• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Renstra Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Esa, atas rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita masih terus bisa bekerja dan berkarya untuk kemajuan Kabupaten Kerinci. Dan kami Bersyukur pula bahwa dengan kasih sayang-Nya, kami bisa menyusun salah satu dokumen penting perencanaan pembangunan di Satuan Kerja kami, yaitu Rencana Strategis Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah sebagai acuan atau panduan kerja selama 3 (tiga) tahun kedepan.

Rencana Strategis Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah ini berisikan penjabaran visi, misi, strategi dan kebijakan, program serta kegiatan pembangunan sektor PAD, pengelolaan pajak dan retribusi daerah, yang akan diwujudkan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun. Rencana Strategis ini disusun dengan memperhatikan permasalahan-permasalahan kunci di daerah, isu-isu strategis pembangunan, capaian kinerja tahun sebelumnya dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2017-2019.

Besar harapan kami bahwa BPPRD dapat membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kerinci melalui program-program yang telah disusun baik secara langsung maupun tidak langsung, dan akhirnya membawa Kabupaten Kerinci menjadi lebih baik dan menjadi Kabupaten yang terdepan di Provinsi Jambi.

Sungai Penuh, Maret 2017 KEPALA BPPRD KABUPATEN KERINCI

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...ii

DAFTAR TABEL ...v

DAFTAR LAMPIRAN ...vi

IKHTISAR EKSEKUTIF ...V BAB I PENDAHULUAN ...7

1.1. Latar Belakang ...7

1.2. Landasan Hukum ...9

1.3. Maksud dan Tujuan ...12

1.3.1 Maksud ...12

1.3.2 Tujuan ...12

1.4. Sistematika Penyusunan ...12

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH ... 2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi daerah ...15 …

2.2 Sumber Daya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi daerah ...23

2.2.1 Sumber Daya Manusia ...23

2.2.2 Sarana dan Prasarana ...25

2.2.2.1 Sarana dan Prasarana Sekretariat ...26

2.2.2.2 Sarana dan Prasarana Bidang pendataan, penetapan dan penagihan... 27

2.2.2.3 Sarana dan Prasarana Bidang pengendalian dan pelaporan ...28

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ...31

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ... 31

3.2 Telaahan Uraian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kerinci Periode 2017-2019 ... 32 3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian dan Provinsi ...36

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...39

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis BPPRD ...41

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ...44

4.1 Visi dan Misi ...44

4.1.1 Visi ...44

4.1.2 Misi ...47

(3)

BAB V PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 55 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

(4)

DAFTAR GAMBAR

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai yang menduduku jabatan pada BPPRD Kab.

Kerinci ...9 Tabel 2.2 Jumlah Pegawai BPPRD Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2017 ...9 Tabel 2.3 Daftar Pegawai Pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi

Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2017 ...10 Tabel 2.4 Daftar Sarana dan Prasarana Perkantoran Badan Pengelola

Pajak dan Retribusi Daerah ...11 Tabel 2.5 Daftar Sarana dan Prasarana Kesekretariatan ...12 Tabel 2.6 Daftar Sarana dan Prasarana Bidang pendataan, penetapan

dan penagihan ...13 Tabel 2.7 Daftar Sarana dan Prasarana Bidang pengendalian dan

pelaporan ...14 Tabel 2.8 target dan realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah ...15 Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong Terhadap

Pencapaian Visi, Misi dan ProgramKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pendorong Pelayanan SKPD

19 Tabel 3.2 Permasalahan Pelayanan BPPRD Kabupaten Kerinci

berdasarkan Sasaran RPJMD Provinsi Jambi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

20 Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan

Rencana Tata Ruang Wilayahbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

21

Tabel 4.1 Analisis SWOT Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah

Kabupaten Kerinci 2017-2019 21

Tabel 4.2 Strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran Kinerja BPPRD Yang dijabarkan ke dalam

kebijakan-kebijakan dan program-program

21 Tabel 5.1 Rincian Prioritas Program dan kegiatan indikatif

23

tabel 6.1 indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran

(6)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Otonomi daerah menuntut adanya kemampuan Pemerintah Daerah untuk menggali sumber-sumber penerimaan yang tidak tergantung kepada Pemerintah Pusat dan mempunyai kekuasaan di dalam menggunakan dana-dana tersebut untuk kepentingan masyarakat dan daerah dalam batas-batas yang ditentukan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, oleh sebab itu perkembangan dan kemajuan suatu daerah atau wilayah menuntut untuk dilakukannya suatu perubahan yang berarti dan mengarah kepada kemadirian yang berorientasi kepada kesempatan untuk lebih meningkatkan kemampuan daerah dalam memajukan daerahnya.

Posisi keuangan merupakan hal yang sangat penting terutama jika dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi. Artinya, keberhasilan otonomi daerah tidak terlepas dari kemampuan daerah dalam bidang keuangan, terutama kemampuan penerimaan keuangan daerah sektor Pajak dan retribusi

Namun demikian, hal ini tidaklah dimaksudkan bahwa semua kebutuhan daerah dapat dibiayai sendiri oleh daerah yang bersangkutan, karena sumber penerimaan PAD hanyalah merupakan salah satu sumber penerimaan daerah disamping subsidi dari pusat dan Propinsi serta penerimaan yang sah lainnya yang ditentukan oleh undang-undang Nomor 22 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang undang nomor 33 tahun 2004.

Perencanaan strategis BPPRD Kabupaten Kerinci merupakan serangkaian tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama sama antar pimpinan dan seluruh komponen untuk dapat diimplementasikan oleh seluruh jajaranya dalam rangka pencapaian visi dan misi BPPRD Kabupaten Kerinci.

Perumusan perencanaan strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan tahap-tahap kegiatan mulai dari yang paling ideal sampai dengan paling teknis sehinga tahap-tahap tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang memiliki keterkaitan yang erat untuk mencapai tujuan bersama.

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan suatu daerah untuk perubahan yang mengarah kepada yang lebih baik, perlu ditunjang dengan perencanaan yang matang dan berkemandirian dengan berorientasi pada kesempatan untuk lebih meningkatkan kemampuan daerah dalam memajukan daerahnya.

Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Kerinci merupakan satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang disusun dengan mengacu kepada RPJMD Kabupaten Kerinci Tahun 2017-2019, dan Renstra SKPD terkait di tingkat Provinsi Jambi.

Berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah, pasal 89, ayat 2, Renstra SKPD disusun dengan tahapan sebagai berikut :

a. Persiapan penyusunan Renstra OPD; b. Penyusunan Rancangan Renstra OPD; c. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra OPD; d. Penetapan Renstra OPD.

(8)

adalah dengan merumuskan perencanan strategis yang dikomunikasikan kepada segenap lapisan pegawai sehingga tantangan perubahan iklim terutama semangat otonomi daerah dapat disikapi dengan arif dan bijaksana.

Renstra BPPRD Kabupaten Kerinci merupakan serangkaian tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen untuk dapat diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi BPPRD Kabupaten Kerinci.

Perumusan perencanaan strategis tersebut mengikuti pola yang merupakan tahap-tahap kegiatan mulai dari yang paling ideal sampai dengan paling teknis sehinga tahap-tahap tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang memiliki keterkaitan yang erat untuk mencapai tujuan bersama.

Bentuk perencanaan strategis yang disusun oleh BPPRD Kabupaten Kerinci mengikuti pola sebagai berikut :

1. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 55 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Badan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tentang Pembentukan unsur pelaksana Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dipimpin oleh seorang kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati melaui Sekretaris Daerah.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok BPPRD Kabupaten Kerinci mempunyai kendala internal dan eksternal antara lain rendahnya kualitas sumber daya aparatur, komitmen perangkat pengelola pendapatan keuangan dan aset daerah, kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi untuk melaksanakan kewajibannya, belum efektifnya penerapan sanksi hukum serta belum optimalnya pelaksanaan sistem dan prosedur perpajakan dan retribusi.

(9)

dengan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kerinci Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja BPPRD Kabupaten Kerinci.

4. Berdasarkan analisis faktor lingkungan tersebut maka diperoleh faktor-faktor kunci keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPPRD Kabupaten Kerinci yang ditindaklanjuti dengan penetapan tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan untuk kurun waktu lima tahun ke depan.

5. Perlu penerapan-penerapan prinsip kerja yang baik, keinginan ini telah menjadi komitmen BPPRD Kabupaten Kerinci dan dituangkan dalam bentuk perencanaan sehingga dapat menjadi acuan dalam penyelenggaraan dan pertanggungjawaban kinerja dinas.

6. Perencanaan tersebut dibuat sesuai dengan peraturan dan perlu dirumuskan serta disusun dalam bentuk Perencanaan Strategis BPPRD Kabupaten Kerinci.

Berdasarkan hal tersebut di atas, BPPRD berkewajiban menyusun Rencana Strategis berdasarkan skala prioritas kegiatan pembangunan yang dapat direalisasikan sesuai dengan potensi dan kemampuan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Kerinci dengan tetap memperhatikan kebijakan Bupati Kerinci yang diserahi kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara dari Presiden.

1.2. Landasan Hukum

Landasan idiil dari Rencana Strategis BPPRD adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sedangkan landasan operasional meliputi seluruh ketentuan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan pembangunan daerah. Landasan Hukum penyusunan Rencana Strategis BPPRD Kabupaten Kerinci tahun 2017-2019 adalah sebagai berikut :

(10)

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 01 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jambi Tahun 2010 – 2015;

13. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Daerah

(11)

Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kerinci;

15. Peraturan Bupati Kerinci Nomor 5 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas

(12)

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Maksud penyusunan Renstra Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah tahun 2017-2019 adalah sebagai dokumen perencanaan pendapatan dari PAD pengelolaan belanja langsung ataupun belanja tidak langsung selama kurun waktu 3 (tiga) tahun kedepan.

1.3.2. Tujuan

Tujuan penyusunan Renstra Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah tahun 2017-2019 adalah untuk memberikan arah yang jelas dalam menentukan PPAS, PPA demi lancarnya pelaksanaan program yang ditetapkan dalam KUA, RKPD, RENJA Kabupaten Kerinci dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun sesuai dengan potensi yang tersedia.

Selain itu juga sebagai acuan sekaligus perangkat koordinasi dengan dinas/instansi terkait dalam penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi BPPRD dalam bidang pengelolaan pendapatan, keuangan dana aset dan secara spesifik adalah :

1. Membangun sistem akuntabilitas kinerja dinas guna mewujudkan

prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good governance).

2. Memberi arah dan pedoman kepada seluruh pegawai BPPRD Kabupaten

Kerinci dalam melaksanakan tugas.

3. Menjadi acuan utama dalam penyusunan program dan kegiatan.

4. Terwujudnya pertanggungjawaban kinerja dinas sebagai bagian dari

kinerja Pemerintah Kabupaten Kerinci.

1.4. Sistematika Penyusunan

(13)

BAB I Pendahuluan

Berisi latar belakang penyusunan Rencana Strategis, landasan hukum penyusunan Rencana Strategis, maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis serta sistematika penulisan Rencana Strategis.

BAB II Gambaran Pelayanan, Tugas dan Fungsi

Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya yang dimiliki, kinerja pelayanan hingga saat ini, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan BPPRD.

BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan BPPRD, telaahan visi, misi dan program, telaahan Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri dan Rencana Strategis BPPRD Provinsi serta penentuan isu-isu strategis BPPRD.

BAB IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Berisikan visi dan misi BPPRD, tujuan dan sasaran jangka menengah BPPRD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah BPPRD.

BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Memuat rencana program dan kegiatan BPPRD selama lima tahun ke depan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

(14)

BAB VII Penutup

(15)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPPRD

BPPRD merupakan urusan pelaksana bidang pajak daerah dan retribusi daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan. Kepala Badan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas Kepala Badan adalah membantu Bupati dalam melaksanakan pemerintahan dan

pembangunan, melaksanakan urusan bidang pajak daerah dan retribusi daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas perbantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jambi. Tugas pokok dan fungsi BPPRD Kabupaten Kerinci mengacu pada Peraturan Bupati Kerinci Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penetapan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tata

Kerja BPPRD Kabupaten Kerinci.

BPPRD Kabupaten Kerinci mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan pajak dan retribusi daerah yaitu :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang PBB, pengelolaan pajak dan retribusi daerah;

2. Penyelenggaraan urusan pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

(16)

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Struktur Organisasi Badan BPPRD Kabupaten Kerinci berdasarkan Peraturan Bupati Kerinci Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penetapan Tugas

Pokok dan Fungsi Organisasi dan Tata Kerja BPPRD Kabupaten Kerinci, terdiri dari atas :

a. Kepala Badan. b. Sekretariat.

c. Bidang Pendataan, Penetapan dan Penagihan.

d. Bidang Pengendalian dan Pelaporan.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(17)

Gambar 2.1

BAGAN STRUKTUR BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN KERINCI

a. Kepala Badan

Kepala Badan membawahi seorang sekretaris, 2 (dua) bidang, yaitu : 1. Bidang Pendataan, Penetapan dan Penagihan;

2. Bidang Pengendalian dan Pelaporan;

Sedangkan tugas pokoknya adalah melaksanakan urusan pajak daerah dan retribusi daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Kepala Badan mempunyai fungsi :

1. Menyusun kebijakan teknis dibidang pajak daerah da retribusi

daerah

(18)

3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis dibidang pajak daerah dan retribusi daerah. 4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang

urusan pemerintahan daerah dibidang pajak dan retribusi daerah;dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Sekretariat

Sekretariat membawahi tiga sub bagian, yang terdiri atas :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian perencanaan, keuangan dan pelaporan.

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris. Sekretariat mempunyai

tugas melaksanakan sebagian tugas BPPRD dibidang perencanaan, program, evaluasi dan pelaporan, ketatausahaan, kepegawaian, kerumahtanggaan, keprotokolan, keuangan, perlengkapan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BPPRD sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :

- Koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran dibidang

(19)

- Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi, ketatausahaan,

kepegawaian, keuangan, kerumahtanggan, kerjasama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi.

- Pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana.

- Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan.

- Pengumpulan dan pengolahan dan serta pemantauan, evaluasi dan

pelaporan.

- Pengelolaan barang milik daerah;dan

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

c. Bidang Pendataan, Penetapan dan Penagihan

Bidang Pendataan, Penetapan dan Penagihan membawahi tiga seksi, yaitu :

1. Sub Bidang pendaftaran dan pendataan;

2. Sub Bidang pengolahan data penetapan; dan 3. Sub Bidang penagihan dan keberatan.

Bidang Pendataan, Penetapan dan Penagihan mempunyai tugas pokok dibidang pendataan, penetapan dan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

(20)

a. Perumusan kebijakan teknis pendaftaran, pendataan dan penetapan pajak daerah;

b. Perumusan kebijakan tentang system dan prosedur penagihan dan keberatan;

c. Pelaksanaan pendaftaran dan pendataan wajib pajak,

menghimpun dan mengolah data objek dan subjek pajak daerah; d. Menyusun daftar induk wajib pajak daerah;

e. Penghitungan dan penetapan pajak daerah dan retribusi daerah; f. Pelaksanaan dan pendistribusian serta penyimpanan surat-surat

perpajakan berkaitan dengan pendaftaran, pendataan dan

penetapan pajak daerah;

g. Pelaksanaan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah dan pendapatan asli daerah lainnya serta melakukan penghapusan tunggakan;

h. Pelaksanaan proses pengajuan keberatan dan pengurangan, pembetulan, pembatalan, pengurangan/penghapusan sanksi administrasi, retritusi, kompensasi dan permohonan banding; i. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan dalam

bidang tugasnya;dan

(21)

d. Bidang Pengendalian dan pelaporan

Bidang Pengendalian dan pelaporan membawahi tiga sub bidang, yaitu : 1. Sub Bidang perencanaan dan pengembangan potensi;

2. Sub Bidang pengendalian, evaluasi dan pelaporan; dan 3. Sub Bidang pengendalian surat berharga.

Bidang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempunyai tugas pokok dibidang intensifikasi dan ekstensifikasi, pengendalian pajak dan retribusi daerah, benda-benda berharga erta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pengendalian dan pelaporan Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan program dan kebijakan teknis dibidang pengendalian dan

pelaporan;

2. Perumusan kebijakan tentang intensifikasi dan ekstensifikasi pajak

daerah dan retribusi daerah;

3. Koordinasi, pengendalian dan evaluasi pajak daerah dan retribusi

daerah;

4. Koordinasi, pengendalian dan evaluasi benda-benda berharga;

5. Koordinasi penyusunan regulasi yang berkaitan dengan pajak daerah

(22)

6. Pelaksanaan pemeriksaaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan dan retribusi dalam rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan;

7. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Badan dalam

bidang tugasnya;dan

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

e. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional melaksanakan sebagian tugas BPPRD sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dibagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

2. Setiap kelompok jabatan fungsional ini dipimpin oleh seorang

tenaga fungsional senior yang ditunjuk.

3. Kelompok jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja serta kemampuan keuangan daerah.

(23)

2.2 Sumber Daya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Susunan Kepegawaian pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah

Kabupaten Kerinci

No Nama Jabatan Eselon Jumlah

1 Kepala Badan II.b 1

2 Sekretaris III.a 1

3 Kepala Bidang III.b 2 4 Kepala Subbag./Seksi IV.a 8

6 Fungsional - 12

Sumber : Daftar PNS dan Non PNS BPPRD Kabupaten Kerinci 2017

Komposisi pegawai pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah berdasarkan tingkat pendidikan, adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Kerinci

Tahun 2017

(Berdasarkan Tingkat Pendidikan)

No Jabatan

Pendidikan

Keterangan S-2 S-1 D3 SLTA SLTP SD

PNS

1 Kepala Badan 1 - - - - -

(24)

3 Kepala Bidang 1 1 - - - - 4 Kepala Subbag./Seksi 2 5 - - - -

6 Fungsional umum 2 - - - - -

NON PNS

8 Staf/Pelaksana - 6 1 4 - -

Sumber : Daftar PNS dan Non PNS BPPRD Kabupaten Kerinci 2017

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Kerinci sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang, sebagai berikut :

Tabel 2.3

Daftar Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Kerinci

Tahun 2017

NO NAMA PANGKAT JABATAN

1

ERWAN, SE, M.Si

Pembina Utama

Muda

Kepala Badan

2 ASMALDI, SE, M.Si Pembina Tk.I Sekretaris 3

MUSLIADI, SE

Pembina Kabid Pendataan, penetapan dan

penagihan

4 USTAN DEFENSI, ST, MM Penata Tk.I Kabid pengendalian dan pelaporan 9 BAKHTIAR, S.Sos Penata Kasi Pendaftaran dan Pendataan 11 HERLINA, S.Sos Penata Tk.I Kasi Pengendalian Surat Berharga 13 HIRSAL Penata Tk.I Kasubbag Umum dan Kepegawaian 15

SUBHAN, SE, MM

Penata Tk.I Kasi Perencanaan dan Pengembangan

Potensi

17

HELEN AFRIANI, SE, M.Si

Penata Kasi Pengendalian, Evaluasi dan

Pelaporan

19 BOBI IRAWAN, S.Kom Penata Kasi Pengolahan Data Penetapan 21

MUZAMMIL TASIMI, SE

Penata Kasubbag Perencanaan, Keuangan dan

(25)

25 H. ARMAIZAL, S.Pd, M. Si Pembina Staf Pelaksana 27 Hj. ARNI YUTIRTA, S.Ip Penata Tk.I Staf Pelaksana 29 YENTI ELFINA, S.Sos Penata Muda Tk.I Staf Pelaksana 31 DESNETI, S.Sos Penata Muda Staf Pelaksana 33 BAHARUDDIN, S.Pdi Penata Muda Tk.I Staf Pelaksana 35 RITA SARTIKA, S.Pd Penata Staf Pelaksana 37 FREDDIE LASMARA Penata Muda Tk.I Staf Pelaksana 39 DIVIT HELMI PUTRA, SE, ME Penata Muda Tk. I Fungsional Umum 41 ISNAINI, SE Penata Muda Staf Pelaksana 43 SALMAN ANTI, AMd Penata Muda Staf Pelaksana 45 AYAT, A.Md Pengatur Tk.I Staf Pelaksana 47 REFLIANDA Pengatur Staf Pelaksana

2.2.2 Sarana dan Prasarana

Dalam melaksanakan tugas BPPRD didukung sarana dan prasarana sebagaimana Tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.4

DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

NO JENIS SARANA DAN PRASARANA SATUAN JUMLAH

1 Kendaraan roda 4 Unit 4

2 Kendaraan roda 2 Unit 10

3 Printer Unit 3

4 Mouse Unit 3

5 Keyboard Unit 6

6 Peralatan rumah tangga Paket 1

7 Komputer/PC Unit 5

8 Dispenser dan Galon Buah 2

9 Kipas Angin Unit 4

10 LCD Monitor 17’’ Unit 2

Jumlah 40

(26)

Sarana prasarana tersebut diatas sebagian dibagi pada bidang-bidang untuk menjalankan Tupoksinya secara optimal dan sebagiannya dipakai secara umum, dengan pembagian sebagai berikut :

2.2.2.1. Sarana dan Prasarana Sekretariat

Pembangunan fasilitas di sekretariat BPPRD saat ini pada umumnya dilakukan untuk mendukung kinerja bidang secara keseluruhan. Dalam hal ini BPPRD melakukan pengawasan dan pembinaan dengan memperhatikan secara menyeluruh kinerja masing-masing bidang. Untuk diketahui kondisi saat ini sekretariat sedang melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal

kinerja, agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berikut ini adalah peralatan pendukung kinerja sekretariat.

Tabel 2.5

DAFTAR SARANA DAN PRASARANA KESEKRETARIATAN

Jenis Kondisi Barang Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat

Meja baru √ - - 5

Meja lama √ - - 4

Kursi putar √ - - 3

Kursi biasa √ - - 3

Kursi tamu √ - - 1

Komputer PC √ - - 2

Printer √ 2

Lemari arsip √ 2

Dispenser+gallon √ - - 4

Jumlah 26

(27)

2.2.2.2. Sarana dan Prasarana Bidang Pendataan, penetapan dan penagihan

Pembangunan fasilitas di Bidang Pendataan, penetapan dan penagihan saat ini pada umumnya dilakukan untuk mendukung kinerja bidang secara keseluruhan. Dalam hal ini BPPRD melakukan pengawasan dan

pembinaan dengan memperhatikan secara menyeluruh kinerja masing-masing bidang. Untuk diketahui kondisi saat ini Bidang Pendataan, penetapan dan penagihan sedang melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal kinerja, agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berikut ini adalah peralatan pendukung kinerja Bidang Pendataan, penetapan dan

penagihan.

Tabel 2.6

DAFTAR SARANA DAN PRASARANA

BIDANG PENDATAAN, PENETAPAN DAN PENAGIHAN

Jenis Kondisi Barang Jumlah

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

Laptop √ - - 2

Pro box √ - - 1

Flashdisk √ - - 3

Komputer PC √ - - 5

Lemari arsip √ - - 2

Meja kerja √ - - 10

Kursi putar √ - - 3

Kursi biasa √ - - 6

Kursi panjang - - √ 4

Printer √ - - 3

Jumlah 39

(28)

2.2.2.3. Sarana dan Prasarana Bidang Pengendalian dan Pelaporan Pembangunan fasilitas di Bidang Pengendalian dan Pelaporan BPPRD saat ini pada umumnya dilakukan untuk mendukung kinerja bidang secara keseluruhan. Dalam hal ini BPPRD melakukan pengawasan dan pembinaan dengan memperhatikan secara menyeluruh kinerja masing-masing bidang.

Untuk diketahui kondisi saat ini Bidang Pengendalian dan Pelaporan sedang melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal kinerja, agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berikut ini adalah peralatan pendukung kinerja Bidang Pengendalian dan Pelaporan.

Tabel 2.7

DAFTAR SARANA DAN PRASARANA BIDANG PENGENDALIAN DAN PELAPORAN

Jenis Kondisi Barang Jumlah

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

Meja biro √ - - 1

Meja ½ biro √ 14

Meja ½ biro √ 1

Kursi putar √ 5

Kursi biasa √ 9

Lemari arsip √ 4

Filling cabinet √ 1

Lemari kayu √ 1

Komputer desktop √ 3

Laptop √ 1

Printer Epson √ 3

Kipas angin √ 1

(29)

Meja besar √ 1

Printer Epson LQ √ 1

Kursi √ - - 3

Printer √ - - 1

Computer √ - - 1

Jumlah 52

Sumber : Bidang Pengendalian dan Pelaporan

Target yang ditetapkan dalam APBD tahun 2009-2014 sebagaimana tertera pada tabel tersebut di bawah ini menggambarkan potensi proyeksi pendapatan. Tahapan ini dimulai dari proses pendataan, perhitungan, dan penerbitan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang dilakukan berdasarkan sistem prosedur yang telah ditetapkan. Disisi lain penentuan

dana perimbangan saat menentukan target, terlebih dahulu dikonsultasikan ke Pemerintah Pusat ataupun ke Provinsi Jambi.

Tabel 2.8

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAJAK DAN RETRIBUSI KABUPATEN KERINCI

TAHUN ANGGARAN 2017

(keadaan sampai : 31 Januari 2017)

NO JENIS PENDAPATAN 2017

1 Pajak daerah 11.045.000.000,00

2 Retribusi daerah 4.093.000.000,00

Jumlah PAD 15.138.000.000

(30)

Realisasi pencapaian target diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa pendapatan akan mengalami pencapaian yang signifikan, ceteris paribus. Hal tersebut dapat menggambarkan pencapaian misi tahun 2009-2014 yang meliputi (1) Menertibkan administrasi dan pengelolaan keuangan daerah yang profesional, akuntabel, dan transparan serta (2) Menertibkan

(31)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi BPPRD Pemerintah Daerah dituntut lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintah itu sendiri dan untuk pembangunan daerah melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan PAD yang menjadi sumber utama penerimaan daerah maka potensi sumber-sumber yang ada digali secara maksimal dengan tidak terlepas dari peraturan perundang-undangan yang berlaku, Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Kerinci tidak terlepas dari permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, permasalahan tersebut antara lain :

1. Produk hukum yang belum memadai untuk optimalisasi pendapatan daerah seperti Perda, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati, dan standar operasional prosedur mengenai pelayanan yang dapat dijadikan acuan kerja sehingga memudahkan untuk melakukan peningkatan kinerja dan mengevaluasi kinerja.

2. Masih lemahnya koordinasi dengan unit kerja yang terkait dalam pengelolaan PAD.

3. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya PAD untuk pembangunan daerah.

4. Terbatasnya sarana dan prasarana yang belum memadai seperti perangkat teknologi yang mendukung untuk pengelolaan PAD, baik berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software).

(32)

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kerinci Periode 2017-2019

Dalam rangka mewujudkan good governance salah satu prinsip yang harus dilaksanakan adalah memiliki visi strategis (strategic vision) dimana para pemimpin dan masyarakat memiliki pandangan yang jauh ke depan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan kemasyrakatan dalam mencapai peningkatan kesejahteraan.

Penyusunan rencana strategis BPPRD sangat dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Kerinci sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam rencana strategis BPPRD sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kerinci Tahun 2017-2019.

Adapun visi bupati terpilih yang dijabarkan pada dokumen RPJMD 2017-2019 adalah

TERWUJUDNYA KERINCI YANG LEBIH BAIK

Perwujudan visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kerinci ditempuh melalui misi Kepala Daerah Kabupaten Kerinci 2017-2019, yaitu:

A. Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat berbasis pertanian, industri mikro, kecil dan menengah, serta pariwisata

Program :

1. Peningkatan nilai tambah komoditas pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan melalui industrialisasi pedesaan

2. Peningkatan perluasan pemasaran komoditas pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan

(33)

4. Pengembangan industri mikro, kecil dan menengah 5. Pengembangan pariwisata dan budaya lokal

6. Peningkatan dan pengembangan investasi

7. Peningkatan dan pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan

8. Penggalian dan peningkatan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)

B. Meningkatkan pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa.

Program :

1. Pembangunan dan peningkatan kualitas pendidikan umum, kejuruan dan pendidikan berbasiskan keagamaan

2. Pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

3. Pemberdayaan dan pengembangan keagamaan

4. Pembangunan pendidikan berbasiskan keunggulan lokal 5. Peningkatan sumber daya petani

6. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan dan aparatur pemerintah daerah melalui pendidikan formal dan non formal 7. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan melalui pendidikan formal

dan non formal

8. Pengembangan kepemudaan dan olah raga

9. Pengembangan dan pembinaan perempuan (gender)

10.Penggalian, pembinaan dan pengembangan kebudayaan daerah dalam memperkuat kebudayaan nasional.

C. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor.

(34)

1. Pembangunan dan pengembangan jalan kabupaten, desa dan lingkungan serta jembatan

2. Pembangunan dan pengembangan jaringan irigasi pedesaan 3. Pengembangan jaringan listrik pedesaan

4. Pembangunan dan pengembangan jalan usaha tani yang terkoneksi dengan komoditas dan pasar

5. Pembangunan dan pengembangan sarana air bersih 6. Pemeliharaan rumah ibadah

7. Pembangunan dan rehabilitasi pasar tradisional dan tradisional modern

8. Pengembangan jaringan telekomunikasi

9. Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan

D. Meningkatkan kualitas ekosistem yang berbasis sumberdaya lokal. Program :

1. Penghijauan berbasiskan tanaman lokal

2. Pemberdayaan masyarakat di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)

3. Pendataan dan pengembangan lahan-lahan tidur

4. Pengembangan persawahan melalui reklamasi lahan persawahan yang terlantar

5. Pengembangan, pengawasan dan pembinaan sektor pertambangan

E. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral.

Program :

(35)

2. Peningkatan pelayanan prima, yang dimulai dari pelayanan antar SKPD/aparatur dan masyarakat umum

3. Peningkatan disiplin aparatur

4. Peningkatan akuntabilitas pemerintahan 5. Peningkatan kualitas pelayanan informasi

6. Pendataan dan pembinaan mental aparatur pemerintah daerah

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan ProgramKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pendorong

Pelayanan SKPD

Visi : TERWUJUDNYA KERINCI YANG LEBIH BAIK

Misi dan

Penghambat Pendorong

Misi 1 : Penggalian dan peningkatan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Misi 2 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral.

1. Penggalian

komitmen beberapa OPD yg memiliki pendapatan dalam mencapai target  Kurangnya SDM

yang memiliki keahlian di bidang pengelolaan pajak dan retribusi daerah.  Kurang optimalnya

sarana dan

prasarana yang dibutuhkan.

 Regulasi pusat

(36)

terkait dana perimbangan untuk pemda

3.3. Telaahan Rencana Strategis Kementerian dan Provinsi

Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya diperoleh critical success factor yang merupakan strategi kunci untuk BPPRD Kabupaten Kerinci yang harus dipenuhi sebagai berikut :

1. Kualitas, kuantitas, dan motivasi pegawai yang memadai; 2. Koordinasi yang mantap antar bidang ataupun SKPD.

3. Peran serta aktif dari masyarakat yang mendukung program dan kegiatan;

4. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai;

5. Tersedianya alokasi anggaran yang cukup guna mendukung pelaksanaan tupoksi;

6. Komitmen kuat dari pihak eksekutif dan legislatif melalui kebijakan yang ada untuk menguatkan peran kecamatan.

Dalam menjaga sinkronisasi dan sinergitas implementasi program di daerah khususnya di Kabupaten Kerinci, BPPRD Kabupaten Kerinci dalam melaksanakan tugas dan fungsinya perlu memperhatikan RPJMD Provinsi Jambi. Keberadaan dan substansi RPJMD provinsi Jambi memiliki pengaruh yang signifikan dalam pencapaian visi dan misi BPPRD Kerinci. Hal tersebut berkaitan dengan pengganggaran dan tuntutan dari regulasi tentang perencanaan dan akuntabilitas kinerja. Faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah RPJMD Provinsi Jambi Provinsi Jambi sebagai berikut :

Tabel 3.2

Permasalahan Pelayanan BPPRD Kabupaten Kerinci berdasarkan Sasaran RPJMD Provinsi Jambi beserta Faktor Penghambat dan

(37)

Provinsi Jambi Pelayanan BPPRD Kabupaten Kerinci

Sebagai Faktor Pendorong

1 Mewujudkan kelembagaan dan ketata laksanaan pemerintahan, serta pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi

Proses tentang pajak dan retribusi. yang memiliki keahlian dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan & aset. - Kurang

optimalnya - sarana dan

prasarana yang dibutuhkan. daerah tentang pajak dan

2 Meningkatkan kualitas SDM aparat melalui pendidikan formal,

Diklat.teknis.dan.fungsional

Rendahnya kualitas

SDM pada BPPRD

Ketersediaan dana yang Terbatas.dan.pemanfaatan peluang.diklat/bimtek perencanaan

Adanya

pembiayaan untuk bimtek serta adanya program bimtek oleh provinsi, pusat 3 Meningkatkan efisiensi

dan efektifitas pengelolaan keuangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pengelolaan

Kurangnya respons dan ketaatan terhadap pemanfaatn keuangan dalam implementasi program serta sistem pengadministrasi keuangan

yang belum optimal

SISMIOP

4 Meningkatkan koordinasi Internal

akuntansi dan asset

daerah yang belum

Kurang konsisten dan lemahnya koordinasi bidang-bidang dan lintas sector dalam pengelolaan keuangan

(38)

optimal proses kajian dan evaluasi produk

Lemahnya koordinasi dan rendahnya kualitas SDM dalam mengkaji dan mengevaluasi produk hukum daerah yang mengatur pajak, retribusi, pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset daerah keuangan daerah dan

pengelolaan aset daerah

6 Menyusun rancangan produk hukum daerah yang berhubungan dengan pajak, retribusi, pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset keuangan daerah dan

pengelolaan aset daerah

Lemahnya koordinasi dan rendahnya kualitas SDM dalam menyusun rancangan

produk hukum daerah yang

mengatur pajak, retribusi, pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset daerah keuangan daerah dan

pengelolaan aset daerah

7 Melaksanakan Sosialisai tentang masyarakat tentang Pajak, retribusi, pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset daerah

adanya peraturan keuangan daerah dan

pengelolaan aset daerah

8 Melaksanakan penyusunan dokumen pendapatan, keuangan dan aset daerah

Belum

Belum tersedianya data yang baik dan kapasitas SDM yang masih rendah dalam proses penyusunan dokumen pendapatan, keuangan dan aset daerah

adanya perhatian dan

dukungan data dari

setiap SKPD serta yang

disediakan melalui sistem informasi.

9 Meningkatkan konsistensi antara

aparatur/juru pungut yang hanya merespon anggaran bukan kinerja capaian serta

rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap implementasi pajak dan retribusi daerah

Tuntutan per-UU-an

(39)

10 Meningkatkan

sosialisasi produkproduk pendapatan,

keuangan dan aset daerah masyarakat tentang Pajak, retribusi, pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset daerah

adanya peraturan keuangan daerah dan

pengelolaan aset daerah

11 Meningkatkan monev, pengawasan dan pajak, retribusi dan pemungutan pajak, retribusi

dan pemanfaatan aset daerah

12 Meningkatkan kualitas pengkajian terhadap perda pajak, retribusi , keuangan dan aset daerah

Belum optimalnya proses kajian perda

Kurang optimalnya kualitas

SDM dalam melakukan pengkajian terhadap perda pajak, retribusi , keuangan dan aset daerah

adanya pendanaan

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional, sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budaya.

(40)

pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.

Kajian lingkungan hidup yang strategis adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayahbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penanganannya

Sebagai Faktor Pendorong

1 2 3 4 5

menjadi salah satu fasilitas umum yang

regulasi yang terkait.denga ruang sebagai salah satu aspek

(41)

perencanaan

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis BPPRD

Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telaahan dari beberapa dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis BPPRD selama lima tahun adalah sebagai berikut :

1. Era globalisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh seluruh masyarakat dunia yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi maka perubahan diseluruh dunia secara serta merta akan berpengaruh pada belahan dunia lainnya.

2. Pemberdayaan ekonomi lokal sangat penting untuk dilakukan sesegera mungkin. Kesejahteraan masyarakat indonesia ditentukan bagaimana pemerintah melakukan pemerataan pembangunan di seluruh daerah. Salah satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi di daerah adalah struktur kelembagaan dimana kelembagaan pemerintahan terkecil adalah desa.

(42)

dengan menggunakan pendekatan analisis Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Kelemahan dan Kekuatan yang dirasakan selama pengelolaan pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah 5 (lima) tahun sebelumnya, yaitu tahun 2009 – 2014, sebagai berikut :

Kekuatan Kelemahan

- Jumlah personel BPPRD cukup

memadai.

- Banyaknya personel BPPRD yang

memiliki pengalaman dalam mengelola keuangan.

- Pelayanan keuangan bersifat

menyeluruh tidak hanya untuk SKPD tetapi juga kepada seluruh masyarakat.

- Banyaknya sumber daya

manusia yang mempunyai potensi dalam mengelola keuangan.

- Kurangnya kerja sama antar

sesama personel BPPRD.

- Masih terjadinya miss

communication antar sesama pegawai BPPRD.

- Masih terdapatnya kultur

individu.

- Jam operasional pelayanan yang

masih terbatas.

Peluang Ancaman

- Potensi wajib pajak dan retribusi

mengalami tren kenaikan yang positif dalam tax effort.

- Minat yang tinggi untuk

melakukan studi banding ke luar daerah.

- Peran BPPRD yang strategis. - Adanya keinginan untuk maju

dan berkembang.

- Adanya kemudahan untuk dapat

berkoordinasi dengan provinsi dan pusat.

- Banyak peluang untuk melakukan

tindak pidana korupsi.

- Banyak peluang untuk tidak tertib

aturan yang berasal dari pusat maupun daerah.

- Realisasi program dan kegiatan

bertumpuk dalam waktu bersamaan.

- Fluktuasi ekonomi makro yang

tinggi dan berdampak pada ekonomi mikro.

- Informasi semakin terbuka dan

perubahan peraturan yang sangat cepat.

(43)

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPPRD 3 (tiga) tahun ke depan, adalah :

1. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak;

2. Obyek pajak tidak menyampaikan secara jujur dengan kondisi sebenarnya; 3. Penyampaian RKA dan laporan keuangan SKPD tidak tepat waktu;

(44)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi

Perumusan visi dan misi jangka menengah BPPRD merupakan salah satu tahap penting penyusunan dokumen rencana strategis BPPRD sebagai hasil dari analisis sebelumnya. Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal dimasa depan yang ingin dicapai (clarity of direction) berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Di sini, visi diciptakan melampaui realitas sekarang. Visi bukan hanya mimpi atau serangkaian harapan, tetapi suatu komitmen dan upaya merancang dan mengelola perubahan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, visi didasarkan pada realita, bukan pikiran berandai-andai (wishful thinking), tetapi dengan fokus pada masa depan. Pernyataan visi yang artikulatif akan memberikan arah yang jelas bagaimana mencapai masa depan yang diharapkan dan mengatasi kesenjangan yang terjadi.

4.1.1 Visi

(45)

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi beberapa kriteria, dalam kerangka visi tersebut di atas ditetapkan tiga kriteria sebagai berikut :

1. Didukung oleh SDM yang Profesional

BPPRD sebagai institusi Keuangan Daerah mengemban fungsi manajemen di bidang Pengelolaan Pajak dan Retribusi daerah dan bertanggungjawab atas pengelolaan pajak sebagai manifestasi dan pelaksanaan manajemen pembangunan. Institusi perencana harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan secara intensif dan menyeluruh serta senantiasa melakukan kajian dan analisis dalam rangka mengevaluasi hasil perencanaan yang telah dirumuskan. Dalam hal ini lembaga perencana tidak hanya bertindak

sebagai penampung berbagai usulan rencana dari SKPD lainnya, tetapi harus mampu bertindak tegas sebagai motor penggerak yang

dapat mengakomodasi, menganalisis, dan menjabarkan permasalahan pembangunan. Di sini Sumber Daya Aparatur Yang Profesional memiliki posisi yang penting dalam mewujudkan sistem perencanaan pembangunan Kabupaten Kerinci Yang Berkualitas, Transparan, Berkeadilan dan Berkelanjutan.

2. Berbasis kondisi lokal

Pendapatan Asli Daerah didasarkan pada potensi lokal dan bertujuan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal. Hal ini dimaksudkan agar pemungutan pajak, retribusi daerah, yang merupakan sumber penerimaan daerah, akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat, sehingga secara efektif dan efisien dapat mewujudkan visi daerah yaitu mewujudkan masyarakat yang berkualitas.

3. Mendukung Kebijakan Desentralisasi fiskal

(46)

Pemerintah Pusat dan Daerah guna mendukung dan menjaga netralitas fiskal secara Nasional.

4. Akomodatif terhadap dinamika global

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dilandaskan pada kerangka berpikir global dan bertindak untuk kepentingan lokal (think globally act locally). Hal ini dimaksudkan bahwa pengelolaan pajak dan retribusi daerah dapat memberikan arah yang tepat bagi proses pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat sehingga mampu meningkatkan kapasitas keuangan daerah menghadapi arus globalisasi.

Pengelolaan pajak dan retribusi daerah yang Transparan

(47)

mengalami kegagalan, karena masyarakat kurang merasa memiliki hasil-hasil pembangunan.

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah yang Akuntabel

Dalam melaksanakan proses pemungutan pajak, retribusi daerah, dilakukan dengan terukur dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik secara kuantitas (potensi) maupun kualitas, sehingga memudahkan dalam pengendalian. Akuntabillitas juga berarti menyelenggarakan perhitungan (account) terhadap sumber daya yang digunakan dan adanya konsistensi terhadap hasil-hasil pembiayaan kebutuhan pengeluaran daerah yang sudah disepakati dengan pelaksanaan bersama harus dijaga dan dipelihara.

4.1.2 Misi

Ditetapkan misi BPPRD 2017-2019 sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut:

Misi 1 : Meningkatkan pendapatan asli daerah

Misi 2 : Meningkatkan dan mengoptimalisasi pengelolaan Kekayaan daerah

Misi 3 : Meningkatkan kualitas pengelolaan pajak dan retribusi daerah yang sesuai dengan perundang-undangan

Misi 4 : Menertibkan dan meningkatkan administrasi dan pengelolaan pajak daerah yang professional, akuntabel dan transparan

Misi 5 : Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang professional dalam mengelola pajak dan retribusi daerah.

Dari kelima misi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

(48)

Pada misi ini terlihat jelas peran serta BPPRD dalam menertibkan dan meningkatkan penerimaan pendapatan terutama dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Untuk mencapai misi ini terdapat beberapa metoda yang akan diterapkan antara lain dengan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah , perubahan struktur ekonomi daerah, intensifikasi sumber-sumber penerimaan yang sudah ada, peningkatan kemampuan mengelola dinamika perekonomian dan pendapatan asli daerah.

b. Pernyataan misi ke 2: Menertibkan dan meningkatkan administrasi dan Pajak daerah

Pada misi kedua ini, BPPRD berperan Menertibkan dan meningkatkan administrasi dan pajak daerah.

c. Pernyataan misi ke 3: Meningkatkan kualitas pengelolaan pajak dan retribusi daerah yang sesuai dengan perundang-undangan

Pada misi ketiga ini, pengelolaan pajak dan retribusi daerah yang sesuai dengan perundang-undangan merupakan faktor utama dalam menjalankan kegiatan berorganisasi sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya.

d. Pernyataan misi ke 4: Menertibkan dan meningkatkan administrasi dan pengelolaan keuangan daerah yang profesional, akuntabel dan transparan

Misi keempat ini menjelaskan bahwa penertiban administrasi dan pengelolaan pajak daerah yang profesional, akuntabel dan transparan merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung gerakan pemberantasan korupsi.

(49)

Maksud dari misi kelima ini adalah peningkatan sumber daya manusia sehingga dalam jangka panjang pengelolaan pajak dan retribusi daerah dapat mengalami peningkatan.

4.2. Strategi dan Kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (RENSTRA) diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan.

Strategi untuk mencapai visi dan misi BPPRD Kabupaten Kerinci dihasilkan dari hasil analisis strategis lingkungan yaitu S – O (Strengths – Opportunity) yang mengarah pada kekuatan atau keunggulan untuk meraih peluang dan tantangan yang ada. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan.

Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. kebijakan dapat bersifat internal, yaitu kebijakan dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan, maupun bersifat eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi kegiatan masyarakat.

Dibawah ini adalah analisis SWOT dalam merumuskan strategi BPPRD. 1. KEKUATAN (STRENGTH):

- Jumlah personel BPPRD cukup memadai.

- Banyaknya personel BPPRD yang memiliki pengalaman dalam

(50)

- Pelayanan pajak bersifat menyeluruh tidak hanya untuk OPD tetapi

juga kepada seluruh masyarakat.

- Banyaknya sumber daya manusia yang mempunyai potensi dalam

mengelola pajak dan retribusi daerah. 2. KELEMAHAN (WEAKNESSES):

- Kurangnya kerja sama antar sesama personel BPPRD.

- Masih terjadinya miss communication antar sesama pegawai BPPRD. - Masih terdapatnya kultur individu.

- Jam operasional pelayanan yang masih terbatas.

3. PELUANG (OPPORTUNITIES):

- Potensi wajib pajak dan retribusi mengalami tren kenaikan yang

positif dalam tax effort.

- Minat yang tinggi untuk melakukan studi banding ke luar daerah. - Peran BPPRD yang strategis.

- Adanya keinginan untuk maju dan berkembang.

- Adanya kemudahan untuk dapat berkoordinasi dengan provinsi dan

pusat.

4. TANTANGAN (THREATH):

- Banyak peluang untuk melakukan tindak pidana korupsi.

- Banyak peluang untuk tidak tertib aturan yang berasal dari pusat

maupun daerah.

- Realisasi program dan kegiatan bertumpuk dalam waktu bersamaan. - Fluktuasi ekonomi makro yang tinggi dan berdampak pada ekonomi

mikro.

- Informasi semakin terbuka dan perubahan peraturan yang sangat

cepat.

(51)

- Strategi (S,O)

1. Mengerahkan tenaga yang handal dan terampil untuk melakukan penagihan kepada wajib pajak dan wajib retribusi yang potensial. 2. Mengembangkan pengembangan sistem pelayanan yang lebih baik

dengan mengandalkan personel BPPRD yang berpengalaman dalam mengelola pajak dan retribusi daerah.

3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kepada seluruh SKPD dan masyarakat.

4. Melakukan pelatihan dan pendidikan demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

- Strategi (S,T)

1. Mempersempit dan memperkecil ruang gerak pegawai untuk melakukan tindak pidana korupsi.

2. Menerapkan sistem reward and punishment dalam rangka memperkecil pelanggaran peraturan yang berasal dari pusat maupun daerah.

3. Melakukan time schedule agar realisasi program dan kegiatan tidak bertumpuk dalam waktu yang bersamaan.

4. Melakukan pelatihan dalam pengembangan usaha yang bervariasi.

- Strategi (W,O)

1. Melakukan pelatihan-pelatihan yang mengandalkan kerja sama dan kekompakan.

2. Melakukan pembagian kerja agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.

3. Melakukan pembagian kerja agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

4. Melakukan penambahan jam kerja, sumber daya manusia, dan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin.

- Strategi (W,T)

(52)

2. Melakukan sosialisasi atas peraturan-peraturan yang terbaru dari pusat maupun daerah.

3. Melakukan pembagian kerja agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

4. Memaksimalkan sumber daya manusia hingga jam kerja berakhir.

Tabel 4.1

Analisis SWOT Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Kerinci

2017-2019

External Factors Opprtunity

(Peluang)

Strength (Kekuatan) Strategi (S,

O)

Strategi (S, T) Jumlah personel BPPRD cukup memadai 1 Mengerahkan

tenaga yang

Banyaknya personel PPKA yang memiliki engalaman dalam mengelola

2 Mengembang kan

(53)

an sistem

Pelayanan keuangan bersifat

menyeluruh tidak hanya untuk SKPD tetapi juga kepada seluruh masyarakat

3 Meningkatka Banyaknya sumber daya manusia yang

empunyai potensi dalam mengelola keuangan

Weakness (Kelemahan) Strategi (W,

O)

Strategi (W, T)

Kurangnya kerja sama antar personel BPPRD

Masih terjadi miscommunication antar sesama pegawai BPPRD

(54)

dan

Masih terdapatnya kultus individu 3 Melakukan pembagian

Jam operasional pelayanan masih terbatas

Tujuan dan Sasaran Kinerja Jangka Menengah BPPRD

NO TUJUAN SASARAN

INDIKATOR SASARAN

(55)

BAB V

PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF

Rencana program dan kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian keberhasilan sasaran dan tujuan sedangkan program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset guna mencapai sasaran tertentu.

Adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Secara keseluruhan, terdapat 6 program Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Kerinci yang akan dilaksanakan selama periode tiga tahun mulai dari tahun 2017-2019.

Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai setiap tujuan strategisnya, maka langkah operasionalnya harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi BPPRD Kabupaten Kerinci.

(56)

Tabel 5. 1

Rincian Prioritas Program Dan Kegiatan Indikatif

Tujuan Sasaran Indikator

sasaran

Kode Program dan kegiatan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan unit

kerja

4.04.06 Badan Pengelolaan

Pajak dan Retrubusi Daerah

1.759.766.318 1.935.742.950

• Adanya

4.04.4.04.06.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

490.030.515 509.816.918 560.798.610

4.04.4.04.06.01.01 Penyediaan jasa surat menyurat

Jumlah surat yang dikirim

1500 surat 1.800.000 700 surat 1.800.000 700 surat 1.980.000 BPPRD kabupaten Kerinci 4.04.4.04.06.01.02 Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik

tersedianya jasa komunikasi sumber daya air dan listrik

3 rekening 14.400.000 4 rekening 25.200.000 4 rekening 27.720.000 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.01.07 Penyediaan jasa administrasi keuangan

terpenuhinya jasa administrasi keuangan

12 bulan 89.521.000 12 bulan 89.521.000 12 bulan 98.473.100 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.01.08 Penyediaan jasa kebersihan kantor

tersedianya jasa kebersihan kantor

3 orang 18.904.000 3 orang 20.794.400 3 orang 27.873.840 BPPRD kabupaten Kerinci 4.04.4.04.06.01.10 Penyediaan alat tulis

kantor

terlaksananya kebutuhan alat tulis

30 jenis 22.913.765 30 jenis 27.496.518 30 jenis 38.246.170 BPPRD kabupaten Kerinci 4.04.4.04.06.01.11 Penyediaan barang

cetakan dan penggandaan

tersedianya barang cetakan dan npenggandaan

4 jenis 113.526.000 4 jenis 113.526.000 4 jenis 124.878.600 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.01.12 Penyediaan komponen instalasi

4.04.4.04.06.01.15 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

terlaksananya penyediaan bahan bacaan dan buku peraturan perundang-undangan

4 macam 6.062.500 4 macam 6.062.500 4 macam 6.668.750 BPPRD kabupaten Kerinci

(57)

4.04.4.04.06.01.18 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

30 kali 150.000.000 30 kali 150.000.000 30 kali 180.000.000 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.01.19 Peningkatan Ketatausahaan Arsip dan Asset

4.04.4.04.06.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

118.175.000 125.000.000 137.500.000

4.04.4.04.06.02.05 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional

360.000.000 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.02.09 Pengadaan peralatan gedung kantor

4.04.4.04.06.02.10 Pengadaan Mobeleur terlaksananya pengadaan mobeler

14 unit 64.575.000 14 unit 65.000.000 14 unit 71.500.000 BPPRD kabupaten Kerinci 4.04.4.04.06.02.22 Pemeliharaan

rutin/berkala gedung kantor

terpeliharanya gedung kantor

1 gedung 10.000.000 1 gedung 10.000.000 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.02.24 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

tersedianya pelumas, BBM dan onderdil kendaraan operasional dan mobil jabatan

4 unit 53.600.000 4 unit 60.000.000 4 unit 66.000.000 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.02.28 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

terpeliharanya peralatan gedung kantor

25 unit 53.600.000 25 unit 53.600.000 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.03 Program peningkatan disiplin aparatur

19.250.000 19.250.000 22.000.000

4.04.4.04.06.03.02 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

4.04.4.04.06.05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

80.000.000 93.250.000 102.575.000 BPPRD kabupaten

Kerinci

4.04.4.04.06.05.01 Pendidikan dan pelatihan formal

terlaksananya pendidikan dan pelatihan formal aparatur

10 orang 80.000.000 13 orang 80.000.000 13 orang 88.000.000 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

49.494.000 951.699.400 1.046.869.340

4.04.4.04.06.06.01 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja OPD

terlaksananya penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

45.500.000 BPPRD kabupaten Kerinci

4.04.4.04.06.06.07 Penyusunan Program dan Pelaporan

Gambar

Gambar 2.1 BAGAN STRUKTUR BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Tabel 2.3
Tabel 2.4 DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mempelajari Proses kompilasi yang terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap analisa dan tahap sintesa, di mana pada tahap analisa melakukan proses analisa leksikal (scanner), analisa

Salah satu tujuan utama dari desentralisasi fiskal adalah terciptanya kemandirian daerah. Pemerintah pusat mengharapkan pemerintah daerah mampu menggali sumber-sumber keuangan

〔民集未登載最高裁民訴事例研究四〇〕補助参加を許可する旨の原々決定を即時抗告の相手方に

Kajian evaluasi kebutuhan air persemaian di kawasan karst Nggorang dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu pengukuran nilai tahanan jenis (resistivitas), analisis

Uraikan teori yang relevan yang digunakan sebagai pijakan dalam penelitian kaji tindak yang akan dilakukan dilengkapi dengan kajian empiris (hasil penelitian terdahulu). Uraian

Strategi Dakwah Pada Perode Mekah Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah di Mekah dengan tujuan agar masyarakat bangsa Arab meninggalkan kejahiliyahan yang telah dilakukan

b. Atas dasar kedua dokumen tersebut, departemen ini akan mencocokkan dan membandingkan kedua dokumen tersebut, kemudian mengarsipkannya urut nomor, membuat jumlah

Lampiran xi UJI AUTOKORELASI Lampiran xii UJI MULTIKOLINERITAS Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Dependent