• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. N AKSEPTOR KB IUD DI BPM Ny. KHOFIDAH UMIL M, Amd. Keb DI DESA NGARES KECAMATAN GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO FITRIYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. N AKSEPTOR KB IUD DI BPM Ny. KHOFIDAH UMIL M, Amd. Keb DI DESA NGARES KECAMATAN GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO FITRIYA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “N” AKSEPTOR KB IUD DI BPM

Ny. KHOFIDAH UMIL M, Amd. Keb DI DESA NGARES KECAMATAN GEDEG KABUPATEN

MOJOKERTO FITRIYA 1211010110

Subject : Akseptor KB IUD, Gangguan pola menstruasi DESCRIPTION

Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri mempunyai jumlah anak ideal, berwawasan kedepan dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa ( YME). IUD (Intra Uterine Device) merupakan pilihan alat kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi banyak wanita yang dipasang dalam rahim yang berfungsi untuk untuk mencegah bertemunya spermadan sel telur atau menggagalkan pembuahan. Studi kasus ini dilakukan dengan tujuan melakukan asuhan kebidanan pada akseptor KB IUD.

Studi kasus dilakukan pada tanggal 03-17 Juni 2015. Subyek studi kasus adalah Ny. N umur 25 tahun di BPS Khofidah Umil Muslimin Amd.keb desa Ngares Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Metode studi kasus yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi dengan menggunakan tehnik 5 langkah, antara lain : pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

Hasil studi kasus pada Ny “N” akseptor KB IUD, didapati data bahwa ibu tersebut mengalami gangguan pola menstruasi. Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2 minggu diharapkan keadaan ibu membaik dan menstruasinya menjadi normal kembali.

Pemberian asuhan kebidanan pada Ny “N” akseptor KB IUD tidak ada kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan teori. Bidan sebagai tenaga kesehatan hendaknya memberikan penjelasan kepada ibu bahwa gangguan pola menstruasinya disebabkan karna efek samping penggunaan KB IUD itu sendiri dan ibu tetap bersedia menggunakan tablet Fe 1x1 10 tablet yang telah diberikan oleh petugas kesehatan, ibu bersedia kontrol 3 bulan lagi untuk pemeriksaan KB IUDnya, ibu tetap menjaga kebersihan daerah genetalianya dan ibu bersedia mengkonsumsi makanan yang bergizi.

(2)

ABSTRACT

Quality family is a family that is prosperous, healthy, advanced, independently have the ideal number of children, have the insight in to the future and devoted to God Almighty (Almighty). IUD (Intra Uterine Device) is a contraceptive option that is effective, safe, and convenient for many women which placed in the uterus to prevent the functioning of the convergence of sperma and egg or thwart the fertilization. The case study was conducted with the aim of implementation of midwifery care at IUD acceptors.

The case study was conducted on June 3 to 17, 2015. The subject of the case study was Mrs. N age of 25 years in BPS Khofidah Umil Muslim Amd.keb Ngares, Gedeg, Mojokerto. The case study method used the method of interviews and observations by using a 5-steps techniques, among others: assessment, diagnosis and problem identification, intervention, implementation, and evaluation.

Results of a case study in Mrs. “N” IUD acceptors, the data found that the mother suffered menstrual pattern disorder. After midwifery care for 2 weeks it was expected to improve the condition of mother and her period became normal again.

The provision of midwifery care in Mrs. “N” IUD acceptor there was no incompatibility between the review of case with review of the theory. Midwives as health workers should provide an explanation to the mother that the menstrual pain disorder caused by the side effects of IUD it self and the mother remains willing to take Fe tablet for 1x1 per day as many as 10 tablets which has been given by health workers, mothers are willing to control three months for inspection of IUD, mother maintain the cleanliness of the genital area and mothers are willing to consume nutritious foods.

Keywords: IUD Acceptor, menstrual pattern Disorders

Contributor : I. Nurun Ayati K,SST.,M.Kes : II. Dhonna Anggreni, SKM Date : 4 Agustus 2015

Type Material : Laporan Penelitian Identifier : -

Right : Open Document Summary : -

(3)

LATAR BELAKANG

Jumlah penduduk yang besar dengan kualitas tidak memadai merupakan salah satu penyebab mendasar dari timbulnya berbagai masalah disamping upaya pembangunan di bidang ekonomi yang semakin ditingkatkan, pengendalian jumlah penduduk agar tidak bertambah terlalu cepat harus tetap menjadi perhatian. IUD walaupun memiliki efektifitas yang tinggi, tapi jumlah pemakainya di Indonesia sangat rendah di banding Negara-negara lain, seperti China, Singapura, Amerika, Pengaturan kelahiran melalui program KB berdampak signifikan terhadap peningkatan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak (Dyah Ayu, 2013).

Dari segi pemakaian jumlah kontrasepsi, terdapat 35,2% pengguna kontrasepsi suntikan, 28,1% pengguna kontrasepsi pil, 18,8% pengguna IUD, 14,2% pengguna implant, 5,5% sterilisasi, dan 1,0% pengguna kontrasepsi lain (Dyah Ayu, 2013). Akseptor KB IUD sebanyak 22.006 akseptor (27.1%) dengan 3.081 akseptor (14%) diantaranya mengalami efek samping (Pikas, 2012).

IUD (Intra Uterine Device) merupakan pilihan alat kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi banyak wanita. Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel yang paling sering digunakan di seluruh dunia dengan pemakai saat ini mencapai sekitar 100 juta wanita (Qiptiyah, 2013). IUD merupakan alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim terbuat dari plastik halus (Polyethelen) untuk mencegah terjadinya konsepsi atau kehamilan.Suatu alat yang terbuat dari palstik atau tembaga yang dimasukkan kedalam rahim oleh seorang dokter untuk jangka waktu yang lama (Ayurai, 2012). Menurut Mansjoer, dkk (2009) IUD yang mengadung tembaga ini mencegah bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi, dan menginaktifkan sperma. Wiknjosastro, dkk (2005) menjelaskan bahwa daya guna teoritis dan daya guna pemakaian hampir sama (1-5 kehamilan per 100 wanita).

Efek samping ringan yang dapat ditimbulkan dari pemakaian IUD ialah perdarahan (menoragia atau spotting menoragia), rasa nyeri dan kejang perut, sekret vagina lebih banyak, dan gangguan pada suami. Sedangkan efek samping yang lebih serius dan mungkin terjadi ialah perforasi uterus, infeksi pevik. dan endometritis (Mansjoer, 2009). Seringkali akseptor tidak bias mengatasi efek samping yang lebih serius seperti terjadi perforasi uterus, infeksi pevik. dan endometritis sehingga IUD harus diangkat dan berganti ke jenis kontrasepsi lain.

Pengetahuan akseptor tentang efek samping IUD sangat penting untuk mentolelir dan bisa menerima kemunculan efek samping.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi dengan teknik 5 langkah SOAP yaitu untuk pegkajian data asuhan kebidanan, penentuan diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Subjek pada penelitian ini adalah Ny “N” akseptor KB IUD. Tempat dan waktu penelitianya di Desa Ngares Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto dilakukan pada bulan juni.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini kan membahas tentang asuhan kebidanan padaNy “N”

akseptor KB IUD dengan pendekatan manajemen 5 langkah menurut Varney, mulai dari pengkajian sampai evaluasi serta ada tidaknya kesenjangan antara teori dengan praktek yang dialami penulis saat dilapangan.

Dalam langkah ini tahap pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan study dokumentasi. Untuk pemeriksaan penunjang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium oleh pihak rumah sakit. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien. Untuk memperoleh data, dilakukan dengan anamnesa. Data yang dikumpulkan guna melengkapi data untuk menegakkan diagnosis. Melakukan pengkajian data obyektif melalui pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan khusus.Pada pengumpulan data subyektif pada Ny “N” akseptor KB IUD dengan gangguan pola menstruasi. Keluhan utama pada waktu dating Ibu mengatakan mengalami gangguan pola menstruasi terus menerus selama 1 bulan pemakaian KB IUD.Gangguan pola menstruasi terus menerus pada ibu ini disebabkan oleh salah satu efek samping dari pemakaian KB IUD ini.

Asuhan Kebidan pada Ny. “N” akseptor KB IUD dengan Gangguan pola menstruasi.Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui pengkajian data obyektif melalui pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan khusus pasien mengalami gangguan menstruasi ini disebabkan oleh efek samping dari pemakaian KB IUD ini

Sesuai dengan langkah asuhan kebidanan pada hasil penelitian perlu dilakukan intervensi agar antara peneliti dengan subyek peneliti anter jadi komunikasi yang baik oleh karena itu maka peneliti telah menjalin hubungan terapeutik dengan pasien dan suami agar dapat memberikan saran yang berkaitan dengan gangguan pola menstruasinya ini, peneliti berusaha menjelaskan tentang kondisi pasien saat ini, dan melakukan observasi terhadap keadaanya saat ini.

Intervensi dilakukan sesuai dengan teori langkah asuhan kebidanan sehingga pelaksanaan intervensi yang dilakukan tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan fakta.

Pada langkah ini peneliti memberitahu pada pasien tentang kondisinya saat ini, bahwa ibu mengalami gangguan pada pola menstruasinya ,menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan daerah genetaliannya meminum obat penghambat menstruasi pada ibu. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, menganjurkan ibu untuk tenang dan tidak khawatir dengan keadaannya saat ini, menganjurkan ibu makan makanan bergizi ( sayur, lauk, buah), minum air putih sesering mungkin, dan menganjurkan ibu untuk kontrol jika ada keluhan lagi, mengingatkan ibu tentang waktu pencopotan kb iud nya.

Pada langkah ini dilakukan sesuai dengan manajemen asuhan kebidanan sehingga tidak terjadi kesenjangan antara manajemen asuhan kebidanan dengan langkah penelitian.

(5)

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil penelitian berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ny “N” akseptor KB IUD pada langkah ini telah diketahui bahwa ibu mengerti tentang keadaannya sekarang, sehingga ibu lebih menjaga kebersihan dirinya terutama daerah genetalianya dengan sering mengganti pemabalut. Dalam menghambat gangguan menstruasinya ini ibu meminum pil kb penghambat menstruasi yang telah di berikan kepadanya sehingga sedikit demi sedikit menstruasi yang tadinya sering sekarang menjadi normal kembali selama meminum obat pil kb penghambat menstruasinya tersebut, ibu tidak mengalami gangguan pola menstruasi lagi dan pola menstruasinya saat ini menjadi teratur lagi Di samping itu ibu tetap istiraht cukup dan tidak perlu khawatir dengan kondisinya.

SIMPULAN

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “N”Akseptor KB, dengan menerapkan management kebidanan 5 langkah varneydapat disimpulkan pada langkah pengkajian didapatkan data subjektif dan objektif melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk menentukan diagnosa dan memprioritaskan masalah.

Pada data subjektif didapatkan ibu mengalami gangguan pada pola menstruasinya.

Pada data objektif didapatkan adanya bercak darah menstruasi pada daerah genetalia ibu.

Dalam pengkajian kasus Ny “N” Akseptor KB IUD, diperoleh data subyektif yaitu melalui anamnesa dari pasien. Dalam melakukan anamnesa pada pasien ditemukan bahwa Ibu merasa khawatirdengan keadaannya sekarang. Pada data subyektif yaitu melalui pemeriksaan fisik. Saat pemeriksaan fisik, pada pemeriksaan TTV bahwa tensi 110/80 mmHg, terdapat darah yang keluar pada genetalia ibu. Pada pemeriksaan hari 1 masih terdapat keluaran darah menstruasi dan yang keluar berupa darah gumpalan, Pada pemeriksaan ke 2 darah menstruasi masih ada dan jumlahnya sudah berkurang berupa darah tanpa ada gumpalan.Pada pemeriksaan ke 3bercak darah menstruasi sudah tidak ada lagi.

Dalam identifikasi diagnose, masalah ditemukan diagnose Ny “N” Akseptor KB IUD, yaitu ibu merasa khawatir dengan keadaannya saat ini. Sehingga di dalam identifikasi diperlukan kebutuhan kebersihan diri, pemberian tablet Fe 1x1 10 tablet, untuk membantu mempercepat proses menormalkan kembali pola menstruasi ibu.

Intervensi disusun berdasarkan tujuan dan kriteria. Dalam hal ini intervensi utama yaitu bertujuaan untuk menormalkan kembali pola menstruasi pasien dan tidak merasa khawatir dengan keadaanya sekarang. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi.

Implementasi pada kasus ini dapat dilaksanakan dengan baik misalnya menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri terutama daerah genetalianya yaitu sering mengganti pembalut bila terasa penuh, menganjurkan ibu untuk minum tablet Fe 1x1 10 tablet agar tidak terjadi anemiapada ibu.

(6)

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan langkah terakhir yang menentukan keberhasilan yaitu melakukan evaluasi pada kasus ini evaluasi berhasil, rencana yang dilakukan yaitu berhasil mengurangi gangguan pola menstruasi, dan pola menstruasi sudah normal kembali

REKOMENDASI

Bagi Insitusi diharapakan menyediakan sumber-sumber pustaka yang up to date sehingga mahasiswa dapat mengikuti perkembangan baru ilmu pengetahuan terutama dalam bidang kesehatan.

Bagi mahasiswa diharapkan mahasiswa dapat mendeteksi dini adanya gangguan efek samping pada ibu pengguna KB IU dengan menggunakan asuhan kebidanan 5 langkah varney dan diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut.

Bagi pasien diharapkan untuk lebih memperhatikan kebersihan diri terutama daerah genetalianya dan melakukan saran yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan agar pola menstruasinya normal kembali.

ALAMAT CORRESPONDENSI Email : fitriya015@gmail.com No Hp : 082140808285

Alamat : Ds. Curah Dringu Kec.Tongas Kab. Probolinggo

Referensi

Dokumen terkait

Leverage , ukuran perusahaan dan voluntary diclosure saling berkaitan sebagai indikator untuk mengetahui pengaruh terhadap manajemen laba pada

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah... Untuk mendapatkan bukti empiris tingkat kekayaan daerah. berpengaruh positif terhadap kinerja

Permintaan distributor masih menggunakan cara yang manual yaitu dengan menggunakan fax atau email sering terjadi kesalahan dan keterlambatan dalam proses permintaan

Perusahaan yang berukuran besar cenderung memiliki permintaan publik akan informasi lebih tinggi dari pada perusahaan yang berukuran kecil.. Perusahaan yang berukuran besar

Kegiatan Qiro’atul Qur’an bertujuan agar membentuk dan membangun mahasantri agar mampu membaca dan menghafal Al- Qur’an dengan baik dan benar

Dengan adanya kecerdasan intrapersonal dalam diri siswa akan mempermudah siswa mengetahui keinginan- keinginannya, tahu apa yang mampu ia kerjakan serta hal-hal yang

Berdasarkan latar belakang adanya kekeliruan mengenai istilah anak luar kawin di masyarakat beserta implikasinya dalam pembagian warisan dalam suatu keluarga

Finally, the writer concludes that at the beginning of the story Kaname does not like the traditional Japanese culture even he is annoyed at it, but it is