1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pada era saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang dengan kemajuan peradaban yang dilakukan oleh manusia. Saat ini manusia hidup dalam sebuah dunia di mana kendala ruang dan waktu tak lagi menjadi masalah. Dunia seolah telah beralih menjadi kampong global meminjam istilah Marshall McLuhan di mana ruang dan waktu tak lagi menjadi kendala berarti bagi manusia dalam berinteraksi (Rahardjo, dkk, 2012). Kemajuan teknologi dan peradaban manusia telah membuat dunia semakin kecil, di mana interaksi tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Seiring perkembangannya teknologi dan peradaban, khususnya dalam bidang perkembangan teknologi komunikasi yang bisa dikatakan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia sosial manusia.
Media massa adalah salah satu instrument yang digunakan oleh manusia untuk saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya (Rahardjo, dkk, 2012).
Berawal dari media cetak, radio dan televisi menjadi berkembang hingga munculnya new media atau media baru yang lebih kita kenal sebagai internet. Internet juga sebenarnya berbasis elektronik, namun keunikan dan kekhasannya membuat internet digolongkan sebagai media baru. Internet juga merupakan bagian dari sebuah dunia yang luas dan tanpa batas, bahkan dunia sosial yang nyata seakan manusia memindahkannya kedalam jaringan internet.
Secara garis besar media sosial dapat dikatakan sebagai sebuah media online, dimana pengguna (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial dan ruang virtual yang disokong oleh teknologi multimedia yang kian canggih (Tim
2
Pusat Humas Perdagangan RI, 2014). Munculnya situs-situs yang seakan merupakan gambaran kehidupan nyata manusia yang dipindahkan kedalam dunia maya. Salah satu contoh munculnya situs-situs jejaring sosial atau biasa juga di sebut socmed yang merupakan penyingkatan dari social media misalnya, facebook, twitter, youtube dan instagram.
Instagram dapat diartikan sebuah aplikasi untuk membagikan foto atau video kepada pengguna lainnya secara luas dan cepat sehingga terjadi interaksi antar pengguna dengan member komentar maupun like (suka) pada tiap unggahan foto atau video. Mulai beroprasi pada tahun 2010, kini total pengguna Instagram di dunia mencapai angka 800 juta pada Januari 2018. Pengguna aktif Instagram terbesar berasal dari Amerika Serikat sebanyak 110 juta, disusul Brazil dengan 57 juta pengguna aktif dan Indonesia berada di urutan ketiga dengan 55 juta. Di Indonesia, Instagram merupakan media sosial yang paling sering digunakan setelah Youtube, Facebook dan Whatsapp. Jumlah pengguna aktif Instagram di Indonesia pada Januari 2018 mencapai urutan ketiga dengan jumlah 53 juta. Data tersebut menunjukan bahwa pengguna aktif Instagram di Indonesia sangatlah tinggi1.
Berdasarkan data dalam web keminfo menunjukan bahwa komposisi penyebaran pengguna internet, Pulau Jawa masih mendominasi dengan presentase 58,08%, Sumatera 19,09%, Kalimantan 7,97%, Sulawesi 6,73%, Bali-Nusa 5,63%, dan Maluku-Papua 2,49%. Meskipun presentase penyebaran Internet paling tinggi ada di Kalimantan, pengguna Internet terbesar masih didominasi penduduk di Pulau Jawa2.
1 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/09/berapa-pengguna-instagram-dari-indonesia diakses 27 Mei 2019
2 https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/Laporan%20Survei%20APJII_2017_v1.3.pdf diakses 27 Mei 2019
3
Sebagaimana jejaring sosial umumnya, Instagram juga memiliki fitur geolocation (menandai lokasi) melalui unggahan yang dibagikan. Fungsinya untuk menandai atau mengelompokan foto maupun video dalam satu label. Pada masa globalisasi ini dengan berbagi modernisasinya kehidupan manusia secara tidak langsung berjalan menjadi dua dunia. Kemunculan teknologi ini merupakan pengaruh dengan adanya modernisasi yang mampu membagi realitas sosial menjadi dua dunia, yaitu dunia nyata dan dunia maya3. Bahkan dalam perkembangan sekarang media sosial instagram digunakan sebagai media untuk saling berbagi informasi khususnya berbagi tentang tempat-tempat untuk berwisata dengan istilah melakukan promosi tempat wisata, melalui media sosial ini membuat tempat tersebut dengan sangat cepat dan mudah diketahui banyak orang.
Sehubungan dengan hal tersebut, peran komunikasi sangat penting di dalam bidang-bidang pariwisata, baik pada aspek komponen maupun elemen-elemen pariwisata. Peran penting komunikasi bukan saja pada komponen pemasaran pariwisata, namun pada semua komponen dan elemen pariwisata, memerlukan peran komunikasi. Dunia pariwisata sebagai kompleks produk, memerlukan komunikasi untuk mengkomunikasikan pemasaran pariwisata, mengkomunikasi aksebilitas, mengkomunikasi destinasi, dan sumber daya kepada wisatawan.
Saat ini juga mulai berkembangnya media promosi melalui berbagai macam media sosial, instagram merupakan salah satu media sosial yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu produk ataupun tempat-tempat wisata seperti pada akun
@dolanboyolali salah satu akun yang mengenalkan tempat wisata di daerah Boyolali, Jawa Tengah. Aspek promosi dalam bidang pariwisata merupakan salah satu hal yang penting untuk menarik wisatawan mengunjungi suatu daerah wisata.
3 https://dailysocial.id/post/apa-itu-instagram diakses 26 Mei 2019
4
Gambar 1.1 Akun Insgram @dolanboyolali
Sumber: Akun @dolanboyolali melalui Aplikasi Instagram
Dari gambar diatas, akun @dolanboyolali memiliki pengikut atau biasa disebut dengan followers sebanyak 151.000 (14 Juli 2019, 15:47 WIB) akun dan sudah membagikan tautan berupa foto dan video sebanyak 2.699 tautan (14 Juli 2019, 15:47 WIB). Disetiap unggahannya pada akun @dolanboyolali ini selalu menggunakan geolocation (lokasi dari foto tersebut). Berbeda dengan akun wisata di kota lain seperti salah satu akun wisata Solo yaitu @dolansolo jarang sekali memberi geolocation pada setiap foto dan video yang di unggah dan memiliki jumlah followers hanya 50.006 (3 Oktober 2019, 21.42 WIB), selain akun tersebut ada juga dalam salah satu akun wisata Kota Semarang yaitu @semaranghitskekinian walaupun beberapa diberi geolocation tetapi tidak sesering akun @dolanboyolali, dan jumlah followers akun @semaranghitskekinian 134.000 (3 Oktober 2019, 21.44 WIB) sedangkan followers akun @dolanboyolali lebih banyak dari kedua akun instagram wisata di kota besar tersebut. Selain itu akun @dolanboyolali juga merupakan satu-
5
satunya akun yang berfokus mengunggah konten tentang tempat-tempat wisata di Boyolali. Ini menjadi kelebihan tersendiri untuk akun @dolanboyolali diantara beberapa akun wisata di kota-kota lainnya. Kota Boyolali termasuk kota yang bisa dibilang kota kecil dan masih banyak yang belum mengetahui kota ini, walupun kota ini kota kecil tetapi banyak tempat wisatanya. Melalui akun @dolanboyolali bisa memberikan informasi tentang beberapa tempat wisata yang tidak kalah menarik dengan wista di kota-kota besar. Dari beberapa unggahan akun @dolanboyolali ini nantinya peneliti akan memilih salah satu foto yang diambil sendiri oleh pengelola akun foto di bulan september yang bertandakan tulisan dolan boyolali dan memiliki jumlah komentar terbanyak namun komentar yang menunjukan perhatian, minat dan keinginan.
Gambar 1.2 Unggahan Foto di Instagram @dolanboyolali Sumber: Akun @dolanboyolali melalui Aplikasi Instagram
Penelitian ini nantinya akan melihat secara spesifik unggahan foto pada akun
@dolanboyolali. Bagaimana perbedaan minat traveling followers akun
6
@dolanboyolali dapat terjadi. Peneliti akan melihat perbedaan minat berkunjung para followersnya dengan menggunakan teori perbedaan individu (Individual Differences Theory of Mass Communication Effect) yang ditengahkan oleh Melvin D. Defleur.
Teori tersebut membahas tentang perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa, sehingga menimbulkan efek tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan minat individu followers akun @dolanboyolali dalam berkunjung ke tempat wisata di Boyolali?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perbedaan individu pada minat berkunjung followers akun @dolanboyolali
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini, diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi tentang penggunaan Instgaram sebagai media promosi tempat wisata serta menambah sumber bacaan bagi mahasiswa UKSW Salatiga khususnya di lingkungan FISKOM UKSW Salatiga.
1.4.2 Manfaat Praktis
Peneliti juga berharap dengan adanya penelitian ini akan dapat memberikan gambaran pemanfaatan media sosial instagram secara mendalam seperti memperkenalkan tempat pariwisata di daerah-daerah lain.
1.5 Definisi Konsep
1.5.1 Teori Perbedaan Individu
7
Nama teori yang ditengahkan oleh Melvin D. Defleur ini lengkapnya adalah Individual Differences theory of Mass Communication Effect. Teori ini menelaah
“perbedaan-perbedaan di individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa, sehingga menimbulkan efek tertentu. Menurut teori ini, individu- individu sebagai anggota khalayak sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan terutama jika berkaitan dengan kepentingannya konsisten dengan sikap-sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya. Jadi efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam, melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya (Zikri, 2017:60-61).
1.5.2 Media Sosial
Menurut Zarella (dalam Aditya, R. 2015:51) media sosial adalah situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman-teman mereka, yang mereka kenal di dunia nyata dan dunia maya. Pengguna media sosial juga dapat berinteraksi antara pengguna satu dan lainnya saling memberikan informasi terbaru dengan jangkauan yang luas dan sangat mudah.
1.5.3 Instagram
Instagram secara sederhana dapat didefinisikan sebagai aplikasi mobile berbasis iOS, Android dan Windows Phone dimana pengguna dapat menunjukan, dan menyunting, mengunggah foto atau video ke halaman utama Instagram dan jejaring sosial lainnya. Foto atau video yang dibagikan nantinya akan muncul pada feed pengguna lain yang menjadi follower4.
1.6 Batasan Penelitian
4 Apa itu Instagram, Fitur dan Cara Menggunakannya? https://dailysocial.id/post/apa-itu-instagram diakses 26 Mei 2019
8
Peneliti hendak membatasi penelitian ini hanya dengan mendeskripsikan minat berkunjung followers akun @dolanboyolali dapat terjadi karena foto yang diunggah oleh akun tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori perbedaan individu dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti akan melakukan wawancara kepada followers akun @dolanboyolali dengan memilih narasumber dari komentar terbanyak dari unggahan foto pada bulan September 2019 karena dibulan September masa peneliti melakukan penyususanan skripsi ini dan memilih foto yang diambil langsung oleh pengelola akun tersebut yang bertanda tulisan dolan boyolali, dengan komentar yang menunjukan adanya perhatian, minat dan keinginan.
