• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI SEBAGAI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PJOK DI SMP KELAS VIII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI SEBAGAI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PJOK DI SMP KELAS VIII"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

http://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jor/index

Tahun 2021, Halaman.

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI SEBAGAI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PJOK DI SMP KELAS VIII

Stefanus Dogho 1), Bernabas Wani 2), Robertus Lili Bile 3) Program Studi PJKR, STKIP Citra Bakti

1)doghostefanus@gmail.com, 2)bernabas.wani@gmail.com ,3)robertuslilibile16@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: mengembangkan dan memvalidasi kelayakan model latihan passing atas permainan bola voli yang sesuai sebagai aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK di SMP Kelas VIII. Desain penelitian dan pengembangan ini berfokus pada pembuatan produk, sehingga langkah- langkah penelitian disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, dan keadaan di lapangan yang terdiri dari 7 langkah, yaitu: (1) penelitian produk yang telah ada (studi literatur dan penelitian lapangan), (2) perencanaan pengembangan produk, (3) pengujian internal desain ke I (validasi ahli), (4) revisi desain produk ke I, (5) pengujian internal desain ke II (validasi ahli), (6) revisi desain produk ke II, (7) Produk akhir. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen, angket skala nilai pada hasil observasi dan dokumentasi penelitian, yang digunakan oleh ahli dalam tahap validasi ahli (uji kelayakan).

Analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah 1) Model latihan passing atas bola voli yang terdiri dari empat bentuk latihan, yang dilengkapi dengan bentuk gerakan latihan yang bervariasi serta keseluruhan waktu latihan yang dibutuhkan mulai dari peregangan pemanasan, latihan inti dan pendinginan dengan jumlah pengulangan pada masing-masing bagian dan bentuk latihan dan disusun dalam sebuah buku pedoman yang diberi judul: “Panduan model latihan passing atas permainan bola voli sebagai aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK di SMP kelas VIII. 2) Produk pengembangan memenuhi kategori “Layak” untuk digunakan sebagai aktivitas latihan passing atas bola voli, yang meliputi: Kesederhanaan latihan, keamanan latihan, biaya dan perlengkapan latihan, kemenarikan model latihan, serta respon dan hasil latihan, berdasarkan uji internal desain validasi ahli yang terdiri dari tiga orang ahli yaitu dua ahli akademisi dan satu praktisi guru PJOK dan dilakukan sebanyak dua kali proses validasi.

Sejarah Artikel

Dimasukkan : Direview : Diterima : Disetujui :

Kata Kunci

Model Latihan; Passing Atas; Bola Voli ; Aktivitas Belajar

(2)

Abstract

This study aims to: develop and validate the feasibility of an appropriate model of passing on volleyball game as a student learning activity in learning PJOK in SMP Class VIII. This research and development design focuses on product manufacturing, so that the research steps are adapted to the conditions, needs, and circumstances in the field which consist of 7 steps, namely: (1) research on existing products (literature studies and field research), ( 2) product development planning, (3) internal testing of the first design (expert validation), (4) revision of the first product design, (5) internal testing of the second design (expert validation), (6) revision of the second product design, (7) Final product. Collecting research data using instruments, score scale questionnaires on the results of observations and research documentation, which are used by experts in the expert validation stage (feasibility test). Data analysis used descriptive qualitative and quantitative data analysis techniques. The results of this study are 1) A volleyball passing exercise model consisting of four forms of exercise, which is equipped with various forms of exercise movement and the overall training time required starting from stretching warm-ups, core exercises and cooling down with the number of repetitions in each section. and the form of the exercises and compiled in a manual entitled: “A model guide to the passing practice of volleyball as a student learning activity in learning PJOK in SMP class VIII. 2) The development product meets the "Eligible" category to be used as a volleyball passing exercise activity, which includes: Simplicity of exercise, training safety, training costs and equipment, attractiveness of the training model, as well as response and training results, based on an internal test of expert validation design that consists of three experts, namely two academic experts and one PJOK teacher practitioner and the validation process is carried out twice.

Article History

Submitted : Reviewed : Accepted : Published :

Key Words

Exercise Models; Top Passing; Volleyball ; Learning activity.

(3)

PENDAHULUAN

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjaskes) merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan pola mencapai tujuannya menggunakan aktifitas jasmani dan olahraga. Olahraga merupakan bentuk perilaku gerak manusia yang spesifik yang memiliki arah dan tujuan yang beragam sehingga olahraga merupakan fenomena yang relevan dengan kehidupan sosial dari tiap orang. DalamUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU-SKN), pasal 1 ayat 1 di jelaskan bahwa k eolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan, pembelajaran, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan. Kemudian dalam sistem tersebut bahwa keolahragaan meliputi 3 (tiga) ruang lingkup yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi.

Pembinaan dan pengembangan olahraga dilaksanakan melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru/pelatih olahraga yang berkualifikasi dan memiliki sertifikat kompetensi serta didukung sarana dan prasarana olahraga yang memadai. Permainan bola voli adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu berjumlah enam orang, tujuan utama dalam permainan ini adalah memukul bola kebidang lapangan lawan sehingga lawan tidak bisa mengembalikan bola, (M. Riza Pranopik, 2017). Untuk mendukung pukulan tersebut maka diperlukan teknik dasar passing bawah dan passing atas yang baik, terutama passing atas karena banyak digunakan untuk mengumpan bola untuk dipukul kebidang lawan. Menurut Suharno dalam (Budiwanto, 2004) Teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untukmenyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga. Dalam mempertinggi prestasi bola voli, teknik ini erat hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul dikuasai terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutuprestasi permainan bola voli. Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, taktik, dan mental. Adapun teknik-teknik dasar permainan bola voli menurut sistematikanya adalah sebagai berikut, (a) Teknik dasar passing atas, (b)Teknik passing bawah, (c) Set- up/umpan, (d) Spike/smash, (e) Servis, (f) Block/bendungan. Menurut (M Taufiq Hidayat, 2015) penguasaan teknik dasar bola voli terdiri dari antara lain: servis, passing , smash dan block, dari berbagai macam teknik dasar tersebut yang tidak bias diabaikan adalah passing bawah dan passing atas. Dengan melakukan passing yang baik dalam suatu permainan maka strategi bertahan dan menyerang yang diharapkan dapat dilakukan dengan sebaik- baiknya. Menurut Samsudin dikutip oleh (Asmuri, 2013) jenis passing dalam permainan bola voli ada dua macam yaitu passing bawah dan passing atas. Passing bawah dalam permainan bola voli pada umumnya passing dari atas yang tidak melibatkan jari-jari dan

(4)

JECO Vol. 1, No. 3, Oktober 2021

Vol. 1, No. 3, Oktober 2021 Jurnal Edukasi Citra Olahraga (JECO) ||

bola menyentuh bagian di atas pergelangan tangan, sedangkan passing atas adalah bola yang diumpan dariatas umumnya melibatkan jari-jari tangan. Passing atas harus dikuasai dengan baik, karena passing atas digunakan untuk mengumpan bola yang kemudian dilakukan pukulan kedaerah lawan untuk menghasilkan point.

Passing atas bola voli terdapat tahapan-tahapan yang harus diketahui, tahapan tersebut yakni sikap permulaan, sikap pelaksanaan dan sikap akhir. Untuk meningkatkan kemenarikan latihan maka diperluka adanya variasi model latihan. Menurut Bompa (dalam Budiwanto, 2012:27), model merupakan tiruan yakni suatu tiruan dari yang aslinya, mengatur bagian khusus suatu fenomena yang diamati atau diselidiki. Tujuan suatu model adalah untuk memperoleh suatu yang ideal dan meskipun keadaan abstrak ideal tersebut adalah kenyataan yang kongkrit yang juga menggambarkan sesuatu yang diusahakan untuk dicapai, suatu peristiwa yang akan dapat diperoleh. Untuk itu seorang guru penjas diharapkan mampu memberikan model latihan yang bervariasi, tetapi disesuaikan dengan perkembangan anak usia pemula khususnya.

Berdasarkan pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP N 6 Boawae, ditemukan bahwa dalam pembelajaran penjas dengan materi latihan passing atas, masih terdapat beberapa kendala yakni bentuk latihan teknik dasar passing atas yang kurang bervariasi. Hal ini juga disinyalir berdampak pada kemampuan mempelajari dan menguasai teknik dasar passing atas dengan maksimal. Adapun beberapa indikasi kendala yang terlihat sebagai akibat dari kurang bervariasinya bentuk latihan antara lain meliputi; sikap dasar passing atas belum dilakukan secara baik. Sikap dasar yang dimaksud meliputi posisi kaki, posisi badan, perkenaan jari-jari tangan pada bola serta akurasi passing . Kondisi ini yang kemudian menyebabkan suasana aktivitas latihan passing atas dalam pembelajaran penjas menjadi kurang berpengaruh banyak terhadap kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan passing atas bola voli.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan (Research and development) menurut Borg and Gall (Sugiyono, 2016) dengan prosedur pengembangan yang dimodifikasi sesuai kondisi dan kebutuhan di lapangan mengikuti hasil modifikasi Tapo (2017) yang berfokus pada pembuatan produk melalui dua kali uji internal desain (validasi ahli), sehingga langkah-langkah penelitian menjadi 7 langkah, yaitu: (1) penelitian produk yang telah ada (studi literatur dan penelitian lapangan), (2) perencanaan dan pengembangan produk, (3) pengujian internal desain (validasi ahli) ke-1, (4) revisi produk ke-1, (5) pengujian internal desain (validasi ahli) ke-2, (6) revisi produk ke-2, (7) produk akhir. Desain produk pengembangan disusun secara tertulis dalam bentuk buku pedoman latihan yang dilengkapi dengan video pelaksanaan produk yang diberikan kepada para ahli dalam melakukan validasi, evaluasi, saran dan masukan menggunakan instrumen penelitian yang telah disiapkan.

(5)

Subjek uji coba dalam penelitian ini terbatas berjumlah enam orang yaitu siswa SMP Negeri 6 Boawae. Keterbatasan subjek karena disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan tetap mengikuti protokol Covid-19. Subjek dalam penelitian ini akan mengikuti proses pembuatan video simulasi penggunaan produk untuk kemudian dipakai sebagai video dalam proses uji coba internal desain (validasi ahli) pertama dan kedua.

Instrumen penelitian menggunakan instrumen validasi produk awal untuk melakukan validasi desain produk awal menggunakan teknik expert judgments (penilaian ahli) sebelum disempurnakan menjadi produk akhir penelitian. Instrumen yang digunakan untuk validasi produk awal menggunakan instrumen angket skala nilai yang dilengkapi dengan lembar evaluasi dan lembar saran.

Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif pada data- data penelitian yang bersifat teks berupa komentar, catatan, masukan serta saran dari para ahli dan teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan pada data-data dari hasil observasi, angket skala nilai dan pengukuran indikator yang bersifat angka skala penilaian. produk pengembangan dikatakan Sesuai dan Layak jika memenuhi ketentuan: nilai akhir angket dari 3 orang ahli (100 %) berada pada rentang perhitungan: (µ+1,0σ ≤ X) yang berada pada Kategori Tinggi (Sesuai/Layak) sesuai dengan norma kategorisasi penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian.

Berdasarkan tahapan pengembangan yang digunakan, hasil pada proses validasi ahli adalah sebagai berikut.

Perhitungan Normatif Kategorisasi.

Dalam penelitian ini Normatif Kategorisasi kesesuaian draf produk yang dikembangkan menggunakan perhitungan Norma Kategorisasi Skala Psikologi Saifuddin Azwar (2012: 149), dengan ketentuan seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Norma Kategorisasi Kesesuaian/Kelayakan Produk Pengembangan

Formula Interval Kategori

X < (µ-1,0σ) X < 23 Kurang Sesuai/Layak (µ-1,0σ) ≤ X < (µ+1,0σ) 23 ≤ X < 37 Cukup Sesuai/Layak

(µ+1,0σ) ≤ X 37 ≤ X Sesuai/Layak

Tahap Validasi Ahli Pertama

Hasil penilaian produk awal pada angket skala nilai validasi draf produk pada tahap validasi ahli pertama dapat dilihat pada tabel 2.

(6)

JECO Vol. 1, No. 3, Oktober 2021

Vol. 1, No. 3, Oktober 2021 Jurnal Edukasi Citra Olahraga (JECO) ||

Tabel 2. Data Hasil Validasi Ahli Draf Produk Validasi Ahli Pertama.

Ahli Nomor Pertanyaan

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Hasil Penilaian Ahli Dari Agket Skala Nilai

A1 4 5 3 3 3 4 4 3 4 5 38

A2 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 38

A3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 39

Keterangan:

A1 : Ahli 1 (Ahli Akademisi) A2 : Ahli 2 (Ahli Akademisi) A3 : Ahli 3 (Ahli Praktisi)

Berdasarkan perhitungan normatif kategorisasi kesesuaian draf produk, maka distribusi frekuensi penilaian para ahli dapat dibuat seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Validasi Ahli Pertama

Kategori Kurang Sesuai Cukup sesuai Sesuai Jumlah

Berdasarkan distribusi ferekuensi pada tabel 3, dapat dilihat bahwah penilaiaan ketiga ahli (2 ahli akademisi dan 1 praktisi) terhadap kesesuaian model latihan Stretching yang dikembangkan sebagai bentuk aktivitas belajar mahasiswa dalam pratikum olahraga memiliki rata-rata nilai (45), berada pada interval (37 ≤ X), maka dapat dikatakan bahwa ketiga ahli 100% menilai bahwa model latihan passing atas permainan bola voli sesuai sebagai bentuk aktivitas belajar, namun untuk perbaikan dan agar lebih baik lagi maka dilanjutkan ke tahap ke dua.

Tahap Validasi Ahli Ke Dua

Hasil penilaian produk awal pada angket skala nilai validasi draf produk pada tahap validasi ahli pertama dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Data Hasil Validasi Ahli Draf Produk Validasi Ahli Kedua

Ahli Nomor Pertanyaan

Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Hasil Penilaian Ahli Dari Agket Skala Nilai

A1 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 47

A2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49

A3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 42

Keterangan:

A1 : Ahli 1 (Ahli Akademisi) A2 : Ahli 2 (Ahli Akademisi) A3 : Ahli 3 (Ahli Praktisi)

Berdasarkan perhitungan normatif kategorisasi kesesuaian draf produk, maka distribusi frekuensi penilaian para ahli kedua dapat dibuat seperti pada Tabel 5.

(orang) (orang) (orang)

F 0 3 3

% 0% 100 100%

(7)

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Validasi Ahli Kedua Kategori Kurang Sesuai cukup sesuai sesuai jumlah

Berdasarkan distribusi frekuensi pada Tabel 4.45, dapat dilihat bahwa penilaian ahli akademisi dan praktisi olahraga bola voli terhadap kesesuaian model latihan yang dikembangkan memiliki rata-rata nilai (46) dan berada pada interval (37 ≤ X), berada pada kategori “sesuai” maka dapat dikatakan bahwa ketiga observer (100%) menilai bahwa model latihan passing atas bola voli yang dikembangkan layak dalam penggunaannya sebagai bentuk latihan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK di SMP kelas VIII. Berdasarkan analisis penghitungan ini, maka draf produk ke II model latihan yang dikembangkan layak.

Kendati hasil intepretasi terhadap model latihan passing atas bola voli yang dikembangkan ini tidak perlu direvisi, namun mempertimbangkan masukan dan saran dari ahli, maka dilakukan revisi untuk penyempurnaan produk menjadi produk akhir.

Pembahasan

Model latihan passing atas yang dikembangkan ini merupakan kombinasi dari beberapa variasi bentuk latihan passing atas yang didesain secara baik dan sistematis sehingga memungkinkan siswa dengan mudah mempelajari teknik passing atas melalui variasi bentuk latihan yang ada. Deskripsi bentuk latihan dalam buku panduan ini dibuat secara sederhana sehingga mudah untuk dipahami baik oleh guru PJOK maupun siswa. Model latihan passing atas ini terdiri dari 6 Model bentuk latihan passing atas yang dikembangkan menjadi beberapa variasi model latihan sebagai berikut :

1) Passing atas tanpa bola

Bentuk latihan ini dilakukan tanpa menggunakan bola voli. Latihan ini bertujuan untuk melatih penguasaan keterampilan sikap dasar pada teknik passing atas yang meliputi posisi kaki, posisi badan, serta posisi tangan serta gerakan tubuh yang eksplosif yang dilakukan secara klasikal pada saat melakukan passing atas. Berikut sikap dasar passing atas tanpa bola. Adapun beberapa bentuk model latihan passing atas tanpa bola yakni passing atas tanpa bola di tempat dan Passing atas tanpa bola sambil bergerak maju mundur, geser ke kanan dan ke kiri.

2) Membanting bola ke lantai dalam posisi passing

Bentuk latihan ini difokuskan pada tangan, dengan tujuan agar pada saat passing, tangan dapat melakukan dorongan terhadap bola dengan baik. Adapun beberapa bentuk atau variasi model latihan passing dengan membanting bola kelantai dalam posisi passing adalah sebagai berikut :Membanting bola ke lantai dengan bentuk passing atas di tempat, Membanting bola ke lantai dengan bentuk passing atas sambil bergerak maju dan mundur,

(orang) (orang) (orang)

F 0 0 3 3

% 0% 0% 100% 100%

(8)

JECO Vol. 1, No. 3, Oktober 2021

Vol. 1, No. 3, Oktober 2021 Jurnal Edukasi Citra Olahraga (JECO) ||

Membanting bola ke lantai dengan bentuik passing atas sambil melangkah kesamping (step) ke kanan dan ke kiri.

3) Menangkap bola dengan sikap dasar passing atas

Latihan ini hanya difokuskan pada latihan jari-jari tangan dengan perkenaan pada bola yang bertujuan agar kepekaan jari-jari tangan pada saat perkenaan dengan bola semakin meningkat yang dimana pada saat perkenaan dengan bola jari-jari tangan harus dibuka.

Adapun beberapa variasi model latihan menangkap bola dengan sikap dasar passing atas, yakni sebagai berikut melambungkan bola dan tangkap (individu), menangkap bola yang dipantulkan ke lantai (sendiri), menangkap bola yang dipantulkan ke lantai oleh teman dan menangkap bola yang dilambungkan oleh teman dengan arah yang acak.

4) Melakukan Passing atas dengan bola yang dilambungkan

Model latihan ini, berfokus untuk melatih sikap dasar passing atas yang baik meliputi posisi kaki, tangan, dan posisi badan yang baik ketika melakukan passing atas. Adapun beberapa variasi model latiahan passing atas dengan bola yang dilambungkan sebagai berikut: melakukan passing atas secara vertikal dengan bola yang dilambungkan sendiri terlebih dahulu, passing atas ke tembok dengan bola yang lebih tinggi dari kepala dengan jarak yang rapat,passing atas secara berpasangan dengan bola yang dilambungkan sendiri kemudian di passing ke teman,passing atas secara berpasangan dengan bola yang dilambungkan oleh teman dan passing atas dengan bola yang dilmbungkan oleh teman dengan arah yang acak.

5) Passing atas berpasangan

Variasi latihan ini dilakukan untuk melatih keterampilan menyeluruh dalam teknik passing atas yang meliputi ketepatan teknik dasar serta akurasi. Selain itu, bentuk latihan ini juga dapat dimanfaatkan untuk melatih kemampuan mengantisipasi kecepatan dan arah datangnya bola.

Adapun beberapa variasi model latihan passing atas berpasangan sebagai berikut:passing atas secara vertikal sendiri dengan dua kali sentuhan pada bola dan passing ke teman, passing atas secara vertikal sendiri terlebih dahulu sambil bergerak maju dan mundur lalu passing ke teman dan passing atas berpasangan secara langsung.

6) Game passing atas

Model latihan ini dibuat dalam bentuk game. Game yang dibuat ini dilakukan dengan menerapkan sikap dasar passing atas yang telah dilatih pada tahap tahap latihan sebelumnya yang dilakukan bagian perbagian.

KESIMPULAN Simpulan

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan permainan yang telah dilakukan mulai dari tahap awal sampai pada tahap akhir penelitian, maka simpulan akhir dari penelitian ini adalah sebuah model latihan passing atas permainan bola voli sebagai aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK di SMP kelas VIII. Model latihan yang dikembangkan terdiri dari

(9)

empat bentuk latihan, yang dilengkapi dengan bentuk gerakan latihan yang bervariasi serta keseluruhan waktu latihan yang dibutuhkan mulai dari peregangan pemanasan, latihan inti dan pendinginan dengan jumlah pengulangan pada masing-masing bagian dan bentuk latihan dan disusun dalam sebuah buku pedoman yang diberi judul: “Panduan model latihan passing atas permainan bola voli sebagai aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK di SMP kelas VIII”.

Produk pengembangan berupa model latihan passing atas permainan bola voli sebagai aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PJOK di SMP kelas VIII memenuhi kategori

“sesuai” untuk dipakai atau digunakan sebagai model latihan passing atas bola voli yang meliputi; kesederhanaan latihan, keamanan latihan, biaya dan perlengkapan latihan, kemenarikan model latihan, serta respon dan hasil latihan, berdasarkan uji kelayakan draf produk sebanyak dua kali uji coba yang dievaluasi oleh tiga orang observer yaitu: dua orang ahli akademisi dan satu orang praktisi olahraga bola voli.

Saran

Adapun saran untuk penggunaan produk pengembangan yang dikembangkan, antara lain:

1) Peneliti sangat menyarankan produk pengembangan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai salah satu alternatif olahraga bola voli tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sebagai aktivitas pembelajaran PJOK.

2) Saran untuk sekolah dapat mengevaluasi lebih lanjut produk pengembangan sehingga produk pengembangan ini dapat diperkenalkan kepada siswa dalam rangka meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti kegitana pembelajaran PJOK.

3) Produk pengembangan berupa model latihan passing atas bola voli ini dapat dikembangkan lagi secara khusus sehingga produk pengembangan dapat menjadi lebih sempurna mengingat manfaat produk pengembangan yang cukup besar untuk olahraga bola voli tingkat SMP.

DAFTAR PUSTAKA

Asmuri. (2013). Pembelajaran Passing Atas dengan Bola Karet pada Siswa SDN 11 Tanjung Buluh Kabupaten Sambas. Skripsi. Tidak diterbitkan.

Budiwanto. (2012). Metodologi Latihan Olahraga. Malang: Universitas Negeri Malang (UM PRESS).

Pranopik M. Risa. (2017). Pengembangan Variasi Latihan Smash Bola Voli. Jurnal Prestasi.

Vol 1. No 1 Hal. 32.

Saifuddin, A. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. (2016) Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tapo, Y.B.O (2017). Pengembangan Model Latihan Olahraga Pernapasan Untuk Pemeliharaan Kesehatan Kardiorespirasi. (Thesis S2 Versicetak) Ilmu Keolahragaan Progran Pascasarjana UNY.

(10)

JECO Vol. 1, No. 3, Oktober 2021

Vol. 1, No. 3, Oktober 2021 Jurnal Edukasi Citra Olahraga (JECO) ||

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi konsumen yang berbelanja di pasar koga memakai baju yang sederhana bahkan ada yang masih memakai baju tidur sudah berbelanja dipasar

Lebih khusus dalam bidang pendidikan, Rogers mengutarakan pendapat tentang prinsip-prinsip belajar yang humanistik, yang meliputi hasrat untuk belajar, belajar yang berarti,

Based on the explanation above, the writer wants to do the research under the title “THE VOCABULARY MASTERY OF THE SECOND YEAR STUDENTS IN SMK SUDIRMAN WONOGIRI 2001/2002”.. Review

Dalam perancangan sistem pengepakan benda menggunakan sensor infra merah berbasis mikrokontroler ATmega8535 yang mempunyai sistem kerja, saat sensor pertama mendeteksi adanya

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa lama perendaman dan konsentrasi enzim proteolitik berpengaruh terhadap kadar protein dan organoleptik daging kambing, kadar

DAFTAR GAMBAR ... Latar Belakang Masalah ... Pembatasan Masalah ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Landasan Teori ... Pengertian Prestasi

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui curah hujan dan debit banjir rencana dengan beberapa metode, serta membandingkan dengan data debit banjir

Penerapan teknik olah tubuh memiliki keunggulan dalam membantu proses belajar siswa dalam menari. Pembelajaran ekstrakurikuler tari dengan menerapkan teknik Olah