedia

interaktif dan LKS yang dikembangkan dengan menggunakan beberapa

program menunjukkan bahwa; (1) ukuran modul, (2) desain sampul

(26)

tersebut disimpulkan bahwa modul multimedia interaktif pada kompetensi

pengeritingan rambut desain yang dikembangkan termasuk dalam kriteria

baik sehingga dapat diterima dan layak digunakan dalam proses

pembelajaran.

3) Hasil dari uji coba modul multimedia interaktif dengan menggunakan

LKS di kelas IX Tata kecantikan rambut Semester pada tahap I dengan

nilai “Sagat Baik” sebanyak 90.9%, “Baik” 163.6%, “Cukup” 306.4% dan

“Kurang” 85.5% , sedangkan pada tahap 2 memiliki peningkatan nilai

yang signifikan pada nilai “Sangat Baik” 245.5%, “Baik”305.45%, dan

dengan nilai “Cukup” mengalami penurunan nilai menjadi 49.09%,

selanjutnya pada nilai “Kurang” nilai nya tidak ada. Secara keseluruhan

kenaikan nilai antar Tahap I dan II ialah penilaian yang naik yaitu “Sangat

Baik” 154.55 %, “Baik” 141.85%, dan penilaian yang menurun yaitu

“Cukup” -257.31%, “Kurang” -85.5% . Maka dari itu dinyatakan bahwa

modul multimedia interaktif dan LKS termasuk kategori baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta

implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

a. Agar pemanfaatan Modul multimedia interaktif sebagai bahan ajar dalam

(27)

117 

 

pengeritingan rambut dapat ditingkatkan, maka dari itu guru masih

sebagai fasilitator agar siswa tetap terlibat aktif dalam proses

pembelajaran pengeritingan rambut.

b. Agar pemanfaatan LKS sebagai bahan ajar dapat membantu siswa dalam

mempermudah kegiatan belajar praktek, sehingga siswa dapat dengan

mudah mengikuti setiap kegiatan yang telah dijabarkan di LKS tersebut.

c. Agar proses pembelajaran pengeritingan dapat dilakukan dengan cara

dengan menggunakan berbagai media dan LKS yang dapat dimanfaatkan

oleh siswa, maka disarankan agar modul multimedia interaktif ini sudah

harus digunakan dengan alasan agar siswa mampu memberi umpan balik

yang lebih baik.

d. Agar hasil produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi,

maka diperlukan pengembangan yang terdiri dari: ahli pengembang

kurikulum, ahli bidang studi dan ahli materi yang professional, ahli media,

dukungan dana, sarana dan waktu yang tersedia, dan kemampuan

sarana-prasarana dlam produksi media yang memadai.

 

 

 

(28)

 

DAFTAR PUSTAKA  

Asyhar Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta; Referensi Jakarta.

Borg R Walter, Gall Meredith D. 1989. Educational Research An Introduction. Fifth Edition; Longman.

Daryanto, 2013. Menyusun Modul. Yogyakarta; Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta; Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Depdiknas Jakarta; Direktorat Dikmenum.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Penulisan Modul. Depdiknas Jakarta; Direktorat Jendral PMPTK.

Hall, Calvin S & Linsey Gardner. 1980. Theories of Personality.New York; John Wiley&Son.

Kusumadewi dkk. 1999. Seni dan Tata Kecantikan Rambut Modern. Jakarta; Meutia Cipta Sarana.

Maya sari. 2011. Diktat Perawatan Rambut. Medan. Universitas Negeri Medan. Munadi Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta; Referensi.

Riduwan. 2000. Belajar Mudah Penelitian. Bandung; Alfabeta.

Rostamailis dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Depdiknas Jakarta; Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta; PT. Raja Grafindo Perkasa. Sadiman, Arif dkk. 1986. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta; Pustekkom Dikbud.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung; Alfabeta.

Sumarmo Utari. 2007. Pedoman Pengembangan Multimedia Interaktif. Jakarta; Program P3AI Universitas Pendidikan Indonesia.

(29)

 

119   

Susilana Rudi, Riyana Cepi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung; Wacana Prima. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta;

Kencana Prenada Media Group.

Winkle, W. S. 2000. Psikologi Pengajaran. Jakarta; Gramedia.

http:www.PDF LAMPIRAN 1 (kisi-kisi) Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbentuk Modul Pada Materi Himpunan Dengan Pendekatan PMRI Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.com. 2013-04-28. Pm 09.30 http.www. iierrrr.blogspot.com/2012/05/pembuatan-lks-lembar-kerja-siswa.html http.www. http://langkir1st.blogspot.com/2009/05/konsep-pengeritingan.html  http.www.PDF.Pengembangan Modul Multimedia Interaktif.com 2013-04-21 Pm 20.00

http:www.PDF Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Website Materi Jamur (Fungsi).com. 2013-04-25. Pm 08.30

(30)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Berupa Modul Multimedia Interaktif Kompetensi

Pengeritingan Rambut Desain ... Error! Bookmark not defined.  2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Berupa Modul Multimedia Interaktif Kompetensi

Pengeritingan Rambut Desain ... Error! Bookmark not defined.  3. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kualitas LKS Bahan Ajar Kompetensi Pengeritingan

Rambut Desain ... Error! Bookmark not defined.  4 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang Aspek

Kesesuaian Materi SK dan KD (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  5 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang Aspek

Keakuratan Materi (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  6 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Pendukung Materi Pembelajaran (Skala 1-5) Error! Bookmark not defined.  7 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang Aspek

Kemutakhiran (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  8 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang Aspek

Teknik Penyajian (Skala 1-5) ... 70  9 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang Aspek

Pendukung Penyajian (Skala 1-5) ... 71  10 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Penyajian Pembelajaran (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  11 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

(31)

 

12 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Kelugasan (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  13 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Komunikatif (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  14 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Dialogis Dan Interaktif (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  15 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Kesesuaian Dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik (Skala 1-5)

 ... Error! Bookmark not defined. 

16 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Keruntutan & Keterpaduan Alur Pikir (Skla 1-5)Error!  Bookmark  not 

defined. 

17 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Penggunaan Istilah Simbol atau Ikon (Skala 1-5)Error!  Bookmark  not 

defined. 

18 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Ketertarikan Materi Pengeritingan Rambut Desain (Skala 1-5) ... Error!  Bookmark not defined. 

19 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Aspek Prinsip Pengeritingan (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  20 Penilaian Media Pembelajaran dengan LKS Tentang Aspek Kualitas Tampilan

(Skala 1-5) ... 80  21 Penilaian Media Pembelajaran dengan LKS Tentang Aspek Kurikulum (Skala 1-5)

 ... 81 

22 Penilaian Media Pembelajaran dengan LKS Tentang Aspek Penyajian Materi

(32)

23 Penilaian Media Pembelajaran dengan LKS Tentang Aspek Keterlaksanaan

(Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  24 Penilaian Media Pembelajaran dengan LKS Tentang Aspek Evaluasi (Skala 1-5)

 ... Error! Bookmark not defined. 

25 Penilaian Media Pembelajaran dengan LKS Tentang Aspek Kebahasaan (Skala

1-5)... Error! Bookmark not defined.  26 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kelayakan Isi Pada

Modul Multimedia Interaktif ... Error! Bookmark not defined.  27 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kelayakan Penyajian

Pada Modul Multimedia Interaktif ... Error! Bookmark not defined.  28 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Penilaian Bahasa Pada

Modul Multimedia Interaktif ... Error! Bookmark not defined.  29 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Penilaian Materi Pada

Modul Multimedia Interaktif ... Error! Bookmark not defined.  30 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Penilaian Kua;itas

Tampilan Pada LKS ... 90  31 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Penilaian Kurikulum

Pada LKS ... 91  32 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Penilaian Penyajian

Materi Pada LKS ... 91  33 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Penilaian Keterlaksanaan

Pada LKS ... Error! Bookmark not defined.  34 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Penilaian Evaluasi Pada

(33)

xii 

 

35 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Penilaian Kebahasaan

Pada LKS ... Error! Bookmark not defined.  36 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Modul Multimedia Interaktif dan LKS Oleh

Ahli Materi ... Error! Bookmark not defined.  37 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Tentang

Ukuran Modul (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  38 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Desain

Sampul Modul (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  39 Penilaian Media Pembelajaran dengan Modul Multimedia Interaktif Desain Isi

Modul (Skala 1-5) ... Error! Bookmark not defined.  40 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Ukuran Modul ... 100  41 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Desain Sampul Modul

 ... 100 

42 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Desain Isi Modul ... 101  43 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Modul Multimedia Interaktif Oleh Ahli

Desain Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.  44 Skor Penilaian Angket Uji Coba Modul Multimedia Interaktif dengan

Menggunakan LKS Tahap 1 ... Error! Bookmark not defined.  45 Skor Penilaian Angket Uji Coba Modul Multimedia Interaktif dengan

Menggunakan LKS Tahap

Gambar

Gambar                                                                                                                    Hal 1
Tabel                                                                                                                         Hal 1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) metode pembelajaran kooperatif STAD menggunakan peta pikiran menghasilkan prestasi belajar yang lebih

Kegiatan Perkuatan Tebing Sungai Pekerjaan Perkuatan Tebing Kali Jalidin Ds Mojayan Kec Klaten Tengah..

Dapat diketahui pula bahwa sebagian besar siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Trawas memiliki tingkat resiliensi menghadapi ujian yang sedang, dengan nilai

Sehingga dari data diatas dapat diketahui bahwa pada awalnya anak yang mempunyai kemampuan menyusun mozaik sebelum menggunakan media bahan alam ada 2 anak (20%)

Penelitian bertujuan : (1) Mengetahui pengaruh nilai neraca kation anion (NKA) dan suplementasi asam lemak esensial dalam ransum berkecukupan Zn terhadap konsumsi

Formasi gerakan : dalam tarian ranub lampuan formasi gerakan selalu menghadap tamu karena merupakan suatu bentuk persembahan bagi tamu, demikian juga bangunan yang di

3.2.2 Pengajuan proses perbaikan kerusakan peralatan kantor dan peralatan pendidikan oleh : 3.2.2.1 Pembantu Pelaksana : menyerahkan formulir laporan kerusakan (PM 6.3.5/L1)

Phylogenetic analysis of both L1 gene in multiple infection of HPV-16 and HPV-18 that infect cervical cancer patient in our study shows a close relationship with sequence from Asia