• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian di coffeeshop Hakui Tulungagung. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan deskriptif kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode survei merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dan menggunakan kuisioner sebagai salah satu alat penggali data (Devi, 2019). Penelitian ini digolongkan dalam penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang mencari hubungan atau pengaruh sebab akibat yaitu hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2008). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3). Variabel terikatnya adalah keputuan pembelian (Y).

3.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden konsumen coffeeshop Hakui Tulungagung secara langsung melalui pengisian kuisioner. Data yang dikumpulkan adalah variabel kualitas pelayanan, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian dicoffeeshop Hakui Tulungagung. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari jurnal, penelitian terdahulu dan buku sebagai referensi dalam melakukan penelitian.

3.3 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni 2021 sampai selesai. Penelitian dilakukan di tiga cabang coffeeshop Hakui Tulungagung. Lokasi pertama bernama Hakui es kopi stasiun di Jl. Pangeran Antasari, Kenayan. Cabang kedua berada ditengah pusat kota 0 km Tulungagung bernama Hakui 0 km, di Jl. Ahmad Yani Timur Tamanan. Cabang ketiga, Hakui Kedai Timur di Jl. Demuk No. 78, Baran, Kec. Ngunut.

(2)

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah accidental sampling. Teknik accidental samplingadalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data. Sampel yang dipilih adalah orang yang sedang berkunjung di coffeeshop Hakui atau orang yang pernah membeli di coffeeshop Hakui. Penentuan jumlah sampel yang representative menurut Hair et

al. adalah tergantung pada jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :

Sampel = jumlah indikator x 5 = 28 x 5

= 140

Jumlah minimal yang harus digunakan dalam penelitian ini sebanyak 140 dan peneliti menggunakan data responden sebanyak 175.

3.5 Teknik Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer didapat dari konsumen coffeeshop Hakui Tulungagung. Pengumpulan data primer dengan metode antara lain :

a. Kuisioner

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugioyo, 2014). Responden dalam penelitian ini adalah konsumen coffeeshop Hakui Tulungagung. Tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam sebuah kuisioner diukur menggunakan skala likert.

Berikut ini tabel skala likert penelitian ini : Tabel 3.1 Skala Likert

No. Simbol Keterangan Nilai

1. SS Sangat Setuju 5

2. S Setuju 4

3. C Cukup 3

4. TS Tidak Setuju 2

5. STS Sangat Tidak Setuju 1

(3)

b. Obesrvasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana dilakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian (Akbar, 2015).

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengambilan gambar atau foto pada saat proses pengambilan data kuisioner dari konsumen coffeeshop Hakui Tulungagung.

3.6 Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan ialah partial least square (PLS). Partial least square adalah salah satu metode statistika Structural Equation Modeling

(SEM) berbasis varian yang didesain untuk menyelesaikan permasalahan struktural yang melibatkan banyak variabel atau konstruk banyak ketika ukuran sampel penelitian kecil, adanya data yang hilang atau missing values dan multikolinearitas. Analisis menggunakan partial least square (PLS), analisis jalur dapat langsung dilakukan dalam sekali uji dengan menganalisa grafik path sekaligus. Penulis menggunakan PLS sebagai alat analisis data, dimana dalam PLS menggunakan istilah eksogen untuk variabel independen dan endogen untuk variabel dependen.Menurut ( Abdillah dan Hartono, 2015) langkah-langkah analisis dengan menggunakan PLS pada penelitian adalah sebagai berikut:

a. Model Pengukuran (outer model)

Suatu konsep dan model penelitian tidak dapat diuji dalam suatu model predeksi hubungan relasional dan kausal jika belum melewati tahap purifikasi dalam model pengukuran. Berikut ini dijelaskan tentang konsep uji validitas dan reliabilitas dalam model pengukuran PLS.

1) Uji validitas

Validitas terdiri atas validitas ekternal dan validitas internal. Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu penelitian adalah valid yang dapat digeneralisasi ke semua objek, situasi, dan waktu yang berbeda. Validitas internal menunjukkan kemampuan dari instrumen penelitian untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu konsep.

(4)

a. Validitas konstruk

Validitas konstruk menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukuran sesuai teori- teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk. Korelasi yang kuat antara konstruk dan item-itempertanyaannya dan hubungan yang lemah dengan variabel lainnya merupakan suatu cara untuk menguji validitas konstruk. Validitas konstruk terdiri atas validitas konvergen dan validitas diskriminasi.

b. Validitas konvergen

Validitas konvergen terjadi apabila nilai yang diperoleh dari dua instrumen berbeda yang mengukur konstruk yang sama mempunyai korelasi tinggi. Rule of thumb yang digunakan untuk membuat pemerikasaan awal dari matrik faktor adalah ± .30 telah memenuhi level minimal, untuk loading ± .40 dianggap lebih baik, dan untuk loading > 0.50 dianggap

signifikasn secara praktis. Dengandemikian, semakin tinggi nilai faktor loading, semakin penting peranan loading dalam mengintepretasi matrik

faktor. Rule of thumb yang dipakai untuk validitas konvergen adalah outer loading > 0,7, communality > 0,5 dan Average Variance Extracted (AVE) >

0,5.

c. Validitas Diskriminan

Validitas diskriminan terjadi jika dua instrumen berbeda yang mengukur dua konstruk yang diprediksi tidak berkorelasi menghasilkan nilai yang memang tidak berkorelasi. Model mempunyai validitas diskriminan yang cukup jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar daripada korelasi antar konstruk lainnya dalam model.

2) Uji reliabilitas

Selain uji validitas, PLS melakukan uji reliabilitas yang digunakan untuk mengukur konsistensi internal alat ukur. Reliabilitas menunjukkan hasil akurasi, konsistensi, dan ketepatan alat ukur dalam melakukan suatu pengukuran. Uji reliabilitas dapat menggunakan dua metode, yaitu metode Cronbach’s alpha dan Composite reliability. Crombach’s alpha digunakan untuk mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk, sedangkan

(5)

composite reliability untuk mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas suatu

konstruk..

b. Model struktural (inner model)

Model struktural didalam PLS dianalisis menggunakan R² untuk konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-values disetiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural. Nilai R² berfungsi sebagai pengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen.

Semakin tinggi nilai R² menunjukkan bahwa semakin baik model prediksi dari model penelitian yang dianalisis. Nilai koefisien path atau inner model berfungsi untuk menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Skor koefisien path atau inner model yang diperoleh dari nilai T-statistic harus diatas 1.96 untuk hipotesis dua ekor (two-tailed) dan diatas 1.64 untuk hipotesis satu ekor (one- tailed) untuk pengujian hipotesis pada alpha 5 persen dan power 80 persen.

c. Pengujian Hipotesis

PLS yang penulis gunakan pengambilan keputusan berdasarkan p-values.

1) P-values ≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2) P-values < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.7 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini diukur dari variabel kualitas pelayanan (X1), kualitas produk (X2), harga (X3), dan keputusan pembelian (Y).

Variabel diukur dengan skala likert. Berikut tabel pengukuran variabel dan indikator dalam penelitian ini :

Tabel 3.2 Pengukuran Variabel dan Indikator

No. Variabel Indikator Item Pertanyaan

1. Kualitas Pelayanan

a. Kebersihan dan kerapian b. Fasilitas yang

disediakan c. Keramahan dan

kemampuan komunikasi d. Kecepatan dan

ketepatan pelayanan

1. Karyawan coffeeshop Hakui berpenampilan bersih dan rapi

2. Coffeeshop Hakui menyediakan fasilitas yang dibutuhkan konsumen

3. Fasilitas di coffeeshop Hakui bersih dan nyaman

4. Karyawan coffeeshop Hakui melayani konsumen dengan sopan dan ramah 5. Karyawan coffeeshop Hakui bersedia

menanggapi semua pertanyaan yang diajukan konsumen

6. Karyawan coffeeshop Hakui menanggapi keluhan atau kritik konsumen dengan baik 7. Karyawan coffeeshop Hakui melayani

konsumen dengan cepat

(6)

8. Karyawan coffeeshop Hakui melayani pesanan konsumen dengan tepat sesuai pesanan

2. Kualitas Produk

a. Rasa b. Kuantitas c. Varian menu d. Bahan baku e. Penampilan produk

1. Coffeeshop Hakui menyajikan menu dengan cita rasa yang sesuai harapan konsumen

2. Coffeeshop Hakui menyajikan rasa kopi yang lebih enak dibandingkan coffeeshop lainnya

3. Coffeeshop Hakui menyajikan porsi yang lebih banyak dari kedai kopi lainnya 4. Coffeeshop Hakui menawarkan menu lebih

bervariasi daripada kedai lainnya

5. Coffeeshop Hakui membuat menu yang dihidangkan dengan bahan-bahan yang terjamin kualitasnya

6. Coffeeshop Hakui menyajikan menu dengan sangat higienis

7. Coffeeshop Hakui menyajikan menu dengan penampilan atau tata hidangan yang menarik

3. Harga a. Kesesuaian harga dengan kualitas dan kuantitas produk b. Kesesuaian harga

dengan fasilitas c. Keterjangkauan

harga produk d. Daya beli konsumen e. Harga produk

kompetitif

1. Harga produk sesuai dengan kualitas produk

2. Harga produk sesuai dengan kuantitas produk

3. Harga sesuai dengan fasilitas yang disediakan

4. Coffeeshop Hakui menetapkan harga produk sesuai dengan harapan konsumen 5. Harga produk sangat terjangkau bagi

konsumen

6. Harga produk sesuai dengan daya beli konsumen

7. Harga produk sangat kompetitif dengan produk lain yang sejenis

4. Keputusan Pembelian

a. Kepuasan konsumen b. Pembelian ulang c. Keyakinan konsumen

memilik produk d. Memberikan

rekomendasi ke orang lain

1. Saya puas dengan pelayanan, rasa produk, dan harga yang diberikancoffeeshop Hakui 2. Saya tidak bosan dengan rasa menu di

coffeeshop Hakui

3. Saya telah membeli di coffeeshop Hakui lebih dari dua kali

4. Dalam satu bulan saya ke coffeeshop Hakui lebih dari satu kali

5. Jika saya ingin menikmati kopi, saya memilih beli di coffeeshop Hakui daripada di tempat lain

6. Saya merekomendasikan coffeeshop Hakui ke orang lain

(7)

Gambar

Tabel 3.2 Pengukuran Variabel dan Indikator

Referensi

Dokumen terkait

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005). Uji validitas dalam penelitian ini digunakan korelasi

Tahap berikutnya, konsep instrumen dikonsultasikan kepada dosen pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk, yaitu seberapa jauh butir-butir indikator tersebut

Setelah pengujian validitas rasional maka ditindak lanjuti dengan melakukan pengujian validitas empiris. Validitas empiris adalah validitas yang bersumber pada atau

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. 17 Untuk menghitung validitas item soal digunakan rumus

Suatu alat ukur sebelum digunakan dalam suatu penelitian harus memiliki syarat validitas dan reliabilitas sehingga alat tersebut tidak memberikan hasil pengukuran yang

Uji validitas internal instrumen adalah kuesioner yang telah memiliki validitas isi dan konstruk yang tinggi, yaitu pertanyaan dalam instrumen benar– benar

Besarnya kevalidan tersebut berada pada interval 0.21 – 0.40 hal ini sesuai dengan teori validitas yang mengacu pada pendapat Ali dalam Marsis (2012). Penentuan item valid

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Pengumpulan data yang dipakai