Keterampilan Dasar
Keterampilan Dasar
Mengajar (KDM)
Mengajar (KDM)
Disajikan oleh: Ch. Ismaniati
Disajikan oleh: Ch. Ismaniati
Disampaikan dalam PELATIHAN PEKERTI Bagi Para Dosen/Instruktur TNI AAU
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti materi KDM ini, peserta dapat:
1.
Menerima pentingnya perubahan
mindset
dari
pembelajaran dengan paradigma behavioristik ke
konstruktivistik dan aplikasinya dalam proses
Ch. Ismaniati
konstruktivistik dan aplikasinya dalam proses
pendidikan/pembelajaran di Perguruan Tinggi.
2.
Menjelaskan karakteristik pembelajaran dengan
pendekatan SCL dibanding kelas konvensional.
3.
Menjelaskan berbagai jenis KDM
URAIAN MATERI PELATIHAN
A. PENDAHULUAN:
Pentingnya Perubahan
Mindset dalam Pembelajaran
B. PENDEKATAN Student Centered
Learning (SCL) dalam Pembelajaran
C. Macam-macam KDM
D. Praktek KDM
A. PENDAHULUAN:
Pentingnya Perubahan
Mindset dalam Pembelajaran
B. PENDEKATAN Student Centered
Learning (SCL) dalam Pembelajaran
C. Macam-macam KDM
Pembelajaran Konvensional
(Conventional/traditional learning)
1. Cenderung memandang mahasiswa sebagai penerima informasi yang pasif
2. Rancangan kegiatan kurikuler didasarkan pada tingkat partisipasi mahasiswa yang rendah
3. Motivasi mahasiswa cenderung ke arah kompetisi di antara mahasiswa
4. Dosen/guru bertanggung jawab untuk merancang kurikulum,
menata tugas-tugas dan prosedur penilaian yang menfokus pada belajar untuk menghadapi ujian.
5. Metode pendidikan yang dipakai guru/dosen secara tradisional adalah ceramah, membuat catatan, dan mengingat informasi (MacLellan and Soden 2004, p. 254).
1. Cenderung memandang mahasiswa sebagai penerima informasi yang pasif
2. Rancangan kegiatan kurikuler didasarkan pada tingkat partisipasi mahasiswa yang rendah
3. Motivasi mahasiswa cenderung ke arah kompetisi di antara mahasiswa
4. Dosen/guru bertanggung jawab untuk merancang kurikulum,
menata tugas-tugas dan prosedur penilaian yang menfokus pada belajar untuk menghadapi ujian.
Mana daerah yang
dikembangkan?
Konstruksi aktif, agen pengetahuan sebagai aktor
Pembelajaran oleh alam.
Realitas
ditemukan
Konstruksi Pengetahuan Sosiokultural
KONSTRUKTIVISME
(Phillip dalam Light and Cox, 2001) Manusia
sebagai kreator. Realitas
diciptakan
Pembelajaran oleh alam.
Realitas
ditemukan
Konstruksi Pengetahuan
Individual Konstruksi pasif,
Pendekatan SCL
 Student-Centered Learning (SCL) adalah suatu
metode/pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar (dan
pembelajaran).
 Student-centered learning is a method of learning or teaching that puts the learner at the centre (MacHemer et al, 2007, p.9; Boyer, 1990)
 With the application of an SCL approach in higher education, there is necessarily a shift in focus from academic teaching staff to the learner.
 Pendekatan pembelajaran ini berbeda dari Teacher-Centered Learning yang menekankan pada transfer
pengetahuan dari guru/dosen ke murid/mahasiswa yang relatif bersikap pasif.
 Student-Centered Learning (SCL) adalah suatu
metode/pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar (dan
pembelajaran).
 Student-centered learning is a method of learning or teaching that puts the learner at the centre (MacHemer et al, 2007, p.9; Boyer, 1990)
 With the application of an SCL approach in higher education, there is necessarily a shift in focus from academic teaching staff to the learner.
 Pendekatan pembelajaran ini berbeda dari Teacher-Centered Learning yang menekankan pada transfer
LANDASAN SCL
Landasan SCL adalah
konstruktivisme,
yang
memandang pengetahuan bukan diterima secara
pasif oleh individu melainkan individu
membangunnya secara aktif melalui interaksinya
dengan lingkungan
(MacLelland, et al, 2004, p. 254).
Menurut teori konstruktivisme, mahasiswa/pelajar
dapat/harus membangun dan merekonstruksi
pengetahuan dalam rangka belajar secara efektif
.
Belajar paling efektif dilakukan melalui proses
rekonstruksi pengetahuan terus menerus dari pada
melalui transmisi pengetahuan
(Papert, 1986).
Landasan SCL adalah
konstruktivisme,
yang
memandang pengetahuan bukan diterima secara
pasif oleh individu melainkan individu
membangunnya secara aktif melalui interaksinya
dengan lingkungan
(MacLelland, et al, 2004, p. 254).
Menurut teori konstruktivisme, mahasiswa/pelajar
dapat/harus membangun dan merekonstruksi
pengetahuan dalam rangka belajar secara efektif
.
Belajar paling efektif dilakukan melalui proses
PARAMETER SCL
Antara lain:
1.
Penggunaan Model-model Pembelajaran
Inovatif
2.
Hasil Belajar yang lebih otentik-bermakna,
kaya dan variatif (kognitif, afektif,
psikomotorik)
Antara lain:
1.
Penggunaan Model-model Pembelajaran
Inovatif
2.
Hasil Belajar yang lebih otentik-bermakna,
kaya dan variatif (kognitif, afektif,
PARAMETER SCL
•
A student-centered approach helps students
to develop a
can-do
attitude.
•
It is effective, motivating, and enjoyable
.
The emphasis is
on working together
,
in
pairs, in groups, and as a whole class.
A student-centered approach helps students
to develop a
can-do
attitude.
•
It is effective, motivating, and enjoyable
.
In a Student-Centered Class
• Students don t depend on their teacher all the time, waiting for instructions, words of approval, correction, advice, or praise.
SISWA TIDAK TERGANTUNG GURU/DOSEN SEPANJANG WAKTU
• Students don t ignore each other, but look at each other and communicate with each other.
SISWA TIDAK SALING MENGABAIKAN, TETAPI SALING BERKOMUNIKASI DAN BEKERJASAMA
Students value each other s contributions; they cooperate, learn from each other, and help each other.
SISWA SALING MENGHARGAI, BERKONTRIBUSI,
BEKERJASAMA, BELAJAR, DAN MEMBANTU SATU SAMA LAIN
Students don t depend on their teacher all the time, waiting for instructions, words of approval, correction, advice, or praise.
SISWA TIDAK TERGANTUNG GURU/DOSEN SEPANJANG WAKTU
• Students don t ignore each other, but look at each other and communicate with each other.
SISWA TIDAK SALING MENGABAIKAN, TETAPI SALING BERKOMUNIKASI DAN BEKERJASAMA
• Students value each other s contributions; they cooperate, learn from each other, and help each other.
SISWA SALING MENGHARGAI, BERKONTRIBUSI,
KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR
•
Keterampilan adalah kecakapan,
kecekatanan, kepandaian seseorang
dalam melakukan (sesuatu)
pekerjaan
Keterampilan mengajar adalah
kecakapan seseorang (pendidik
untuk melaksanakan tugas-tugas
mengajar dan mendidik)
Keterampilan adalah kecakapan,
kecekatanan, kepandaian seseorang
dalam melakukan (sesuatu)
pekerjaan
•
Keterampilan mengajar adalah
kecakapan seseorang (pendidik
SEPULUH KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR
1. MEMBUKA DAN
MENUTUP PELAJARAN 2. MENJELASKAN 3. MEMBERIKAN PENGUATAN 4. MENGGUNAKAN MEDIA DAN ALAT PELAJARAN 5. MENYUSUN SKENARIO PEMBELAJARAN 6. MENGADAKAN VARIASI 7. MEMBIMBING DISKUSI
8. MENGELOLA KELAS
9. BERTANYA
10. MENGEVALUASI
1. MEMBUKA DAN
MENUTUP PELAJARAN 2. MENJELASKAN 3. MEMBERIKAN PENGUATAN 4. MENGGUNAKAN MEDIA DAN ALAT PELAJARAN 5. MENYUSUN SKENARIO PEMBELAJARAN 6. MENGADAKAN VARIASI 7. MEMBIMBING DISKUSI
8. MENGELOLA KELAS
9. BERTANYA
A. Keterampilan Membuka dan
Menutup Pelajaran
(1)
1. Pengertian
Keterampilan
membuka pelajaran
adalah kecakapan
dosen/instruktur/guru
untuk
menciptakan
suasana
pembelajaran
yang memungkinkan
peserta didik
siap
secara fisik dan mental
untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran
.
Keterampilan
menutup
pelajaran
adalah
kecakapan guru untuk
mengakhiri kegiatan inti
pembelajaran.
Kegiatan membuka dan
menutup pelajaran ini
tidak mencakup kegiatan
rutin
yang dilakukan guru
seperti: mengucapkan
salam, mengisi daftar
hadir, menyiapkan alat
peraga, dsb.
Keterampilan
membuka pelajaran
adalah kecakapan
dosen/instruktur/guru
untuk
menciptakan
suasana
pembelajaran
yang memungkinkan
peserta didik
siap
secara fisik dan mental
untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran
.
Keterampilan
menutup
pelajaran
adalah
kecakapan guru untuk
mengakhiri kegiatan inti
pembelajaran.
Kegiatan membuka dan
menutup pelajaran ini
tidak mencakup kegiatan
rutin
yang dilakukan guru
seperti: mengucapkan
Bentuk Membuka Pelajaran
MEMBUKA PELAJARAN
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran Menyapa dengan hangat dan antusias
Mendeskripsikan garis bersar Pokok Bahasan atau Epitome
Melakukan apersepsi
A. Keterampilan Membuka
dan Menutup Pelajaran
(2)
2. Tujuan Membuka
Pelajaran
a. Menimbulkanmemusatka
n perhatian
dan
memotivasi belajar
mahasiswa
b. Menginformasikan
cakupan materi
yang
akan dipelajari dan
batas-batas tugas yang
akan dikerjakan
mahasiswa
c.
Memberikan gambaran
mengenai metode atau
pendekatan-pendekatan
yang akan digunakan
mupun kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan oleh
mahasiswa.
d.
Melakukan
apersepsi,
yakni mengaitkan materi
yang telah dipelajari
dengan mteri yang akan
dipelajari
a. Menimbulkanmemusatka
n perhatian
dan
memotivasi belajar
mahasiswa
b. Menginformasikan
cakupan materi
yang
akan dipelajari dan
batas-batas tugas yang
akan dikerjakan
mahasiswa
c.
Memberikan gambaran
mengenai metode atau
pendekatan-pendekatan
yang akan digunakan
mupun kegiatan
pembelajaran yang akan
dilakukan oleh
mahasiswa.
d.
Melakukan
apersepsi,
yakni mengaitkan materi
yang telah dipelajari
A. Keterampilan Membuka dan
Menutup
Pelajaran
(3)
2. Tujuan Menutup Pelajaran
a.
Untuk mengetahui
tingkat keberhasilan
mahasiswa dalam
mempelajari materi
pelajaran
b.
Untuk mengetahui
tingkat keberhasilan
guru/dosen dalam
melaksanakan kegiatan
pembelajaran
•
Membuat rantai
kognitif antara
materi sekarang dan
materi yang akan
datang.
a.
Untuk mengetahui
tingkat keberhasilan
mahasiswa dalam
mempelajari materi
pelajaran
b.
Untuk mengetahui
tingkat keberhasilan
guru/dosen dalam
melaksanakan kegiatan
pembelajaran
Membuat rantai
kognitif antara
materi sekarang dan
materi yang akan
Starting the lesson
Pertama, raih dan pertahankan perhatian dan
minat siswa/mahasiswa pada
perkuliahan/pelajaran
Selanjutnya, sampaikan tujuan/topik perkuliahan,
pentingnya, dan manfaatnya bagi mahasiswa
Menyampaikan epitome (bagian-bagian utama
materi pelajaran)
Menghubungkan topik sekarang dengan topik
sebelumnya (apersepsi)
Menghubungkan materi/topik dengan materi lain
dan PR atau tugas-tugas sesuai tujuan
pembelajaran
Pertama, raih dan pertahankan perhatian dan
minat siswa/mahasiswa pada
perkuliahan/pelajaran
Selanjutnya, sampaikan tujuan/topik perkuliahan,
pentingnya, dan manfaatnya bagi mahasiswa
Menyampaikan epitome (bagian-bagian utama
materi pelajaran)
Menghubungkan topik sekarang dengan topik
sebelumnya (apersepsi)
Menghubungkan materi/topik dengan materi lain
dan PR atau tugas-tugas sesuai tujuan
A. Keterampilan Membuka dan
Menutup Pelajaran
(4)
3. Komponen
Membuka Pelajaran.
Komponen Menutup
Pelajaran
a.
Menarik perhatian
siswa/ mahasiswa
b.
Memotivasi
siswa/mahasiswa
c.
Memberi acuan
d.
Memberi kaitan
(apersepsi)
a. Meninjau kembali materi yang telah dipelajari
siswa
b. Mengevaluasi
c. Membuat simpulan atau ringkasan materi
d. Memberikan tugas yang relevan dan signifikan (sesuai, bermakna, dan bermanfaat)
a.
Menarik perhatian
siswa/ mahasiswa
b.
Memotivasi
siswa/mahasiswa
c.
Memberi acuan
d.
Memberi kaitan
(apersepsi)
a. Meninjau kembali materi yang telah dipelajari
siswa
b. Mengevaluasi
c. Membuat simpulan atau ringkasan materi
B. Keterampilan Menjelaskan
(1)
1. Pengertian
2. Tujuan
•
Menjelaskan
merupakan kegiatan
menyampaikan
informasi atau
mendeskripsikan
pengetahuan yang
terorganisasi secara
sistematis sehingga
mudah dipahami oleh
peserta didik.
• Membantu peserta didik
memahami dengan jelas semua permasalahan dalam
pembelajaran
Membantu peserta didik
memahami konsep atau dalil
Melibatkan peserta didik berpikir
Mendapatkan balikan dari peserta didik tentang tingkat pemahamannya
Menjelaskan
merupakan kegiatan
menyampaikan
informasi atau
mendeskripsikan
pengetahuan yang
terorganisasi secara
sistematis sehingga
mudah dipahami oleh
peserta didik.
Membantu peserta didik
memahami dengan jelas semua permasalahan dalam
pembelajaran
• Membantu peserta didik
memahami konsep atau dalil
• Melibatkan peserta didik
berpikir
•
Menyampaikan informasi (fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip)
•
Menerangkan, apa dan bagaimana
Menjelaskan apa, mengapa, bagaimana, dan
untuk apa serta menunjukkan hubungannya.
Mengajukan pendapat pribadi yang sebaiknya
disertai fakta-fakta.
Makna menjelaskan
Menyampaikan informasi (fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip)
•
Menerangkan, apa dan bagaimana
•
Menjelaskan apa, mengapa, bagaimana, dan
untuk apa serta menunjukkan hubungannya.
•
Mengajukan pendapat pribadi yang sebaiknya
B. Keterampilan Menjelaskan
(2)
3. Komponen
1. Menguasai materi
2. Menerangkan materi dengan jelas
3. Mendemonstrasikan
4. Berkomunikasi dengan isyarat baik verbal maupun nonverbal dan vokal jelas.
5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar
6. Menganalisis dan merencanakan proses komunikasi yang
berhubungan dengan isi pesan dan yang berhubungan dengan penerima pesan
7.
Menyajikan suatu
penjelasan:
menjelaskan dengan
menggunakan contoh,
non contoh, ilustrasi,
maupun memberikan
tekanan dan balikan
1. Menguasai materi
2. Menerangkan materi dengan jelas
3. Mendemonstrasikan
4. Berkomunikasi dengan isyarat baik verbal maupun nonverbal dan vokal jelas.
5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar
6. Menganalisis dan merencanakan proses komunikasi yang
berhubungan dengan isi pesan dan yang berhubungan dengan penerima pesan
7.
Menyajikan suatu
penjelasan:
B. Keterampilan Menjelaskan
(3)
4. Prinsip Penggunaan
1. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, atau akhir keg.
Pembelajaran
2. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran
3. Penjelasan dpt diberikan krn adanya pertanyaan dari
mahasiswa atau telah
direncanakan dosen/instruktur
4. Materi yang dijelaskan
harus bermakna bagi siswa
5. Penjelasan harus
diberikan sesuai
dengan
kemampuan
berpikir
mahasiswa/siswa
1. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, atau akhir keg.
Pembelajaran
2. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran
3. Penjelasan dpt diberikan krn adanya pertanyaan dari
mahasiswa atau telah
direncanakan dosen/instruktur
4. Materi yang dijelaskan
harus bermakna bagi siswa
5. Penjelasan harus
diberikan sesuai
dengan
kemampuan
berpikir
C. Keterampilan Memberi Penguatan
(1)
1. Pengertian
2. Tujuan Pemberian
Penguatan adalah
tanggapan dosen/guru
terhadap perilaku
mahasiswa/siswa yang
1. Menumbuhkan perhatian mahasiswa/siswa
2. Memelihara motivasi belajar mahasiswa/siswa
mahasiswa/siswa yang
memungkinkan dapat
berulangnya kembali
perilaku tersebut
mahasiswa/siswa
3. Memudahkan siswa/ mahasiswa belajar
C. Keterampilan Memberi Penguatan
(2)
3. Komponen
4. Prinsip Penggunaan
1.
Penguatan secara verbal
2.
Penguatan dengn
menggunakan mimik
dan gerak badan
3.
Penguatan dengan cara
mendekati
4.
Penguatan dengan
kegitan yang
menyenangkan
5.
Penguatan berupa
simbol dan benda
1.
Kehangatan dan antusias
2.
Kebermaknaan
3.
Penguatan dpt ditujukan
kepada mahasiswa
tertentu atau kelompok
tertentu
4.
Penguatan dilaksanakan
dengan segera
5.
Penguatan dilakukan
secara variatif
1.
Penguatan secara verbal
2.
Penguatan dengn
menggunakan mimik
dan gerak badan
3.
Penguatan dengan cara
mendekati
4.
Penguatan dengan
kegitan yang
menyenangkan
5.
Penguatan berupa
simbol dan benda
1.
Kehangatan dan antusias
2.
Kebermaknaan
3.
Penguatan dpt ditujukan
kepada mahasiswa
tertentu atau kelompok
tertentu
4.
Penguatan dilaksanakan
dengan segera
D. Keterampilan Menggunakan Media dan Alat
Pembelajaran
(1)
1. Pengertian
2. Tujuan
•
Media dan alat
pembelajaran
dipergunakan
dalam proses
pembelajaran agar
mahasiswa cepat
dan mudah
menangkap materi
pembelajaran.
• Memudahkan mahasiswa
memahami materi
• Memperlancarkan jalannya
proses pembelajaran
Mengkonkritkan materi pembelajaran
Materi tersimpan lama dalam ingatan
Media dan alat
pembelajaran
dipergunakan
dalam proses
pembelajaran agar
mahasiswa cepat
dan mudah
menangkap materi
pembelajaran.
Memudahkan mahasiswa memahami materi
• Memperlancarkan jalannya
proses pembelajaran
• Mengkonkritkan materi
pembelajaran
• Materi tersimpan lama dalam
D. Keterampilan Menggunakan Media dan
Alat Pembelajaran
(2)
3. Komponen
4. Prinsip
Penggunaan
•
Memberdayakan media
dan alat pembelajaran
yang ada
Memproduksi atau
membuat media sendiri
Menggunakan media dan
alat pelajaran dalam
proses pembelajaran
 Tepat guna: media dan alat pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakter materi
pembelajaran dan kompetensi dasar.
 Berdaya guna: media dan alat pembelajaran yang digunakan mampu memotivasi siswa belajar lebih keras lagi.
Memberdayakan media
dan alat pembelajaran
yang ada
•
Memproduksi atau
membuat media sendiri
•
Menggunakan media dan
alat pelajaran dalam
proses pembelajaran
 Tepat guna: media dan alat pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakter materi
pembelajaran dan kompetensi dasar.
E. Keterampilan Menyusun Skenario
Pembelajaran
(1)
1. Pengertian
2. Tujuan
•
Kecakapan
dosen/instruktur dalam
menyusun
langkah-langkah atau kegiatan
yang akan ditempuh
oleh mahasiswa bersama
pendidik/dosen/instrukt
ur dalam pembelajaran
pembelajaran
•
Memberikan pedoman
urutan kegiatan
pembelajaran
Memberikan pedoman
tentang strategi, tenik,
metode dan media
pembelajaran yang
akan digunakan.
Kecakapan
dosen/instruktur dalam
menyusun
langkah-langkah atau kegiatan
yang akan ditempuh
oleh mahasiswa bersama
pendidik/dosen/instrukt
ur dalam pembelajaran
pembelajaran
Memberikan pedoman
urutan kegiatan
pembelajaran
•
Memberikan pedoman
tentang strategi, tenik,
metode dan media
E. Keterampilan Menyusun Skenario
Pembelajaran
(2)
3. Komponen
4. Prinsip Penggunaan
• Memilih metode danstrategi yang tepat
• Membuat rencana proses
pembelajaran
• Mengelola kelas agar kelas
dinamis, aktif interaktif dan partisipatif
Mengorganisasi kelas secara klasikal, individu maupun kelompok
Memberi konsultasi
kepada siswa (pengajar sebagai fasilitator)
•
Sesuai dengan
karakter materi
dan siswa
Sesuai dengan
kompetensi dasar
dan standar
komp
etensi
Memilih metode dan strategi yang tepat
Membuat rencana proses pembelajaran
• Mengelola kelas agar kelas
dinamis, aktif interaktif dan partisipatif
• Mengorganisasi kelas
secara klasikal, individu maupun kelompok
• Memberi konsultasi
kepada siswa (pengajar sebagai fasilitator)
Sesuai dengan
karakter materi
dan siswa
•
Sesuai dengan
kompetensi dasar
dan standar
F. Keterampilan Mengadakan Variasi
(1)
1. Pengertian
2. Tujuan
Variasi dalam kegiatan
pembelajaran adalah
perubahan yang
dilakukan pengajar
dalam kegiatan
pembelajaran yang
meliputi gaya mengajar,
pengunaan madia siswa,
pola interaksi dengan
siswa dan stimulasi.
•
Menjadikan proses
pembelajaran lebih
hidup
Menjadikan proses
pembelajaran lebih
menarik
Memotivasi aktif aktif
dalam proses
pembelajaran.
Variasi dalam kegiatan
pembelajaran adalah
perubahan yang
dilakukan pengajar
dalam kegiatan
pembelajaran yang
meliputi gaya mengajar,
pengunaan madia siswa,
pola interaksi dengan
siswa dan stimulasi.
Menjadikan proses
pembelajaran lebih
hidup
•
Menjadikan proses
pembelajaran lebih
menarik
•
Memotivasi aktif aktif
dalam proses
F. Keterampilan Mengadakan Variasi
(2)
3. Komponen
a) Variasi dalam gaya mengajar
1) Variasi suara
2) Pemusatan perhatian
3) Kesenyapan
4) Kontak pandang
5) Gerakan badan dan mimik
6) Pergantian posisi pengajaran dalam mimik
b) Variasi dalam pemanfaatan media pembalajarn
 Penggunaan variasi dalam
pemanfaatan alat peraga yang dapat dilihat, didengar dan alat peraga yang dapat
dimanipulasi
c) Variasi pola interaksi
 Meningkatkan interaksi guru-siswa maupun pembelajar-pembelajar
a) Variasi dalam gaya mengajar
1) Variasi suara
2) Pemusatan perhatian
3) Kesenyapan
4) Kontak pandang
5) Gerakan badan dan mimik
6) Pergantian posisi pengajaran dalam mimik
b) Variasi dalam pemanfaatan media pembalajarn
 Penggunaan variasi dalam
pemanfaatan alat peraga yang dapat dilihat, didengar dan alat peraga yang dapat
dimanipulasi
c) Variasi pola interaksi
F. Keterampilan Mengadakan Variasi
(3)
4. Prinsip Penggunaan
d)
Variasi stimulasi
Menerima dan
menyokong partisipasi
pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran
Memberi kesempatan
pembelajar untuk
berpatisipasi
Mendorong interaksi kelas
Mengenal perilaku siswa
sehingga dapat
memberikan stimulasi
secara tepat
•
Tepat guna
•
Berdaya guna
Tidak
berlebiha
n
d)
Variasi stimulasi
Menerima dan
menyokong partisipasi
pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran
Memberi kesempatan
pembelajar untuk
berpatisipasi
Mendorong interaksi kelas
Mengenal perilaku siswa
sehingga dapat
memberikan stimulasi
secara tepat
Tepat guna
•
Berdaya guna
•
Tidak
G. Keterampilan Membimbing Diskusi
(1)
1. Pengertian
2. Tujuan membimbing
• Diskusi adalah suatu proses
interaksi verbal secara teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan berbagi pengalaman
atau informasi, mengkontruksi konsep, mengambil suatu
keputusan atau memecahkan masalah
•
Diskusi kelompok
dimaksidkan agar
tujuan diskusi
kelompok tercapai
secara efisien dan
efektif
Diskusi adalah suatu proses interaksi verbal secara teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan berbagi pengalaman
atau informasi, mengkontruksi konsep, mengambil suatu
keputusan atau memecahkan masalah
Diskusi kelompok
dimaksidkan agar
tujuan diskusi
G. Keterampilan Membimbing Diskusi
(2)
3. Komponen
• Memusatkan perhatian
• Merumuskan tujuan
diskusi, merumuskan kembali masalah,
menandai hal-hal yang penting (relevan) dan tidak penting
Memperjelaskan masalah atau urunan pendapat
Menganalisis pandangan siswa
•
Meningkatkan
partisipasi siswa
berpendapat
Menyebarkan
kesempatan
berpatisipasi
Menutup diskusi
Memusatkan perhatian Merumuskan tujuan diskusi, merumuskan kembali masalah,menandai hal-hal yang penting (relevan) dan tidak penting
• Memperjelaskan masalah
atau urunan pendapat
• Menganalisis pandangan siswa
Meningkatkan
partisipasi siswa
berpendapat
•
Menyebarkan
kesempatan
berpatisipasi
G. Keterampilan Membimbing Diskusi
(3)
4. Prinsip Penggunaan
• Diskusi berlangsung secara
terbuka
• Perlu perencanaan dan
persiapan yang baik, seperti pemilihan topik yang relevan, perencanaan atau penyiapan informasi pendahuluan,
penetapan besar kelompok
Pemilihan topik diskusi yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Diskusi berlangsung secara terbuka
• Perlu perencanaan dan
persiapan yang baik, seperti pemilihan topik yang relevan, perencanaan atau penyiapan informasi pendahuluan,
penetapan besar kelompok
• Pemilihan topik diskusi yang
H. Keterampilan Mengelola Kelas
(1)
1. Pengertian
2. Tujuan
•
Mengelola kelas adalah
menciptakan dan
memelihara kondisi
belajar yang optimal
bagi
siswa dan mengembalikan
ke kondisi belajar yang
optimal apabila terdapat
gangguan dalam proses
pembelajaran.
Mendorong pembelajaran
mengembangkan
tanggung jawab
individual terhadap
tingkah lakunya
Membantu siswa
mengerti arah tingkah
laku yang sesuai
Menimbulkan rasa
berkewajiban melibatkan
diri dalam tugas dan
bertingkah laku yang
wajar dan sesuai
Mengelola kelas adalah
menciptakan dan
memelihara kondisi
belajar yang optimal
bagi
siswa dan mengembalikan
ke kondisi belajar yang
optimal apabila terdapat
gangguan dalam proses
pembelajaran.
Mendorong pembelajaran
mengembangkan
tanggung jawab
individual terhadap
tingkah lakunya
Membantu siswa
mengerti arah tingkah
laku yang sesuai
Menimbulkan rasa
berkewajiban melibatkan
diri dalam tugas dan
H. Keterampilan Mengelola Kelas
(2)
a.
Keterampilan untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang
optimal:
1)
Menunjukkan sikap tanggap
2)
Membagi perhatian
3)
Memusatkan perhatian kelompok
4)
Menuntut tanggung jawab siswa
5)
Memberikan petunjuk yang jelas
6)
Menegur siswa, dan
7)
Memberikan penguatan
3. Komponen
a.
Keterampilan untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang
optimal:
1)
Menunjukkan sikap tanggap
2)
Membagi perhatian
3)
Memusatkan perhatian kelompok
4)
Menuntut tanggung jawab siswa
5)
Memberikan petunjuk yang jelas
6)
Menegur siswa, dan
H. Keterampilan Mengelola Kelas
(3)
b. Keterampilan untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
4. Prinsip
Penggunaan
1) Memodifikasi tingkah laku
2) Pengelolaan kelompok
3) Menemukan dan
memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah.
• Kehangatan, antusias,
bervariasi, keluwesan,
menekankan pada hal-hal positif, penanaman disiplin
Perlu dihindari: campur tangan yang berlebihan,
ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan,
berkepanjangan (bertele-tele) dan pengulangan penjelasan yang tidak perlu
1) Memodifikasi tingkah laku
2) Pengelolaan kelompok
3) Menemukan dan
memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah.
Kehangatan, antusias, bervariasi, keluwesan,
menekankan pada hal-hal positif, penanaman disiplin
• Perlu dihindari: campur tangan yang berlebihan,
ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan,
I. Keterampilan Bertanya
(1)
1. Pengertian
2. Tujuan
•
Bagaimana guru
menyampaikan
pertanyaan kepada
siswa dalam proses
pembelajaran,baik
pertanyaan dasar
maupun pertanyaan
lanjut.
•
Mengurangi dominasi guru
(
teacher oriented
) dalam
kegiatan pembelajaran.
•
Mendorong keberanian
siswa berpendapat
Meningkatkan partisipasi
siswa dalam pembelajaran
Mengarahkan kegiatan
siswa agar sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Bagaimana guru
menyampaikan
pertanyaan kepada
siswa dalam proses
pembelajaran,baik
pertanyaan dasar
maupun pertanyaan
lanjut.
Mengurangi dominasi guru
(
teacher oriented
) dalam
kegiatan pembelajaran.
•
Mendorong keberanian
siswa berpendapat
•
Meningkatkan partisipasi
siswa dalam pembelajaran
•
Mengarahkan kegiatan
I. Keterampilan Bertanya
(2)
3. Komponen
• Pertanyaan diajukan
secara jelas
• Pertanyaan memancing
pendapat atau keaktifan siswa
Pemberi an acuan
Pemusatan
Pemindahan giliran
Penyebaran
 Pemberian waktu berpikir
 Pemberian tuntunan
 Pengubahan tingkat kognitif dalam pertanyaan
 Pengaturan urutan pertanyaan
 Penggunaan pertanyaan pelacak
 Peningkatan terjadinya interaksi
Pertanyaan diajukan secara jelas
Pertanyaan memancing pendapat atau keaktifan siswa
• Pemberi an acuan
• Pemusatan
• Pemindahan giliran
• Penyebaran
 Pemberian waktu berpikir
 Pemberian tuntunan
 Pengubahan tingkat kognitif dalam pertanyaan
 Pengaturan urutan pertanyaan
 Penggunaan pertanyaan pelacak
I. Keterampilan Bertanya
(3)
4. Prinsip Penggunaan
a) Kehangatan dan antusias.
b) Perlu dihindari:
 Mengulangi pertanyaan
sendiri
 Mengulangi jawaban siswa
 Menjawab pertanyaan sendiri
•
Mengajukan pertanyaan
yang memancing
jawaban serentak
•
Pertanyaan ganda
Menentukan pembelajar
yang menjawab sebelum
pertanyaan diajukan
a) Kehangatan dan antusias.
b) Perlu dihindari:
 Mengulangi pertanyaan
sendiri
 Mengulangi jawaban siswa
 Menjawab pertanyaan sendiri
Mengajukan pertanyaan
yang memancing
jawaban serentak
Pertanyaan ganda
J. Keterampilan Mengevaluasi
(1)
1. Pengertian
3. Komponen
 Evaluasi adalah proses sistematis untuk
mengetahui efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan
pembelajaran
2. Tujuan
 Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
memiliki komptensi yang telah ditetapkan
 Dapat digunakan berbagai bentuk tagihan, seperti
pertanyaan lisan, kuis, tugas rumah, ulangan, tugas
individual, tugas kelompok portofolio, unjuk kerja atau keterampilan motorik dan pengukuran afektif.
 Bentuk instrumen yang dapat dipilih diantaranya adalah
pilihan ganda, uraian objektif menjodohkan, dan sebagainya
 Evaluasi adalah proses sistematis untuk
mengetahui efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan
pembelajaran
2. Tujuan
 Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
memiliki komptensi yang telah ditetapkan
 Dapat digunakan berbagai bentuk tagihan, seperti
pertanyaan lisan, kuis, tugas rumah, ulangan, tugas
individual, tugas kelompok portofolio, unjuk kerja atau keterampilan motorik dan pengukuran afektif.
 Bentuk instrumen yang dapat dipilih diantaranya adalah
J. Keterampilan Mengevaluasi
(2)
4. Prinsip Penggunaan
• Melakukan pretest, tes
proses dan postest.
• Mengembangkan alat
evaluasi KTSP, misalnya evauasi 5P: paper pencils, portofolio, performance, project dan product
Menggunakan alat evaluasi
Menganalisis hasil evaluasi
Memberikan tindakan lanjut
dari hasil evaluasi
Langkah-langkah dalam
melakukan evaluasi
pembelajaran adalah:
1. Menetapkan SK dan KD yg ingin dicapai
2. Memilih materi pembelajaran.
3. Merumuskan indikator yg mengacu pada kemampuan
4. Membuat butir-butir soal berdasarkan indikator dan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal
Melakukan pretest, tes proses dan postest.
Mengembangkan alat evaluasi KTSP, misalnya evauasi 5P: paper pencils, portofolio, performance, project dan product
• Menggunakan alat evaluasi
• Menganalisis hasil evaluasi
Memberikan tindakan lanjut
dari hasil evaluasi
Langkah-langkah dalam
melakukan evaluasi
pembelajaran adalah:
1. Menetapkan SK dan KD yg ingin dicapai
2. Memilih materi pembelajaran.
3. Merumuskan indikator yg mengacu pada kemampuan
SUCEESSFUL TEACHERS?
1. Successful teachers are KNOWLEDGE
EXPERTS
2. Successful teachers are LEARNING EXPERTS.
3. Successful teachers have an excellent WORK
ETHIC
4. Successful teachers are PROFESSIONALLY
HONEST
5. Successful teachers are CONSISTENT
6. Successful teachers CARE about student
success
1. Successful teachers are KNOWLEDGE
EXPERTS
2. Successful teachers are LEARNING EXPERTS.
3. Successful teachers have an excellent WORK
ETHIC
4. Successful teachers are PROFESSIONALLY
HONEST
5. Successful teachers are CONSISTENT
7. Successful teachers EMPATHIZE with students.
8. Successful teachers are DETAIL ORIENTED
9. Successful teachers COMMUNICATE with
students
10. Successful teachers OBSERVE students
11. Successful teachers make their class
RELEVANT to students
12. Successful teachers are CRITICAL THINKERS
7. Successful teachers EMPATHIZE with students.
8. Successful teachers are DETAIL ORIENTED
9. Successful teachers COMMUNICATE with
students
10. Successful teachers OBSERVE students
11. Successful teachers make their class
RELEVANT to students
SEKIAN
SEKIAN