MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN
MASTERY
LEARNING
DI KELAS IV SD NEGERI
067254 MEDAN DELI
T.A 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan
OLEH :
RIZKA CHAIRINA DAULAY
NIM : 108313298
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS N EGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “M eningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada M ata Pelajaran M atematika Dengan M enggunakan Pendekatan Mastery learning di Kelas IV SD Negeri 067254 M edan Deli T.A 2011/2012”. Shalawat dan salam tercurah atas pimpinan ummat, Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan ini, penulis menyadari tidak terlepas dari berbagai kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun, berkat bantuan Yang M aha Kuasa dan bantuan dari semua pihak serta dengan usaha yang maksimal sesuai kemampuan Penulis, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan tersebut, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si, selaku Rektor Universitas Negeri
M edan beserta para Pembantu Rektor dan stafnya.
2. Bapak Drs. Nasrun, M S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan 3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M .S selaku Pembantu Dekan I
4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M .S selaku Pembantu Dekan II 5. Bapak Drs. Nasrun, M S selaku Pembantu Dekan III
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M .Pd Selaku Ketua Jurusan 7. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M .Ed selaku Sekretaris Jurusan
9. Ibu Dra. Rosdiana Lubis, M .Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik
10.Bapak Drs. Ramli Sitorus, M .Ed, Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M .Pd M .Si, dan Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M .Pd, selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran dalam penulisan skripsi ini. 11.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
M edan beserta para staf administrasinya.
12.Penghargaan juga disampaikan kepada Ibu Nurzainab, S.Ag selaku kepala SD Negeri 067254 M edan Deli dan ibu Sri Widiani, S.Pd selaku guru kelas IV Serta Bapak dan Ibu guru yang mengajar di SD tersebut.
13.Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua yang saya sayangi dan cintai, Ayahanda alm. Salman daulay dan Ibunda Darlina Pulungan, S.Pd. Sebagai rasa hormat dan terima kasih saya atas pengorbanan, dukungan dan doa selama saya belajar dan menyelesaikan kuliah di UNIM ED.
14.Serta kakak Rohanna Zulfaa Daulay S.T, M azidah Nur Daulay S.E, Nazly M asryuroh Daulay, S.E, dan adik M ukhtar Aziz Daulay serta abang Saifullah, Amd yang telah banyak memberikan doa dan motivasi.
15.Rekan-rekan se almamater jurusan PPSD 08 dan kelas I Ekstensi 08 yang berbagi suka maupun duka selama perkuliahan.
16.Teman-teman yang penulis sayangi Nina, Sari, Siti, yang selalu memberikan dukungan.
iv ABSTRAK
RIZKA CHAIRINA DAULAY. NIM. 108313298. Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Mastery Learning di Kelas IV S D Negeri 067254 Medan Deli T.A 2011/2012.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 067254 M edan Deli yang berlokasi di jalan lingkungan V Kelurahan Kota Bangun Kecamatan M edan Deli Kota M adya M edan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar M atematika siswa pada materi pokok pecahan mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan Mastery Learning di kelas IV SD Negeri 067254 M edan Deli.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 067254 dengan jumlah siswa 40 orang tahun ajaran 2011/2012. Pelaksanaan PTK ini dilakukan dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi dan refleksi. M asing-masing dilaksanakan 2 kali pertemuan. Alat pengumpul data yang digunakan adalah dengan menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas belajar siswa. Lembar observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dengan memakai analisis data persentase.. Adapun masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah 1. kegiatan pembelajaran masih kurang mengaktifkan siswa. 2. siswa kurang memahami konsep penjumlahan dan pecahan. 3. guru hanya menggunakan pendekatan secara konvensional yang kurang mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran. 4. rendahnya hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan mastery learning untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa observasi aktivitas belajar siswa pada saat siklus I pertemuan I dengan rata-rata 37,65% jumlah siswa yang aktif pada setiap indikator menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih sangat rendah Pada siklus I pertemuan II aktivitas belajar siswa dengan rata-rata 51,88% juga dalam kategori rendah tapi sudah mengalami peningkatan Sedangkan pada siklus II pertemuan I secara keseluruhan 68,91% dan pada siklus II pertemuan II secara keseluruhan mencapai 88,91%. M aka dapat dikatakan bahwa pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan kodisi pada siklus I.
v
1.2 Identifikasi Masalah... 5
1.3 Batasan Masalah... 5
1.4 Ru musan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian... 6
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Kerangka Teori ... 82.1.1 Pegertian Be lajar ... 8
2.1.2 Hakikat Aktivitas Belajar ... 9
2.1.3 Hakikat Pe mbelajaran Matematika ... 15
2.1.4 Hakikat Pendekatan Mastery Learning ... 23
2.1.5 Langkah-langkah Pendekatan Mastery Learning Dalam Pe mbelajaran Matematika ... 29
2.2 Kerangka Berfikir ... 32
vi
BAB III METODELOGI PENELI TIAN
3.1 Jenis Penelitian ... 34
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 34
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 34
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 35
3.5 Desain Penelitian ... 36
3.6 Prosedur Penelitian... 37
a. Siklus 1 ... 37
b. Siklus II ... 40
3.7 Alat Pengumpulan Data ... 42
3.8 Analisa Data ... 43
3.9 Indikator Keberhasilan Pelaksanaan tindakan... 45
3.10 Jadwal Penelitian ... 46
BAB IV HASIL DAN PEMB AHASAN PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 47
4.2 Deskripsi Siklus I ... 47
4.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan I ... 47
4.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan I ... 48
4.2.3 Pengamatan I ... 51
4.2.3.1 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I ... 52
4.2.3.2 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I ... 55
4.2.3.3 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II ... 57
4.2.3.4 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II ... 62
4.2.4 Refleksi I ... 63
4.3 Deskripsi Siklus II ... 64
4.3.1 Tahap Perencanaan Tindakan II ... 64
4.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan II ... 65
4.3.3 Pengamatan II ... 68
4.3.3.1 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I ... 68
vii
4.3.3.3 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II ... 74
4.3.3.4 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II ... 78
4.3.4 Refleksi II ... 79
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
4.5 Pembahasan Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 82
BAB V KES IMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 84
5.2 Saran ... 85
Daftar Pustaka ... 86
Daftar Riwayat Hidup
viii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1: Jadwal Penelitian ... 46
Tabel 4.1: Ju mlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus I Pertemuan I ... 52
Tabel 4.2: Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Perte muan I ... 55
Tabel 4.3: Ju mlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus I Pertemuan II ... 58
Tabel 4.4: Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Perte muan II ... 61
Tabel 4.5: Ju mlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus II Pertemuan I ... 69
Tabel 4.6: Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Perte muan I ... 72
Tabel 4.7: Ju mlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus II Pertemuan II ... 74
Tabel 4.8: Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Perte muan II ... 77
ix
DAFTAR GAMBAR
Ga mbar 3.1: Siklus I Penelitian Tindakan Kelas Ga mbar 4.1: Lokasi Sekolah Te mpat Penelitian Ga mbar 4.2: Peneliti Menjelaskan Materi Pelajaran Ga mbar 4.3: Siswa Memperhatikan Guru
Ga mbar 4.4:Siswa Dan Guru Melakukan Tanya Jawab Ga mbar 4.5: Siswa Maju Kedepan Untuk Menjawab Soal
Ga mbar 4.6: Proses Belajar Dan Mengerjakan Tugas Pada Siklus I Ga mbar 4.7: Peneliti Me mperhatikan Dan Membimbing Siswa Ga mbar 4.8: Siswa Menulis Hasil Kerjanya Dipapan Tulis Ga mbar 4.9: Guru Menuliskan Dan Menjelaskan Didepan Kelas Ga mbar 4.10: Siswa Tampak Lebih Aktif Merespon
Ga mbar 4.11: Kegiatan Proses Belajar Pada Siklus Ii Pertemuan I Ga mbar 4.12: Siswa Mengerjakan Tugas Yang Diberikan Dipapan Tulis Ga mbar 4.13: Proses Belajar Dan Mengerjakan Tugas Pada Siklus II
Pertemuan II
Ga mbar 4.14: Proses Belajar Mengajar Siklus II
Ga mbar 4.15: Diagram Persentase Jumlah Siswa Yang Aktif Be lajar Ga mbar 4.16: Diagram Persentase Peningkatan Rata-Rata Aktivitas Belajar
Siswa
x
DAFTAR LAMP IRAN
Lampiran 1: Daftar Nama-Nama Siswa Lampiran 2: foto siswa pada siklus I Lampiran 3: foto siswa pada siklus II
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 6: Pedoman Instrument Observasi Aktivitas Belajar Siswa Lampiran 7: Observasi Untuk M engukur Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 8: Lembar Observasi Guru Dengan Pendekatan Mastery Learning Siklus I Pertemuan I
Lampiran 9: Lembar Observasi Guru Dengan Pendekatan Mastery Learning Siklus I Pertemuan II
Lampiran 10: Lembar Observasi Guru Dengan Pendekatan Mastery Learning Siklus II Pertemuan I
Lampiran 11: Lembar Observasi Guru Dengan Pendekatan Mastery Learning Siklus II Pertemuan II
Lampiran 12: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I
Lampiran 13: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II
Lampiran 14: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I
84
BAB V
KESI MPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan dilakukannya pendekatan mastery learning membuat siswa kelas
IV SD menjadi berani kedepan kelas untuk mengerjakan soal-soal pada
mata pelajaran matematika khususnya dalam penjumlahan dan
pengurangan pecahan. Dan peningkatan aktivitas ini dapat dilihat dari
indikator aktivitas siswa yang menjadi acuan.
2. Penggunaan pendekatan mastery learning dalam proses belajar mengajar
dapat meningkatkan aktivitas dan rangsangan untuk belajar pada siswa
sehingga membawa pengaruh yang positif terhadap kegiatan-kegiatan
yang dilakukan siswa.
3. Dapat diketahui tingkat persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I
pertemuan I dengan rata-rata 37,65%. Pada siklus I pertemuan II
persentase aktivitas belajar siswa dengan rata-rata 51,88%. Sedangkan
pada siklus II pertemuan I secara keseluruhan 68,91% dan pada siklus II
pertemuan II secara keseluruhan mencapai 88,91%. M aka dapat
diketahui bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan
dibandingkan kodisi pada siklus I.
4. Tingkat persentase aktivitas guru dengan menggunakan pendekatan
mastery learning pada siklus I pertemuan I dengan rata-rata 58,02%.
85
70,37%. Sedangkan pada siklus II pertemuan I secara keseluruhan
85,19% dan pada siklus II pertemuan II secara keseluruhan mencapai
100%. M aka dapat diketahui bahwa aktivitas guru dalam proses belajar
mengajar meningkat pada setiap pertemuan.
5. Secara garis besar dapat disimpulkan pendekatan mastery learning dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 067254 M edan
Deli.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disarankan hal-hal
berikut:
1. Guru dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan mastery learning pada mata pelajaran matematikakhususnya
dalam penjumlahan dan pengurangan pecahan.
2. Guru harus lebih memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar.
3. Kepada siswa agar lebih aktif, kreatif dan sungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas yang diberikan.
4. Kepada kepala sekolah untuk mengembangkan atau melatih para guru agar
terampil menggunakan berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran
terutama pendekatan mastery learning.
5. Kepada peneliti lain yang berminat disarankan untuk meneliti tentang
pendekatan mastery learning dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Sekolah dasar, siswa dituntut untuk mempelajari berbagai mata
pelajaran. Salah satunya adalah matematika. M atematika merupakan bidang studi
yang dipelajari oleh semua siswa dari SD, SM P, SMA, hingga perguruan tinggi.
Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling
sulit, ini dikarenakan guru dalam menerangkan kurang jelas dan kurang menarik
perhatian, serta pada umumnya guru terlalu cepat dalam menerangkan materi
pelajaran, disamping itu penggunaan metode yang digunakan kurang tepat.
Sehingga siswa dalam memahami dan menguasai materi masih kurang akibatnya
nilai yang diperoleh siswa rendah. Ini merupakan masalah utama yang dihadapi
oleh para guru matematika. M eskipun demikian, semua orang harus
mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan
sehari-hari. Sama seperti halnya bahasa, membaca, dan menulis, kesulitan belajar
matematika harus diatasi sedini mungkin, kalau tidak siswa akan menghadapi
banyak masalah karena hampir semua bidang studi memerlukan matematika yang
sesuai.
Dengan memperhatikan alasan-alasan tersebut, maka jelas bahwa
matematika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, guru
harus mengembangkan pembelajaran yang bermakna sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dan terpenuhi. Serta siswa dapat memahami dan
2
dengan metode, teknik, dan model yang variatif dan bisa menyenangkan siswa
sehingga aktivitas belajar siswa pada pembelajaran yang berlangsung menjadi
meningkat.
Guru diharapkan mampu meningkatkan aktivitas siswa sehingga siswa
dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Disini anaklah yang beraktivitas,
berbuat dan harus aktif sendiri. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas,
tanpa aktivitas proses belajar mengajar tidak mungkin berlangsung dengan baik.
Dengan adanya aktivitas, proses belajar mengajar terutama pelajaran matematika
jika dilakukan dengan baik akan banyak mendapatkan keuntungan dan
kemudahan bagi siswa dan juga bisa diharapkan tingkat kegagalan dapat
diperkecil sedangkan keberhasilan dapat diperbesar.
Berdasarkan Observasi yang dilakukan peneliti dengan guru kelas IV SDN
067254 M edan Deli tanggal 14 April 2011 bahwa pembelajaran matematika
masih jauh dari harapan. Tidak semua siswa memahami penjumlahan dan
pengurangan pecahan dengan baik. Ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar
siswa tahun pelajaran 2010 semester genap, dan masih sedikit siswa yang
memperoleh nilai matematika diatas 65. Ini terjadi karena kegiatan pembelajaran
yang dilakukan masih kurang mengaktifkan siswa dan dalam proses pembelajaran
guru belum mampu mengobtimalkan sumber dan media pembelajaran untuk
membantu kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Pendekatan
yang digunakan guru masih bersifat konvensional yaitu bersifat satu arah dan pada
saat pembelajaran berlangsung guru yang lebih banyak aktif dibandingkan dengan
3
Berdasarkan pengamatan atau observasi yang penulis lakukan yang
berlangsung pada tanggal 14 April 2011, pada siswa kelas IV SDN 067254
M edan Deli, ditemukan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
penjumlahan dan pengurangan pecahan masih sangat rendah. Hal ini terbukti dari
siswa jarang melaksanakan diskusi, mengemukakan pendapat, menjawab
pertanyaan, interupsi, bertanya apalagi memberi saran. Dan aktivitas belajar yang
rendah juga mempengaruhi has il belajar siswa yaitu dalam pembelajaran
penjumlahan dan pengurangan pecahan hanya ada 30% siswa yang mendapat nilai
lebih dari 65.
Hal ini masih jauh dari pengertian aktivitas yang dikemukakan oleh Paul
B. Diedrich dalam Sardiman (2009:101) mengungkapkan bahwa aktivitas siswa
tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di
sekolah-sekolah tradisional, tetapi jenis aktivitas siswa dalam oral activities
(kegiatan lisan) adalah menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.
Faktor-faktor lain yang menyebabkan rendahnya aktivitas belajar siswa
antara lain penyajian materi yang dilakukan guru masih memakai metode
ceramah, dan penugasan, sehingga siswa merasa bosan, tidak mampu untuk
mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, malas mengerjakan tugas, siswa
kurang memahami konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan, siswa takut
jika disuruh kedepan mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru. Dalam hal
ini penulis berusaha mencarikan pendekatan pembelajaran yang sesuai dalam
mengajarkan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan. Sehingga pelajaran
4
Berdasarkan dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar siswa tersebut, faktor pendekatan yang akan penulis coba yaitu
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan belajar tuntas (mastery learning)
yang memiliki pengaruh lebih baik, karena pendekatan belajar tuntas
mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar
kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu. Di dalam
pendekatan ini, setiap peserta didik diberikan waktu sesuai dengan yang
diperlukan untuk mencapai suatu tingkat penguasaan, dan jika dia menghabiskan
waktu yang diperlukan, maka besar kemungkinan peserta didik akan mencapai
tingkat penguasaan kompetensi (berhasil). Tetapi jika peserta didik tidak dapat
menggunakan waktu yang diperlukan secara penuh, maka tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik tersebut belum optimal. Dengan menggunakan
pendekatan tersebut, guru dapat membentuk siswa menjadi beberapa kelompok,
bagi siswa yang telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran dapat menjadi tutor
dalam kelompok dengan bimbingan guru. M aka terciptalah anak didik yang dapat
menguasai tujuan pembelajaran, sehingga di dalam kelas tidak terjadi anak cerdas
akan mencapai semua tujuan pembelajaran sedangkan anak didik yang kurang
cerdas mencapai sebagian tujuan pembelajaran atau tidak mencapai sama sekali
tujuan pembelajaran.
Dengan pendekatan mastery learning ini, siswa akan lebih aktif belajar,
lebih merangsang siswa untuk melakukan belajar secara individual maupun
kelompok, bertanya, mengemukakan pendapat, mendengarkan dan mampu
membina tanggung jawab, disiplin siswa dan sebagainya akan terlihat dan
5
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran mastery learning pada
mata pelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan siswa. Hal ini
diperoleh dari hasil nilai belajar siswa secara klasikal setelah pelaksanaan siklus
II, diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat. Hal ini juga diperkuat oleh M ulyono
(2003:255) yang mengatakan pendekatan mastery learning sangat berpengaruh
dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan alur pikir tersebut di atas bahwa pendekatan belajar tuntas
(mastery learning) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Oleh sebab itu,
perlu dilakukan penelitian tindakan kelas. Penulis mengambil sebuah judul
“Meningkatkan Aktivitas Belajar S iswa pada Mata Pelajaran Matematika
dengan menggunakan pendekatan Mastery Learning di Kelas IV S D Negeri
067254 Medan Deli T.A 2011/2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat di identifikasi
masalah pada penelitian ini adalah
1. Kegiatan pembelajaran masih kurang mengaktifkan siswa.
2. Siswa kurang memahami konsep penjumlahan dan pengurangan
pecahan.
3. Guru hanya menggunakan pendekatan secara konvensional yang
kurang mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran
6
1.3 Batasan masalah
M elihat masalah yang diteliti cukup luas dan cukup kompleks maka
dalam penelitian ini peneliti membuat batasan masalah yaitu M eningkatkan
Aktivitas Belajar Siswa pada M ata Pelajaran M atematika tentang penjumlahan
dan pengurangan pecahan dengan menggunakan pendekatan Mastery Learning di
Kelas IV SD Negeri 067254 M edan Deli.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan
masalah di atas. M aka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Apakah dengan menggunakan pendekatan mastery learning dapat meningkatkan
aktivitas belajar matematika mengenai pecahan dalam pemecahan masalah pada
siswa kelas IV SD Negeri 067254 M edan Deli Tahun Ajaran 2011/2012?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pelajaran matematika
khususnya pada penjumlahan dan pengurangan pecahan.
2. M embuat siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar berlangsung.
3. M enambah kemampuan guru dalam mengajar dengan menggunakan
pendekatan mastery learning.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat yang berarti bagi
7
1. Bagi siswa, melalui Pendekatan Mastery learning diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa serta hasil belajarnya.
2. Bagi guru, menjadi bahan masukan tentang pentingnya Pendekatan
Pembelajaran Mastery Learning pada pelajaran matematika.
3. Bagi sekolah, agar dapat memberikan informasi tentang bagaimana
pengaruh pendekatan Mastery Learning dalam mata pelajaran
matematika
4. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
86
DAFTAR PUS TAKA
Ahmadi, Lif Khoiru. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian tindakan kelas. Bandung: Yrama Widya
Aziz, Fauzan. 2011. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui
Pendekatan Mastery Learning. dalam http : // azkiablog. blogspot.
com/2011/04/upaya-peningkatan-hasil-belajar.html.
Dewi, Rosmala. 2010. Professionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. M edan: UNIM ED
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Rosda
http: // definisi - pengertian. blogspot. com/2010/12/pengertian-pembelajaran. html
Joyce, Bruce, dkk. Models of Teaching. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar dalam
http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/03/pembelajaran-menguasai-mastery-learning/
Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
M ulyono, Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Natawidjaja, Rochman. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: C.V M utiara
Purwantari, Teguh. 2004. Hitunganku Matematika 4 Untuk Sekolah Dasar.
Jakarta: Bumi Aksara
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
87
Matematika Kelas V SD Negeri Satu Atap 106812 Bandar Klippa T.A
2010/2011. M edan: Universitas Negeri M edan
Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta