• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN 060843 MEDAN T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN 060843 MEDAN T.A 2013/2014."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INKUIRI DI KELAS IV

SDN 060843 MEDAN

TA 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarMagisterPendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH

HUSNA P. TAMBUNAN NIM: 8126182014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE INKUIRI DI KELAS IV

SDN 060843 MEDAN

TA 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarMagisterPendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

OLEH

HUSNA P. TAMBUNAN NIM: 8126182014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Husna Parluhutan Tambunan (2014). Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN 060843 Medan TA 2013/2014.

(7)

ii

ABSTRACT

Husna Parluhutan Tambunan (2014). The increasing effort of the activities and students’ learning result by using inquiry learning method in students of class IV-4 SDN 060843 Medan year 2013/2014.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat

dan Karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis

ini berjudul “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan

Menggunakan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN 060843 Medan TA 2013/2014”.

Penelitian ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh

gelar Magister Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan

penulisan tesis ini, penulis mendapat bimbingan dari para dosen dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M,Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh

pendidikan Pascasarjana (S-2).

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur PPs Universitas

Negeri Medan yang telah membantu dan mengizinkan penelitian dalam

menyelesaikan tesis ini.

3. Bapak Dr. Deni Setiawan M.Si., dan Ibu Dr. Anita Yus M.Pd., selaku Dosen

Pembimbing I dan II yang telah membimbing dan meluangkan waktunya serta

telah memberikan nasehat dan arahan kepada penulis selama penulisan tesis ini.

4. Bapak Dr. Deni Setiawan M.Si., selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar PPs

Universitas Negeri Medan yang banyak membantu dalam memberikan arahan

(9)

iv

5. Ibu Dr. Anita Yus M.Pd., selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar PPs

Universitas Negeri Medan yang banyak membantu dalam memberikan arahan

kepada penulis dalam penulisan tesis.

6. Bapak Dr. Dede Ruslan M.Pd., Bapak Dr. Hidayat M.Si dan Ibu Prof. Dr. Asih

Menanti, S.Psi, M.S., selaku penguji yang telah banyak memberi masukan dan

saran demi perbaikan tesis ini.

7. Putra, selaku Pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan

yang telah membantu penulis sejak dalam perkuliahan hingga penyelesaian tesis.

8. Ibu Dra. Mishri Al Bantani, selaku Kepala Sekolah SDN 060843 Medan, Ibu

Tiarma S.Pd selaku observer dan seluruh keluarga besar SDN 060843 Medan.

9. Ayahanda dan Ibunda tercinta H.Faisal Tambunan dan Hj.Nurzannah Dewi

Gultom, Kakakku tersayang Anna Dara Tambunan AM,Keb, SSt dan Atika

Miranda Tambunan S.Pd dan adikku tercinta Arkam Tambunan dan Mahrani

Fitri Siregar S,Pd yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis

dalam menyelesaikan tesis ini.

10.Teman-teman angkatan 22 Prodi Pendidikan Dasar kelas B-1 yang tidak bisa

disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan

(10)

v

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik atas bantuan dan

bimbingan yang diberikan. dengan penuh harap kiranya tesis ini bermanfaat bagi

yang membutuhkannya. Amin

Medan, Juli 2014

Penulis

(11)

vi 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 13

1.3. Batasan Masalah ... 13

1.4. Rumusan Masalah... 14

1.5. Tujuan Penelitian ... 14

1.6. Manfaat Penelitian ... 15

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 16

2.1.1. Hasil Belajar ... 16

2.2. Kerangka Berpikir ... 36

2.3. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 40

3.2. Subjek Penelitian ... 40

3.3. Jenis Penelitian ... 40

3.4. Defenisi Operasional Variabel ... 40

3.5. Prosedur Penelitian ... 41

3.6. Tekhnik Pengumpulan Data ... 44

3.7. Tekhnik Analisis Data ... 54

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Paparan Data ... 56

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ... 57

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ... 72

(12)

vii

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ... 88 5.2. Saran ... 88

(13)

vi

Daftar Tabel

Tabel 1.1. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 1 ... 9

Tabel 1.2. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 2 ... 9

Tabel 1.3. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 3 ... 9

Tabel 1.4. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 4 ... 10

Tabel 2.1. Bentuk dan Indikator Aktivitas Belajar ... 23

Tabel 2.2. Langkah-Langkah Metode Inkuiri ... 34

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 46

Tabel 3.2. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Penilaian Afektif ... 49

Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotorik ... 50

Tabel 3.4. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa ... 51

Tabel 3.5.Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru ... 52

Tabel 3.6. Kisi-kisi Angket Respon Siswa ... 53

Tabel 3.7. Rentang Nilai ... 55

Tabel 4.1. Hasil Penilaian Kogitif Siswa Siklus I ... 60

Tabel 4.2. Hasil Penilaian Keterampilan Siswa Siklus I ... 61

Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 63

Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 65

Tabel 4.5. Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus I... 68

Tabel 4.6. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I ... 70

Tabel 4.7. Hasil Penilaian Kogitif Siswa Siklus II ... 75

Tabel 4.8. Hasil Penilaian Keterampilan Siswa Siklus II ... 76

Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 78

Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 79

Tabel 4.11.Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus II ... 80

Tabel 4.12. Hasil Angket Respon Siswa Siklus III ... 81

(14)

vi

Daftar Lampiran

Lampiran 1 RPP ... 93

Lampiran 2 Tes Hasil Belajar ... 110

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Afektif dan Psikomotorik ... 116

Lampiran 4 Lembar Aktivitas Siswa ... 117

Lampiran 5 Angket Tanggapan Siswa ... 123

Lampiran 6 Format Lembar Observasi Guru dan Siswa ... 124

Lampiran 7 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa ... 128

Lampiran 8 Hasil Angket Respon Siswa ... 137

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

kepentingan masa depan. Pendidikan yang mendukung pembangunan di masa

mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta

didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

problema kehidupan yang dihadapainya. Pendidikan harus menyentuh potensi

nurani atau potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa

semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan masyarakat dan

dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang

(16)

2 sehari-hari saat ini maupun yang akan datang. Pemikiran ini mengandung

konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan formal

(sekolah/madrasah) untuk mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan

perlu terus-menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan

dunia usaha/industry, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan ilmu

pengetahuan,tekhnologi dan seni.

Secara umum tujuan pendidikan adalah pembentukan manusia yang bukan

hanya dapat menyesuaikan diri hidup di dalam masyarakatnya, melainkan lebih

dari itu, mampu menyumbang bagi penyempurnaan masyarakat itu sendiri. Ini

berarti bahwa para lulusan bukan hanya menghayati dan meninternalisasi

nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat, akan tetapi juga, apabila perlu mampu

mendeteksi kekurangan - kekurangannya sehingga memungkinkan

penyempurnaannya (Hasibuan dan Mujiono,2009:2)

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan manusia

secara holistic yang memungkinkan potensi diri (afektif,kognitif,psikomotorik)

berkembang secara optimal. Untuk itu, kegiatan pembelajaran dirancang untuk

memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui

interaksi antar siswa, siswa dengan guru,lingkungan dan sumber belajar lainnya

dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan

dalam segala komponen pendidikan. Adapun komponen yang mempengaruhi

(17)

3 dan juga metode pembelajaran yang tepat. Semua komponen tersebut saling

terkait dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan (Djamarah,2002:123).

Dalam usaha peningkatan keberhasilan dan kualitas pendidikan,

pemerintah telah berupaya mewujudkannya melalui berbagai usaha pembangunan

pendidikan yang lebih berkualitas. Upaya-upaya tersebut diantaranya melalui

pengembangan dan perbaikan kurikulum. Salah satunya adalah dengan penerapan

kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum

yang menekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,

keterampilan, dan pengetahuan(afektif,kognitif dan psikomotorik). Adapun ciri

kurikulum 2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru dalam

berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa

zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui

perkembangan teknologi dan informasi. Sedangkan untuk siswa lebih didorong

untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal,

antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. Tujuannya adalah

terbentuk generasi produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

Dalam ciri kurikulum 2013 diterapkan pembelajaran kurikulum terpadu.

Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah salah satu

pendekatan pembelajaran dimana kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan

sikap) dari berbagai mata pelajaran digabungkan menjadi satu untuk merumuskan

pemahaman yang lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai

(18)

4 interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. melalui

pendekatan saintifik (scientific approach).

Pembelajarandengan pendekatan saintifik (scientific approach) adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara

aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan

mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),merumuskan

masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan

berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan

konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.

Pendekatan saintifik(scientific approach) dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam aktivitas pembelajaran seperti mengenal,

memahami, bertanya, penalaran terhadap materi yang diberikan, mencoba, dan

melakukan penyajian terhadap hasil pembelajaran yang diperoleh. Dengan

menggunakan pendekatan saintifik informasi bisa berasal dari mana saja, kapan

saja, tidak bergantung pada informasi yang searah dari guru. Oleh karena itu

kondisi pembelajaran yang diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam

mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi

tahu.

Dengan demikian, maka kriteria pembelajaran dengan menggunakan

penerapan pendekatan saintifik (scientific approach) pada hakikatnya ialah bertujuan untuk mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis,

(19)

5 mengaplikasikan materi pembelajaran,sehingga hasil akhirnya adalah adanya

peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang

baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Suherman (2003:7) menyatakan, bahwa pembelajaran akan lebih

bermakna (Meaningfull), jika siswa tidak hanya belajar untuk mengatasi sesuatu (Learning to know), tetapi siswa juga belajar melakukan (Learning to do), belajar menjiwai (Learning to be), serta belajar bersosialisasi dengan sesama teman (Learning to live together). Dengan kata lain, siswa diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri mencari jawaban suatu masalah, bekerja sama dengan temannya

sekelas, atau membuat sesuatu akan jauh lebih menantang dan mengarahkan

perhatian siswa dari pada apabila siswa hanya harus mencerna saja informasi yang

diberikan secara searah. Untuk itu perlu diciptakan sistem lingkungan

pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar. Untuk

mencapai indikator tersebut guru harus mampu memilih metode pembelajaran

yang sesuai dengan materi pelajaran dan mampu menyajikan metode

pembelajaran yang menarik.

Belajar yang berhasil seharusnya melakukan aktifitas, baik aktifitas fisik

maupun aktifitas psikis. Aktifitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan

anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja. Sedangkan aktifitas

psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau

(20)

6 optimal sekaligus mengikuti proses pengajaran (proses perolehan hasil pelajaran)

secara aktif (Sardiman,2010:95). Keberhasilan suatu belajar tidak hanya

tergantung pada siswa saja, tetapi juga peran guru. Siswa dan guru berperan aktif

dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk mengkondisikan kelas dan belajar

memilih metode pembelajaran yang tepat agar prestasi belajar dan aktifitas siswa

dapat meningkat.

Banyak factor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa

diantaranya dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang sering disebut

factor internal dan ada juga yang berasal dari luar siswa yaitu factor eksternal.

Factor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu kemampuan,intelegensia, sikap

dan minat. Factor yang berasal dari luar siswa yaitu lingkungan keluarga, sekolah

masyarakat dan salah satu berasal dari guru. Peranan guru dalam proses

pembelajaran sangat berpengaruh besar. Sebab guru merupakan motivator siswa

dalam pelajaran. Untuk mencapai hasil yang maksimal, guru harus mampu

memilih dan menyesuaikan metode yang tepat dengan materi yang disampaikan,

sehingga dengan pembelajaran yang demikian akan menciptakan suasana kelas

yang aktif, yaitu adanya suatu interaksi positif antara siswa dan guru, keadaan

kelas yang aktif tersebut dapat memberikan hasil belajar yang memuaskan yang

diperoleh siswa setelah pembelajaran.

Oleh karena itu perlu adanya metode pembelajaran yang bervariasi agar

jalannya proses belajar mengajar tidak membosankan, sehingga dapat menarik

perhatian siswa untuk belajar dan pada akhirnya kualitas pembelajaran semakin

(21)

7 kegiatan belajar mengajar bila penggunaanya tidak tepat dan tidak sesuai dengan

situasi yang mendukung dan dengan kondisi psikologis siswa. Guru memegang

peranan penting untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dalam

mengembangkan dirinya sebagai siswa aktif. Kemampuan guru dalam

menggunakan berbagai metode,dan media pembelajaran sangat diperlukan.

Observasi awal yang dilakukan peneliti di SDN 060843 Medan pada bulan

September 2013, menunjukkan adanya beberapa masalah yang ditemukan pada

saat proses pembelajaran berlangsung seperti : 1) metode pembelajaran yang

diterapkan guru masih metode pembelajaran yang konvensional seperti metode

ceramah, tanya jawab dan penugasan. 2) siswa melakukan aktivitas pembelajaran

yang tidak relevan seperti mengantuk, bermain-main, bahkan ribut saat

pembelajaran sedang berlangsung, 3) guru belum memberdayakan seluruh potensi

dirinya dalam mengajar, sehingga aktifitas siswa dalam mengikuit pembelajaran

masih sangat rendah.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti diperoleh

data rekap penilaian rata-rata siswa di kelas dari guru kelas IV-4 SDN 060843

Medan pada tema 1 sampai dengan tema 4. Berikut di bawah ini adalah salah satu

contoh jaringan tema pada tema 1 indahnya kebersamaan pada mata pelajaran

(22)

8

IPS

Kompetensi Dasar :

3.5. M emahami manusia dalam dinamika int eraksi dengan lingkungan alam, social, budaya dan ekonomi.

Indkator :

M enjelaskan nilai-nilai yang dipelajari pada saat mempraktikan permainan t radisional yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

PJOK

Kompetensi Dasar :

3.2. M emahami pengaruh akt ivit as fisik dan istirahat terhadap pert umbuhan dan perkembangan tubuh.

Indkator :

M emprakt ikan permainan t radisional dengan t ekhnik bermain yang benar

TEMA : INDAHNYA

3.4. M emahami art i bersat u dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyrakat .

Indkator :

M enjelaskan perilaku yang sesuai dengan sila-sila pancasila dalam bent uk t ulisan

PENILAIAN :

 PENGETAHUAN (TES TULISAN DAN PENUGASAN)

 SIKAP (TOLERANSI, TEKUN DAN TELITI)

(23)

9

Tabel 1.1. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 1 : Indahnya Kebersamaan

Kelas Penilaian aspek kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap Predikat Keterangan

IV-4 2,30 2,35 C C+ Dari aspek penilaian

peningkatan dalam proses belajar.

Tabel 1.2. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 2 : Selalu Berhemat Energi

Kelas Penilaian aspek kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap Predikat Keterangan

IV-4 2,22 2,31 C C+ Dari aspek penilaian

pengetahuan,keterampilan dan sikap pada tema selalu berhemat energi siswa sudah dapat menunjukkan adanya peningkatan dalam penilaian pengetahuan dan keterampilan tetapi pada sikap siswa belum dapat

menunjukkan adanya

peningkatan

Tabel 1.3. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 3 : Peduli Terhadap Makhluk Hidup

Kelas Penilaian aspek kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap Predikat Keterangan

IV-4 2,30 2,50 B C+ Dari aspek penilaian

pengetahuan siswa pada tema peduli terhadap makhluk hidup terjadi penurunan tetapi pada

aspek penilaian

(24)

10

Tabel 1.4. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas Tema 4 : Berbagai Pekerjaann

Kelas Penilaian aspek kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap Predikat Keterangan

IV-4 2,40 2,20 C C+ Dari aspek penilaian

pengetahuan,keterampilan dan sikap siswa belum dapat menunjukkan adanya peningkatan dalam proses

belajar dari tema

sebelumnya

Berdasarkan data dari rekap penilaian rata-rata kelas di atas, faktor-faktor

ya ng me n ja d i penyebab rendahnya hasil belajar dan aktifitas siswa kelas IV-4

SDN 060843 Medan tersebut adalah sebagai berikut :1) Siswa kesulitan

memahami materi yang kompetensi dasarnya bersifat teoritis dan cakupannya

luas. 2) Metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas masih bersifat hapalan

dan kurang melibatkan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, walaupun

terkadang guru sudah memberlakukan metode pembelajaran kelompok, tetapi

langkah-langkah dalam pembelajaran kelompok tersebut belum semuanya terpenuhi 3)

Pemanfaatan media pembelajaran kurang maksimal sehingga penyampaian materi

bersifat abstak. 4) Kurangnya penghargaan terhadap keberhasilan kelompok

siswa walau sekecil apapun, keberhasilan k e lo mpo k siswa perlu mendapat

pengakuan dan adanya suatu penghargaan. 5) Guru belum melibatkan aktivitas

siswa pada kegiatan belajar mengajar. 6) Kurangnya interaksi antara guru dengan

siswa pada saat proses pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SD Negeri 060843 Medan

(25)

11 pelajaran yang sebagian besar materi pelajarannya bersifat teori dan hafalan serta

faktor dari siswa itu sendiri. Banyak siswa yang tidak serius dalam belajar

sehingga aktivitas dalam belajar menurun, ini disebabkan karena materi hafalan

dianggap materi yang mudah oleh siswa. Sedangkan faktor dari siswa itu sendiri

yaitu masih adanya siswa yang mengganggu siswa lainnya dalam belajar, sehingga

banyak siswa yang merasa terganggu dan tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar.

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam tema

cita-citaku di kelas IV-3 SDN 060843 Medan diperlukan suatu metode yang mampu

membawa perubahan ke arah yang lebih baik yaitu proses belajar mengajar yang

mencakup suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan

peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Metode inkuiri merupakan bentuk

dari metode pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach) yang memiliki perbedaan dengan metode konvensional. Metode Inkuiri menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan.

Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya

menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses

pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas

dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang

belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai

pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu

disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa

(26)

12 menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah.

Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap

kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004).

Metode Inkuiri merupakan salah satu metode pembelajaran yang efektif

diterapkan pada pendekatan scientific, karena di dalam langkah-langkah pembelajaran yang ada di dalam penelitian ini meliputi mengamati (observing),

menanya (questioning), mengumpulkan data, mengolah data, dan

mengkomunikasikan. Dengan menggunakan metode pembelajaran ini di kelas,

siswa dapat membentuk pola pikir, penalaran, mempresentasikan pengetahuan

konseptual dan procedural siswa, serta terbentuknya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dengan demikian jika tema cita-citaku

dibelajarkan dengan metode inkuiri diharapkan dapat meningkatkan aktifitas dan

hasil belajar siswa. Perlunya penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi

dan memanfaatkan berbagai media pembelajaran diharapkan akan meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian. Penelitian ini adalah salah satu strategi untuk dapat

meningkatkan hasil dan aktivitas belajar dengan memanfaatkan tindakan nyata

serta pengembangan kemampuan dalam menemukan dan memecahkan masalah.

Adapun judul penelitian ini adalah: “Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN 060843

(27)

13

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang berhubungan dengan hasil belajar dan

aktivitas belajar siswa sebagai berikut :

1. Siswa kesulitan memahami materi yang kompetensi dasarnya bersifat

teoritis dan cakupannya luas sehingga hasil belajar siswa yang dinilai dari

aspek penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan masih rendah.

2. Metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas masih bersifat hafalan ,

walaupun terkadang guru sudah memberlakukan metode pembelajaran

kelompok, tetapi langkah-langkah dalam pembelajaran kelompok tersebut

belum semuanya terpenuhi.

3. Pemanfaatan media pembelajaran kurang maksimal sehingga siswa merasa

cepat bosan pada proses pembelajaran

4. Guru belum sepenuhnya melibatkan aktivitas siswa pada kegiatan belajar

5. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa pada saat proses pembelajaran.

6. Kurangnya penghargaan terhadap keberhasilan kelompok siswa walau

sekecil apapun, keberhasilan suatu kelompok siswa perlu mendapat

pengakuan dan adanya suatu penghargaan.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan metode

(28)

14 tema 6 indahnya negeriku Sub tema 3 indahnya peninggalan sejarah kelas IV

SDN 060843 Medan TA 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas permasalahan

yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa pada tema indahnya negeriku di kelas IV SDN

060843 Medan ?

2. Apakah penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil

belajar pada tema indahnya negeriku siswa di kelas IV SDN 060843 Medan

?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 060843 Medan pada

tema indahnya negeriku melalui metode inkuiri.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 060843 Medan pada tema

indahnya negeriku melalui metode inkuiri.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dan kontribusi untuk berbagai

(29)

15 1. Bagi peserta didik

a. Melatih peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran

b. Melatih peserta didik untuk berpikir ilmiah, kreatif, dan inovatif

dalam proses pembelajaran

c. Melatih peserta didik agar tanggap terhadap informasi dan situasi

yang terjadi, kemudian mengaitkannya dengan kondisi lain

sehingga menjadi bermakna.

d. Dapat menambah wawasan siswa.

2. Bagi guru

a. Memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran khususnya di SD Negeri 060843 Medan.

b. Sebagai tambahan informasi bagi guru-guru di sekolah dasar

khususnya di SD Negeri 060843 Medan mengenai pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

3. Bagi Sekolah

a. Menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk perbaikan hasil belajar dan

aktivitas belajar siswa di SD.

b. Bagi pimpinan sekolah yaitu bisa menjadi bahan pertimbangan kepada

tenaga edukatif untuk dapat menerapkan metode pembelajaran inkuiri

(30)

1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

Bab IV, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang dilakukan guru pada tema “indahnya negeriku”

subtema “indahnya peninggalan sejarah” di kelas IV-4 SDN 060843

Medan dengan menggunakan metode pembelajaran inkuri dapat dilihat

dari aktivitas guru dalam membelajaran tema terjadi peningkatan. Hal ini

dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1 dan 2 sebesar 71,43% dan 77,76 %

dengan kategori cukup. Pada siklus II pertemuan 1 meningkat menjadi

92,38% dengan kategori sangat baik.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan tema indahnya negeriku

subtema indahnya peninggalan sejarah di kelas IV-4 SDN 060843 Medan

dengan menggunakan metode pembelajaran inkuri terjadi peningkatan. hal

ni dapat dilihat pada siklus I pertemuan 1 sebesar 61,25% dengan kategori

kurang dan pada pertemuan 2 sebesar 75,63% dengan kategori cukup pada

siklus II pertemuan 1 sebesar 92,50% dengan kategori sangat baik.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajara tema indahnya negeriku subtema

indahnya peninggalan sejarah di kelas IV-4 SDN 060843 Medan dengan

menggunakan metode pembelajaran inkuri juga terjadi peningkatan. Hal

(31)

2 peningkatan dalam memperoleh predikat akhir. Persentase siswa pada

siklus I yang memperoleh predikat sangat baik (A) adalah 12% sedangkan

pada siklus II meningkat menjadi 48%. Pada predikat baik (B) adalah 20%

dan pada siklus II meningkat menjadi 36%. Untuk predikat cukup (C)

adalah 52% dan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 12% dan

untuk predikat kurang (D) adalah 16% dan mengalami penurunan menjadi

4%.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakn, maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru, sebaiknya agar dapat menerapkan metode pembelajaran inkuiri

dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat, metode

pembelajaran inkuiri ini dapat meningkatkan proses pembelajaran yang

dilakukan guru dalam membelajarkan tema indahnya negeriku subtema

indahnya peninggalan sejarah.

2. Bagi siswa, sebaiknya dapat meningkatkan aktivitasnya dalam kegiatan

pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang berfokus pada siswa atau

student centered. Dengan demikian apabila aktivitas siswa ini terjadi seperti yang diharapkan maka pastinya akan meningkatkan hasil

(32)

3 3. Bagi sekolah, agar dapat mendukung penggunaan metode inkuri dalam

proses pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut.

4. Jika diterapkan metode pembelajaran inkuri ini yang dilakukan secara

kelompok, maka guru diharuskan memberikan bimbingan terbatas pada

siswa saat melakukan diskusi kelompok sehingga siswa benar-benar

(33)

1

DAFTAR PUSTAKA

Aqib,Zainal dkk.2008.Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: CVYrama Widya.

Anderson,L.W. & Krathwohl.,D.R.2001. Learning, teaching, and assessing. A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Abridge editon. New York: Addinson Wesley longman,inc

Depdikdas.1997.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke Dua. Balai Pustaka:Jakarta

Djamarah.2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Gulo,W.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka cipta

Hamid, Abdul. 2009. Teori Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta:Raja Grafindo Prasada

Hamalik,Oemar.2001.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:Bumi Aksara

Hasibuan,J.J dan Mudjiono.2000.Prestasi Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Hopkins,1993. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud LPTK.Jakarta

Mudjiono, Dimyati. (2006 ). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.

Sagala,Syaiful.2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:RajaGrafindo Persada.

Sanjaya,Wina.2006.Pembelajaran Dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung: Persada Media Group.Jakarta:Kencana

(34)

2 Suharsimi,Arikunto. ( 1991 ). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009 ). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suherman.2003. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Dirjen Dikdas Mendepdikbud.

Suprijono,Agus.2009.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAKEM.Surabaya:Pustaka pelajar.

Sugiono. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sriyono.2005.Pembelajaran Kooperatif dan Inovatif. Surabaya: Media Buana Pustaka

Trianto.2010.Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Gambar

Tabel 1.1. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas
Tabel 1.4. Rekap Penilaian Rata-rata Kelas

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penyedia barang/jasa yang ditunjuk oleh Ketua PPK untuk melaksanakan menyediakan barang/ pelayanan jasa konsultansi dalam perencaaan atau yang akan

Hasil penelitian Tossige-Gomes (2014) menyebutkan peningkatan jumlah absolut neutrofil dan monosit, kecuali limfosit, berpendapat bahwa beberapa leukositosis diamati

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan proyek dari segi waktu maka dilakukan percepatan waktu pelaksanaan dengan menggunakan metode cost slope dan Time Cost Trade Off

Perlu adanya penelitian tentang capacity curve bangunan di Indonesia, sebagai suatu standardisasi dalam membangun, seperti di Amerika yang sudah memiliki standar nilai

Selain itu Obat Asli Indonesia (OAI) belum sepenuhnya dikembangkan dengan baik meskipun potensi yang dimiliki sangat besar. Pengawasan terhadap keamanan dan mutu obat

Rumus umum untuk menentukan jumlah n suku pertama dari deret geometri dapat diturunkan sebagai berikut... Menghitung Suku Ke-n Suku Deret Aritmetika dan Jumlah Suku n

Diketahui bahwa satu himpunan S dalam sebuah bidang atau dalam sebuah ruang adalah convex polygon (atau himpunan convex) jika dan hanya jika titik X dan Y ada di dalam S,