• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Pembelajaran Daring a. Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran. Sama halnya dengan suatu sistem pembelajaran yang digunakan ialah sebagai sarana ialah sebagai proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa maupun siswi (Khatimi, 2006;

Mishadin, 2012)

Pembelajaran daring merupan sesutu yang baru di Indonesia. Pada saat ini pelaksanaannya seperti dipaksakan untuk harus terealisasi. Maka dari itu pasti akan memiliki dampak yang bermacam-macam bagi pendidikan di Indonesia. Disini peneliti ingin mengetahui bagaimana kefektivan pembelajaran daring ini terhdap pembelajaran.

b. Jenis Pembelajaran Daring

Menurut Fordham University, ada 3 jenis pembelajaran daring berdasarkan interaksi waktu student :

1) Asynchronous Online Courses: student tidak harus belajar secara real-time (live). Konten dan tugas sudah diberikan dalam jangka waktu tertentu dan siswa dapat menyesuaikan kapan saja.

Biasanya interaksi dilakukan melalukan Q&A, discussion board, wikis, dan sebagainya. Tipe seperti ini cocok untuk student yang tidak

commit to user

(2)

2

memiliki keleluasaan waktu atau sibuk. Udemy masuk ke dalam tipe ini.

2) Synchronous Online Courses: student harus mengikuti kelas secara langsung dan dapat berinteraksi di saat yang bersamaan. Tipe seperti ini memungkinkan student dari manapun dapat berpartisipasi di saat yang bersamaan.

3) Hybrid Courses: Ini merupakan kombinasi kedua tipe di atas.

Student dapat memilih mengikuti kelas real-time (langsung) dan juga recorded courses.

(Slameto, 2016)

Ada banyak lagi pembagian jenis pembelajaran daring seperti di Five Types of Online Learning for You and Your Student - Learning Liftoff atau 6 Types of Online Learning Platforms yang membagi jenis-jenis pembelajaran daring menjadi 6 tipe:

1) Learning Destination Sites: Website yang menawarkan banyak kursus dari berbagai penyedia pembelajaran. Contoh tipe ini adalah Udemy, Coursera, EdX, Indonesia X, Kode.id, dan Skill Academy.

2) Traditional Commercial Learning Management Systems: Platform yang menyediakan fungsi dasar untuk belajar daring. Contoh tipe ini adalah SumTotal, TalentLMS, Mindflash.

3) Open Source Learning Management Systems: Sama seperti nomor 2 tetapi open source. Contoh untuk tipe ini adalah Moddle, Sakai.

4) Modern Learning ManagementSolutions: Platform LMS yang menawarkan pengalaman lebih lengkap dibandingkan LMS tradisional. Contoh tipe ini adalah Docebo, Totara.

5) Learning Management Ecosystems: Platform yang memungkinkan adanya integrasi sebagai satu ekosistem.

6) Custom Built Platforms: Platform yang dibuat khusus untuk memnfasilitasi berbagai fungsi.

(Yanti, 2020)

commit to user

(3)

3

Jika kita membagi berdasarkan topik yang diajarkan, kita juga bisa membagi atas beberapa jenis pembelajaran daring:

1) Topik Pembelajaran SD-SMU (K12): Pembelajaran daring berfokus pada topik-topik untuk pembelajaran dari level SD, SMP, SMU, sampai dengan persiapan masuk universitas. Contoh tipe ini adalah Khan Academy, Ruangguru, Zenius, WhatsApp, Telegram dan sebagainya.

2) Topik Akademis: Berfokus pada topik-topik yang dikembangkan dari silabus kuliah / akademis. Ini memungkinkan student mendapatkan sertifikat dari lembaga penyedia kelas.

3) Topik Professional dan Campuran: Berfokus pada topik-topik keterampilan professional dan terdiri atas banyak topik seperti dari programming, kepemimpinan, Microsoft Office, komunikasi, dan sebagainya.

4) Topik Professional dan segmented: Berfokus pada topik-topik keterampilan professional dan hanya membahas topik / kategori tertentu seperti fokus pada topik belajar bahasa, atau programming.

(Bedir, 2017)

c. Karakteristik Pembelajaran Daring WhatsApp Group

Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) yang kemudian disimpan didalan gawai, sehingga dapat untuk diakses oleh pengajar serta siswa kapan saja dan dimana saja. Memanfaatkan suatu jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, serta hal-hal yang berkaitan dengan suatu administrasi pendidikan dapat dilihat pada tiap-tiap gawai atau komputer arsip. Memanfaatkan suatu jasa teknologi elektronik.

Memanfaatkan suatu keunggulan whatsapp yang dapat memuat lebih dari 100 orang dalam grup dan mudah digunakan karena sudah sangat dikenal dikalangan masyarakat.

commit to user

(4)

4

d. Manfaat Pembelajaran Daring WhatsApp Group 1) Efisiensi Biaya.

E-learning tersebut memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggarannya, efisiensi penyediaan sarana serta juga fasilitas fisik untuk dapat belajar serta juga efisiensi biaya bagi pembelajar ialah biaya transportasi serta akomodasi.

2) Fleksibel.

E-learning tersebut memberi fleksibilitas didalam memilih waktu serta juga tempat untuk dapat mengakses perjalanan.

3) Belajar Mandiri.

E-learning tersebut memberi kesempatan bagi pembelajar dengan secara mandiri memegang seluruh kendali atas keberhasilan dalam prosesbelajar.

(Pustikayasa, 2019)

Selain itu pembelajaran daring whatsapp group juga dapat meningkatkan kemampuan teknologi informasi yang dimiliki siswa, sehingga dengan adanya tuntutan dari kebijakan pembelajaran daring, mau tidak mau harus siap dan melaksanakannya. Hal itu juga seharusnya bisa menambah kreatifitas dari pembelajaran, baik dari guru maupun siswanya, sebagai ajang pelatihan teknlogi informasi.

e. Kelebihan Pembelajaran Daring WhatsApp Group

Kelebihan E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Mirahwati, 2019). E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :

1) Lebih mudah untuk diserap, artinya ialah menggunakan fasilitas multimedia yang berupa suatu gambar, teks, animasi, suara, dan juga video.

2) Jauh lebih efektif didalam biaya, artinya ialah tidak perlu instruktur, tidak perlu juga minimum audiensi, dapat dimana saja, dan lain sebagainya

commit to user

(5)

5

3) Jauh lebih ringkas, artinya ialah tidak banyak mengandung formalitas kelas, langsung kedalam suatu pokok bahasan, mata pelajaran yang sesuai kebutuhan.

4) Tersedia dalam 24 jam per hari , artinya ialah penguaasaan dalam materi tergantung pada semangat dan juga daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

f. Kekurangan Pembelajaran Daring WhatsApp group

Menurut (Arikunto, 2019) Kekurangan E-learning adalah suatu pembelajaran dengan menggunakan model E-learning tersebut membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti contohnya komputer, monitor, keyboard, dan lain sebagainya).

Kekurangan E-learning tersebut yang diuraikan antara lain sebagai berikut : 1) Kurangnya suatu interaksi antara pengajar serta juga pelajar atau juga

bahkan antar pelajar itu sendiri.

2) Kecenderungan tersebut dapat mengabaikan aspek akademik atau juga aspek sosial dan juga sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis atau juga komersial.

3) Proses belajar mengajar tersebut cenderung kearah suatu pelatihan dari pada pendidikan itu sendiri.

4) Berubahnya suatu peran pengajar dari yang semula menguasai mengenai teknik pembelajaran yang konvensional, sekarang juga dituntut untuk dapat mengetahui teknik pembelajaran menggunakan ICT (information, communication, dan juga technology).

5) Tidak pada semua tempat tersedia siati fasilitas internet

6) Kurangnya suatu sumber daya manusia yang mengerti internet.

7) Kurangnya penguasaan dalam bahasa komputer.

8) Akses dikomputer yang memadai tersebut dapat menjadi masalah sendiri bagi pelajar.

commit to user

(6)

6

9) Peserta didik tersebut mungkin dapat bisa frustasi apabila tidak dapat mengakses grafik, gambar, sertavideo dikarenakan peralatan (software dan hardware) yang tidak memadai

10) Tersedianya suatu infrastruktur yang dapat dipenuhi.

11) Informasi tersebut bervariasi didalam kualitas dan juga akurasi sehingga panduan dan juga fitur pertanyaan diperlukan.

12) Peserta didik tersebut dapat merasa terisolasi

2. Keterampilan Membaca a. Pengertian Membaca

Membaca adalah suatu interpretasi simbol – simbol tertulis atau membaca adalah menangkap makna dari serangkaian simbol – simbol.

Membaca memiliki arti bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang – lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam – diam atau pengujaran keras – keras. Membaca adalah salah satu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata atau bahasa lisan (H.G, 2015; Nurhadi, 1987; Saraswati, 2019)

Keterampilan bahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan berbicara, menyimak, menulis, dan membaca. Dalam berbicara, si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa lisan. Kemudian, dalam menyimak si penerima pesan berupaya memberi makna terhadap bahasa lisan yang disampaikan orang lain. Selanjutnya, dalam menulis si pengirim pesan mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa tulis. Dipihak lain, dalam membaca si penerima pesan berupaya memberikan makna terhadap bahasa tulis yang disampaikan orang lain.

Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dalam masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat yang keberhasilannya, antara lain tergantung pada tingkat

commit to user

(7)

7

keterampilan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang, misalnya profesi sebagai manager, jaksa, pengacara, guru, dan wartawan.

Ada 4 aspek keterampilan berbahasa Indoneia yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Mendengarkan dan berbicara merupakan aspek keterampilan berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa ragam tulis. Mendengarkan dan membaca adalah keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif. Untuk menguasai keempat jenis keterampilan berbahasa tersebut seseorang harus menguasai sejumlah keterampilan mikro.

Keterampilan membaca sangatlah penting untuk memahami sebuah bacaantertulis. Dalam membaca memepunyai teknik-teknik tersendiri agar bisa membaca cepat dan tepat. Tujuan membaca haruslah tepat, karena tujuan membaca dapat mempengaruhi hasil pembelajaran yang didapatkan. Jika semakin kuat keinginan seseorang untuk membaca, maka lebih dalam materi yang akan dia peroleh.

b. Jenis-jenis Membaca 1) Membaca cepat

Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif. Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata secara cepat, kata demi kata, frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat. Cara membaca cepat: Konsentrasi saat membaca, menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir bergerak, perluas jangkauan mata ketika membaca, tidak mengulang-ulang bacaan.(Saraswati, 2019)

commit to user

(8)

8

Dalam teknik membaca cepat, digunakan rumus untuk menghitung kecepatan membaca. Rumus tersebut adalah:

KB : Jumlah kata dalam bacaan x 100%

Waktu yang ditempuh

Keterangan:

KB = Kecepatan Membaca

2) Membaca Sekilas

Membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika membaca koran atau bacaan-bacaan ringan lainnya. Teknik membaca ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menemukan infromasi yang diperlukan.(Saraswati, 2019) Ketika membaca koran, tidak semua informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-hal yang dianggap penting sudah mewakili informasi yang ingin diketahui.

Membaca sekilas adalah teknik membaca yang dilakukan sekilas pada bagian-bagian teks, terutama judul, daftar isi, kata pengantar. indeks atau hal umum lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca sekilas adalah sebagai berikut:

a) jika membaca koran, bacalah setiap judul bacaan dalam koran tersebut,

b) baca garis besar bacaan atau kepala berita yang terdapat pada koran tersebut, dan

c) jika telah telah menemukan bacaan yang diinginkan, mulai untuk membacanya.

3) Membaca Memindai

Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu teknik membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain. Melainkan langsung pada masalah yang diperlukan. Teknik membaca memindai, biasanya dilakukan ketika mencari nomor telepon, commit to user

(9)

9

mencari arti kata atau istilah di kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia.

4) Membaca Intensif

Membaca intensif adalah teknik membaca yan dapat diterapkan dalam upaya mencari informasi yang bersifat detail. Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi sebagai bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca secara cermat. Membaca dengan cermat akan memperoleh sebuah pokok persoalan atau perihal menarik dari suatu teks bacaan untuk dijadikan bahan diskusi(Indriani, 2016).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca intensif adalah sebagai berikut:

a) membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal lain,

b) mempertimbangkan kemampuan diri dal kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau memahami perihal yang akan didiskusikan, dan

c) mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait hal yang akan didiskusikan.

5) Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak begitu detail. Kegiatan membaca ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci.(Zulkifli, 2019) Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang dibicarakan. Membaca ekstensif dapat digunakan ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah utama sama. Kita dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah utama yang sama, meskipun pembahasan detailnya berbeda.

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membaca ekstensif dua teks:

commit to user

(10)

10

a) membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapatkan pemahaman terhadap kedua isi teks,

b) memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing- masing teks,

c) membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh gambaran adanya persamaan dan perbedaannya, dan

d) menarik kesimpulan mengenai masalah utama kedua teks.

3. Pengertian keterampilan membaca kreatif

Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan lewat jalan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan. Dalam proses membaca kreatif, pembaca dituntut untuk mencermati ide-ide yang dikemukakan oleh penulis kemudian membandingkannya dengan ide-ide yang sejenis yang mungkin saja berbeda-beda, baik berupa petunjuk, aturan, atau kiat- kiat tertentu. Selain itu, kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang.

Menurut (Patiung, 2016) pembaca dapat dikatakan pembaca kreatif andaikan memenuhi kreteria berikut: (1) Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada saat menutup buku; (2) mampu menerapkan hasil untuk kepentingan hidup sehari-hari; (3) munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai; (4) hasil membaca berlaku sepanjang masa; (5) mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaan; (6) mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang tekah dibaca.

a. Aspek dalam Keterampilan Membaca kreatif

(Nurhadi, 1987), sebagai seorang pembaca kreatif harus dapat memenuhi kriteria berikut: 1. Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada saat menutup buku. 2.commit to user Mampu menerapkan hasilnya untuk

(11)

11

kepentingan hidup sehari-hari. 3.Munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai. 4. Hasil membaca berlaku sepanjang masa. 5.Mampu menilai membaca secara kritis dan kreatif bahan-bahan baca. 6. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan hasil bacaan yang dibaca.

(Burdansyah, 2006), banyak hal yang akan terjadi pada seorang pembaca kreatif. Beberapa diantaranya adalah: 1. Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dangan kebutuhan atau minatnya .2. Tampak kemajuan dalam cara berfikir atau cara pandang terhadap suatu masalah. 3. Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berfikir. 4.Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana terhadap suatu persoalan. 5.Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja. 6. Semakin berfikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan

2. Penelitian Yang Relevan

Telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai pembelajaran daring ini. Penelitian yang dilakukan oleh (Mustakim, 2020) Menjelaskan bahwa pembelajaran daring sangat efektif digunakan oleh siswa SD karena mereka menjadi lebih sering dalam menggunakan internet, sehingga membantu mereka dalam mencari informasi-informasi baru yang belum pernah disampaikan sebelumnya.

(Budiyanto, 2008) Menjelaskan bahwa perubahan sikap siswa dalam belajar dan membaca yang signifikan dapat membawa implikasi terhadap peningkatan pemahaman membaca kreatif. Siswa berlatih megungkapkan gagasan, memperluas pembahasan, serta miningkatkan ide melalui contoh-contoh dan fakta-fakta terbaru.

(Wirawati, 2018) Menjelaskan bahwa pembelajaran keterampilan membaca efektif dapat ditingkatkan dengan penekanan pada pemilihan bahan bacaan dengan penekanan pada tes kompetensi membaca. Dengan menggunakan sistem e-learning sangat efektif dalam waktu yang digunakan. Dari beberapa commit to user

(12)

12

penelitian diatas, peneliti menggunakan Pembelajaran daring ini berbeda pada variable yang akan ditingkatkan atau diefektivkan, sehingga peneliti yakin bahwa penelitiannya sangat relevan dengan keadaan seperti saat ini.

B. Kerangka Berpikir

Bersumber pada kajian teori diatas, kerangka berpikir dapat dirumuskan seperti berikut ini :

1. Hubungan Efektivitas Pembelajaran Daring Dengan Keterampilan Membaca Kreatif.

Pembalajaran daring layaknya sebuah ancaman nyata bagi dunia pendidikan karena seperti sebuah ajang percobaan berskala besar yang dilakukan diseluruh dunia demi tetap terlaksananya pendidikan untuk masyarakat. Pembelajaran ini harus memiliki suatu keterampilan khusus baik bagi pendidik maupun peserta didik agar bisa berjalan dengan baik.

Efektivitas pebelajaran akan mudah tercipta jika semuanya saling mendukung dan terjadi sinergi yang positif. Efektivitas dapat tercapai apabila pembelajaran daring tidak berpengaruh negatif terhdap pembelajaran. Karena keterkaitan proses pebelajaran dengan hasil pembalajrannya.

Keterampilan membaca kreatif didapatkan karena diberi arahan oleh guru melalui pembalajran dan guru selalu memantau kegiatan siswa untuk memastikan bahwa peserta didiknya bisa melakukan kegiatan sesuai dengan yang diharapkan. Membaca kreatif sendiri membutuhkan suatu pengalaman dan bimbingan yang maksimal dari pengajar.

commit to user

(13)

13

Berdasarkan hal tersebut diduga terdapat keterkaitan hubungan antara pembelajaran daring, efektivitas pembelajaran dalam membaca kreatif

1a

1a 1b

2a 2b

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Keterangan :

1a : semakin tinggi efektivitas pembelajaran peserta didik, diduga semakin tinggi pula kemampuan membaca kreatif

2a : semakin tinggi kemampuan pebelajaran daring peserta didik dan efektivitas pembelajaran peserta didik, diduga semakin tinggi pula kemampuan membaca kreatif

1b : semakin rendah efektivitas pembelajaran peserta didik, diduga semakin rendah pula kemampuan membaca kreatif

2b : semakin rendah kemampuan pebelajaran daring dan efektivitas pembelajaran peserta didik, diduga semakin rendah pula kemampuan membaca kreatif

Pembelajaran yang digunakan oleh SD Menganti menggunakan sistem elektronik learning atau pembelajaran jarak jauh dengan bantuan internet sebagai media pembelajarannya. Pada keterampilan membaca kreatif awal penelitian dengan melakukan post test di akhiir pembelajran dengan pendampingan agar keberjalanan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Efektivitas Pembelajaran Daring Rendah Tinggi

Rendah Tinggi

Keterampilan Membaca Kreatif

commit to user

(14)

14

Setelah diberikan treatment selama kurang lebih 1 semester selanjutnya adalah observasi kelompok tersebut, hasilnya dikonverensikan dengan nilai keterapilan membaca kreatif sebelum pembelajaran daring yang telah di strandarisasi oleh guru kelas. Nilai hasil pembelajaran kemudian dihitung untuk mengukur tingkat keefektivan pembelajaran daring terhadap keterampilan membaca kreatif.

C. Hipotesis Penelitian

Bersumber pada landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka pada penelitian ini dapat dipaparkan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada pengaruh efektivitas pembelajaran daring terhadap kemampuan membaca kreatif pada peserta didik kelas V SD Negeri Menganti Sruweng Kebumen Tahun 2019/2020.

commit to user

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan baja tahan panas sangat luas termasuk pada ketel uap untuk pernbangkit tenaga listnik, turbin uap dan turbin gas, berbagai reaktor untuk industri

A-1 adalah fase baseline 1 yang dilakukan selama 4 sesi dan berfungsi untuk mengetahui kondisi subjek sebelum diberikan intervensi, B adalah intervensi yaitu

Perubahan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin disebabkan respon atas pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika yang menyatakan bahwa rencana Bank Sentral

Are the students of the English Education Study Program of the Faculty of. Teacher Training and Education Widya Mandala

Joni Medan, sekitar dua bulan kemudian terdakwa yang mengaku dirinya perempuan bernama DOKTER SILVI LORENZA menghubungi saksi HENRY DUMANTER TAMPUBOLON melalui handphone

Selama delapan minggu pemeliharaan, kelangsungan hidup larva gurame yang direndam dalam dosis hormon 1 ppm sangat rendah dan nilainya berselisih jauh dengan perlakuan lain dan

Pemanfaatan data penginderaan jauh dan SIG telah banyak dilakukan dalam kaitannya dengan wilayah pesisir dan lautan khususnya sektor perikanan dan pengelolaan

KARAKTERISASI FAS ITAS IRADIASI DENGAN SELEKTOR NEUTRON (CHOPPER) Cd Fe AI. Telah dilakukan rhitungan dan pengukuran finks neutron di fasilitas iradiasi pada berbagai