• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010214 16.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010214 16."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

28 Lampiran 1. Spesifikasi Peralatan dan Bahan

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat

1. Mortar dan

Pestle

Vintage Menghaluskan

bahan

Lab. Mikologi dan Fitopatologi 2. Autoklaf Hirayama, model

HVE-50

Sterilisasi alat dan bahan

Menampung larutan Lab. Mikologi dan Fitopatologi 5. Tabung

reaksi

Iwaki TE-32 Pyrex 15 ml

Kultivasi kapang Lab. Mikologi dan Fitopatologi

Petriq, 10 cm Kultivasi kapang Lab. Mikologi dan Fitopatologi

menampung larutan

Lab. Mikologi dan Fitopatologi 10. Hot Plate

Stirer

Ika Labortechnic Menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan koloni ke suatu medium

- Menimbang sampel

atau bahan

Lab. Mikologi dan Fitopatologi

(2)

29 Lampiran 1. (lanjutan)

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan

1 Tempe Dage - Sebagai sampel

9 Plastik wrape Klin Pak Membungkus medium

10 Akuades - Pelarut

11 Alumunium foil Klin Pak Nenutup larutan

12 Tissue Paseo Membersihkan alat dan

bahan yang telah dipakai

13 Karet gelang - Mengikat tabung reaksi

yang akan disterilisasi

14 Kertas bekas - Membungkus alat yang

akan di sterilisasi

15 Kapas Darma Husada Menyumbat medium

16 Label - Memberi tanda pada

sampel

17 Plastik Joyo Boyo 2 kg Membungkus bahan dan

medium yang akan di sterilisasi

18 Antibiotik Chloramphenicol Mencegah kontaminasi

bakteri

(3)

30

Lampiran 2. Data Pengukuran Diameter Zona Jernih 2.1. Pengukuran Diameter Zona Jernih pada Medium SA

No. Kode Isolat Diameter Koloni (cm)

Diameter Zona Jernih (cm)

2.2. Pengukuran Diameter Zona Jernih pada Medium SMA No. Kode Isolat Diameter Koloni

(cm)

Diameter Zona Jernih (cm)

2.3. Pengukuran Diameter Zona Jernih pada Medium RA No. Kode Isolat Diameter Koloni

(cm)

(4)

31

Lampiran 3. Gambar Makroskopis Koloni Kapang pada Medium PDA

Gambar 3.1. Isolat A 1Gambar 3.2. Isolat A 2 Gambar 3.3. Isolat A 3

Gambar 3.4. Isolat B1

Gambar 3.5. Isolat C1 Gambar 3.6. Isolat C2 Gambar 3.7. Isolat C3

(5)

32 Lampiran 4. Gambar Mikroskopis Sel Kapang ( Perbesaran 40x10 )

Gambar 4.1. Isolat A 1 Gambar 4.2. Isolat A 2 Gambar 4.3. Isolat A 3 Gambar 4.4. Isolat B1

Gambar 4.5. Isolat C1 Gambar 4.6. Isolat C 2 Gambar 4.7. Isolat C3

Keterangan : = 200 µm ; a = sporangium ; b = sporangiofor

a

b

a

b

a

b

a

b

a

b

a

b

a

b

(6)

33

Lampiran 5. Gambar Pengamatan Uji Enzimatis Kapang

Gambar 5.1. Kapang Mampu Gambar 5.2. Kapang Tidak Mampu Menghasilkan Enzim AmilaseMenghasilkan Enzim Amilase

Gambar 5.3. Kapang Mampu Gambar 5.4. Kapang Tidak Mampu Menghasilkan Enzim Protease Menghasilkan Enzim Protease

(7)

34

Lampiran 6. Performansi Dage yang Dihasilkan

Gambar 6.1. Dage dengan Gambar 6.2. Dage denganGambar 6.3. Dage dengan

Inokulum A1 Inokulum A2 Inokulum A3

Gambar 6.4. Dage dengan Gambar 6.5. Dage dengan Gambar 6.6. Dage dengan Inokulum B1 Inokulum C1 Inokulum C2

Gambar 6.7. Dage dengan Inokulum C3

(8)

35

Lampiran 7. Data Hasil Analisis Proksimat Dage dengan Isolat Asal Ajibarang, Karanglewas dan Sokaraja

7.1.Hasil Analisis Karbohidrat Dage

Kode Isolat (%) Jumlah Rata-rata

7.2. Hasil Analisis Lemak Dage Kode Isolat

(%)

Jumlah Rata-rata

1 2 3

7.3. Hasil Analisis Protein Dage

(9)

36

Lampiran 8. Perhitungan ANOVA Pengaruh Pemberian Inokulum Berbeda Terhadap Kadar Proksimat Dage 8.1. Perhitungan ANOVA Kadar Karbohidrat

Perlakuan Ulangan Jumlah

1 2 3

A1 24,81 24,61 24,71 74,13

A2 21,43 21,39 21,47 64,29

A3 23,56 23,61 23,66 70,83

B1 25,65 25,73 25,81 77,19

C1 20,83 20,79 20,87 62,49

C2 25,3 25,43 25,56 76,29

C3 27,35 27,13 27,24 81,72

Jumlah 168,93 168,69 169,32 506,94

FK = 506,942 21

JK = (24,812+24,612+24,712+21,432+...+27,242) - FK JKP = (74,132+64,292+...+81,722) - FK

3 JKG = JK – JKP

(10)

37

Keterangan : ** : perlakuan pemberian inokulum yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap kadar karbohidrat dage

Uji Lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT)

LSD=t(0,05);14√2KTG/r

0,069761498 0,149638414

Kode Isolat

Rata-rata Kode Isolat Notasi

5%

Keterangan : Notasi a-g pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (α<0,05) pada Uji BNT

(11)

38 8.2. Perhitungan ANOVA Kadar Lemak

Perlakuan Ulangan Jumlah

1 2 3

A1 4,17 4,13 4,15 12,45

A2 3,66 3,65 3,67 10,98

A3 3,89 3,88 3,87 11,64

B1 3,83 3,81 3,82 11,46

C1 4,06 4,07 4,05 12,18

C2 4,5 4,52 4,54 13,56

C3 3,77 3,75 3,73 11,25

Jumlah 27,88 27,81 27,83 83,52

FK = 83,522 21

JK = (4,172+4,132+4,152+3,662+...+3,732) - FK JKP = (12,452+10,982+...+11,25 2) - FK

3 JKG = JK – JKP

(12)

39 Analisis Ragam

Sumber Keragaman

Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel 5%

Perlakuan 6 1,553 0,2589 1132,562** 2,85

Galat 14 0,003 0,0002

Total 20 1,556

Keterangan : ** : perlakuan pemberian inokulum yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap kadar lemak dage

Uji Lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT)

LSD=t(0,05;14) √2KTG/r 0,0114 0,024453

Kode Isolat rata-rata Kode Isolat Notasi

5%

Keterangan : Notasi a-g pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (α<0,05) pada Uji BNT

(13)

40 8.3. Perhitungan ANOVA Kadar Protein

Perlakuan Ulangan Jumlah

1 2 3

A1 4,87 4,85 4,86 14,58

A2 5,66 5,64 5,68 16,98

A3 6,7 6,72 6,74 20,16

B1 6,8 6,83 6,86 20,49

C1 7,44 7,4 7,48 22,32

C2 4,28 4,29 4,3 12,87

C3 4,64 4,6 4,62 13,86

Jumlah 40,39 40,33 40,54 121,26

FK = 13,862 21

JK = (4,872+4,852+4,862+5,662+...+4,622) - FK JKP = (14,582+16,982+...+13,86 2) - FK

3

(14)

41

Keterangan : ** : perlakuan pemberian inokulum yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap kadar protein dage

Uji Lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT)

LSD=t(0,05);14√2KTG/r

0,019272482 0,041339474

Kode Isolat rata-rata Kode Isolat Notasi 5%

4,29 4,62 4,86 5,66 6,72 6,83 7,44

Keterangan : Notasi a-g pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (α<0,05) pada Uji BNT

(15)

42 Lampiran 9. Komposisi Medium

9.a. Medium PDA (Ekowati et al., 2014) :

Kentang (tanpa kulit, dipotong-potong) ... 200 g Air suling ... 1000 ml

Dimasak selama setengah jam, lalu disaring untuk diambil ekstraknya, kemudian ditambah air suling hingga mencapai volume 1000 ml

Agar ... 15 g Dextrose ... 20 g 9.b. Medium Uji Potensi Amilolitik, Proteolitik dan Lipolitik

Uji amilolitik menggunakan medium Starch Agar (SA) Komposisi medium SA menurut Fardiaz (1993) :

Tripton ... 10 g kalium iodin 2 g dan air destilata 300 ml.

Uji proteolitik menggunakan medium Skim Milk Agar (SMA) Komposisi medium SMA menurut Fardiaz (1993) :

(16)

43

Uji lipolitik menggunakan medium Rhodamine Agar (RA)

Komposisi medium RA menurut Hou & Johnston (1992) modifikasi :

Umbi kentang ... 88 g Dekstrose ... 8,8 g Agar ... 6,6 g Akuades ... 500 ml Gum arab ... 4,5 g Rhodamin B ... 0,05 g Olive oil ... 5 ml

(17)

44

BIODATA PENULIS

Penulis lahir pada tanggal 3 Maret 1992 di Kota Purworejodan diberi nama Tri Nir Malayanti. Penulis dilahirkan sebagai anak ketigadari BapakMarsono dan Ibu Samikem dengan tiga bersaudara. Pernah bersekolah di Sekolah Dasar Negeri Ketiwijayan 1998-2004, Sekolah Menengah Pertama di SMPN 7 Purworejo 2004-2007 dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 2 Purworejo2007 – 2010. Lulus dari SMA, penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Jenderal Soedirman dengan progam studi Biologi tahun angkatan 2010 sampai akhir tahun 2014.Pengalaman organisasi antara lain pernah tergabung dalam UPI (Unit Penelitian Ilmiah) dan Biology English Society (BESt).

(18)

45

(19)

46

Gambar

Gambar 3.1. Isolat A 1Gambar 3.2. Isolat A 2       Gambar 3.3. Isolat A 3
Gambar 4.1. Isolat A 1
Gambar 5.1. Kapang Mampu Gambar 5.2. Kapang Tidak Mampu  Menghasilkan Enzim AmilaseMenghasilkan Enzim Amilase
Gambar 6.4. Dage dengan  Gambar 6.5. Dage dengan Gambar 6.6. Dage dengan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

90 Zulifiah dan Susilowibowo (2014) mengemukakan bahwa ROA merupakan indikator yang sangat sering digunakan dalam mengukur tingkat profitabilitas. Bank Indonesia

sekolah negeri dan telah memiliki dan menjalankan program pokok UKS yang dikenal dengan TRIAS UKS; 2) mendapat rekomendasi kantor Depdiknas setempat; 3) bersedia untuk

memiliki riwayat atopi artinya bayi yang mempunyai alergi susu sapi sebagian besar mempunyai anggota keluarga yang lain yang mempunyai penyakit alergi misal; asma, pilek,

Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh

Komposisi ramuan tradisional yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit batu ginjal dan kandung kemih, antara lain adalah daun kumis kucing [Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq.,

Dalam manajemen portfolio dan investasi dibahas didalamnya mengenai diversifikasi resiko,yaitu bagaimana para investor membagi-bagi investasi ke dalam berbagai

elum keluar air merembes!nge&#34;y#k dari jalan merembes!nge&#34;y#k dari jalan lahir lahir... )inggal di rumah milik sendiri. )inggal di rumah milik sendiri. )idak memelihara

46/PUU-VIII/2010 adalah menyangkut masalah yang timbul akibat perkawinan siri, namun jika dicermati kembali uraian pertimbangan Makamah Konstitusi, maka sebenarnnya