PENGARUH GENDER DAN TEKANAN KETAATAN TERHADAP AUDIT JUDGEMENT
(Studi Kasus pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi
Pada Program Studi Akuntansi
Disusun oleh : DIANTI WULAN SUCI
0901573
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
AUDIT JUDGEMENT
(Studi Kasus Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)
Oleh Dianti Wulan Suci
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Dianti Wulan Suci 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH GENDER DAN TEKANAN KETAATAN TERHADAP AUDIT JUDGEMENT
(Studi Kasus pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)
Oleh: Dianti Wulan Suci
0901573
Dosen Pembimbing: Drs.H.Tb.Aman F,MM.,Ak.,CPA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh gender terhadap audit judgement dan tekanan ketaatan terhadap audit judgement. Ada tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Gender (X1), Tekanan Ketaatan (X2), dan
Audit Judgement (Y). Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada auditor BPK sebagai responden.
Penelitian ini menggunakan metode statistik nonparametrik yaitu teknik analisis korelasi untuk mengetahui pengaruh antar variabel dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0 for Windows. Dari hasil pengujian statistik tersebut menunjukan bahwa berdasarkan uji analisis korelasi, gender mempunyai pengaruh terhadap audit judgement sebesar 21,6%. Sedangkan sisanya, yaitu 79,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti Pengalaman, Keahlian Audit, Profesionalisme, Kesetaraan Komitmen Organisasi, Komitmen Profesional, Motivasi dan Kesempatan Kerja. Sedangkan Tekanan Ketaatan terhadap audit judgement sebesar 17,8%. Sedangkan sisanya, yaitu 82,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti Tekanan Anggaran Waktu, Komitmen Profesional dan Perilaku Audit Disfungsional.
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE IMPACT OF GENDER AND OBEDIENCE PRESSURE OF AUDIT JUDGEMENT
(STUDIES ON BPK RI REPRESENTATIVE WEST JAVA PROVINCE) By :
Dianti Wulan Suci 0901573
Supervisior :
Drs.H.Tb.Aman F,MM.,Ak.,CPA
ABSTRACT
This research intends to explore the effect of gender on audit judgement and obedience pressure to audit judgement. There are three variables used in this study, Gender (X1), Obedience Pressure (X2), and Audit Judgement (Y). This study was conducted by distributing questionnaires to BPK auditors as respondents.
This study was using nonparametric statistical method that is correlation analysis technique to determine the effect of correlation between variables using SPSS 20.0 for Windows. From the results of the statistical tests show that the test based on correlation analysis, gender has an influence on audit judgement of 21,6%. The remaining 79,4% is influenced by other factors not discussed in this study such as Experience, Skills Audit, Professionalism, Equality Organizational Commitment, Professional Commitment, Motivation and Employment. While the pressure on audit judgement adherence of 17,8%. The remaining 82,2% is influenced by other factors not discussed in this study such as Time Budget Pressure, Professional Commitment and Behavior Dysfunctional Audit.
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ...i
UCAPAN TERIMA KASIH ...ii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL...viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Rumusan Masalah ...7
1.3 Tujuan Penelitian ...8
1.4 Kegunaan Penelitian ...8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS ...10
2.1 Kajian Pustaka ...10
2.1.1 Teori X dan Y ...10
2.1.2 Teori Penetapan Tujuan ...11
ii
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement
2.1.4 Jenis-Jenis Pemeriksaan ...13
2.1.5 Nilai Dasar Kode Etik BPK RI ...14
2.1.6 Gender ...15
2.1.6.1 Konsep Gender ...15
2.1.6.2 Pengaruh Gender terhadap Audit Judgement ...17
2.1.7 Tekanan Ketaatan ...18
2.1.7.1 Definisi Tekanan ...18
2.1.7.2 Definisi Ketaatan ...18
2.1.7.3 Definisi Tekanan Ketaatan ...19
2.1.7.4 Indikator Tekanan Ketaatan ...19
2.1.7.5 Pengaruh Tekanan Ketaatan terhadap Audit Judgement .21 2.1.8 Audit Judgement ...22
2.1.9 Penelitian Terdahulu ...23
2.2 Kerangka Pemikiran ...24
2.3 Hipotesis ...29
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ...30
3.1 Objek Penelitian ...30
3.2 Metode Penelitian ...30
3.2.1 Desain Penelitian ...30
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ...31
3.2.2.1 Definisi Variabel ...31
3.2.2.2 Operasional Varibel ...32
iii
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement
3.2.3.1 Populasi Penelitian ...33
3.2.3.2 Sampel Penelitian ...33
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...34
3.2.5 Teknik Analisis Data ...35
3.2.6 Uji Instrumen Penelitian ...36
3.2.7 Rancangan Pengujian Hipotesis ...39
3.2.7.1 Uji Chi ...40
3.2.7.2 Korelasi Rank Spearman ...41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...46
4.1 Hasil Penelitian ...46
4.1.1 Tinjauan Umum hasil Penelitian ...46
4.1.1.1 Sejarah BPK RI ...46
4.1.1.2 Bidang Tugas Pimpinan ...53
4.1.1.3 Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat ...52
4.1.1.1 Sejarah BPK RI ...46
4.1.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Pemeriksaan Interim di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat ...55
4.1.2 Deskripsi Responden ...55
4.1.2.1 Gambaran Umum Responden ...56
4.1.3 Deskripsi Data Variabel Penelitian ...57
4.1.3.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ...58
iv
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement 4.1.4.1 Deskripsi Data Variabel X1
(Gender) ...60
4.1.4.2 Deskripsi Data Variabel X2 (Tekanan Ketaatan) ...61
4.1.4.3 Deskripsi Data Variabel Y (Audit Judgement) ...64
4.1.5 Pengujian Hipotesis ...67
4.1.5.1 Pengujian Hipotesis Pertama ...67
4.1.5.2 Pengujian Hipotesis Kedua ...68
4.2 Pembahasan ...71
4.2.1 Pengaruh Gender terhadap Audit Judgement ...71
4.2.2 Pengaruh Tekanan Ketaatan terhadap Audit Judgement ...73
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 76
5.1 Simpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
v
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Dugaan Kasus Korupsi di BPK RI ...2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...23
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...32
Tabel 3.2 Nilai Jawaban ...35
Tabel 3.3 Interpretasi Skor ...36
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas ...39
Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Korelasi ...43
Tabel 4.1 Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner ...56
Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden ...57
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tekanan Ketaatan ...58
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Audit Judgement ...59
Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban X1 (Gender) ...60
Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Gangguan Organisasi...61
Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Gangguan Ekstern ...62
Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban X2 (Tekanan Ketaatan) ...63
Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Perekayasaan Transaksi ...64
Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban Penentuan Tingkat Materialitas ...65
Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban Variabel Y(Audit Judgement) ...66
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Chi Square Test ...67
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ...68
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Korelasi Rank Spearman ...69
vi
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement DAFTAR GAMBAR
vii
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement DAFTAR LAMPIRAN
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
BPK adalah lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara yang dalam pelaksanaan tugas dan
wewenangnya dilakukan oleh pegawai pelaksana BPK yang dituntut menjunjung
tinggi independen, integritas dan profesional. BPK wajib untuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksaan Keuangan. BPK sendiri memiliki tujuan
agar terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang tertib dan menghasilkan
laporan hasil pemeriksaan yang sesuai dengan kepentingan sehingga tercipta
birokrasi yang modern di BPK.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan
Provinsi Jawa Barat merupakan perwakilan BPK RI yang memiliki kewenangan
untuk melakukan kontrol terhadap pengelolaan keuangan pemerintah di Provinsi
Jawa Barat. Sehingga tujuan dari BPK sendiri dapat terwujud yaitu pengelolaan
negara yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan dengan hasil
pemeriksaan yang bermutu sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan.
Auditor adalah salah satu profesi yang tugasnya melakukan pemeriksaan
terhadap laporan keuangan sebuah entitas dan menarik kesimpulan atas kewajaran
laporan keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan sebuah audit
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengkomunikasikan laporan temuan auditor dalam bentuk laporan audit. Audit
judgement merupakan suatu pertimbangan yang mempengaruhi dokumentasi
bukti dan keputusan pendapat yang dibuat oleh auditor (Taylor,2000 dalam
Pramono,2007). Karenanya judgement memberikan pengaruh positif terhadap
pembuatan keputusan yang diambil.
Adapun tabel dugaan kasus korupsi di BPK RI sebagai berikut :
Tabel 1.1
Dugaan Kasus Korupsi di BPK RI No. Dugaan Kasus
Korupsi
Pihak yang
Terkait Penyebab Sumber
1. Kasus penyuapan yang anggota (KPU) Komisi Pemilihan
Umum kepada
anggota BPK saat pemeriksaan pemilu di tahun 2004
Mulyana W.Kusumah Pembatasan ruang lingkup http://www.suara merdeka.com
2. Oknum BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Barat diberikan suap oleh PEMKOT Bekasi
Suharto, Herry Lukmantoha ri, dan Herry Suparjan.
Pengurangan sampel untuk perubahan opini dari WDP ke WTP
http://www.berita satu.com/
Kasus korupsi yang terjadi di tingkat Provinsi Jawa Barat dan melibatkan
oknum BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat terjadi pada Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Bandung. Laporan itu dilayangkan LSM Monitoring Community
(MC) Jawa Barat. Korupsi yang dilakukan Dinkes Bandung itu ditaksir mencapai
Rp 100 M dalam periode 2008-2011 yang menyebut adanya keterlibatan BPK RI
Perwakilan Jawa Barat yang telah mengkondisikan ketika melakukan
3
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertentu saja agar LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) dari BPK terhadap dinas
tersebut selalu baik (pikiran rakyat online).
Seperti diketahui dalam menjalankan tugasnya auditor menerima
penugasan dari klien, dan penugasan itu sifatnya berbeda-beda. Biasanya,
kebanyakan penugasan dari klien dan penugasan audit umum (general audit),
bukan management audit ataupun special audit. Dalam Standar Profesi Akuntan
Publik (SPAP) jelas disebutkan bahwa tujuan audit umum adalah untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material mengenai
posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas sesuai prinsip
akuntansi yang berlaku umum (Media Akuntansi,2001). Fenomena perbedaan
persepsi tentang tanggung jawab auditor di atas, menggambarkan bahwa telah
terjadi kesenjangan harapan audit antara pemakai jasa (klien) dengan pemberi jasa
(auditor).
Masalah pokok yang sering dihadapi oleh auditor adalah dilema etika
dalam menentukan hasil dalam proses audit. Auditor harus memutuskan tujuan
audit yang tepat dan bukti yang harus dikumpulkan untuk memenuhi tujuan
tersebut pada setiap audit. Keputusan penting yang dihadapi para auditor adalah
menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat untuk memenuhi keyakinan
bahwa komponen laporan keuangan klien dan keseluruhan laporan disajikan
secara wajar dan klien menyelenggarakan pengendalian internal yang efektif atas
pelaporan keuangan.
Auditor dalam proses audit memberikan opini dengan judgement yang
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara pandang auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan
tanggung jawab dan risiko audit yang dihadapi oleh auditor sehubungan
judgement yang dibuatnya. Di dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgement atas kemampuan kesatuan
usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya harus berdasarkan pada
ada tidaknya kesangsian dalam diri auditor itu sendiri terhadap kemampuan suatu
kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode
satu tahun sejak tanggal laporan keuangan auditan (Institut Akuntan Publik
Indonesia,2001).
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam
pembuatan audit judgement (Siti dkk,2007), mengatakan faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi informasi
baik bersifat teknis maupun non teknis. Salah satu faktor teknisnya adalah adanya
pembatasan lingkup atau waktu audit sedangkan faktor non teknis meliputi faktor
pengetahuan, perilaku auditor daam memperoleh dan mengevaluasi informasi,
serta kompleksitas tugas dalam melakukan pemeriksaaan. Penelitian dilakukan
untuk mengetahui apakah faktor gender dan tekanan ketaatan juga akan
mempengaruhi persepsi auditor.
Perilaku individu yang mempengaruhi audit judgement banyak menarik
perhatian dari praktisi akuntansi maupun akademisi. Namun demikian,
meningkatnya perhatian perhatian tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan
penelitian di bidang akuntansi perilaku dimana dalam banyak penelitian hal
5
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gender diduga menjadi salah satu faktor level individu yang turut
mempengaruhi audit judgement seiring dengan terjadinya perubahan pada
pengaruh tingkat kepatuhan terhadap etika. Gender dalam hal ini tidak hanya
diartikan perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan, tetapi lebih dilihat
dari segi sosial dan cara mereka dalam menghadapi dan memproses informasi
yang diterima untuk melaksanakan pekerjaan dan membuat keputusan. Dalam hal
memberikan judgement, auditor selalu dihadapkan pada informasi yang nantinya
akan diproses dan melahirkan audit judgement.
Gender sebagai faktor individual dapat berpengaruh terhadap kinerja yang
memerlukan judgement (Zulaikha,2006). Hal ini dikarenakan wanita memiliki
kemampuan yang lebih dibandingkan pria untuk membedakan dan
mengintegrasikan keputusan. Rugger dan King (1992) menyatakan wanita
umumnya memiliki tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi daripada pria.
Dalam melaksanakan proses audit tak jarang auditor akan mengalami
tekanan kerja, seperti adanya tekanan ketaatan dari atasan maupun entitas yang
diperiksanya. Bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya harus mematuhi dan
berpegang teguh pada etika profesi dan standar auditing. Namun tidak jarang
muncul dilema etika ketika auditor berusaha melakukan tugasnya dan di lain
pihak memenuhi perintah atasan maupun entitas yang diperiksa. Situasi seperti
inilah yang membuat auditor mengalami proses yang dilematis.
Selain itu, tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional atau
keuangan juga dapat mengakibatkan independensi auditor berkurang dan
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
klien tersebut dapat berupa tekanan untuk memberikan opini atas laporan
keuangan auditan sesuai dengan yang diharapkan klien.
Dalam penelitian Siti (2007) menjelaskan bahwa individu yang memiliki
kekuasaan merupakan sumber untuk mempengaruhi perilaku di sekitarnya. Hal ini
dapat disebabkan oleh keberadaan kekuasaan atau otoritas yang merupakan
bentuk dari legimate power. Milgram dalam Hartanto (2001) mengatakan bahwa
bawahan yang mendapatkan tekanan ketaatan akan berprilaku autonomis, dimana
bawahan yang biasanya berperilaku mandiri akan berubah menjadi perilaku agen
yang dapat memberikan pengaruh terhadap perubahan profesionalisme yang
menurun.
Penelitian yang berhubungan dengan audit judgement dilakukan oleh
Elisabeth dan Sugeng tentang Pengaruh Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran
Waktu, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan dan Pengalaman Auditor terhadap
audit judgement, menyatakan bahwa tekanan ketaatan, tekanan anggaran waktu,
kompleksitas tugas, pengetahuan dan pengalaman auditor berpengaruh positif
terhadap judgement. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian Anugrah
dan Indira (2012) tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Audit Judgement (Studi kasus BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah).
Menunjukkan bahwa gender dan pengalaman berpengaruh signifikan terhadap
judgement dan tidak didukung oleh tekanan ketaatan yang berpengaruh negatif.
Diduga karena perempuan lebih efisien dan efektif dalam memproses informasi
saat adanya kompleksitas tugas dalam pengambilan keputusan dibandingkan
7
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun penelitian yang telah dilakukan oleh Siti Jamilah (2007) tentang
Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit
Judgement, menyatakan bahwa gender dan kompleksitas tugas tidak berpengaruh
terhadap kinerja audit judgement. Hal ini dikarenakan pertimbangan audit
seseorang tidak dipengaruhi perbedaan perilaku peran, mentalitas dan emosional
sedangkan kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit judgement karena
pada tingkat kesulitan yang tinggi atau rendah tidak akan mempengaruhi
pertimbangan auditor.
Hal ini sejalan dengan penelitian Rahmi (2011) tentang Analisis Gender,
Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas dan Pengalaman Terhadap Pembuatan
Audit Judgement, mengatakan bahwa gender tidak berpengaruh signifikan
terhadap audit judgement sedangkan tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit judgement. Sedangkan menurut
Zulaikha (2006) tentang Pengaruh Interaksi Gender, Kompleksitas Tugas dan
Pengalaman auditor terhadap Audit Judgement (Sebuah kajian terhadap
Persediaan) menyatakan kompleksitas tugas tidak berpengaruh terhadap audit
judgement.
Melihat fenomena-fenomena yang terjadi diatas dan penjelasan penelitian
sebelumnya, maka dapat dikatakan bahwa pengujian mengenai audit judgement
penting dilakukan karena dalam standar pemeriksaan BPK, auditor diwajibkan
menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam menilai hal-hal yang terkait
dengan pemeriksaan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji tentang
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari penelitian ini adalah : “Pengaruh Gender dan Tekanan Ketaatan Terhadap
Audit Judgement (Studi Kasus pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Gender berpengaruh terhadap Audit Judgement pada BPK RI
Perwakilan Provinsi Jawa Barat ?
2. Apakah Tekanan Ketaatan berpengaruh terhadap Audit Judgement pada
BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah ingin mengkaji bagaimana pengaruh
gender dan tekanan ketaatan terhadap audit judgement. Adapun tujuan yang
hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah Gender berpengaruh terhadap Audit Judgement
pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
2. Untuk mengetahui apakah Tekanan Ketaatan berpengaruh terhadap Audit
Judgement pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam
peningkatan dan perkembangan ilmu pengetahuan untuk memberikan referensi
9
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi Pemerintah, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan
saran serta dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam
meningkatkan kinerja auditor pemerintah di waktu yang akan datang.
2. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pertimbangan audit yang ada di BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa
Barat.
3. Bagi penelitian lebih lanjut, hasil penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi penelitian selanjutnya untuk lebih mengkaji
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam
penelitian, adapun pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2006:13)
adalah sebagai berikut : “Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang
suatu hal (variabel tetentu).”
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah gender dan
tekanan ketaatan terhadap audit judgement. Penelitian ini dilaksanakan pada
BPK-RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian digunakan metode tertentu yang dapat membantu
agar tujuan penelitian tersebut tercapai. Desain penelitian memerlukan
perencanaan agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan
sistematis. Adapun menurut Arikunto (2010:90) desain penelitian adalah “rencana
atau rancangan sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Dapat
dikatakan bahwa desain penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian mulai
dari tahap awal berupa merumuskan masalah hingga sampai tahap pelaporan.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
31
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
manusia, objek, kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang” (Arfan,2008:96). Dalam menguji hipotesis yang telah ditetapkan
metode yang digunakan adalah metode verifikatif. Verifikatif adalah metode yang
digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan
perhitungan-perhitungan statistik.
3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel
“Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono,2005:31). Berdasarkan judul dari
penelitian ini yaitu “Pengaruh Gender, dan Tekanan Ketaatan, Terhadap Audit
Judgement” memiliki dua variabel.
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai berikut:
a. Gender (X1) adalah sebagian dari konsep diri yang melibatkan identifikasi
individu sebagai seorang laki-laki atau perempuan (Baron,2000:188).
Gender merupakan variabel dummy dimana 1=pria dan 2=wanita.
b. Tekanan Ketaatan (X2) adalah jenis tekanan yang dipengaruhi oleh sosial
yang dihasilkan ketika individu dengan perintah langsung dari perilaku
individu lain untuk melakukan tindakan menyimpang dari standar etika.
Tekanan ketaatan merupakan variabel independen yang diukur dengan
skala ordinal lima poin yaitu (1) sangat tidak setuju; (2) tidak setuju; (3)
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Audit Judgement (Y) adalah cara pandang auditor dalam menanggapi
informasi yang ada dan mempengaruhi pengambilan keputusan. Audit
judgement merupakan variabel independen yang diukur dengan skala
ordinal lima poin yaitu (1) sangat tidak setuju; (2) tidak setuju; (3) agak
setuju; (4) setuju; (5) sangat setuju.
3.2.2.2 Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel atau disebut pengoperasian konsep menurut
Jogiyanto (2007:62) yaitu “menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen
-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan
dioperasionalkan di dalam riset”. Kuesioner disusun berdasarkan indikator
-indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu X1 mengenai gender,
X2 adalah tekanan ketaatan, dan Y audit judgement untuk memahami penggunaan
variabel dan menentukan data apa yang diperlukan untuk memudahkan
pengukurannya, maka keempat variabel tersebut didefinisikan secara operasional
ke dalam penjabaran beberapa dimensi dan indikator di bawah ini
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala Item
Gender (X1)
a. Laki-laki
b. Perempuan Nominal
-
Tekananan Ketaatan
(X2)
a. Gangguan Organisasi
Ordinal
1,2
33
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Audit Judgement (Y)
a. Perekayasaan Transaksi
Ordinal
1,2,3
b. Penentuan Tingkat
Materialitas
4,5,6
Sumber :
a. Gender : Baron, Robert A. & Donn Byme (2000). Social Psychology (edisi
ke 9). USA: Allyn & Bacom.
b. Tekanan Ketaatan : Standar Pemeriksaan Keuangan Negara Tahun 2007
c. Audit Judgement : Alvin.A.Arens and James.K. Loebbecke. (2008).
Auditing Dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi Jilid I, Jakarta:
Salemba Empat.
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1 Populasi Penelitian
Arikunto (2010:173) populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”.
Dalam penelitian ini, populasi yang akan dijadikan obyek penelitian adalah
auditor pada BPK RI Perwakilan jawa Barat dan jumlah populasi secara
keseluruhan auditor sebanyak 96 orang.
3.2.3.2 Sampel Penelitian
Arikunto (2010:174) menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian wakil
populasi yang diteliti”. Adapun dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan adalah teknik sampel jenuh. Menurut Riduan (2007:248) “sampel
jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Arikunto (2009:134) menyatakan bahwa “apabila subjeknya
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi”. Berdasarkan pengertian di atas, maka sampel
yang penulis ambil adalah seluruh populasi auditor yang ada di BPK RI
Perwakilan Jawa Barat.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan guna menjawab pertanyaan penelitian. Sugiyono (2009:137)
menyatakan bahwa “ teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuisioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan
ketiganya”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Menurut M. Burhan (2005:122)
mengemukakan bahwa “data primer adalah data yang langsung diperoleh dari
sumber data dilokasi penelitian atau objek penelitian”.
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2010:199). Jenis angket yang digunakan penulis
adalah angket tertutup dan terstruktur maka jawaban responden pada setiap
pernyataan atau pertanyaan terikat pada sejumlah alternatif yang disediakan dan
responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain selain
jawaban-jawaban yang disediakan. Pengisisan kuesioner dilakukan secara
langsung oleh responden dengan memberi tanda pada jawaban yang telah
35
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5. Teknik Analisis Data
Husein Umar (2003: 107) mengemukakan bahwa, ”setelah data yang
dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data
agar data yang masih terkesan bertebaran dapat disusun sedemikian rupa,
sehingga lebih mudah untuk dianalisis dalam rangka menjawab tujuan risetnya”.
Analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode statistika akan tergantung
pada skala pengukuran variabel, karena beberapa prosedur analisis tertentu hanya
akan cocok untuk skala pengukuran variabel. Adapun skor penilaian setiap item
pertanyaan dengan skala numerical yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.2 Nilai Jawaban
Jawaban Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif
Positif Tinggi 5 1
Positif Tinggi 4 2
Positif Sedang 3 3
Positif Rendah 2 4
Positif Terendah 1 5
Nilai paling tinggi dari kuesioner ini adalah 5, dan nilai yang paling
rendah adalah 1. Sugiyono (2010: 133) mengemukakan bahwa kriteria
interpretasi skor berdasarkan jawaban responden ditentukan sebagai berikut:
“Skor maksimal setiap kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau
berkisar antara 20% - 100%, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16%
((100% - 20%)/5)”. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh kriteria interpretasi
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Interpretasi Skor
Hasil Kategori
20% - 35,99% Tidak Baik/ Tidak Efektif 36% - 51,99% Kurang Baik/Kurang Efektif 52% - 67,99% Cukup Baik/Cukup Efektif 68% - 83,99% Baik/Efektif
84% - 100% Sangat Baik/Sangat Efektif Sumber: Sugiyono (2010:133)
Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang
diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor tertinggi jawaban
kemudian dikalikan 100%
Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara nilai skala pertanyaan
dengan jumlah responden yang menjawab pada nilai tersebut. Sementara skor
tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dikalikan
dengan jumlah responden secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, nilai skala
yang paling tinggi adalah 5 dan jumlah responden secara keseluruhan adalah 10,
sehingga skor tertinggi adalah 10 x 5 = 50 untuk masing-masing item pertanyaan.
Setelah dilakukan penilaian untuk setiap item pernyataan positif maupun
negatif, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kebenaran responden dalam
menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner, maka penulis perlu melakukan uji
validitas (keabsahan) dan uji reliabilitas (keandalan) terhadap jawaban-jawaban
tersebut.
3.2.6 Uji Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
37
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini adalah berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden serta
menggunakan skala numerical. Data yang telah diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan cara menghitung skor dari setiap
pernyataan sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai objek yang diteliti.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner (Ghozali, 2005). Uji validitas dapat dilakukan dengan melakukan
korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.
Apabila dari tampilan output SPSS menunjukkan bahwa korelasi antara
masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan,
dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.
Dalam pengujian validitas, peneliti menggunakan perangkat lunak SPSS
20.0 for windows. Untuk menguji validitas alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi rank spearman digunakan untuk menentukan
bagaimana kuatnya hubungan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.
Rumus rank spearman untuk uji data diats 30 harus mencari z yaitu:
∑
Sugiyono (2009:179)
Keterangan:
= Koefisien korelasi spearman
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
√
Dimana:
= Nilai z hitung
= Koefisien korelasi spearman n = Jumlah sampel penelitian
Setelah diperoleh nilai selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai
dengan taraf signifikansi 5%. Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria
yang digunakan menurut Riduwan (2010: 192) adalah:
- Jika nilai > maka instrumen dapat dinyatakan valid dan
dapat dipergunakan.
- Jika nilai ≤ maka instrumen dapat dinyatakan tidak valid
dan tidak dapat dipergunakan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Arikunto (2009: 86) adalah “suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari
instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun
dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dihitung dengan
menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
( ∑ )
(Arikunto, 2009: 109)
Keterangan:
= Reliabilitas yang dicari
n = Jumlah item
39
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑ = Jumlah varians skor setiap item
Dimana untuk menghitung varians adalah sebagai berikut:
= ∑
∑
(Arikunto, 2009: 110)
Untuk menafsirkan hasil uji reliabilitas menggunakan taraf signifikansi
5%, kriteria yang digunakan adalah:
- Jika nilai > maka instrumen dinyatakan reliabel.
- Jika nilai ≤ maka instrumen dapat dinyatakan tidak reliabel.
Untuk pengujian reliabilitas, peneliti menggunakan perangkat lunak SPSS
20.0 for windows. Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran yang
membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut: Jika alpha atau r
[image:31.595.115.512.246.622.2]hitung :
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas
0,8-1,0 Reliabilitas baik 0,6-0,79 Reliabiltas diterima Kurang dari 0,6 Reliabilitas kurang baik
3.2.6 Rancangan Analis Data dan Penghitungan Nilai Statistik
Dalam melakukan pengujian statistik akan menggunakan statistik non
parametrik, dikarenakan teknik ini sangat sesuai dengan ilmu-ilmu sosial.
Menurut Sugiyono, statistik non parametrik terutama digunakan untuk
menganalisis data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi.
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah diinterpretasikan. Analisis data yang diperlukan agar peneliti dapat
menghasilkan berbentuk angka. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Chi
Uji chi digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh variabel
nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel nominal lainnya (Coefisien of contigency). Pengujian dengan
menggunakan chi square adalah X (gender) dan Y (audit judgement), dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)
H0 : Tidak ada pengaruh gender terhadap Audit Judgement.
Ha : Ada pengaruh gender terhadap Audit Judgement.
b. Mencari nilai frekuensi yang diharapkan dengan rumus sebagai berikut :
c. Melakukan pengujian statistik dengan menghitung nilai chi-square untuk
memperoleh nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ [ ]
Keterangan:
f0 = besarnya frekuensi yang teramati
fe = besarnya frekuensi yang diharapkan
41
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat signifikan (level of significance) yang digunakan adalah 0,05 (5%)
dengan derajat kebebasan (df).
Tingkat ini dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili dalam
pengujian kedua variabel tersebut dan merupakan tingkat signifikan yang
sering digunakan terutama dalam ilmu-ilmu sosial.
e. Menentukan kriteria pengujian
- Jika , maka H0 diterima dan Ha ditolak
- Jika , maka Ha diterima dan H0 ditolak
2. Analisis Korelasi (Rank Spearman)
Tes statistik yang dipergunakan adalah dengan menyatakan dalam
jenjang-jenjang (rank). Dengan menggunakan alat analisa korelasi rank spearman, rumus
korelasi spearman adalah suatu perhitungan yang mengukur erat atau tidaknya
hubungan antara dua variabel ordinal. Pengujian dengan menggunakan korelasi
rank spearman, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)
b. Melakukan pengujian statistik, sesuai dengan tes statistik yang
dipergunakan, maka untuk untuk memperoleh nilai korelasi rank
spearman terlebih dahulu harus ditentukan rangking variabel X dan
variabel Y, kemudian dihitung selisih kuadrat kedua ranking tersebut.
Dengan rumus sebagai berikut :
= 1- ∑
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
= Korelasi rank spearman di2 = Selisih antara X dan Y
n = Jumlah sampel yang diambil
Apabila terdapat skor yang sama, maka perlu adanya faktor koreksi dalam
perhitungan sehingga koefisien korelasi rank spearman dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√∑ ∑
Rumus Koefisien Korelasi Rank Spearman Koreksi
dimana :
∑ ∑ dan ∑ ∑
∑ ∑ dan ∑ ∑
Keterangan:
= Korelasi rank spearman di2 = Selisih antara X dan Y
n = Jumlah sampel
t = Banyaknya data yang bernilai sama pada suatu ranking
Untuk dapat menginterpretasikan besar kecilnya koefisien korelasi antara
variabel independen dan dependen, peneliti menyajikan keeratan
43
Dianti Wulan Suci, 2014
[image:35.595.115.515.91.749.2]Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Kriteria Koefisien Korelasi Interval Koefisien (r) Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat Rendah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat Sugiyono (2009:184)
Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan bantuan SPSS 20.0
For Windows dan Ms. Office Excel 2010.
c. Menguji hipotesis dan menetapkan kriteria penerimaan atau penolakan
hipotesis. Menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)
H0 : r1-r2=0 : Tidak ada pengaruh positif tekanan ketaatan terhadap Audit
Judgement.
Ha : r1-r2 0: Ada pengaruh positif tekanan ketaatan terhadap Audit
Judgement.
d. Pemilihan Statistik Uji dan Perhitungan Nilai Statistik.
Metode ini menggunakan ukuran asosiasi yang menghendaki
sekurang-kurangnya variabel yang diuji dalam skala ordinal, sehingga objek
penelitian dapat diranking dalam 2 rangkaian berurutan. Rumus untuk
mengukur koefisien rank spearman adalah sebagai berikut:
√
√
(Sugiyono, 2006)
Di mana:
t = Probabilitas
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = Banyaknya subjek
e. Menentukan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikan (level of significance) yang digunakan adalah 0,05 (5%)
dengan derajat kebebasan (df = n-2). Tingkat ini dipilih karena dinilai
cukup ketat untuk mewakili dalam pengujian kedua variabel tersebut dan
merupakan tingkat signifikan yang sering digunakan terutama dalam
ilmu-ilmu sosial.
3. Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan seberapa
besar pengaruh antara kedua variabel yang diteliti yaitu variabel independen
(variabel X) dan audit judgement (variabel Y).
Adapun pengertian koefisien determinasi menurut Suharyadi dan
Purwanto 2004:465), yaitu:
“Koefisien determinasi adalah bagian dari keragaman total variabel tak bebas Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independen)”.
Berdasarkan dari pengertian diatas, maka koefisien determinasi merupakan
bagian dari keragaman total dari variabel tak bebas yang dapat diperhitungkan
oleh keragaman variabel bebas dihitung dengan koefisien determinasi dengan
asumsi dasar faktor-faktor lain di luar variabel dianggap tetap atau konstan. Untuk
mengetahui nilai koefisien determinasi, maka dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
45
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sugiyono, 2006)
Dimana:
KD = Koefisien Determinasi r = Kuadrat Koefisien Korelasi
Keterangan:
KD = 0%, berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y lemah.
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan masalah yang dirumuskan, tujuan penelitian yang ditetapkan
dan perumusan hipotesis, serta setelah dilakukan pembahasan yang didukung oleh
data dan teori yang relevan, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan dan
mengajukan saran sebagai berikut :
1. Gender berpengaruh positif terhadap audit judgement di BPK RI
Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
2. Tekanan ketaatan berpengaruh positif terhadap audit judgement di BPK RI
Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan bahwa dimana gender
dan tekanan ketaatan terbukti berpengaruh positif terhadap pengambilan
keputusan, maka penulis memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dan
dapat dijadikan masukan kepada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat maupun
77
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tidak sebaiknya waktu pembagian kuesioner dilakukan di akhir tahun,
yang merupakan waktu busy session bagi BPK RI Perwakilan Provinsi
Jawa Barat sehingga tingkat pengembalian kuesioner hanya 41,3%
2. Penelitian selanjutnya dapat meneruskan lebih lanjut dari kesimpulan yang
dihasilkan peneliti dengan menambah sampel lokasi yang menjadi
responden.
3. Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat perlunya meningkatkan
pengetahuan di bidang auditing untuk menunjang kinerjanya seperti
melakukan pelatihan.
4. Auditor harus mengutamakan independensinya karena menyangkut
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.
Alvin.A.Arens and James.K. Loebbecke. (2008). Auditing Dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi Jilid I, Jakarta: Salemba Empat.
Anugerah, Indira. (2012). “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Judgement (Studi Kasus BPK-RI Provinsi Jawa Tengah)”. Skripsi. Jawa Tengah: Universitas Diponegoro.
Ardiyos. (2007). Kamus Standar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.
Arfan dan Ikhsan. (2008). Metodologi Penelitian Akuntansi Keprilakuan. Yogyakarta: Graha ilmu.
Arifin. (2005). “Peran Akuntansi dalam menegakkan Prinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan di Indonesia.Semarang: Universitas Diponegoro.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
________.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Badan Pemeriksa Keuangan RI.(2007).Peraturan badan Pemeriksa Keuangan RI No.01, Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta: badan Pemeriksa Keuangan RI.
________.(2011). Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI No. 02, Tahun 2011 tentang Kode Etik badan Pemeriksa Keuangan. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan RI.
Baron, Robert A. & Donn Byme (2000). Social Psychology (edisi ke 9). USA: Allyn & Bacom.
Bungin, Burhan, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (edisi pertama.). Jakarta: Prenada Media.
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Luthans, Fred. (2003). Organization Behaviour, (Alih bahasa Nurdin sobali), Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariatedengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta: Salemba Empat.
Institut Akuntan Publik Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Siti Jamilah, Fanani, Z., & Chandarin, G. (2007). “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgement”. Simposium Nasional Akuntansi X.Makassar.
Mulyadi. (2002). Auditing Edisi 6. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Pemerintah Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Jakarta.
________. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Rahmawati. (2012). “Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement
Auditor Pemerintah”. Skripsi. Jakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Rahmi. (2011). “Analisis Gender, Tekanan Ketaatan Kompleksitas Tugas dan
Pengalaman terhadap Pembuatan Audit Judgement”. Skripsi. Jawa Tengah: Universitas Diponegoro.
Ridwan. (2007). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Jakarta : Alfabeta
Santrock W John. (2002). Life Span Development, Jakarta: Erlangga.
Spielberg, Charles dkk. (2005). Advances in Test Anxiety Research Journal. Amsterdam
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alphabeta.
________. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Dianti Wulan Suci, 2014
Pengaruh Gender Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgement Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
________. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Uma, Sekaran, Bougie. (2010). “Research Methods for Business : A Skill Building Approach”.