• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIK SPSS. MODUL : Statistik Dasar SPSS v.20. By Hazriyanto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STATISTIK SPSS. MODUL : Statistik Dasar SPSS v.20. By Hazriyanto"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTIK SPSS

MODUL :

Statistik Dasar SPSS v.20

By Hazriyanto

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas segala limpahan Rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis Modul Dasar SPSS v. 20 Alhamdulillah dapat diselesaikan.

Dalam penulisan ini penulis mengingat banyaknya aspek yang dibahas dengan kekurangannya, maka dalam penulisan ini hanya ditujukan untuk masalah pengolahan data dengan statistik spss v.20 untuk keperluan karya ilmiah, skripsi dll yang diolah dengan SPSS.

Penulisan modul ini dilakukan dalam rangka salah satu usaaha untuk membantu mahasiswa/i khususnya dan yang lain pada umumnya. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dari berbagai pihak, mulai dari perkuliahan sampai pada penulisan penyusunan modul ini, sulit bagi penulis untuk menyelesaikan modul ini, banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan modul ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak/Ibu rekan-rekan dosen.

2. Istriku Nurhidayah, SHI, dan anakku Nadiyatul Insyirah dan Adzin Ahmad Ijlal yang telah memberikan bantuan dukungan materil dan moral terima kasih atas segala pengertian yang diberikan. Sementara waktu buatmu habis tersita buat menyelesaikan modul ini.

3. Semua Mahasiswa/i ku yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, yang telah menjadi tempat untuk berdiskusi dan mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan dalam penulisan ini, sehingga modul ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini pastilah tidak terlepas dari adanya kekurangan dan kelemahan, dengan penuh kerendahan hati penulis masih mengharapkan adanya masukan berupa saran dan pemikiran membangun yang berguna untuk kegiatan penulisan selanjutnya.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga apa yang terkandung dalam modul ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Batam,

Hazriyanto

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengatar Daftara Isi

BAB I Pendahuluan

BAB II Komputasi Pengujian Validitas dan Reliabilitas melalui Aplikasi SPSS.

BAB III Komputasi Pengujian Normalitas Data melalui Aplikasi SPSS.

BAB IV Komputasi Pengujian Homogenitas Data melalui Aplikasi SPSS.

BAB V Komputasi Pengujian Linieritas Data melalui Aplikasi SPSS.

BAB VI Uji multikolinieritas.

BAB VII Uji heterokedatisitas

BAB VIII Komputasi Perhitungan Koefisien Korelasi Spearman Melalui Aplikasi SPSS.

BAB IX Komputasi Perhitungan Koefisien Korelasi Karl Perason Melalui Aplikasi SPSS.

BAB X Komputasi Perhitungan Koefisien Regresi Melalui Aplikasi SPSS.

BAB XI Komputasi Pengujian Keberartian Regresi Melalui Aplikasi SPSS.

Daftar Pustaka

(4)

BAB I PENDAHULUAN

• Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan.

• Data adalah segala fakta atau keterangan tentang sesuatu yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi.

• Variabel independen (bebas, eksogenus) adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya (terpengaruhnya)variabel dependen (terikat, endogenus).

• Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen.

BAB II

KOMPUTASI PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS MELALUI APLIKASI SPSS.

1. Siapkan lembar kerja SPSS.

2. Buat definisi (nama) variabel kemudian isikan semua data.

 Pilih variabel view.

3. simpan data yang telah kita input di atas, dengan cara klik save file, berinama “Data Validitas & Reliabilitas”, lalu klik save.

4. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis.

5. Pilih Alpha, pada kota dialog di atas.

6. Klik → untuk masukan semua variabel ke dalam kotak items.

7. Klik tombol Statistic pada kotak dialog di atas.

8. Pada kotak dialog di atas, pilih Item, Scale if Item deleted kemudian klik Continue, lalu klik Ok.

9. Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah:

 Jika nilai r hitung lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau

 Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan

 Nilai tabel r dapat dilihat pada α = 5% dan db = n-2 10. Rekapitulasi hasil pengujian validitas dapat dibuat seperti berikut:

(5)

No Item Nilai Hitung r Nilai Tabel r Keterangan

1 0,2947 0,444 Tidak Valid

2 0,7821 0,444 Valid

3 0,6515 0,444 Valid

Kesimpulan dari data di atas menunjukan bahwa item yang tidak valid adalah item nomor 1 , sementara item yang valid adalah item nomor 2 dan 3.

11. Selanjutnya untuk menafsirkan hasil uji reliabilitas, kriteria yang digunakan adalah:

 Jika nilai hitung alpha lebih besar (>) dari nilai tabel r maka angket dinyatakan reliabel, atau

 Jika nilai hitung alpha lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka angket dinyatakan tidak reliabel

 Nilai tabel r dapat dilihat pada α = 5% dan db = n-2.

Berdasarkan hasil pengujian reliabiltas dengan program SPSS, diketahui nilai koefisien alpha sebesar 0,8471, dan nilai nilai tabel r adalah 0,4444. dengan demikian nilai hhitung alpha lebih besar dari nilai tabel r atau 0,8471 > 0,4444. artinya instrumen angket dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data.

BAB III

KOMPUTASI PENGUJIAN NORMALITAS DATA MELALUI APLIKASI SPSS

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi (nama) variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing responden pada variabel yang akan diuji normalitasnya.

3. Klik menu Analyze, pilih Descriptive, lalu klik Explore.

4. Klik Displey Plots pada kotak dialog di atas.

5. Klik Plot hingga muncul kotak dialog.

6. Check List (√) Normality plots with test kotak dialog Explore plots di atas. Klik Continue.

7. Klik variabel kinerja yang akan diuji normalitasnya, kemudian klik → sehingga variabel masuk ke kotak Dependet List.

(6)

8. Klik OK pada kotak dialog di atas, akan muncul output.

kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat α yang ditentukan maka Ho ditolak. Dalam hal lain, Ho diterima

Atau dengan cara 1. Buka file

2. Klik Analyze > Nonparametric Test >

3. Pilih variabel yang akan diuji ke dalam kotak Test Variabel List 4. Aktifkan pilihan normal pada Test Distribution

5. Klik OK

Penanganan Data Tidak Normal

• Menambah jumlah data

• Menghilangkan data yang dianggap penyebab tidak normalnya data

• Dilakukan transformasi data ke logaritma atau (LN)

• Menerima data apa adanya karena diangap memang tidak normal.

BAB IV

KOMPUTASI PENGUJIAN HOMOGENITAS DATA MELALUI APLIKASI SPSS

1. Siapkan lembar SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing responden pada variabel yang akan diuji homogenitasnya.

3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, lalu klik One Way Anova sehingga muncul kota dialog.

4. Klik Options pada kotak dialog hingga muncul kotak dialog.

5. Check List (√) Homogeneity of varians pada kotak dialog, klik Continue.

6. Klik variabel X, kemudian klik tombol → sehingga variabel X masuk ke kotak Dependent list. Klik variabel Y, kemudian klik tombol → sehingga variabel Y masuk ke kotak Independent list.

7. Klik OK, akan muncul output

kriteria uji, apabila nilai r lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat alpha yang ditentukan maka skor-skor pada variabel menyebar secara homogen.

(7)

BAB V

KOMPUTASI PENGUJIAN LINIERITAS DATA MELALUI APLIKASI SPSS

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing responden pada variabel yang akan diuji linieritasnya.

3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, lalu klik Means 4. Klik Options pada kotak dialog

5. Check list (P) Test for linearity pada kotak dialog Menas Options. Klik Continue 6. Klik variabel X, kemudian klik tombol → sehingga variabel X masuk ke kotak

Dependent list. Klik variabel Y, kemudian klik tombol → sehingga variabel Y masuk ke kotak Independent list.

7. Klik OK, akan muncul Output.

kriteria uji, apabila nilai r lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat alpha yang ditentukan maka distribusi berpola linier. Dalam hal lainnya, distribusi tidak berpola linier.

BAB VI

UJI MULTIKOLINIERITAS

1. Buka file

2. Pilih menu Analyze, sub menu Regression, lalu klik linier.

3. Pada kotak Dependent isikan variabel 4. Pada kotak Independent isiskan variabel 5. Pada kotak method isikan enter

6. Pilih statistics, akan muncul windows Linear Regression Statistics

7. Isikan Estimate, Covariance matrix, Model fit, Colinearity diagnostic lalu continue.

Uji multikolinieritas merupakan uji yang ditunjukkan ditujukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinieritas.

(8)

Untuk mendeteksi:

1. Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (diatas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas 2. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka tingkat kolonieritas

dapat ditoleransi

3. Nilai Eisenvalue sejumlah satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinieritas.

BAB VII

UJI HETEROKEDATISITAS

1. Buka file

2. Pilih menu Analyze, sub menu Regression, lalu klik Linier 3. Pada kotak Dependent isikan variabel

4. Pada kotak Independent isiskan variabel 5. Pada kotak method isikan enter

6. Pilih Plot, akan muncul windows Linear Regression Statistics 7. Isikan SRESID pada Y dan ZPRED pada X lalu continue, ok.

Heterokedatisitas menunjukan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan.

Salah satu cara untuk melihat adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Cara menganalisinya:

 Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka mengindikasikan terdapat heterokedastisitas.

 Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.

Uji Autokorelasi

Tujuan uji ini adalah menguji tentang ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi linier.

(9)

Pengambilan keputusan:

1. Menentu Hipotesis Ho : tidak ada autokorelasi H1 : ada autokorelasi

2. Menentukan nilai alpha dengan d tabel (n,k) terdiri atas dl dan du 3. Menentukan kriteria pengujian

• Tidak terjadi autokorelasi jika (4-dl) < dw < dl

• Terjadi autokorelasi positif jika dw < dl, koefisien korelasinya lebih besar dari nol

• Terjadi autokorelasi negatif jika dw > (4-dl), koefisien korelasinya lebih kecil dari nol

• Jika dw terletak antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan

• Jika n < 15, pembuktian dilakukan melalui Tabel Klasifikasi Nilai d

Nilai d Keterangan

< 1,10 Ada autokorelasi

1,10 – 1,54 Tidak ada kesimppulan

1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi

2,46 – 2,90 Tidak ada kesimpulan

> 2,91 Ada autokorelasi

Prosedur pengolahan data 1. Buka file

2. Pilih menu Analyze, sub menu Regression, klik Linier 3. Pada kotak Dependen isikan variabel

4. Pada kota Independen isikan variabel 5. Pada kotak method isikan enter 6. Pilih Statistics

7. Isikan Estimates, Covariance matrix, Model fit, Colinearity diagnostic, Durbin- Watson lalu continue, Ok

(10)

BAB VIII

KOMPUTASI PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI SPEARMAN MELALUI APLIKASI SPSS

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing.

3. Klik menu Correlate, kemudian klik Bivariat sehingga muncul kotak dialog.

4. Check list Correlation Coefficient Spearman pada kotak dialog.

5. Klik variabel yang dikorelasikan, kemudian klik tombol → sehingga variabel masuk ke kotak Variabel.

Klik OK akan muncul Output.

BAB IX

KOMPUTASI PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI KARL PERASON MELALUI APLIKASI SPSS

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing.

3. Klik menu Correlate, kemudian klik Bivariat sehingga muncul kotak dialog.

4. Check list Correlation Coefficient Pearson pada kotak dialog.

5. Klik variabel yang dikorelasikan, kemudian klik tombol → sehingga variabel masuk ke kotak Variabel.

6. Klik OK akan muncul Output.

BAB X

KOMPUTASI PERHITUNGAN KOEFISIEN REGRESI MELALUI APLIKASI SPSS

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing.

3. Klik menu Regression, kemudian klik Linier sehingga muncul kotak dialog 4. Pada kotak dialog klik variabel masukan ke kotak sesuai dengan variabel.

(11)

5. Pada kotak dialog Linier Regression. Klik Statistic. Check list (√) Model fit, untuk memunculkan Anova. Kemudian Check list (√) Estimates pada Regression Coefficient. Lalu klik Continue.

6. Pada kotak dialog Linier Regression. Klik Save. Check list (√) Unstandardized pada Regression Value. Lalu klik Continue.

7. Masih Linier Regression. Klik Option. Ketik 0,05 pada Entry untuk Use probability of F. Kemudian check list (√) Include constant in equation. Lalu klik Continue.

8. Klik OK akan muncul Output.

Koefisien arah regresi sebesar ... Dan persamaan regresinya adalah Ŷ = a + bx =...

BAB XI

KOMPUTASI PENGUJIAN KEBERARTIAN REGRESI MELALUI APLIKASI SPSS

Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari (>) nilai alpha tertentu maka Ho diterima. Sebaliknya ditolak.

Untuk contoh perhatikan output ANOVAb

Nilai p lebih kecil atau lebih besar dari pada tingkat α yang digunakan (yaitu 0,05). .... < 0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang berarti antara ... Dengan ...

Daftar Pustaka

• Tony Wijaya (2010). Analisis Multivariat. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

• Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurahman (2009). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.

• Taufik Hidayat & Nina Istiadah (2011).Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 untuk mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta: Mediakita.

(12)

By Hazriyanto, Ph.D

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

1

STATISTIK SPSS v.20

(13)

Pendahuluan

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

2

• Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan.

• Data adalah segala fakta atau keterangan tentang sesuatu yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi.

• Variabel independen (bebas, eksogenus) adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya (terpengaruhnya)variabel dependen (terikat, endogenus).

• Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi

oleh variabel independen.

(14)

Komputasi Pengujian Validitas dan Reliabilitas melalui Aplikasi SPSS.

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

3

1. Siapkan lembar kerja SPSS.

2. Buat definisi (nama) variabel kemudian isikan semua data.

Ø Pilih variabel view.

3. simpan data yang telah kita input di atas, dengan cara klik save file, berinama “Data Validitas & Reliabilitas”, lalu klik save.

4. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis.

5. Pilih Alpha, pada kota dialog di atas.

6. Klik → untuk masukan semua variabel ke dalam kotak

items.

(15)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

4

7. Klik tombol Statistic pada kotak dialog di atas.

8. Pada kotak dialog di atas, pilih Item, Scale if Item deleted kemudian klik Continue, lalu klik Ok.

9. Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah:

v Jika nilai r hitung lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau

v Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan

v Nilai tabel r dapat dilihat pada α = 5% dan db = n-2

(16)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

5

10. Rekapitulasi hasil pengujian validitas dapat dibuat seperti berikut:

kesimpulan dari data di atas menunjukan bahwa item yang tidak valid adalah item nomor 1 , sementara item yang valid adalah item nomor 2 dan 3.

No Item Nilai Hitung r Nilai Tabel r Keterangan

1 0,2947 0,444 Tidak Valid

2 0,7821 0,444 Valid

3 0,6515 0,444 Valid

(17)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

6

11. Selanjutnya untuk menafsirkan hasil uji reliabilitas, kriteria yang digunakan adalah:

v Jika nilai hitung alpha lebih besar (>) dari nilai tabel r maka angket dinyatakan reliabel, atau

v Jika nilai hitung alpha lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka angket dinyatakan tidak reliabel

v Nilai tabel r dapat dilihat pada α = 5% dan db = n-2.

Berdasarkan hasil pengujian reliabiltas dengan program SPSS,

diketahui nilai koefisien alpha sebesar 0,8471, dan nilai nilai tabel r adalah 0,4444. dengan demikian nilai hhitung alpha lebih besar dari nilai tabel r atau 0,8471 > 0,4444. artinya instrumen angket dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat

pengumpulan data.

(18)

Komputasi Pengujian Normalitas Data melalui Aplikasi SPSS.

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

7

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi (nama) variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing responden pada variabel yang akan diuji normalitasnya.

3. Klik menu Analyze, pilih Descriptive, lalu klik Explore.

4. Klik Displey Plots pada kotak dialog di atas.

5. Klik Plot hingga muncul kotak dialog.

(19)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

8

6. Check List (√) Normality plots with test kotak dialog Explore plots di atas. Klik Continue.

7. Klik variabel kinerja yang akan diuji normalitasnya, kemudian klik → sehingga variabel masuk ke kotak Dependet List.

8. Klik OK pada kotak dialog di atas, akan muncul output.

kriteria uji, apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat α yang

ditentukan maka Ho ditolak. Dalam hal lain, Ho diterima

(20)

Atau dengan cara

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

9

1. Buka file

2. Klik Analyze > Nonparametric Test >

3. Pilih variabel yang akan diuji ke dalam kotak Test Variabel List

4. Aktifkan pilihan normal pada Test Distribution

5. Klik OK

(21)

Penanganan Data Tidak Normal

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

10

 Menambah jumlah data

 Menghilangkan data yang dianggap penyebab tidak normalnya data

 Dilakukan transformasi data ke logaritma atau (LN)

 Menerima data apa adanya karena diangap memang tidak

normal.

(22)

Komputasi Pengujian Homogenitas Data melalui Aplikasi SPSS.

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

11

1. Siapkan lembar SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing- masing responden pada variabel yang akan diuji homogenitasnya.

3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, lalu klik One Way Anova sehingga muncul kota dialog.

4. Klik Options pada kotak dialog hingga muncul kotak dialog.

5. Check List (√) Homogeneity of varians pada kotak dialog, klik Continue.

6. Klik variabel X, kemudian klik tombol → sehingga variabel X masuk

ke kotak Dependent list. Klik variabel Y, kemudian klik tombol →

sehingga variabel Y masuk ke kotak Independent list.

(23)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

12

7. Klik OK, akan muncul output

kriteria uji, apabila nilai r lebih kecil atau sama dengan (=)

dari tingkat alpha yang ditentukan maka skor-skor pada

variabel menyebar secara homogen.

(24)

Komputasi Pengujian Linieritas Data melalui Aplikasi SPSS.

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

13

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing responden pada variabel yang akan diuji linieritasnya.

3. Klik menu Analyze, pilih Compare Means, lalu klik Means

4. Klik Options pada kotak dialog

5. Check list (P) Test for linearity pada kotak dialog Menas Options. Klik Continue

6. Klik variabel X, kemudian klik tombol → sehingga variabel X

masuk ke kotak Dependent list. Klik variabel Y, kemudian klik

tombol → sehingga variabel Y masuk ke kotak Independent list.

(25)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

14

7. Klik OK, akan muncul Output.

kriteria uji, apabila nilai r lebih kecil atau sama dengan (=)

dari tingkat alpha yang ditentukan maka distribusi berpola

linier. Dalam hal lainnya, distribusi tidak berpola linier.

(26)

Uji multikolinieritas

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

15

1. Buka file

2. Pilih menu Analyze, sub menu Regression, lalu klik linier.

3. Pada kotak Dependent isikan variabel

4. Pada kotak Independent isiskan variabel

5. Pada kotak method isikan enter

6. Pilih statistics, akan muncul windows Linear Regression Statistics

7. Isikan Estimate, Covariance matrix, Model fit, Colinearity

diagnostic lalu continue.

(27)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

16

Uji multikolinieritas merupakan uji yang ditunjukkan ditujukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinieritas.

Untuk mendetekdi:

1. Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (diatas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas

2. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka tingkat kolonieritas dapat ditoleransi

3. Nilai Eisenvalue sejumlah satu atau lebih variabel bebas yang

mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinieritas.

(28)

Uji heterokedatisitas

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

17

1. Buka file

2. Pilih menu Analyze, sub menu Regression, lalu klik Linier

3. Pada kotak Dependent isikan variabel

4. Pada kotak Independent isiskan variabel

5. Pada kotak method isikan enter

6. Pilih Plot, akan muncul windows Linear Regression Statistics

7. Isikan SRESID pada Y dan ZPRED pada X lalu continue, ok.

(29)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

18

Heterokedatisitas menunjukan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan.

Salah satu cara untuk melihat adalah dengan melihat grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Cara menganalisinya:

ü Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang

teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka mengindikasikan terdapat heterokedastisitas.

ü Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka

mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.

(30)

Uji Autokorelasi

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

19

tujuan uji ini adalah menguji tentang ada tidaknya korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi linier.

Pengambilan keputusan:

1. Menentu Hipotesis Ho : tidak ada autokorelasi H1 : ada autokorelasi

2. Menentukan nilai alpha dengan d tabel (n,k) terdiri atas dl dan

du

(31)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

20

3.Menentukan kriteria pengujian

 Tidak terjadi autokorelasi jika (4-dl) < dw < dl

 Terjadi autokorelasi positif jika dw < dl, koefisien korelasinya lebih besar dari nol

 Terjadi autokorelasi negatif jika dw > (4-dl), koefisien korelasinya lebih kecil dari nol

 Jika dw terletak antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan

 Jika n < 15, pembuktian dilakukan melalui Tabel Klasifikasi Nilai

d

(32)

Tabel 3.2 Nilai d

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

21

Nilai d Keterangan

< 1,10 Ada autokorelasi

1,10 – 1,54 Tidak ada kesimppulan 1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi 2,46 – 2,90 Tidak ada kesimpulan

> 2,91 Ada autokorelasi

(33)

Prosedur pengolahan data

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

22

1. Buka file

2. Pilih menu Analyze, sub menu Regression, klik Linier

3. Pada kotak Dependen isikan variabel

4. Pada kota Independen isikan variabel

5. Pada kotak method isikan enter

6. Pilih Statistics

7. Isikan Estimates, Covariance matrix, Model fit,

Colinearity diagnostic, Durbin-Watson lalu continue, Ok

(34)

Komputasi Perhitungan Koefisien Korelasi Spearman Melalui Aplikasi SPSS.

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

23

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing.

3. Klik menu Correlate, kemudian klik Bivariat sehingga muncul kotak dialog.

4. Check list Correlation Coefficient Spearman pada kotak dialog.

5. Klik variabel yang dikorelasikan, kemudian klik tombol → sehingga variabel masuk ke kotak Variabel.

6. Klik OK akan muncul Output.

(35)

Komputasi Perhitungan Koefisien Korelasi Karl Perason Melalui Aplikasi SPSS.

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

24

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing.

3. Klik menu Correlate, kemudian klik Bivariat sehingga muncul kotak dialog.

4. Check list Correlation Coefficient Pearson pada kotak dialog.

5. Klik variabel yang dikorelasikan, kemudian klik tombol → sehingga variabel masuk ke kotak Variabel.

6. Klik OK akan muncul Output.

(36)

Komputasi Perhitungan Koefisien Regresi Melalui Aplikasi SPSS.

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

25

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat definisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing- masing.

3. Klik menu Regression, kemudian klik Linier sehingga muncul kotak dialog

4. Pada kotak dialog klik variabel masukan ke kotak sesuai dengan variabel.

5. Pada kotak dialog Linier Regression. Klik Statistic. Check list (√) Model fit, untuk memunculkan Anova. Kemudian Check list (√) Estimates pada Regression Coefficient. Lalu klik Continue.

6. Pada kotak dialog Linier Regression. Klik Save. Check list (√)

Unstandardized pada Regression Value. Lalu klik Continue.

(37)

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

26

7. Masih Linier Regression. Klik Option. Ketik 0,05 pada Entry untuk Use probability of F. Kemudian check list (√) Include constant in equation. Lalu klik Continue.

8. Klik OK akan muncul Output.

Koefisien arah regresi sebesar ... Dan persamaan regresinya

adalah Ŷ = a + bx = ...

(38)

Komputasi Pengujian Keberartian Regresi Melalui Aplikasi SPSS.

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

27

Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari (>) nilai alpha tertentu maka Ho diterima. Sebaliknya ditolak.

Untuk contoh perhatikan output ANOVAb

Nilai p lebih kecil atau lebih besar dari pada tingkat α yang digunakan (yaitu 0,05). .... < 0,05, sehingga Ho ditolak.

Artinya terdapat hubungan yang berarti antara ...

Dengan ...

(39)

Daftar Pustaka

4/9/2021 Statistik Dasar SPSS v.20_By Hazriyanto

28

Tony Wijaya (2010). Analisis Multivariat. Yogyakarta:

Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

• Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurahman (2009). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.

Taufik Hidayat & Nina Istiadah (2011).Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 untuk mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta:

Mediakita.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang peneliti dapatkan sama dengan dua penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Trimarwati (2009) yang mendapatkan hasil bahwa

Brennan sebagai “Interchange of ideas among the administrator and its particular stucture (organization) and interchange of ideas horizontally and vertically within

Setelah melakukan serangkaian kegiatan penelitian dan berhasil mengumpulkan data, melakukan analisa terhadap data yang didapatkan dan memunculkan temuan-temuan penelitian,

Yusep Hidayatuloh, 1140086, Strategi Coping Terhadap Stress Pada Kaum Homoseksual (Gay) di Kota Malang, Skripsi, Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015. Gay

divinidad juguetona que comparte conocimientos de ambos lados del universo, tanto derecha como izquierda, se encarga de reportarle a Olódùmarè todo lo que pasa.

Artinya semakin tinggi brand image maka semakin tinggi pula loyalitas pelanggan.Oliviana et al (2017) berpendapat bahwa brand image dan WOM memiliki pengaruh

Setelah diketahui adanya bioaktifitas bakteri penghasil antibiotika dari mikroba endofitik pada surian, tumbuhan ini dapat dikembangkan sebagai bahan dasar obat

Pemodelan VAR menggunakan data curah hujan yang diukur menggunakan raingauge pada 4 lokasi pengukuran yang berbeda dengan rentang jarak antara 400 m sampai 1550 m selama