3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat (Nazir, 1998: 51).Model penelitian ini adalah model cross-sectional karena melakukan pengambilan data baik data primer dan sekunder pada satu waktu tertentu untuk satu kelompok sampel dengan menggunakan banyak responden (Arikunto, n.d, p.6).
Secara umum, jenis metodologi yang digunakan adalah metode kuantitatif berdasarkan survei atau disebut juga dengan quantitative survey based methodology. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif karena pengumpulan data, penarikan kesimpulan, dan data yang dihasilkan merupakan data angka yang dikumpulkan melalui metode kuesioner dan diolah menggunakan alat bantu statistik. Mengacu pada teori Umar (1999, p.36) tentang jenis desain penelitian, penelitian ini bersifat eksploratif dan verifikatif karena Penulis mengadakan penelitian untuk menemukan sebab terjadinya fenomena yang ada serta melakukan verifikasi data melalui kuesioner untuk mendapatkan data yang menunjang dan membuktikan hasil temuan penelitian.
3.2. Deskripsi Operasional Variabel
Varriabel yang dibahas oleh Penulis dalam penelitian ini adalah faktor- faktor yang mengacu pada pembahasan Crompton (1979) yaitu pada faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan melakukan perjalanan wisata yaitu push motives dan pull motives. Dalam penelitian ini, motif yang mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang untuk wisata medis di Singapura atau Malaysia.Motif-motif yang mempengaruhi tersebut disebut sebagai pull motives dan push motives. Kedua motif tersebut merupakan variabel independen karena variabel ini yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengambilan keputusan wisata medis. Berikut adalah semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
a. Variabel (X1) adalahPush Motives
Economy
E1 = Menurut anda biaya perawatan medis di Singapura atau Malaysia terjangkau
E2 = Biaya sewa akomodasi di Singapura atau Malaysia terjangkau
E3 = Biaya pejalanan ke Singapura atau Malaysia terjangkau
Social
S1 = Tren untuk berwisata medis di Singapura atau Malaysia mendorong keputusan anda melakukan perawatan medis ke Negara tersebut
S2 = Melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia meningkatkan prestige anda
S3 = Mengunjungi sanak saudara atau teman yang ada di Singapura atau Malaysia mendorong anda memilih Negara tersebut untuk perawatan medis
Internal Factor
I1 = Karena anggota keluarga ada yang menguasai bahasa mandarin atau inggris mendorong anda melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
I2 = Image dari kualitas perawatan medis dari Negara Singapura atau Malaysia mendorong anda memilih Negara tersebut untuk melakukan perawatan medis
b. Variabel (X2) adalah Pull Motives
Medical Attributes
M1 = Teknologi medis yang canggih dari Rumah sakit di Singapura atau Malaysia menarik Anda untuk melakukan perawatan medis ke Negara tersebut
M2 = Dokter yang profesional dari Singapura atau Malaysia menarik Anda untuk melakukan perawatan medis ke Negara tersebut
M3 = Fasilitas dan pelayanan dari staff rumah sakit di Singapura atau Malaysia menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Negara tersebut
Practical Consideration
P1 = Perbedaan budaya yang tidak terlalu besar sehingga mengurangi culture shock menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
P2 = Jarak Singapura dan Malaysia yang tidak terlalu jauh dari Indonesia menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
P3 = Kualitas sarana dan prasarana transportasi di Singapura dan Malaysia menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
Leisure dan Entertainment
L1 = Objek wisata di Singapura dan Malaysia menarik anda untuk perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
L2 = Kuliner khas Singapura dan Malaysia menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
L3 = Shopping centers di Singapura dan Malaysia menarik anda untuk melakukan perawatan medis ke Singapura atau Malaysia
3.3. Deskripsi Data
Data yang digunakan oleh Penulis di dalam penelitian ini ialah data kuantitatif kontinum yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik atau angka yang bervariasi menurut tingkat yang diperoleh dari hasil pengukuran. Dalam
penelitian ini, data yang diperoleh berupa data ordinal karena data yang didapatkan menunjuk pada tingkat tertentu namun nilai sebenarnya tidak diketahui (Masri Singarimbun and Sofian Effendi, 1995).
Penulis mengajukan pertanyaan seputar alasan mereka memilih destinasi Negara Singapura atau Malaysia dalam menyusun hipotesa dan menyusun kuesioner sebagai instrument pengumpulan data.Data kuantitatif yang digunakan Penulis adalah data survei karena penelitian yang dilakukan oleh Penulis merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil dengan data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sekaran, 1994).
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Sementara itu, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Sampel yang digunakan oleh Penulis adalah sampel yang representative agar generralisasi kesimpulan yang dibuat dapat lebih akurat (Sekaran, 1994).
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang pernah melakukan wisata medis atau yang pernah mengantar pasien melakukan wisata medis di Singapura atau Malaysia. Penulis memperbolehkan pengantar pasien untuk mengisi karena pengantar pasien sudah pernah melihat secara langsung pelayanan medis di Singapura atau Malaysia dan pengantar pasien ini telah mendapatkan curhatan dari pasien tentang pelayanan medis di Negara tersebut, dengan demikian pengantar pasien paham betul pelayanan medis di Negara tersebut.Hasil penelitian pada sampel ini kemudian digeneralisasikan sebagai kesimpulan yang berlaku untuk populasi yang ada.
3.5. Metode Penarikan Sampel
Metode penarikan sampel yang digunakan Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling karena peluang dari anggota populasi yang dipilih menjadi sampel adalah berdasarkan pertimbangan dan keputusan peneliti (Sekaran, 1994).Untuk memudahkan pencarian responden yang tepat, peneliti juga menggunakan metode snowball sampling yaitu peneliti mencari tahu responden baru dari responden yang telah diteliti (Goodman, 1961).
Jumlah sampel disesuaikan dengan jumlah kuesioner sebagai alat pengumpulan data yaitu sebanyak 101 yang disebarkan dan hanya60 buah kuesioner yang valid dan memenuhi kriteria penelitian. Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini, Penulis menetapkan beberapa tingkat kriteria responden. Responden dikatakat valid dan sesuai dengan kriteria Penulis apabila:
a. Responden berdomisili di kota Surabaya.
b. Responden pernah melakukan wisata medis atau mengantar pasienke Singapura atau Malaysia.
3.6. Alat dan Prosedur Pengumpulan Data
Mengacu pada efektivitas dalam pengumpulan data empirik dari jumlah sampel yang cukup besar, instrument yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner (Sekaran, 1994). Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang diformulasikan kepada responden untuk mencatat jawaban yang hampir mendekati penggambaran jawaban mereka (Sekaran, 2000). Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat langsung dan tertutup.Kuesioner disebut bersifat tertutup karena responden tidak diijinkan untuk memberikan jawaban dan pendapatnya sendiri di luar opini yang diberikan oleh peneliti. Selain itu, kuesioner juga bersifat langsung karena responden menjawab pertanyaan tersebut tentang dirinya sendiri, sesuai dengan metode purposive sampling yang memberi kriteria bahwa responden adalah seseorang yang pernah dan akan merencanakan
untuk melakukan wisata medis dengan destinasi negara Singapura atau Malaysia.
Kuesioner didistribusikan sebanyak 101 buah melalui kerabat, teman-teman kuliah, pengujung Ciputra World Surabaya dan Tunjungan Plaza Surabaya dengan menggunakan sistem snowball, di mana responden diminta untuk memberikan data tentang kerabat mereka yang juga pernah melakukan wisata medis atau mengantar pasien di Singapura atau Malaysia. Dari 101 buah kuesioner tersebut yang kembali ke peneliti, hanya 60 buah kuesioner yang valid yang dapat diolah.
Kuisioner yaitu suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masalah penelitian yang dikaji. Dalam penelitian ini digunakan skala Likert 5 poin, dimana skor 5 untuk pilihan “Sangat setuju”, skor 4 untuk pilihan “Setuju”, skor 3 untuk pilihan
”Netral”, skor 2 untuk pilihan ”Tidak setuju”, dan skor 1 untuk pilihan ”Sangat tidak setuju”. Di luar pertanyaan demografis responden, kuesioner ini memiliki 17 buah pertanyaan yang merefleksikan seluruh variable yang ada yang terbagi dalam 8 pertanyaan mengenai push factorsdalam membuat keputusan wisata medis, dan 9 pertanyaan mengenai pull factorsdalam membuat keputusan wisata medis.
Kuesioner ini didahului dengan pertanyaan seputar tentang demografis responden.
Hal tersebut dilakukan untuk mendapat respon yang akurat dari responden.Semua pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan di penelitian ini panjangnya tidak melebihi 5 halaman, berdasarkan pertanyaan Zikmund (2003) tentang panjang kuesioner seharusnya tidak melebihi 6 halaman. Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner ini pun disusun secara rapi untuk menghindari ketegangan mata bagi responden dengan ukuran huruf menggunakan ukuran yang cukup besar yaitu 12.
Kuesioner ini juga didesain agar dapat mengalir dari satu topik ke topik lain dengan cara yang logis dengan semua pertanyaan mengacu pada suatu topik sebelum berpindah ke topik lainnya (Tull and Hawkins, 1990).
Untuk mendapatkan keterangan-keterangan dan segala bentuk informasi lain yang dibutuhkan untuk membahas masalah untuk akhirnya diperoleh penyelesaian masalah, maka prosedur pengumpulan data yang digunakan oleh Penulisn adalah:
3.6.1. Pengumpulan Data Primer
Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara manual seperti yang telah dilakukan pada waktu pra penelitian yang secara garis besar berisi tentang:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan responden untuk melakukan wisata medis di Singapura atau Malaysia
Latar belakang responden
3.7. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
Prosedur analisis merupakan usaha untuk menentukan jawaban atas pertanyaan perihal rumusan dan hal-hal yang kita peroleh dalam penelitian.
Tujuan analisis dalam penelitian adalah membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi suatu data yang teratur, tersusun dalam lebih berarti.Dalam penelitian ini digunakan metode analisis yaitu analisis data kuantitatif.
3.7.1 Analisis Data Kuantitatif
Dalam penelitian ini analisis kuantitatif yang digunakan adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Analisis Uji beda dua sampel independen.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis
butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan menggunakan Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto, (2002: 146) sebagai berikut:
rxy
N N
N
y x
xy
y x y
x
2 2 2 2dengan pengertian
rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy
N : Jumlah Subyek X : Skor item Y : Skor total
∑X : Jumlah skor items
∑Y : Jumlah skor total
∑X2 : Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total ( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 )
Kesesuaian harga rxy diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dikonsultasikan dengan tabel harga regresi moment dengan korelasi harga rxy lebih besar atau sama dengan regresi tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika rxy lebih kecil dari regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik ( Arikunto, 2002: 154 ). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha α, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket atau daftar pertanyaan yang skornya merupakan rentangan
antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total, dimana untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian maka menggunakan rumus alpha α:
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Syaifuddin Azwar, 2000 : 3). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows.
Rumus :
α =
S x
j S k
k
2 2
1 1
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik 2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima 3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik.
3.7.2 Uji t dua sampel Independen / bebas
Membedakan dua nilai rata-rata dua kelompok sampel yang betul-betul bebas terpisah. Ada 2 macam uji t dua sampel independen / bebas yaitu variansi homogen dan variansi heterogen.
3.7.3. Uji hipotesis
Metode pengujian hipotesis yang digunakan untuk menbandingkan push and pull factor adalah uji beda rata-rata dua sampel independen (independent sample t-test).Uji ini ditujukan untuk mengungkap apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi dengan dasar dua sampelnya (Sugiama, 2008:217).Tujuan uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata kelompok yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua kelompok tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan (Ghozali, 2011:64).
Terdapat dua tahapan analisis yang harus dilakukan dalam uji ini. Pertama menguji asumsi apakah varians populasi kedua sampel tersebut sama (equal variance assumed) atau berbeda (equal variance mot assumed). Setelah diketahui apakah varians populasi kedua sampel sama atau tidak, langkah kedua adalah menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan (Ghozali, 2011:66). Berikut adalah tahapan analisis uji beda rata-rata dua sampel independen (independent sample t-test) :
1. Pengujian asumsi varians populasi kedua sampel
Sebelum melakukanuji beda t-test, harus dilakukan uji kesamaan varians dengan uji F berdasarkan nilai levene’s test. Jika varians populasi kedua sampel sama, maka analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Sebaliknya, jika varians populasi kedua sampel tidak sama, maka analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance not assumed. Berikut adalah langkah-langkah uji F :
a. Menentukan Hipotesis
H0 : Push dan PullFactor antara Singapura dan Malaysia adalah sama.
H1 : Push dan PullFactor antara Singapura dan Malaysia adalah berbeda.
b. Pengambilan keputusan
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, jadiPush dan PullFactor sama.
Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, jadiPush dan PullFactor berbeda.
2. Uji beda rata-rata dua sampel independen (independen sample t-test) Setelah diketahui apakah Push dan PullFactor sama atau tidak, langkah kedua adalah menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara signifikan.
Berikut adalah langkah-langkah uji beda rata-rata dua sampel independen (independent sample t-test) :
a. Menentukan Hipotesis
H0 : Rata2 X1 = Rata2 X2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Push andPullFactor Singapura dan Malaysia.
H1 : Rata2 X1 ≠ Rata2 X2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Push andPullFactor Singapura dan Malaysia.
b. Menentukan taraf signifikansi
Uji hipotesis menggunakan uji dua pihak (two tail test) dengan taraf signifikansi α = 5%.Dalam hal ini bila peluang kesalahan α = 5% maka taraf kepercayaan 95%. Artinya kesalahan pengambilan keputusan dalam menolak hipotesis yang benar adalah maksimal 5%.
c. Menghitung nilai thitung
thitung dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut (Sugiyono, 2011:197) :
t = Rata 2 x1−Rata 2 x2
s 12 𝑛 1+𝑠2
2 𝑛 2
Keterangan :
Rata2 X1, Rata2 X2 = rata-rata Push and Pull Factor Singapura (Rata2 X1) dan Malaysia (Rata2 X2).
𝑠12, 𝑠22 = varians dari Push and Pull Factor Singapura (𝑠12) dan Malaysia (𝑠22).
n1, n2 = jumlah subjek kelompok Push and Pull Factor Singapura (n1) dan jumlah subjek kelompok Malaysia (n2).
d. Menentukan nilai ttabel
Untuk mengetahui nilai ttabel digunakan tabel distribusi t dengan α = 5% : 2
= 2,5% (two tail) dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2.
e. Pengambilan keputusan
Dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel :
- Jika nilai thitung ≥ nilai ttabel maka H0 ditolak, jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara Push andPullFactor Singapura dan jumlah subjek kelompok Malaysia.
- Jika nilai thitung ≤ nilai ttabel maka H0 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikanantara Push and Pull Factor Singapura dan jumlah subjek kelompok Malaysia.
Dengan melihat nilai probabilitas signifikansi :
- Probabilitas signifikansi > 0,05, maka H0 diterima, jadi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Push and Pull Factor Singapura dan Malaysia.
- Probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak, jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara Push and Pull Factor Singapura dan Malaysia.