• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUTING PROPOSAL METOPEN (Repaired)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUTING PROPOSAL METOPEN (Repaired)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Di Indonesia, usahatani palawija merupakan usaha yang cukup menjanjikan untuk perbaikan kondisi ekonomi petani, baik sebagai sumber penghasilan pokok maupun penghasilan tambahan. Tanaman palawija juga merupakan tanaman yang cukup potensial dalam penyediaan vitamin dan mineral masyarakat, salah satu diantaranya adalah kacang tanah. Kacang tanah (Arachis hypogea L.) termasuk tanaman pangan yang semakin penting peranannya.

Kacang tanah secara ekonomi merupakan tanaman kacang-kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, sehingga berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. Biji kacang tanah dapat digunakan langsung untuk pangan dalam bentuk sayur, digoreng atau direbus, dan sebagai bahan baku industri seperti keju, sabun dan minyak, serta brangkasannya untuk pakan ternak dan pupuk (Marzuki,2007).

Kacang tanah mengandung lemak 45% dan protein 27%. Protein yang terdapat didalam kacang tanah jauh lebih tinggi dibandingkan protein yang berasal dari daging dan telur, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Semua zat yang terkandung dalam upaya meningkatkan pertumbuhan, mencerdaskan, hingga upaya membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit. (Vyan, 2009).

(2)

Malaka. Kabupaten Batu Bara menempati area seluas 904,96 Km2 atau 90.496 Ha yang terdiri dari 7 kecamatan serta 151 desa/kelurahan defenitif. Dari 90.496 Ha, 36.985 Ha merupakan luas daerah pertanian tanaman pangan di Kabupaten Batubara. Tanaman pangan yang dibudidayakan masyarakat antara lain : Padi sawah, jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.

Kecamatan Lima Puluh adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Batu Bara. Kecamatan Lima Puluh merupakan kecamatan yang memiliki Luas panen kacang tanah terluas di banding kecamatan lain di Kabupaten Batu Bara. Data luas panen, produksi, dan produktivitas dapat di lihat di Tabel 1.

Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan Rata-Rata Produksi Kacang Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Batu Bara, 2016

Kecamatan

Lima Puluh 7 9 7,96 0,884

Air Putih - - -

-Sei Suka - - -

-Medang Deras - - -

-Batu Bara 15 16 13,79 0,862

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Batu Bara, 202016 (diolah)

(3)

dengan luas panen seluas 9 Ha, produksi 7,96 Ton dan produktivitas 0, 884 Ton/Ha.

Luas lahan yang dimiliki Kecamatan Limapuluh cukup kecil dalam pengembangangan produksi kacang tanah. Hal ini tidak terlepas dari pemerintah setempat yang senantiasa memberikan bimbingan dan bantuan kepada para petani kacang tanah agar produksinya dapat di tingkatkan. Namun demikian tetap diakui bahwa tingginya produksi dan produktivitas suatu usaha tani tidak selamanya akan diikuti dengan pendapatan yang diperoleh petani dari usaha tani tersebut. Hal ini disebabkan besar kecilnya hasil dari suatu usaha tani sangat dipengaruhi oleh jumlah dan tingkat harga faktor-Faktor produksi yang digunakan, harga jual hasil produksi usaha tani yang bersangkutan, maupun banyaknya permintaan dari konsumen.

Masalah yang dihadapi petani kacang tanah di Kecamatan Lima Puluh adalah hama dan penyakit, penanaman varietas yang berproduksi rendah, mutu benih yang rendah dan kekeringan, serta pengurangan luas lahan yang setiap tahun semakin berkurang sehingga menimbulkan besar kemungkinan pengaruhnya terhadap pengurangan produksi, dengan rata-rata produksi kacang tanah di Kecamatan Lima Puluh adalah 0,834 ton/Ha yang idealnya 3-4 Ton/Ha (cahyono, 2007). Berikut tabel produksi kacang tanah menurut kecamatan.

Tabel 2. Produksi Kacang Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Batu Bara, 2012 – 2016 (Ton)

Kecamatan 2012 2013 2014 201

5 2016

(4)

0

Tanjung Tiram 2 - - -

-Talawi - - - -

-Lima Puluh 23 63 25 13,6

0 7,96

Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat dilihat Kecamatan Lima Puluh terjadi penurunan produksi secara terus-menerus dari tahun 2013-2016. Begitu juga pada Kecamatan lain bahkan sampai tidak berproduksi.

Berdasarkan hal tersebut, maka mendorong penulis untuk melakukan penelitian secara mendalam tentang “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usaha Tani Kacang Tanah di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara’. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai bahan rujukan maupun informasi bagi perkembangan usaha tani kacang tanah dimasa yang akan datang.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah faktor apa saja yang mempengaruhi produksi kacang tanah di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara? I.3. Tujuan Penelitian

(5)

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Kegiatan penelitian ini merupkana langkah awal dari penerapan ilmu pengetahuan dan sebagai pengalaman yang dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut dimasa yang akan datang.

2. Bagi Petani

Bagi Petani kacang tanah di Kecamatan Lima Puluh, diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dalam menyikapi kemungkinan timbulnya permasalahan, serta dalam pengmbilan keputusan dalam usaha tani kacang tanah.

3. Bagi Pemerintah

(6)

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kacang Tanah

Kacang tanah adalah tanaman palawija, yang tergolong dalam famili leguminoceae sub-famili papilionoideae, genus Arachis dan Hypogeae. Tanaman kacang tanah membentuk polong (buah) dalam tanah.Kacang tanah sebagai salah satu komoditas tanaman pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan lezat rasanya, termasuk jenis tanaman pangan yang telah memasyarakat dan disukai oleh banyak orang sehingga perlu dikembangkan dan ditingkatkan produksinya. Usaha untuk meningkatkan produksi kacang tanah ini akan bisa tercapai, apabila para petani menggunakan teknologi pertanian modern dan sekaligus menguasai ketrampilan(AAK, 2000).

Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandung protein yang tinggi, zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin dan kalsium. Kandungan protein dalam kacang tanah jauh lebih tinggi dari daging, telur dan kacang soya. Mempunyai rasa yang manis dan banyak digunakan untuk membuat beraneka jenis kue. Kacang tanah juga dikatakan mengandung bahan yang dapat membina ketahanan tubuh dalam mencegah beberapa penyakit. Mengkonsumsi satu ons kacang tanah lima kali seminggu dinyatakan dapat mencegah penyakit jantung. Kacang tanah bekerja meningkatkan kemampuan pompa jantung dan menurunkan resiko penyakit jantung koroner (Anonimous, 2011).

Sistem pertanaman kacang tanah menurut anjuran Suprapto (2000) adalah sebagai berikut

a. Pengolahan Lahan

(7)

lahan dengan bajak sebaiknya diulang dua kali, kemudian diteruskan dengan penggaruan agar bongkahan tanah menjadi remah.

b. Cara Penanaman

Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam (40 x 15) cm atau (30 x 20) cm. Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat (40 x 10) cm atau (20 x 20 ) cm. Lubang tanamnya dibuat sedalam 3 cm dengan cara ditugal. Ke dalam setiap lubang tanam dimasukkan satu biji kacang tanah lalu ditutup dengan tanah halus.

c. Pemupukan

Untuk kacang tanah, pupuk yang banyak dipakai adalah pupuk nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K). Pemberian pupuk nitrogen dilakukan sehari sebelum tanam atau bersamaan dengan saat tanam. Dosis pupuk nitrogen yang diberikan 15-20 Kg N/ha dan dipendam sejauh 5 cm dari tanah. Pemberian pupuk fosfat (P) dilakukan beberapa waktu sebelum tanam, sebagai pupuk dasar dan bersamaan dengan waktu tanam. Dosis pupuk fosfat 45 kg/ha. Pemberian pupuk kalium yang cukup akan membuat polong tumbuh baik dan berisi penuh. Pupuk kalium (K2O) dapat diberikan pada waktu tanam sebagai pupuk dasar sebanyak 50-60 kg/ha.

d. Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berbunga dengan cara mengored tanah di antara barisan-barisan tanaman. Pada saat bunga berumur 4-6 minggu sebaiknya tidak dilakukan penyiangan karena akan merusak bunga dan mengganggu pertumbuhan polong.

e. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Dilakukan dengan penanaman varietas unggul, pengadaan rotasi tanaman, pemberantasan serangga vektor, penyemprotan dengan pestisida.

(8)

Kacang tanah dapat dipanen apabila sebagian besar daun pada pertanaman mulai mengering dan luruh. Penentuan waktu panen dapat juga didasarkan pada umur varietas yang ditanam.

g. Pencucian polong kacang tanah dilakukan setelah polong tersebut dicabut kemudian dijemur di bawah terik matahari sampai polongnya kering.

II.2. Landasan teori II.2.1. Teori Produksi

Produksi adalah menciptakan, menghasilkan, dan membuat. Kegiatan produksi tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan yang memungkinkan dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor produksi (factors of production). Jadi, semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang disebut sebagai faktor-faktor produksi. Pengertian produksi lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas dalam menghasilkan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk mengolah atau memproses input sedemikian rupa (Sukirno, 2002:193). Elemen input dan output merupakan elemen yang paling banyak mendapatkan perhatian dalam pembahasan teori produksi. Dalam teori produksi, elemen input masih dapat diuraikan berdasarkan jenis ataupun karakteristik input (Gaspersz, 1996:170-171). Secara umum input dalam sistem produksi terdiri atas :

(9)

2. Modal atau kapital

3. Bahan-bahan material atau bahan baku

4.

Sumber energi

5.

Tanah

6.

Informasi

7.

Aspek manajerial atau kemampuan kewirausahawan

Teori produksi modern menambahkan unsur teknologi sebagai salah satu bentuk dari elemen input (Pindyck dan Robert, 2007:199). Keseluruhan unsurunsur dalam elemen input tadi selanjutnya dengan menggunakan teknik-teknik atau cara-cara tertentu, diolah atau diproses sedemikian rupa untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Teori produksi akan membahas bagaimana penggunaan input untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Hubungan antara input dan output seperti yang diterangkan pada teori produksi akan dibahas lebih lanjut dengan menggunakan fungsi produksi. Dalam hal ini, akan diketahui bagaimana penambahan input sejumlah tertentu secara proporsional akan dapat dihasilkan sejumlah output tertentu. Teori produksi dapat diterapkan pengertiannya untuk menerangkan sistem produksi yang terdapat pada sektor pertanian. Dalam sistem produksi yang berbasis pada pertanian berlaku pengertian input atau output dan hubungan di antara keduanya sesuai dengan pengertian dan konsep teori produksi.

II.2.2. Fungsi Produksi

(10)

Istilah fungsi produksi ditemukan dalam ilmu ekonomi. Yang dimaksud dengan fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik (output) dengan faktor-faktor produksi (input). Dalam bentuk matematika sederhana fungsi produksi ini dituliskan sebagai berikut:

Y= f(x1, x2,....xn)

Dimana:

Y = Hasil produksi fisik (output)

x1 , x2...xn = faktor-faktor produksi (input)

(11)

Hubungan fungsional seperti digambarkan di atas berlaku untuk semua faktor produksi misalnya tenaga kerja, luas lahan, sarana produksi dan input lainnya (Mubyarto, 1987).

Perkembangan atau pertambahan produksi dalam kegiatan ekonomi tidak lepas dari peranan faktor-faktor produksi atau input untuk menaikkan jumlah output yang diproduksi dalam perekonomian. Fungsi produksi adalah hubungan teknis yang menghubungkan antara faktor produksi (input) dan hasil produksi (output). Disebut faktor produksi karena bersifat mutlak, supaya produksi dapat dijalankan untuk menghasilkan produk.

Fungsi produksi yang dipakai dalam penelitian ini adalah fungsi produksi cobbdouglass. Kelebihan model ini dibandingkan dengan fungsi lain yaitu pertama perubahperubah yang diamati adalah perubah harga output dan input, sehingga lebih sesuai dengan kerangka pengambilan keputusan produsen yang memperhitungkan harga sebagai faktor penentu, kedua dapat digunakan untuk menganalisis efisiensi ekonomi, teknik dan harga, ketiga fungsi penawaran Output dan permintaan input dapat diduga bersama-sama tanpa harus membuat fungsi produksi yang eksplisit. Pada ketiga kelebihan tersebut juga terdapat keterbatasandalam menginterpretasikan hasil elastisitas yang diperoleh Keterbatasanya antara lain: (1) dugaan, elastisitas permintaan harga sendiri akan selalu elastis, (2) dugaan elastisitas permintaan silang akan selalu negatif, yang berarti hubungan antara input akan selalu komplementer (Anonimous, 2007).

(12)

1. Pengamatan variabel penjelas (X) tidak ada yang sama dengan nol, karena logaritma dari nol adalah bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite).

2. Diasumsikan tidak ada perbedaan teknologi pada setiap pengamatan dalam fungsi produksi. Apabila fungsi produksi Cobb-Douglas dipakai sebagai model suatu pengamatan dan jika diperlukan analisis yang membutuhkan lebih dari 1 model, maka perbedaan model tersebut terletak pada intercept dan bukan terletak pada kemiringan garis (slope) model tersebut.

3. Setiap variabel X adalah perfect competation.

4. Hanya terdapat satu variabel yang dijelaskan yaitu (Y). 5. Perbedaan lokasi sudah tercakup dalam faktor kesalahan. II.3. Penelitian Terdahulu

(13)

pendapatan di dapat pendapat petani sebesar Rp 583.490,03 sedangkan per hektar Rp 1.010.946,85.

Penelitian yang dilakukan oleh Riska(2014) dengan judul “Analisis Produksi Dan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah Di Desa Boya Baliase Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi” dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis apakah luas lahan, penggunaan benih, pupuk dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi kacang tanah di Desa Boya Baliase Kecamatan Marawola Kabupaten sigi, serta untuk melihat Berapa besar pendapatan usahatani kacang tanah di Desa Boya Baliase Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dalam bentuk logaritma . Model yang digunakan adalah Fungsi Produksi Cobb-Douglas sedangkan untuk melihat pendapatan digunakan alat analisis π = TR- TC dimana keuntungan merupakan total penerimaan dikurangi dengan total biaya. Hasil dari analisis penelitian tersebut ditemukan bahwa variabel bebas luas lahan (X1), benih (X2), pupuk (X3), dan tenaga kerja (X4) secara simultan (Bersama-sama) berpengaruh sangat nyata terhadap produksi kacang tanah (Y) di Desa Boya Baliase. Secaraparsial luas lahan (X1) dan pupuk (X3) berpengaruh positif sangat nyata terhadap produksi usahatani kacang tanah. Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani responden kacang tanah di Desa Boya Baliase dalam satu musim tanam sebesar Rp. 3.688.412/0,88 ha atau Rp. 11.371.022/ha.

(14)

produksi kacang tanah di Kecamatan Peusangan yaitu bibit, pupuk SP36, dan curahan tenaga kerja dengan nilai frobilitas signifikan lebih kecil dari alpa (0,45<0,5). Adapun luas lahan, pupuk urea, pupuk KCL tidak berpengaruh signifiksn terhadap kacang tanah di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng.

II.4. Hipotesis

(15)

III. METODE PENELITIAN III.1. Lokasi, Ruang Lingkup, dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara. Ruang lingkup penelitian dibatasi hanya pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha tani kacang tanah di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara. Objek penelitian ini adalah petani yang membudidayakan kacanag tanah di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara.

III.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dari pengamatan lapangan dan wawancara langsung terhadap responden yaitu petani kacang tanah di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi yang terkait dan berbagai media cetak, media online, buku serta literatur yang berkaitan dengan penelitian.

III.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani kacang tanah di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara dari sembilan desa yang memiliki petani kacang tanah secara sengaja (purposive) yang dipilih hanya ada 3 desa yaitu desa Pulau Sejuk, Antara, dan Simpang Dolok. Ketiga desa tersebut merupakan desa yang memiliki lahan kacang tanah lebih luas dibanding dengan desa lainnya. Penetuan sampel didasarkan atas pendapat Arikunto (2006) bilamana lebih dari 100, maka diambil 20-30%.

(16)

Berdasarkan tabel diatas maka terpilih 3 desa sampel dan ditetapkan jumlah petani kacang tanah di Kecamatan Lima Puluh adalah 42 orang.

III.4. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Model yang digunakanadalah Fungsi Produksi Cobb-Douglas dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh faktor produksi sebagai variabel independen (Xi) terhadap produksi kacang tanah sebagai variabel dependen (Y) serta mengetahui hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (Xi). Input produksi yang dimasukkan dalam penelitian ini sebanyak 4 variabel yaitu : luas lahan (X1), benih (X2), Modal (X3) dan tenaga kerja (X4), sehingga dapat dituliskan fungsi persamaan sebagai berikut:

Y=aX1b1aX4b2… … aXIbi… … aXnbneu (soekartiwi,2003)

Dimana :

Y = Produksi Kacang Tanah (Kg)

X1 = Luas Lahan (Ha)

X2 = Jumlah benih (kg)

X3 = Modal (Rp)

X4 = Tenaga kerja (HOK)

ab = Besaran yang akan diduga

(17)

e = kesalahan ( disturbance term)

III.4.1.Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model persamaan regresi yang baik dan benar-benar mampu memberikan estimasi yang handal dan sesuad dengan dengan kaidah BLUE ( Best Linear Unbiased Estimator) maka perlu dilakukan uji terhadap penyimpanan asumsi klasik yang meliputi normalitas, multikolinearitas, heterskedastisitas.

III.4.1.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat bahwa suatu variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas didapat dari uji grafik profitability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari residual sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Jika distribusi dari variabel pengganggu atau residual adalah normal, maka garis yang menggambarkan residual akan mengikuti garis diagonalnya.

III.4.1.2. Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar beberapa atau semua variabel bebas (independent) (Ghozali 2001:57).

III.4.1.3. Uji Heteroskedastisitas

(18)

diprediksi dan sumbu X adalah (Y pred – Y sesungguhnya) yang telah di stundentized analisisnya. Dasar dari pengambilan keputusan dengan melihat grafik scatterplot pada tabel SPSS dengan program komputasi SPSS dengan dasar analisis:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali 2001:69).

III.4.2.Uji Statistik

III.4.2.1. Uji Parsial (Uji t)

Uji T statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas (Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja) secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Produksi). Apabila t hitung > t tabel maka kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variable dependen (Ghozali, 2001 : 44).

III.4.2.2. Uji Bersama-Sama (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas (Luas Lahan, Modal, Tenaga Kerja) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat/dependen (Produksi). Apabila F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha. (Ghozali, 2001 : 44-45).

III.4.2.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Suatu model memiliki kebaikan dan kelemahan jika diterapkan dalam masalah yang berbeda. Untuk mengukur kebaikan suatu model

(19)

yang memberikan proporsi atau persentase variasi total dalam variabel terikat Y yang di jelaskan oleh variable bebas X secara bersama-sama. (Gujarati, 1995:60).

Koefisien determinasi (R2

) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0< R2 <1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:50).

III.5. Kerangka Pikir

Berikut ini kerangka penelitian teoritis

Gambar 2. Kerangka Pikir

Berdasarkan gambar diatas dapatdiuraikan bahwa luas lahan akan berpengaruh terhadap usaha tani kacang tanah dan juga produksi, apabila didukung oleh sarana produksi yang terdiri dari kesedian benih, pupuk dan

Luas Lahan (X1)

Jumlah benih (X2)

Modal (X3)

Tenaga kerja (X4)

(20)

didukung oleh tenaga kerja yang cukup akan meningkatkan produksi. Dengan demikian pendapatan petani juga akan meningkat.

III.6. Definisi Operasional

1. Petani adalah yang mengusahakan kacang tanah mulai dari penanaman hingga panen

2. Usahatani adalah usaha untuk membudidayakan tanaman kacang tanah 3. Produksi adalah hasil yang diperoleh dari penanaman kacang tanah dan

siap untuk dijual

4. Sarana produksi adalah komponen utama yang mutlak harus diperlukan dalam melakukan proses produksi pada usahatani kacang tanah yang terdiri dari bibit, pupuk, pestisida, dan alsintan.

5. Luas lahan adalah luas lahan yang digarap petani untuk usaha tani kacang tanah pada saat penelitian yang dinyatakan dalam satuan hektar (Ha) per musim tanam.

6. Jumlah benih adalah jumlah benih kacang tanah yang ditanam pada lahan petani, dihitung dalam Kg/Ha.

7. Modal adalah jumlah uang yang dikeluarkan dalam produksi kacang tanah untuk pembelian sarana produksi selama satu musim panen dihitung dalam satuan rupiah (Rp)

8. Tenaga kerja adalah orang yang ikut melakukan usahatani kacang tanah mulai dari proses penanaman sehingga penjemuran dan pencucian dalam satu kali masa tanam diukur dalam HOK (hari kerja) selama 7 jam kerja.

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 2000. Kacang Tanah. Kanisius, Jakarta.

(21)

Anonimous. Fungsi Produksi Cobb-Douglas.http://scribd.com.2017.

BPS. 2015. Kabupaten Batubara Dalam Angka. BPS Sumatera Utara.

BPS. 2016. Kabupaten Batubara Dalam Angka. BPS Sumatera Utara.

Murdiantoro, Bayu. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi Di Desa Pulorejo Kecamatan Winong Kabupaten Pati(online). http://lib.unnes.ac.id/7379/1/10503.pdf. 20 April 2017

Gambar

Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan Rata-Rata Produksi Kacang
Gambar 2. Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

--- saat hening sejenak --- Ya Allah, di hari Minggu Adven ke-4 ini, engkau hadir sebagai Sang Damai Kami mengingat dan mendoakan para perempuan yang kehilangan kedamaian karena

+ayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah. +ayi hipotermi adalah bayi

Pada saat dilakukan pengujian selama 120 menit pada tiap pengujian, maka diperoleh hasil temperatur lingkungan dalam pada alat pendingin portable di sepeda motor yang

Kinerja yang dicapai dalam usahatani baby buncis di petani mitra dan petani non mitra juga dapat dikaji dengan hasil produksi, produktivitas, harga, penerimaan, dan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Setiap aktivitas tubuh yang muncul tentu memiliki makna, begitu juga dengan aktivitas tubuh atau kinesik yang muncul ketika Tya mengajar di kelas. Kinesik yang muncul

Sebelum meletakkan segala perintah moral, Islam atau keimanan berusaha untuk menanamkan kuat dalam hati manusia berupa keyakinan bahwa urusannya adalah dengan Allah, yang