• Tidak ada hasil yang ditemukan

Misalkan f (x) adalah sebuah fungsi dari sebuah variabel. Teorema dasar dari kalkulus menyatakan b. df dx. df dx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Misalkan f (x) adalah sebuah fungsi dari sebuah variabel. Teorema dasar dari kalkulus menyatakan b. df dx. df dx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

M.K. Listrik Magnet Jobsheet 2

--- ANALISIS VEKTOR

---

1.3 KALKULUS INTEGRAL 1.3.1 Sifat-Sifat Integral

Misalkan f (x) adalah sebuah fungsi dari sebuah variabel. Teorema dasar dari kalkulus menyatakan

b

a

a f b f dx dx

df ( ) ( )

(1-39)

Dalam cara lain dapat ditulis

b

a

a f b f dx dx

F df ( ) ( )

dimana

F (x )

dx

df

.

1.3.2 Teorema Dasar Gradien

Misalkan kita memiliki fungsi skalar 3 variabel T(x,y,z). Dimulai dari titik a = (ax,ay,az) bergerak dengan jarak yang kecil dl1 seperti dapat dilihat pada Gambar 1.11.

x

z

y

a dl b

Gambar 1.11. Teorema dasar gradien.

Sesuai dengan persamaan (1-25) fungsi T akan berubah sebesar dT = (T).dl1. Dengan pergerakan selanjutnya sebesar dl2 , perubahan T adalah (T).dl2. Jika pergerakan dilakukan sampai titik b = (bx,by,bz) maka perubahan total T adalah

  

b

a

garis

T . dl T ( b ) T ( a )

(1-40)

Ini adalah teorema dasar gradien.

(2)

2

1.3.3 Teorema Dasar Divergensi

Teorema dasar dari divergensi menyatakan bahwa

volum e

  . v d

perm ukaan

v.da

(1-41) Teorema ini memiliki tiga nama yaitu teorema Gauss, teorema Green dan teorema divergensi.

Teorema divergensi menyatakan bahwa integral luas dari komponen normal suatu vector v meliputi suatu luasan tertutup sama dengan integral dari divergensi v terhadap volume yang ditutupi oleh luasan tersebut.

1.3.4 Teorema Dasar Curl

Teorema dasar curl menyatakan bahwa

 

    

perm ukaanS

v . da

garis

v.dl

tertutupC (1-42) Teorema ini disebut teorema Stokes yang menyatakan bahwa tangensial komponen dari vector v sekeliling lengkungan tertutup C sama dengan intergral luas dari komponen normal dari curl v jika dikenakan pada permukaan S yang dibatasi oleh lengkungan tertutup C.

1.4 SISTEM KOORDINAT

Dalam sistem koordinat ini akan dibahas tiga jenis koordinat yang utama yaitu koordinat Kartesian , koordinat silindris dan koordinat Sferis atau koordinat bola. Berbagai vektor satuan dan operator diferensial untuk setiap koordinat juga akan dibahas.

1.4.1 Koordinat Kartesian

Dalam koordinat Kartesian posisi suatu titik P dinyatakan dalam 3 kuantitas x,y,z yang artinya dapat dilihat pada Gambar 1.12 dibawah ini.

x

y z P (x,y,z)

r

Gambar 1.12 Koordinat Kartesian.

(3)

3

Vektor satuan pada setiap sumbu adalah

z y

x , ,

. Ketiga vektor satuan ini bernilai tetap. Ketiga vektor satuan saling tegak lurus sehingga berlaku :

xy yz z

x . . .

,

x

.

y

y .

zz

. x

 0

,

yz x

,

zx

y

dan

xy

z

. (1-43) Sebuah vektor A pada koordinat Kartesian dalam bentuk komponen dapat ditulis

 

A

x

x A

y

y A

z

z

A

(1-44)

Vektor posisi r dan diferensial dr adalah

z dz y dy x dx

z z y y x x dr

r

(1-45)

Elemen volume d dalam koordinat Kartesian adalah dxdydz

d

 (1-46) Komponen dari elemen luas adalah

dydz

da

x

 

da

y

  dxdz

da

z

dxdy

(1-47) Untuk operator diferensial dalam koordinat Kartesian dapat dinyatakan sebagai berikut. Jika u = u(x,y,z) maka

z dz dy u y dx u x du u

 

 

 

(1-48)

Dari

duds .  u

, dimana dalam hal ini ds = dr, maka gradien dalam koordinat Kartesian adalah

z z u y y u x x u

u

 

 

 

(1-49) sehingga operator del atau nabla  adalah

z z y y x x

 

 

 

(1-50)

Jika  bekerja terhadap fungsi vektor A dan fungsi skalar u dalam bentuk divergensi, curl dan Laplacian diperoleh

z A y A x

A

x y z

 

 

 

 . A

(1-51

 

   

 

 

 

  

 

 

  

 

 

dy A x z A dx

A z y A dz

A y

x A

z y x z y x

A

(1-52)

(4)

4

2 2 2 2 2 2

2

.

z u y

u x

u u

u

 

 

 

(1-53)

1.4.2 Koordinat Silindris

Dalam koordinat silindris lokasi titik P dinyatakan dengan 3 kuantitas r,,z yang artinya dapat dilihat seperti Gambar 1.13.

x

y z P ( , ,z)  j

r

 j

Gambar 1.13. Koordinat Silindris.

Dapat dilihat bahwa r adalah jarak dari titik asal.,  adalah sudut yang dibuat oleh r dengan sumbu z.

Jika r diproyeksikan ke bidang xy ,  adalah panjang proyeksi. Sementara j adalah sudut yang dibuat oleh  dengan sumbu x positif. Koordinat z sama dengan koordinat z pada koordinat Kartesian.

Hubungan antara koordinat silindris dengan koordinat Kartesian titik P dapat dilihat pada Gambar 1.13

j

 cos

x

y

 sin j

zz (1-54) Sehingga

x

2

y

2

1/2

 

, dan

x

y j

tan

(1-55)

Vektor satuan dalam koordinat silindris adalah

z , , j

. Baik

maupun

j

merupakan fungsi j sedangkan

z

bernilai tetap. Ketiga vektor satuan saling tegak lurus sehingga berlaku

.   j . j  z . z  1

,

. j  j .  .   0

z z

,

 j z

  j z

   j

z

(1-56)

Komponen tegak lurus dari

j

 ,

dapat dilihat pada Gambar 1.24 sehingga diperoleh

y x

y x

j j

j

j j

cos sin

sin

cos

(1-57)

(5)

5

Persamaan ini dapat diselesaikan untuk memperoleh

y x,

,

j j

 j

j j

 j

cos sin

sin cos

y

x

(1-58)

Jika ( ) dideferensialkan diperoleh variasi

j

 ,

terhadap j,

 

 

 j j  j  j

(1-59)

Sebuah vektor A pada koordinat silindris dalam bentuk komponen dapat ditulis

 

A

A

j

A

z

z

A

(1-60)

Vektor posisi r dan diferensial dr adalah

z dz d

d z z

j j

dr

r

(1-61)

Elemen volume d dalam koordinat silindris adalah dz d d

d

  j

(1-62) Komponen dari elemen luas adalah

dz d

da

   j

da

j

  ddz

da

z

  dd j

(1-63) Untuk operator diferensial dalam koordinat silindris dapat dinyatakan sebagai berikut. Jika u = u(,j,z) maka

z dz d u

d u du u

 

 

  j

 j

(1-64) Dari

duds .  u

, dimana dalam hal ini ds = dr, maka gradien dalam koordinat silindris adalah

z z u u u u

 

 

 

 j 

  1

(1-65) sehingga operator del atau nabla  adalah

z z

 

 

 

j j 

  1

(1-66)

(6)

6

Jika  bekerja terhadap fungsi vektor A dan fungsi skalar u dalam bentuk divergensi, curl dan Laplacian diperoleh

  z

A A

A

z

 

 

 

   j

j

1

.A 1

(1-67)

 

   

 

 

  

 

 

j  j

 

j

d A z A dz

A

z

A

z

A 1

 



 

 

j

 

j d

A A

z 1 1

(1-68)

2 2 2 2 2

2

1 1

. z

u u u u

u

 

 

 

 

 

    

(1-69)

1.4.3 Koordinat Bola

Dalam koordinat bola lokasi titik P dinyatakan dengan 3 kuantitas r,,j yang artinya dapat dilihat seperti Gambar 1.14.

x

y z

P (r, ,j ) r

j

r sin 

Gambar 1.14. Koordinat Bola.

Dapat dilihat bahwa r adalah jarak dari titik asal,  adalah sudut yang dibuat oleh r dengan sumbu z.

Jika r diproyeksikan ke bidang xy , r sin  adalah panjang proyeksi. Sementara j adalah sudut yang dibuat oleh r sin  dengan sumbu x positif. Hubungan antara koordinat bola dengan koordinat Kartesian titik P dapat dilihat pada Gambar 1.24

j

 cos sin

r

xyr

sin  sin j

zr cos 

(1-70)

(7)

7

Sehingga

x

2

y

2

z

2

1/2

r   

,

 

z y x

2 2

tan   

dan

x

y j

tan

(1-71)

Vektor satuan dalam koordinat bola adalah

,  , j

r

. Ketiga vektor satuan merupakan fungsi dari  dan j. Ketiga vektor satuan saling tegak lurus sehingga berlaku

. r   .   j . j  1

r

,

.  .  . r  0

r   j j

,

  j r

 j r

,

  

j r

(1-72) Komponen tegak lurus dari

,  , j

r

dapat dilihat pada Gambar 1.24 sehingga diperoleh

y x

z y

x

z y

x r

j j

j

 j

 j

 j

 j

cos sin

sin sin

cos cos

cos

cos sin

sin cos

sin

(1-73)

Persamaan ini dapat diselesaikan untuk memperoleh

z y x , ,

,

j j

 j

 j

j j j

 j

sin cos

cos sin

cos sin

sin

sin cos cos cos

sin

r z

r y

r x

(1-74)

Jika ( ) dideferensialkan diperoleh variasi

,  , j

r

terhadap  dan j,

 0

 

 

 j

  r r

 

 

 

 j 

j

j j 

 j j

cos sin

cos sin

r r

(1-75)

Sebuah vektor A pada koordinat bola dalam bentuk komponen dapat ditulis

 

A

r

r A

A

j

j

A

(1-76)

Vektor posisi r dan diferensial dr adalah

(8)

8

j j

r d

rd r dr r r

sin dr

r

(1-77)

Elemen volume d dalam koordinat bola adalah

j

r drd d

d

2

sin

(1-78) Komponen dari elemen luas adalah

d r

da

r

 

2

sin

,

da

  r sin  drd j

,

da

j

rdrd

(1-79) Untuk operator diferensial dalam koordinat bola dapat dinyatakan sebagai berikut. Jika u = u(r,,j) maka

j j

  d

d u dr u

r du u

 

 

 

(1-80)

Dari

duds .  u

, dimana dalam hal ini ds = dr, maka gradien dalam koordinat bola adalah

j j 

 

 

 

 

u

r u r r r u

u

sin

1

1

(1-81)

sehingga operator del atau nabla  adalah

j j 

 

 

 

 

sin 1 1

r r

r r

(1-82) Jika  bekerja terhadap fungsi vektor A dan fungsi skalar u dalam bentuk divergensi, curl dan Laplacian diperoleh

     j

j

 

 

 

A

A r A r

r r

r

r

sin

sin 1 sin

1

. A 1

2 2 (1-83)

   

 

 

 

 

 

 

 

j

j

 j

 j

r rA

A r

A A r

r

r

sin sin 1

A sin

 







 

 j

Ar

r rA

r (1-84)



 

 



 

 

 

 

u r

r r u r u r

u

sin

sin 1

. 1

2 2 2

2

2 2 2 2sin

1 j

 

  u

r (1-85)

(9)

9

LATIHAN :

Buktikan teorema Stokes untuk fungsi :

y

z v

dengan menggunakan permukaan segitiga seperti pada gambar berikut

x

y z

(0,0,a)

(0,2a,0) (a,0,0)

KUNCI JAWABAN LATIHAN : ydz

dl v

.

(1) sisi kiri : z = a - x; dz = - dx; y = 0 

v

.dl

0

(2) bawah : dz = 0 

v

.dl

0

(3) belakang : z = a - ½ y; dz = - ½ dy; y : 2a0

.

0

2

2

2

2

4

4 2

0 2

½ y - dy)

½ - (

. a a

y a dl v

a

v x

(

v

).

daproyeksipermukaaninipadabidangxy

( 1 / 2 ).

a

. 2

aa2

(10)

10

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama kelompokmu! Gunakan referensi yang relevan

1.1 Buktikan teorema dasar gradien dengan menggunakan fungsi T = x

2

+ 4xy + 2yz

3

dan titik a = (0,0,0), b = (1,1,1) dengan 3 lintasan berbeda :

(a) (0,0,0)  (1,0,0) (1,1,0) (1,1,1) (b) (0,0,0)  (0,0,1) (0,1,1) (1,1,1)

(c)

lintasan parabola z = x

2

; x = y

1.2 Periksa teorema divergensi untuk fungsi

      xy x yz y zx z

v  ˆ  2 ˆ  3 ˆ dengan menggunakan volume kubus dengan panjang sisi 2.

1.3 Periksa teorema Stokes untuk fungsi

      xy x yz y zx z v  ˆ  2 ˆ  3 ˆ

dengan menggunakan segitiga yang diarsir

1.4 Hitung divergensi untuk fungsi

  z z

v   2  sin

2

  ˆ   sin  cos   ˆ  3 ˆ

1.5 Hitung divergensi untuk fungsi

r cos    r ˆ r sin     ˆ r sin  cos    ˆ

v   

Gambar

Gambar 1.12  Koordinat Kartesian.
Gambar 1.13.  Koordinat Silindris.
Gambar 1.14.  Koordinat Bola.

Referensi

Dokumen terkait

Telah dirancang alat eksperimen kalibrasi flow meter pada sistem manifold yang berfungsi untuk mengetahui nilai ketidakpastian, serta untuk mengetahui pengaruh sistem

This qualitative study aimed to disclose the representation of Islam on an online newspaper article from BBC News by employing an appropriate analytical notion, News Structures

Wawancara yang dilaku- kan dengan pemilik usaha mengungkapkan bahwa jaminan yang diberikan pada rente- nir bisa saja diambil bila mereka tidak mam- pu membayar hutang,

Suatu perbedaan lain adalah, bahwa ulama mendapat kedudukan yang penting dalam organisasi negara konsep NU, sedangkan posisi mereka tidak begitu menonjol

Peneliti menganggap bahwa kisah cinta sejati atau true love dalam film memiliki makna – makna tertentu yang bisa ditelaah dengan menggunakan pisau bedah semiotika..

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah: Bagaimanakah proses pemberitaan Kompas mengenai pemilu AS tahun 2008

 Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas

Hasil Penelitian menunjukkan Kinerja Rumah Sakit Umum dari sebelum BLUD ke BLUD meningkat dan menunjukkan trend yang lebih baik, hal tersebut dikarenakan RSUD