• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EDUKASI TENTANG EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS TERHADAP KESIAPAN MENOLONG PADA KOMUNITAS MOTOR CB SEMOK (SEDULUR MOTOR KLASIK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH EDUKASI TENTANG EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS TERHADAP KESIAPAN MENOLONG PADA KOMUNITAS MOTOR CB SEMOK (SEDULUR MOTOR KLASIK)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2021

PENGARUH EDUKASI TENTANG EVAKUASI KORBAN

KECELAKAAN LALU LINTAS TERHADAP KESIAPAN MENOLONG PADA KOMUNITAS MOTOR CB SEMOK (SEDULUR MOTOR KLASIK)

Agustina Dianmayasari1), Febriana Sartika Sari2), Maula Mar’atus Solikhah3)

1)Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Universitas Kususma Husada Surakarta

2)Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners Universitas Kususma Husada Surakarta

3) Dosen Program Studi Diploma Keperawatan Universitas Kususma Husada Surakarta agustinadian698@gmail.com

ABSTRAK

Kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain sehingga mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. Kesiapan menolong saat melakukan evakuasi diharapkan dapat membantu mencegah cedera yang lebih parah serta cidera yang dapat mengancam jiwa pada korban kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang evakuasi korban kecelakaan lalu lintas terhadap kesiapan menolong pada komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik).

Desain penelitian ini adalah quasy experimental dengan pre and post test without control group. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling, dengan jumlah 36 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuisoner kesiapan menolong yang berjumlah 27 item pernyataan. Edukasi dilakukan sekali menggunakan media audiovisual selama 60 menit. Analisa data menggunakan uji wilcoxon test untuk mengetahui adanya pengaruh.

Nilai kesiapan menolong sebelum diberikan edukasi menjukkan median skor sebesar 22.00 dan sebesar 24.00 setelah diberikan edukasi. Analisis uji wilcoxon test menunjukkan p = 0,000 (p < 0,05) yang artinya ada pengaruh edukasi tentang evakuasi korban kecelakaan lalu lintas terhadap kesiapan menolong pada komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi mengenai penanganan pre hospital evakuasi korban kecelakaan lalu lintas pada penelitian selanjutnya.

Kata Kunci : Evakuasi, Kecelakaan Lalu Lintas, Kesiapan Menolong Daftar Pustaka : 17 (2009-2020)

(2)

NURSING STUDY OF UNDERGRADUATE PROGRAMS FACULTY OF HEALTH SCIENCES UNIVERSITY KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2021

EDUCATION EFFECT ON THE EVACUATION OF VICTIMS OF TRAFFIV ACCIDENTS SIN HELPING THE COMMUNITY MOTOR READINESS CB

SEMOK (SEDULUR MOTOR CLASSIC)

Agustina Dianmayasari1),Febriana Sartika Sari2),Maula Mar'atus Solikhah3)

1)Students of the Undergraduate Nursing Study Program and Nursing Profession at Kususma Husada University Surakarta

2)Lecturer of the Nursing Undergraduate Study Program and Nursing Profession at Kususma Husada University Surakarta

3) Lecturer of the Nursing Diploma Study Program at Kususma Husada University Surakarta

agustinadian698@gmail.com ABSTRACT

Traffic accidents are traffic accidents. Unexpected and unintentional road events involving vehicles with or without other road users resulting in human casualties or property loss. Readiness to help when evacuating is expected to help prevent more severe injuries and life-threatening injuries to traffic accident victims. This study aims to determine the effect of education about the evacuation of traffic accident victims on the readiness to help in the CB SEMOK (Sedulur Motor Classic) motorcycle community.

The design of this research is quasi experimental with pre and post test without control group. Sampling used the method total sampling, with a total of 36 respondents.

The instrument used was a readiness to help questionnaire which consisted of 27 statement items. Education is done once using audiovisual media for 60 minutes. Data analysis used the Wilcoxon test to determine the effect.

The value of readiness to help before being given education showed a median score of 22.00 and 24.00 after being given education. The analysis Wilcoxon test showed p = 0.000 (p < 0.05), which means that there is an influence of education about the evacuation of traffic accident victims on the readiness to help in the CB SEMOK (Sedulur Motor Classic) motorcycle community. The results of this study are expected to add references regarding the handling of pre-hospital evacuation of traffic accident victims in future studies.

Keywords : Evacuation, Traffic Accident, Readiness to Help Bibliography : 17 (2009-2020)

(3)

PENDAHULUAN

Kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain sehingga mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda (UU RI No.22, 2009).s Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mempengaruhi semua sektor kehidupan. Kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh World Health Organisation (WHO) dinilai menjadi pembunuh terbesar ketiga, setelah penyakit jantung koroner dan tuberculosis (TBC) (Widodo dalam (Buamona, 2017). Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian yang relatif tinggi di Indonesia baik korban yang mengalami cacat fisik maupun hanya luka ringan.

Di Indonesia, proporsi disabilitas (ketidakmampuan) dan angka kematian karena kecelakaan masih cukup tinggi sebagian besar (70%) korban kecelakaan lalu lintas adalah pengendara sepeda motor (Ambarika, 2017). Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 2018 mencapai 19.016 kasus dan menyebabkan kematian sebanyak 4.115 jiwa. Data yang tercatat oleh BPS Prov Jateng pada tahun 2018 di Kota Surakarta mencapai 834 kasus kecelakaan lalu lintas. Data dari Satlantas Polresta Surakarta, tahun 2020 data kecelakaan yang tercatat hingga bulan November yaitu sebanyak 770 kasus yang menyebabkan korban diantaranya 48 orang meninggal dunia dan 800 orang mengalami luka ringan serta kerugiaan materiil hingga mencapai Rp 276.950.000.

Jumlah kecelakaan lalu lintas akibat dari kendaraan bermotor dengan jenis sepeda motor mengalami kenaikan dari tahun ke tahun (Ariwibowo, 2013).

Kecelakaan lalu lintas dipengaruhi oleh

faktor kendaraan seperti perlengkapan kendaraan kurang (rem tidak fungsi, lampu mati, ban kurang baik, mesin rusak, faktor muatan kendaraan) dan juga faktor jalan seperti jalan licin, berlobang, penerangan tidak ada, rambu- rambu (Marsaid, M. Hidayat & Ahsan, 2013).

Berdasarkan banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas, maka diperlukannya pertolongan pertama untuk mengurangi korban yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas.

Kebanyakan masyarakat tidak memahami pentingnya dilakukan pertolongan pertama yang harus dilakukan untuk mencegah cedera yang lebih parah atau bahkan cidera yang dapat mengancam jiwa, terutama prosedur evakuasi.

Evakuasi merupakan suatu pemindahan orang atau penghuni dari satu tempat yang berbahaya ke tempat yang lebih aman. Evakuasi korban kecelakaan lalu lintas memerlukan teknik-teknik tertentu agar pemindahan benar-benar mampu memberikan kondisi korban yang lebih baik, bukan memperburuk keadaan karena teknik yang salah (Iswari, 2019). Penanganan korban yang salah akan menimbulkan cedera lanjutan atau cidera baru, sehingga dalam melakukan evakuasi korban diperlukan kesiapan bagi penolongnya. Menurut Slameto dalam Efendi (2017) kesiapan yaitu keseluruhan dari kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon ataupun jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Basri & Istiroha (2019) menyatakan pengetahuan merupakan salah satu komponen sikap. Pemberian informasi dan simulasi tentang evakuasi dan transportasi korban dapat meningkatkan pengetahuan peserta (Iswari, 2019). Sehingga pemberikan edukasi menggunakan audiovisual dapat mempengaruhi sikap dan menumbuhkan

(4)

minat dari pembaca. Selain itu media ini dapat juga digunakan kapanpun dan dimanapun saat diperlukan sehingga mempercepat pemahaman dan memperkuat ingatan (Wea, Kristiawati,

& Laily , 2018).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 6 Desember 2020, survey wawancara kepada 10 anggota komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik) didapatkan 8 diantaranya pernah terlibat dalam kecelakaan lalu lintas dan bahkan membantu dalam proses evakuasi.

Mereka membantu melakukan evakuasi dengan langsung mengangkat dan memindahkan korban tanpa mengetahui kondisi korban yang mengalami luka.

Terkadang mereka juga menolong korban secara spontan, sehingga saat melakukan pertolongan tidak menggunakan cara yang sesuai. Hal ini disebabkan karena sebelumnya anggota komunitas motor belum mendapatkan informasi tentang evakuasi korban kecelakaan lalu lintas sehingga anggota komunitas motor itu belum memiliki kesiapan dalam menolong.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang evakuasi korban kecelakaan lalu lintas terhadap kesiapan menolong pada komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain quasy experimental dengan pre and post test without control group.

Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh anggota komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik), dengan jumlah sampel 36 orang. Penelitian ini dilakukan pada 22 Mei 2021 di rumah anggota komunitas motor. Edukasi diberikan menggunakan media audiovisual dan instrumen penelitian yang digunakan

berupa kuisioner kesiapan menolong yang terdiri dari 27 pernyataan yang telah dilakukan uji validitas dengan hasil r hitung > r tabel (0,396) dan uji reliabel dengan nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,734.

Analisa univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi dan frekuensi dari variabel dan karakteristik reponden, analisa bivariat pada penelitian ini menggunakan uji wilcoxon test.

HASIL PENELITIAN

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah :

1. Analisa Univariat Karakteristik Responden

Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan usia (n=36)

Karakteristik Min Max Mean Std.

Deviasi

Usia 17 42 27,31 5,605

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui rata-rata usia responden 27,31 tahun dengan standar deviasi 5,605. Usia merupakan umur individu yang terhitung saat lahir sampai berulang tahun, semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan semakin matang dalam mengambil tindakan (Wawan & Dewi, 2010). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra & Rustika (2015) yang menunjukkan adanya hubungan positif antara kemampuan menolong dengan konsep diri usia remaja hingga dewasa.

Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan (n=36)

Karakteristik Frekuensi (F)

Presentase (%)

Jenis kelamin 100%

Pendidikan SD SMP SMA Sarjana

1 6 23

6

2,8 % 16,7 % 63,9 % 16,7 %

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui seluruh responden adalah laki-laki. Jenis

(5)

kelamin laki-laki menjadi bahan pertimbangan terhadap interpretasi kejadian kecelakaan lalu lintas. Menurut Mason dalam Supriono 2018, kesiapan menolong lebih tinggi dimiliki oleh laki- laki dimana seorang laki-laki cenderung lebih ingin dilihat aksinya oleh masyarakat umum.

Pendidikan responden mayoritas tingkat SMA yaitu sebanyak 23 responden (63,9%). Menurut Ar-Rasily (2016) bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk

mengembangkan dan juga

meningkatkan kemampuan tertentu serta menentukan mudah tidaknya seseorang dalam menyerap serta memahami pengetahuan dan sikap yang mereka peroleh pada umumnya, semakin tinggi pendidikan maka semakin baik pula pengetahuannya. Peneliti berasumsi bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka akan luas pula pengetahuan, kesiapan dan juga keterampilan dalam melakukan suatu hal. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan mampu menciptakan hubungan yang baik dengan lingkungan sosialnya, sehingga ia akan memiliki rasa tanggung jawab, kesadaran yang tinggi, serta peduli terhadap sesuatu yang terjadi disekitarnya, sehingga mendorong munculnya perilaku menolong yang dilakukan di dalam kehidupan sehari- hari (Safaatun dkk, 2020).

Tabel 3. Nilai Kesiapan Menolong Komunitas Motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik) Sebelum dan Sesudah Diberikan Edukasi Tentang Evakuasi Korban Kecelakaan Lalu Lintas (n=36)

Tingkat Kesiapan Menolong

Mean Median Std.

Deviasi Min

- Max Pre test 21.39 22.00 2.633 16 -

26 Post test 24.14 24.00 1.759 18 -

27

Berdasarkan tabel 3 diketahui nilai kesiapan menolong sebelum diberikan edukasi menunjukkan median sebesar

22.00 serta skor terendah 16 dan skor tertinggi 26. Menurut peneliti kesiapan menolong pada responden masih kurang, hal ini dikarenakan kurangnya informasi mengenai evakuasi kecelakaan lalu lintas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yaslina (2018) yang menyatakan perilaku masyarakat sebelum dilakukan pemberian edukasi kurang baik dikarenakan oleh masyarakat itu sendiri yang kurang mendapatkan informasi bagaimana cara menghadapi banjir dengan perilaku kesiapan masyarakat yang baik. Penelitian yang dilakukan Basri (2019) menunjukkan bahwa sebanyak 15 responden (71,4) memiliki tingkat kesiapan kurang. Hal ini dikarenakan dari responden tukang ojek belum pernah mendapat informasi tentang pertolongan pertama sehingga cenderung menolong dengan seadanya tanpa ada tindakan untuk mencegah komplikasi.

Nilai kesiapan menolong responden setelah diberikan edukasi menunjukkan median sebesar 24.00 serta skor terendah 18 dan skor tertinggi 27. Hal ini menunjukkan ada peningkatan yang terhadap kesiapan menolong pada komunitas motor dalam melakukan evakuasi kecelakaan lalu lintas. Peneliti berpendapat bahwa edukasi tentang evakuasi kecelakaan lalu lintas mampu meningkatkan kesiapan menolong pada komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Basri (2019) bahwa setelah diberikan pelatihan BHD terdapat perubahan sikap atau kesiapan responden yaitu sebanyak 12 responden (57,1%) mempunyai kesiapan menolong baik dan sebanyak 8 responden (38,1%) dengan kesiapan cukup. Hal ini didukung oleh penelitian Anisah (2020) yang menyimpulkan dari 32 reponden seluruhnya (100%) memiliki kesiapan menolong yang baik setelah diberikan edukasi tentang P3K.

(6)

2. Analisa Bivariat

Tabel 4. Analisa Pengaruh Edukasi Tentang Evakuasi Kecelakaan Lalu Lintas Terhadap Kesiapan Menolong Komunitas Motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik)

Tingkat Kesiapan Menolong

Z Asymp. Sig

(2-tailed)

Pre test Post test

-4,501 0,000

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan hasil uji wilcoxon test dengan nilai Z sebesar -4,501 dan p value = 0,000 (p value <

0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi tentang evakuasi korban kecelakaan lalu lintas mempengaruhi kesiapan menolong pada komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Basri (2019) yang menunjukkan bahwa ada perubahan tingkat pengetahuan dan kesiapan menolong tukang ojek sebelum dan sesudah diberikan pelatihan BHD dari tingkat kurang menjadi tingkat baik.

Sebagian besar responden komunitas motor yaitu 28 dari 36 responden didapatkan hasil bahwa responden komunitas motor mengalami peningkatan kesiapan menolong setelah diberikan edukasi tentang evakuasi kecelakaan lalu lintas.

Peneliti berasumsi bahwa edukasi tentang evakuasi korban kecelakaan lalu lintas merupakan penerapan pengetahuan ke dalam bentuk sikap yang akan dilakukan ketika tim medis belum ada. Pemberian edukasi tentang evakuasi korban kecelakaan lalu lintas yang dilakukan secara tepat dapat meningkatkan kesiapan menolong suatu individu untuk bereaksi terhadap situasi serta memberikan pengelolaan yang cepat dan tepat dalam penanganan evakuasi korban kecelakaan lalu lintas.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisah (2020) menunjukkan bahwa edukasi

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) berpengaruh terhadap kesiapan menolong korban kecelakaan pada Palang Merah Remaja (PMR) dengan hasil p value = 0,000.

KESIMPULAN

1. Karakteristik respoden pada penelitian ini yaitu seluruhnya adalah laki-laki (100%). Usia rata- rata responden yaitu 27 tahun dengan usia termuda 17 tahun dan tertua 42 tahun. Pendidikan responden dalam penelitian ini mayoritas pada tingkat SMA sebanyak 23 orang (63,9%).

2. Tingkat kesiapan menolong pada komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik) sebelum diberikan edukasi tentang evakuasi kecelakaan lalu lintas didapatkan median skor pre test kesiapan menolong adalah 22.00 dengan nilai minimal 16 dan maksimal 26.

3. Tingkat kesiapan menolong pada komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik) sesudah diberikan edukasi tentang evakuasi kecelakaan lalu lintas didapatkan median skor post test kesiapan menolong adalah 24.00 dengan nilai minimal 18 dan maksimal 27.

4. Analisa pengaruh pemberian edukasi tentang evakuasi kecelakaan lalu lintas terhadap kesiapan menolong pada komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik) menunjukkan nilai Z sebesar -4,501 dan p value 0,000 (<0,05) yang artinya ada pengaruh pemberian edukasi tentang evakuasi korban kecelakaan lalu lintas terhadap kesiapan menolong pada komunitas motor CB SEMOK (Sedulur Motor Klasik).

SARAN

Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi mengenai penanganan pre hospital

(7)

evakuasi korban kecelakaan lalu lintas pada penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarika, R. (2017). Efektifitas Simulasi Prehospital Care terhadap Self-Eficacy masyarakat Awam dalam Memberikan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan

Lalu Lintas.

http://ejournal.umm.ac.id/index.

php/keperawatan/issue/view Vol.8, No.1.

Anisah, Retno Wulan & Parmilah.

(2020). Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Bagi Palang Merah Remaja (PMR) Meningkatkan Kesiapan Menolong Korban Kecelakaan.

Jurnal Kesehatan Vol.9 No.2 Ariwibowo, R. (2013). Hubungan

Antara Umur, Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap terhadap Praktik Safety Riding Awarness pada Pengendara Ojek Sepeda Motor Di Kecamatan Banyumanik . Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 2 Nomor 1.

Ar-Rasily, O.K., Dewi P.K. (2016).

Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Orang Tua mengenai Kelainan Genetik Penyebab Disabilitas Intelektual Di Kota Semarang. Jurnal Kedokteran Diponogoro Vol.5 No..4

Basri, Ahmad Hasan & Istiroha. (2019).

Pelatihan Bantuan Hidup Dasar

(BHD) Meningkatkan

Pengetahuan dan Kesiapan Menolong Korban Kecelakaan pada Tukang Ojek. Journals of Ners Community Vol.10 No.02 Hal. 185-196

Buamona, S. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Bantuan

Hidup Dasar (BHD) pada Kecelakaan Lalu Lintas pada Siswa SMA Negeri 1 Sanana Kabupaten Kepulauan Sula Maluku Utara. e-Journal Keperawatan Volume 5 Nomor 1.

Effendi. (2017). Huungan Readness (Kesiapan) Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas dengan Hasil Belajar Fisik Siswa Kelas X SK Muhammadiyah 03 Surakarta.

Jurnal Pendidikan Fisika Vol.V No.1.

Iswari, M. F. (2019). Pelatihan Tanggap Bencana tentang Evakuasi dan Transportasi Korban Di SMPN 30 Plaju Palembang. Journal khidmah.stikesmp.ac.id Vol.2 No.1

Marsaid, M. Hidayat, & Ahsan. (2013).

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian kecelakaan Lalu lintas pada Pengendara Sepeda Motor Di Wilayah Polres Kabupaten Malang.

Jurnal Ilmu Keperawatan Volume 1, Nomor 2.

Pemprov Jateng. (2018). Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

Putra, I.D.G.U & Rustika, I.M. (2015).

Hubungan Antara Perilaku Menolong Dengan Konsep Diri Pada Remaja Akhir Yang Menjadi Anggota Tim Bantuan Medis Janar Duta Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Jurnal Psikologi Udayana. Vol. 2. No. 2. 198-205 Safaatun, L., Darwati, L.E., Setianingsih. (2020). Faktor Situasional Berhubungan Dengan Pengambilan Keputusan Melakukan Pertolongan Pertama Pada Orang Yang Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas.

Jurnal Gawat Darurat.

Volume 2. No 2. Hal 85-94

(8)

Wawan dan Dewi. (2010).

Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Supriono, Dimas Reza & Imamah, Nur F. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Terkiat Penggunaan Alat Automated Externa Defibrillatot (AED) dengan Kesiapan Menolong pada Petugas Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulai,am Sepinggan Balikpapan. Naskah Publikasi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Wawan dan Dewi. (2010). Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia.

Yogyakarta: Nuha Medika Wea, K. B., Kristiawati, & Laily , H.

(2018). Pendidikan Kesehatan dengan Media Audiovisual Meningkatkan Perilaku Ibu dalam Penanganan Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Balita Di kelurahan Lebijaga Kabupaten Ngada. e- joural.unair.co.id.

Yaslina., Rahmat, Ananda Taufik.

(2018). Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Perilaku Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman. Prosding Seminar Kesehatan Perintis Vol.1 No.1

Referensi

Dokumen terkait

Jamu tradisional merupakan salah satu tema lokal yang masih belum banyak atau jarang digunakan, karena itu tema ini dipakai dalam perancangan ini dalam rangka

Karakter pada enam varietas semangka hasil selfing yang telah diuji dilahan Politeknik Negeri Lampung berbeda nyata; Varietas Baginda memiliki karakter berat dan

Semua besaran  Berpotensi menimbulkan dampak berupa perubahan kestabilan lahan (land subsidence), air tanah serta gangguan berupa dampak terhadap emisi, lalu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara penanganan penanganan luka snake bite dengan insisi dan tanpa insisi terhadap kecepatan penurunan

Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul ayunan adalah panjang tali dan massa benda.. Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya)

Prediksi kebangkrutan berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-

Dari hasil yang didapat oleh penulis sebanyak 64 data (100%), beberapa mahasiswa sering melanggar maksim manner sebanyak 47 pelanggaran (73,43%) karena beberapa mahasiswa