Nama Mahasiswa : Luhur Prandika
NRP : 2709100056
Dosen Pembimbing : Diah Susanti, ST, MT, Ph.D
Krisis energi Harga minyak meningkat
Tarif dasar
listrik mahal
Pemecahan masalah
Mencari sumber energi baru
Menghemat energi
Mensubtitusi komponen untuk
meningkatkan efisiensi
Kapasitor elektrokimia
Bagaimana pengaruh variasi
temperatur kalsinasi terhadap sifat kapasitif kapasitor elektrokimia dari
material WO 3 hasil sintesa sol-gel yang
dilapiskan diatas substrat grafit?
Ukuran serbuk tungsten heksaklorida (WCl
6) dianggap homogen.
Kecepatan stirring dan spin coating dianggap konstan.
Temperatur saat pembentukan sol-gel dianggap konstan
Temperatur holding saat kalsinasi dianggap konstan.
Membuat elektroda kapasitor elektrokimia dari material tungsten trioksida (WO
3).
Menganalisa pengaruh variasi temperatur kalsinasi
terhadap sifat kapasitif dan nilai kapasitansi kapasitor
elektrokimia dari material WO
3
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan kapasitor
elektrokimia dari material WO
3. Dan selanjutnya dapat
dikembangkan kapasitor elektrokimia jenis lain dengan
metode dan/atau material yang berbeda.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Tungsten trioksida (WO3) adalah senyawa kimia yang mengandung oksigen dan
logam transisi tungsten.
Sifat :
1. Berbentuk serbuk
2. Kerapatan 7,2 g/cm3
3. Temperatur melting 1427oC
4. Massa molar 231,84 g/mol
5. Polimorfi (hexagonal, tetragonal, orthorombic,monoklinik )
Alasan menggunakan WO3
1. Penelitian kapasitor elektrokimia WO3 masih jarang 2. Electronic Conductivity seimbang
3. Protonic conductifity seimbang
4. Memiliki bilangan oksidasi 0 sampai +6 5. Surface area yang besar
6. Metal oksida
7. Relatif murah dibandingkan RuO2, IrO2
Sifat:
1.
Konduktivitas Tinggi
2.
Struktur kristal hexagonal
3.
Ikatan kovalen
4.
Densitas : 2,27 g/cm3
5.
Relatif murah
Teknik Material dan Metalurgi
Proses yang melibatkan transisi sistem
dari sebuah sol "cair" (kebanyakan koloid) menjadi tahap "solid gel”
1. Hidrolisis
2. Kondensasi
3. Polimerisasi
Keuntungan: - Langkah kerja yang mudah - Biaya yang rendah
- Homogenitas yang tinggi
- Menggunakan temperatur rendah
Proses kalsinasi adalah proses perlakuan panas yang diterapkan pada sebuah bahan yang bertujuan untuk:
1. dekomposisi termal
2. transisi fasa
3. penghapusan fraksi volatile
4. mengeliminasi senyawa yang berikatan secara kimia.
Kapasitor merupakan alat elektronik yang mampu menyimpan dan memberikan muatan dan juga energi
Kapasitor
Electrochemical capasitor
Pseudocapacitor
Metal Oksida Polimer
EDLC
Karbon
Kapasitor Elektrolit
kapasitor jenis khusus yang bekerja berdasarkan charging (pemasukan muatan) dan discharging (pelepasan muatan) dari interface dari material- material yang mempunyai luas spesifik yang tinggi seperti material karbon yang berpori atau beberapa oksida logam yang berpori. ( Chang, 2010 )
- Kapasitas / Densitas energi yang tinggi 178 – 1300 F/g - Densitas daya yang tinggi
- Siklus hidup yang panjang
Teknik Material dan Metalurgi
Peneliti : Kuo-Hsin Chang, dkk ( 2011 )
Metode : microwave – assisted hydrothermal
Parameter : Pemanasan dengan variasi temperatur 150, 200, 300, 400 dan 500oC, holding 2 jam
Hasil CV Thin film WO3 (1) tanpa pemanasan Pemansan: (2) 150oC (3) 200oC (4) 300oC
(5) 400oC (6) 500oC , holding 2 jam.
Terbaik =
290 Farad/gram
Pada scan rate 25mV/s
Teknik Material dan Metalurgi
Peneliti : Aditya, Dwi ( 2012 )
Metode : Sol gel dan kalsinasi, alumina sebagai substrat
Parameter : kalsinasi dengan variasi temperatur 300, 400, 500 dan 600oC, holding 1 jam
Hasil CV Thin film WO3 pada variasi Temperatur kalsinasi 500 0C.
Terbaik =
22,96 Farad/gram Pada scan rate 2mV/s
Teknik Material dan Metalurgi
Peneliti : Narendra, Rizky ( 2012 )
Metode : Sol gel dan kalsinasi, grafit sebagai substrat
Parameter : kalsinasi dengan variasi temperatur 300, 400, 500 dan 600oC, holding 1 jam
Hasil CV Thin film WO3 pada variasi Temperatur kalsinasi 400 0C.
Terbaik =
186,88 farad/gram Pada scan rate 2mV/s
Peneliti : widiantoro, augustino ( 2013 )
Metode : Sol gel dan kalsinasi, grafit sebagai substrat
Parameter : kalsinasi dengan variasi temperatur 300, 400, 500 dan 600oC, holding 1 jam
Hasil CV Thin film WO3 pada variasi Temperatur kalsinasi 300 0C.
Terbaik =
5991 mFarad/gram Pada scan rate 2mV/s
Teknik Material dan Metalurgi
Proses
Hot plate stirrer Magnetic stirrer
Aluminium foil Larutan
Es batu
Stiring Centrifuge
Spin coating Kalsinasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Teknik Material dan Metalurgi
Pengujian karakterisasi
BET SEM
XRD
Teknik Material dan Metalurgi
Pembuatan piece kapasitor
Layer WO3
Lem epoxy Kawat Tembaga
Substrat grafit yang dilapisi lem silikon
Teknik Material dan Metalurgi
Pengujian Electrochemistry System
Sel dua elektroda
1. Cyclic voltametry
Grafit (elektroda counter)
Sample (elektroda kerja)
Teknik Material dan Metalurgi
1. Cyclic voltametry
Grafik Ampere (I) vs potensial (V)
Menghitung kapasitansi:
Dimana:
C = kapasitansi(farad. gram-1) ʃidV =Luas area dari kurva
w = berat thin film WO3 (gr) v = scanrate (volt / detik)
(a) (b) (c) (d)
Hasil pelapisan material WO3 di atas substrat grafit setelah proses kalsinasi pada temperatur :
(a) 300oC (b) 350oC (c) 400oC dan (d) 450oC
300oC = Monoklinik (JCPDS No. 83-0950)
350oC = Monoklinik (JCPDS No. 83-0950) 400oC = Monoklinik (JCPDS No. 83-0950)
450oC = Monoklinik (JCPDS No. 83-0950)
T (oC) B(rad) Ө(o) Cos ө D (Ǻ)
300 0,00398 11,80 0,9789 355,91
350 0,00278 11,81 0,9788 485,13
400 0,00247 12,14 0,9776 574,37
450 0,00117 11,83 0,9787 1212,98
Semakin Tinggi Temperatur
semakin besar ukuran kristal
300oC = Monoklinik (JCPDS No. 43-1035) 350oC = Monoklinik (JCPDS No. 43-1035) 400oC = Monoklinik (JCPDS No. 43-1035) 450oC = Monoklinik (JCPDS No. 43-1035)
T (oC) B(rad) Ө(o) Cos ө D (Ǻ)
300 0,00518 11,77 0,9789 273,42
350 0,00459 11,80 0,9788 308,78
400 0,00399 12,11 0,9777 355,20
450 0,00339 11,49 0,9799 417,21
Semakin Tinggi Temperatur
semakin besar ukuran kristal
Cross Section lapisan WO3 diatas substrat grafit Temperatur kalsinasi 300 0C
perbesaran 500x
Lapisan WO3 Substrat grafit Tebal lapisan WO3
11.67 – 15.44 µm.
Hasil SEM dari material WO3 dengan perbesaran 1.000x
300oC
350oC 450oC
400oC
300oC
450oC 350oC
400oC
Hasil SEM dari material WO3 dengan perbesaran 30.000x
No Temperatur
Kalsinasi (oC) Ukuran butir (µm)
1 300 0.06 – 1,21
2 350 0.11 – 1.23
3 400 0.14 – 2.03
4 450 0.18 – 2,47
Semakin Tinggi temperatur kalsinasi
Semakin besar ukuran partikel
300oC
450oC 400oC
350oC
No Temperatur Kalsinasi (oC)
Ukuran butir (µm)
1 300 0,10 – 0,92
2 350 0,14 – 1,23
3 400 0,17 – 1,27
4 450 0,18 – 1,79
Semakin Tinggi temperatur kalsinasi
Semakin besar ukuran partikel
Temperatur
kalsinasi 300ºC 350ºC 400ºC 450ºC Luas permukaan
aktif (m2/g) 35,733 15,396 10,377 6,612
Semakin Tinggi temperatur kalsinasi
Semakin kecil luas permukaan aktif
Kapasitansi Kapasitor Elektrokimia WO3
Semakin kecil scanrate
semakin besar nilai kapasitansi
Semakin rendah temperatur kalsinasi
semakin besar nilai kapasitansi
450oC 300oC
350oC
400oC
Berdasarkan hasil XRD diketahui struktur kristal WO
3temperatur kalsinasi 300
oC , 350
oC, 400
oC dan 450
oC adalah monoklinik intensitas kristal menurun setelah pengujian CV.
Partikel-partikel WO
3berbentuk lembaran tipis dengan
ukuran semakin besar seiring kenaikan temperatur kalsinasi.
Luas permukaan aktif WO
3semakin kecil dengan kenaikan temperatur kalsinasi. Dari uji cyclic voltametry dihasilkan nilai kapasitif terbesar terdapat pada kapasitor elektrokimia WO
3temperatur kalsinasi 300
oC pada scan rate 5mV/s yaitu
sebesar 121,46 F/gr atau 242,92 mF/cm
2. Hal ini dapat di
simpulkan bahwa Semakin tinggi temperatur kalsinasi maka
semakin tinggi ukuran kristal yang diikuti oleh naiknya ukuran
butir berakibat pada menurunkan luas permukaan aktifnya
sehingga berpengaruh pada turunnya nilai kapasitansi.
Untuk selanjutnya diharapkan material WO
3dapat dicari sifat yang lain dan dikembangkan menjadi aplikasi yang lain dikarenakan WO
3mempunyai kemampuan kelistrikan yang baik.
Dapat dibuat kapasitor elektrokimia dengan
mengunakan material dan/atau metode yang
berbeda.
TERIMA KASIH