• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecerdasan Buatan dan id bab 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kecerdasan Buatan dan id bab 3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Tehnik Refrensi Pengetahuan

KELOMPOK :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK)

LOMBOK-PRAYA

2014

REPRESENTASI PENGETAHUAN

(2)

pengetahuan dengan pengetahuan yang lain dan dapat dipakai untuk menguji kebenaran penalarannya.

1. Representasi Logika

Logika didefinisikan sebagai ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar sehingga didapatkan kesimpulan yang absah. Tujuan dari logika: memberikan aturan-aturan penalaran sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar atau salah.

Representasi Logika dibagi menjadi dua:

a. Propositional Logic (Logika Proposisi)

Suatu Proposisi merupakan suatu statemen atau pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE). Dalam PropositionalLogic fakta dilambangkan dengan simbol misalnya P, Q dan R.Lambang-lambang tersebut dihubungkan dengan relasi-relasi logika

Dengan menggunakan operator logika:

(3)

b. Predicate Logic (Logika Predikat)

Pada logika predikat proposisi dibedakan menjadi argumen (obyek) dan predikat (keterangan). Secara umum penulisan proposisi dalam logika predikat dapat dinyatakan sebagai berikut:

Predikat (argumen-1, argumen-2,..., argumen-3)

Contoh:

Proposisi: “Bu Atika mencintai Pak Agus Setiawan”

Dalam logika predikat disajikan dalam bentuk:

Mencintai (Bu Atika, Pak Agus Setiawan)

P Argumen-1 Argumen-2

(4)

Jika silsilah di atas dibentuk dalam Representasi Logika, sebagai berikut: Inteligence (Kecerdasan Buatan). Jaringan semantik merupakan pengetahuan secara grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek. Dalam jaringan semantik terdapat gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek, terdiri dari lingkaran-lingkaran yang dihubungkan dengan anak panah yang menunjukkan objek dan informasi tentang objek-objek tersebut. Sebagai contoh gambar berikut merupakan salah satu gambaran terhadap pengetahuan yang menggunakan jaringan semantik sebagai salah satu alat pengenalnya.

Konsep jaringan semantik diperkenalkan pada tahun 1968 oleh Ross Quillin. Jaringan semantic merupakan teknik representasi kecerdasan buatan klasik yang digunakan untuk informasi proposional (Giarrantano dan Riley, 1994). Yang dimaksud denganinformasi proporsional adalah pernyataan yang mempunyai nilai benar atau salah.Informasi proporsional merupakan bahasa deklaratif karena menyatakan fakta.

(5)

- Obyek direpesentasikan sebagai simpul (node) pada suatu grafik berbentuk lingkaran dan hubungan antara obyek-obyek dan factor deskriptif dinyatakan oleh garis penghubung (link) atau garis lengkung (arch) berlabel.

- Obyek dapat berupa jenis fisik, seperti: buku,mobil, meja, atau bahkan orang; erupakan pikiran, seperti: hukum Ohm; suatu peristiwa/ kejadian, seperti: piknik atau suatu pemilihan; atau tindakan, seperti: membuat rumah atau menulis buku.

- Atribut obyek, seperti: ukuran, warna, kelas, umur, asal-usul, atau karakteristik lainnya bisa digunakan sebagai node. Dalam hal ini, informasi rinci tentang sesuatu obyek bisa ditampilka dengan baik.

Tujuan Dari Pembuatan Jaringan Sematik

Tujuan pembuatan jaringan semantik adalah untuk merepresentasikan organisasi dari ide-ide dalam materi pembelajaran agar dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran. Dengan mengajak siswa menganalisis struktur ide-ide yang dipelajari, berarti membantu kita untuk menganalisis struktur pengetahuannya, yang akan membantunya untuk memadukan ide baru dengan ide yang sudah ada. Sebagai hasilnya, pengetahuan yang diperoleh lebih utuh dan dapat digunakan dengan lebih akurat.

3. Script

(6)

Script mempunyai beberapa elemen yang tipikal, yaitu (Suparman : 1991) :

1) Kondisi masukan menggambarkan situasi yang harus dipenuhi sebelum terjadi atau berlaku suatu peristiwa yang ada dalam script.

2) Prop mengacu kepada objek yang digunakan dalam urutan peristiwa yang terjadi

3) Role mengacu kepada orang - orang yang terlibat dalam script. Hasilnya adalah kondisi yang ada sesudah peristiwa dalam script berlangsung. 4) Track mengacu kepada variasi yang mungkin terjadi dalam script

tertentu.

5) Scene menggambarkan urutan peristiwa aktual yang terjadi.

6) Hasil merupakan kondisi setelah urutan peristiwa dalam script terjadi Contoh sederhananya dapat dilihat pada script berangkat ke restoran seperti berikut ini.

SCRIPT RESTORAN

Jalur (Track) : Restoran Swalayan (Fast Food) Peran (Roles) : Tamu Pelayan

Pendukung (Prop) : Counter, baki, makanan, uang, serbet, garam, merica, kecap, sedotan, dan lain – lain.

Kondisi masukan : Tamu Lapar – Tamu punya uang

Adegan (Scene) 1 : Masuk

• Tamu parkir mobil • Tamu masuk restoran • Tamu antri

• Tamu baca menu di daftar menu dan mengambil putusan tentang apa yang akan

• dipesan

Adegan 2 : Pesanan

(7)

• Pelayan mengambil pesanan dan meletakkan makanan di atas baki.

• Tamu membayar

Adegan 3 : Makan

• Tamu mengambil serbet, sedotan, garam, dan lain – lain • Tamu membawa baki makanan ke meja kosong.

• Tamu makan dengan cepat

Adegan 4 : Pulang

Tamu membersihkan meja

Tamu membuang sampah

Tamu meninggalkan restoran

Tamu naik mobil dan pulang

Hasil

• Tamu merasa kenyang • Uang tamu jadi habis • Tamu senang

• Tamu kecewa

• Tamu sakit perut

4. Frame

Frames: merupakan semantic net dilengkapi dengan properties. Suatu Frame menggambarkan entitas sebagai set dari attribute dan nilai yang bersesuaian.Suatu frame dapat berelasi dengan frame yang lainnya.

(8)

 frame name

 attributes (slots)

 values (subslots)

5. Aturan Produksi (Kaidah Produksi)

Pengetahuan dalam kaidah produksi direpresentasikan dalam bentuk JIKA [kondisi] MAKA [Aksi]

JIKA [premis] MAKA [Konklusi]

Aturan Produksi (kaidah produksi) adalah salah satu representasi pengetahuan yang menghubungkan premis dengan konklusi.

Bentuknya: If Premis Then Konklusi

Konklusi pada bagian then bernilai benar jika premis pada bagian if bernilai benar.

Contoh:

Gambar

Tabel Kebenaran Logika

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah tahap awal untuk melakukan penelitian yang akan dibuat, masalah yang ditemukan berasal dari belum adanya

[r]

untuk menolak informasi bila tidak benar atau tidak relevan, mampu mendeteksi.. kekeliruan dan memperbaiki konsep, mampu untuk mengambil keputusan

Terdapat peningkatan penggunaan lahan yang tidak sesuai pada RTRW dibandingkan dengan penggunaan lahan aktual sebesar 19078.73 Ha atau 11.25% dari luas Kabupaten

Berdasarkan petikan wawancara dan tes tulis di atas T1 dalam menjawab soal mampu mencari alternatif penyelesaian lain dalam menyelesaikan soal.. Sehingga dapat disimpulakan

Dari ke-26 kemungkinan risiko tersebut diketahui jika 2 kemungkinan risiko memiliki level of risk dengan tingkatan high , yaitu risiko listrik padam dan overload , 18

Salah satu alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan listrik di daerah pedesaan Kalimantan Barat adalah dengan memanfaatkan tenaga air

Judul : Pengaruh Risiko Usaha Dan Good Corporate Governance Terhadap Skor Kesehatan Bank Umum Swasta Nasional Devisa Di Indonesia.. Disetujui dan diterima baik