ABSTRAK
MUHAMMAD RONI SBT. Perbedaan Pengaruh Latihan Pull-Up dan Box
Jump Terhadap Peningkatan Kecepatan Panjat Dinding UKM Mapala
Unimed Tahun 2012/2013. (Pembimbing : M.Yusuf ) Sktipsi. Medan :
Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED, 2012/2013.
Kegiatan alam bebas juga terkait dengan unsur-unsur olahraga dan prestasi melalui cabang-cabang kegiatan yang salah satunya adalah olahraga panjat tebing Aktifitas olahraga sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting pada saat ini. Olahraga bukan lagi hanya skedar salah satu objek untuk menyalurkan bakat dan minat, akan tetapi olahraga sudah di jadikan sebagai salah satu profesi begitu juga dengan olahraga panjat dinding.
Salah satu club Panjat Tebing di Sumatra Utara adalah club panjat tebing Mapala Unimed dimana banyak terdapat potensi yang bisa di kembangkan namun para atlit panjat dinding Mapala unimed mempunyai beberapa permasalahan dalam peningkatan prestasi atlitnya dimana permasalahan yang terdapat adalah lemahnya power otot lengan dan power otot tungkai yang mengakibatkan permasalahan di kecepatan panjat dinding. Untuk latihan yang diberikan kepada atlit panjat dinding mapala unimed adalah latihan Pull-Up dan Box Jump.
Adapun keterangan dan hasil panjat dinding sebagai berikut :
1. Ada pengaruh latihan pull-up terhadap peningkatan kecepatan panjat dinding UKM Mapala Unimed tahun 2012. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata waktu kecepatan panjat dinding, yaitu sebelum diberikan program latihan rata-rata kemampuan awal kecepatan panjat dinding sampel sebesar 281 detik atau 4,41 menit dan setelah diberikan latihan pull-up diperoleh rata-rata kemampuan akhir panjat dinding sebesar 198 detik atau 3,18 menit.
4,47 menit dan setelah diberikan program latihan box jump diperoleh rata-rata kemampuan akhir panjat dinding sampel sebesar 242 detik atau 4,2 menit.
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah……… 1
B. Identifikasi Masalah……….. 5
2. Hakekat Kecepatan (Speed)……….. 11
3. Nomor kompetisi Perorangan………... 14
4. Dinding anjat………. … 27
5. Keselamatan/ Safety……….. 28
a. Teknik Tangan………..………. 29
b. Teknik kali………. 30
6. Hakekat Latihan Pull-Up………... 33
7. Hakekat Latihan Box Jump……….. 33
C. Hipotesis……….……… 38
3. Tes Pemanjatan Nomor Kecepatan………... 46
E. Teknik Analisis Data………. 47
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 51.
A. Deskripsi Data Penelitian……….. 51
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1. Disain Penelitian Pretest-Postest Group Design ………. 44
2. Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas Data……… 53
3. Data Mentah Pre-Test Otot Lengan……….. 61
4. Data Mentah Pre-Test Otot Tungkai……….. 62
5. Data Mentah Pre-Test Kecepatan Panjat Dinding………. 63
6. Data Mentah Post-Test Otot Lengan... 64
7. Data Mentah Post-Test Otot Tungkai……… 65
8. Data Mentah Post-Test Kecepatan Panjat Dinding Kelompok Pull-Up… 66 9. Data Mentah Post-Test Kecepatan Panjat Dinding Kelompok Box Jump.. 67
10. Kemampuan Awal Kecepatan Panjat Dinding Kelompok Program Latihan Pull-Up……… 68
11. Kemampuan Akhir Kecepatan Panjat Dinding Kelompok Program Latihan Pull-Up……… 70
12. Kemampuan Awal Kecepatan Panjat Dinding Kelompok Program Latihan Box Jump………. 72
13. Kemampuan Akhir Kecepatan Panjat Dinding Kelompok Program Latihan Box Jump……… 74
14. Ringkasan Perhitungan Normalitas Data Pretes Kelompok Pull-Up……. 78
15. Ringkasan Perhitungan Normalitas Data Postes Kelompok Pull-Up……. 79
16. Ringkasan Perhitungan Normalitas Data Pretes Kelompok Box Jump…... 80
17. Ringkasan Perhitungan Normalitas Data Postes Kelompok Box Jump….. 81
18. Data Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kecepatan Panjat Dinding Kelompok Program Latihan Pull-Up………... 83
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Teknik Open Grip………. 30
2. Teknik Cling Grip ………... 31
3. Teknik Friksi ... 32
4. Teknik Edging………. 32
5. Teknik Heel Hooking……….. 33
6. Latihan Pull-Up………. 34
7. Latihan Box Jump……….. 36
8. Orang coba sedang melakukan latihan Pull-Up ……… 90
9. Orang coba sedang melakukan Latihan Box Jump ………... 90
10. Orang coba sedang melakukan tes Twu Hand Medicine Ball-Put ……… 91
11. Orang coba sedang melakukan tes Vertical-Jump………. 91
12. Orang sedang melakukan pemanasan……… 92
13. Orang coba sedang memasang septi pemanjatan………... 92
14. Orang coba sedang melakukan pemanjatan ……….. 93
15. Orang coba sedang melakukan pemanjatan ……….. 94
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1. Data Hasil Tes dan Pengukuran ………. 61
2. Perhitungan Statistik Dasar ……… 68
3. Uji Normalitas Data ………... 76
4. Pengujian Hipotesis ………... 82
5. Dokumentasi Penelitian ………. 90
6. Perogram Latihan Pull-Up………..
101
7. Program latihan Box-Jump………..
108
8. Data Atlit Mapala Unimed………. 115
9. Latar Pelakang Pelatih Pembina Atlit Panjat Dinding Mapala Unimed …. 118
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktifitas olahraga sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting
pada saat ini. olahraga bukan lagi hanya sekedar salah satu objek untuk
menyalurkan bakat dan minat, akan tetapi olahraga sudah bisa di jadikan sebagai
suatu profesi.
Namun pada dasarnya olahraga tetap bertujuan untuk memperoleh tubuh
dan jiwa yang sehat dengan melakukan aktivitas olahraga yang rutin dan dengan
latihan yang benar pada suatu cabang olahraga yang digeluti akan menghasilkan
prestasi yang maksimal.
Kegiatan alam bebas juga mempunyai unsur-unsur olahraga dan prestasi,
seperti panjat tebing dan arung jeram yang kita ketahui saat ini sudah menjadi
salah satu trend di masarakat sebagai salah satu olahraga untuk menguji adrenalin.
Olahraga ini juga sering dijadikan sebagai sarana rekreasi.
Olahraga alam bebas khususnya panjat dinding sudah banyak dinikmati
oleh para kawula muda, begitu juga dengan mahasiswa. Setiap perguruan tinggi
saat ini sudah banyak menyediakan fasilitas untuk olahraga panjat dinding sebagai
salah satu penyaluran minat dan bakat para mahasiswa.
Panjat dinding atau Wall climbing adalah salah satu kegiatan alam bebas
yang mempunyai nilai-nilai olahraga antara lain fisik, mental dan prestasi.
untuk dapat memanjat lebih tinggi, kemampuan teknik untuk menempatkan kaki
dan tangan pada permukaan dinding, kemampuan mengatur strategi dalam
menentukan jalur dan kemampuan berpikir untuk menggambil keputusan yang
cepat dan mencapai tempat yang lebih tinggi. Memanjat memerlukan empat
macam bantuan untuk mencapai tempat yang lebih tinggi, yang didapat dari dua
tangan dan dua kaki.
Di Sumatera Utara olahraga panjat dinding ini sudah populer dengan
antusiasnya para kawula muda khususnya mahasiswa dalam mempelajari bagian
teknik yang baik untuk dapat melakukan panjat dinding dan mampu berprestasi
dalam olahraga ini. Ini dapat dibuktikan dengan setiap ajang olahraga baik itu
katagori rendah dan nasional, begitu juga ajang terakhir yaitu Pekan Olahraga
Nasional (PON).
Dalam permasalahan panjat dinding nomor kecepatan, penulis yang juga
sebagai atlit panjat dinding UKM Mapala Unimed, meguraikan permasalahan
yang tengah di hadapi panjat dinding UKM Mapala Unimed. Pada saat melakukan
pemanjatan, terjadinya penurunan kondisi fisik yang akhirnya berdampak tidak
baik pada hasil memanjat, ini terlihat pada papan ketiga terakhir kecepatan
memanjat atlit menurun tidak seperti pada awal memanjat dimulai power otot
lengan dan power otot tungkai pemanjat menurun sehingga berdampak pada
penampilan pemanjat saat berkompetisi dan hasilnya waktu yang dicapai tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam olahraga panjat dinding nomor kecepatan
ketinggianya mencapai 12-20 meter, dengan masing-masing panjang papanya 1,2
Permasalahan tentang pencapaian prestasi maksimal atlit panjat dinding
UKM Mapala Unimed terlihat adanya kelemahan, seperti kondisi fisik yang
kurang prima, penguasaan teknik strategi dan mental sehingga mempengaruhi
kecepatan memanjat saat berkompetisi ditambah lagi dengan kurangnya kesadaran
atlit bahwa latihan kondisi fisik sangat mempengaruhi kemampuan memanjat. Hal
ini terlihat pada hari-hari latihan, atlit lebih ditekankan pada teknik memanjat,
serta tidak mempunyai metode pengelolaan program latihan yang terencana,
sistemmatis dan berkesinambungan. Pada hal itu merupakan penunjang dan
pendukung pengembangan prestasi atlit. Bila dilihat lebih jauh program latihan
atlit panjat dinding UKM Mapala Unimed terkesan kurang serius, seperti waktu
dan pelaksanaan latihan kurang disiplin dan kurangnya pengawasan instruktur
atau pelatih dalam pelaksanaan perogram latihan, pada hal latihan kondisi fisik
merupakan salah satu faktor pendukung pencapaian prestasi. Akibat situasi yang
terjadi memberikan dampak negatif terhadap penampilan pada saat berkompetisi.
Untuk menjawab permasalahan yang dihadapi atlit panjat dinding UKM
Mapala Unimed, perlu dikaji lebih mendalam dan teliti faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi prestasi tersebut. Perlu adanya pemecahan dan solusi dengan
pendekatan ilmiah dan pendekatan bidang ilmu-ilmu yang berkaitan.
Untuk pencapaian prestasi maksimal sangat dipengaruhi oleh sistem
pengelolaan latihan yang sistemmatis. Salah satu faktor penentu adalah yang
berkaitan dengan kondisi fisik. Dalam olahraga panjat dinding komponem fisik
yang menonjol adalah daya ledak (power). Pemanjat mencapai yang tinggi
usahanya mencapai ketinggian tersebut dibutuhkan kekuatan, power, dan daya
tahan otot ini semua saling berhubungan dengan faktor dominannya adalah
kekuatan otot. Seperti halnya dengan kecepatan memanjat, dalam panjat dinding
selain usaha mencapai tempat yang tinggi, waktu tercepat adalah patokan sebagai
penentu peringkat dalam kompetisi.
Dari pemaparan singkat permasalahan di atas, hal yang dialami atlit panjat
dinding UKM Mapala Unimed kemungkinan dialami semua atlit pada cabang
olahraga prestasi. Di sinilah ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian
sebagai usaha pemecahan masalah yang terjadi pada atlit panjat dinding UKM
Mapala Unimed secara ilmiah serta bertujuan menemukan informasi tentang
variable yang akan diteliti.
Penulis menawarkan bentuk latihan pliometrik bertujuan meningkatkan
dan mengembangkan power otot. Pada olahraga panjat dinding komponem fisik
yang sangat diperlukan adalah power dan otot yang bekerja seperti otot lengan
dan tungkai. Dalam fungsinya otot lengan dan tungkai dalam memanjat adalah
lengan sebagai memegang, penahan dan penarik ke atas dan tungkai kaki juga
sebagai penahan dan pendorong tubuh ke atas ini sangat dibutuhkan komponem
fisik yaitu power. Dalam melakukan memanjat pengaruh otot lengan dan otot
tungkai sangat siknifikan. Untuk itu perlu menerapkan bentuk latihan yang sangat
sederhana dan ekonomis tetapi mempunyai tujuan mengembangkan power otot
lengan dan tungkai. Bentuk latihan yang diterapkan penulis adalah latihan pull-up
untuk mengembangkan dan meningkatkan power otot lengan dan latihan Box
latihan yang diterapkan pada atlit-atlit panjat dinding UKM Mapala Unimed
secara terperogram dengan harapan atlit dapat menguasai jalur serta menghasilkan
waktu memanjat yang lebih baik dari sebelumnya dan meminimalisir kelemahan
yang ada pada atlit panjat dinding UKM Mapala Unimed.
Untuk mendukung realisasi penelitian, memiliki objek sebagai sampel
penelitian adalah atlit panjat dinding UKM Mapala Unimed mengapa si penulis
memilih penelitian di UKM Mapala Unimed karena penulis melihat begitu besar
potensi yang ada di dalam UKM Mapala Unimed, karena SDM dan SDA sangat
mendukung untuk bisa berprestasi. Dan lokasi penelitian yaitu di Unimed, dan
lokasi pengambilan data pemanjatan yaitu di dinding panjat atau wall climbing
Institute Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN SU) yang tempat dan
sarananya dekat dan mudah terjangkau oleh atlit panjat dinding UKM Mapala
Unimed.
Berdasarkan pemahaman permasalahan di atas, penulis merumuskan judul
untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan pengaruh latihan Pull-Up dan Box
Jump terhadap peningkatan kecepatan panjat dinding UKM Mapala Unimed
Tahun 2012.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dibuat suatu
gambaran tentang permasalahan yang dihadapi yaitu : adakah faktor penentu
dalam pencapaian prestasi olahraga? Faktor-faktor apa sajakah yang
yang memberikan perbedaan terhadap peningkatan kemampuan panjat dinding ?
Program latihan apakah yang tepat untuk peningkatan kemampuan panjat UKM
Mapala Unimed? Apakah power otot memberikan perbedaan terhadap
peningkatan kemampuan memanjat dinding UKM Mapala Unimed? Apakah
power otot lengan memberikan perbedaan pengaruh terhadap kemampuan
memanjat dinding? Apakah power otot tungkai memberikan perbedaan pengaruh
terhadap kemampuan memanjat dinding? Seberapa besarkah perbedaan pengaru
yang diberikan latihan pull-up terhadap kemampuan memanjat dinding UKM
Mapala Unimed? Seberapa besarkah perbedaan latihan Box jump terhadap
kemampuan memanjat dinding pada atlit panjat dinding UKM Mapala Unimed?
C. Pembatasan Masalah
Karena terlalu banyak masalah yang teridentifikasi pada latar belakang
masalah, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti, sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan Pull-Up dan
latihan Box Jump terhadap peningkatan kecepatan panjat dinding atlit UKM
Mapala Unimed.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan
1. “Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan Pull-Up terhadap
peningkatan kecepatan panjat dinding UKM Mapala Unimed Tahun
2012? ”
2. “Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan Box Jump terhadap
peningkatan kecepatan panjat dinding UKM Mapala Unimed Tahun 2012 ?”
3. “Manakah yang lebih berpengaruh antara latihan Pull-Up dan Box
Jump terhadap peningkatan kecepatan panjat dinding UKM Mapala
Unimed Tahun 2012?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Pull-Up terhadap peningkatan
kecepatan panjat dinding UKM Mapala Unimed Tahun 2012.
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Box Jump terhadap peningkatan
kecepatan panjat dinding UKM Mapala Unimed Tahun 2012.
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh antara latihan
Pull-Up dan Box Jump terhadap peningkatan kecepatan panjat
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :
1. Bahan masukan bagi penulis sebagai calon guru dan calon pelatih
untuk dapat diterapkan dan dikembangkan di UKM Mapala Unimed
dan Sumatera Utara umumnya.
2. Sebagai panduan penulis untuk membangun FPTI Pencab kota binjai
yang sedang dirintis si penulis dengan kawan-kawan.
3. Sebagai bahan masukan atau saran bagi atlit panjat dinding dalam
melaksanakan latihan panjat dinding sehingga dapat meningkatkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil temuan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh latihan pull-up terhadap peningkatan kecepatan panjat dinding
UKM Mapala Unimed tahun 2012. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata waktu
kecepatan panjat dinding, yaitu sebelum diberikan program latihan rata-rata
kemampuan awal kecepatan panjat dinding sampel sebesar 281 detik atau 4,41
menit dan setelah diberikan latihan pull-up diperoleh rata-rata kemampuan
akhir panjat dinding sebesar 198 detik atau 3,18 menit.
2. Ada pengaruh latihan box jump terhadap peningkatan kecepatan panjat
dinding UKM Mapala Unimed tahun 2012. Hal ini juga dapat dilihat dari
rata-rata waktu kecepatan panjat dinding, yaitu sebelum diberikan program
latihan rata-rata kemampuan awal kecepatan panjat dinding sampel sebesar
287 detik atau 4,47 menit dan setelah diberikan program latihan box jump
diperoleh rata-rata kemampuan akhir panjat dinding sampel sebesar 242 detik
atau 4,2 menit.
3. Latihan pull-up lebih berpengaruh dibandingkan latihan box jump terhadap
peningkatan kecepatan panjat dinding UKM Mapala Unimed tahun 2012. Hal
kedua kelompok sampel, yaitu kelompok yang diberikan latihan pull-up
diperoleh rata-rata kecepatan panjat dinding sebesar 198 detik atau 3,18 menit
lebih cepat dibandingkan kelompok yang diberikan latihan box jump dengan
rata-rata kecepatan panjat dinding sebesar 242 detik atau 4,2 menit.
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka
diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada pelatih Panjat Dinding Mapala Unimed agar menerapkan latihan
Pull-Up dan latihan Box Jump untuk menghasilkan daya ledak otot lengan
dan daya ledak otot tungkai dalam menunjang meningkatkan kemampuan
panjat dinding atlit UKM Mapala Unimed Tahun 2012.
2. Kepada atlit panjat dinding agar melaksanakan latihan secara
sungguh-sungguh untuk membina segala unsur kondisi fisik yang dibutuhkan dalam
melakukan panjat dinding, serta melatih teknik-teknik yang di butuhkan
dalam panjat dinding.
3. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan masalah ini
tetapi dengan scope yang lebih luas dengan variable yang berbeda demi
meningkatkan masalah ilmu pengetahuan dan pada akhirnya dapat di
jadikan sumbangsih yang berguna bagi pembinaan panjat dinding di
DAFTAR PUSTAKA
Bompa, Tudor, 1994. Power Training For Sport. Canada :. Mosaic press.
Dadang Sukandar. 2004. Panduan Peraktis Panjat Tebing. Penerbit : Andi Jakarta. FPTI, 2006. Pedoman Kopetisi Panjat Tebing Indonesia 2006. Jakarta.
Harsono, 2000. Panduan Kepelatihan. KONI. Jakarta.
Harsuki, 2003. Pembinaan Peningkatan Kondisi Fisik. Jakarta.
http://www.google.c0.id/imgres?q=pull+up&hl=id&sa=X&tbo=d&biw=1024&b ih=500&tbm=isch&tbnid=TJOnAQevWiK3HM:&imgrefurl
http://www.google.co.id/imgres?q=box+jump&hl=id&sa=x&tbo=d&biw=1024 &bih=500&tbm=isch&bnid=yrmomu1CRg18bM:&imgrefurl
Ismayanti, 2008. Test Dan Pengukuran Olahraga. LPP Dan UPT Surakarta. James, C.Radellife BS dan C Ferentinius Ph.D, 2006. Polyometeric cs ,2006. Mutalip, Peni, 1984. Mengukur Kemampuan Fisik Pengolahragaan Secara
Sederhana. Jakarta. Pusat Ilmu Olahraga KONI Pusat.
Nasrudin, 1986. Tes dan Pengukuran. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Soeberoto, 1975. Masalah-masalah Kedokteran Olahraga, Latihan Olahraga dan Coaching. Olimpic Solidarity Of the Internasional Olimpic Commeete. Suharto , dkk., 1997. Buku Pedoman Olahraga Panjat Tebing. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekereasi Jakarta.