• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN OBSERVASI K3 and KESLING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN OBSERVASI K3 and KESLING"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN OBSERVASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA KESEHATAN LINGKUNGAN

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Disusun oleh :

1. Ditha Andriyani Putri (6411416072) 2. Seti Tyas Kusumawardani (6411416096) 3. Eprileo Nugraha (6411416110)

Rombel 1

Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.KM., M.P.H.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

LAPORAN OBSERVASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEGAWAI FOTOKOPI “ANUGRAH” SEKARAN

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Disusun oleh :

1. Ditha Andriyani Putri (6411416072) 2. Seti Tyas Kusumawardani (6411416096) 3. Eprileo Nugraha (6411416110)

Rombel 1

Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.KM., M.P.H.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia memiliki berbagai macam mata pencaharian untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Pekerjaan yang beragam tersebut berada pada sektor-sektor yang berbeda pula. Sektor-sektor yang ada di Indonesia seperti formal, informal maupun non formal.

Pekerjaan pada sektor formal lebih tertuju pada pengabdian kepada Negara. Sedangkan pekerjaan informal dan nonformal sangat beragam. Pekerjaan informal sendiri cenderung memanfaatkan teknologi-teknologi modern. Teknologi tersebut merupakan era perkembangan globalisasi yang mengalih fungsikan tenaga manusia menjadi tenaga mesin.

Penggunaan mesin-mesin ini digunakan untuk mempermudah kerja manusia. Baik dari segi pertanian maupun dari segi yang lain. Di lingkungan mahasiswa banyak sekali berdiri tempat-tempat yang menggunakan mesin. Seperti tempat fotokopi. Tempat fotokopi merupakan hal yang sangat akrab dengan mahasiswa. Hal ini dikarenakan sebagian tugas dari mahasiswa masih bergantung pada print. Sehingga untuk menghemat penggunaan tinta print, maka mesin-mesin fotokopi digunakan untuk print laser.

Namun, banyak yang tidak tahu bahwa penggunaan alat-alat atau mesin-mesin fotokopi akan mempengaruhi manusia. Pengaruh yang akan timbul bagi manusia yaitu pada kesehatan penjaga fotokopi. Kesehatan ini menjadi akibat yang biasa didapat setelah bekerja di tempat fotokopi. Hal ini dikarenakan sebagian besar dari mesin-mesin fotokopi tersebut menimbulkan banyak efek pada bagian-bagian tubuh manusia.

(4)

berpengaruh terhadap kita adalahlingkungan sekitar kita. Sehingga kami

lebih memilih tempat fotokopi “Anugrah” yang letaknya berdampingan dengan lingkungan kami.

B. Tujuan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kami memiliki tujuan melakukan observasi ini. Adapun tujuan dari observasi ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat fotokopi.

2. Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari faktor-faktor tersebut terhadap pegawai fotokopi.

(5)

BAB II

ISI

A. Pembahasan

Berdasarkan observasi yang kita temukan dan literature yang telah kita baca menyebutkan bahwa mesin fotokopi memiliki dampak bagi kehidupan manusia. Dampak positif bagi kehidupan manusia yaitu teknologi ini mampu mempermudah pekerjaan manusia dalam masalah percetakan. Sedangkan dampak yang ditimbulkan dari berbagai macam komponen mesin fotokopi juga banyak sekali.

Akibat yang ditimbulkan dari efek mesin fotokopi ini di antaranya akibat dari komponen-komponen yang mempengaruhi sektor ini seperti, 1. Gas Ozon

Ozon adalah suatu bentuk dari oksigen (O2) yang tidak stabil, dimana bisa terbentuk selama proses foto copi. Ozone dihasilkan dari pengoperasian alat listrik dengan tegangan (voltase) tinggi, seperti mesin foto copi, peralatan x-ray dan las listrik yang menggunakan arc. Ozon adalah suatu gas yang reaktif dan tidak stabil dengan paruh tinggal (half-life) 6 menit di dalam suatu lingkungan kantor. Ozon adalah gas yang sangat beracun yang keluar dari mesin foto copy dan dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan, mempunyai bau manis, dimana dalam keadaan normal dapat dideteksi dalam konsentrasi 0,01-0,02 ppm. Nilai paparan yang diijinkan saat ini menurut Standard yang diacu di Australia adalah 0,1 ppm (di TI: 0,05 ppm) untuk rata-rata paparan sehari (time-weighted average).

(6)

Efek Kesehatan

Seperti biasanya ozon dengan cepat berubah kembali menjadi oksigen, konsentrasi ozon yang normal disekitar mesin foto copi harus tidak menimbulkan gejala pada karyawan. Rentang dekomposisi tergantung dari waktu, temperatur (gas pecah lebih cepat pada temperatur tinggi) dan kontak dengan berbagai permukaan. Bagaimanapun, konsentrasi ozon dapat terbentuk jika ruangan tersebut mempunyai ventilasi yang tidak baik. Jika konsentrasi ozon meningkat menjadi 0,25 ppm atau lebih, gas yang berbau ini dapat menyebabkan iritasi pada mata, saluran pernapasan bagian atas dan paru-paru, tenggorokan dan hidung. Gejala lain adalah sakit kepala, napas pendek, pusing, lelah, dan kehilangan sensitivitas penciuman sementara. Pada konsentrasi 10 ppm dapat segera membahayakan kehidupan dan kesehatan.

Menghirup ozon dalam jangka waktu yang lama dalam konsentrasi beberapa ppm diketahui merusak paru-paru. Beberapa otoritas menyarankan bahwa konsentrasi 0,1 ppm kemungkinan dapat menyebabkan kelahiran prematur dan umur pendek.

2. Toner

Toner dalam bentuk bubuk yang digunakan dalam foto copy kering dan dibuat dari berbagai formula carbon black. Umumnya terdiri dari sekitar 10% carbon black, yang disemprotkan dalam suatu polysterene acrylic atau resin polyster yang sensitive panas. Bubuk toner yang halus dapat keluar dari mesin foto copy, khususnya jika sistem toner gagal dan otomatis alat mati. Bubuk toner juga dapat keluar selama pemeliharaan atau ketika mengisi ulang tabung.

Efek kesehatan

(7)

seperti nitropyrenes dan trinitroflurene . Campuran ini mempunyai sifat karsinegenik, oleh karena itu hindari kontak dengan kulit dan pernapasan. Ini dapat dihindarkan dengan memastikan toner tetap dalam cartride selama proses foto copy berlangsung. Bila ada risiko kontak dengan kulit dan pernapasan, pekerja yang menangani cartrige harus menggunakan sarung tangan dan masker sekali pakai. Resin plastik type polymer yang ditemukan dalam banyak toner mesin foto copy dan diketahui menyebabkan adanyan reaksi alergi pada kontak kulit yang berulang-ulang. Gejala-gejala tersebut termasuk ruam kulit dan perasaan terbakar di mata.

3. Noise/bising

Mesin foto copy dengan kecepatan tinggi dan mempunyai fungsi ganda, mempunyai potensi untuk menjadi lebih bising. Mesin foto copi yang lebih tua bisa menimbulkan tingkat kebisingan diatas 75 dB(A) dan mesin foto copi dengan kemampuan besar menghasilkan kebisingan 80 dB(A). Tingkat kebisingan yang lebih tepat untuk area kantor seharusnya kurang dari 60 dB(A).

Efek Kesehatan

Kebisingan dari pengoperasian mesin foto copy (khususnya yang terus menerus) dapat menyebabkan stress diantara pekerja dan gangguan konsentrasi. Dalam industri press dan percetakan, kebisingan adalah bahaya utama untuk pekerja dan dapat menyebabkan tuli sementara dan tinnitus atau telinga yang mendenging.

4. Ultra violet

(8)

Efek Kesehatan

Cahaya lampu yang digunakan secara terus menerus pada mesin foto copy dapat menyebabkan iritasi mata dan sakit kepala setelah terpapar, jika dilihat secara langsung. Ini dapat mengiritasi dan menimbulkan ketegangan pada pekerja.

Untuk mengurangi dampak-dampak penyakit akibat kerja diperlukan suatu tindakan pencegahan. Karena apabila tidak dilakukan tindakan pencegahan maka akan menimbulkan efek yang sangat parah bagi manusia, baik pegawai maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Berikut terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk bekerja dengan mesin foto copy yang aman

1. Ozon

 Pilih mesin foto copy yang beremisi ozon rendah atau yang dilengkapi dengan filter carbon aktif yang dipasang pada exhaust mesin tersebut. Carbon aktif akan memberikan 100 % perlindungan dari paparan ozon.

 Memelihara mesin foto copy dan filter secara rutin. Pemeliharaan yang baik bisa mengurangi konsentrasi ozon yang diproduksi.

 Bau yang tidak enak dari mesin foto copy dapat menyebabkan hidung dan tenggorokan irritasi. Kualitas udara dalam ruangan sebaiknya dimonitor secara rutin.

2. Pemeliharaan

 Penggunaan mesin foto copy harus selalu sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan pabrik. Hanya menggunakan toner, kertas dan acetates yang ditentukan.

 Mesin foto copy hanya dipasang sesuai dengan instruksi/petunjuk dari pabrik dengan ruangan dan pergerakan udara yang cocok.

(9)

 Buku catatan pemeliharaan mesin harus disimpan untuk setiap mesin dan harus ada pada petugas untuk keperluan inspeksi. 3. Ventilasi

 Suatu area yang berventilasi baik dapat memfasilitasi pembuangan debu, gas, dan uap dengan aman.

 Tempatkan mesin foto copy dalam suatu ruangan yang berventilasi baik dengan sistem masukan udara segar atau suatu sitem exhaust udara yang dilengkapi dengan filter.

 Sediakan ruang di sekitar mesin foto copy untuk gerakan udara yang baik (mekanikal ventilasi yang sesuai Standard).

 Pergerakan udara di dalam area foto copy harus dimonitor secara rutin.

4. Noise

 Tempatkan mesin foto copy dalam suatu área dimana efek bising akan minimal. Hal ini mungkin perlu ditingkatkan dengan memilih mesin foto copy yang dilengkapi dengan meterial penyerap suara.

5. Cahaya dan panas yang intensif

 Pastikan tutup dokumen tertutup selama memfoto copy, hal ini mencegah terjadinya kebocoran sinar dan menghindarkan kelelahan mata.

 Bila mungkin, cegah paparan cahaya dengan menggunakan tempat dokumen yang otomatis selama memfoto copy.

 Jika tidak memungkinkan, menutup dokumen pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak biasa, operator sebaiknya menghindarkan mata mereka dari sumber cahaya.

(10)

 Untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan, jepitan yang bukan logam dapat digunakan untuk mengeluarkan kertas yang macet setelah memastikan bahwa mesin dalam keadaan mati.

 Bila perlu, sewaktu akan mengeluarkan kertas yang macet pada bagian mesin yang panas, maka matikan mesin tersebut untuk beberapa saat supaya mesin dingin.

6. Bahan Kimia

 Material safety Data Sheets (MSDS) bahan kimia yang digunakan harus ada pada petugas dan bisa diperoleh dari suplier atau kontraktor pelayanan. MSDS berisikan informasi bagaimana menangani, menyimpan, dan toksisitas bahan kimia yang digunakan dan menyediakan informasi kesehatan dan keselamatan kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menilai bahayanya.

 Gunakan sistem toner yang diwadahi dan otomatis mati jika ada toner yang bocor di suatu ruangan mesin foto copy.

 Sarung tangan karet sekali pakai harus tersedia dan digunakan ketika menangani kertas yang bertinta atau proses kimianya basah, membersihkan dan membuang cairan atau tinta, hindarkan kontak dengan kulit.

 Tumpahan cairan atau toner yang habis dipakai harus ditempatkan

dalam kantong plastik yang dishield dan diberi label “Chemical waste”

 Jika pengangkutan (transfer) toner manual diperlukan, maka sistem pengangkutan yang optimal harus dikembangkan dan digunakan untuk memperkecil kemungkinan tumpahan

7. Manual Handling

 Tetapkan area kerja sekitar mesin foto copy yang bebas, pisahkan jalan/gang atau pintu keluar darurat.

(11)

 Fasilitas penyimpanan kertas dan toner yang sesuai harus disediakan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan otot dan rangka (musculoskeletal), menyimpan boks kertas foto copy pada setinggi lutut agar mudah mengangkat dan membawanya.

 Petugas harus dirotasi untuk menghindarkan terjadinya keadaan tubuh yang statis dan pegerakan yang berulang-ulang.

B. Dokumentasi

Gambar 1 mesin-mesin fotokopi

(12)

Gambar 2 Pembukaan mesin fotokopi oleh pegawai fotokopi

(13)

Gambar 3 proses pemotongan kertas yang telah dicetak

Kegiatan ini masih dilakukan dengan cara manual jika kertas yang dipotong hanya sedikit.

Gambar 4 pencetakan dengan menggunakan print oleh pengunjung fotokopi

(14)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan obsevasi yang telah kami lakukan, faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat mempengaruhi kecelakaan akibat kerja pada tempat fotokopi di antaranya gas ozon, toner, ultra violet, dan noise/bising.

Dampak yang dapat ditimbulkan dari factor-faktor tersebut sangat beragam. Namun dampak yang lebih menonjol yaitu kekurangan kemampuan mendengar dan kerusakan pada mata. Maka untuk mengurangi dampak-dampak tersebut dapat dilakukan tindakan pencegahan. Dengan cara seperti itu dapat menangurangi resiko kecelakaan kerja.

REFERENSI WEBSITE :

http://indocanon.blogspot.co.id/2015/08/hal-hal-yang-berbahaya-pada-mesin-fotocopy.html (diunduh pada 10/11/2016)

(15)

LAPORAN OBSERVASI KESEHATAN LINGKUNGAN PADA SUNGAI DI BELAKANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Disusun oleh :

1. Ditha Andriyani Putri (6411416072) 2. Seti Tyas Kusumawardani (6411416096) 3. Eprileo Nugraha (6411416110)

Rombel 1

Dosen Pengampu : Nur Siyam, S.KM., M.P.H.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat dimana kita tinggal yang meliputi keadaan hubungan sosial dan dinamika ekosistem yang berada di sekitar kita dan berkaitan dengan hal lainnya, baik yang tampak dan tidak. Menurut kamus Bahasa Indonesia, lingkungan adalah daerah yang termasuk di dalamnya. Namun kita sering kali mengaitkan lingkungan dengan lingkungan hidup yang berarti kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainya termasuk pula dengan kesehatannya.

Kesehatan lingkungan merupakan factor penting dalam kehidupan social kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau deetrminan dalam kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.

Sekarang ini manusia hidup di zaman yang serba instan dan serba modern, oleh karena itu manusia jarang untuk memahami lingkungan sekitarnya sehingga mempengaruhi derajat kesehatannya.

(17)

B. Tujuan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kami memiliki tujuan melakukan observasi ini. Adapun tujuan dari observasi ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan di sungai belakang Lapangan Dumadi.

2. Mengetahui dampak yang akan ditimbulkan akibat kondisi tersebut. 3. Mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah

(18)

BAB II

ISI

A. Pembahasan

Seperti apa yang telah ketahui lingkungan sangat erat hubungannya dengan keadaan kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang dapat dijadikan indikasi keadaan suatu lingkungan. Adapun beberapa faktor keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi terhadap tingkat kesehatan masyarakat yang berada dalam lingkungan tersebut,

Tata Ruang

Keadaan Lingkungan Sekitar

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, kami menemukan hal yang janggal. Yaitu sungai yang seharusnya digunakan sebagai tempat aliran air telah beralih fungsi menjadi tempat pembuangan akhir. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat sekitar. Berikut ini adalah komponen yang telah kami peroleh.

1. TATA RUANG

Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman system jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional.

Pada tata ruang di sini kami menemukan banyaknya pepohonan terutama pohon bamboo yang berada di bantaran sungai. Namun menjadi hal yang menggelitik ternyata di sungai ini terdapat banyak sampah yang berserakan dis setiap sela-sela kumpulan bamboo. Sehingga menyebabkan lingkungan tampak kumuh.

2. Keadaan Lingkungan Sekitar

(19)

seseorang. Apabila kondisi lingkungan bersih hal tersebut juga akan meningkatkan tingkat produktivitas kerja seseorang begitu juga sebaliknya apabila lingkungan tidak sehat hal tersebut juga akan menurunkan tingkat produktivitas kerja seseorang.

Dari hasil observasi kami, lingkungan di belakang Lapangan Dirham ditemukan banyak gundukan sampah yang berceceran di bantaran sungai. Sehingga menyebabkan lingkungan tersebut tampak sangat kumuh dan mengganggu pemandangan. Sampah-sampah tersebut akan menjadi potensi masalah ketika musim hujan. Karena lingkungan yang banyak sampah tersebut akan menjadi sarang penyakit yang akan mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar. Selain itu, ketika sampah terbawa air dari atas dan menuju ke sungai akan menyebabkan terganggunya aliran sungai. Sehingga dapat menyebabkan banjir.

Dari pengamatan kami sampah-sampah tersebut merupakan hasil dari kegiatan di lingkungan sekitar. Petugas kebersihan di kampus FIK dan FT banyak yang menjadikan bantaran sungai tersebut menjadi penuh dengan sampah. Akibat yang saat ini didapat yaitu bau yang tidak sedap yang ditimbulkan dari bekas makanan yang telah membusuk. Hal ini akan mempengaruhi kualitas udara yang dihirup oleh masyarakat sekitar. Hal ini apabila dibiarkan dan tanpa tindakan akan menimbulkan banyak masalah yang dapat mempengaruhi masyarakat sekitar terutama mahasiswa yang berada di asrama dan di Lapangan Dirham.

(20)

B. Dokumentasi

Gambar 1 bantaran sungai yang dipenuhi daun dan kotak nasi Pada sisi sebelah barat, ditemukan banyak sampah dedaunan yang bukan hasil dari dun-daun di sekitar. Selain itu banyak ditemukan kotak nasi yang merupakan bekas dari snack atau makan siang dari kegiatan manusia.

Gambar 2 bagian barat bantaran yang lebih dalam

(21)

Gambar 3 pada bagian tengah terdapat sampah plastik

Pada bagian tengah terdpat banyak sampah plastik bekas jajanan. Padahal kita tahu bahwa sampah plastic sangat sulit diuraikan dan akan menjadi masalah ketika musim hujan dating.

Gambar 4 bagian dalam sisi tengah

(22)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembuangan sampah akhir disembarang tempat seperti disungai dapat mengganggu kesehatan lingkungan sekitar. Factor-faktor yang mempengaruhi pembuangan sampah sembarangan tersebut dipengaruhi oleh kurangnya atau tidak adanya tempat pembuangan akhir yang disediakan oleh pihak universitas.

Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kegiatan yang tidak bertanggungjawaab tersebut dapat dilakukan kegiatan gotong royong untuk membersihkan sungai agar steril dari sampah.

REFERENSI WEBSITE :

Gambar

Gambar 1 mesin-mesin fotokopi
Gambar 2 Pembukaan mesin fotokopi oleh pegawai fotokopi
Gambar 4 pencetakan dengan menggunakan print oleh pengunjung
Gambar 1 bantaran sungai yang dipenuhi daun dan kotak nasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Yang pada kenyataannya, penyusun dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja seperti adanya struktur organisasi yang

Selain lingkungan kerja faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan1. yaitu keselamatan kesehatan kerja

Jurnal penelitian yang berjudul “Analisis Faktor Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Yang Signifikan Mempengaruhi Kecelakaan Kerja Pada Proyek Pembangunan Apartement

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang dibuat bagi pekerja sebagai upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat

Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) bidang mata adalah penyakit atau kelainan pada mata akibat pemaparan antara lain faktor-faktor fisiko di tempat kerja yang dapat

rangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Komitmen dan kebijakan dalam proyek

SMK3 bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat

8 BAB IV PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari