1
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN (STUDI PADA GOLDEN AUDIO)
Grady Elvrado Wianto
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana 232013046@student.uksw.edu
PENDAHULUAN
Perusahaan atau suatu badan usaha memiliki kebutuhan informasi untuk menunjang kegiatan operasional, khususnya dalam proses pengambilan keputusan suatu bisnis. Dalam setiap informasi akuntansi yang dimiliki perusahaan harus memberikan kontribusi untuk proses pengambilan keputusan yang tepat sasaran, maka diperlukan sistem informasi yang memadai.
Pengelolaan Sistem Informasi (SI) dalam suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting karena menghasilkan berbagai informasi yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan yang tepat untuk menjaga efektivitas dan efisiensi aktivitas bisnis. Informasi sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat untuk sebuah badan usaha, apabila kurang tepat dalam pengambilan keputusan, maka akan menyebabkan kinerja usaha tidak optimal.
Golden Audio merupakan badan usaha yang bergerak pada bidang jasa variasi mobil dan audio sebagai operasi utama dan usaha dagang. Produk yang dijual antara lain variasi mobil, audio, aksesoris mobil dan lain-lain. Pada saat ini, keadaan usaha yang cukup besar dan memiliki omset ± 300 juta per bulan.
Informasi mengenai jumlah ketersediaan barang, pembelian barang, data pemasok dan laporan margin keuntungan masih belum tersedia sehingga menyebabkan terhambatnya pengambilan keputusan terkait persediaan. Golden Audio hanya memiliki nota penjualan, nota pembelian dan catatan persediaan yang mana dengan ketiga dokumen ini saja pemilik tidak bisa mendapatkan informasi yang memadai mengenai arus keluar masuk persediaan dan jumlah persediaan yang akurat.
Beberapa keputusan bisnis Golden Audio yang masih belum tersedia informasinya adalah sebagai berikut :
1. Keputusan penambahan jumlah barang dagang yang akan dijual – perusahaan mengalami kesulitan ketika ada pelanggan yang mencari
2
barang tetapi persediaan yang tersedia tidak mencukupi, hal ini menghambat proses penjualan karena Golden Audio tidak memiliki informasi yang memadai mengenai sisa persediaan yang ada.
2. Keputusan pemilihan pemasok terkait dengan penentuan harga pokok pembelian – perusahaan mengalami kesulitan memilih pemasok terkait harga beli barang yang lebih menguntungkan, karena banyaknya pemasok yang menjual jenis barang yang sama dengan harga beli yang berbeda.
3. Keputusan penambahan jenis barang baru yang akan dijual – perusahaan mengalami kesulitan ketika ada pelanggan yang mencari barang tetapi tidak menjual barang tersebut, hal ini mengakibatkan gagalnya proses penjualan sehingga pemilik membutuhkan data pesanan pelanggan untuk mengetahui barang apa saja yang memiliki permintaan paling banyak dari pelanggan.
Permasalahan inti yang dihadapi oleh Golden Audio adalah ketidaktersediaan informasi yang akurat dan memadai mengenai persediaan untuk proses pengambilan keputusan. Hal tersebut akan mempengaruhi efisiensi dan efektivitas aktivitas operasional perusahaan mengingat informasi-informasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan di setiap bagian perusahaan. Dari uraian di atas, yang menjadi persoalan penelitian adalah (1) bagaimana sistem informasi persediaan pada Golden Audio, (2) bagaimana perancangan sistem informasi persediaan yang sesuai untuk Golden Audio.
Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai persediaan bagi Golden Audio untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan memberikan manfaat dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja usaha dengan merancangkan sistem informasi persediaan.
3 ANALISIS KONSEP
Informasi
Menurut Romney dan Steinbart (2015) informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan mampu memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Whitten dan Bentley (2008) informasi adalah data yang telah diproses atau ditata ulang menjadi bentuk yang lebih berarti bagi seseorang. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima.
Menurut Romney dan Steinbart (2015) ada beberapa karakteristik informasi yang berkualitas, yaitu :
1. Relevant : berkaitan dengan informasi yang secara langsung dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan manajemen.
2. Reliable : karakteristik informasi yang berkaitan dengan penyediaan informasi yang tepat bagi manajemen (free from eror, present accurately, terpercaya).
3. Complete : berkaitan dengan informasi yang disajikan secara lengkap dan tidak menghilangkan aspek-aspek penting suatu kejadian/transaksi 4. Timely : karakteristik informasi yang berkaitan dengan penyampaian
informasi secara tepat waktu.
5. Understandable : berkaitan dengan informasi yang mudah dipahami dan di mengerti oleh pengguna.
6. Verifiable : karakteristik informasi yang kebenarannya dapat di verifikasi.
7. Accesible : karakteristik informasi yang dapat dengan mudah di akses oleh manajemen/pihak-pihak yang membutuhkan.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses sedemikian rupa oleh suatu sistem dan menjadi suatu bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya dalam proses pembuatan keputusan.
Sistem Informasi
Menurut Romney dan Steinbart (2015) mendefinisikan sistem informasi sebagai cara yang sistematis untuk mengumpulkan, memproses, mengelola, dan melaporkan informasi agar suatu organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya. Sedangkan menurut Hall (2008) sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan atau disebarkan kepada para pengguna.
4
Menurut Romney dan Steinbart (2015) sistem informasi memiliki enam komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan, yaitu :
1. Orang yang menggunakan sistem
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data.
3. Data tentang organisasi dan aktivitas bisnis.
4. Software yang digunakan untuk memproses data.
5. Infrastruktur teknologi informasi terdiri dari komputer, peripheral devices dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi.
6. Pengendalian internal dan keamanan untuk mengamankan data sistem informasi akuntansi.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu rangkaian prosedur yang sistematis untuk mengumpulkan data, mengelola dan memproses informasi, serta melaporkan informasi tersebut kepada pengguna untuk mencapai tujuan tertentu.
Persediaan
Menurut Weygandt, Kimmel, Kieso (2011) persediaan adalah aset yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk di jual kembali kepada pelanggan dari suatu proses pengadaan barang atau persediaan bahan baku dan proses pengerjaan yang digunakan dalam memproduksi barang menjadi persediaan barang jadi yang siap untuk dijual.
Menurut Weygandt et al. (2011) untuk mengetahui persediaan akhir pada perusahaan dagang adalah persediaan awal ditambah dengan biaya barang yang dibeli yang akan menjadi harga barang tersedia untuk dijual dikurangi dengan harga pokok penjualan dan hasilnya adalah persediaan akhir.
Menurut Weygandt et al. (2011) ada beberapa metode pencatatan persediaan, yaitu :
1. Perpetual inventory system adalah sistem persediaan dimana perusahaan menyimpan dan mencatat secara rinci dari biaya setiap pembelian persediaan dan penjualan, dengan proses bahwa perusahaan mencatat terus menerus yang menunjukkan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan
2. Periodic inventory system adalah sistem persediaan dimana perusahaan tidak menyimpan/mencatat persediaan secara rinci selama periode akuntansi tetapi menentukan harga pokok penjualan hanya pada akhir periode akuntansi.
5
Menurut Weygandt et al. (2011) ada tiga metode penilaian persediaan, yaitu:
1. FIFO Method (First In First Out) adalah barang yang berasal dari pembelian awal adalah barang yang pertama untuk dijual. Penilaian persediaan metode FIFO setara dengan aliran fisik barang dagang.
2. LIFO Method (Last In First Out) adalah barang yang berasal dari pembelian terakhir adalah barang yang pertama untuk dijual. Biaya barang yang terakhir dibeli adalah yang pertama diakui dalam menentukan harga pokok penjualan (HPP).
3. Average Method adalah metode biaya rata-rata dalam sistem persediaan yang menggunakan pencatatan perpetual yang disebut metode rata-rata bergerak (moving average method). Perusahaan menghitung rata-rata baru berdasarkan pembelian persediaan dengan membagi biaya barang yang tersedia untuk dijual oleh unit di tangan (quantity on hand). Dalam metode average method untuk unit dijual digunakan dalam menentukan harga pokok penjualan, sedangkan untuk unit yang tersisa di tangan digunakan dalam menentukan jumlah persediaan akhir.
Dari beberapa pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penilaian persediaan adalah suatu metode yang digunakan untuk menghitung nilai dari persediaan berdasarkan proses pembelian barang maupun proses penjualan barang yang diidentifikasi dari aktivitas bisnis berdasarkan persediaan fisik yang dinilai menurut metode FIFO, LIFO dan Average method.
Sistem Informasi Persediaan
Menurut Mulyadi (2010), sistem informasi persediaan adalah suatu sistem yang menyediakan informasi atau laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen yang berhubungan dengan operasi pemesanan, penyimpanan, dan persediaan bahan baku.
Menurut Mulyadi (2010), sistem informasi persediaan juga bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang tersimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian dan sistem akuntansi biaya produksi.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi persediaan barang merupakan suatu sistem yang menjelaskan bagaimana transaksi penerimaan barang dan transaksi penggunaan barang yang berisi tentang status
6
stok barang itu sendiri yang dapat membantu meningkatkan produktifitas perusahaan.
Perancangan Sistem Informasi
Menurut Whitten dan Bentley (2008), perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik. Hal ini meliputi penambahan, penghapusan dan perubahan bagian-bagian relatif pada sistem awal.
Menurut Ladjamudin (2005), perancangan sistem adalah suatu design dengan tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi perusahaan dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Dalam melakukan perancangan suatu sistem, diperlukan dasar pembuatan sistem yang handal dan kuat.
Menurut Romney (2015), perancangan sistem informasi dilaksanakan melalui empat tahap utama, yaitu :
1. Analisis sistem (system analysis): mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk membeli, mengembangkan, atau untuk memodifikasi sistem baru. Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam analisis sistem :
a. Melakukan investigasi awal b. Melakukan survei sistem c. Melakukan studi kelayakan
d. Menetapkan kebutuhan informasi dan persyaratan sistem e. Menyerahkan persyaratan sistem
2. Desain sistem (system design)
a. Desain konseptual (conceptual design): mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif desain, mengembangkan spesifikasi desain dan menyerahkan konsep persyaratan desain yang tepat untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem.
b. Desain fisik (physical design): mendesain input, output dan database, mengembangkan program dan prosedur, mendesain pengendalian dan menyerahkan sistem yang telah dikembangkan.
3. Implementasi dan perubahan (implementation and conversion):
mengembangkan rencana implementasi dan perubahan, langkah dimana hardware dan software diuji, melatih personil, menguji sistem, melengkapi dokumentasi sistem, berubah ke sistem yang baru, mendeteksi dan mengoreksi kekurangan desain dan menyerahkan sistem operasional.
4. Operasional dan pemeliharaan (operations and maintenance): langkah dimana perusahaan melakukan penyesuaian dan tinjauan pascaimplementasi, mengoperasikan sistem, mengubah sistem,
7
melakukan pemeliharaan terus-menerus dan menyerahkan sistem yang telah ditingkatkan.
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi adalah proses pemecahan masalah dengan pengembangan sistem baru yang lebih baik dengan maksud untuk memudahkan dalam penyampaian informasi dan mendukung perusahaan dalam melakukan aktivitas operasional usaha.
8 METODE PENELITIAN
Badan usaha yang menjadi obyek penelitian ini adalah Golden Audio.
Golden Audio merupakan badan usaha yang bergerak pada bidang jasa variasi mobil dan audio sebagai operasi utama dan usaha dagang. Produk yang dijual antara lain variasi mobil, audio, aksesoris mobil dan lain-lain. Usaha milik Bapak Roni Ismanto ini terletak di Jalan Fatmawati, Blotongan, Semarang-Salatiga.
Dalam menjalankan bisnisnya, Bapak Roni Ismanto memiliki 15 pemasok dan memiliki 12 karyawan yang dibagi dalam bagian-bagian tertentu, yaitu :
Gambar1. Struktur Organisasi Golden Audio Sumber : hasil wawancara Golden Audio (2016)
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang merupakan hasil wawancara kepada pemilik dan pegawai Golden Audio.
Pertanyaan wawancara yang diajukan meliputi alur kegiatan bisnis dan kendala- kendala yang berhubungan dengan penyediaan informasi pada usaha, struktur organisasi dan pemisahan tugas. Selain menggunakan data primer, dalam melakukan penelitian juga diperlukan data sekunder yang meliputi dokumen- dokumen yang digunakan untuk menunjang keakuratan data penelitian. Data sekunder yang dibutuhkan adalah semua dokumen yang terkait, antara lain: nota penjualan, nota pembelian secara tunai dari salesman, purchase order (PO), nota pembelian kredit, dan catatan persediaan (terlampir dalam Lampiran).
Penyediaan informasi ini dilakukan dengan merancangkan Sistem Informasi (SI) secara terkomputerisasi dengan menggunakan software Microsoft
Pemilik & Manajer (1)
Sekretaris & Dokumentasi (1) Administrasi Keuangan (1)
Karyawan Bagian Teknisi
Audio (2) Karyawan
Bagian Teknisi Umum (3)
Karyawan Bagian Teknisi
Kaca Film (2)
Karyawan Bagian Teknisi
Alat Berat (2)
9
Office Visio 2016 yang merupakan sebuah program aplikasi komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram alir (flowchart), brainstorm dan skema jaringan. Perancangan ini juga dilakukan dengan menggunakan JDK (Java Development Kit) sebagai bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi, MySQL sebagai penyimpanan database, dan NetBeans IDE 8.0.1 sebagai editor untuk menulis kode Java dan merancang “user interface” untuk aplikasi.
Teknik analisis dan langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap Analisis
a. Memahami aktivitas operasional mengenai persediaan dan mengidentifikasi aktivitas utama dan aktivitas penunjang.
b. Mengidentifikasi kebutuhan informasi mengenai persediaan yang diperlukan untuk menunjang proses pengambilan keputusan.
2. Tahap Desain :
Merancang Sistem Informasi dengan membuat aplikasi berbasis data.
Langkah-langkah dalam perancangan sistem antara lain :
a. Merancang Entity Relationship Diagram (ERD) untuk memahami entitas dan hubungan antar entitas yang berkaitan dalam aktivitas utama usaha sebagai pedoman dalam membuat sistem informasi.
Menggunakan software Microsoft Office Visio 2016.
b. Membuat table yang berisi informasi yang berkaitan dengan entitas dalam aktivitas operasional.
c. Membuat table query untuk menampilkan atau meminta data tertentu dari database sesuai dengan yang diinginkan. Table dapat diakses secara bersamaan dengan menggunakan query.
d. Membuat form untuk menampilkan, input, edit, hapus data dan lain sebagainya dengan tampilan interface yang baik.
e. Membuat report yang berguna untuk penyajian laporan pendapatan tiap bulan.
f. Membuat menu utama atau switchboard sebagai tampilan awal pada saat program dijalankan yang berisi menu-menu seperti pencatatan transaksi dan penyajian laporan pendapatan.
10 3. Tahap Implementasi :
Menerapkan sistem yang telah dirancang sesuai aktivitas pada Golden Audio. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain :
a. Memastikan ketersediaan komputer dan software JDK (Java Development Kit) di Golden Audio untuk menunjang pengimplementasian sistem yang telah dirancang.
b. Melakukan instalasi sistem untuk Golden Audio.
c. Melakukan pelatihan kepada karyawan bagian sekretaris mengenai pengoperasian sistem aplikasi yang telah dirancang.
4. Tahap Operasional dan Pemeliharaan
Dalam penelitian ini tidak sampai pada tahap operasional dan pemeliharaan (maintenance) karena mengingat keterbatasan waktu penelitian dan tahap ini akan dilakukan oleh pihak internal Golden Audio.
11 PEMBAHASAN
Tahap Analisis
Golden Audio merupakan badan usaha yang bergerak pada bidang jasa variasi mobil dan audio sebagai operasi utama dan usaha dagang. Aktivitas operasional terkait persediaan pada Golden Audio akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Pembelian persediaan secara kredit ke pemasok melalui salesman
Pemilik melakukan pengecekan apa saja persediaan barang di gudang yang sudah habis dan apakah ada pesanan barang dari pelanggan. Setelah itu pemilik akan menyampaikan kepada salesman, lalu salesman akan membuat purchase order rangkap 1 (satu) untuk diserahkan ke pemasok dan rangkap 2 (dua) akan diserahkan kepada pemilik untuk disimpan urut tanggal oleh bagian dokumentasi sebagai arsip. Selanjutnya pemilik akan melakukan negosiasi mengenai harga pembelian, kapan barang datang dan apakah barang tersedia atau tidak. Setelah negosiasi disepakati, salesman akan memberikan PO kepada pemasok, lalu pemasok akan mengirimkan barang yang dipesan kepada pemilik beserta faktur penjualan rangkap 2 (dua). Faktur rangkap 1 (satu) akan disimpan pemasok untuk bukti penjualan ketika terjadi pelunasan atas pembelian barang tersebut.
2. Pembelian persediaan secara kredit langsung ke pemasok
Pemilik melakukan pengecekan dan pencatatan persediaan barang di gudang yang sudah habis dan apakah ada pesanan barang dari pelanggan, setelah itu pemilik akan membuat purchase order dan mengirimkannya secara langsung kepada pemasok melalui alat komunikasi (SMS atau BBM). Selanjutnya hasil percakapan tersebut akan disimpan sebagai arsip dan bukti pesanan kepada pemasok. Setelah PO tersebut diterima pemasok, pemilik akan melakukan negosiasi langsung ke pemasok mengenai harga pembelian, kapan barang datang dan apakah barang tersedia atau tidak melalui alat komunikasi. Setelah negosiasi disepakati, pemasok akan mengirimkan barang yang dipesan kepada pemilik beserta
12
faktur penjualan rangkap 2 (dua). Faktur rangkap 1 (satu) akan disimpan pemasok untuk bukti penjualan ketika terjadi pelunasan atas pembelian barang tersebut.
3. Pembelian persediaan secara tunai dari salesman
Terkadang pembelian juga dilakukan melalui salesman yang langsung membawa barang atau tanpa pemesanan, salesman akan menawarkan barang lalu pemilik akan mengecek barang apa saja yang sudah habis dan apakah ada barang yang dipesan dari pelanggan. Selanjutnya pemilik akan memilih barang dan membayar sejumlah uang kepada salesman untuk mendapatkan barang tersebut. Setelah salesman menerima pembayaran, lalu salesman membuat faktur penjualan rangkap 1 (satu) untuk diserahkan kepada pemilik dan rangkap 2 (dua) akan disimpan untuk diserahkan ke pemasok beserta uang yang diterima sebagai bukti penjualan yang dilakukan.
4. Penerimaan dan penyimpanan barang
Saat barang yang dipesan datang, pemilik akan melakukan pengecekan barang mengenai jumlah, jenis atau model, ukuran dan warna apakah sudah sesuai dengan pesanan atau belum serta mengecek apakah ada barang yang rusak atau tidak. Apabila barang yang di cek sudah sesuai dengan pesanan dan tidak ada barang yang rusak, barang akan langsung dimasukkan ke dalam gudang dan ditata sesuai dengan klasifikasi barangnya. Barang-barang yang berat akan ditata dibawah sedangkan barang yang ringan akan digantung agar mudah dalam mencari barang tersebut dan setiap barang baru yang datang akan diambil satu unit untuk ditampilkan di etalase toko. Golden Audio selalu melakukan pemeliharaan gudang setiap hari, tetapi untuk kegiatan stock opname barang tidak rutin dilakukan.
13 5. Pembayaran atas pembelian secara kredit
Dalam melakukan pembayaran atas pembelian barang secara kredit melalui salesman atau langsung ke pemasok, pemilik akan langsung men- transfer berapa jumlah kewajiban yang harus dibayar secara langsung ke rekening bank pemasok. Pemilik akan menunjukkan bukti transfer kepada pemasok melalui alat komunikasi (SMS atau BBM) dan bukti transfer tersebut akan disimpan oleh bagian dokumentasi sebagai arsip dan bukti atas pelunasan kewajiban yang dilakukan.
6. Retur atas pembelian secara kredit ke pemasok melalui salesman
Saat terjadi retur pembelian atas barang yang tidak sesuai atau ada barang rusak yang dibeli melalui salesman, pemilik akan menunggu salesman datang setiap minggunya untuk menunjukkan barang yang tidak sesuai atau rusak. Setelah salesman mengkonfirmasi, pemilik akan memberikan barang tersebut kepada salesman untuk dibawa ke pemasok. Setelah pemasok mengkonfirmasi dan menerima barang dari salesman, pemasok akan memberikan barang pengganti ke salesman untuk diberikan ke pemilik. Apabila barang sudah diterima dan dikonfirmasi, pemilik akan melakukan pengecekan kembali atas barang yang diganti oleh pemasok dan barang akan dimasukkan ke gudang.
7. Retur atas pembelian secara kredit langsung ke pemasok
Saat terjadi retur pembelian atas barang yang tidak sesuai atau ada barang rusak yang dipesan langsung ke pemasok, pemilik akan mengirimkan bukti foto barang yang tidak sesuai atau rusak melalui alat komunikasi (SMS atau BBM) kepada pemasok. Setelah pemasok mengkonfirmasi, pemilik akan melalukan negosiasi mengenai siapa yang akan menanggung biaya angkut atas retur tersebut dan setelah terjadi kesepakatan maka pemilik akan mengirimkan barang yang tidak sesuai atau rusak ke pemasok. Setelah pemasok mengkonfirmasi dan menerima barang dari pemilik, pemasok akan mengirimkan barang pengganti yang sesuai kepada pemilik melalui paket. Apabila barang sudah diterima dan dikonfirmasi,
14
pemilik akan melakukan pengecekan kembali atas barang yang diganti dan barang akan dimasukkan ke gudang.
8. Retur atas pembelian secara tunai melalui salesman
Ketika terjadi retur pembelian atas barang rusak yang dibeli secara tunai dari salesman, pemilik akan menunggu salesman datang setiap minggunya untuk menunjukkan barang yang tidak sesuai atau rusak. Setelah salesman mengkonfirmasi, salesman akan langsung mengganti barang yang rusak.
Pemilik akan melakukan pengecekan kembali dan barang akan langsung dimasukkan ke gudang.
9. Penjualan
Saat terjadi penjualan, pelanggan akan datang dan memilih barang yang akan dibeli, lalu pelanggan akan menunggu proses pemasangan barang hingga selesai. Setelah itu pelanggan akan melakukan pembayaran.
Pelanggan akan menerima nota penjualan rangkap 1 (satu) sebagai bukti atas pembayaran yang dilakukan, lalu rangkap 2 (dua) akan disimpan urut tanggal oleh bagian dokumentasi sebagai arsip.
10. Pemesanan barang
Jika pelanggan melakukan pemesanan atas barang yang habis atau barang yang memang harus dipesan terlebih dahulu ke Golden Audio, pelanggan harus menyertakan tanda jadi berupa uang muka sebesar 30% - 50%
sesuai kesepakatan yang akan dicatat dalam nota penjualan rangkap 2 oleh bagian dokumentasi. Nota 1 (satu) akan disimpan urut tanggal dan nota 2 (dua) diberikan pada pelanggan sebagai tanda bukti pembayaran uang muka dan untuk mengambil pesanan apabila sudah datang serta meminta nomor telepon pelanggan. Apabila barang sudah datang, pemilik akan memberitahu pelanggan melalui alat komunikasi agar pesanan dapat segera diambil. Setelah pelanggan menerima barang yang dipesan, pelanggan melakukan pembayaran untuk pelunasan dengan menunjukkan nota 2 (dua) sebagai bukti telah melakukan pembayaran uang muka
15
dengan jumlah tertentu. Bagian administrasi kemudian akan mencatat pelunasan tersebut pada nota 1 (satu) dan nota 2 (dua), kemudian nota 1 (satu) diserahkan lagi kepada pelanggan bersama dengan barang yang dipesan dan nota 2 (dua) akan disimpan urut tanggal oleh bagian dokumentasi sebagai arsip.
11. Retur penjualan
Ketika terjadi retur penjualan, pelanggan harus membawa bukti transaksi berupa nota penjualan rangkap 1 (satu) dan barang yang rusak kepada pemilik. Kemudian pemilik akan melakukan pengecekan atas barang tersebut dan karyawan bagian dokumentasi akan mengecek apakah ada transaksi tersebut berdasarkan arsip transaksi penjualan yang telah diarsipkan urut tanggal. Apabila memang sesuai maka pemilik akan mengganti barang tersebut, selanjutnya bagian administrasi akan melakukan pencatatan atas retur yang dilakukan pelanggan. Pemilik akan menyerahkan barang pengganti kepada pelanggan beserta nota penjualan rangkap 1 (satu) kepada pelanggan. Sedangkan apabila barang rusak akibat kesalahan pelanggan maka pemilik tidak bisa memberikan retur.
16
Berikut adalah flowchart yang menggambarkan bagaimana alur pada aktivitas operasional Golden Audio :
1. Pembelian persediaan secara kredit ke pemasok melalui salesman 2. Pembelian persediaan secara kredit langsung ke pemasok
FLOWCHART Pembelian secara kredit
PEMILIK SALESMAN PEMASOK
Mulai
Daftar persediaan barang ya ng habis
& PO dari pela nggan Mengecek persediaan
& PO dari pela nggan
Pem esa nan melalui
pemasok salesman
D Purchase
order 2 Daftar persediaan
barang ya ng habis & PO dari
pela nggan
SMS /BB M Daftar persediaan
barang ya ng habis & PO dari
pela nggan
Purchase order
Mem buat PO (purchase
-order)
Purchase order
21
Menerima &
mengkonfir masi PO
D Purchase
order 1
Mem pe rsiapkan barang &
mem buat faktur penjuala n
D Menerima &
mengkonfir masi PO
Purchase order
Mem pe rsiapkan barang &
mem buat faktur penjuala n
SMS /BB M
Menerima barang &
faktur penjuala n
Gudang Tidak tertulis
Tidak tertulis
Faktur Penjualan
2
Faktur Penjualan
2
Faktur Penjualan
1 2
Mem buat purchase order
Purchase order
SMS /BB M Daftar persediaan
barang ya ng habis & PO dari
pela nggan
Purchase order
1
Tidak tertulis
A
A
Faktur Penjualan
1 2
B
B
B
Gambar2. Flowchart Pembelian secara kredit - Golden Audio
17
3. Pembelian persediaan secara tunai dari salesman
FLOWCHART Pembelian secara tunai melalui salesman
PEMILIK SALESMAN
Mulai
Mengecek persediaan & PO
dari pelangga n Menawarkan
barang
Daftar persediaan barang ya ng habis & PO
dari pelangga n
Tidak tertulis
Mem ilih bara ng dan membayar kepa da salesman
Uang
Menerima pembayaran &
mem buat faktur penjuala n
D
Menerima faktur penjuala n &
barang ya ng dibeli
Faktur Penjualan
1
D Gudang
Uang
Pem asok
Faktur Penjualan1
2
Faktur Penjualan
1
Uang
Gambar3. Flowchart Pembelian secara tunai - Golden Audio
18 4. Penerimaan dan penyimpanan barang
FLOWCHART Penerimaan dan penyimpanan barang
FLOWCHART Penerimaan dan penyimpanan barang
PEMILIK PEMILIK
Mulai
Mengecek barang Jum lah, jenis / model,
ukuran & warna, barang sesuai / tidak Jum lah, jenis / model, ukuran & warna, barang sesuai / tidak
Bara ng sesuai
ya tidak
Retur
Mengambil 1 unit barang
untuk ditampilkan
di etalase
Etalase
Gudang Gudang Bara ng dimasukkan
ke gudang & dita ta sesuai dengan klasifikasinya Bara ng dimasukkan ke gudang & dita ta sesuai dengan klasifikasinya
Mulai
Mengecek barang Jum lah, jenis / model,
ukuran & warna, barang sesuai / tidak
Bara ng sesuai
ya tidak
Retur
Mengambil 1 unit barang
untuk ditampilkan
di etalase
Etalase
Gudang Bara ng dimasukkan
ke gudang & dita ta sesuai dengan klasifikasinya
Gambar4. Flowchart Penerimaan dan penyimpanan - Golden Audio
19 5. Pembayaran atas pembelian secara kredit
FLOWCHART Pembayaran atas pembelian secara kredit
PEMILIK PEMASOK
Mulai
Faktur Penjualan
2
Mengecek berapa kewajiban yang
harus diba yar
Total kewajiban
Tidak tertulis
Melakukan transf er ke pemasok melalui atm
Uang
Bukti transfer
Menerima bukti transfer dan mengkonfir masi
pembayaran
Bukti transfer
SMS /BB M
Mengirimkan konfirmasi ba hwa
telah m enerim a pembayaran
Pesan konfirmasi
SMS /BB M
Menerima pesa n konfirmasi da ri
pemasok
Pesan konfirmasi
SMS /BB M
D
Selesai scre enshot
D
SMS /BB M Mengirimkan
bukti transfer ke pemasok
Bukti transfer
Bukti transfer
Pesan konfirmasi
Gambar5. Flowchart Pembayaran atas pembelian kredit - Golden Audio
20
6. Retur atas pembelian secara kredit ke pemasok melalui salesman FLOWCHART Retur atas pembelian secara kredit melalui salesman FLOWCHART Retur atas pembelian secara kredit melalui salesman
PEMILIK
PEMILIK SALESMANSALESMAN PEMASOKPEMASOK
Mulai
Tidak sesuai/
rusa k Tidak sesuai/
rusa k
Mem be rikan barang ke pada
salesman
Tidak sesuai/
rusa k Tidak sesuai/
rusa k
Tidak sesuai/
rusa k Tidak sesuai/
rusa k
Mengkonfir masi kepa da pe milik dan
mem bawa bar ang ke pemasok
Tidak sesuai/
rusa k Tidak sesuai/
rusa k
Tidak sesuai/
rusa k Tidak sesuai/
rusa k
Menerima, mengkonfir masi dan mengirimkan barang pe ngganti
Bara ng pengganti Bara ng pengganti
Bara ng pengganti Bara ng pengganti
Mem be rikan barang ke pada
pemilik
Bara ng pengganti Bara ng pengganti Bara ng
pengganti Bara ng pengganti
Menerima &
mengecek barang pengganti
Bara ng pengganti Bara ng pengganti
Gudang Bara ng dimasukkan
ke gudang & dita ta sesuai dengan klasifikasinya
Bara ng pengganti Bara ng pengganti Mulai
Tidak sesuai/
rusa k
Mem be rikan barang ke pada
salesman
Tidak sesuai/
rusa k
Tidak sesuai/
rusa k
Mengkonfir masi kepa da pe milik dan
mem bawa bar ang ke pemasok
Tidak sesuai/
rusa k
Tidak sesuai/
rusa k
Menerima, mengkonfir masi dan mengirimkan barang pe ngganti
Bara ng pengganti
Bara ng pengganti
Mem be rikan barang ke pada
pemilik
Bara ng pengganti Bara ng
pengganti
Menerima &
mengecek barang pengganti
Bara ng pengganti
Gudang Bara ng dimasukkan
ke gudang & dita ta sesuai dengan klasifikasinya
Bara ng pengganti
Gambar6. Flowchart Retur atas pembelian secara kredit ke pemasok melalui salesman - Golden Audio
21
7. Retur pembelian secara kredit langsung ke pemasok
FLOWCHART Retur atas pembelian secara kredit langsung ke pemasok
PEMILIK PEMASOK
Mulai
Tidak sesuai/
rusa k
Mengirim bukti foto barang yg
tidak sesuai
Foto bara ng yg tidak
sesuai
SMS /BB M
Menerima bukti foto dan mem ber ikan
konfirmasi
Foto bara ng yg tidak
sesuai
SMS /BB M Pesan
konfirmasi
SMS /BB M
Menerima pesan konfirmasi da n mengirimkan barang
Pesan konfirmasi
SMS /BB M Tidak sesuai/
rusa k
Menerima, mengkonfir masi
barang rusak pengganti
Bara ng pengganti
Menerima &
mengecek barang pengganti
Bara ng pengganti
Foto bara ng yg tidak
sesuai
Pesan konfirmasi
SMS /BB M
SMS /BB M
Bara ng pengganti
Tidak sesuai/
rusa k
D
Gudang Bara ng dimasukkan ke gudang & dita ta sesuai dengan klasifikasinya
Bara ng pengganti
Gambar7. Flowchart Retur atas pembelian secara kredit langsung ke pemasok - Golden Audio
22
8. Retur pembelian secara tunai melalui salesman
FLOWCHART Retur atas pembelian secara tunai melalui salesman
PEMILIK SALESMAN
Mulai
Tidak sesuai/
rusa k
Mem be rikan barang ke pada salesman
Tidak sesuai/
rusa k
Tidak sesuai/
rusa k
Mengkonfir masi dan memberikan barang pe ngganti
Tidak sesuai/
rusa k
Bara ng pengganti
Menerima &
mengecek barang pengganti
Bara ng pengganti
Gudang Bara ng dimasukkan
ke gudang & dita ta sesuai dengan klasifikasinya
Bara ng pengganti
Bara ng pengganti
Pem asok
Gambar8. Flowchart Retur atas pembelian secara tunai melalui salesman - Golden Audio
23 9. Penjualan
FLOWCHART Penjualan
PEMILIK
PELANGGAN TEKNISI
Mulai
Mem ilih barang
Mem ba yar ke pada pemilik dan
menunggu pemasangan Uang muka
Menerima pembayaran uang &
melakukan pemasangan
Menerima barang &
melakukan pemasangan
D
Proses pemasangan
Sudah terpasang
D
Mem buat nota penjuala n dan mem ber ikan barang
Sudah terpasang
Nota penjuala n
1
Sudah terpasang
Sudah terpasang
Nota penjuala n
12
Selesai
Gambar9. Flowchart Penjualan - Golden Audio
24 10. Pemesanan barang
Flowchart Pemesanan barang
PELANGGAN PEMILIK
Mulai
Menyampaikan kepa da pe milik
& membayar uang m uka
Uang muka
Nota penjuala n
1 2
D Daftar
barang ya ng dipesan
Tidak tertulis
Daftar barang ya ng
dipesan Tidak tertulis
Menerima informa si &
pembayaran
Uang muka Daftar
barang ya ng dipesan Tidak tertulis
Mem buat nota penjuala n
Menerima faktur dan menunggu barang da tang
Nota penjuala n
2
D
Mengkonfir masi ke pelanggan
Pesan konfirmasi
SMS / BBM
Menerima pesa n konfirmasi
Pesan konfirmasi
SMS / BBM
Mem be rikan nota penjualan &
melakukan pelunasan
Nota penjuala n
2
Menerima nota dan pelunasan
Nota penjuala n
2
Mem buat bukti pelunasan &
menyerahka n barang pe sanan
Menerima barang & bukti
pelunasan Uang
Uang
Nota penjuala n Nota 2
penjuala n 1
D
Nota penjuala n
1
Selesai
Uang muka Daftar
barang ya ng dipesan Tidak tertulis
Nota penjuala n
2
Pesan konfirmasi
SMS / BBM
Nota penjuala n
2
Uang
Nota penjuala n
1
Gambar10. Flowchart Pemesanan barang - Golden Audio
25 11. Retur penjualan
Flowchart Retur Penjualan
PELANGGAN PEMILIK
Mulai
Tidak sesuai/
rusa k
Mem be rikan barang rusak dan nota
Tidak sesuai/
rusa k
Menerima bar ang r usak dan nota serta me lakukan pengece kan transaksi
Nota penjuala n
1 Nota
penjuala n 1
Tidak sesuai/
rusa k
Transaksi sesuai
Selesai
Nota penjuala n
1
Tidak sesuai/
rusa k tidak
Nota penjuala n
1
Tidak sesuai/
rusa k ya
Mem be rikan barang da n mencatat retur
Bukti retur
D Menerima bar ang
pengganti dan nota penjualan
Nota penjuala n
1
Nota penjuala n
1
Tidak sesuai/
rusa k
Nota penjuala n
1
Pengganti Pengganti
Pengganti
Gambar11. Flowchart Retur penjualan - Golden Audio
26
Dalam aktivitas bisnis yang dijalankan Golden Audio masih terdapat kesalahan pada aktivitas pembelian barang secara kredit melalui salesman. Purchase Order (PO) seharusnya dibuat oleh pihak Golden Audio agar proses pembelian dapat lebih efektif. Berikut adalah penjelasan dan rekomendasi flowchart untuk aktivitas tersebut:
FLOWCHART Pembelian secara kredit
PEMILIK SALESMAN PEMASOK
Mulai
Daftar persediaan barang ya ng habis
& PO dari pela nggan Mengecek persediaan
& PO dari pela nggan
Pem esa nan melalui
pemasok salesman
Daftar persediaan barang ya ng habis & PO dari
pela nggan
SMS /BB M Daftar persediaan
barang ya ng habis & PO dari
pela nggan
Purchase order
Menerima &
mengkonfir masi PO
D Purchase
order 1
Mem pe rsiapkan barang &
mem buat faktur penjuala n
D Menerima &
mengkonfir masi PO
Purchase order
Mem pe rsiapkan barang &
mem buat faktur penjuala n
SMS /BB M
Menerima barang &
faktur penjuala n
Gudang Tidak tertulis
Tidak tertulis
Faktur Penjualan
2
Faktur Penjualan
2
Faktur Penjualan
1 2
Mem buat purchase order
Purchase order
SMS /BB M Purchase
order 1
Tidak tertulis
A
A
Faktur Penjualan
21
B
B
B D
Purchase order
1
Menerima PO
Mem buat purchase order
Purchase order
1 2
Purchase order
1 Mengirim
PO ke Pem asok Purchase order
1
Gambar12. Flowchart Rekomendasi pembelian barang secara kredit - Golden Audio
27 Identifikasi Kebutuhan Informasi
Berikut adalah identifikasi kebutuhan informasi mengenai persediaan untuk setiap pengambilan keputusan perusahaan.
Tabel1. Informasi mengenai persediaan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
Aktivitas Keputusan bisnis Informasi yang dibutuhkan
Tersedia/
tidak Penjualan barang Penetapan harga jual
barang
Informasi total biaya angkut dalam pembelian persediaan barang dagangan
Jumlah stok persediaan barang dagangan
Penambahan jenis barang baru yang akan dijual
Data pesanan barang dari pelanggan
Pembelian barang Penambahan jumlah barang yang akan dijual
Jumlah minimum stok persediaan barang dagangan
Pemilihan pemasok Penentuan pemasok terkait dengan harga pokok pembelian
Data pemasok beserta harga barang yang dipesan/dibeli
28 Tahap Desain
Aktivitas penjualan yang dilakukan Golden Audio memiliki aktivitas utama yaitu menjual barang-barang yang berkaitan dengan variasi mobil dan audio. Penjualan berhubungan dengan aktivitas menerima pesanan pelanggan dan memberikan pesanan barang ke pelanggan. Penerimaan kas berhubungan dengan pembayaran dari aktivitas penjualan. Berikut adalah ERD (Entity Relationship Diagram) konteks mengenai penjualan persediaan di Golden Audio:
Barang
Kas/Bank
Penerimaan Kas Lain Penjualan
Retur Penjualan
Pelanggan Karyawan
Gambar13. ERD Konteks Aktivitas Penjualan Barang
Aktivitas pembelian yang dilakukan Golden Audio memiliki aktivitas utama yaitu mengeluarkan sejumlah dana atau uang yang digunakan untuk pembelian barang dagang.
Retur Pembelian
Pembelian
Pengeluaran Kas Lain (Biaya Operasional)
Karyawan
Pemasok Barang
Kas/Bank
Gambar14. ERD Konteks Aktivitas Pembelian Barang
29
Berikut adalah seluruh aktivitas penjualan dan pembelian barang dagang di Golden Audio yang digambarkan dalam ERD konteks:
Barang
Pelanggan Karyawan
Penjualan
Kas/Bank
Penerimaan Kas Lain Retur
Penjualan
Pemasok Pembelian
Pengeluaran Kas Lain (Biaya Operasional)
Retur Pembelian
Gambar15. ERD Konteks Aktivitas Pembelian dan Penjualan Barang
Dalam ERD konteks di atas, masih ada beberapa hubungan many-to-many antar entitas, sehingga diperlukan beberapa associate tables dimana masing-masing entitas yang berkaitan akan memberikan primery key yang merupakan foreign key bagi entitas yang lain dalam asssociate table tersebut. Dalam aktivitas penjualan dan aktivitas pembelian, masih terdapat hubungan many-to-many antara entitas persediaan dan penjualan dan entitas persediaan dan pembelian sehinggga diperlukan associate table untuk mencatat rincian pembelian dan penjualan barang yaitu entitas detail penjualan dan entitas detail pembelian/pengeluaran kas.
30
Di bawah ini merupakan ERD yang menggambarkan seluruh aktivitas perusahaan beserta beberapa associate tables yang berkaitan :
Pengeluaran Kas Lain (Biaya Operasional) Barang
Pelanggan Karyawan
Penjualan
Kas/Bank
Penerimaan Kas Lain Retur Penjualan
Pemasok Pembelian
Retur Pembelian
Detail Penjualan
Detail Pembelian Detail Retur
Penjualan
Detail Retur Pembelian Detail
Barang
Gambar16. ERD (Associate Table) Aktivitas Pembelian dan Penjualan Barang
31
Di bawah ini adalah ERD berbasis kunci yang menjelaskan Primary Key (PK) dan Foregin Key (FK) yang merupakan atribut pada masing-masing entitas dalam aktivitas bisnis Golden Audio:
Barang
PK: Kode Barang FK: Kode Pemasok
Penjualan PK: Kode Penjualan FK: Kode Pelanggan Kode Karyawan
Pembelian PK: Kode Pembelian FK: Kode Pemasok Kas/Bank
PK: Kode Akun Bank
Karyawan PK: Kode Karyawan
Pelanggan PK: Kode Pelanggan
Pemasok PK: Kode Pemasok Penerimaan Kas Lain
PK: Kode Penerimaan Kas lain
Pengeluaran Kas Lain (Biaya Operasional) PK: Kode Pengeluaran Kas
Retur Penjualan PK: Kode Retur Penjualan FK: Kode Pelanggan
Retur Pembelian PK: Kode Retur Pembelian FK: Kode Pemasok Detail Penjualan
FK: Kode Penjualan FK: Kode Barang
Detail Retur Penjualan FK: Kode Retur Penjualan FK: Kode Barang
Detail Pembelian FK: Kode Pembelian FK: Kode Barang Detail Retur
Pembelian FK: Kode Retur Pembelian FK: Kode Barang Detail Barang FK: Kode Barang
Gambar17. ERD Key Based Aktivitas Pembelian dan Penjualan Barang
32
ERD fully attribute di bawah ini menjelaskan keseluruhan atribut dalam setiap entitas, meliputi primary key, foreign key dan juga non-key attribute :
Barang PK: Kode Barang FK: Kode Pemasok NKA: Nama Jenis Warna Merk Mobil
Pembelian PK: Kode Pembelian FK: Kode Pemasok NKA: Tanggal Biaya Angkut Kas/Bank
PK: Kode Akun Bank NKA: Nama Bank Rekening
Karyawan PK: Kode Karyawan NKA: Nama Alamat Telepon
Pelanggan PK: Kode Pelanggan NKA: Nama Pelanggan Alamat Telepon
Pemasok PK: Kode Pemasok NKA: Nama Pemasok Alamat Telepon Rekening Penerimaan Kas Lain
PK: Kode Penerimaan Kas Lain NKA: Tanggal
Keterangan Jumlah
Penjualan PK: Kode Penjualan FK: Kode Pelanggan Kode Karyawan NKA: Tanggal
Pengeluaran Kas Lain (Biaya Operasional) PK: Kode Pengeluaran Kas Lain NKA: Tanggal
Keterangan Jumlah
Retur Penjualan PK: Kode Retur Penjualan FK: Kode Pelanggan NKA: Tanggal
Retur Pembelian PK: Kode Retur Pembelian FK: Kode Pemasok NKA: Tanggal Detail Retur
Penjualan FK: Kode Penjualan FK: Kode Barang NKA: Qty Harga
Detail Retur Pembelian FK: Kode Retur Pembelian FK: Kode Barang NKA: Qty
Detail Penjualan FK: Kode Penjualan FK: Kode Barang
Detail Pembelian FK: Kode Pembelian FK: Kode Barang NKA: Harga Qty Detail Barang
FK: Kode Barang NKA: Tanggal Harga Qty
Gambar18. ERD Fully Attribute Aktivitas Pembelian dan Penjualan Barang
33 Tabel Sistem Informasi Persediaan
Dibawah ini merupakan tabel yang akan digunakan untuk melakukan input data dalam sistem informasi persediaan Golden Audio yang telah dirancang di MySQL:
1. Tabel Barang
Tabel ini digunakan untuk mengetahui jumlah barang digudang yang siap untuk dijual.
Tabel2. Keterangan Tabel Barang
No. Nama Keterangan
1. Kode Barang Kode barang yang dimiliki perusahaan 2. Kode Pemasok Kode pemasok yang dimiliki perusahaan 3. Nama Nama barang sesuai dengan kode barang 4. Jenis Jenis barang
5. Warna Warna barang
6. Merk Merk barang
7. Mobil Tipe mobil yang cocok dengan barang Tabel3. Atribut Tabel Barang
Tabel4. Tabel Barang
Tabel detail barang dibawah ini dibuat untuk keperluan sistem aplikasi ketika terjadi perbedaan harga beli barang. Dengan adanya tabel ini juga memungkinkan sistem untuk membedakan data barang mana yang pertama kali masuk dan yang terakhir masuk dengan mengacu pada kolom tanggal untuk penerapan metode FIFO (First In First Out).
34
Tabel5. Keterangan Tabel Detail Barang
No. Nama Keterangan
1. Kode Barang Kode barang yang dimiliki perusahaan 2. Tanggal Tanggal transasksi pembelian yang dilakukan 3. Harga Nama barang sesuai dengan kode barang 4. Qty Jumlah barang yang tersedia digudang
Tabel6. Atribut Tabel Detail Barang
Tabel7. Tabel Detail Barang
2. Tabel Pembelian
Tabel pembelian digunakan untuk melakukan pencatatan atas pembelian barang yang dilakukan.
Tabel8. Keterangan Tabel Pembelian
No. Nama Keterangan
1. No Pembelian (id) Nomor transaksi pembelian yang dilakukan 2. Tanggal Tanggal transaksi pembelian yang dilakukan 3. Kode Pemasok Kode pemasok yang dimiliki perusahaan
4. Biaya Angkut Biaya angkut atas transaksi pembelian yang dilakukan Tabel9. Atribut Tabel Pembelian
Tabel10. Tabel Pembelian
35 3. Tabel Detail Pembelian (Tabel Query)
Digunakan untuk melakukan pencatatan detail pembelian barang sesuai nomor transaksi pembelian.
Tabel11. Keterangan Tabel Detail Pembelian
No. Nama Keterangan
1. Kode Pembelian Nomor transaksi pembelian yang telah dilakukan 2. Kode Barang Kode barang yang dimiliki perusahaan
3. Harga Harga satuan barang yang dibeli
4. Qty Jumlah barang yang dibeli
Tabel12. Atribut Tabel Detail Pembelian
Tabel13. Tabel Detail Pembelian
4. Tabel Retur Pembelian
Tabel ini digunakan untuk menunjukkan barang yang diretur kepada pemasok akibat tidak sesuai atau rusak.
Tabel14. Keterangan Tabel Retur Pembelian
No. Nama Keterangan
1. No Retur Pembelian (id) Nomor transaksi retur pembelian yang dilakukan 2. Tanggal Tanggal retur dilakukan
3. Kode Pemasok Kode pemasok yang dimiliki perusahaan 4. Cek Retur Cek barang yang telah di retur
Tabel15. Atribut Tabel Retur Pembelian
36
Tabel16. Tabel Retur Pembelian
5. Tabel Detail Retur Pembelian (Tabel Query)
Digunakan untuk pencatatan detail retur pembelian sesuai nomor retur pembelian.
Tabel17. Keterangan Tabel Detail Retur Pembelian
No. Nama Keterangan
1. Kode Retur Pembelian Nomor transaksi retur pembelian yang telah dilakukan 2. Kode Barang Kode barang yang dimiliki perusahaan
3. Qty Jumlah barang yang diretur
Tabel18. Atribut Tabel Detail Retur Pembelian
Tabel19. Tabel Detail Retur Pembelian
6. Tabel Penjualan
Tabel ini digunakan untuk melakukan pencatatan atas penjualan barang yang dilakukan.
Tabel20. Keterangan Tabel Penjualan
No. Nama Keterangan
1. No Penjualan (id) Nomor transaksi penjualan yang dilakukan 2. Tanggal Tanggal transaksi penjualan yang dilakukan 3. Kode Pelanggan Kode pelanggan yang dimiliki perusahaan 4. Kode Karyawan Kode karyawan yang dimiliki perusahaan
Tabel21. Atribut Tabel Penjualan