6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu processor yang dapat digunakan dalam suatu kegiatan pengontrolan. Walaupun memiliki wujud yang relatif kecil dari sebuah pc individu serta computer mainframe, namun elemen dasar yang dimiliki oleh mikrokontroler sama. Selayaknya komputer lainnya, mikrokontroler juga dapat melakukan instruksi-instruksi yang diprogramkan kepadanya. Dalam hal ini, sistem terkomputerisasi yang diprogramkan oleh seorang programmer pada mikrokontroler menjadi bagian utama. Program tersebut menginstruksikan komputer dalam mengerjakan perintah yang cukup kompleks sesuai dengan keinginan programmer. [8]. Sehingga mikrokontroler dirancang dengan kepadatan tinggi menjadi sebuah integrated circuit yang bagian-bagiannya sudah dirancang dalam bentuk kepinga dan biasanya mencangkup Central Processing Unit (CPU), Random Access Memory (RAM), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, Parallel dan
Serial, Timer serta Interupt Controller yang fungsinya berguna untuk mengatur rangkain elektronik yang sekaligus dapat ditanamkan suatu program di dalamnya [12].
2.2 Wireless Sensor Network
Teknologi jaringan wireless atau sering disebut Wireless sensor network (WSN) merupakan teknologi telekomunikasi yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lain tanpa menggunakan media kabel. Teknologi ini menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti media kabel sehingga dapat dikatakan sebagai teknologi nirkabel. Perkembangan teknologi wireless saat ini semakin berkembang, salah satunya penggunaan akses internet yang dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat luas. Dengan semakin berkembangnya jaringan wireless, semakin memudahkan pula segala aktivitas manusia saat ini, misalnya pemanfaatan teknologi jaringan wireless pada sistem keamanan. Hal ini karena peralatan sistem yang ada di dalam wireless sensor network memiliki beberapa sensor serta dilengkapi dengan sistem komunikasi. Wireless sensor
7 network akan berperan untuk mengirimkan data dari sistem keamanan yang telah
dirancang dengan memantau banyak titik dan memanfaatkan komunikasi antar titik untuk kemudian dikirim dalam bentuk data kepada perangkat elektronik lain misalnya pada android [9].
2.3 Internet of Things
Internet of Thing (IoT) merupakan salah satu bagian dari perkembangandi
dunia internet. Internet of Thing memungkinkan benda-benda di sekitar dapat saling berkomunikasi melalui suatu jaringan internet. Internet of Things menciptakan sebuah proses yang dinamis antara alat dan layanan sehingga mereka akan terhubung satu sama lain dan saling mengumpulkan data, bertukar data, sekaligus memproses data secara bersama [11]. Internet of Thing juga dapat melakukan identifikasi sensor, identifikasi obyek dan kemampuan koneksi yang dijadikan dasar dalam pengembangan layanan aplikasi koperatif yang berdiri secara independen [12].
2.4 Fingerprint FPM10A
Fingerprint ialah suatu sistem autentikasi biometrik yang berfungsi mengidentifikasi seseorang melalui sidik jari yang dimiliki oleh orang tersebut.
Penggunaan sidik jari sebagai media dalam autentikasi dapat meningkatkan sistem keamanan. Tingkat keamanan yang dimiliki fingerprint cukup tinggi sehingga kerap digunakan dalam sistem autentikasi. Hal ini dikarenakan sidik jari yang dimiliki oleh setiap orang pasti berbeda dan akan mudah dalam melakukan identifikasi serta meminimalisir adanya tindak pemalsuan.[8].
Modul FPM10A merupakan tipe yang dapat digunakan untuk keamanan.
Dalam modul ini, untuk melakukan rendering gambar, perhitungan, pencarian fitur serta pencarian data sidik jari yang tersimpan dijalankan oleh sebuah DSP yang bertenaga tinggi. Penambahan sidik jari pada modul ini dapat mencapai 162 buah sidik jari, dimana semua data tersebut akan tersimpan di memori Flash [9].
8 Gambar 2. 1 Fingerprint FPM10A
2.5 NodeMCU
NodeMCU merupakan suatu firmware open-source serta kit development yang memiliki fungsi dalam membantu pembangunan sebuah produk IoT (Internet of Things). Dalam perkembangannya NodeMCU berperan untuk mempermudah
pengguna Application Programming Interface (API) lanjutan pada perangkat keras IO. API sendiri dalam penggunaannya berfungsi untuk meringankan kinerja pada konfigurasi sekaligus dalam manipulasi hardware. Dalam penggunaannya, NodeMCU akan menerima sensor pir yang kemudian dikelola serta diproses untuk diketahui keberadaan data yang telah terdeteksi dari beberapa sensor pir. Kemudian data yang telah terdeteksi akan dikirimkan pada server sehingga dapat ditransfer ke aplikasi smartphone android [9].
Gambar 2. 2 NodeMCU
9 2.6 Modul Driver Relay
Modul Relay merupakan suatu rangkaian yang mengkombinasikan relay dan transistor untuk mensupplai klakson dengan menghubungkan atau memutus sumber tegangan. Pada Modul Relay ini, untuk mengaktifkan susunan rangkaian digunakan logika High, sehingga sinyal High sebesar 5 volt akan cukup untuk mengaktifkan pin pada inputan Modul Relay [10].
Gambar 2. 3 Modul Driver Relay
2.7 Solenoid Door Lock
Solenoid Door Lock adalah sebuah alat elektronik yang diciptakan khusus sebagai pengunci pintu dan sering dimanfaatkan pada kunci pintu otomatis. Ketika diberikan sebuah tegangan, solenoid ini akan bergerak. Tegangan pada solenoid door lock ini rata-rata dijual dengan tegangan sebesar 12 volt, namun terdapat pula solenoid dengan tegangan sebesar 24 volt dan 6 volt [1]. Cara kerja pada solenoid door lock ini adalah ketika tuas memanjang atau pada posisi terkunci kemudian diberikan tegangan pada tuas maka solenoid akan memendek atau dalam posisi terbuka. Tegangan tersebut berasal dari salah satu pin yang dihubungkan dengan sumber listrik sedangkan pin yang lain dihubungkan pada relay untuk mengontrol hubungan arus listrik pada solenoid [7].
Gambar 2. 4 Solenoid Door Lock
10 2.8 Telegram
Telegram merupakan salah satu aplikasi layanan pengirim pesan instan multi- platform yang berbasis awan dan bersifat gratis serta nirlaba. Penggunaan Telegram ini tersedia untuk sistem perangkat komputer (Windows, OS X, Linux) serta perangkat telepon seluler (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch).
Mengirimkan pesan, saling bertukar foto, video, stiker, audio, ataupun tipe berkas lainnya dapat dilakukan pada aplikasi telegram. Fasilitas pengiriman pesan dari ujung ke ujung dengan terenkripsi opsional juga tersedia pada Telegram. Pada Telegram kode sisi servernya bersumber tertutup dan berpaten, sedangkan kode pihak klien berupa perangkat lunak sistem terbuka yang mengandung blob binari, dan kode sumber untuk versi terbaru tidak selalu segera dipublikasikan. Layanan tersebut juga menyediakan Application Programming Interface (API) kepada pengembang independen [3].
