• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK Prarancangan Pabrik Nitrobenzen Dari Benzen Dan Asam Nitrat Dengan Proses Beazzi Kapasitas 200.000 Ton Per Tahun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK Prarancangan Pabrik Nitrobenzen Dari Benzen Dan Asam Nitrat Dengan Proses Beazzi Kapasitas 200.000 Ton Per Tahun."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

PRARANCANGAN PABRIK NITROBENZEN

DARI BENZEN DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES

BEAZZI

KAPASITAS 200.000 TON PER TAHUN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Kesarjanaan Strata 1 Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

HENRI SEPTIAWAN D 500 070 008

Dosen Pembimbing:

Dr. Ir H. Ahmad M Fuadi, MT Agung Sugiharto, ST., Meng

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

INTISARI

Pabrik nitrobenzen dari benzen dan asam nitrat didirikan karena kebutuhan

bahan tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun dan masih diimpor, maka

pabrik nitrobenzen direncanakan akan didirikan di kawasan industri Cilacap, Jawa

tengah dengan kapasitas 200.000 ton per tahun. Bentuk perusahaan yang dipilih

adalah perseroan terbatas (PT) yang dipimpin seorang direktur utama. Sistem

organisasi pabrik ini adalah “line and staff” dengan jumlah karyawan 170 orang

yang terbagi atas kelompok shift dan non shift.

Proses pembuatan nitrobenzen (C6H5NO2) ini menggunakan proses nitrasi

langsung fase cair dengan perbandingan mol benzen : asam nitrat = 1 : 1,05

dengan konversi 97%. Reaksi bersifat eksotermis dan dijalankan dalam Reaktor

Alir Tangki Berpengaduk (RATB), fase cair-cair, irreversible serta kondisi operasi dijaga isothermal (50oC) dan tekanan 1 atm.

Dari analisis ekonomi, pabrik nitrobenzen ini membutuhkan modal tetap

sebesar Rp 412.745.794.196,10 dan modal kerja sebesar Rp 482.432.029.382,15.

Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 147.647.620.613,40/th. Keuntungan

sesudah pajak sebesar Rp 117.318.096.490,72/th. Analisis kelayakan ini

memberikan hasil bahwa Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 35,53% dan setelah pajak sebesar 28,42%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 2,19 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 2,60 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 45,53% kapasitas, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 22,66% kapasitas. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 23,47%. Berdasarkan data-data di atas maka pabrik nitrobenzen dari benzen dan asam campuran ini

cukup menarik untuk didirikan.

(4)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Pembangunan industri sebagai bagian dari usaha pembangunan ekonomi

jangka panjang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh

dan seimbang. Hal ini tentunya memacu kita untuk lebih efisien dalam melakukan

terobosan-terobosan baru sehingga produk yang dihasilkan mempunyai pangsa

pasar, daya saing, efektif dan efisien disamping harus ramah lingkungan.

Pertumbuhan industri Petrokimia di Indonesia semakin berkembang,

perkembangan industri Petrokimia selain akan memberi nilai tambah pada migas

sebagai bahan bakunya juga akan mendorong beragamnya produk yang

dihasilkan. Salah satu industri yang mempunyai kegunaan penting dan memiliki

prospek yang cerah adalah Senyawa Aromatik seperti nitrobenzen.

Nitrobenzen (C6H5NO2) dengan nama lain nitrobenzide, nitrobenzol, mononitrobenzol, MNB, C.I. solvent black 6, essence of mirbane, essence of myrbane, mirbane oil, oil of mirbane, oil of myrbane, nigrosine spirit soluble B

atau yang sering dikenal dengan minyak nitrobenzol mirban ialah senyawa hasil nitrasi senyawa aromatik yaitu benzen dengan asam penitrasi baik asam campuran

(asam nitrat dan asam sulfat) maupun asam nitrat saja. Senyawa ini mempunyai

bentuk fisik berupa cairan berwarna kuning muda (pucat) dan mempunyai aroma

seperti buah almond, serta mempunyai sifat sangat beracun bila terhisap dan

terkena kulit. Sebagian besar nitrobenzen (± 97%) merupakan bahan baku dalam

pembutan anilin dan dapat digunakan dalam industri farmasi, sebagai bahan

peledak, pewarna, pestisida, obat-obatan dan sebagai pelarut dalam industri cat,

sepatu dan lantai, metal polishes, dan sebagainya.

Kebutuhan nitrobenzen di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat

dengan berkembangnya industri-industri yang berbahan baku nitrobenzen di

Indonesia. Selain itu nitrobenzen belum diproduksi di dalam negeri sehingga

untuk mencukupi kebutuhan di dalam negeri masih didatangkan dari luar negeri

(5)

1.2. Tujuan

Keuntungan pendirian pabrik nitrobenzen antara lain; dapat memenuhi

kebutuhan nitrobenzen dalam negeri sehingga mengurangi impor dalam negeri

yang diharapkan dapat memberi keuntungan dan menambah devisa negara, selain

itu dapat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah tenaga kerja dan

sekaligus dapat mendukung berkembangnya industri-industri di Indonesia dan

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

1. Macam-Macam Proses

Nitrobenzen diproduksi secara umum dengan nitrasi secara

langsung benzen dengan menggunakan campuran asam nitrat dan asam

sulfat atau dengan asam nitrat saja. Namun secara komersial yang

digunakan adalah campuran asam nitrat dan asam sulfat. Karena kedua

fase yang berasal dari pencampuran reaksi dan reaktan terdistribusi antara

keduanya. Nitrobenzen dapat dibuat dengan beberapa proses sebagai

berikut:

a. Nitrasi benzen dengan asam campuran, dengan proses batch

Dalam proses ini asam campuran yang digunakan 56-60%

H2SO4, 27-32% HNO3, 8-17% H2O. Temperatur reaksi adalah

50-55oC, produk keluar nitrator dipisahkan dalam separator. Produk

nitrobenzen dinetralisasai dengan NaOH. Untuk pemurnian dilakukan

dengan proses distilasi. Yield 95-98% dan waktu reaksi secara batch

berkisar 2-4 jam (Kirk - Othmer, 1996).

b. Nitrasi benzen dengan asam campuran dengan proses kontinyu

Proses kontinyu adalah proses Beazzi yang pada prinsipnya

sama dengan proses batch, sedangkan letak perbedaannya adalah:

1. Versi untuk reaktor yang digunakan untuk proses kontinyu lebih kecil, 30 gallon nitrator kontinyu setara 1500 gallon nitrator batch

(Faith et al., 1975).

2. Konsentrasi HNO3 untuk penetrasi lebih rendah. Pada batch

berkonsentrasi HNO3 27-32% sedangkan pada kontinyu

konsentrasi HNO3 20-26%.

3. Kecepatan reaksi lebih tinggi, hal ini karena dengan ukuran reaktor lebih kecil, sehingga pengadukan lebih efisien.

(7)

Selain mempunyai banyak kelebihan, proses kontinyu juga

mempunyai kekurangan sebagai berikut:

5. Penggunaan nitrating agent, dengan salah satu komponen dari penitrasi tersebut adalah H2SO4 yang merupakan asam yang sangat

korosif.

6. Perlu untuk rekonsentrasi H2SO4 sehingga dapat diperkirakan,

biayanya cukup tinggi (Kirk - Othmer, 1996).

c. Nitrasi benzen dengan asam nitrat

Pada proses ini kedudukan asam campuran sebagai asam

penitrasi digantikan dengan asam nitrat dan sisanya air. Proses ini

kurang menguntungkan dibutuhkan asam nitrat yang berlebihan untuk

menghasilkan nitrobenzen dalam jumlah yang sama. Proses ini

membutuhkan bahan baku yang lebih banyak sehingga ukuran alat

yang dibutuhkan jauh lebih besar. Jadi dari segi ekonomis juga kurang

menguntungkan

Dengan membandingkan keuntungan dan kerugian 3 macam proses

di atas, maka dalam perancanan ini dipilih proses nitrasi dengan asam campuran

dengan proses kontinyu. Alasan pemilihan proses ini karena lebih efektif dan

efisien, sebab kecepatan rekasi yang tinggi maka waktu yang dibutuhkan lebih

cepat dan memerlukan reaktor yang lebih kecil jadi biaya yang dibutuhkan juga

relatif sedikit. Dalam penggunaan katalis asam sulfat, asam sulfat merupakan

asam yang lebih kuat dari pada asam nitrat sehingga asam sulfat lebih mudah

melepaskan ion Nitronium (NO2+) dari asam nitrat sehingga akan mempengaruhi

(8)

METODE PENELITIAN

1. Konsep Reaksi

1.1. Dasar Reaksi

Proses kontinyu adalah salah satu proses pembuatan nitrobenzen

yang termasuk reaksi nitrasi, dimana benzen direaksikan dengan asam

campuran sehingga menghasilkan nitrobenzen dan produk samping air.

Reaksi :

C6H6 + HNO3 C6H5NO2 + H2O

Proses dijalankan pada suhu 50oC dan tekanan 1 atm pada fase cair

dengan perbandingan mol C6H6 : HNO3 adalah 1:1,05. Reaksi berlangsung

kontinyu (Mc. Ketta et al.,1983).

1.2. Tinjauan Termodinamika

Tinjauan secara termodinamika hanya berlaku untuk reaksi

kesetimbangan atau reversible, untuk itu perlu kiranya diperiksa terlebih dahulu reaksi nitrasi benzen dengan asam campuran itu termasuk reaksi

reversible atau irreversible. Reaksi:

C6H6 (l) + HNO3 (l) C6H5NO2 (l) + H2O (l)

A. Termodinamika ditinjau dari Entalpi (ΔH)

Reaksi nitrasi benzen menjadi nitrobenzen dapat berjalan

endotermis atau eksotermis dapat ditentukan dengan meninjau panas

pembentukan standar (ΔHf) pada 1 atm 298 K.

H2SO4

50oC, 1 atm

(9)

Tabel 1. Harga ΔHo

f Masing-Masing Komponen

No Komponen Harga ΔHof (Kkal/mol)

1 C6H6 11,7180

2 HNO3 -41,3500

3 C6H5NO2 13,9000

4 H2O -68,3174

(Perry, 1984)

Total ΔHof 298 = ΣΔHof Produk - ΣΔHof Reaktan

= {(ΔHof C6H5NO2+ΔHof H2O)-(ΔHof C6H6+ΔHof HNO3 )}

= {(13,9 + (-68,3174)) - ( 11,718 + (-41,35))}

= -24,7854 kkal/mol

Harga ΔHof menunjukkan negatif maka reaksi pembentukan

nitrobenzen merupakan reaksi eksotermis.

B. Termodinamika ditinjau dari Energi Gibbs (ΔG)

Perubahan energi Gibbs didapat persamaan:

ΔG = -RT ln K

Diketahui ΔG masing-masing komponen pada 298 K adalah sebagai

berikut:

ΔGo C6H6 = 29,732 kkal/mol

ΔGo HNO3 = -19,288 kkal/mol

ΔGo C6H5NO2 = 34,943 kkal/mol

ΔGo H2O = -56,678 kkal/mol

(Dean, 1999)

Perubahan energi Gibas reaksi dapat dihitung dengan persamaan:

ΔGo = Σ ΔGo produk- Σ ΔGo reaktan

= (ΔGo C6H5NO2 + ΔGo H2O) – (ΔGo C6H6 + ΔGo HNO3)

={(34,943) + (-56,678)} – {(29,732) + (-19,288)} kkal/mol

(10)

Harga konstanta kesetimbangan dapat diketahui dengan rumus:

sehingga reaksi yang terjadi merupakan reaksi irreversible (searah).

1.3. Tinjauan Kinetika

Ditinjau dari kinetika reaksi dapat dilihat dari persamaan berikut :

K = A. Exp. (-E/R.T)

ln k = -E/R.T + ln A

Dimana harga E =14.000 kal/gmol dan A = 26,22 gmol/L.jam.

Dengan R = 1,987 kal/gmol.K,

T = 50oC = 323 K.

Sehingga diperoleh harga k = 5,5423 L/mol.jam

Dari persamaan tersebut terlihat bahwa dengan kenaikan suhu

maka harga konstanta kecepatan reaksi (k) akan membesar, artinya

kecepatan reaksi ke arah pembentukan produk semakin besar. Tetapi bila

suhu reaksi diatas 90oC akan terbentuk dinitrobenzen.

(11)

2.1. Diagram Alir Proses

2.1.1. Langkah Proses

Secara keseluruhan proses pembuatan nitrobenzen dengan proses kontinyu

dapat dilaksanakan melalui tiga tahapan :

1. Proses penyiapan bahan baku

Bahan baku dipanaskan dengan tujuan menyesuaikan kondisi

operasi dalam reaktor karena reaktor beroperasi secara isotermis.

Mula-mula bahan baku benzen yang berasal dari tangki penyimpan

(F-01) dipompakan menuju E-01. Pada E-01 benzen dinaikkan

suhunya dari 30oC menjadi 50oC, dari E-01 benzen menuju reaktor.

Asam nitrat dari tangki penyimpan (F-02) dipompakan menuju mixer

(F-06). Di dalam mixer asam nitrat di campur dengan asam sulfat yang di pompa dari tangki penyimpan (F-03). Komposisi asam campuran

adalah : 24,3% HNO3, 61,4% H2SO4, 14,3% H2O. Panas yang timbul

sebagai hasil panas pencampuran antara kedua asam tersebut di serap

oleh air pendingin di dalam koil pendingin mixer, sehingga asam campuran yang keluar dari mixer menuju reaktor bersuhu 50oC. Perbandingan mol asam nitrat dan benzen didalam reaktor adalah

1:1,05 dengan suhu 50oC dialirkan secara kontinyu.

2. Proses reaksi nitrasi

Bahan baku yang masuk ke reaktor melalui puncak reaktor

pada kondisi 50oC dan tekanan 1 atm. Reaksi nitrasi antara benzen den

asam nitrat berlangsung pada reaktor CSTR dengan laju putaran

impeller 1200 rpm agar terjadi pencampuran yang sempurna. Suhu reaksi harus tetap di jaga pada 50oC agar reaksi tetap berlangsung pada

fase cairan. Reaksi nitrasi berlangsung secara eksotermis sehingga

diperlukan pendingin agar suhu dalam reaktor tetap 50oC. Pendingin

reaktor menggunakan air yang masuk pada suhu 30oC dan keluar pada

suhu 40oC. Produk yang diperoleh dari reaktor adalah nitrobenzen,

produk samping berupa air dan sisa reaktan berupa benzen dan asam

(12)

3. Proses pemurnian hasil

Pada proses pemurnian ada tiga tahapan yaitu :

a. Pemisahan fase organik dan anorganik.

b. Netralisasi

c. Pemurnian dengan distilasi

a. Pemisahan fase organik dan anorganik

Produk reaktor dimasukkan didalam Decanter (Dc-01) untuk memisahkan fase organik dan anorganik. Dekantasi dapat dilakukan

karena kedua fase cair tidak saling melarutkan.

b. Netralisasi

Fase organik dari Decanter (F-07) dipompakan ke netraliser (F-08) untuk menetralkan asam nitrat dan asam sulfat yang terikut

dalam fase organik. Natrium hidroksida yang digunakan sebagai

penetral mempunyai kadar 40% dipompakan dari tangki penyimpan

(F-04). Hasil netralisasi dimasukkan ke Decanter-02 (F-09) untuk memisahkan lapisan yang kaya akan nitrobenzen (lapisan atas)

dengan waste (lapisan bawah) yang terdiri dari Na2SO4, NaNO3,

H2O, dan sedikit C6H5NO2.

c. Pemurnian dengan distilasi

Lapisan dari Decanter-02 (F-09) dinaikkan suhunya dengan E-02 dari suhu 59,69oC menjadi 209,4oC dan diumpankan ke Flash Distilasi. Flash Distilasi berfungsi untuk memisahkan produk nitrobenzen dari impuritasnya. Hasil bawah Flash Distilasi dengan suhu 205,7oC dilewatkan pendingin untuk diturunkan suhunya

(13)

HASIL PENELITIAN

Dari analisis ekonomi, pabrik nitrobenzen ini membutuhkan modal tetap

sebesar Rp 412.745.794.196,10 dan modal kerja sebesar Rp 482.432.029.382,15.

Keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 147.647.620.613,40/th. Keuntungan

sesudah pajak sebesar Rp 117.318.096.490,72/th. Analisis kelayakan ini

memberikan hasil bahwa Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 35,53% dan setelah pajak sebesar 28,42%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 2,19 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 2,60 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 45,53% kapasitas, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 22,66% kapasitas. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 23,47%. Berdasarkan data-data di atas maka pabrik nitrobenzen dari benzen dan asam campuran ini

(14)

KESIMPULAN

Pabrik Nitrobenzen dari benzen dan asam campuran ini digolongkan

pabrik beresiko rendah, karena kondisi operasi atmosferis, suplai bahan baku

dekat, dan merupakan komoditi ekspor. Hasil analisis kelayakan ekonomi adalah

sebagai berikut :

1. Keuntungan sebelum pajak Rp 147.647.620.613,40 per tahun

Keuntungan setelah pajak Rp 117.318.096.490,72 per tahun

2. ROI (Return On Investment) sebelum pajak 35,53% ROI sesudah pajak 28,42%

ROI sebelum pajak untuk pabrik berisiko rendah minimal 11%

(Aries & Newton.1955)

3. POT (Pay Out Time) sebelum pajak 2,19 tahun POT (Pay Out Time) setelah pajak 2,60 tahun

POT sebelum pajak untuk pabrik berisiko rendah maksimal sebelum pajak 5

tahun

4. BEP (Break Even Point) adalah 45,53% dan SDP (Shut Down Point) adalah 22,66%. BEP untuk pebrik kimia pada umumnya berkisar antara 40% - 60 %.

5. DCF (Discounted Cash Flow) adalah 23,47%.

Dari perhitungan analisa ekonomi di atas dapat disimpulkan bahwa pabrik

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Biro Pusat Statistik, Semarang, “ Data Import-Eksport Tahun 2001-2006”

Brown, G.G., 1950, “Unit Operations”, John Wiley and Sons, Inc., New York Brownell, L.E. and Young, E.H., 1979, “Process Equipment Design”, John Wiley

and Sons, Inc., New York

Coulson, J.M. and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Engineering”, Vol. 6, Pergamon Press, Oxford

Dean, J.A, 1999,”Lange’s Hand Book of Chemistry “ 5th

Edition, Mc. Graw-Hill

Inc., new York

Faith ,W.L., Keyes, D.B., and Clark, R.L., 1975, “Industrial Chemicals”, 4th

Edition, John Wiley Sons Inc., New York

Fessenden, R. and J.S. Fessenden, 1997, “Organic Chemistry”, 3rd.ed., Wadsworth Inc., Belmont, California

Geankoplis, C.J. and J.F. Richardson, “Design Transport Process and Unit Operation”, 1989, Pegamon Press, Singapore

Groggins, 1987, “Unit Process In Organic Synthesis”, Mc Graw Hill, Singapore

Gunawan, W., 2003, Tanggung Jawab Direksi atas Kepailitan Perseroan, Raja

Grafindo Persada, Jakarta

Holman, J. P., 1988, ”Perpindahan Kalor”, alih bahasa Jasifi E., edisi ke-6, Erlangga, Jakarta

Hougen, O.A., Watson, K.M., and Ragatz, R.A., 1954, ”Chemical Process Principle”, Vol III, John Wiley and Sons Inc., New York

Iman, S., 1995, Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta

Kern, D.Q., 1950, “Process Heat Transfer”, McGraw-Hill International Book Company Inc., New York

Kirk R.E., and Othmer, D.F., 1996, “ Encyclopedia of Chemical Technology ”,

vol.17, 4nd edition, John Wiley & Sons Inc.,New York

(16)

Masud, M., 1989, Manajemen Tanggung Jawab dan Struktur Organisasi Perusahaan, Erlangga, Jakarta

Mc Ketta, and Acumgham, A., 1983, “Enchyclopedia of Chemical Processing and Design, Vol. 9, Mc. Graw-Hill Inc., new York

Perry, R.H., and Green, D., 1984, “ Perry’s Chemical Engineers Hand Book ”, 6th

Edition, Mc. Graw Hill Book Company Inc., New York

Perry, R.H. and Green, D.W., 1997, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”,

7th ed., McGraw-Hill Book Company, New York

Peters, M.S. and Timmerhaus, K.D., 2004, “Plant Design and Economic for Chemical Engineering”, 5th ed., McGraw-Hill International Book Company Inc., New York

Rase, H.F., and Holmes, J. R., 1977, “Chemical Reactor Design for Process Plant, Volume One : Principles and Techniques, John Wiley and Sons, Inc., New York

Smith, J.M., 1985, “Chemical Engineering Kinetics”, 5th ed., McGraw-Hill Book Company,singapore

Smith, J.M.,and Van Ness,H.C., 1975, “ Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics ”, 3rd Edition, Mc. Graw Hill Book Company Inc., Kagakusha Ltd., Singapore

Treybal, R.E., 1981, “Mass Transfer Operation, 3rd ed., McGraw-Hill Book Company, Singapore

Ulrich, G.D., 1984, “A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics, John Wiley and Sons, Inc., New York

Yaws, 1979, “Thermodynamic and Physical Properties Data, Mc Graw Hill Book Co. Singpore

Nadya Hernandez, http://www.the-innovation-group.com/welcome.htm, 2003, 19

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijinmengadakan penelitian untuk penyusunan skripsi. Susilaningsih, M.Bus., selaku Ketua Program Studi

Sedangkan pada masa perkembangan kemaksiatan yang diberantas tidak hanya yang dapat dilihat oleh mata saja tetapi juga yang berbentuk ideologis, lebih dulu menggunakan

Kedua kajian pustaka yang dipaparkan di atas merupakan penelitian yang sudah ada yang menjelaskan tentang motivasi dan hal-hal yang mempengaruhinya, maka penulis yakin

Atas dasar latar belakang, identifikasi serta rumusan masalah yang telah di uraikan, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan partisipasi

Oleh karena itu, suasana yang ada dalam pasar tradisional yang sangat khas dan tidak akan pernah ditemui di pasar-pasar modern, baik supermarket maupun Mall

Berapa kadar relatif zerumbone ekstrak etanol rimpang lempuyang gajah (Z. zerumbet) dari tiap daerah..

Oleh karena itu, penelitian ini menguji keturunan pertama (F1) persilangan ayam jantan ras pedaging dengan ayam betina kampung dan ayam jantan kampung dengan ayam

Berpuasa juga mendorong terwujudnya tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera di dalam ridha dan ampunan Allah swt ( baldatun tayibatun wa rabun ghafur ).. Puncak dari amal