• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN KEAGAMAAN DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEGIATAN KEAGAMAAN DI SMK PGRI 1 TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

87

BAB VI

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Upaya guru PAI dalam meningkatkan kegiatan keagamaan di SMK PGRI 1 Tulungagung

Peran Peningkatan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh guru PAI di SMK PGRI 1 Tulungaung adalah : Pertama Kegiatan Intrakurikuler, seperti pemilihan metode mengajar yang tepat oleh guru PAI. Bentuk pembinaan mental melalui program sekolah adalah : Setiap 15 menit

sebelum pelajaran dimulai seluruh siswa diwajibkan membaca do’a bersama

terlebih dahulu, Tausiyah (ceramah agama) yang dilakukan pada akhir pelajaran, Jadwal adzan secara bergilir, Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di waktu akhir kegiatan MOS tepatnya malam hari, yaitu tahajud dan istighosah, Adanya Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Adanya mata pelajaran ekstra agama. Kedua Kegiatan Kokurikuler, seperti : Tugas laporan Pondok Ramadhan, Latihan Qurban yang dilakukan di

(2)

88

memberikan bantuan dalam memecahkan masalah yang dialami oleh siswa. Dalam hal ini guru PAI bekerjasma dengan guru BP.

2. Kendala dalam kegiatan keagamaan di SMK PGRI 1 Tulungagung

Kendala yang dihadapai guru PAI dalam meningkatkan kegiatan keagamaan di SMK PGRI 1 Tulungagung antara lain :

a. Kegiatan yang sering berbarengan dengan acara lain, sehingga dalam kondisi tertentu, tidak bisa maksimal seperti yang diharapkan.

b. Lingkungan Pergaulan yang kurang mendukung bisa menjadikan anak terpengaruh terhadap hal-hal negative, mengingat sifat anak yang cenderung ikut-ikutan.

Dan upaya yang dilakukan guru PAI dalam mengatasi kendala-kendala yang muncul tersebut antara lain :

a. Mengaktifkan kegiatan keagamaan di sekolah seperti : (1) Memperingati Hari Besar Islam (PHBI), (2) Mengadakan kegiatan Pondok Romadhon, (3) Setiap hari sebelum pelajaran dimulai seluruh siswa melaksanakan tadarrus dan diakhir pelajaran ada tausiyah (ceramah agama), (4) Istighosah sebagai persiapan ujian.

b. Guru PAI selalu menjalin kerjasam dengan guru BP untuk mnyelesaikan masalah siswa dengan menggunakan pendekatan keagamaan.

(3)

89

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran dari penulis yang dapat dijadikan pertimbangan adalah sebagai berikut :

1. Bagi kepala SMK PGRI 1 Tulungagung diharapkan dapat mengambil kebijakan tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kegiatan keagamaan dengan baik dan tepat.

2. Bagi pendidik diharapkan dapat mempertahankan upaya-upaya dalam meningkatkan kegiatan keagamaan yang telah dilakukan.

3. Bagi penulis diharapkan dapat mengembangkan tulisan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan serta wawasan tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kegiatan keagamaan yang telah didapatkan.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Bengkulu dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. 4) Kompetensi hubungan tidak berpengaruh positif terhadap kesiapan mahasiswa Jurusan Akuntansi. Universitas Bengkulu

Which of the following cannot be used for determination of tissue lineage of a given progenitor cell population in an animal.. Marking progenitor cells with

Informasi laba yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh stakeholder dipengaruhi oleh berbagai aspek terutama pihak menajemen yang memiliki informasi penuh

rasa sosial yang berhubungan dengan orang lain dan kreativitas membaik selama 8 hari kemudian menurun sampai hari ke 15 merupakan titik kritis menuju ke ½ fase negatif yang

Dalam mengatasi berkembangnya persepsi negatif masyarakat Ponorogo terhadap buruknya citra 

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Ayuni Damayanti

Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya 51,0% atau sebanyak 26 anak di Sekolah Dasar Negeri 3 Kertajaya Padalarang berpengetahuan cukup dan tidak

1 Dengan kata lain, evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai.. Defenisi ini