KERENTANAN DAN KERUSAKAN KUANTITATIF BERAS SETELAH INFESTASI HAMA Corcyra cephalonica
SEMINAR PROPOSAL SYABINA RAHMADANI
200310195
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA 2023
Dosen Pembimbing Dosen Penelaah
Hendrival, S.P., M.Si NIDN: 0028067604
Dr. Baidhawi, S.P., M.P NIDN: 0021057802
Novita Pramahsari P. S.P., M.P NIDN: 0025128905
M. Muaz Munauwar, S.P.,M.P NIDN: 1322118501
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
LATAR BELAKANG
Beras merupakan komoditas penting bagi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahan makanan pokok. Berdasarkan data BPS (2021), konsumsi makanan berbahan baku padi masyarakat Indonesia pada tahun 2020 mencapai 31,69 juta ton. Beras yang disediakan secara nasional tidak langsung didistribusikan secara keseluruhan, tetapi perlu untuk disimpan guna menjaga suplay ketersediaan beras.
Selama proses penyimpanan, beras dapat mengalami penurunan kuantitas seperti penyusutan berat maupun kualitas berupa turunnya mutu karena kerusakan bentuk, warna, rasa, dan bau (Rahmi et al., 2020). Selain itu, terjadi perubahan senyawa kimiawi pada karbohidrat, protein, dan kadar minyak pada beras.
Kerusakan beras memiliki kaitan yang erat dengan kualitas beras dan varietas padi.
Penyimpanan beras yang berasal dari varietas padi unggul merupakan salah satu alternatif
pengendalian yang dapat dikembangkan. Kamsiati el al. (2013) juga mengatakan bahwa
ketahanan beras terhadap serangan hama sangat dipengaruhi oleh varietas.
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
Hama Corcyra cephalonica
Corcyra cephalonica merupakan salah satu hama gudang yang menyerang beras pada saat penyimpanan.
Serangan pada beras yang disimpan dalam jangka waktu lama akan menjadi butiran, pecah, remuk seperti tepung dan mengumpal akibat air liur. Hama Corcyra cephalonica berkembang sangat cepat, siklus hidupnya berlangsung selama 40-60 hari dan menghasilkan telur 400 butir setelah 3-5 hari telur akan menetas. Dengan siklus hidup yang pendek dan menghasilkan banyak telur, maka hama dengan mudah merusak beras dalam penyimpanan (Anggara dan Sudramaji, 2008).
Telur Larva
Pupa Imago
RUMUSAN MASALAH
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu apakah dari berbagai varietas beras memiliki tingkat kerentanan dan kerusakan kuantitatif terhadap infestasi hama pascapanen C. cephalonica selama proses penyimpanan
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat
kerentanan dan kerusakan kuantitatif dari
berbagai varietas beras terhadap infestasi hama
pascapanen C. cephalonica.
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN HIPOTESIS PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi ilmu pertanian pada umumnya
dan khususnya dibidang kajian Hama dan Penyakit Tanaman, terutama
yang berkaitan dengan pemanfaatan tingkat kerentanan dan kerusakan
beberapa komoditas pertanian bagi pengembangan tingkat kekhususan
inang terhadap hama C. cephalonica
.LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
HIPOTESIS PENELITIAN
H0
• Beras berbagai varietas tidak memiliki kerentanan dan kerusakan secara kuantitatif terhadap infestasi C.
cephalonica selama masa penyimpanan.
H1
• Beras berbagai varietas memiliki kerentanan dan kerusakan secara kuantitatif terhadap infestasi C.
cephalonica selama masa penyimpanan.
TEMPAT DAN WAKTU
BAHAN DAN ALAT
METODE PENELITIAN PELAKSANAAN
PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
PARAMETER PENGAMATAN
TEMPAT PENELITIAN
WAKTU PENELITIAN
Penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai Desember 2023.
Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium
Hama dan Penyakit Tanaman, Program Studi
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas
Malikussaleh.
TEMPAT DAN WAKTU
BAHAN DAN ALAT
METODE PENELITIAN PELAKSANAAN
PENELITIAN
BAHAN DAN ALAT
PARAMETER PENGAMATAN
Alat-alat yang digunakan ialah stoples plastik pembiakan dan pengujian (tinggi 12 cm dan diameter 15 cm) yang dilengkapi dengan tutup yang dilubangi dan diberi kain kasa untuk aerasi, timbangan analitik, kain hitam, nampan, kertas label, dan digital moisturemeter.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah imago C.
cephalonica, dan berbagai jenis
beras yaitu beras putih dari
varietas Ciherang, Inpari 16,
Inpari 20, Inpari 32, IR42, IR64,
IR66, Rojolele, Sintanur dan
Mekongga
TEMPAT DAN WAKTU
BAHAN DAN ALAT
METODE PENELITIAN PELAKSANAAN
PENELITIAN
RANCANGAN PERCOBAAN
PARAMETER PENGAMATAN
Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan laboratorium dengan satu jenis perlakuan yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian yaitu beberapa varietas padi terdiri dari Ciherang (V1), Inpari 16 (V2), Inpari 20 (V3), Inpari 32 (V4), IR42 (V5), IR64 (V6), IR66 (V7), Rojolele (V8), Sintanur (V9), dan Mekongga (V10). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan.
TEMPAT DAN WAKTU
BAHAN DAN ALAT
METODE PENELITIAN
PELAKSANAAN PENELITIAN PARAMETER PENGAMATAN
PELAKSANAAN PENELITIAN
Pembiakkan C. cephalonica
Infestasi Serangga Uji
TEMPAT DAN WAKTU
BAHAN DAN ALAT
METODE PENELITIAN
PELAKSANAAN PENELITIAN PARAMETER PENGAMATAN
Pembiakkan C. cephalonica
Pembiakkan serangga C. cephalonica dilakukan pada stoples pemeliharaan berukuran tinggi 12 cm dan diameter 15 cm yang telah disediakaan pakan larva yang akan menetas,. yaitu tepung jagung dan dedak yang terlebih dahulu disterilkan dalam oven dengan suhu 50 ℃ selama 15 menit. Tepung jagung dan dedak ditimbang sebanyak 250 gr kemudian dimasukkan kedalam stoples.
Imago C. cephalonica yang diinfestasikan ke dalam stoples dengan tingkat populasi 40 pasang. Pembiakkan dilakukan selama empat minggu sesuai dengan siklus hidup C. cephalonica dari peletakkan telur hingga keluarnya imago.
Pengayakan dilakukan setelah masa infestasi selesai untuk memisahkan 40 pasang imago dari media tepung jagung dan dedak. Tepung jagung dan dedak tersebut diinkubasikan kembali sampai muncul imago C. cephalonica dan diinfestasikan pada media tepung jagung dan dedak yang baru untuk pemeliharaan selanjutnya. Pada media tepung jagung dan dedak yang lama, pengayakan dilakukan secara berulang setiap hari hingga didapatkan jumlah imago yang diinginkan dengan umur yang diketahui.
TEMPAT DAN WAKTU
BAHAN DAN ALAT
METODE PENELITIAN
PELAKSANAAN PENELITIAN PARAMETER PENGAMATAN
Infestasi Serangga Uji
Imago C. cephalonica yang digunakan adalah imago berumur 7-15 hari karena telah mencapai kedewasaan kawin dan dapat memproduksi telur secara maksimal. Setiap varietas beras yang digunakan dalam penelitian sebanyak 20 g dimasukkan ke dalam stoples plastic dengan ukuran tinggi 12 cm dan diameter 15 cm. Tutup stoples diberi lubang aerasi yang dilapisi dengan kain kasa. Hasil pembiakkan berupa imago C. cephalonica diinfestasikan dengan tingkat populasi awal yaitu 5 pasang imago ke dalam 20 g beras dan disimpan selama penelitian di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh.
PARAMETER PENGAMATAN
PARAMETER PENGAMATAN BAHAN DAN ALAT
METODE PENELITIAN PELAKSANAAN
PENELITIAN TEMPAT DAN WAKTU
Jumlah F1 Imago C. cephalonica
Median Waktu
Perkembangan Penentuan Indeks Kerentanan Beras
Kerusakan Beras Pengukuran Kadar Air
Persentase Susut Beras
1. 2. 3.
4. 5.
1.
Persentase Beras Berlubang
Persentase Bubuk Beras
2. 3.
TERIMA KASIH
...