iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas hidayadan karuniaNya, sehingga Skripsi Ini dapat penulis selesaikan dengan baik walaupun dalam wujud yang sangat sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, bahwa keberadaan skripsi ini “bagaikan setetes air di laut” yang tak punya arti apa-apa, namun penyelesaianya sangat mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar bahwa selaku manusia biasa tidak luput dari kesalahan “Tidak Ada Gading Yang Tidak Retak, Kalau tidak Retak bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak memiliki kesalahan, kalau punya kesalahan bukalah manusia”. Oleh karena itu, penulis menyampaikan mohon maaf dan terimah kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes, Bapak Drs. Suharjo M. Pd, Bapak Mesnan M. Kes, Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd, masing-masing sebagai Dekan, Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu Keolahragaan
3. Bapak Drs. Suyadi Damanik, M. Kes selaku Ketua Jurusan PJKR dan Bapak Afri Tantri S. Pd M. Pd selaku Sekretaris Jurusan PJKR
4. Bapak Drs. Mulyadi MS selaku dosen pembimbing Skrisi yang telah banyak meluangkan waktu serta kesempatan yang begitu banyak kepada penulis.
v
5. Para Dosen dan Asisten Dosen, Saff Administrasi dan Perlenkapan di lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan
6. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terimah kasih kepada Ayahanda Hasan Sitanggang dan Ibunda Midauli Manurung yang telah memberikan kasih saying, doa, serta dorongan moral ataupun materil kepada penulis sehingga dapat menyelesikan skripsi ini
7. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada teman teman di Fakultas Ilmu Keolahragaan khususnya dan PJS Ext.09, senantiasa membantu dalam penyelesaian skripsi ini
Penulis berupaya semaksimal mungkindalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karenanya penulis mengharakan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis mengaharapakan agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Terima Kasih.
Medan, September 2013 Penulis
Syaiful Sitanggang
ii ABSTRAK
SYAIFUL SITANGGANG. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menggiring Bola Pada Permainan Sepak Bola Melalui Penerapan Variasi Mengajar Menggiring Bola Siswa Kelas VIII SMP Panca Budi Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Pembimbing : MULYADI
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan menggiring bola melalu variasi mengajar pada siswa kelas VIII Reguler 1 SMP Panca Budi Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Dribbling (menggiring bola) adalah keterampilan dasar dalam sepak bola, karena semua pemain harus mampu menguasai bola pada saat sedang bergerak, berdiri atau bersiap melakukan operan atau tembakan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan Test Hasil Belajar pada test awal, kemudian dilakukan pembelajaran dengan penerapan variasi mengajar dengan pelaksanaan test Hasil Belajar yang berbentuk aplikasi teknik menggiring bola.
Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis : (1) Dari test hasil belajar sebelum menggunakan penerapan variasi mengajar (pre test), diperoleh dari 39 siswa terdapat 9 siswa (23,08%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 30 siswa (76,92%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata siswa adalah 56,46.. Kemudian dilakukan pembelajaran menggunakan penerapan variasi mengajar. (2) dari test hasil belajar melalui variasi mengajar, dari 39 siswa terdapat 18 siswa (46,15%) yang telah mencapai ketuntasan belajar sedangkan 21 siswa (53,85%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata siswa adalah 68,13. Kemudian dilakukan kembali penerapan pendekatan
iii
bermain yang divariasikan. (3) dari test hasil belajar II berdasarkan analisis data dapat dikatakan bahwa melalui penerapan variasi mengajar dapat meningkatkan hasil belajar menggiring bola siswa kelas VIII Reguler 1 SMP PANCA BUDI Tahan Ajaran 2013/2014. Dari 39 siswa terdapat 31 siswa (79,59%) yang telah mencapai ketuntasan belajar sedangkan 9 siswa (20,51%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata siswa adalah 77,13.
vi
4.1.Manfaat Variasi Mengajar ... 29
4.2.Jenis-jenis Variasi Mengajar... 29
B. Kerangka Berfikir ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Lokasi dan Waktu Penenelitian ... 35
vii
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 35
C. Metode Penelitian ... 36
D. Desain Penelitian ... 36
E. Instrumen Penelitian ... 42
F. Teknik Analisis Data... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Deskripsi Data Penelitian... 48
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Jumlah Populasi SMP PANCA BUDI ... 36
Format Portofolio... 42
Data Hasil Belajar ... 48
Deskripsi Hasil Pre-test... 49
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar 1. Lapangan Sepak Bola... 14
2. Gambar 2. Bola……….. ... 14
3. Gambar 3. Sikap Persiapan…… ... 19
4. Gambar 4. Sikap Pelaksanaan... 19
5. Gambar 5. Sikap Foollow Throught... 20
6. Gambar 6. Kegiatan Tepukan Dribble... 30
7. Gambar 7. Kegiatan Slalom Dribble... 31
8. Gambar 8. Kegiatan Bermain Ekor Keledai ... 32
9. Gambar 9. Siklus PTK ... .. 41
10. Gambar 10. Test Menggiring Bola ... 44
11. Gambar 11. Hasil Ketuntasan Belajar pada Siklus I... 54
12. Gambar 12. Peningkatan Ketuntasan Belajar pada Siklus II ... 61
13. Gambar 13. Perbandingan Siklus I dan II ... 62
14. Gambar 14. SMP PANCA BUDI ... .. 99
15. Gambar 15. Guru Memberikan Pengaraha ... .. 99
16. Gambar 16. Guru Memberikan Contoh kepada Siswa ... .. 100
17. Gambar 17. Siswa Menggiring Bola ... .. 100
18. Gambar 18. Ekor Keledai ... .. 101
19. Gambar 19. Tim Penilai ... .. 101
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP ... 71
Lampiran 2. Contoh Portofolio ... 83
Lampiran 3. Susunan Kepanitiaan ... 89
Lampiran 4. Data Observasi... 90
Lampiran 5. Data Hasil Belajar Data Awal ... 92
Lampiran 6. Data Hasil Belajar Siklus I ... 94
Lampiran 7. Data Hasil Belajar Siklus II... 96
Lampiran 8. Pedoman Pengamatan... 98
Lampiran 9. Gambar Penelitian ... 99
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana
pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya
melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh
masyarakat. Pendidikan dapat dikatakan baik, bila pendidikan itu dapat memberi
kesempatan berkembangnya semua asfek pribadi manusia atau dengan kata lain
merumuskan tujuan pendidikan itu berisikan pengembangan asfek pribadi
manusia.
Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional yang
tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa :
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Tujuan pendidikan seperti rumusan diatas merupakan rumusan tujuan yang
sangat ideal, seperti hal dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta
didik, juga bertujuan untuk meningkatkan asfek psikomotorik, kognitif, dan
efektif, serta pengembangan pengetahuan tentang kesehatan peserta didik.
2
Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana proses
pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik
dan bersemangat. Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak positif
dalam pencapain prestasi belajar yang optimal, sehingga dapat membuat siswa
semangat dan tekun belajar.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
pengembangan siswa. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan
pengembangan individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan
perkembangan jasmani, kesehatan, mental, sosial, serta emosional yang serasi,
selaras dan seimbang.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara
sadar dan sistematis melalui berbagai aktivitas jasmani dalam rangka memperoleh
kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan
pertumbuhan watak. Sebagai sub sistem dari pendidikan nasional, kegiatan
jasmani di sekolah wajib diikuti oleh semua siswa.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan teknis dalam mengajarkan suatu
cabang olahraga. Artinya, menitik beratkan pada penguasaan teknik dasar
kecabangan dan kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa terhadap
hakekat permainan itu sendiri. Penerapan pendekatan teknis akan menyulitkan
siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang olahraga,
dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. Suasana yang kurang
3
termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau di luar
sekolah.
Berdasarkan observasi penulis di SMP PANCA BUDI yang beralamat di
Jalan Jend. Gatot Subroto km. 4,5 Medan - Sunggal merupakan salah satu SMP
swasta yang berada di kota Medan. Sekolah ini terdiri dari 10 kelas Bilingual dan 9
kelas Reguler. Sekolah ini memiliki peralatan olahraga yang lengkap dan lapangan
yang sangat luas. Kegiatan intra dan ekstrakurikuler SMP PANCA BUDI Medan
tergolong baik, banyak siswa yang mempunyai prestasi di bidang akademik,
semua itu ditunjang oleh guru-guru yang berkualitas. Kegiatan ekstrakurikuler
SMP PANCA BUDI Medan juga bermacam-macam seperti: olahraga, kesenian,
dan PRAMUKA. Ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMP PANCA
BUDI Medan antara lain: bola kaki, tenis meja, bulu tangkis, basket, dan lain-lain.
Berdasarkan observasi penulis di SMP PANCA BUDI Medan Tahun
Ajaran 2012/2013 tanggal 26 April 2013 pada saat jam pelajaran penjas materi
pelajaran olahraga permainan bola besar pokok bahasan sepak bola di kelas VIII,
terlihat bahwa pada saat proses pembelajaran sepak bola berlangsung banyak
siswa yang terlihat kurang bersemangat dalam melakukan aktivitas pembelajaran.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis dari guru bidang studi
pendidikan jasmani, diperoleh informasi bahwa nilai siswa dalam bidang studi
pendidikan jasmani masih rendah (tercantum dalam lampiran).
Belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, apakah karena jam
4
metode pengajaran yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang cocok,
atau hal-hal lain yang dialami siswa.
Di SMP PANCA BUDI Medan sarana dan prasarana untuk pembelajaran
sepak bola sudah lengkap, memiliki lapangan sepak bola.
Hal ini disebabkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru
pendidikan jasmani yang monoton. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani di
sekolah, khususnya dalam materi sepak bola yaitu menggiring bola, guru
cenderung melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teknis
dalam mengajarkan suatu cabang olahraga. Artinya, guru masih menitik beratkan
pada penguasaan teknik kecabangan yang menimbulkan proses pembelajaran yang
monoton bagi siswa dan kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa
terhadap hakekat pendidikan jasmani itu sendiri. Penerapan pendekatan teknis
akan menyulitkan siswa dalam memahami makna permainan dalam suatu cabang
olahraga dampaknya siswa tidak tertarik pada proses pembelajaran. Suasana yang
kurang menyenangkan dan menggembirakan tersebut akan membuat siswa kurang
termotivasi dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di sekolah atau di luar
sekolah.
Guru pendidikan jasmani perlu memberikan perhatian atau merespon
gejala ini, tidak mengangap hal ini sebagai hal biasa. Apalagi hal ini dibiarkan
berlarut-larut dikhawatirkan akan menurunkan hasil belajar siswa secara umum.
Perlu dicari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar siswa lebih tertarik dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani, terutama pada materi sepak bola. Dalam
5
adalah dengan melakukan variasi mengajar dalam menggajarkan materi sepak
bola.
Dengan variasi mengajar terhadap pembelajaran sepak bola diharapkan
siswa akan dapat lebih optimal dalam proses belajar. Oleh karena itu, dengan
dikenalkannya variasi mengajar atau bentuk-bentuk latihan bermain dari
menggiring bola tersebut agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses
pembelajaran. Metode pembelajaran pada menggiring bola yang baru diterapkan
bisa memperbaiki proses pembelajaran dalam menggiring bola pada permainan
sepak bola.
Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang
menangani kegiatan proses belajar mengajar dan kegiatan peningkatan hasil
belajar adalah penguasaan tentang variasi mengajar. Pengalaman yang terlihat di
lapangan bahwa pengetahuan tentang variasi mengajar merupakan hal yang baru
dan belum diketahui oleh guru pendidikan jasmani.
Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat
terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada
dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Oleh sebab itu peneliti tertarik
untuk memecahkan masalah tersebut dengan melakukan variasi mengajar dalam
mengajarkan materi sepak bola yaitu menggiring bola.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
6
Permainan Sepak Bola Melalui Penerapan Variasi Mengajar Menggiring Bola
Siswa Kelas VIII SMP Panca Budi Medan Tahun Ajaran 2013/2014 ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah,
maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut, Faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa ? Apa saja teknik dasar dalam
permainan sepak bola ? Apakah variasi mengajar merupakan hal yang perlu
dipergunakan dalam melangsungkan proses pembelajaran keterampilan
menggiring bola ? Apakah melalui variasi mengajar dapat mempengaruhi hasil
belajar menggiring bola pada siswa dalam permainan sepak bola ? Apakah
pembelajaran dengan variasi mengajar dapat meningkatkan semangat dan hasil
belajar siswa dalam menggiring bola pada permainan sepak bola ?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti, seperti yang tercantum
dalam identifikasi masalah dan banyaknya aspek-aspek dalam menggunakan
variasi mengajar, serta untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian yang
akan dilaksanakan, maka pada penelitian ini akan dibatasi pada “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Menggiring Bola Pada Permainan Sepak Bola Siswa
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka dalam penelitian ini diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
“Apakah Melalui Penerapan Variasi Mengajar pada Permainan Sepak bola Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Menggiring Bola Pada Siswa Kelas VIII SMP
PANCA BUDI Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan dalam rumusan masalah,
yang menjadi tujuan ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
menggiring bola dalam permainan sepak bola melalui variasi mengajar pada siswa
Kelas Kelas VIII SMP PANCA BUDI Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat bagi proses
belajar mengajar khususnya pendidikan jasmani, adapun manfaat tersebut antara
lain :
1. Bagi siswa, untuk menambah pengetahuan, wawasan dan menciptakan
pembelajaran menggiring bola dalam permainan sepak bola lebih
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Penelitian ini diharapkan, membantu guru pendidikan jasmani SMP
8
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan
mencapai tujuan pembelajaran seperti apa yang diharapkan.
3. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya kegiatan yang dilakukan serta
hasil yang diberikan membawa dampak positif terhadap perkembangan
sekolah yang berdampak pada peningkatan hasil belajar sehingga dapat
tercapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan oleh pihak
sekolah, yaitu peningkatan hasil belajar siswa dengan meningkatkan
keberhasilan siswa berarti meningkatkan mutu sekolah.
4. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman langsung
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I dapat
dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan teknik dasar menggiring
bola pada permainan Sepak Bola masih rendah. Dari 39 siswa terdapat 9 siswa
(23,08%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 30 siswa (76,92%)
belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata siswa adalah 56,46.
Pada siklus I dapat dilihat kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar
secara klasikal sudah meningkat. Dari 39 siswa terdapat 18 siswa (46,15%) yang
telah mencapai ketuntasan belajar sedangkan 21 siswa (53,85%) belum mencapai
ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata siswa adalah 68,13. Sedangkan pada
siklus II dapat dilihat kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara
klasikal sudah meningkat. Dari 39 siswa terdapat 31 siswa (79,49%) yang telah
mencapai ketuntasan belajar sedangkan 8 siswa (20,51%) belum mencapai
ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata siswa adalah 77,13. Berdasarkan hal itu
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran melalui Penerapan variasi
Mengajar dapat meningkatkan hasil belajar menggiring bola pada permainan sepak
69
B. Saran
Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut :
1. Disarankan pada Guru Pendidikan Jasmani SMP PANCA BUDI MEDAN untuk
menggnakan Variasi mengajar merupakan gaya mengajar yang dapat
dipergunakan dalam memperbaiki proses pembelajaran menggiring bola pada
permainan Sepak Bola.
2. Guru harus lebih memahami pembelajaran yang mau dilakukan sehingga saat
melaksanakannya bisa sesuai dengan harapan.
3. Penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi penleliti yang ingin
mengangkat judul penelitian ini
4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan variasi
70
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama
Widya.
Arikunto, Suharsimin. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
FIFA. (2005). Rules Of The Game ( Peraturan Permainan) / PSSI. UNIMED.
MEDAN.
Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hasibuan, J.J dan Nodjiono. (1986). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
http://www.untukmusahabatku.co.cc/2009/02/definisi-belajar.html
Ibrahim. (1988). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Koger, Robert. (2007). Latihan dasar Andal Sepakbola Remaja. Klaten: PT. Saka
Mitra Kompetensi.
Mielke, Danny (2007). Dasar-Dasar Sepak Bola. Jakarta: PT. Pakar Raya.
Mukholid.(2007).Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Surakarta,Yudistira
Nurhasan. (2001). Tes Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta.
Direktorat Jenderal Olahraga.
Nurkencana. (1986). Metode Teknik Analisis Data
Nusri, Ardi (2003). Diktat Sepak Bola. MEDAN, UNIMED
Sabri, Ahmad (2010). Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Padang:
Quantum Teaching.
Sarumpaet A, dkk. (1992). Permainan Besar. Semarang. Depdikbud.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Sucipto, dkk. (2000). Sepak Bola. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional
71
Sutikno, Sobry. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.
Supandi, (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.