4781
Penerapan Metode CPM dan PERT pada Proyek Pembangunan Drainase di Perum Cengkong guna Mempercepat Waktu
Penyelesaian (Studi Kasus: CV XYZ)
Dwiki Muhammad Julian1*, Sutrisno2*, Ariq Adhari Basri3
1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang Indonesia
*Koresponden Email: 1dwiki.juliantara29@gmail.com, 2tris.sutrisno@ft.unsika.ac.id,
Diterima: 17 Desember 2022 Disetujui: 25 Desember 2022
Abstract
The drainage construction project at Cengkong Housing was carried out by CV. XYZ as a reliable contractor. To complete the project, CV. XYZ takes 60 working days (2 months) to complete the project with a target of 2 x 145.00 M3 with a drainage height of 0.90 m by conducting a project acceleration analysis using the CPM-PERT approach. The research aims to determine the optimal time for the Drainage development project so as to minimize project delays and can be used as a reference in evaluating the level of effectiveness and efficiency of project completion. The results of the analysis of the drainage development project in Cengkong III Hamlet, namely by using the CPM method for completing the drainage development project, a critical path is obtained, namely activity code A - B - C - D - F - G with the optimal completion time of 52 days. These results made the project more effective because the initial estimate set by the company in carrying out this development project was 60 days without using the method.
By using the Program Evaluation and Review Technique method, the expected time for this development project is 51.7 days based on the previously known critical path from the Critical Path Method. In these two methods, the optimal completion time is the same when rounded up, namely for 52 days, so that based on the PERT method, the probability of completion of the drainage development project can be implemented, which is 99.97%.
Keywords: project management, drainage, CPM, PERT, network
Abstrak
Proyek pembangunan drainase di Perumahan Cengkong dilaksanakan CV. XYZ sebagai kontraktor yang andal. Untuk menyelesaikan proyek tersebut, CV. XYZ membutuhkan waktu penyelesaian proyek 60 hari kerja (2 bulan) dengan target 2 x 145,00 M3 dengan ketinggian drainase 0,90 m dengan melakukan analisis percepatan proyek dengan pendekatan CPM-PERT. Penelitian bertujuan untuk mengetahui waktu yang optimal dari proyek pembangunan Drainase sehingga meminimalisir keterlambatan proyek dan bisa dijadikan acuan dalam evaluasi tingkat efektivitas dan efisiensi penyelesaian proyek. Hasil analisis dari proyek pembangunan drainase di Dusun Cengkong III yaitu dengan menggunakan penerapan metode CPM pada penyelesaian proyek pembangunan drainase ini didapat suatu jalur kritis yaitu kode aktivitas A – B – C – D – F – G dengan perolehan waktu penyelesaian yang optimal yaitu selama 52 hari. Hasil ini menjadikan proyek lebih efektif karena estimasi awal yang ditetapkan oleh perusahaan dalam melaksanakan proyek pembangunan ini yaitu selama 60 hari tanpa menggunakan metode. Dengan menggunakan penerapan metode Program Evaluation and Review Technique didapat expected time dari proyek pembangunan ini yaitu selama 51,7 hari berdasarkan jalur kritis yang telah diketahui sebelumnya dari metode Critical Path Method. Pada kedua metode ini didapat waktu penyelesaian optimal yang sama apabila dibulatkan yaitu selama 52 hari, sehingga berdasarkan metode PERT probabilitas penyelesaian proyek pembangunan drainase dapat dilaksanakan yaitu sebesar 99,97%.
Kata kunci: manajemen proyek, drainase, CPM, PERT, network
1. Pendahuluan
Proyek merupakan suatu rangkaian aktivitas yang saling terkait untuk dapat mencapai suatu hasil dalam kurun waktu atau periode tertentu. Secara umum, proyek mempunyai karakteristik yaitu sementara (temporary), unik (unique) dan progressive laboration. Dalam suatu proyek terdapat Batasan-batasan tersendiri, sehingga diperlukannya organisasi proyek agar dapat memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesai dengan rencana dengan cara efektif dan efisien agar hasil sesuai dengan tujuan. Untuk alasan ini,
4782
ketika mengelola proyek untuk mencapai tujuan, penting untuk memprioritaskan kinerja dan penggerak kinerja selama fase perencanaan dan penjadwalan. [1]
Ketentuan untuk memberikan keberhasilan dapat dilihat dari berbagai faktor dalam setiap aktivitas proyek, beberapa diantaranya adalah alokasi waktu, alokasi proyek, anggaran biaya, dan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Beberapa hal juga perlu diperhatikan seperti setiap aktivitas kegiatan yang dilakukan dalam proses pembangunan proyek, sehingga dapat mengurangi waktu pengerjaan proyek dalam pengembangan jaringan (network) [2]. Selain perencanaan pembangunan proyek yang akurat, tentunya diperlukan juga rencana perencanaan proyek yang tepat[3].
Dalam suatu proyek perlu adanya Manajemen proyek, sebab manajemen proyek merupakan induk keberhasilan dari suatu proyek[4]. Pada dasarnya, manajemen proyek melibatkan metode/teknik atau proses untuk pencapaian tujuan tertentu secara sistematis dan efisien melalui berbagai kegiatan dengan penggunaan sumber daya yang tersedia secara efisien [5]. Untuk itu, manajemen proyek diperlukan untuk menciptakan pekerjaan yang efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan pencapaian.
Tidak selamanya proyek akan berjalan lancar, ada yang berjalan secara cepat sesuai dengan kontak, adapula yang terlambat (tidak sesuai dengan kontrak). Keterlambatan menunjukkan bahwa proyek tidak dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang direncanakan sejak awal dalam kontrak. Jadwal ini adalah kunci untuk mengetahui apakah proyek terlambat atau tidak [6]. Untuk itu, agar proyek menemukan titik terang dalam proses penyelesaiannya, dilakukan Optimalisasi waktu konstruksi untuk menghindari keterlambatan proyek, meminimalkan biaya dan mempercepat pengerjaan proyek pembangunan [7]
Berdasarkan riset terdahulu yang dijadikan parameter dalam melakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Muhimatul Khoiroh: hasil penelitian yaitu, Total waktu penyelesaian yang diharapkan yaitu aktivitas B-C dan C-E dengan crashing masing-masing 5 hari membutuhkan total biaya pemulihan bencana sebesar Rp2.350.000,00. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Dewi Yusdiana dan Inne Satyawisudarini: hasil penelitian Kantor Desa dengan metode PERT, pelaksanaan proyek pembangunan jalan beraspal dapat dipersingkat selama 19 hari sehingga memungkinkan tercapainya efisiensi waktu.
Penelitian yang dilakukan oleh Ali Murdani Lubis, Endang Suhendar, Puji Suharmanto: Durasi aktivitas tenaga kerja yang diperoleh dari hasil pengolahan data dengan metode CPM adalah 374 hari, dan durasi tersebut harus diselesaikan tepat waktu agar tidak mempengaruhi aktivitas tenaga kerja lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Ratih, Zakia, Dewi Purnama Sari: Setelah melakukan penelitian terhadap proyek peningkatan jalan lingkungan belakang Gp. Cot Pluh Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan analisis menggunakan metode CPM dan Pert didapatkan hasil bahwa waktu tersebut masih dapat dipercepat sehingga diperoleh waktu penyelesaian tercepat selama 67 hari dengan selisih 23 hari dari jadwal pekerjaan awal, kemungkinan selesai dalam waktu 67 hari tersebut adalah sebesar 69,85%.
Kegiatan pembangunan drainase dapat digolongkan sebagai klasifikasi proyek konstruksi dimana drainase merupakan bagian dari proyek pembangunan rumah tinggal yang memiliki kendala waktu dan biaya penyelesaian. Proyek pemasangan di Perumahan Cengkong ini dikerjakan oleh CV. XYZ sebagai kontraktor yang andal. Untuk menyelesaikan proyek tersebut, CV. XYZ membutuhkan waktu 60 hari kerja (2 bulan) untuk menyelesaikan proyek dengan target 2 x 145,00 m3 dengan tinggi drainase 0,90 m.
Aktivitas pembangunan drainase tersebut perlu dilakukan dengan waktu yang sesingkat mungkin [12].
Dengan demikian, analisis percepatan proyek sebaiknya dilakukan dengan pendekatan CPM-PERT[13].
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui waktu yang optimal dari proyek pembangunan Drainase sehingga meminimalisir keterlambatan proyek dan bisa dijadikan acuan dalam evaluasi tingkat efektivitas dan efisiensi penyelesaian proyek.
2. Metode Penelitian
Adapun maksud dari setiap tahapan pada Gambar 1 yaitu sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah referensi yang relevan terkait dengan perencanaan pembangunan proyek. Pada studi literatur ini, peneliti mengumpulkan data dan mempelajari referensi yang relevansi dengan penelitian yaitu dengan analisa menggunakan metode CPM-PERT dan Network.
4783
Gambar 1. Flowchart penelitian b. Studi Lapangan
Merupakan suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan data dengan cara pengamatan dan wawancara secara langsung untuk memperoleh hasil yang relevan. Studi lapangan ini diambil di proyek pembangunan Drainase di perumahan cengkong oleh CV XYZ.
c. Pengumpulan data
Penelitian dilakukan secara kuantitatif di proyek pembangunan perumahan pada bulan Oktober- November 2022 dengan data yang diambil adalah data sekunder. Data yang diperlukan adalah data RAB proyek pembangunan drainase dengan dimensi 2 x 145,00 M3 dan tingginya 0,90 M. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap proyek pembangunan, wawancara dan hasil brainstorming dengan orang-orang yang bertanggung jawab dalam proyek pembangunan.
d. Pengolahan data
1. Critical Path Method
Metode CPM mengidentifikasi jalur kritis yang terdapat pada suatu aktivitas proyek. Adapun langkah – langkah penyusunan Metode CPM menurut [14], yaitu:
a) Menentukan urutan aktivitas dalam proyek, termasuk aktivitas sebelumnya dan selanjutnya, nilai ES, EF, LS, dan LF, serta lamanya waktu penyelesaian.
b) Mengatur acara dalam perencanaan network planning.
c) Tentukan jalur kritis dengan perhitungan maju dan mundur.
d) Melakukan perhitungan Total Float (Total Float = LS – ES atau Total Float = LF – EF) apabila nilai float yang sama dengan nol, maka jalur tersebut yang termasuk dalam lintasan kritis.
e) Estimasi waktu penyelesaian proyek diperoleh dari hasil perhitungan waktu pada jalur kritis dengan nilai durasi terbesar.
f) Menghitung nilai penyelesaian baku (z) dengan menggunakan rumus 𝑧 =𝑚−𝑡𝑒
𝑠 (1)
g) Menentukan probabilitas penyelesaian proyek dari nilai z yang telah dihitung kemudian melihat tabel distribusi normal untuk menentukan nilai dari probabilitas tersebut.
2. Program Evaluation And Review Technique
Metode PERT bertujuan bertujuan untuk mengecilkan terjadinya keterlambatan, gangguan dan mengatur semua aktivitas yang sedang dijalankan sehingga dapat mempercepat penyelesaian proyek [15].
Langkah – langkah penyusunan Metode PERT menurut [8] yaitu:
Studi Literatur - Manajemen Proyek - CPM
- PERT
Identifikasi data
Pengumpulan data
- Informasi kondisi nyata objek yang di teliti - Data RAB proyek Pembangunan Drainase
Studi Lapangan - Pengamatan - wawancara kepala proyek
Pengolahan data Melakukan pengolahan dengan metode CPM-PERT dan Network
Analisa dan Evaluasi - Analisa Jalur Kritis Proyek pembangunan - Probabilitas penyelesaian proyek pembangunan
Mulai
4784
a) Merancang jaringan kerja dari proyek.
b) Meramalkan estimasi estimasi waktu dari 3 kali yaitu; waktu optimis; waktu yang paling mungkin (m); dan waktu pesimis (b).
c) Menghitung nilai expected time(te), varians (var), dan standar deviasi proyek (s). Adapun rumus dari masing-masing perhitungan yaitu:
𝑡𝑒 =𝑎+4𝑚+𝑏
6 (1)
𝑠 =𝑏 − 𝑎
6 (2)
𝑣𝑎𝑟(𝑠2) = (𝑏 − 𝑎
6 )2 (3)
d) Menentukan jalur kritis dari perhitungan estimasi 3 waktu.
Menentukan waktu penyelesaian expected time (te), varians (var), dan standar deviasi (s) dari jalur kritis proyek
3. Network Planning
Menurut [10] Ketika menerapkan metode CPM, model jaringan AON lebih efektif menggambarkan semua informasi yang terkandung dalam proyek, sehingga jaringan AON lebih banyak digunakan dalam desain perencanaan jaringan. Adapun node tersebut yaitu seperti Gambar 2. Contoh persamaan matematik:
𝑃𝑠𝑖𝑗= 𝑃𝑠+ 𝐶𝑠𝑖𝑗 ( 1 )
Gambar 2. Node Network AON Keterangan:
A = kode aktivitas D = durasi aktivitas
ES = Earliest Start, yaitu waktu paling awal dari terjadinya aktivitas.
EF = Earliest Finish, yaitu waktu paling awal penyelesaian suatu aktivitas.
LS = Latest Start, yaitu waktu paling akhir terjadinya aktivitas.
LF = Latest Finish, yaitu waktu paling akhir penyelesaian suatu aktivitas.
e. Analisa dan Evaluasi
Setelah dilakukan analisis terhadap pembangunan proyek yang sedang berlangsung, selanjutnya dilakukan analisis lanjutan dengan menggunakan metode CPM-PERT dan network. Kemudian setelah itu, melakukan usulan perbaikan terhadap kontrak waktu kerja atau penjadwalan proyek yang ada berdasarkan dari CV XYZ.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Critical Path Method
Proyek Pembangunan Drainase dusun Cengkong III, Desa Cengkong akan dilaksanakan dengan kontrak kerja selama 60 hari oleh CV. XYZ. RAB yang diperoleh dari wawancara dan observasi lapangan adalah pada Tabel 1.
Tabel 1. RAB proyek pembangunan drainase No. Kode
Aktivitas Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah harga
Umum
1. A Mobilisasi LS 1
25,865,000.00
25,865,000.00 Drainase
2. B Galian Untuk Drainase 145
307,700.00
44,616,500.00 ES KD EF
S
LS D LF Aktv.
𝑀3
4785
No. Kode
Aktivitas Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah harga Drainase dan saluran air
3. C Pemasangan batu 145
262,500.00
38,062,500.00 Pekerjaan tanah
4. D Pengukuran dan
pematokan 145
135,570.00
19,657,650.00 Struktur
5. E pemecahan batu ton 5
3,219,000.00
16,095,000.00 pengerasan Drainase
6. F plester 50
287,100.00
14,355,000.00
7. G pengacian kg 100
303,090.00
30,309,000.00
Total Anggaran Proyek
188,960,650.00 Sumber: Data penelitian, 2022
Setelah diketahui RAB dari proyek pembangunan ini maka bisa diketahui bahwa Network Planning dari aktivitas proyek ini yaitu seperti Gambar 3.
Gambar 3. Network planning proyek pembangunan drainase Sumber: Data penelitian, 2022
Setelah diagram perencanaan jaringan diketahui, perhitungan forward pass dan back pass dilakukan untuk menentukan aktivitas yang memiliki kriteria jalur kritis. Adapun tabel perhitungannya yaitu seperti Tabel 2.
Tabel 2. Perhitungan critical path method forward pass dan backward pass Kode
Aktivitas
Aktivitas Pendahulu
Waktu (hari)
Forward Pass Backward Pass Total Float
ES EF LS LF
A - 5 0 5 0 5 0
B A 10 5 15 5 15 0
C B 3 15 18 15 18 0
D C 12 18 30 18 30 0
E D,C 8 18 26 22 30 4
F D,E 10 30 40 30 40 0
G F 12 40 52 40 52 0
Sumber: Data penelitian, 2022
Setelah melakukan perhitungan Tabel 2 maka dibentuk suatu Network Planning sehingga dapat diketahui jalur dari lintasan kritis yang telah diperhitungkan sebelumnya. Adapun Network Planning tersebut yaitu seperti Gambar 4.
D S
12
A B C F G
S S S S S
5 10 3 10 12
E S
8
Mobil Galian Patok
Pecah
Pasang
Plester Aci
𝑀3
𝑀2
𝑘𝑔
4786
Gambar 4. Jalur kritis proyek pembangunan drainase Sumber: Data penelitian, 2022
Dapat diketahui berdasarkan penerapan Metode Critical Path Method (CPM) lintasan kritis yang terjadi pada proyek pembangunan drainase ini yaitu berada pada aktivitas kode A – B – C – D – F – G dengan durasi waktu selama 52 hari. Hasil ini lebih cepat 8 hari dibanding estimasi yang ditetapkan perusahaan yaitu selama 60 hari.
3.2. Program Evaluation dan Review Technique
Pada metode PERT ini menggunakan 3 estimasi waktu yaitu estimasi waktu optimis (a), estimasi waktu paling mungkin (m), dan estimasi waktu pesimis (m). Waktu pada perhitungan PERT ini didapat dari hasil perkiraan waktu pada periode sebelumnya (historical data). Adapun setelah diketahui aktivitas pada proyek pembangunan drainase berdasarkan estimasi waktunya maka dapat dilakukan perhitungan berdasarkan metode Program Evaluation and Review Technique (PERT) untuk mengetahui expected time (te), standar deviasi (s) dan Varians yaitu seperti Tabel 3.
Tabel 3. Perhitungan Expected time (te), Standar Deviasi (s) dan Varians (var) Kode
Aktivitas
Aktivitas Pendahulu
Estimasi Waktu Penyelesaian (Hari)
Te S V
(S2)
a m b
A - 3 5 6 4.833 0.5 0.25
B A 8 10 12 10 0.667 0.444
C B 2 3 4 3 0.333 0.111
D C 9 12 14 11.83 0.833 0.694
E C 6 8 10 8 0.667 0.444
F D,E 8 10 12 10 0.667 0.444
G F 10 12 14 12 0.667 0.444
Sumber: Data penelitian, 2022
Diketahui bahwa lintasan kritis yang didapat pada proyek pembangunan drainase ini yaitu A – B – C – D – F – G, maka untuk menghitung probabilitas proyek dapat dilaksanakan secara keseluruhan yaitu:
Expected time (te)
𝑡𝑒𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿= 𝑡𝑒𝐴+ 𝑡𝑒𝐵 + 𝑡𝑒𝐶 + 𝑡𝑒𝐷 + 𝑡𝑒𝐹 + 𝑡𝑒𝐺
= 4,833 + 10 + 3 + 8 + 10 + 12
= 51,7 ℎ𝑎𝑟𝑖 Varians kegiatan kritis
𝑉(𝑆2)𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 𝑉(𝑆2)𝐴 + 𝑉(𝑆2)𝐵 + 𝑉(𝑆2)𝐶 + 𝑉(𝑆2)𝐷 + 𝑉(𝑆2)𝐹 + 𝑉(𝑆2)𝐺
= 0,25 + 0,444 + 0,111 + 0,694 + 0,444 + 0,444
= 2,388
Standar Deviasi varians proyek 𝑠 = √𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 = √2,388 = 1,5456
18 D 30 0 18 12 30
0 A 5 5 B 15 15 C 18 30 F 40 40 G 52
0 0 0 0 0
0 5 5 5 10 15 15 3 18 30 10 40 40 12 52
18 E 26 4 22 8 30
Plester Aci
Pasang Pecah
Mobil Galian Patok
4787
Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai deviasi normal dari durasi perkiraan perusahaan yaitu selama 60 hari, maka:
𝑧 =𝑚 − 𝑡𝑒
𝑠 =60 − 51,7
1,5456 = 3,48
Dari hasil perhitungan deviasi normal didapat nilai sebesar 3,48. Kemudian merujuk pada tabel distribusi z normal perusahaan memperoleh probabilitas sebesar 0,9997 yang artinya perusahaan dapat menyelesaikan proyek pembangunan drainase di Dusun Cengkong III ini yaitu sebesar 99,97%
4. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan dari kajian yang dilakukan pada proyek pembangunan drainase di dusun Cengkong III, desa Cengkong yaitu dengan menggunakan metode jalur kritis pada penyelesaian proyek pembangunan drainase ini diperoleh jalur kritis, yaitu kode aktivitas A - B - C - D - F - G dengan lead time optimal 52 hari. Hasil ini menjadikan proyek lebih efektif karena estimasi awal yang ditetapkan oleh perusahaan dalam melaksanakan proyek pembangunan ini yaitu selama 60 hari tanpa menggunakan metode.
Pada aktivitas jalur kritis harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan agar tidak terjadi pelambatan penyelesaian proyek dan tidak mengganggu aktivitas lainnya. Dengan menggunakan penerapan metode Program Evaluation and Review Technique didapat expected time dari proyek pembangunan ini yaitu selama 51,7 hari berdasarkan jalur kritis yang telah diketahui sebelumnya dari metode Critical Path Method. Pada kedua metode ini didapat waktu penyelesaian optimal yang sama apabila dibulatkan yaitu selama 52 hari, sehingga berdasarkan metode PERT probabilitas penyelesaian proyek pembangunan drainase dapat dilaksanakan yaitu sebesar 99,97%.
5. Referensi
[1] S. Setiawati, Syahrizal, dan A. D. Rezky, “Penerapan Metode CPM Dan PERT Pada Penjadwalan Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Rehabilitasi / Perbaikan Dan Peningkatan Infrastruktur Irigasi Daerah Lintas Kabupaten/Kota D.I Pekan Dolok),” J. Tek. Sipil USU, vol. 6, no. 1, pp. 1–14, 2017, [Online]. Available: https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jts/article/viewFile/16596/7011
[2] E. V. Iramutyn, “Optimasi Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash Program (Studi Kasus : Proyek Pemeliharaan Gedung Dan Bangunan Rumah Sakit Orthopedic Prof. Dr. Soeharso Surakarta).,”
Skripsi UNS, 2010.
[3] F. R. Karina Tika, “Estimasi Biaya Dan Penjadwalan Proyek Konstruksi CV.Istomu Menggunakan Metode CPM,” Politek. Negeri Malang, vol. 2015, pp. 172–174, 2015.
[4] E. Dannyanti, “Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan Metode PERT dan CPM (Studi Kasus Twin Tower Building Pasca Sarjana Undip),” Univ. Diponegoro, p. 10, 2010.
[5] I. dan L. Widiasanti, Manajemen Konstruksi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
[6] B. F. Sakinah, Hasyim, Hamzah M., Unas, Saifoe El, “Analisis Penyebab Keterlambatan Pada Pekerjaan Konstruksi Jalan Kabupaten Lombok Tengah Dengan Metode Analisa Faktor,” Univ.
Brawijaya, 2015.
[7] O. L. Khofiyah dan I. A. A. Angreni, “Pengaruh Pembebasan Tanah terhadap Keterlambatan Proyek Pembangunan Jalan Tol Studi Kasus: Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi II B,” Media Komun. Tek.
Sipil, vol. 25, no. 2, p. 191, 2020, doi: 10.14710/mkts.v25i2.20048.
[8] S. M. Khoiroh, “Mengoptimalkan Crashing Project Pemasangan Saluran Rumah Di Perumahan X Dengan Pendekatan CPM-PERT,” Heuristic, vol. 15, no. 01, pp. 39–48, 2018, doi:
10.30996/he.v15i01.1518.
[9] Eva Dewi Yusdiana dan Inne Satyawisudarini, “Penerapan Metode Pert Dan Cpm Dalam Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Paving Untuk Mencapai Efektivitas Waktu Penyelesaian Proyek,” Manaj. dan bisnis, vol. 2, no. 3, pp. 1–13, 2018.
[10] A. M. Lubis, E. Suhendar, dan P. Suharmanto, “Optimasi Penjadwalan Proyek Pembangunan Jalan Tol Becakayu Seksi 1BC Dengan Menggunakan Metode CPM dan PERT,” J. SEOI - Fak. Tek.
Univ. Sahid Jakarta, vol. 3, no. 2, pp. 75–89, 2021.
4788
[11] A. Ratih, Ratih, Zakia, Sari, dan Dewi Purnama “Upaya Percepatan Waktu Penyelesaian pada Proyek Peningkatan Jalan Menggunakan Metode CPM dan Pert,” Univ. Teuku Umar, vol. 4, no. 1, pp. 85–91, 2022.
[12] R. Setiawan, “Meningkatkan Efisiensi Dan Efektifitas Jalan Tol Tebangi Besar-Kayu Agung,”
Juminten J. Manaj. Ind. dan Teknol., vol. 2(1), no. 01, pp. 132–143, 2021.
[13] L. Lugina, S. Agustian, dan C. S. Geraldo, “Penerapan Metode Project Evaluation adn Review Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM) terhadap Pembangunan Gedung,” J. Pendidik.
Tambusai, vol. 6, pp. 880–888, 2022.
[14] R. Fitrianto dan D. T. Sumarningsih, “Penjadwalan Proyek Konstruksi Dengan Metode Penjadwalan PDM (Precedence Diagram Method) Dan Perhitungan Waktu Dengan PERT (Program Evaluation And Review Technique) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung TK Sultan Agung-UII Tahap II, Nglanjaran, Sleman),” Univ. Islam Indones., 2016.
[15] J. G. Putra dan J. Sekarsari, “Analisis Penjadwalan Proyek Gedung Bertingkat Dengan Metode Pert Dan M-Pert Menggunakan Simulasi Monte Carlo,” JMTS J. Mitra Tek. Sipil, vol. 3, no. 3, p. 533, 2020, doi: 10.24912/jmts.v3i3.8395.