• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Fisika Menyenangkan di Ujung Jawa Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kampanye Fisika Menyenangkan di Ujung Jawa Timur"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kampanye

‘Fisika

Menyenangkan’ di Ujung Jawa

Timur

UNAIR NEWS – Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga memiliki keunggulan penelitian dalam bidang fisika medis dan biooptika. Baik mahasiswa dan dosen sedang gencar melakukan penelitian dalam dua bidang tersebut. Hal itu diungkapkan oleh pengajar S-1 Fisika sekaligus Koordinator Prodi S-1 Fisika Prof. Dr. M. Yasin, Drs., M.Si, sembari menunjukkan penelitian yang kini sedang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswanya.

“Karena orientasinya UNAIR di bidang medis, maka lebih banyak yang bernuansa medis. Misal, serat optik. Dari kajian serat optik ini bisa dikembangkan untuk deteksi detak jantung. Ini contohnya, paper yang sudah accepted, tapi ini masih model,” tutur Yasin.

Ada pula mahasiswa yang melakukan penelitian mengenai fisika material. Pokok bahasan yang dikaji adalah penambahan logam untuk kandidat tulang keras. Ada pula rancang bangun instrumentasi medis.

Dyah Hikmawati, M.Si, salah satu pengajar Fisika Material, turut menambahkan pernyataan Yasin. Menurut Dyah, mahasiswa juga kerap dilibatkan dalam payung penelitian dosen. “Dosen memiliki payung penelitian dan melibatkan mahasiswa dalam pengerjaannya,” tutur Dyah.

Pengabdian

Sebagai langkah untuk mengenalkan prodi Fisika ke publik, pengajar Departemen Fisika juga punya agenda pengabdian masyarakat ke sekolah menengah atas di berbagai daerah di Jawa Timur. Agenda pengabdian ini menjadi acara rutin tahunan yang

(2)

digelar para dosen.

Dalam pengabdian masyarakat, guru dan pelajar SMA dibekali mengenai pengetahuan umum, metode, serta aplikasi Fisika dalam kehidupan sehari-hari. “Dikelola Departemen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Fisika untuk guru dan murid agar lebih tertarik di Fisika. Kita mengenalkan robot ke siswa, dan bagaimana cara membuat robot sederhana,” tutur Yasin.

Agar motivasi mereka belajar S-1 Fisika di UNAIR kian meningkat, biasanya para pengajar memperkenalkan dosen Fisika yang berasal dari daerah tujuan pengabdian masyarakat. Di Pacitan, misalnya, para siswa juga diperkenalkan oleh Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si., Guru Besar Fisika bidang Biooptika. Begitu pula dengan promosi prodi di Sumenep.

“Di samping kita juga promosi. Ini lho putra Pacitan sudah ada yang jadi profesor. Sekaligus memotivasi supaya lebih banyak anak yang dari Pacitan. Sumenep juga begitu. Ada doktor seperti bu Aminatun (Dr. Ir. Aminatun, M.Si). Beliau diminta untuk berbicara di alumninya sendiri. Kita undang SMA-SMA di sekitarnya. Kita beri tema yang lagi in seperti robotika, supaya mereka mau belajar Fisika,” ujar Dyah menambahkan.

Sampai saat ini, setidaknya ada delapan daerah yang pernah dikunjungi oleh para pengajar Departemen Fisika untuk melakukan sosialisasi mengenai prodi-prodi, di antaranya Madiun, Trenggalek, Mojokerto, Jombang, Tuban, Gresik, Pamekasan, dan Sumenep.

“Kita ganti-ganti tempat. Kita ingin membangkitkan mereka untuk suka terhadap Fisika. Kita setiap tahun ada SE

(self-evaluation), mahasiswa-mahasiswa yang masuk dari Fisika UNAIR

itu dari mana saja. Daerah-daerah yang kebetulan nggak pernah ada di mana. Itu bisa jadi menjadi sasaran. Kita pengabdian di sana sekaligus promosi jurusan Fisika,” pungkas Dyah.

Penulis: Defrina Sukma S Editor : Faridah Hari

(3)

62 Tahun, IIDI Tebar Aksi

Sosial

UNAIR NEWS – Perayaan ulang tahun tak selalu harus dirayakan dengan acara hura-hura. Memaknai bertambahnya usia ke-62, organisasi Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) menggelar serangkaian acara edukatif. Seperti acara penyuluhan kesehatan dengan berbagai tema dan mengajak ratusan pelajar SMA serta masyarakat Surabaya.

Puncak perayaan HUT ke-62 IIDI ini sekaligus memperingati Hari Ibu ke-88, Hari Kesetia Kawanan Sosial Nasional dan Hari Disabilitas Internasional. Berlangsung di Gedung Airlangga Medical Education Center (AMEC) FK UNAIR (18/1), keempat acara tersebut dikemas dalam sebuah acara temu silaturahmi antar anggota IIDI, Komunitas Worokawuri, Dharmawanita Persatuan, Ikatan Dokter Indonesia, Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) dan yayasan sosial.

Ketua Organisasi IIDI Cabang Surabaya Ir. Heri Sri Totok Suhartoyo mengungkapkan, peringatan HUT IIDI kali ini dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan sosial. Yaitu penyuluhan pencegahan HIV/Aids bekerjasama dengan BNN, di Grand City pada bulan November 2016 lalu. Dilanjutkan dengan acara sosialisasi Bahaya Narkoba dan obat terlarang yang diikuti oleh lebih dari 200 pelajar SMA 20 Surabaya, pada bulan Desember 2016.

Setelah sukses mengagendakan kegiatan sosial, acara puncak peringatan HUT ini pun dimeriahkan dengan acara hiburan, seperti lomba kreasi menata tumpeng kue basah dengan peserta ranting kelompok IIDI, dan bazaar. Berlangsung pula penyerahan bantuan dana kepada Yayasan Anak Berkebutuhan Khusus Peduli

(4)

Kasih, dan Panti Pondok Kasih Surabaya.

IIDI merupakan satu-satunya wadah yang menghimpun para isteri dokter Indonesia. Organisasi ini bergerak di bidang medik sosial berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong. Selain itu, IIDI Surabaya merupakan pendamping serta mitra yang sejajar dengan organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

‘’Karena posisi kami di Surabaya, ya mitra kita IDI Surabaya. Yang membedakan antara IIDI dengan IDI adalah, kalau IIDI Surabaya hanya ada satu cabang saja tanpa pengurus wilayah (Jatim). Sementara IDI ada Cabang Surabaya dan ada IDI pengurus wilayah Jawa Timur,” ungkapnya.

Di periode kepengurusan IIDI kali ini, Sri mencanangkan tujuh program unggulan. Yaitu penyuluhan penyakit menular HIV/Aids, penyuluhan penyakit tidak menular kanker serviks dan kanker payudara, penyuluhan narkoba dan obat-obatan terlarang, pola hidup sehat, penertiban jamban dan sanitasi, menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi, sekaligus program menekan kekerasan pada perempuan dan anak. “Bersyukur sekali sebagian program unggulan kami sudah terlaksana dan mendapat respon positif dari masyrakat,” ungkapnya.

Sri berharap, program kegiatan tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. IIDI pun tdiak bergerak sendiri, dalam pelaksanaanya, IIDI juga melibatkan peran serta masyarakat seperti kader posyandu, dan ibu PKK. (*) Penulis: Sefya Hayu

(5)

Mengkritik Lewat Pementasan

Dramaturgi

UNAIR NEWS – Dramaturgi telah memasuki penampilan yang ke 12. Pementasan yang dibuat oleh mahasiswa mata kuliah Dramaturgi Sastra Indonesia Universitas Airlangga tahun ini menyuguhkan dua pementasan, yakni naskah AA II UU karya Arifin C. Noer dan

Malam Jahanam karya Motinggo Boesje. Berbeda dari tahun-tahun

sebelumnya, pertunjukan tahun ini diadakan di gedung Srimulat Taman Hiburan Remaja pada Senin, (16/1). Acara dibuka oleh tarian remo dari mahasiswa Sastra Indonesia, dilanjutkan oleh sambutan pimpinan produksi, Citra, dan Puji Karyanto selaku dosen pengampu mata kuliah Dramaturgi.

AA II UU yang disutradarai oleh Chendra Mitra membuka jalannya

pementasan. Setting panggung menggambarkan keadaan sebuah rumah dengan ruang tamu dan kamar tidur. Tampak tokoh UU dan Mama di dalam kamar. Terlibat percakapan panjang antara UU dan Mama yang membicarakan tentang sejarah. UU mengaku pada Mama ingin menjadi ahli sejarah, namun dibalas bahwa lulusan Sejarah akan sulit mencari kerja.

Adegan selanjutnya mengambil fokus di ruang depan. Adegan tersebut merupakan adegan usai makan malam keluarga yang dihiasi dengan obrolan-obrolan seputar jurusan yang diambil anak-anak Rustam. Di sela-sela perbincangan, UU mengutarakan niatnya menjadi ahli sejarah. Keinginannya itu ditentang Papa. Hal tersebut membuat UU kecewa dan marah sehingga memutuskan mengunci diri di kamar. Kedatangan Om Bahar dan Tante Seli diharapkan mampu mencairkan kemarahan UU. Namun UU tetap saja tidak bergeming, ia tetap ingin belajar di Jurusan Sejarah. Terjadi obrolan panjang antara Om Bahar, Tante Seli, Papa, dan Mama yang sama-sama memikirkan jalan keluar agar UU menyerah. Pergantian adegan dilakukan kembali di kamar untuk mengecek keadaan UU. Keluarga tersebut membicarakan keanehan UU yang

(6)

selalu menjawab dengan kalimat ‘Ya, Ma’. Mereka mulai berspekulasi kalau UU kesurupan. Hingga pada akhir adegan Mama menyetujui pilihan UU untuk masuk Sejarah dan lampu dipadamkan.

Malam Jahanam

Sama seperti pertunjukan pertama, pertunjukan kedua yang disutradarai oleh Faridah Eka Fatmala digarap dengan alur dan

setting realis sebuah perkampungan. Awal adegan, suara tawa

menggelegak terdengar dari ujung panggung. Muncullah sesosok lelaki bernama Utai yang berpakaian compang-camping dan berjalan serampangan, lalu menuju sebuah rumah dan meminta rokok. Tidak mendapatkan sambutan, ia pergi menuju rumah Paijah. Paijah muncul mengangkat jemuran dan meminta bantuan Utai memasukkan jemuran ke dalam rumah. Di depan Utai, Paijah mengadu sedang menunggu suaminya pulang. Panggung dibiarkan kosong hingga datang Tukang Pijat yang lewat dengan suara rombeng. Adegan selanjutnya menampilkan tokoh Mat Kontan yang berperan sebagai suami Paijah yang terlibat pertikaian dengan Soleman karena Burung Mat Kontan yang mati dan menuduh Soleman membunuh Burung Beonya. Hingga pada akhirnya Paijah mengaku bahwa ia yang membunuh burungnya. Ia juga mengaku kalau anak mereka adalah hasil perselingkuhan Paijah dengan Soleman lantaran Mat Kontan jarang di rumah. Hal tersebut memicu pertengkaran antara Mat Kontan dan Soleman hingga menyebabkan tewasnya Soleman. Mat Kontan membicarakan kematian Soleman pada Tukang Pijat, lalu keluar dari panggung. Masih dalam bingkai adegan yang sama, terdengar teriakan histeris Paijah dari dalam rumah. Ia keluar menggendong bayinya yang sudah mati karena sakit. Adegan ditutup dengan tangisan Paijah dan disaksikan Tukang Pijat di sebelahnya.

Dua pementasan dramaturgi ke 12 memiliki keragaman dalam segi penceritaan. Pementasan pertama berisi kritikan terhadap masyarakat yang meremehkan jurusan yang jarang diminati, sedangkan pementasan kedua menggambarkan konflik rumah tangga. Gedung pementasan dipenuhi tamu undangan tidak hanya dari

(7)

keluarga Sastra Indonesia, melainkan berbagai jurusan.

“Mata kuliah ini memberikan kesempatan pada mahasiswa yang ingin merasakan ekstase main teater. Adik-adik kita dengan penuh semangat dalam waktu yang relatif singkat, mereka berproses mulai menyiapkan naskah, latihan, sampai eksekusi malam ini. Melalui teater, kita diberi ruang untuk belajar tentang masalah-masalah yang dihadapi dan kemungkinan memecahkannya,” tutur Puji Karyanto. (*)

Penulis : Lovita Marta Fabella Editor : Faridah Hari

Referensi

Dokumen terkait

Data hasil validasi menunjukkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memiliki kategori sangat valid dengan skor 3,71; buku siswa memiliki kategori sangat valid

Sasaran yang akan dicapai adalah diperolehnya sistem informasi pengelolaan sumber daya air dari waktu ke waktu yang merupakan data dasar untuk mendukung upaya

• Pada saat komputer mengirimkan data serial dengan huruf ’a’, maka mikrokontroler slave akan mengambil data dari gyro untuk sumbu x dan mengirimkannya ke komputer dengan

Beberapa obat antibiotik dieliminasi di ginjal dan memerlukan penyesuaian dosis terutama pada pasien dengan gangguan ginjal, namun ada juga beberapa yang tidak

KONDISI JALAN PROVINSI DI KOTA PADANG SIDIMPUAN TAHUN

Untuk membantu terwujudnya program pemda supaya jalan-jaln di kota bangkinang terang benderang di malam hari maka penulis membuat perencanaan penerangan jalan disalah

Dari uji statistik didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan nilai angka kuman antara makanan cair formula rumah sakit dengan makannan cair formula komersial berdasarkan waktu

Sri Harmianto, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto, sekaligus dosen pembimbing II yang telah memberikan