• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Keterampilan Dasar Mengajar Pekerti C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "E. Keterampilan Dasar Mengajar Pekerti C"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Keterampilan Dasar

Keterampilan Dasar

Mengajar (KDM)

Mengajar (KDM)

Disajikan oleh: Ch. Ismaniati

Disajikan oleh: Ch. Ismaniati

Disampaikan dalam PELATIHAN PEKERTI Bagi Para Dosen/Instruktur TNI AAU

(2)

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti materi KDM ini, peserta dapat:

1.

Menerima pentingnya perubahan

mindset

dari

pembelajaran dengan paradigma behavioristik ke

konstruktivistik dan aplikasinya dalam proses

Ch. Ismaniati

konstruktivistik dan aplikasinya dalam proses

pendidikan/pembelajaran di Perguruan Tinggi.

2.

Menjelaskan karakteristik pembelajaran dengan

pendekatan SCL dibanding kelas konvensional.

3.

Menjelaskan berbagai jenis KDM

(3)

URAIAN MATERI PELATIHAN

A. PENDAHULUAN:

Pentingnya Perubahan

Mindset dalam Pembelajaran

B. PENDEKATAN Student Centered

Learning (SCL) dalam Pembelajaran

C. Macam-macam KDM

D. Praktek KDM

A. PENDAHULUAN:

Pentingnya Perubahan

Mindset dalam Pembelajaran

B. PENDEKATAN Student Centered

Learning (SCL) dalam Pembelajaran

C. Macam-macam KDM

(4)

Pembelajaran Konvensional

(Conventional/traditional learning)

1. Cenderung memandang mahasiswa sebagai penerima informasi yang pasif

2. Rancangan kegiatan kurikuler didasarkan pada tingkat partisipasi mahasiswa yang rendah

3. Motivasi mahasiswa cenderung ke arah kompetisi di antara mahasiswa

4. Dosen/guru bertanggung jawab untuk merancang kurikulum,

menata tugas-tugas dan prosedur penilaian yang menfokus pada belajar untuk menghadapi ujian.

5. Metode pendidikan yang dipakai guru/dosen secara tradisional adalah ceramah, membuat catatan, dan mengingat informasi (MacLellan and Soden 2004, p. 254).

1. Cenderung memandang mahasiswa sebagai penerima informasi yang pasif

2. Rancangan kegiatan kurikuler didasarkan pada tingkat partisipasi mahasiswa yang rendah

3. Motivasi mahasiswa cenderung ke arah kompetisi di antara mahasiswa

4. Dosen/guru bertanggung jawab untuk merancang kurikulum,

menata tugas-tugas dan prosedur penilaian yang menfokus pada belajar untuk menghadapi ujian.

(5)

Mana daerah yang

dikembangkan?

Konstruksi aktif, agen pengetahuan sebagai aktor

Pembelajaran oleh alam.

Realitas

ditemukan

Konstruksi Pengetahuan Sosiokultural

KONSTRUKTIVISME

(Phillip dalam Light and Cox, 2001) Manusia

sebagai kreator. Realitas

diciptakan

Pembelajaran oleh alam.

Realitas

ditemukan

Konstruksi Pengetahuan

Individual Konstruksi pasif,

(6)

Pendekatan SCL

Student-Centered Learning (SCL) adalah suatu

metode/pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar (dan

pembelajaran).

 Student-centered learning is a method of learning or teaching that puts the learner at the centre (MacHemer et al, 2007, p.9; Boyer, 1990)

 With the application of an SCL approach in higher education, there is necessarily a shift in focus from academic teaching staff to the learner.

Pendekatan pembelajaran ini berbeda dari Teacher-Centered Learning yang menekankan pada transfer

pengetahuan dari guru/dosen ke murid/mahasiswa yang relatif bersikap pasif.

Student-Centered Learning (SCL) adalah suatu

metode/pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar (dan

pembelajaran).

 Student-centered learning is a method of learning or teaching that puts the learner at the centre (MacHemer et al, 2007, p.9; Boyer, 1990)

 With the application of an SCL approach in higher education, there is necessarily a shift in focus from academic teaching staff to the learner.

Pendekatan pembelajaran ini berbeda dari Teacher-Centered Learning yang menekankan pada transfer

(7)

LANDASAN SCL

Landasan SCL adalah

konstruktivisme,

yang

memandang pengetahuan bukan diterima secara

pasif oleh individu melainkan individu

membangunnya secara aktif melalui interaksinya

dengan lingkungan

(MacLelland, et al, 2004, p. 254).

Menurut teori konstruktivisme, mahasiswa/pelajar

dapat/harus membangun dan merekonstruksi

pengetahuan dalam rangka belajar secara efektif

.

Belajar paling efektif dilakukan melalui proses

rekonstruksi pengetahuan terus menerus dari pada

melalui transmisi pengetahuan

(Papert, 1986).

Landasan SCL adalah

konstruktivisme,

yang

memandang pengetahuan bukan diterima secara

pasif oleh individu melainkan individu

membangunnya secara aktif melalui interaksinya

dengan lingkungan

(MacLelland, et al, 2004, p. 254).

Menurut teori konstruktivisme, mahasiswa/pelajar

dapat/harus membangun dan merekonstruksi

pengetahuan dalam rangka belajar secara efektif

.

Belajar paling efektif dilakukan melalui proses

(8)

PARAMETER SCL

Antara lain:

1.

Penggunaan Model-model Pembelajaran

Inovatif

2.

Hasil Belajar yang lebih otentik-bermakna,

kaya dan variatif (kognitif, afektif,

psikomotorik)

Antara lain:

1.

Penggunaan Model-model Pembelajaran

Inovatif

2.

Hasil Belajar yang lebih otentik-bermakna,

kaya dan variatif (kognitif, afektif,

(9)

PARAMETER SCL

A student-centered approach helps students

to develop a

can-do

attitude.

It is effective, motivating, and enjoyable

.

The emphasis is

on working together

,

in

pairs, in groups, and as a whole class.

A student-centered approach helps students

to develop a

can-do

attitude.

It is effective, motivating, and enjoyable

.

(10)

In a Student-Centered Class

Students don t depend on their teacher all the time, waiting for instructions, words of approval, correction, advice, or praise.

SISWA TIDAK TERGANTUNG GURU/DOSEN SEPANJANG WAKTU

Students don t ignore each other, but look at each other and communicate with each other.

SISWA TIDAK SALING MENGABAIKAN, TETAPI SALING BERKOMUNIKASI DAN BEKERJASAMA

Students value each other s contributions; they cooperate, learn from each other, and help each other.

SISWA SALING MENGHARGAI, BERKONTRIBUSI,

BEKERJASAMA, BELAJAR, DAN MEMBANTU SATU SAMA LAIN

Students don t depend on their teacher all the time, waiting for instructions, words of approval, correction, advice, or praise.

SISWA TIDAK TERGANTUNG GURU/DOSEN SEPANJANG WAKTU

Students don t ignore each other, but look at each other and communicate with each other.

SISWA TIDAK SALING MENGABAIKAN, TETAPI SALING BERKOMUNIKASI DAN BEKERJASAMA

Students value each other s contributions; they cooperate, learn from each other, and help each other.

SISWA SALING MENGHARGAI, BERKONTRIBUSI,

(11)

KETERAMPILAN DASAR

MENGAJAR

Keterampilan adalah kecakapan,

kecekatanan, kepandaian seseorang

dalam melakukan (sesuatu)

pekerjaan

Keterampilan mengajar adalah

kecakapan seseorang (pendidik

untuk melaksanakan tugas-tugas

mengajar dan mendidik)

Keterampilan adalah kecakapan,

kecekatanan, kepandaian seseorang

dalam melakukan (sesuatu)

pekerjaan

Keterampilan mengajar adalah

kecakapan seseorang (pendidik

(12)

SEPULUH KETERAMPILAN

DASAR MENGAJAR

1. MEMBUKA DAN

MENUTUP PELAJARAN 2. MENJELASKAN 3. MEMBERIKAN PENGUATAN 4. MENGGUNAKAN MEDIA DAN ALAT PELAJARAN 5. MENYUSUN SKENARIO PEMBELAJARAN 6. MENGADAKAN VARIASI 7. MEMBIMBING DISKUSI

8. MENGELOLA KELAS

9. BERTANYA

10. MENGEVALUASI

1. MEMBUKA DAN

MENUTUP PELAJARAN 2. MENJELASKAN 3. MEMBERIKAN PENGUATAN 4. MENGGUNAKAN MEDIA DAN ALAT PELAJARAN 5. MENYUSUN SKENARIO PEMBELAJARAN 6. MENGADAKAN VARIASI 7. MEMBIMBING DISKUSI

8. MENGELOLA KELAS

9. BERTANYA

(13)

A. Keterampilan Membuka dan

Menutup Pelajaran

(1)

1. Pengertian

Keterampilan

membuka pelajaran

adalah kecakapan

dosen/instruktur/guru

untuk

menciptakan

suasana

pembelajaran

yang memungkinkan

peserta didik

siap

secara fisik dan mental

untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran

.

Keterampilan

menutup

pelajaran

adalah

kecakapan guru untuk

mengakhiri kegiatan inti

pembelajaran.

Kegiatan membuka dan

menutup pelajaran ini

tidak mencakup kegiatan

rutin

yang dilakukan guru

seperti: mengucapkan

salam, mengisi daftar

hadir, menyiapkan alat

peraga, dsb.

Keterampilan

membuka pelajaran

adalah kecakapan

dosen/instruktur/guru

untuk

menciptakan

suasana

pembelajaran

yang memungkinkan

peserta didik

siap

secara fisik dan mental

untuk mengikuti

kegiatan pembelajaran

.

Keterampilan

menutup

pelajaran

adalah

kecakapan guru untuk

mengakhiri kegiatan inti

pembelajaran.

Kegiatan membuka dan

menutup pelajaran ini

tidak mencakup kegiatan

rutin

yang dilakukan guru

seperti: mengucapkan

(14)

Bentuk Membuka Pelajaran

MEMBUKA PELAJARAN

Menyampaikan Tujuan Pembelajaran Menyapa dengan hangat dan antusias

Mendeskripsikan garis bersar Pokok Bahasan atau Epitome

Melakukan apersepsi

(15)

A. Keterampilan Membuka

dan Menutup Pelajaran

(2)

2. Tujuan Membuka

Pelajaran

a. Menimbulkanmemusatka

n perhatian

dan

memotivasi belajar

mahasiswa

b. Menginformasikan

cakupan materi

yang

akan dipelajari dan

batas-batas tugas yang

akan dikerjakan

mahasiswa

c.

Memberikan gambaran

mengenai metode atau

pendekatan-pendekatan

yang akan digunakan

mupun kegiatan

pembelajaran yang akan

dilakukan oleh

mahasiswa.

d.

Melakukan

apersepsi,

yakni mengaitkan materi

yang telah dipelajari

dengan mteri yang akan

dipelajari

a. Menimbulkanmemusatka

n perhatian

dan

memotivasi belajar

mahasiswa

b. Menginformasikan

cakupan materi

yang

akan dipelajari dan

batas-batas tugas yang

akan dikerjakan

mahasiswa

c.

Memberikan gambaran

mengenai metode atau

pendekatan-pendekatan

yang akan digunakan

mupun kegiatan

pembelajaran yang akan

dilakukan oleh

mahasiswa.

d.

Melakukan

apersepsi,

yakni mengaitkan materi

yang telah dipelajari

(16)

A. Keterampilan Membuka dan

Menutup

Pelajaran

(3)

2. Tujuan Menutup Pelajaran

a.

Untuk mengetahui

tingkat keberhasilan

mahasiswa dalam

mempelajari materi

pelajaran

b.

Untuk mengetahui

tingkat keberhasilan

guru/dosen dalam

melaksanakan kegiatan

pembelajaran

Membuat rantai

kognitif antara

materi sekarang dan

materi yang akan

datang.

a.

Untuk mengetahui

tingkat keberhasilan

mahasiswa dalam

mempelajari materi

pelajaran

b.

Untuk mengetahui

tingkat keberhasilan

guru/dosen dalam

melaksanakan kegiatan

pembelajaran

Membuat rantai

kognitif antara

materi sekarang dan

materi yang akan

(17)

Starting the lesson

Pertama, raih dan pertahankan perhatian dan

minat siswa/mahasiswa pada

perkuliahan/pelajaran

Selanjutnya, sampaikan tujuan/topik perkuliahan,

pentingnya, dan manfaatnya bagi mahasiswa

Menyampaikan epitome (bagian-bagian utama

materi pelajaran)

Menghubungkan topik sekarang dengan topik

sebelumnya (apersepsi)

Menghubungkan materi/topik dengan materi lain

dan PR atau tugas-tugas sesuai tujuan

pembelajaran

Pertama, raih dan pertahankan perhatian dan

minat siswa/mahasiswa pada

perkuliahan/pelajaran

Selanjutnya, sampaikan tujuan/topik perkuliahan,

pentingnya, dan manfaatnya bagi mahasiswa

Menyampaikan epitome (bagian-bagian utama

materi pelajaran)

Menghubungkan topik sekarang dengan topik

sebelumnya (apersepsi)

Menghubungkan materi/topik dengan materi lain

dan PR atau tugas-tugas sesuai tujuan

(18)

A. Keterampilan Membuka dan

Menutup Pelajaran

(4)

3. Komponen

Membuka Pelajaran.

Komponen Menutup

Pelajaran

a.

Menarik perhatian

siswa/ mahasiswa

b.

Memotivasi

siswa/mahasiswa

c.

Memberi acuan

d.

Memberi kaitan

(apersepsi)

a. Meninjau kembali materi yang telah dipelajari

siswa

b. Mengevaluasi

c. Membuat simpulan atau ringkasan materi

d. Memberikan tugas yang relevan dan signifikan (sesuai, bermakna, dan bermanfaat)

a.

Menarik perhatian

siswa/ mahasiswa

b.

Memotivasi

siswa/mahasiswa

c.

Memberi acuan

d.

Memberi kaitan

(apersepsi)

a. Meninjau kembali materi yang telah dipelajari

siswa

b. Mengevaluasi

c. Membuat simpulan atau ringkasan materi

(19)
(20)

B. Keterampilan Menjelaskan

(1)

1. Pengertian

2. Tujuan

Menjelaskan

merupakan kegiatan

menyampaikan

informasi atau

mendeskripsikan

pengetahuan yang

terorganisasi secara

sistematis sehingga

mudah dipahami oleh

peserta didik.

• Membantu peserta didik

memahami dengan jelas semua permasalahan dalam

pembelajaran

Membantu peserta didik

memahami konsep atau dalil

Melibatkan peserta didik berpikir

Mendapatkan balikan dari peserta didik tentang tingkat pemahamannya

Menjelaskan

merupakan kegiatan

menyampaikan

informasi atau

mendeskripsikan

pengetahuan yang

terorganisasi secara

sistematis sehingga

mudah dipahami oleh

peserta didik.

Membantu peserta didik

memahami dengan jelas semua permasalahan dalam

pembelajaran

• Membantu peserta didik

memahami konsep atau dalil

• Melibatkan peserta didik

berpikir

(21)

Menyampaikan informasi (fakta, konsep,

prosedur, dan prinsip)

Menerangkan, apa dan bagaimana

Menjelaskan apa, mengapa, bagaimana, dan

untuk apa serta menunjukkan hubungannya.

Mengajukan pendapat pribadi yang sebaiknya

disertai fakta-fakta.

Makna menjelaskan

Menyampaikan informasi (fakta, konsep,

prosedur, dan prinsip)

Menerangkan, apa dan bagaimana

Menjelaskan apa, mengapa, bagaimana, dan

untuk apa serta menunjukkan hubungannya.

Mengajukan pendapat pribadi yang sebaiknya

(22)

B. Keterampilan Menjelaskan

(2)

3. Komponen

1. Menguasai materi

2. Menerangkan materi dengan jelas

3. Mendemonstrasikan

4. Berkomunikasi dengan isyarat baik verbal maupun nonverbal dan vokal jelas.

5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

6. Menganalisis dan merencanakan proses komunikasi yang

berhubungan dengan isi pesan dan yang berhubungan dengan penerima pesan

7.

Menyajikan suatu

penjelasan:

menjelaskan dengan

menggunakan contoh,

non contoh, ilustrasi,

maupun memberikan

tekanan dan balikan

1. Menguasai materi

2. Menerangkan materi dengan jelas

3. Mendemonstrasikan

4. Berkomunikasi dengan isyarat baik verbal maupun nonverbal dan vokal jelas.

5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

6. Menganalisis dan merencanakan proses komunikasi yang

berhubungan dengan isi pesan dan yang berhubungan dengan penerima pesan

7.

Menyajikan suatu

penjelasan:

(23)

B. Keterampilan Menjelaskan

(3)

4. Prinsip Penggunaan

1. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, atau akhir keg.

Pembelajaran

2. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran

3. Penjelasan dpt diberikan krn adanya pertanyaan dari

mahasiswa atau telah

direncanakan dosen/instruktur

4. Materi yang dijelaskan

harus bermakna bagi siswa

5. Penjelasan harus

diberikan sesuai

dengan

kemampuan

berpikir

mahasiswa/siswa

1. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, atau akhir keg.

Pembelajaran

2. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran

3. Penjelasan dpt diberikan krn adanya pertanyaan dari

mahasiswa atau telah

direncanakan dosen/instruktur

4. Materi yang dijelaskan

harus bermakna bagi siswa

5. Penjelasan harus

diberikan sesuai

dengan

kemampuan

berpikir

(24)
(25)

C. Keterampilan Memberi Penguatan

(1)

1. Pengertian

2. Tujuan Pemberian

Penguatan adalah

tanggapan dosen/guru

terhadap perilaku

mahasiswa/siswa yang

1. Menumbuhkan perhatian mahasiswa/siswa

2. Memelihara motivasi belajar mahasiswa/siswa

mahasiswa/siswa yang

memungkinkan dapat

berulangnya kembali

perilaku tersebut

mahasiswa/siswa

3. Memudahkan siswa/ mahasiswa belajar

(26)

C. Keterampilan Memberi Penguatan

(2)

3. Komponen

4. Prinsip Penggunaan

1.

Penguatan secara verbal

2.

Penguatan dengn

menggunakan mimik

dan gerak badan

3.

Penguatan dengan cara

mendekati

4.

Penguatan dengan

kegitan yang

menyenangkan

5.

Penguatan berupa

simbol dan benda

1.

Kehangatan dan antusias

2.

Kebermaknaan

3.

Penguatan dpt ditujukan

kepada mahasiswa

tertentu atau kelompok

tertentu

4.

Penguatan dilaksanakan

dengan segera

5.

Penguatan dilakukan

secara variatif

1.

Penguatan secara verbal

2.

Penguatan dengn

menggunakan mimik

dan gerak badan

3.

Penguatan dengan cara

mendekati

4.

Penguatan dengan

kegitan yang

menyenangkan

5.

Penguatan berupa

simbol dan benda

1.

Kehangatan dan antusias

2.

Kebermaknaan

3.

Penguatan dpt ditujukan

kepada mahasiswa

tertentu atau kelompok

tertentu

4.

Penguatan dilaksanakan

dengan segera

(27)
(28)

D. Keterampilan Menggunakan Media dan Alat

Pembelajaran

(1)

1. Pengertian

2. Tujuan

Media dan alat

pembelajaran

dipergunakan

dalam proses

pembelajaran agar

mahasiswa cepat

dan mudah

menangkap materi

pembelajaran.

• Memudahkan mahasiswa

memahami materi

• Memperlancarkan jalannya

proses pembelajaran

Mengkonkritkan materi pembelajaran

Materi tersimpan lama dalam ingatan

Media dan alat

pembelajaran

dipergunakan

dalam proses

pembelajaran agar

mahasiswa cepat

dan mudah

menangkap materi

pembelajaran.

Memudahkan mahasiswa memahami materi

• Memperlancarkan jalannya

proses pembelajaran

• Mengkonkritkan materi

pembelajaran

• Materi tersimpan lama dalam

(29)

D. Keterampilan Menggunakan Media dan

Alat Pembelajaran

(2)

3. Komponen

4. Prinsip

Penggunaan

Memberdayakan media

dan alat pembelajaran

yang ada

Memproduksi atau

membuat media sendiri

Menggunakan media dan

alat pelajaran dalam

proses pembelajaran

 Tepat guna: media dan alat pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakter materi

pembelajaran dan kompetensi dasar.

 Berdaya guna: media dan alat pembelajaran yang digunakan mampu memotivasi siswa belajar lebih keras lagi.

Memberdayakan media

dan alat pembelajaran

yang ada

Memproduksi atau

membuat media sendiri

Menggunakan media dan

alat pelajaran dalam

proses pembelajaran

 Tepat guna: media dan alat pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakter materi

pembelajaran dan kompetensi dasar.

(30)
(31)

E. Keterampilan Menyusun Skenario

Pembelajaran

(1)

1. Pengertian

2. Tujuan

Kecakapan

dosen/instruktur dalam

menyusun

langkah-langkah atau kegiatan

yang akan ditempuh

oleh mahasiswa bersama

pendidik/dosen/instrukt

ur dalam pembelajaran

pembelajaran

Memberikan pedoman

urutan kegiatan

pembelajaran

Memberikan pedoman

tentang strategi, tenik,

metode dan media

pembelajaran yang

akan digunakan.

Kecakapan

dosen/instruktur dalam

menyusun

langkah-langkah atau kegiatan

yang akan ditempuh

oleh mahasiswa bersama

pendidik/dosen/instrukt

ur dalam pembelajaran

pembelajaran

Memberikan pedoman

urutan kegiatan

pembelajaran

Memberikan pedoman

tentang strategi, tenik,

metode dan media

(32)

E. Keterampilan Menyusun Skenario

Pembelajaran

(2)

3. Komponen

4. Prinsip Penggunaan

• Memilih metode dan

strategi yang tepat

• Membuat rencana proses

pembelajaran

• Mengelola kelas agar kelas

dinamis, aktif interaktif dan partisipatif

Mengorganisasi kelas secara klasikal, individu maupun kelompok

Memberi konsultasi

kepada siswa (pengajar sebagai fasilitator)

Sesuai dengan

karakter materi

dan siswa

Sesuai dengan

kompetensi dasar

dan standar

komp

etensi

Memilih metode dan strategi yang tepat

Membuat rencana proses pembelajaran

• Mengelola kelas agar kelas

dinamis, aktif interaktif dan partisipatif

• Mengorganisasi kelas

secara klasikal, individu maupun kelompok

• Memberi konsultasi

kepada siswa (pengajar sebagai fasilitator)

Sesuai dengan

karakter materi

dan siswa

Sesuai dengan

kompetensi dasar

dan standar

(33)
(34)

F. Keterampilan Mengadakan Variasi

(1)

1. Pengertian

2. Tujuan

Variasi dalam kegiatan

pembelajaran adalah

perubahan yang

dilakukan pengajar

dalam kegiatan

pembelajaran yang

meliputi gaya mengajar,

pengunaan madia siswa,

pola interaksi dengan

siswa dan stimulasi.

Menjadikan proses

pembelajaran lebih

hidup

Menjadikan proses

pembelajaran lebih

menarik

Memotivasi aktif aktif

dalam proses

pembelajaran.

Variasi dalam kegiatan

pembelajaran adalah

perubahan yang

dilakukan pengajar

dalam kegiatan

pembelajaran yang

meliputi gaya mengajar,

pengunaan madia siswa,

pola interaksi dengan

siswa dan stimulasi.

Menjadikan proses

pembelajaran lebih

hidup

Menjadikan proses

pembelajaran lebih

menarik

Memotivasi aktif aktif

dalam proses

(35)

F. Keterampilan Mengadakan Variasi

(2)

3. Komponen

a) Variasi dalam gaya mengajar

1) Variasi suara

2) Pemusatan perhatian

3) Kesenyapan

4) Kontak pandang

5) Gerakan badan dan mimik

6) Pergantian posisi pengajaran dalam mimik

b) Variasi dalam pemanfaatan media pembalajarn

 Penggunaan variasi dalam

pemanfaatan alat peraga yang dapat dilihat, didengar dan alat peraga yang dapat

dimanipulasi

c) Variasi pola interaksi

 Meningkatkan interaksi guru-siswa maupun pembelajar-pembelajar

a) Variasi dalam gaya mengajar

1) Variasi suara

2) Pemusatan perhatian

3) Kesenyapan

4) Kontak pandang

5) Gerakan badan dan mimik

6) Pergantian posisi pengajaran dalam mimik

b) Variasi dalam pemanfaatan media pembalajarn

 Penggunaan variasi dalam

pemanfaatan alat peraga yang dapat dilihat, didengar dan alat peraga yang dapat

dimanipulasi

c) Variasi pola interaksi

(36)

F. Keterampilan Mengadakan Variasi

(3)

4. Prinsip Penggunaan

d)

Variasi stimulasi

Menerima dan

menyokong partisipasi

pembelajaran dalam

kegiatan pembelajaran

Memberi kesempatan

pembelajar untuk

berpatisipasi

Mendorong interaksi kelas

Mengenal perilaku siswa

sehingga dapat

memberikan stimulasi

secara tepat

Tepat guna

Berdaya guna

Tidak

berlebiha

n

d)

Variasi stimulasi

Menerima dan

menyokong partisipasi

pembelajaran dalam

kegiatan pembelajaran

Memberi kesempatan

pembelajar untuk

berpatisipasi

Mendorong interaksi kelas

Mengenal perilaku siswa

sehingga dapat

memberikan stimulasi

secara tepat

Tepat guna

Berdaya guna

Tidak

(37)
(38)

G. Keterampilan Membimbing Diskusi

(1)

1. Pengertian

2. Tujuan membimbing

• Diskusi adalah suatu proses

interaksi verbal secara teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan berbagi pengalaman

atau informasi, mengkontruksi konsep, mengambil suatu

keputusan atau memecahkan masalah

Diskusi kelompok

dimaksidkan agar

tujuan diskusi

kelompok tercapai

secara efisien dan

efektif

Diskusi adalah suatu proses interaksi verbal secara teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan berbagi pengalaman

atau informasi, mengkontruksi konsep, mengambil suatu

keputusan atau memecahkan masalah

Diskusi kelompok

dimaksidkan agar

tujuan diskusi

(39)

G. Keterampilan Membimbing Diskusi

(2)

3. Komponen

• Memusatkan perhatian

• Merumuskan tujuan

diskusi, merumuskan kembali masalah,

menandai hal-hal yang penting (relevan) dan tidak penting

Memperjelaskan masalah atau urunan pendapat

Menganalisis pandangan siswa

Meningkatkan

partisipasi siswa

berpendapat

Menyebarkan

kesempatan

berpatisipasi

Menutup diskusi

Memusatkan perhatian Merumuskan tujuan diskusi, merumuskan kembali masalah,

menandai hal-hal yang penting (relevan) dan tidak penting

• Memperjelaskan masalah

atau urunan pendapat

• Menganalisis pandangan siswa

Meningkatkan

partisipasi siswa

berpendapat

Menyebarkan

kesempatan

berpatisipasi

(40)

G. Keterampilan Membimbing Diskusi

(3)

4. Prinsip Penggunaan

• Diskusi berlangsung secara

terbuka

• Perlu perencanaan dan

persiapan yang baik, seperti pemilihan topik yang relevan, perencanaan atau penyiapan informasi pendahuluan,

penetapan besar kelompok

Pemilihan topik diskusi yang relevan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

Diskusi berlangsung secara terbuka

• Perlu perencanaan dan

persiapan yang baik, seperti pemilihan topik yang relevan, perencanaan atau penyiapan informasi pendahuluan,

penetapan besar kelompok

• Pemilihan topik diskusi yang

(41)
(42)

H. Keterampilan Mengelola Kelas

(1)

1. Pengertian

2. Tujuan

Mengelola kelas adalah

menciptakan dan

memelihara kondisi

belajar yang optimal

bagi

siswa dan mengembalikan

ke kondisi belajar yang

optimal apabila terdapat

gangguan dalam proses

pembelajaran.

Mendorong pembelajaran

mengembangkan

tanggung jawab

individual terhadap

tingkah lakunya

Membantu siswa

mengerti arah tingkah

laku yang sesuai

Menimbulkan rasa

berkewajiban melibatkan

diri dalam tugas dan

bertingkah laku yang

wajar dan sesuai

Mengelola kelas adalah

menciptakan dan

memelihara kondisi

belajar yang optimal

bagi

siswa dan mengembalikan

ke kondisi belajar yang

optimal apabila terdapat

gangguan dalam proses

pembelajaran.

Mendorong pembelajaran

mengembangkan

tanggung jawab

individual terhadap

tingkah lakunya

Membantu siswa

mengerti arah tingkah

laku yang sesuai

Menimbulkan rasa

berkewajiban melibatkan

diri dalam tugas dan

(43)

H. Keterampilan Mengelola Kelas

(2)

a.

Keterampilan untuk menciptakan

dan memelihara kondisi belajar yang

optimal:

1)

Menunjukkan sikap tanggap

2)

Membagi perhatian

3)

Memusatkan perhatian kelompok

4)

Menuntut tanggung jawab siswa

5)

Memberikan petunjuk yang jelas

6)

Menegur siswa, dan

7)

Memberikan penguatan

3. Komponen

a.

Keterampilan untuk menciptakan

dan memelihara kondisi belajar yang

optimal:

1)

Menunjukkan sikap tanggap

2)

Membagi perhatian

3)

Memusatkan perhatian kelompok

4)

Menuntut tanggung jawab siswa

5)

Memberikan petunjuk yang jelas

6)

Menegur siswa, dan

(44)

H. Keterampilan Mengelola Kelas

(3)

b. Keterampilan untuk

mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

4. Prinsip

Penggunaan

1) Memodifikasi tingkah laku

2) Pengelolaan kelompok

3) Menemukan dan

memecahkan tingkah laku yang menimbulkan

masalah.

• Kehangatan, antusias,

bervariasi, keluwesan,

menekankan pada hal-hal positif, penanaman disiplin

Perlu dihindari: campur tangan yang berlebihan,

ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan,

berkepanjangan (bertele-tele) dan pengulangan penjelasan yang tidak perlu

1) Memodifikasi tingkah laku

2) Pengelolaan kelompok

3) Menemukan dan

memecahkan tingkah laku yang menimbulkan

masalah.

Kehangatan, antusias, bervariasi, keluwesan,

menekankan pada hal-hal positif, penanaman disiplin

• Perlu dihindari: campur tangan yang berlebihan,

ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan,

(45)
(46)

I. Keterampilan Bertanya

(1)

1. Pengertian

2. Tujuan

Bagaimana guru

menyampaikan

pertanyaan kepada

siswa dalam proses

pembelajaran,baik

pertanyaan dasar

maupun pertanyaan

lanjut.

Mengurangi dominasi guru

(

teacher oriented

) dalam

kegiatan pembelajaran.

Mendorong keberanian

siswa berpendapat

Meningkatkan partisipasi

siswa dalam pembelajaran

Mengarahkan kegiatan

siswa agar sesuai dengan

tujuan pembelajaran

Bagaimana guru

menyampaikan

pertanyaan kepada

siswa dalam proses

pembelajaran,baik

pertanyaan dasar

maupun pertanyaan

lanjut.

Mengurangi dominasi guru

(

teacher oriented

) dalam

kegiatan pembelajaran.

Mendorong keberanian

siswa berpendapat

Meningkatkan partisipasi

siswa dalam pembelajaran

Mengarahkan kegiatan

(47)

I. Keterampilan Bertanya

(2)

3. Komponen

• Pertanyaan diajukan

secara jelas

• Pertanyaan memancing

pendapat atau keaktifan siswa

Pemberi an acuan

Pemusatan

Pemindahan giliran

Penyebaran

 Pemberian waktu berpikir

 Pemberian tuntunan

 Pengubahan tingkat kognitif dalam pertanyaan

 Pengaturan urutan pertanyaan

 Penggunaan pertanyaan pelacak

 Peningkatan terjadinya interaksi

Pertanyaan diajukan secara jelas

Pertanyaan memancing pendapat atau keaktifan siswa

• Pemberi an acuan

• Pemusatan

• Pemindahan giliran

• Penyebaran

 Pemberian waktu berpikir

 Pemberian tuntunan

 Pengubahan tingkat kognitif dalam pertanyaan

 Pengaturan urutan pertanyaan

 Penggunaan pertanyaan pelacak

(48)

I. Keterampilan Bertanya

(3)

4. Prinsip Penggunaan

a) Kehangatan dan antusias.

b) Perlu dihindari:

 Mengulangi pertanyaan

sendiri

 Mengulangi jawaban siswa

 Menjawab pertanyaan sendiri

Mengajukan pertanyaan

yang memancing

jawaban serentak

Pertanyaan ganda

Menentukan pembelajar

yang menjawab sebelum

pertanyaan diajukan

a) Kehangatan dan antusias.

b) Perlu dihindari:

 Mengulangi pertanyaan

sendiri

 Mengulangi jawaban siswa

 Menjawab pertanyaan sendiri

Mengajukan pertanyaan

yang memancing

jawaban serentak

Pertanyaan ganda

(49)
(50)

J. Keterampilan Mengevaluasi

(1)

1. Pengertian

3. Komponen

 Evaluasi adalah proses sistematis untuk

mengetahui efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan

pembelajaran

2. Tujuan

 Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah

memiliki komptensi yang telah ditetapkan

 Dapat digunakan berbagai bentuk tagihan, seperti

pertanyaan lisan, kuis, tugas rumah, ulangan, tugas

individual, tugas kelompok portofolio, unjuk kerja atau keterampilan motorik dan pengukuran afektif.

 Bentuk instrumen yang dapat dipilih diantaranya adalah

pilihan ganda, uraian objektif menjodohkan, dan sebagainya

 Evaluasi adalah proses sistematis untuk

mengetahui efektivitas dan efisiensi suatu kegiatan

pembelajaran

2. Tujuan

 Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah

memiliki komptensi yang telah ditetapkan

 Dapat digunakan berbagai bentuk tagihan, seperti

pertanyaan lisan, kuis, tugas rumah, ulangan, tugas

individual, tugas kelompok portofolio, unjuk kerja atau keterampilan motorik dan pengukuran afektif.

 Bentuk instrumen yang dapat dipilih diantaranya adalah

(51)

J. Keterampilan Mengevaluasi

(2)

4. Prinsip Penggunaan

• Melakukan pretest, tes

proses dan postest.

• Mengembangkan alat

evaluasi KTSP, misalnya evauasi 5P: paper pencils, portofolio, performance, project dan product

Menggunakan alat evaluasi

Menganalisis hasil evaluasi

Memberikan tindakan lanjut

dari hasil evaluasi

Langkah-langkah dalam

melakukan evaluasi

pembelajaran adalah:

1. Menetapkan SK dan KD yg ingin dicapai

2. Memilih materi pembelajaran.

3. Merumuskan indikator yg mengacu pada kemampuan

4. Membuat butir-butir soal berdasarkan indikator dan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan soal

Melakukan pretest, tes proses dan postest.

Mengembangkan alat evaluasi KTSP, misalnya evauasi 5P: paper pencils, portofolio, performance, project dan product

• Menggunakan alat evaluasi

• Menganalisis hasil evaluasi

Memberikan tindakan lanjut

dari hasil evaluasi

Langkah-langkah dalam

melakukan evaluasi

pembelajaran adalah:

1. Menetapkan SK dan KD yg ingin dicapai

2. Memilih materi pembelajaran.

3. Merumuskan indikator yg mengacu pada kemampuan

(52)
(53)

SUCEESSFUL TEACHERS?

1. Successful teachers are KNOWLEDGE

EXPERTS

2. Successful teachers are LEARNING EXPERTS.

3. Successful teachers have an excellent WORK

ETHIC

4. Successful teachers are PROFESSIONALLY

HONEST

5. Successful teachers are CONSISTENT

6. Successful teachers CARE about student

success

1. Successful teachers are KNOWLEDGE

EXPERTS

2. Successful teachers are LEARNING EXPERTS.

3. Successful teachers have an excellent WORK

ETHIC

4. Successful teachers are PROFESSIONALLY

HONEST

5. Successful teachers are CONSISTENT

(54)

7. Successful teachers EMPATHIZE with students.

8. Successful teachers are DETAIL ORIENTED

9. Successful teachers COMMUNICATE with

students

10. Successful teachers OBSERVE students

11. Successful teachers make their class

RELEVANT to students

12. Successful teachers are CRITICAL THINKERS

7. Successful teachers EMPATHIZE with students.

8. Successful teachers are DETAIL ORIENTED

9. Successful teachers COMMUNICATE with

students

10. Successful teachers OBSERVE students

11. Successful teachers make their class

RELEVANT to students

(55)

SEKIAN

SEKIAN

Referensi

Dokumen terkait

bahwa diskusi kelompok yaitu suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkanb. sekelompok orang dalam interaksi tatap muka,dimana setiap

Dalam proses pembelajaran selalu melibatkan interaksi antara guru dan siswa, guru dituntut untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya,

Pengertian diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang dilaksanakan dengan teratur serta melibatkan sekelompok indivisu dalam sebuah interaksi yang dilakukan secara langsung

Komunikasi kelompok dianggap sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga

penggaliannya dari beberapa sumber belajar terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi

Pembelajaran diselenggarakan melalui (a) pertemuan tatap muka untuk diskusi dan berbagi pengetahuan dan pengalaman antarmahasiswa dan antara mahasiswa dengan dosen,(b) telaahan

Pembelajaran diselenggarakan melalui (a) pertemuan tatap muka untuk diskusi dan berbagi pengetahuan dan pengalaman antarmahasiswa dan antara mahasiswa dengan dosen,(b) telaahan