• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Pinasti Santun Saraswati 1 Identitas Mata Kuliah

1. Nama Mata Kuliah : Askeb Persalinan 2. Kode Mata Kuliah : Bd 302

3. Penempatan : Semester 3 4. Beban / jumlah SKS : 5 SKS (2T ; 3P)

5. Nama Dosen Pengampu : Pinasti Santun Saraswati, Am.Keb

6. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam persalinan dengan pendeketan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan keterampilan serta hasil evidance based.

7. Standar Kompetensi

Kompetensi 1 : Mampu berperilaku profesional beretika dan bermoral derta tanggap terhadap nilai sosial budaya dalam praktik kebidanan.

Kompetensi 2 : Mampu melakukan komunikasi efektif dengan perempuan, keluarga, masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak dalam pelayanan kebidanan.

Kompetensi 3 : Mampu memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman dan holistik dengan memperlihatkan aspek budaya terhadap ibu bersalin pada kondisi normal berdasarkan standar praktik kebidanan dan kode etika profesi.

8. Kemampuan Akhir yang diharapkan:

Setelah mengikuti perkulihan mahasiswa mampu :

1. Mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan.

2. Mampu memahami anatomi jalan lahir (anatomi panggul) pada persalinan. (Passage)

3. Mampu memahami ukuran-ukuran dan otot dasar panggul pada jalan lahir persalinan

4. Mampu memahami His dan tenaga meneran ibu dalam persalinan (Power)

(2)

Pinasti Santun Saraswati 2 9. Metode Pembelajaran :

Teori : Dilaksanakan dikelas dengan menggunakan ceramah dan tanya jawab.

10. Urian Beban Studi :

Kegiatan belajar dengan tatap muka 60 menit.

11. Evaluasi :

Tanya jawab secara lisan di akhiri pembelajaran.

12. Buku Sumber

Varney Helen, 2008. Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta : EGC Prawiroharjo Sarwono, 2009. Ilmu kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka.

Ai nurasiah, 2011. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan, Jakarta : RA.Tama.

Arsinah. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Jakarta : Graha Ilmu.

(3)

Pinasti Santun Saraswati 3

HAND OUT

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

Faktor – faktor Yang mempengaruhi Persalinan terdapat (5P) Power, Passange, Passager, Pisikis ibu, Penolong yaitu :

1. Passage

Ialah jalan kelahiran dan bentuk panggul. Jalan lahir lunak meliputi otot- otot, jaringan-jaringan, ligamen-ligamen. Jalan lahir tulang meliputi tulang- tulang panggul.

2. Passanger

Passanger disini ialah anak, air ketuban, dan plasenta sebagai isi dari uterus yang akan dilahirkan.

3. Power (Tenaga / Kekuatan Ibu)

Yang dimaksud dengan power adalah tenaga untuk mengedan,yaitu his, kontraksi otot-otot perut.

4. Pisikologis ibu

Keadaan pisikologis ibu mempengaruhi proses persalinan. Ibu bersalin yang didampingi oleh suami dan orang-orang yang dicintainya cenderung mengalami proses persalinan yang lebih lancar dibandiing dengan ibu bersalin yang tidak di dampigi oleh keluarganya. Ini menunjukan bahwa dukungan mental berdampak positif bagi keadaan fisikis ibu.

5. Penolong

Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat untuk memperlancar proses persalinan dan mencegah kematian maternal dan neonatal. (Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Asrinah dkk, 2010)

Dikesempatan ini saya akan membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan terdiri dari Power dan Passage yang terbagi dalam beberapa poin, yaitu sebagai berikut :

 Passage

- Ukuran – ukuran panggul - Otot – otot dasar panggul

 Power - His

- Tenaga meneran

(4)

Pinasti Santun Saraswati 4 1. PASSAGE

Passage adalah jalan lahir dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak, khususnya lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus berhasil menyusuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relative kaku.oleh karena itu ukuran dan bentu panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai.

1.1 ANATOMI PANGGUL

Panggul atau pelvis terdiri atas 2 bagian yaitu : - Bagian keras yang dibentuk oleh tulang

- Bagian lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligamenta

Bagian keras pelvis yang dibentuk oleh tulang ada 2 bagian yaitu : 1. Pelvis mayor

Bagian atas yang lebar disebut panggul besar (pelvis mayor), yang mendukung isi perut seperti usus, hati, ginjal, pankreas dll 2. Pelvis minor

Bagian bawah atau panggul kecil (pelvis minor) menjadi tempat organ-organ genetalia internal seperti uterus, ovarium, vagina, kandung kemih, dll

Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu : a. 2 buah tulang pangkal paha (os coxae) b. 1 buah tulang kelangkang (os sacrum) c. 1 buah tulang tungging (os coccygis)

(5)

Pinasti Santun Saraswati 5 1.2 BAGIAN – BAGIAN PANGGUL

BAGIAN KERAS YANG DI BENTUK OLEH TULANG

1) Os. Coxae ( 2 tulang pangkal paha) terdiri dari 3 buah tulang yaitu :

 Os illium ( tulang usus )

 Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan bagian belakang tulang panggul

 Batas atasnya merupakan penebalan yang disebut Crista Iliaka

 Ujung depan yang menonjol pada crista iliaka anterior superior dan bagian belakang yang menojol disebut iliaka posterior superior.

 Terdapat memanjang dibagian dalam os ilium yang membagi pelpis mayor dan minor disebut linea innominada (linea terminalis).

 Bagian-bagiannya:

 Crista Illiaca

 Spina illiaca anterior superior

 Spina illiaca posterior superior

 Spinai lliaca anterior inferior

 Spina illiaca posterior inferior

 Inchisura ischiadica major

 linea innominata (linea terminalis) yang menjadi batas antara panggul besar dan panggul kecil

 Os. Ischium ( Tulang Duduk )

 Terdapat disebelah bawah tulang usus

(6)

Pinasti Santun Saraswati 6

 Tulang bawah yang menonjol disebut spina ischiadika

 Bagian-bagiannya :

 Spina Ischiadica

 inchisura ischiadika minor

 Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk yang disebut : Tuber Ischiadikum

 Os. Pubis ( Tulang Kemaluan )

 Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus (os coxae)

 Dengan tuber ischiadikum dibatasi oleh foramen obsturatium

 Os pubis yang berhubungan dengan os ilium disebut ramus superior ossis pubis.

 Os pubis yang berhubungan dengan os ischium disebut ramus inferior ossis pubis.

 Yang menghubungkan kedua tulang pubis disebut dengan simpisis pubis.

 Bagian-bagiannya :

 Foramen obturatorium.

 Ramus superior Osis Pubis

 Ramus inferior ossis pubis

 Ramus inferior kiri dan kanan membentuk arcus pubis

2) Os. Sacrum ( tulang kelangka )

Tulang kelangkang berbentuk segitiga, melebar pada bagian atas dan meruncing ke bawah. Tulang kelangkang terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha.

(7)

Pinasti Santun Saraswati 7 Bagian – bagian os sacrum :

 Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.

 Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas, bawah, kanan, dan kiri.

 Di bagian kiri dan kanan garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui syaraf yang disebut foramen sacralia anterior.

 Os sakrum paling atas (os sacrum 1) mempunyai tonjolan besar kearah depan disebut promontorium.

 Yang menghubungkan os sacrum dan os coxai disebut artikulasio sacro-iliaka

 Yang menghubungkan os coccygis dengan os sacrum disebut artikulasio sacro-cocsigia

3) Os. Coccygis ( tulang tungging )

Berbentuk segitiga dengan ruas 3 sampai 5 buah dan bersatu. Padam saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang sehingga memperluas jalan lahir.

1.3 BIDANG-BIDANG PANGGUL dan UKURAN PANGGUL BIDANG-BIDANG PANGGUL

 PINTU ATAS PANGGUL (PAP)

Pintu atas panggul adalah batas atas dari panggul kecil.

Bentuknya bulatan oval dengan panjang kesamping dan dibatasi oleh :

(8)

Pinasti Santun Saraswati 8 a. Promontorium, (Normalnya tidak teraba)

b. Sayap sacrum,

c. Linea terminalis, (Normalnya teraba 1/3 bagian) d. Ramus superior, dan

e. Pinggir atas symphysis

Biasanya 3 ukuran ditentukan dari PAP :

1. Ukuran Muka Belakang (Diameter Antero Posterior, Conjugate Vera)

Dari pinggir atas symphysis ke promotorium, dikenal dengan nama conjugata vera dengan ukuran 11 cm.

Pada wanita hidup conjugata vera tak dapat diukur dengan langsung, tapi dapat diperhitungkan dari conjugata diagonalis (dari pinggir bawah symphysis ke promontorium) sejumblah 1,5 – 2 cm. (CV = CD – 1,5 )

2. Ukuran Melintang (diameter tranversal)

Adalah ukuran terbesar antara linea innominata diambil tegak lurus pada conjungata vera dengan jarak kurang lebih (indonesia 12,5 cm dan eropa 13,5 cm )

3. Ukuran serong (diameter obliqua)

Dari articulatio sacroilliaka ke tuberpubikum dari belahan panggul yang bertentangan, dengan jarak kurang lebih 13 cm

 BIDANG LUAS PANGGUL

Yaitu bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang luas panggul terbentang antara pertengahan symphysis, pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan III Ukuran muka belakang 12,75 cm, dan ukuran melintang 12,5 cm. Bidang ini tidak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.

 BIDANG SEMPIT PANGGUL (PINTU TENGAH PANGGUL) Yaitu bidang dengan ukuran-ukuran terkecil. Bidang sempit panggul terdapat setinggi pinggir bawah symphysis, kedua spina ischiadicae dan memotong sacrum krang lebih 1-2 cm di atas ujung sacrum. Bidang ini paling sulit penilaiannya karena

(9)

Pinasti Santun Saraswati 9 ukurannya paling kecil, dan sulit mengukurnya. Kesempitan pintu bawah panggul biasanya disertai kesempitan bidang sempit panggul.

Pada pintu tengah panggul Sacrum teraba cekung, Side Walls teraba sejajar kanan dan kiri dan Spina ischiadika teraba runcing dan jarak antara kedua spina ischiadika Normalnya 10 – 11 cm (Distansia Interspinarum)

 PINTU BAWAH PANGGUL

Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama, ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan. Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum sedangkan segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis yang memiliki sudut minimal 90˚. Os coxigis mobile kebelakang sejauh 1 – 1,5 cm

 BIDANG HODGE

Bidang hodge untuk menentukan berapa jauh bagian depan anak itu turun ke dalam rongga panggul. Bidang hodge antara lain:

 Hodge I : Bidang datar yang melalui bagian atas simpisis dan promotorium. Bidang ini dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul.

 Hodge II : Bidang yang Sejajar dengan bidang hodge I terletak setinggi bagian tepi bawah symphisis.

 Hodge III : Bidang yang Sejajar dengan bidang hodge I dan II terletak setinggi spina ischiadica kanan dan kiri

 Hodge IV : Bidang yang Sejajar dengan bidang hodge I, II dan III terletak setinggi ujung os coccygis.

UKURAN-UKURAN PANGGUL

 UKURAN DALAM PANGGUL

(10)

Pinasti Santun Saraswati 10 - Conjugata vera yaitu perbatasan dari tepi atas symphysis sampai ke promontorium, tidak dapat diukur secara klinis ( kurang lebih 11 cm )

- Conjugata diagonalis yaitu tepi bawah symphysis sampai ke promontorium (kurang lebih 12-13 cm)

Cara mengukur conjugata diagonalis :

 Dengan 2 jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavitas dari sacrum, jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat meraba promontorium.

 Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggir bawah symphysis dan tempat ini ditandai dengan kuku jari telunjuk tangan kiri.

- Diameter oblique (menyilang) yaitu articulatio saccroilliaka sampai tuber pubicum (12,5 cm).

- Diameter tranversal adalah jarak antara linea terminalis kiri dan kanan (13,5 cm )

 UKURAN LUAR PANGGUL

Ukuran luar panggul tidak dapat digunakan untuk penilaian apakah persalinan dapat berlangsung secara biasa atau tidak.

Walaupun begitu ukuran luar panggul dapat memberi petunjuk akan kemungkinan panggul sempit.

Ukuran-ukuran luar panggul yaitu :

 Distania spinarum adalah jarak antara SIAS kiri dan kanan (26-28 cm)

 Distania cristarum adalah jarak antara crista iliaca kiri dan kanan (28-30 cm)

 Diastania boudeloque adalah jarak antara tepi atas symphysis sampai ruas lumbal ke 5 (18-20 cm)

 Lingkar panggul adalah dari tepi atas symphisys ke pertengahan SIAS lalu ke proxesus lumbal ke 5 kembali ke pertengahan SIAS dan kembali di tepi atas shymphisis (80- 100 cm)

(11)

Pinasti Santun Saraswati 11 1.4 BENTUK-BENTUK PANGGUL

selain dari ukuran panggul,bentuk panggulpun menentukan ramalan persalinan. Klasifikasi menurut Caldwell dan Molloy, bentuk panggul terbagi menjadi 4 yaitu: Panggul gynecoid, Panggul android, Panggul anthropoid dan Panggul platypeloid.

 PANGGUL ANTHROPOID

Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur. Panjang diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversa. Jenis ini ditemukan 35% pada wanita.

 PANGGUL GYNECOID

Panggul paling baik untuk perempuan. Bentuk pintu atas panggul hampir bulat. Diameter anteroposterior sama dengan diameter transversa bulat. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.

 PANGGUL ANDROID

Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya pria mempunyai jenis seperti ini.Panjang diameter transversa dekat dengan sakrum. Pada wanita ditemukan 15%.

 PANGGUL PLATYPELOID

Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ukuran muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5%

perempuan.

(12)

Pinasti Santun Saraswati 12 JARINGAN LUNAK PANGGUL

Bagian lunak panggul terdiri dari otot-otot dan ligamenta yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah, yang menutupi panggul dari bawah membentuk dasar panggul dan disebut DIAFRAGMA PELVIS.

Otot-otot dasar panggul adalah kelompok otot yang terletak di dasar panggul, di antara ke dua pangkal tungkai, dan membentang dari tulang kemaluan di bagian depan sampai bagian akhir ruas-ruas tulang belakang di bagian belakang. Berdasarkan bentuk dan perannya.

Otot-otot dasar panggul ini mempunyai 2 komponen, yaitu :

1. Komponen utama di bagian tengah, yang terbentang seperti sling atau ayunan, Komponen otot ini juga membentuk sfingter uretra eksterna (katup saluran kemih luar), sfingter ani (katup anus), dan otot-otot sfingter di sekitar introitus vagina (katup pintu masuk vagina pada wanita).

2. Komponen lain terletak di kedua sisi komponen otot utama, berbentuk seperti segitiga. Otot-otot dasar panggul ini berperan dalam menyangga organ-organ dalam rongga perut bagian bawah (rongga pelvis) dan secara keseluruhan berada dalam kontrol volunter (di bawah kontrol kesadaran), dengan demikian dapat dilatih dengan berbagai teknik

(13)

Pinasti Santun Saraswati 13 terapeutik (seperti terapi latihan, terapi listrik/electrotherapy, dan biofeddback).

Secara umum, fungsi otot-otot dasar panggul adalah sebagai berikut :

 Menyangga dan mempertahankan posisi organ-organ pelvis (kandung kemih, uterus, dan rektum)

 Memegang peranan penting dalam fungsi kontrol berkemih dan buang air besar, serta fungsi reproduksi dan seksual.

Diafragma pelvis dari dalam ke luar terdiri atas :

 Pars muscularis yaitu musculuc levator ani

 Pars membranacea yaitu diafragma urogenitale Musculus levator ani

Terdiri atas 3 bagian, dari depan ke belakang dapat dikenal :

- Musc. Pubo coccygeus dari os pubis ke septum anococcygeus.

- Musc. Ilio coccygeus dari arcus tendineus m.levator ani ke os coccygis dan septum anococcygeus.

- Musc. (ischio) coccygeus dari spina ischiadica ke pinggir sacrum dan coccygis.

Diafragma Urogenetale

Antara muskulus pubo coccygeus kiri dan kanan terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut hiatus urogenitalis yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenitale. sekat ini menutupi pintu bawah panggul disebelah depan, dan pada perempian ini sekat ini ditembus oleh uretra dan vagina.

Daerah Perinium

Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul, terdiri dari 2 bagian yaitu :

- Regio analis di sebelah belakang Terdapat m.sphincter ani externus yang mengelilingi anus

- Regio urogenitalis, Terdapat :

 M. Bulbo cavenosus, yang mengelilingi vulva

 M. Ischio cavernosus

(14)

Pinasti Santun Saraswati 14

 M. Transversus perinei superficialis

2.

POWER

Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.

Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari : - HIS

- Tenaga Mengejan

2.1 HIS (kontraksi otot uterus)

Adalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik adalah kontraksi simetris, fundus dominan, terkoordinasi dan relaksasi. Walaupun his itu kontraksi yang fisiologis akan tetapi bertentangan dengan kontraksi fisiologis lainnya, bersifat nyeri. Tiap his dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut dimana tuba masuk ke dalam dinding uterus.

Ditempat tersebut ada suatu paca maker darimana gelombang tersebut berasal.

Kontraksi ini bersifat involunter karena berada dibawah pengaruh saraf intrinsik. Ini berarti wanita tidak memiliki kendali fisiologis terhadap frekuensi dan durasi kontraksi. Kontraksi uterus juga bersifat intermiten sehingga ada periode relaksasi uterus diantara kontraksi, fungsi penting relaksasi, yaitu : mengistrirahatkan otot uterus, memberi kesempatan istirahat bagi ibu, mempertahankan kesejahteraan bayi karena kontraksi uterus menyebabkan kontriksi pembuluh darah plasenta.

a. Pembagian his dan sifat- sifatnya:

1. His pendahuluan

His yang tidak kuat, datangnya tidak teratur, menyebabkan keluarnya lendir darah atau bloody show.

2. His pembukaan (kala I)

(15)

Pinasti Santun Saraswati 15 His yang Menyebabkan pembukaan serviks, semakin kuat, teratur dan sakit.

 Awal (fase laten)

Timbul setiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20 sampai 30 detik. Serviks terbuka sampai 3 cm.

 Lanjut (fase aktif)

Terjadi peningkatan rasa nyeri , amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg, frekuensi 2 – 4 kali atau 10 menit , lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap (±10 cm)

3. His pengeluaran (Kala II)

His ini biasanya untuk mengeluarkan janin, his sangat kuat, teratur, simetris, dan terkoordinasi.

4. His pelepasan plasenta ( Kala III )

His yang berkontraksi sedang untuk melahirkan dan melepaskan plasenta.

5. His Pengiring ( Kala IV )

His yang berkontraksi lemah, masih sedikit nyeri, terjadi pengecilan dalam beberapa jam atau hari.

b. Hal – hal yang harus diperhtikan pada his saat melakukan observasi :

1. Frekuensi his : jumlah his dalam waktu tertentu, basanya per menit per 10 menit.

2. Intensitas his : kekuatan his ( adekuat atau lemah )

3. Durasi ( lama his ) : lamanya setiap his berlangsung dan ditentukan dalam detik, misalnya 50 detik.

4. Interval his : jarak antara his yang satu dengan his berikutnya, his datang tiap 2-3 detik.

c. Identifikasi His / kontraksi

Jika persalinan salah didiagnosis, mungkin akan dilakukan intervensi yang tidak tepat untuk mempercepat persalinan.

Sebaliknya, jika persalinan tidak didiagnosis, janin berada dalam bahaya akibat penyulit tidak terduga. Walaupun diagnosis banding

(16)

Pinasti Santun Saraswati 16 anatra perslinan palsu dan persalinan sejati kadang sulit ditentukan, diagnosis biasanya dibuat berdasarkan kontraksi yang terjadi.

Tabel 2.1

Perbedaan kontraksi pada persalinan sejati dan kontraksi persalinan palsu Kontraksi pada persalinan sejati Kontraksi pada persalinan palsu

Kontraksi terjadi dengan interval teratur Kontraksi terjadi dengan interval tidak teratur

Interval secara bertahap memendek Interval tetap lama Nyeri dipunggung dan abdomen Nyeri diperut bawah

Serviks membuka Serviks belum membuka

Nyeri tidak hilang dengan sedasi Nyeri mereda dengan sedasi Sumber : Cuningham, 2006

Perubahan-perubahan akibat his : 1. Pada uterus

Uterus teraba keras/padat karena kontraksi. Sejak kehamlan lanjut dengan jelas terdiri dari 2 segmen yaitu segmen atas dan bawah. Segmen atas dibentuk oleh korpus uteri dan segmen atas memegang peranan aktif dan dindingnya menjadi tebal, dan mendorong anak untuk keluar. Sedangkan segmen bawah memegang peranan pasif yaitu mengadakan relaksasi dan dilatasi sehingga menjadi saluran tipis dan teregang karena akan dilalui oleh bayi. Karena segmen atas makin tebal dan segmen bawah makin tipis, maka batas antara segmen atas dan bawah menjadi jelas. Batas ini disebut dengan lingkaran retraksi fisiologis. Jika segmen sangat diregang maka lingkaran retraksi lebh jelas dan naik mendekati pusat, disebut dengan lingkaran retraksi patologis atau lingkaran Bandl (FK UNPAD, 1983:229)

2. Pada serviks

His membuat serviks menjadi menipis dan memendek yang disebut Effacement.

3. Pada ibu

(17)

Pinasti Santun Saraswati 17 Menyebabkan rasa sakit. Bersamaan dengan setiap kontraksi., kandung kemih, rectum, tulang belakang dan tulang pubis menerima tekanan kuat dari Rahim. Berat kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan.

4. Pada janin

Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter kurang, maka timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat (bradikardi) dan kurang jelas didengar karena adanya iskemia fisiologis. Tetapi jika terjadi hipoksia lama maka terjadi gawat janin.

Umumnya, rasa sakit kontraksi mulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar ke bagian bawah perut, mungkin juga menyebar ke kaki. Rasa sakit mulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak, kemudian menghilang seluruhnya.sebagian ibu merasakan nya seperti gangguan pencernaan atau mulas diare. Secara medis, sakit kontraksi dikategorikan bersifat tumpul yang disebut visceral dull anching.

Sakit kontraksi dalam persalinan merupakan nyeri primer. Daerah yang mengalami nyeri primer, antara lain pinggang, punggung, perut, dan pangkal paha. Sebgian efek kontraksi, timbul juga nyeri sekunder, seperti mual, pusing, sakit kepala, muntah, tubuh gemetar, panas dingin, kram, pegal – pegal dan nyeri otot.

Selain sakit akibat kontraksi, sakit lain terjadi saat kepala bayi mulai muncul divagina. Jaringan antara vagina dan anus ( perineum ) teregang sangat kencang akibat perobekan jaringan. Sebagian besar ibu merasakn seolah – olah bagian bawahnya akan meledak. Ada juga yang menggambarkan seperti membuang kotoran setelah sembelit satu bulan.

Secara medis, sakit tenggorokan bersifat tajam dan panas yang disebut somatic – sharp and burning (Bonny & Mila : 2004). Perasaan nyeri juga tergntung pada ambang nyeri dari penderitta yang ditentukan oleh keadaan jiwanya.

2.2 TENAGA MENGEJAN

(18)

Pinasti Santun Saraswati 18 Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah atau dipecahkan, serta sebagian presentasi sudah berada didasar panggul, sifat kontraksi berubah, yaitu bersifat mendorong keluar dibantu dengan keinginan ibu untuk mengedan atau usaha volunteer. Keinginan mengedan ini disebabkan karena :

a. Kontraksi otot – otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdominal dan tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan menambah kekuatan untuk mendorong keluar.

b. Tenaga ini serupa dengan tenaga mengedan sewaktu buang air besar (BAB), tapi jauh lebih kuat.

c. Saat kepala sampai kedasar panggul, timbul reflex yang mengakibatkan ibu menutup glotisnya, mengkontraksikan otot – otot perut dan menekan diafragmanya ke bawah.

d. Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil bila pembukaan sudh lengkap dan paling efektif sewaktu ada his.

e. Tanpa tenaga mengedan bayi tidak akan lahir.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah dihasilkan media pengayaan pembelajaran komik kimia untuk kelas XII SMA/MA semester gasal dengan materi Kimia Unsur, di mana

Diisi dengan nama paket pekerjaan, ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat

Pada umumnya tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mencapai profit yang maksimal dalam menjalankan usahanya, tidak terkecuali dengan bisnis Air Minum Dalam Kemasan

Penelitian ini mengkaji pengaruh dalam jangka pendek dan jangka panjang antara variabel indeks Straits Times Index (STI), indeks Kuala Lumpur Stock Exchange

Kelebihan media X-boX diantaranya: Sesuai dengan pembelajaran abad 21 terkait literasi teknologi dalam menghadapi revolusi industri 4.0, satu-satunya media hitung berbasis

Agar motivasi mereka belajar S-1 Fisika di UNAIR kian meningkat, biasanya para pengajar memperkenalkan dosen Fisika yang berasal dari daerah tujuan pengabdian

1. Memberikan toleransi dan penyuluhan kepada pedagang. Pedagang merupakan pelaku utama dalam pemanfaatan jalan di Jalan Pasar Raya dan Jalan Permindo. Keluhan yang

Jika anda melakukan penghapusan sebuah tabel, maka semua kolom dan data yang terdapat pada tabel tersebut akan ikut terhapus juga, untuk itu perlu anda pertimbangkan terlebih