• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAS VII SMP NEGERI 2 PENGADEGAN LINGKUP MATERI Evi Sri Subekti S.Pd. dan Fiki Meliawati Dewi, S.Pd.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KELAS VII SMP NEGERI 2 PENGADEGAN LINGKUP MATERI Evi Sri Subekti S.Pd. dan Fiki Meliawati Dewi, S.Pd."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

2021 Evi Sri Subekti S.Pd. dan Fiki Meliawati Dewi, S.Pd.

KELAS VII

SMP NEGERI 2 PENGADEGAN

LINGKUP MATERI

SENI RUPA

- Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda - Menggambar Ragam Hias

SENI MUSIK

- Menyanyi dengan Satu Suara (unison) - Memainkan Alat Musik Sederhana SENI TARI

- Ruang, Waktu, dan Tenaga pada Gerak Tari

- Level Gerak Tari

(2)

1 | S B K 7 SENI BUDAYA

SENI RUPA

Peta Kompetensi Pembelajaran

MENGGAMBAR FLORA, FAUNA, DAN ALAM BENDA

Di bawah ini ada beberapa gambar burung yang sering digambar menjadi objek atau motif baik pada ukiran kayu maupun motif batik di atas kain. Perhatikan beberapa gambar berikut.

Setelah kalian mengamati gambar di atas, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini.

1. Apa perbedaan dua gambar flora diatas?

2. Apa perbedaan dua gambar fauna diatas?

3. Apa perbedaan dua gambar alam benda diatas?

Bandingkan hasil kerjaan kamu dengan paparan berikut!

A. Pengertian Menggambar

Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan.

Menggambar tidak hanya melibatkan aktivitas fisik semata tetapi juga mental. Aktivitas fisik berhubungan dengan keterampilan menggunakan peralatan menggambar sedangkan mental berhubungan dengan rasa, karsa, dan daya cipta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui menggambar manusia dapat menyampaikan gagasan, ide, serta simbol sebagai salah satu bentuk ekspresi. Jadi menggambar merupakan salah satu sarana untuk mengekspresikan diri.

(3)

2 | S B K 7 B. Objek Menggambar

Menggambar tidak hanya mengandalkan imajinasi tetapi juga terkadang memerlukan objek.

Alam semesta merupakan objek yang tidak akan pernah habis untuk digambar. Kekayaan flora, fauna, dan alam benda merupakan objek yang dapat digambar. Keindahan flora, fauna, dan alam benda merupakan sumber inspirasi dan eksplorasi dalam menggambar.

C. Komposisi

Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu simetris dan asimetris.

Komposisi simetris menunjukkan bahwa objek dibagian kanan bidang gambar sama atau mirip dengan objek dibagian kiri gambar. Komposisi asimetris menunjukkan bahwa objek di bagian kanan bidang gambar tidak sama atau tidak mirip dengan objek dibagian kiri bidang gambar tetapi terkesan menunjukkan keseimbangan. Benda yang berwarna gelap memiliki kesan lebih berat daripada benda yang berwarna terang. Berikut contoh komposisi dalam menggambar.

Gambar 1.1 Komposisi Simetris Gambar 1.2 Komposisi Asimetris D. Teknik Menggambar

Beberapa tahapan yang harus dilakukan pada saat menggambar sebagai berikut.

1. Mengetahui bentuk dasar dari objek yang akan digambar.

2. Mengetahui bagian-bagian dari objek gambar.

3. Menyusun atau menyambung bagian per bagian menjadi gambar yang utuh.

4. Memberikan dimensi gelap terang baik hitam putih atau berwarna.

5. Memberi kesan untuk latar belakang.

Pertama kali menggambar sebaiknya jangan tergesa untuk memiliki kemiripan sesuai dengan objek yang digambar. Mulailah berlatih dari bentuk flora, fauna, dan benda buatan manusia yang paling sederhana dan bisa digambar. Berikut teknik dalam menggambar flora, fauna, dana alam benda.

1. Teknik Menggambar Flora

Flora memiliki banyak jenis dan bentuknya. Bagian-bagian flora dapat digunakan sebagai objek gambar, misalnya bentuk daun, bunga, dan buah. Bagian-bagian flora ini dapat digambar secara terpisah atau digabung menjadi satu rangkaian. Menggambar bunga kamboja dan bunga mawar memiliki

(4)

3 | S B K 7 teknik yang berbeda walaupun sama-sama jenis bunga. Perbedaan ini disebabkan karakteristik kelopak bunga yang berbeda. Perhatikan langkah-langkah menggambar bunga kamboja dan bunga mawar di bawah ini.

Gambar 1.3 Teknik Menggambar Bunga Kamboja

Gambar 1.4 Teknik Menggambar Bunga Mawar 2. Teknik Menggambar Fauna

Fauna (hewan) memiliki jenis yang berbeda-beda. Setiap hewan memiliki bentuk badan berbeda- beda. Kamu bisa menggambar hewan mulai dari badannya, lalu kepala, kaki atau cakarnya. Sketsa berupa bentuk-bentuk geometris akan membantu dan mempermudah dalam menggambar hewan.

Perhatikan contoh langkah-langkah menggambar itik berikut.

Gambar 1.5. Langkah Menggambar Itik

(5)

4 | S B K 7 3. Teknik Menggambar Alam Benda

Menggambar alam benda disebut juga menggambar bentuk. Alam benda dapat terdiri atas benda buatan manusia dan benda yang sudah terbentuk dari alam. Pada saat menggambar bentuk, sebaiknya kamu memperhatikan hal-hal berikut ini.

a. Proporsi bentuk benda yang akan digambar.

b. Komposisi dalam meletakkan benda.

c. Cahaya yang menyinari objek gambar dan akan membentuk bayangan.

d. Penggunaan arsiran atau warna yang akan membentuk kesan bidang tiga dimensi.

e. Penggunaan latar belakang (background).

E. Alat dan Media Gambar

Beberapa macam alat dan media gambar sebagai berikut.

1. Pensil

Pensil dibedakanmenjadi dua jenis, yaitu pensil dengan tanda ”H” dan ”B”. Pensil H memiliki sifat keras dan cocok digunakan untuk membuat garis yang tipis. Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan untuk membuat garis tebal atau hitam pekat. Pensil H dan pensil B dibedakan dari segi tingkat kekerasan dan kepekatan hasilnya. Pensil H dan pensil B diberi tanda angka untuk membedakan jenisnya. Untuk pensil B, makin besar angkanya makin lunak sifatnya dan makin pekat hasil goresannya. Untuk pensil H, makin besar angkanya, makin keras sifatnya dan makin tipis hasil goresannya.

2. Pensil Warna

Pensil warna memiliki variasi warna yang banyak menghasilkan warna lembut. Peserta didik bisa menggunakan pensil warna untuk mewarnai gambar dengan cara gradasi, yaitu pemberian warna dari arah gelap berlanjut ke arah lebih terang atau sebaliknya.

3. Krayon

Bentuk krayon ada dua jenis yaitu pensil dan batangan. Kedua jenis bentuk krayon ada yang berbahan lunak dan ada yang berbahan keras. Krayon dengan bahan lunak tidak banyak mengandung minyak sehingga dapat dibalurkan dengan menggunakan tangan. Kesan warna yang dihasilkan dari kedua jenis krayon ini dapat menimbulkan kesan lembut maupun cerah.

4. Pulpen (ballpoint)

Selain digunakan untuk menulis, bolpoin juga dapat digunakan untuk menggambar. Gambar yang dihasilkan memiliki karakter kuat dan umumnya berupa arsiran

5. Kertas Gambar

Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas berwarna netral(putih, abu-abu, atau coklat) dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang dapat digunakan dengan berbagai alat gambar misalnya kertas padalarang. Pastel khususnya memerlukan kertas dengan permukaan agak kasar, misalnya kertas karton.

(6)

5 | S B K 7 SENI MUSIK

MENYANYI SECARA UNISONO Perhatikan lagu berikut!

Setelah kalian mengamati partitur lagu Dari Sabang Sampai Merauke di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.

1.

Dapatkah kamu membaca notasi angka atau notasi balok lagu Dari Sabang Sampai Merauke?

2.

Jika kamu sudah bisa menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke, apakah lagu yang kamu nyanyikan sesuai dengan partitur atau teks lagunya?

Bandingkan hasil kamu dengan paparan berikut!

A. Bernyanyi Secara Unisono

Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono.

B. Teknik Vokal dan Organ Suara Manusia

Beberapa macam teknik vokal yang harus diperhatikan dan dikuasai oleh seseorang penyanyi antara lain:

1. Artikulasi yaitu pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.

(7)

6 | S B K 7 2. Intonasi yaitu tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.

3. Phrasering yaitu aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

4. Pernapasan

Pada prinsipnya teknik pernapasan dalam teknik vokal dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

a. Pernapasan perut

Teknik pernapasan perut dilakukan dengan menggunakan bantuan otot-otot diafragma. Pada saat menarik napas otot-otot diafragma yang semula melengkung ke atas berkontraksi menjadi agak datar, sehingga perut membesar sedangkan rongga dada tak berubah , akibatnya tekanan udara dalam rongga mengecil dan masuk ke dalam paru-paru. Sebaliknya pada saat menghembuskan napas otot- otot diafragma mengendur dan menjadi cekung kembali , sehingga rongga dada mengecil dan udara tertakan keluar.

b. Pernapasan dada

Pernapasan dada dilakukan dengan membusungkan dada ketika menarik napas. Pernapasan dada terjadi pada saat kita menarik napas dalam-dalam, sebab pada saat seperti itu otot-otot tulang rusuk berkontraksi dan terangkat , yang mengakibatkan rongga dada menjadi besar, sedangkan rongga perut menyempit sehingga volume udara meningkat dan dapat menampung udara lebih banyak dari biasanya. Kelebihan menggunakan pernapasan dada adalah sangat efektif untuk menyuarakan nada- nada tinggi, namun dalam membentuk vokal pernapasan ini kurang baik karena menimbulkan rasa cepat lelah, akibatnya suara tidak stabil dan terputus-putus.

c. Pernapasan diafragma

Pernapasan diafragma disebut juga dengan pernapasan rongga perut, yaitu melakukan pernapasan dengan mengembangkan rongga perut atau diafragma. Teknik pernapasan yang paling banyak berperan dan tepat digunakan dalam bernyanyi adalah pernapasan diafragma. Cara ini merupakan pernapasan yang optimal untuk menyanyi karena akan menghasilkan napas yang panjang, ringan, santai sehingga produksi suara lebih baik.

5. Sikap Badan

Pada saat menyanyi sikap badan diusahakan berdiri tegak , tidak kaku, santai (tidak tegang), bahu agak ditarik ke belakang , kepala menghadap ke muka, dan pandangan mata mengarah pada dirigent. Apabila waktu menyanyi dilakukan pada posisi duduk , sikap badan sama dengan posisi berdiri, lengan ditekuk sedangkan telapak tangan diletakan di atas paha. Sikap tersebut dilakukan sejak awal hingga berakhirnya menyanyikan lagu.

6. Pembawaan atau Interpretasi

Interpretasi adalah suatu konsep tentang isi dan makna suatu karya musik yang diperoleh sebagai sebagai hasil upaya pengamatan dan study yang mendalam atas karya tersebut dengan maksud untuk diungkapkan di dalam penyajiannya.

(8)

7 | S B K 7 SENI TARI

Peta Kompetensi Pembelajaran

Mari pahami materi berikut!

A. Pengertian Seni Tari

Berikut ini dikemukakan pengertian Seni Tari oleh beberapa tokoh, diantaranya:

1. B.P.H. Soeryodiningrat. “Tari adalah gerak tari seluruh anggota badan yang selaras dengan bunyi musik (gamelan), diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari.”

2. Drs. Soedarsono. “Tarian adalah ekspresi manusia melalui gerak ritmis yang indah”.

3. Raden Mas Wisnoe Wardhana. “Tari adalah ekspresi gerak dengan media tubuh manusia.”

4. Yulianti Parani. “Tari adalah gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruhnya dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresti atau ide tertentu.”

5. Curt Sachs. “Tari adalah gerak ritmis.”

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam tari terkandung unsur-unsur : gerak tubuh, ritme (irama), bentuk (pola), dan ruang (space).

B. Jenis Tari

Berdasarkan latar belakang munculnya seni tari di Indonesia dikelompokan menjadi tiga, yaitu:

a. Tari Daerah ( Tari Rakyat)

Tari daerah yaitu tarian yang lahir dari masyarakat biasa sebagai lambang kegembiraan dan rasa suka cita. Pada tarian ini tidak memiliki aturan-aturan yang tertulis dan baku sehingga bentuk tariannya sangat bervariasi.

b. Tari Tradisional (Tari Klasik)

Tari tradisional yaitu tarian yang lahir dari dalam keraton (Jawa) ataupun dari kaum bangsawan. Tari tradisional disebut juga tari klasik. Tarian klasik (tradisional) dikembangkan secara turun- temurun di lingkungan keraton sehingga tarian jenis itu memiliki aturan-aturan yang tertulis.

c. Tari Kreasi Baru (Modern)

Tari kreasi baru merupakan jenis tarian yang tidak terikat oleh aturan-aturan tradisi ataupun daerah tertentu. Tarian ini diciptakan dengan ide dan konsep yang baru.

(9)

8 | S B K 7 Berdasarkan Jumlah Penari yang membawakan, tari dikelompokan menjadi tiga, yaitu:

a. Tari Tunggal, yaitu tari yang dibawakan oleh seorang penari.

b. Tari Berpasangan, yaitu tari yang dibawakan oleh sepasang penari.

c. Tari Kelompok, yaitu tarian yang dibawakan oleh lebih dari dua penari.

C. Pengertian Gerak Tari

Setiap tari memiliki ragam gerak yang berbeda-beda. Meskipun ragam gerak yang dimiliki berbeda akan tetapi setiap tari memiliki kesamaan yaitu gerakannya membutuhkan ruang, waktu, dan tenaga.

Negeri kita memiliki keragaman gerak tari yang berbeda-beda. Keragaman tersebut merupakan kekayaan budaya sebagai hasil cipta karsa manusia.

1. Elemen Dasar Tari

Elemen dasar tari adalah gerak yang terdiri dari ruang, waktu, dan tenaga. Gerak pada tari akan berbeda dengan gerak yang dilakukan sehari-hari. Gerak pada tari dilakukan secara ritmis dan memiliki makna, sedangkan gerak sehari-hari lebih menekankan pada gerak yang fungsional.

a. Ruang

Ruang dalam gerak merupakan efek yang ditimbulkan akibat gerak yang dilakukan. Jika kita melakukan gerakan di tempat tanpa berdiri berarti kita melakukan gerak di ruang pribadi, tetapi jika kita bergerak berpindah tempat maka kita melakukan gerak di ruang umum gerak di dalam ruang dapat dilakukan sendiri, berpasangan, atau berkelompok.

b. Waktu

Waktu dalam gerak merupakan satuan irama dari gerak yang dilakukan. Setiap gerak yang dilakukan baik gerak estetis maupun gerak fungsional (misalnya berjalan) membutuhkan waktu. Jika jarak yang ditempuh dekat maka waktu yang diperlukan lebih sedikit dibandingkan dengan jarak yang jauh.

Perbedaan cepat atau lambatnya gerak berhubungan dengan tempo. Jadi tempo merupakan cepat atau lambatnya gerak yang dilakukan. Gerak tari juga memiliki tempo. Fungsi tempo pada gerak tari untuk memberikan kesan dinamis sehingga tarian enak untuk dinikmati.

c. Tenaga

Tenaga dalam gerak merupakan satuan kekuatan yang dikeluarkan dalam melakukan gerak.

Setiap kita melakukan gerak pasti memerlukan tenaga, demikian pula jika kita melakukan gerak pada tari.

Penggunaan tenaga dalam gerak meliputi:

1) Intensitas, yang berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak. Jika gerak yang dilakukan memiliki intensitas tinggi tentu saja memerlukan tenaga yang kuat dan sebaliknya, gerak dengan intensitas rendah memerlukan tenaga yang lemah atau sedikit.

2) Aksen/ tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras.

(10)

9 | S B K 7 3) Kualitas berkaitan dengan cara penggunaan atau penyaluran tenaga.

2. Ragam Gerak Tari

Dalam tari gerak tubuh merupakan unsur yang paling utama. Gerak tubuh tersebut dapat berupa gerak bagian-bagian tubuh tertentu saja (misalnya gerak kepala, gerak kaki, gerak tangan, gerak jari tangan, gerak pinggul, gerak alis, dan bola mata) atau keseluruhan tubuh.

Berikut ini beberapa contoh ragam gerak yang terdapat pada tarian dari daerah Jawa : a. Ragam Gerak Leher, tolehan yaitu menoleh ke kanan/ ke kiri setengah memutar.

b. Ragam gerak tangan, terdiri dari beberapa gerakan berikut ini :

1) Nyemprit, yaitu posisi ujung ibu jari bertemu dengan ujung jari telunjuk.

2) Ulap-ulap menggerakan jari-jari tangan di atas kepala.

3) Ngithing, yaitu posisi ujung ibu jari bertemu dengan ujung jari tengah.

4) Ukel , memutar pergelangan tangan posisi jari ngithing.

5) Ledhang , yaitu gerakan tangan melambai (seperti orang berjalan).

6) Kebyok, yaitu melakukan gerakan tangan dengan menggunakan selendang yang dihentakan pada pergelangan tangan sehingga menyangkut.

c. Ragam Gerak Kaki, terdiri dari beberapa gerakan berikut ini : 1) Lumaksono, gerak kaki orang berjalan.

2) Slisik, gerak kaki berjalan dengan ujung tepak kaki (jinjit).

3) Kengser, yaitu gerakan kaki bergeser ke samping dengan bentuk gerakan menggeser ujung telapak kaki dan tumit (buka tutup) secara bergantian.

4) Gejuk, yaitu menghentakkan ujung depan telapak kaki di belakang tungkai kaki sebelahnya yang menapak.

D. Fungsi Tari

Fungsi tari dalam kehidupan di masyarakat antara lain:

1. Sebagai sarana upacara adat, contoh tari Fualo, tari Faguele.

2. Sebagai sarana ibadah.

3. Sebagai sarana pergaulan, contoh Tari Tayub, Tari Nanda, Tari Manduda.

4. Sebagai tontonan atau pertunjukan, contoh Tari Ondel-Ondel, Tari Jathilar.

SMP N 2 Pengadegan

Kelas VII

(11)

10 | S B K 7 SENI RUPA

RAGAM HIAS

A. Pengertian Ragam Hias

Ragam hias atau ornamen merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah berkembang sejak zaman prasejarah. Ada ragam hias memiliki makna simbolis karena mengandung nilai-nilai budaya masyarakat pendukungnya. Menggambar ragam hias dapat dilakukan dengan stilasi (penggayaan) dengan menyederhanakan bentuk objek yang menjadi sumbernya dengan pertimbangan keindahan.

Selain itu, gambar hias juga harus disesuaikan dengan fungsinya.

B. Motif Ragam Hias

Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris.

1. Ragam Hias Flora

Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia.

Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.

2. Ragam Hias Fauna

Bentuk motif animal dapat dibuat berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ragam hias, motif hias animal bisa digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna di daerah tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir. Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.

3. Ragam Hias Geometri

Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

4. Ragam Hias Figuratif

Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu.

C. Pola Ragam Hias

Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan. Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi

(12)

11 | S B K 7 empat, zig zag, garis silang, segitiga, dan lingkaran. Pola bidang tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris adalah dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tidak beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.

D. Teknik Menggambar Ragam Hias

Pada saat kamu ingin menggambar ragam hias Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar. Persiapkan alat dan media gambar. Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat. Buat sketsa disalah satu kotak/bidang yang telah dibuat sebelumnya. Buat bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain.Warnai gambar.

1. Menggambar Ragam hias Flora

Ragam hias flora dapat kamu lihat di berbagai macam benda atau barang. Gambar ragam hias flora memiliki bentuk dan pola yang beraneka ragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam hias flora dengan ciri khasnya masingmasing. Kamu sekarang bisa menggambar ragam hias dengan mudah.

Kamu bisa menggunakan pola pengulangan maupun sulur-suluran. Ragam hias dapat diambil dari objek daun tunggal, lalu dapat distilasi sesuai dengan imajinasi dan kreativitasmu.

2. Menggambar Ragam hias Fauna

Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias fauna sebagai berikut. a) Tentukan jenis fauna yang akan dibuat gambar ragam hiasnya. b) Buatlah pola gambar ragam hiasnya. c) Berilah warna pada hasil gambar ragam hiasnya.

3. Menggambar Ragam hias Geometris

Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometri, misalnya segitiga, segi empat, dan lingkaran. Penggunaan motif geometris dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris.

4. Menggambar Ragam hias Manusia

Motif hias figuratif menggunakan motif manusia yang digambar dengan penggayaan tertentu.

Motif hias ini misalnya digunakan pada karya tekstil maupun karya kayu, yang dibuat dengan teknik menggambar atau mengukir. Motif manusia misalnya ditemukan di Jawa, Bali, dan Papua.

(13)

12 | S B K 7 SENI MUSIK

A. Pengertian Musik Ansambel

Kata “ansambel” berasal dari bahasa perancis “ensemble” yang berarti bersama-sama.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa Musik Ansambel adalah permainan musik yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok pemusik dengan menggunakan satu atau beberapa jenis alat musik.

B. Jenis-jenis Alat Musik

1. Alat Musik Berdasarkan Fungsinya

Berdasarkan fungsinya alat musik dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu : a. Alat Musik Melodis, yaitu alat musik yang memiliki nada.

Alat musik jenis ini berfungsi membawakan rangkaian melodi lagu atau alunan melodi sesuai dengan notasinya. Contohnya seruling, terompet, harmonika, flute, saxaphone, recorder, dan trombone.

b. Alat Musik Harmonis yaitu alat musik yang dapat menghasilkan paduan nada atau akor.

Alat ini berfungsi untuk mengiringi lagu. Contohnya gitar, piano, akordion, dan keybord.

c. Alat Musik Ritmis yaitu alat musik yang tidak memiliki nada. Alat ini berfungsi untuk menstabilkan irama atau membawakan ketukan irama. Contohnya ketipung, drum set, triangel, tamborin dan kendang.

2. Alat Musik Berdasarkan Sumber Bunyinya

a. Aerophone, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara. Jenis alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup dan dipompa. Contoh alat musik yang dimainkan dengan ditiup : flute, seruling, melodion, klarinet, recorder, tuba. Contoh alat musik yang dimainkan dengan dipompa : akordion.

b. Chordophone, yaitu jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Jenis alat musik ini cara memainkan ada yang ditepetik, ada yang digesek dan ada pula yang ditekan.Contoh alat musik yang dimainkan dengan dipetik : ukulele, banjo, gitar, siter, harpa, kecapi. Contoh alat musik yang dimainkan dengan digesek : cello gesek, contra bas, biola, rebab, dll. Contoh alat musik yang dimainkan dengan ditekan : piano akustik.

c. Idiophone, yaitu jenis alat musik yang sumber suaranya dari alat itu sendiri. Jenis alat musik ini cara memainkannya adalah dipukul. Contohnya belyra, perangkat gamelan, kulintang, ketipung, tamborin, arumba, calung, angklung, dan rebana.

d. Membranophone, yaitu jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran membran atau selaput, (membran dapat berupa mika, kulit, plastik atau fiberglass).

Contohnya tamborine, ketipung, tam-tam, snar drum, bedug, genderang, rebana, kendang, dan timpani.

e. Elektrophone, yaitu jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari rangkaian elektronika yang terdapat di dalam alat tersebut. Dengan kecanggihan teknologi alat tersebut dapat menghasilkan segala macam alat musik. Cara memainkannya cukup menekan tombol dan tuts yang ada. Contohnya keyboard.

3. Alat Musik Berdasarkan Cara Memainkannya

a. Alat musik tiup yaitu alat musik yang cara memainkannya dengan ditiup. Contoh

harmonika, seruling, horn, melodion, recorder, flute, terompet, saxaphone, pianika, dll.

(14)

13 | S B K 7

b. Alat Musik Gesek yaitu alat musik yang cara memainkannya dengan digesek. Contoh

biola, rebab, kontra bas, violin, viola, dan cello.

c. Alat Musik Petik yaitu alat musik yang cara memainkannya dengan dipetik. Contoh gitar, bas, mandolin, sasando, ukulele, banjo, harpa, siter, hawaian.

d. Alat Musik Pukul yaitu alat musik yang cara memainkannya dengan dipukul.

e. Alat Musik Tekan yaitu alat musik yang cara memainkannya ditekan. Contoh piano, organ, dan lain-lain.

C. Mengenal Beberapa Musik Daerah 1. Musik Gamelan

Musik gamelan termasuk jenis musik tradisional yang berasal dari daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, sunda, dan Bali. Alat musik gamelan terdiri dari : saron, rebab, bonang, kendang, gender, gong, gambang dan sebagainya. Dalam memainkan gamelan menggunakan tangga nada pelog atau selendro. Notasi musik gamelan yang menggunakan tangga nada selendro memiliki 6 titi nada, yaitu : 1-2-3-5-6-1, sedangkan tangga nada pelog memiliki 7 titi nada, yaitu : 1-2-3-4-5-6-7. Gamelan dari Jawa Tengah dan Jogjakarta memiliki alat musik yang lebih lengkap dibandingkan dengan gamelan dari daerah lainnya.

2. Sasando

Alat musik sasando berasal dari kabupaten Rotedau di Nusa Tenggara Timur. Sasando termasuk alat musik chordofone yaitu alat musik dengan sumber bunyi senar. Cara memainkan musik sasando dipetik, tangan kiri memainkan akor tangan kanan memainkan melodi. Alat musik sasando dapat digunakan dalam dua nada dasar mayor yaitu nada dasar C dan nada dasar G. Urutan nada untuk tangan kiri dalam nada dasar C= do adalah do,so,so,fa,fi,la,ti,do,re,mi,fa,fi. Untuk melodinya dimainkan oleh tangan kanan, nadanya so,la,ti,do,re,mi,fa,so, la, mi,re, do,ti,la,so,fa,mi.

3. Musik Tanjidor

Tanjidor merupakan sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Tanjidor sudah ada sejak abad ke-19. Penggabungan alat –alat musik tiup, alat-alat musik gesek, dan alat-alat musik perkusi. Biasanya Tanjidor digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dishadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes.

4. Musik Angklung

Musik angklung adalah jenis musik tradisional yang berasal dari daerah Jawa Barat. Alat musik ini semuanya terbuat dari bambu. Musik jenis ini lebih banyak digunakan sebagai musik instrumental, hal ini dikarenakan sistem nada yang dimilikinya sangat terbatas untuk mengiringi nyanyian. Dalam sejarahnya musik angklung telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Sunda-Jawa Barat sejak abad XVI sebagai alat musik tradisional yang digunakan untuk ronda, memeriahkan pesta, dakwah agama, atau kegiatan yang lainnya yang ada dalam masyarakat terebut.

5. Musik Talempong

Talempong adalah jenis musik tradisional dari Minangkabau Sumatra Barat. Bentuknya

hampir sama dengan bonang pada gamelan Jawa. Talempong memiliki nada yang berbeda-

beda. Bunyi dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya. Talempong

biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, seperti tari piring

(15)

14 | S B K 7

yang khas, tari Pasambahan, dan tari Gelombang. Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa.

6. Musik Kolintang

Musik kolintang adalah jenis musik tradisional yang menggunakan alat musik perkusi, yang atas bilah-bilah kayu yang disusun/ dipasang berderet di atas bak kayu dan dimainkan dengan cara dipukul. Musik kolintang berasal dari daerah minahasa (Sulawesi Utara). Tangga nada yang digunakan pada musik kolintang adalah tangga nada diatonis, sehingga dapat membawakan berbagai jenis lagu, baik jenis lagu mayor maupun minor, lagu pop, lagu daerah, atau lagu yang lainnya. Musik kolintang dapat disajikan dalam bentuk musik instrumental maupun dilengkapi oleh penyanyi. Grup kolintang yang terkenal. adalah antara lain grup Kadoodan, Mawenang, dan Gloria.

D. Memainkan Instrumen Musik Melodis 1. Recorder

Recorder disebut juga Block Flute

Ada 4 jenis alat musik recorder yaitu recorder sopran, recorder soprannino, recorder alto dan recorder tenor, yang masing-masing memiliki jangkauan nada yang berbeda-beda. Sikap badan yang baik untuk bermain recorder baik dalam keadaan berdiri maupun duduk adalah tegak, tangan kiri berada di atas, sedangkan tangan kanan di bawah. Gunakan pernapasan perut, tiupan stabil dan lembut. Adapun cara menyetem recorder adalah.

a. Jika kita menghendaki setelan standar/ tinggi, sambungkan bagian atas dan tengah harus

dirapatkan.

b. Jika kita menghendaki setelan rendah, sambungan bagian atas dan tengah harus

direnggangkan.

Petunjuk Penjarian Recorder a. Lubang tiupan diletakkan di bibir;

b. Tiga jari untuk membuka/menutup lubang atas, empat jari untuk membuka/ menutup lubang bawah;

c. Posisi jari dalam keadaan santai;

d. Gunakan pernapasan perut;

e. Ketika kita meniup seolah-olah mengucapkan tu-tu-tu;

f. Tiuplah dengan tiupan stabil dan lembut.

2. Melodion/ Pianika

Melodion/ pianika adalah alat musik klavir yang memiliki dua warna tuts yaitu putih dan

hitam. Tuts hitam berada di atas, berisi nada-nada kromatis (cis/des, dis/es,fis/ges, gis/as,

ais/bes), sedangkan nada bagian bawah adalah tuts berwarna putih yang berisi nada-nada

natural (c-d-e-f-g-a-b-c).

(16)

15 | S B K 7 SENIN TARI

LEVEL GERAK TARI

A. Pengertian Level Gerak Tari

Gerak merupan unsur utama dalam seni tari, maka sebelum menciptakan sebuah karya seni tari terlebih dahulu harus dipelajari seluk-beluk gerak. Level gerak yang dilakukan oleh sekelompok penari dapat membentuk desain bawah dan atas. Desain ini dapat memberi kesan dinamis terhadap gerak yang dilakukan.

Gerak level rendah dilakukan menyentuh lantai, gerak level sedang dilakukan sejajar dengan tubuh, dan level tinggi dilakukan sebatas kemampuan penari melakukan gerak secara vertikal. Penari yang berada pada level tinggi membentuk garis sudut atas, sedangkan penari berada pada level sedang membentuk garis sisi dan posisi terbaring membentuk garis sudut bawah. Selain membentuk desain level gerak juga berfungsi untuk menunjukkan tokoh dalam penampilan tari.

Level gerak yang dilakukan oleh penari dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu level tinggi, level sedang, dan level rendah. Dalam melakukan gerak secara berkelompok berdasarkan level diperlukan disiplin, tanggungjawab, toleransi, dan kerjasama diantara teman.

1. Level Rendah

Kadang kita jumpai/ lihat seorang penari melakukan gerak dengan berguling yang dilakukan dalam tari disebut dengan level rendah. Ketinggian minimal dicapai penari adalah pada saat rebah di lantai.

2. Level Sedang

Gerak pada level sedang hampir dimiliki oleh semua tari tradisional di Indonesia. Level sedang ditunjukkan pada posisi penari berdiri secara lurus di atas pentas dengan membawa properti yang berupa tongkat atau tombak. Gerak yang dilakukan itu memiliki kesan maskulinitas karena gerak tersebut sering dilakukan oleh penari pria. Selain itu gerak dengan cara semua penari melakukan gerak rampak dengan badan agak condong. Pose gerak seperti ini memberi kesan kokoh dan kuat.

3. Level Tinggi

Level tinggi pada gerak tari sering dilakukan pada tradisi tari balet. Penari balet sering melakukan gerakan pada level tinggi dengan melayang. Untuk dapat melakukan gerak melayang diperlukan teknik gerak dengan baik dan benar. Level tinggi juga dapat dijumpai pada tari tradisi di Indonesia, yaitu pada tarian dengan tema perang misalnya tarian perang dari suku Dayak salah seorang dari penari melompat dan memberi kesan dinamis dan kekuatan yang luar biasa. Level tinggi berfungsi juga untuk menunjukkan antara dua peran yang berbeda.

B. Melakukan Gerak Dasar Tari

Berikut ini adalah beberapa ragam gerak yang terdapat dalam tari-tari di Nusantara.

1. Ragam Gerak Tari Kerakyatan, memiliki sifat imitatif dan ekspresif. Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia serta perangai binatang.

(17)

16 | S B K 7 2. Ragam Gerak Tari Klasik, ragam ini menggunakan gerak murni, gerak ekspresif dan imitatif yang

telah diperhalus.

3. Ragam Gerak Tari Kreasi, ragam gerak ini merupakan perpaduan beberapa ragam gerak tari tradisional sehingga menjadi bentuk baru, yang memiliki sifat dinamis dan enerjik.

Berikut ini akan kita lakukan latihan beberapa gerak dasar , yang meliputi : 1. Latihan Gerak Kaki

Contoh gerak dasar gerakan kaki :

a. Berjalan di tempat dengan menghadap ke depan.

b. Berjalan di tempat dengan berubah arah menghadap ke kiri atau ke kanan.

c. Berjalan dengan berubah tempat satu langkah baik ke depan, ke belakang, ke kanan, atau ke kiri.

d. Berlari di tempat dengan menghadap ke depan .

e. Berlari di tempat dengan berubah arah menghadap ke kiri atau ke kanan.

f. Berlari dengan berubah tempat satu langkah, baik ke depan, belakang, kanan, ataupun kiri.

g. Melompat-lompat kecil di tempat dengan menghadap ke depan.

h. Melompat-lompat kecil di tempat dengan berubah arah menghadap kiri atau ke kanan.

i. Melompat-lompat kecil dengan berubah tempat satu langkah ke depan, ke belakang, ke kanan, kiri.

j. Jongkok berdiri di tempat dengan berubah arah menghadap ke kiri atau ke kanan.

2. Latihan Gerak Tangan

Contoh gerak dasar gerakan tangan :

Menggenggam dan membuka seluruh jari. Bertepuk tangan.

Menggerakan jari-jari ke atas dan ke bawah Menggerakkan pergelangan tangan dengan memutarnya.

Memutar pergelangan tangan ke arah dalam. Melambaikan tangan di atas kepala dengan gerakan menyilang.

Memutar tangan ke arah luar. Mengayunkan kedua tangan secara bersamaan ke kanan dan kiri.

Mengibas-ngibaskan pergelangan tangan. Mengayunkan tangan kanan ke arah depan, tangan kiri ke belakang.

3. Latihan Gerak Kepala

Contoh gerak dasar gerakan kepala :

Menganggukan dan mengadahkan kepala Memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri Memutar kepala ke kanan dan ke kiri Menolehkan muka (kepala) ke kanan dan ke kiri Menggelengkan kepala

4. Latihan Gerak Tubuh

Contoh gerak dasar gerakan tubuh : a. Membusungkan dada.

b. Memiringkan badan ke kanan dan ke kiri dengan bertumpu pada pinggang.

c. Membungkukkan badan ke depan dan ke belakang.

d. Memutar pinggul ke kanan dan ke kiri dan Meliuk-liukan badan

Referensi

Dokumen terkait

Li (1999) investigates the effect of different covariates over the length of time in Chapter 11 for firms that had been in default from 1982 to 1991, using several

Hence, if the innovation size is high enough, the new entrant locates in region N and faces tough competition in order to signal its large innovation size.. Contrary to what occurs

Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter

Sebagian besar pustaka acuan yang digunakan bersumber dari data primer yang berasal dari hasil-hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal/majalah ilmiah paling lama 10

Penelitian ini didasarkan pada fenomena mengenai sepatu Nike yang banyak dikenakan oleh para mahasiswa pada masa kini, termasuk mahasiswa Fakultas Hukum

TENTANG PENYELENGGARAAN MAKANAN TAMBAHAN DI POSYANDU MELATI KECAMATAN SUBANG KABUPATEN SUBANG” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang postal, 2 hari sebelum DOC (Day old Chick) datang, alas kandang dipasang dengan sekam yang telah disemprot

Untuk tingkat kemerataan pada hutan alam berada pada kondisi komunitas tertekan dengan nilai kemerataan 0,49, pada lokasi hutan sekunder dan agroforestry ilengi