• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KAJIAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI

PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DAERAH

BANDUNG

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Antopologi dan Sosiologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Winda Dewi Listyasari, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:

Alviah Aziz 1103617090 Ditha Fathiya Safira Ridwan 1103617075 Heni Dwi Riyanti 1103617074 Tasya Agustina 1103617031

MP 2017 C

MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

(2)

KAJIAN ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI

PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT

DAERAH BANDUNG

Kajian Antropologi Kota Bandung

Kata Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya Sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Parahu yang akhirnya membentuk telaga. Legenda yang diceritakan mengatakan bahwa nama Bandung

diambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri dari dua perahu yang diikat secara berdampingan yang disebut perahu bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II untuk melayari Ci Tarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama yaitu di Dayeuhkolot.

Berdasarkan filosofi Sunda, kata Bandung juga berasal dari kalimat Nga-Bandung-an Banda Indung, yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung ajaran Sunda. Dan memiliki arti, Nga-Bandung-an artinya menyaksikan atau bersaksi. Banda adalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu di bumi dan atmosfer, baik makhluk hidup maupun benda mati atau sinonimnya yaitu harta, sedangkan Indung berarti ibu atau disebut juga sebagai Ibu Pertiwi tempat Banda

berada.

(3)

seluruh alam semesta termasuk Bumi. Jadi kata Bandung mempunyai nilai filosofis sebagai alam tempat segala makhluk hidup maupun benda mati yang lahir dan tinggal di Ibu Pertiwi yang keberadaanya disaksikan oleh yang Maha Kuasa.

Sedangkan, Islam merupakan agama mayoritas di Bandung yang penyebarannya berasal dari Kampung Mahmud, yang berada di Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung. Kampung Mahmud ini merupakan sebuah kampung adat yang menyimpan nilai historis perkembangan dan persebaran agama islam di Kota Bandung. Orang yang menyebarkan agama islam di Kampung Mahmud tidak lepas dari nama besar Eyang Dalem Abdul Manaf atau biasa disebut waliyullah. Beliau merupakan keturunan ketujuh dari Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Menurut cerita, Beliau pernah singgah di Kampung Mahmud di Mekkah, dan dari sana membawa sekepal tanah yang kemudian ditebarnya di daerah rawa –rawa pinggiran Sungai Citarum yang kelak menjadi Kampung Mahmud. Lokasi ini dipilih karena letaknya yang terpencil dan agak tersembunyi, dan sangat cocok untuk dijadikan sebagai pusat perjuangan dalam menyebarkan agama Islam.

Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Paris van java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa” karena keindahannya. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, konsorsium beberapa LSM internasional menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.

(4)

1. Upacara Tingkeban

Tingkeban adalah upacara tradisional khas Sunda yang ditujukan kepada perempuan yang sedang hamil terutama pada usia kandungan 7 bulan. Maksud dari upacara ini adalah untuk mendoakan sang ibu dan anak agar selamat pada masa kelahiran. Tingkeban sendiri juga bertujuan agar si ibu hamil tidak boleh bercampur dengan sang lelaki sampai dengan masa kelahiran. Upacara ini banyak dilakukan oleh warga Sunda, baik di kota Bandung maupun di seluruh tanah Pasundan.

2. Upacara Reuneuh Mundingeun

Reuneuh Mundingeun adalah upacara tradisional warga Kota Bandung dimana ditujukan kepada ibu hamil yang usia kandungannya menginjak usia lebih dari 9 bulan dan belum juga lahir si bayinya. Maksud dari adat ini adalah si ibu hamil jangan sampai meniru perilaku seekor kerbau jika hamil. Prosesi Reuneuh Mundingeun ini dilakukan dengan cara membersihkan si ibu hamil dan mengaraknya keliling rumah sebanyak 7 kali. Setelah selesai diarak, si ibu hamil disuruh masuk ke rumah. Hal tersebut ditujukan pula agar Tuhan Yang Maha Esa bisa segera memberikan karunianya agar si ibu hamil bisa segera melahirkan.

3. Upacara Ekah

(5)

4. Kesenian Degung

Degung merupakan sebuah kesenian sunda yang biasanya dimainkan pada acara hajatan. Kesenian Degung ini digunakan sebagai musik pengiring / pengantar. Degung ini merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat yaitu gendang, goong, kempul, saron, bonang, kacapi, suling, rebab, dan sebagainya. Degung merupakan salah satu kesenian yang terpopuler di Jawa Barat, karena digunakan untuk acara hajatan yang masih menganut adat tradisional dan juga digunakan sebagai musik pengiring hampir pada setiap pertunjukkan seni tradisional di Jawa Barat. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini disebut Sinden.

5. Kesenian Tari Jaipong

Tari Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal di Kota Bandung. Tari Jaipong merupakan pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan, atau berkelompok. Jaipong sering dipentaskan pada acara hiburan, selamatan, atau pesta pernikahan.

6. Kesenian Badawang

(6)

kesenian Ondel-ondel Betawi dari Jakarta dan Barong Landung dari Bali. Tradisi orang-orangan ini sudah memiliki sejarah yang lama, peniruan makhluk hidup sebagai bagian dari tradisi mistis totemistik yang berasal dari sistem kepercayaan asli Indonesia

7. Kesenian Angklung

Semenjak November 2010 kebudayaan kota Bandung berupa Angklung ini telah masuk dalam nominasi UNESCO Karya Agung Warisan Budaya Lisan Nonbedawi Manusia. Kepiawaian masyarakat Bandung dalam memainkan alat music bernada ganda ini tidak perlu diragukan lagi, alat musik multitonal ini berkembang secara tradisional dalam masyarakat Sunda di Jawa Barat. Alat musik yang terbuat dari bambu ini mampu menghasilkan nada 2,3 hingga 4 pada setiap ukuran entah besar atau kecil jika dimainkan dengan digoyangkan.

8. Kesenian Calung

Calung merupakan sepaket waditra dari bambu yang dipasang pada sisi kanan dan kiri. Ujung satu diikat pada bagian tubuh penabuh sedangkan ujung lain diikatkan pada di sebuah tiang.

9. Kesenian Wayang Golek

(7)

10. Kesenian Benjang

Benjang termasuk kategori kesenian tatar Sunda yang secara tradisional berkembang dan hidup di seputar Ujung berung Kota Bandung sampai saat sekarang. Saat pementasan biasanya juga diikuti ibingan atau sejenis tarian menyerupai silat yang didukung juga dengan uji kekuatan yang menyerupai gulat.

Kajian Sosiologi Kota Bandung

Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini dibandingkan etnis lainnya.

Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan ada sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia). Pada tahun 1941 tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah di mana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa. Untuk tiga tahun terakhir jumlah penduduk di Kota Bandung yaitu : Tahun 2014 mencapai 2.470.802 jiwa, Tahun 2015 mencapai 2.481.469 jiwa dan Tahun 2016 mencapai 2.490.622 jiwa.

(8)

pariwisata. Kepariwisataan merupakan core business di Kota Bandung karena menunjang 70% PAD di Kota Bandung yang berasal dari sektor ekonomi kreatif, perhotelan, dan hiburan. Pariwisata merupakan sektor utama pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung. Kota Bandung memiliki pertumbuhan ekonomi 7,6 persen, sedangkan Indonesia tumbuh sekitar 5%. Jadi Kota Bandung memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan Indonesia.Pada tahun 2007, sekitar 36,7% penduduk Kota Bandung bekerja pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sebanyak 24,9% tenaga kerja Kota Bandung bekerja di sektor jasa yang meliputi jasa pemerintahan umum dan swasta. Walaupun menyerap tenaga kerja dalam jumlah terbesar, namun bila dibandingkan dengan jumlah produksi ekonomi, maka produktivitas tenaga kerja di sektor jasa-jasa jauh lebih rendah dibandingkan sektor lainya. Kondisi ini menunjukkan pekerja sektor jasa yang di dalamnya meliputi jasa pemerintahan umum dan sosial kemasyarakatan relatif mendapat tingkat pendapatan atau kesejahteraan yang relatif rendah atau distribusi pendapatan di sektor ini tidak merata. Selain itu ada kemungkinan sektor jasa-jasa menampung banyak tenaga kerja kurang produktif, sehingga ada potensi pengangguran semu cukup besar pada sektor ini.

(9)

penduduk Kota Bandung yang terlibat dalam angkatan kerja cenderung lebih rendah dibandingkan daerah lain di Jawa Barat.

Permasalahan lain, walaupun TPAK Kota Bandung tidak terlalu besar, jumlah pengganguran terbuka Kota Bandung justru tergolong tinggi. Pada tahun 2007 Tingkat Pengganguran Terbuka (TPT) di Kota Bandung mencapai 21,92%, yang jauh lebih tinggi dibandingkan TPT Jawa Barat yang mencapai 13,08% pada tahun 2007. Kondisi ini semakin menegaskan bahwa perekonomian Kota Bandung telah terintegrasi dengan perekonomian daerah sekitarnya (Metropolitan Bandung). Sehingga walaupun TPAK di Kota Bandung cenderung lebih rendah, tetap tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan karena sebagian kebutuhan tenaga kerja di Kota Bandung telah dipenuhi oleh pekerja dari penduduk daerah penyangga Kota Bandung.

Pembangunan daerah di Bandung pun mengikuti dengan perkembangan teknologi, Pemerintah Kota Bandung memiliki keunggulan dalam perencanaan pembangunan yang mendorong pengembangan tata pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Salah satunya lewat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Hal ini menjadi upaya memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, setiap pemerintah daerah memiliki perencanaan yang berbeda.

(10)

Sehingga tidak hanya kelurahan dan kecamatan saja yang bisa memasukan input data, tetapi di tingkat RW pun harus bisa melakukannya.

Bila di lihat dari besaran agama yang paling banyak di anut, sebagain besar penduduk Kota Bandung memeluk agama Islam, yang berikutnya adalah Agama Kristen, Katolik dan Budha. Di Bandung ini sangat terjalin Toleransi antar umat beragama, yang membuat ketentraman dan kenyamanan tersendiri bagi masyarakatnya.

Implikasi Antropologi dan Sosiologi terhadap Pendidikan Kota

Bandung

(11)

memenuhi aspek tersebut adalah ruang lingkup spiritual atau religi, budaya sunda sebagai jati diri masyarakat Bandung, lingkungan hidup dan bela negara dalam hal kesadaran untuk disiplin, mandiri, adil serta bertanggung jawab. Masagi itu bisa dikatakan artinya paripurna, kita simbolkan ini sebagai sebuah pohon di mana (Masagi) itu karakter. Kalau (karakter) itu adalah akarnya, dan akarnya sehat baik, itu akan menjadi luar biasa. Seperti halnya hasil tidak akan membohongi proses.

Pendidikan karakter ini tepat dengan kondisi yang tengah menatap sebuah era baru. Ini sesuai dengan kondisi Bandung yang terus berkembang dan diiringi dengan sumber daya manusia (SDM) berkompetensi. Tujuan Bandung Masagi nantinya untuk membentuk karakter seseorang menjadi kuat fisik dengan asupan makan bergizi, cerdas karena diberi makan ilmu dan akhlak melalui asupan spiritual. Bertepatan dengan keadaan sosiologinya bahwa Bandung ini adalah kota yang selalu dijadikan tempat destinasi untuk berlibur, maka akan banyak pengaruh kebudayaan dari luar yang akan diterima oleh anak – anak generasi muda di Bandung ini. Untuk itu pendidikan Karakter ini sangat diperlukan, terlebih lagi dengan tidak menghilangkan kebudayaan sunda di dalamnya.

Sedangkan dalam gerakan literasi sekolah, Dinas Pendidikan Kota Bandung berkomitmen menggalakkan minat membaca siswa melalui sebuah gerakan yang bernama Geliats atau Gerakan Literasi Sekolah yang dilaunching 18 Agustus 2016 lalu. Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa, yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Atau secara umum diharapkan dengan gerakan ini mampu meningkatkan rasa cinta baca, meningkatkan kemampuan memahami bacaan, meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik, dan menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.

(12)

Gerakan Literasi Sekolah ini merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua warga sekolah baik guru, peserta didik, orang tua/wali murid) dan masyarakat, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan, sehingga membutuhkan dukungan kolaboratif. Di sisi lain, Dinas Pendidikan mencari sebuah formula dimana teknologi dimanfaatkan justru untuk kepentingan anak-anak, yakni menyibukkan mereka dengan teknologi dan membuat teknologi sebagai teman dan alat bantu menyelesaikan masalah mereka.

Sekolah digital sendiri merupakan terobosan baru didunia pendidikan, program ini memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam berbagai aspek sistem pengajaran. Kelebihan sistem ini adalah mempermudah proses belajar mengajar karena peserta didik akan mudah mengakses untuk memperoleh semua bahan ajar ataupun bahan ujian dari dalam satu jaringan. Bukan hanya untuk siswa, gurupun memperoleh banyak manfaat dari program yang satu ini, karena menjadi semakin kreatif dan inovatif. Misalnya dalam hal pembuatan materi pembelajaran, soal ujian hingga penghitungan nilai.

Sekolah digital yang merupakan salah satu perwujudan dari Bandung Smart School (BSC) ini menjadi pioneer awal dalam menciptaan program lainnya, karena tuntutan kebutuhan akan teknologi cangih semakin tinggi sehingga diharuskan mampu menjawab tantangan tersebut. BSC yang diluncurkan pada 1 November 2016 lalu, dengan perangkat edubox ini memiliki enam jenis layanan, yakni Kelas Digital, Layanan Media Bahan Ajar, Tautan Bahan Ajar, Kolaborasi Sekolah dan Orang Tua, Administrasi Sekolah, serta Ujian dan Tugas Dalam Jaringan (online).

(13)

percontohan untuk kota lain dan adanya pengakuan bahwa bandung adalah Kota tanpa diskriminasi pendidikan.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

“Untuk menarik minat, nanti yang membeli di stan ini akan diberikan ikan gratis melalui acara Panen Raya ikan yang ada di danau kampus C, diikuti dengan senam,” ujar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan oleh residu dari proses fumigasi amonia terutama terhadap mortalitas rayap tanah Coptotermes curvignathus

Pelatihan Kepemimpinan Kenabi-an (pascates) dan satu bulan setelah pelatihan (follow-up) diketahui nilai Sig.. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, studi dalam penelitian ini terfokus pada pengembangan model pembelajaran terpadu berbasis permainan kotak

a) Wawancara adalah metode pengumpulan data yang sudah mapan, dan beberapa sifat yang unik masih banyak dipakai. Hubungan baik dengan orang yang diwawancarai dapat

[r]

Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan mencabut perkaranya dengan alasan Penggugat dengan Tergugat telah berdamai dan akan menyelesikan harta tersebut secara

PCNU Kota Semarang juga sependapat dengan bapak K.H Ubaidilah Shodaqoh bahwa barang antik itu wajib dizakati jika barang antik itu dijual dan nilainya mencapai satu