• Tidak ada hasil yang ditemukan

KASUS KELOMPOK DAN TIM KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KASUS KELOMPOK DAN TIM KERJA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KASUS KELOMPOK DAN TIM KERJA

Nama Anggota :

Dea Andriliani

Debbi Clarisa Iskandar

Salwa Zahra

Taufiq Qurrahman

Sekolah Tinggi Ilmu manajemen

STIM PASE LANGA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kasus Kelompok dan Tim Kerja.

Makalah ini penulis susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajement dan untuk menambah wawasan pembaca tentang Kelompok dan Tim kerja berdasarkan analisis contoh kasus.

Penulis berharap, semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca sesuai dengan tujuan disusunnya makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Langsa, 17 Maret 2018

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dibalik suksesnya sebuah perusahaan, ada sekelompok orang yang menjadi tonggak kesuksesan tersebut. Inilah yang disebut kelompok dan Tim kerja. Adanya visi, misi, tujuan, ide,gagasan, dan saling berbagi pengalaman antar mereka sebagai kelompok maupun tim kerja membuat kinerja perusahaan menjadi lebih jelas dan konsisten dalam pencapaian setiap target mereka.

Lalu, bentuk, sistem, tipe, dan model kelompok ataupun tim seperti apa yang digunakan sebuah perusahaan dalam mencapai kesuksesannya? Pada makalah ini akan di bahas contoh kasus serta analisis mengenai ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa aspek Kelompok dan Tim yang terdapat di dalam contoh kasus? 2. Bagaimana Analisa mengenai kasus sehubungan dengan Tim dan

Kelompok?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui aspek Kelompok dan Tim yang terdapat di dalam contoh kasus.

2. Untuk mengetahui Analisa mengenai kasus sehubungan dengan Tim dan Kelompok

D. MANFAAT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi dan untuk menambah wawasan pembaca tentang materi Kelompok dan Tim.

(4)

A. KASUS YANG DIBAHAS

PIXAR ANIMATION STUDIOS atau yang kita kenal dengan nama Pixar adalah studio animasi komputer dari USA yang sangat terkenal di dunia yang berpusat di Emeryville, California. Pixar terkenal dengan CGI-Film Animasinya yang sangat berkualitas. Tapi sebelum itu Pixar adalah sebuah perusahaan software dan aplikasi yang bernamaThe Graphic Group. Studio ini memang bekerja di bidang grafis dan animasi, oleh karena itu Pixar terkenal dengan animasinya. Pixar dulu bekerja sama denganlucasfilm & pada tahun 1986 studio ini berdiri sendiri

Sejak pertama kali muncul dengan film perdana, Toys Story, Pixar memang telah menggebrak persaiangan industri film Amerika terutama untuk pasar film animasi. Disandingkan dengan beberapa nama besar lain seperti Disney Animation serta Dreamworks, nyatanya Pixar tak pernah kalah pamor bahkan berhasil unggul dengan bukti sederet penghargaan bergengsi dalam industri Toy Story 2(1999) $ 485,015,179 Monsters Inc(2001) $ 525,366,597 Finding Nemo(2003) $ 864,625,978 The Incredibles(2004) $ 631,442,092

Cars(2006) $ 461,981,197

Ratatouille(2007) $ 476,753,550

(5)

Lebih dalam, berikut ini adalah beberapa budaya kreatif yang berhasil diterapkan Pixar hingga menjadi perusahaan besar bernilai triliunan dollar.

1. Membuka Peluang Besar Terciptanya Inovasi

Pada semua judul film yang telah dirilis oleh Pixar, tentu kita bisa melihat potongan film dalam durasi pendek yang muncul di awal film atau yang kadang disebut dengan teaser. Dalam kumpulan cuplikan tersebut ternyatanya justru muncul banyak inovasi dan inspirasi baru dari para pekerja Pixar. Ada saja hal baru seperti karakter atau inspirasi cerita yang justru muncul dari teaser film tersebut.

2. Menampung Banyak Ide

Budaya kerja positif berikutnya yang diterapkan dalam tubuh Pixar adalah selalu menampung ide sebanyak mungkin. Hal ini praktis membuat tim kreatif tidak bertumpu pada satu ide saja, selalu ada plan B, C, D dan seterusnya yang disediakan oleh para pekerja.

Selain memberi lebih banyak masukan, budaya kerja seperti ini juga bisa menjadi sarana untuk memperkuat hubungan antar anggota tim. Ketika satu ide dirasa kurang maka akan “ditambal” dengan ide yang lain. Demikian juga ketika ada ide brilian yang muncul, semua tentu akan saling dukung untuk mewujudkan ide tersebut.

3. Selalu Menjalankan Evaluasi Detil

Masih berhubungan dengan kerja sama tim, ketika sebuah proyek telah rampung pada satu tahap maka akan diadakan evaluasi detil terkait hasil tersebut. Di sini selalu diutamakan masukan dari banyak orang sebagai filter untuk menghasilkan produk film terbaik.

(6)

Sebagai hasil akhir, buah evaluasi detil tersaji pada kualitas film Pixar yang luar biasa.

4. Menjaga Prinsip Kebersamaan

Budaya lain yang terus diupayakan terjaga dalam tim kerja Pixar adalah prinsip kebersamaan. Sebagai informasi, hingga saat ini Pixar telah menelurkan 16 judul film animasi yang mayoritas berhasil menjadi animasi populer setelah dirilis. Dari jajaran film tersebut, telah lahir beberapa nama sutradara film hebat yang menukangi film Pixar tersebut.

Namun yang selalu diingat oleh para sutradara tenar tersebut, kesuksesan tidak ia dapatkan atas usahanya sendiri melainkan ada banyak tangan lain yang ikut membantu hingga terselesaikannya sebuah film. Oleh karena itu, prinsip kebersamaan dan lebih mengutamakan kesuksesan atas nama bersama menjadi nilai positif yang patut dicontoh perusahaan lain.

5. Selalu Berbagi

Saat ini Pixar dikenal sebagai salah satu perusahaan yang paling berhasil dalam bidang animasi. Namun nyatanya keberhasilan tersebut tidak mereka pendam sendiri. Sebagai bukti, #softwareediting animasi milik Pixar yakni Renderman, di lepas ke publik sehingga bisa digunakan masyarakat luas untuk tujuan non-komersil. Dengan dirilisnya software tersebut secara gratis diharapkan akan lebih banyak lagi muncul talenta luar biasa di bidang animasi yang kelak bisa mengeluarkan karya inspiratif untuk orang banyak.

B. ANALISIS KASUS YANG DIBAHAS 1. Analisis Aspek Kelompok Dan Tim

(7)

Dari skema di atas dapat disimpulkan bahwa kasus tersebut mengenai sebuah tim yang ada pada perusahaan pixar, karena terlihat bahwa mereka memiliki sasaran dengan menetapkan keberhasilan kerja yang ditandai dengan kinerja yang kolektif dimana sesama karyawan/tim memberikan sinergi yang positif. Serta pixar juga menjalankan seluruh komponen penggerak perusahaan, sesuai tugas dan kewenangannya masing-masing dimana karyawan tidak hanya bekerja sebagai individual namun juga sebagai pelengkap untuk yang lain karna mereka memiliki prinsip bahwa keahlian masing masing yang mereka punya adalah kebutuhan bersama umtuk mencapai tujuan dan kesuksesan yang mereka targetkan.

2. Tipe Tim Yang Digunakan Perusahaan Pixar

Tim dapat diklasifisikan berdasarkan sasarannya. Bentuk yang paling umum digunakan dalam organisasi atau perusahaan adalah :

1. Tim Pemecah Masalah

Tim ini terdiri dari 5 sampai 12 karyawan jam-jaman dari suatu departemen yang bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas perbaikan kualitas, efisiensi danlingkungan kerja.

2. Tim Kerja Pengelola Diri

Tim kerja pengelola diri adalah kelompok karyawan (biasanya 10 sampai 15 orang) yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Tim ini mencakup kerja tentang perencanaan dan penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas langkah kerja, membuat keputusan operasi dan mengambil tindakan atas permasalahan.

3. Tim Lintas Fungsional.

(8)

efektif yang memungkinkan orang-orang dari aneka bidang dalam suatu organisasi (atau bahkan antar organisasi) untuk bertukar informasi, mengembangkan gagasan baru dan memecahkan masalah, serta mengkoordinasikan proyek yang rumit.

4. Tim Virtual

Tim Virtual adalah tim yang menggunakan teknologi komputer untuk mengikat secara fisik secara bersama membagi anggota untuk mencapai tujuan bersama.

Maka dapat disimpulkan tipe tim pada perusahaan pixar ialah

1. tim pemecah masalah ( problem-solving) dan

2. tim lintas fungsional.tim pemecah masalah

pada perusahaan pixar berfungsi memberikan evaluasi kinerja untuk perbaikan kualitas perfilman merekasedangkan timlintas fungsional tampak saat karyawan dari berbagai bidang dan keahlian berkumpul untuk saling bertukar informasi, ide,maupun gagasan yang baru serta melakukam pemecahan masalah ketika proses pembuatan film filmyang akan mereka rilis.

3. Efektivitas Tim perusahaan Pixar

(9)

1. Rancangan pekerjaan

Keefektifan tim membutuhkan kerjasama dan menempatkan tanggung jawab bersama untuk melaksanakan tugas penting.begitu juga dengan tim kreatif pixar, mereka mengutamakan kebebasan dan otonomi, keuntungan pada kegunaan keahlian berbeda dan talenta, kemampuan untuk menyelesaikan dan mengidentifikasi semua tugas atau produk film yang akan mereka rancang. Sehingga dengan Rancangan kerja ini, memotivasi dari mereka untuk meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka.

2. Komposisi

Kategori ini memasukkan variabel yang terkait bagimana tim dapat dibentuk menjadi staf. Komposisi tim yang efektif terdiri dari :

(10)

a. Kemampuan anggota b.Personalitas

c. Mengalokasikan peran dan menggalakkan keanekaragaman d.Ukuran Tim kerja

e. Kefleksibelan anggota f. Pilihan anggota

Komposisi pada efektivitas tim pixar tampak pada budaya kreatif yang mereka terapkan di lingkungan pekerjaan, yaitu dimana seluruh anggota tim diberikan kesempatan bebas dalam menampung banyak ide. Sehingga kemampuan anggota akan muncul dengan sendirinya dan personalitas tiap tiap individu yang memberikan sinergi yang positif otomatis akan mempengaruhi anggota yang lain.

3. Konteks

Ada tiga faktor kontekstual dalam kinerja tim yang efektif yaitu: a.Sumber daya memadai

b. Kepemimpinan dan struktur

c.Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar

Pada bagian konteks: pixar selalu melakukan evaluasi pada setiap tahap-tahap proyek mereka. Baik itu dalam pembuatan film maupun setelah proyek pembuatan film itu telah selesai. Contoh, ketika melakukan perancangan sebuah film, pada setiap tahap pembuatannya, pixar akan selalu melakukan evaluasi apakah film yang mereka buat telah sesuai dengan konteks kekeluargaan dimana film tersebut harus mempunyai nilai moral di dalamnya, sehingga nilai moral yang ingin disampaikan dapat diterima oleh pangsa pasar perfilman mereka.

4. Proses

(11)

a. Tujuan bersama

b. Menegakkan tujuan spesifik c. Kekuatan tim

d. Tingkat konflik e.Kemalasan sosial

proses dalam efektivitas kerja Tim pixar terlihat pula dari budaya kreatif yang pixar terapkan yaitu saling berbagi dan menjaga prinsip kebersamaan. Jelas, bahwa Tim pixar mempunyai arahan untuk tujuan bersama, momentum dan komitmen untuk anggota sebagai suatu visi. Sehingga dengan hal tersebut akan meningkatkan kepercayaaan anggota dalam tim dan mengurangi resiko kemungkinan konflik dapat terjadi.

(12)

KESIMPULAN

Perbedaan kelompok dan tim dapat terlihat dari contoh kasus di atas, dimana pada kasus tersebut memperlihatkan kinerja sebuah tim,yang menggunakan sasaran kinerja yang kolektif, antara anggota tim saling memberikan sinergi yang positif, akuntabilitas yang tampak tidak hanya sebagai individu namun juga saling melengkapi, serta keahlian- keahlian yang dimiliki tiap tiap anggota dikembangkan dan saling menggantikan.

SARAN

Untuk perusahaan :

 Agar selalu menerapkan budaya kreatif mereka ciptakan untuk anggota

dan tim-tim kreatif pixar serta menambah poin poin dari budaya kreatif tersebut untuk kemajuan perusahaan pixar

(13)

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Terj. Benyamin Molan.

Jakarta: PT Indeks Kelompok GRAMEDIA.

Stephen Robbins-Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Salemba Empat: Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

PEMIMPIN DAN PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN DALAM TIM (STUDI KASUS TIM REKTORAT UKSW PERIODE

Menyadari bahwa tugas yang diemban ternyata lebih sulit dari yang mereka bayangkan. Memiliki fluktuasi sikap tentang

Tahun 2008, dipandang perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi tentang Tim Kerja Penyusunan Buku Ristek Tahun 2008;.. bahwa mereka

generalisasi ini diambil melalui orang-orang yang dapat belajar dari suatu kasus, apakah kasus mereka sendiri atau menerapkannya pada sebuah populasi Dalam penelitian ini

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman

Ketika sebuah tim telah terbuka tentang dirinya kepada anggota tim yang lain serta memiliki kekompakan yang tinggi dan memiliki tujuan yang sama, maka dapat memungkinkan

Pada penelitian mengenai Strategi Proses Produksi Program Dahsyat Weekend (Studi Kasus Tim Kreatif) menggunakan Teknik Keabsahan Data. a) Credibility: data yang diperoleh harus

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif dari budaya organisasi dengan kinerja karyawan, dimana perusahaan yang memiliki budaya organisasi baik