• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini ialah café café yang berada di daerah Jetak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini ialah café café yang berada di daerah Jetak"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

18 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini ialah café – café yang berada di daerah Jetak Ngasi, Mulyoagung, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65151.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut (Singkoh et al., 2018) metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian dan spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.

3. Populasi

Populasi menurut Arikunto dalam (Chandra & Angin, 2017) populasi merupakan kumpulan atau keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, menggunakan populasi karyawan cafe yang berada di daerah Jetak Ngasri yang berjumlah 30 cafe dengan total karyawan 120 orang.

4. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah non probability sampling dengan metode total quota sampling, yaitu

artinya teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan Sugiyono dalam (Panjaitan & Aryanti, 2016). Dalam penelitian ini sampel yang diambil

(2)

mencakup satu kawasan atau daerah Jetak Ngasri yang berjumlah 30 café atau dapat dikatakan populasi dijadikan sampel secara keseluruhan atau disebut total kuota sampling.

5. Definisi Operasional Variabel

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel

Definisi Variabel Indikator Sub-Indikator Menurut Goetsch dan

Davis (dalam Labdhagati, 2017) adalah sebuah pendekatan bisnis yang memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan berkesinambungan dari manusia, proses, produk, dan

lingkungan dalam organisasi.

Fokus Pelanggan 1. Interaksi saat melayani pelanggan 2. Interaksi saat

meberikan informasi 3. Interaksi saat ada

pertanyaan dari pelanggan Elvirawati (dalam Pebriani & Kastawan, 2018)

Kerjasama Tim 1. Tujuan yang sama 2. Antusiasme 3. Peran dan

tanggung jawab yang jelas

4. Komunikasi yang efektif

5. Resolusi konflik 6. Share Power 7. Keahlian yang

dimiliki anggota (Hidayat et al., 2019) Perbaikan

Berkesinambungan

1. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan 2. Membatasi

masalah 3. Menerapakan

Multi-voting 4. Pengguan waktu

yang efektif Tjiptono &

Anastasia (dalam Sudiarti, 2013)

(3)

Definisi Variabel Indikator Sub-Indikator Pendidikan dan

Pelatihan

1. Kemampuan teknis 2. Kemampuan teoritis 3. Kemampuan

konseptual

4. Kemampuan praktik (Puteri & Tj, 2016) Keterlibatan dan

Pemberdayaan Karyawan

1. Meaning, sejauh mana karyawan memiliki rasa tujuan atau hubungan pribadi dengan pekerjaannya

2. Competence, tingkat kepercayaan

karyawan pada keterampilan dan kemampuannya dalam pekerjaan 3. Self-determination,

kebebasan karyawan untuk melakukan pekerjaannya 4. Impact, tingkat

kepercayaan karyawan bahwa ia dapat memengaruhi sistem organisasi (Kuo et. al, 2010) Menurut Zhu, et al.

(2008) dalam (Labdhagati, 2017) kinerja operasi adalah kemampuan

perusahaan manufaktur untuk memproduksi dan mengantarkan produk kepada pelanggan.

Quality 1. Usaha minimalisir produk cacat (Devaraj, et al., 2007) 2. Kerapian

3. Qualityt Control Delivery 1. Produk terdistribusi

dengan baik.

(Labdhagati, 2017) 2. Ketepatan waktu 3. Pendistribusian bahan

baku

Cost 1. Anggaran biaya

produksi tersusun dengan baik 2. Memiliki sistem

pencatatan anggaran

(4)

Definisi Variabel Indikator Sub-Indikator 3. Memiliki anggaran

darurat untuk situasi dan kondisi yang tak terduga

Flexibility

(Mohammed et al., 2020)

1. Produk yang diciptakan beragam 2. Teknologi yang

digunakan mengikuti perkembangan zaman 3. Memiliki jadwal kerja

karyawan yang flexible dan

bertanggung jawab

6. Teknik Pengumpulan Data a. Sumber Data

Pada penelitian ini, peneliti memilih menggunakan data primer.

Menurut Suharsimi Arikunto dalam (Febriansyah, 2017) data primer adalah data yang dikumpulkan memalui pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak dan lain lain. Dalam penelitian ini data yang diperoleh langsung dari sumber yaitu dari karyawan café – café di daerah Jetak Ngsari.

b. Instrumen Data

Menurut (Ramadhan & Dewi, 2018), Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan melalui beberapa pertanyaan yang diajukan atau diberikan kepada responden untuk dijawab dalam bentuk angket.

Penelitian ini menggunakan kuisoner dalam pengumpulan data yang akan diberikan kepada karyawan café – café di daerah Jetak Ngsari.

(5)

c. Pengukuran Data

Pada penelitian ini, skala likert digunakan sebagai alat pengukuran variable dari jawaban responden. Menurut Djaali dalam Suwandi et al.

(2018) ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentnag suaut gejala atau fenomena pendidikan. Dimana penilitian skala likert ialah sebagai berikut :

Tabel 3. 2 Skala Pengukuran Data

d. Deskripsi Data Penelitian

Analisis ini menginterprestasikan rekapitulasi data jawaban kuisioner yang dikumpulkan dari seluruh responden terhadap pernyataan variabel Total Quality Management dan kinerja operasional.

Berikut ialah perhitungan nilai jenjang interval untuk menentukan tabel interval penilaian responden :

(RS) = 𝑛 (𝑚−1)

𝑚

Keterangan : n : Jumlah sample

m : Jumlah alternatif jawaban tiap item

No. Kategori Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Netral 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

(6)

Dalam penelitian ini menggunakan populasi penuh pada cafe di daerah Jetak Ngasri Dau Kab. Malang, maka rentang skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(RS) = 120 (5−1)

5 = 96

Tabel 3. 3 Rentang Skala

No Skala Kategori

1. 96 – 192 Sangat Tidak Setuju 2. 193 – 289 Tidak Setuju

3. 290 – 386 Cukup

4. 387 – 483 Setuju

5. 484 – 600 Sangat Setuju

Rentang skala ini menunjukkan sikap responden terhadap setiap item pertanyaan. Jika setiap item menunjukkan angka rata-rata yang tinggi maka responden telah menyepakati dan menerapkan setiap item pertanyaan pada usahanya dan sebaliknya.

7. Uji Instrumen a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menegtahui sah atau valid tidaknya suaut kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali dalam (Robbani, 2017). Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi product moment Pearson, yaitu untuk menghitung korelasi antar masing-masing pertanyaan dengan skor total (Shofi dkk., 2013), dengan rumus sebagai berikut:

(7)

𝑟 = 𝑛(∑ 𝑋1𝑋1𝑡𝑜𝑡) − (∑ 𝑋1)(∑ 𝑋1𝑡𝑜𝑡)

√((𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖)2)(𝑛 ∑ 𝑥𝑡𝑜𝑡2) − (∑ 𝑥1𝑡𝑜𝑡)2))

Keterangan

r = Korelasi product moment 𝛴𝑋𝑖 = Jumlah skor suatu item 𝛴𝑋𝑡𝑜𝑡 = Jumlah total skor jawaban

𝛴𝑥𝑖2 = Jumlah kuadrat skor jawaban satu item 𝛴𝑥𝑡𝑜𝑡2 = Jumlah kuadrat total skor jawaban

𝛴𝑋𝑖𝑋𝑡𝑜𝑡 = Jumlah perkalian skor jawaban suatu item dengan total skor Dalam survei uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan total skor. Item pertanyaan yang mempunyai korelasi positif dengan total skor serta korelasinya tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas tinggi pula dimana r ≥ 0,3. Oleh karena itu jika r ˂ 0,3 maka butir dalam isntrumen tersebut kurang valid Masrun dalam (Shofi dkk., 2013).

b. Uji Reliabilitas

Menurut Singarimbun dan Effendi dalam (Shofi dkk., 2013) menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sebuah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pernyataan setelah .

Dalam penelitian ini digunakan metode Cronbach’s Alpha, dengan bantuan program komputer SPSS 25.0 dalam mengidentifikasi

(8)

reliabilitas data. Berikut adalah kriteria penilian uji reliabilitas menurut Ghozali (2018) :

1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 5%

atau 0,05 maka kuesioner tersebut reliabel.

2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 5%

atau 0,07 maka kuesioner tersebut tidak reliabel.

8. Teknik Analisis Data

Model statistik yang digunakan pada penelitian kuantitatif ini ialah analisis regresi berganda. Menurut Sofyan dan Heri dalam (Tatontos et al., 2019) Regresi linear ganda (multiple linear regression) merupakan metode analisis yang yang tepat ketika penelitian melibatkan satu variabel terikat yang diperkirakan berhubungan dengan satu atau lebih variabel bebas.

Dalam penelitian ini, regresi linier berganda ialah alat analisis yang membantu membuktikan adanya hubungan antara variabel bebas, dengan variabel terikat. Terdapat beberapa uji persyaratan sebelum melakukan analisis data regresi linier berganda, yaitu:

a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah variabel dependent dan variabel independent dalam suatu model regresi telah terdistribusi secara normal atau tidak (Widjaya & Suryawan, 2014).

Model regresi dikatakan baik apabila distribusi datanya normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya normalitas,

(9)

dapat dilihat pada gambar normal P-P plot of regression standardized residual. Jika datanya menyebar di sekitar garis

diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi itu memenuhi asumsi normalitas. Dan sebaliknya apabila datanya menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi itu tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Multikolinearitas

Multikoliniearitas terjadi apabila ada dua atau lebih variabel independent memiliki korelasi yang signifikan atau sempurna atau mendekati 1 atau -1. Tujuan melakukan pengujian multikoliniearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi tersebut ditemukan adanya korelasi antara variabel independent (Widjaya & Suryawan, 2014). Suatu model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung multikoliniearitas.

Identifikasi multikolineritas pada penelitian ini menggunakan perhitungan VIF (variance inflation factor). Nilai VIF yang lebih besar daripada 10 atau nilai tolerance yang kurang daripada 0.10 mengindikasikan adanya multikolinearitas (Santoso, 2000).

3) Uji Heteroskedastitas

Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dalam satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Apabila varian berbeda, disebut heteroskedastisitas.

(10)

Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatterplot atau dari nilai prediksi variabel terikat yaitu Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Apabila tidak terdapat pola tertentu dan tidak menyebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas, model penelitian yang baik adalah yang tidak terdapat heteroskedastisitas Ghozali dalam (Napitupulu, 2017).

b. Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)

Menurut Ferdinan dalam (Nanincova, 2019), Koefisien determinasi (𝑅2) digunakan untuk menggambarkan kemampuan model untuk menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Bila koefisien determinasi 𝑟2= 0, maka variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali (=0%) terhadap variabel terikat. Sebaliknya, bila koefisien determinasi 𝑟2 terhadap Y=1, berarti variabel tidak bebas 100% dipengaruhi variabel bebas.

c. Uji Regresi Linear Berganda

Menurut (Napitupulu, 2017) analisis Regresi Linear Berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen

(11)

apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Persamaan regresi linear bergandanya dituliskan :

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + e Keterangan :

Y = Kinerja Operasi a = Konstanta

X1 = Fokus Pada Pelanggan X2 = Kerjasama Tim

X3 = Perbaikan Berkesinambungan X5 = Pendidikan dan Pelatihan

X6 = Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

β1; β2; β3; β4; β5; β6 Koefisien Regresi dari X1; X2; X3; X4; X5;X6.

(Napitupulu, 2017).

d. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis berguna untuk dapat mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian diterima atau ditolak. Adapun langkah- langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1) Uji f

Menurut Ghozali dalam (Nanincova, 2019) menyatakan bahwa pada dasarnya uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen, atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk

(12)

memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi.

Menurut Priyatno dalam (Putri & Lestari, 2019) pengujian dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing Fhitung.

Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

a) Apabila F hitung > F tabel, maka variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Apabila F hitung < F tabel, maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Uji t

Menurut Ghozali dalam (Nanincova, 2019) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig.

(significance).

Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Referensi

Dokumen terkait

Kewajiban memiliki Underlying Transaksi untuk Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah oleh Pihak Asing kepada Bank di atas jumlah tertentu (threshold) sebagaimana dimaksud

Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pembelajaran konstruktivistik model kooperatif berbantuan modul antara lain (1) pada awal pembelajarn mahasiswa

Masalah pengolahan data (kesegaran data/up to date) dan penyimpanan data merupakan masalah utama yang selalu menjadi perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja dari

Menurut Ghozali (2018), Uji Statistik F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TTW lebih tinggi daripada peningkatan pemahaman konsep matematis siswa yang mengikuti

Hasil dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan pengawasan dan pencegahan terhadap tindak pidana penyelundupan yang berkaitan dengan pakaian bekas impor di

bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2006 khususnya dana Dekonsentrasi dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan