• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kondisi Ekosistem Mangrove Dengan Struktur Komunitas Udang Di Perairan Muara Sungai Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kondisi Ekosistem Mangrove Dengan Struktur Komunitas Udang Di Perairan Muara Sungai Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ekosistem mangrove merupakan tipe ekosistem yang khas untuk daerah

tropis yang terdapat di daerah pantai berlumpur dan selalu atau secara teratur

digenangi air laut atau dipengaruhi pasang surut air laut (Indriyanto, 2006).

Mangrove merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar seperti primata,

reptilia dan burung. Selain tempat berlindung dan mencari makan, mangrove juga

merupakan tempat berkembang biak bagi burung liar. Perairan mangrove juga

merupakan sebagai daerah asuhan, tempat mencari makan dan tempat pembesaran

anak untuk berbagai jenis ikan dan udang (Noor, dkk., 2006). Menurut Setyawan

dan Winarno (2006), mangrove merupakan area pembibitan yang penting bagi

udang dan kepiting komersial. Di selat Malaka, sekitar 49% ikan demersal, serta

di keseluruhan Asia Tenggara sekitar 30% ikan dan hampir 100% udang

kehidupannya secara langsung terkait dengan lingkungan mangrove. Beberapa

jenis udang yang bernilai komersil nelayan dan masyarakat sekitar di Desa Bagan

Asahan adalah udang putih (Penaeus sp.) dan udang galah (Macrobrachium sp.).

Kabupaten Asahan berada pada 02°03މ-03°10މ LU dan 99°01މ-100°00މ BT

dengan ketinggian 0 - 1.000 m di atas permukaan laut. Kabupaten Asahan

mempunyai luas 373.297 ha yang terdiri dari 25 kecamatan dan 204

desa/kelurahan (Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan, 2014). Kondisi hutan

mangrove di Kabupaten Asahan saat ini mengalami tekanan akibat pemanfaatan

dan pengelolaannya yang kurang memperhatikan aspek kelestarian. Penelitian

(2)

tipe penutupan lahan yang mengalami perubahan alih fungsi lahan paling besar

sepanjang tahun 2002-2010 adalah hutan mangrove yaitu sebesar 510,60 ha.

Berdasarkan data Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP)

Belawan Satuan Kerja Tanjungbalai Asahan, luas kawasan mangrove di Desa

Bagan Asahan sebesar ± 30 Ha. Menurut Dimenta (2013), penurunan dan

perubahan luasan lahan hutan mangrove ini, akan berdampak negatif pada

kualitas/daya dukung lingkungan bagi kelangsungan hidup biota perairan yang

berada di sekitar ekosistem mangrove termasuk biota udang, sebab area tempat

mencari makan dan daerah asuhannya semakin berkurang dan terbatas.

Penurunan luasan yang terus terjadi pada ekosistem mangrove Desa Bagan

Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan yang disebabkan oleh

kegiatan manusia dikhawatirkan akan berdampak langsung pada sumberdaya

perikanan khususnya udang. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian mengenai

kondisi mangrove dan komunitas udang di daerah ini. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan

pengelolaan ekosistem mangrove di Kabupaten Asahan.

Perumusan Masalah

Penurunan kawasan mangrove baik itu komposisi jenis, kerapatan, dan

keanekaragaman mangrove yang umumnya disebabkan oleh gangguan manusia

akan menentukan variasi karakteristik fisika, kimia dan biologi perairan. Hal ini

juga akan menentukan struktur komunitas dan keanekaragaman udang yang

memanfaatkan keberadaan ekosistem mangrove sebagai tempat pengasuhan,

(3)

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi mangrove dan perairan di muara sungai Desa Bagan

Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera

Utara?

2. Bagaimanakah struktur komunitas udang di muara sungai Desa Bagan

Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera

Utara?

3. Bagaimana hubungan kondisi mangrove dengan struktur komunitas udang di

muara sungai Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten

Asahan Provinsi Sumatera Utara?

Kerangka Pemikiran

Kehidupan beberapa spesies udang sangat bergantung pada kualitas dan

ketersediaan ekosistem mangrove. Kondisi ekosistem mangrove baik secara

langsung maupun tidak dapat mempengaruhi struktur komunitas

(keanekaragaman, keseragaman dan dominansi) udang di alam. Kondisi ekosistem

mangrove Desa Bagan Asahan yang telah mengalami penurunan luasan akibat

adanya kegiatan permukiman dan wisata serta adanya perbedaan karakteristik

wilayah mangrove di muara sungai dan pantai diduga akan berpengaruh terhadap

sebaran mangrove dan biota-biota khususnya udang yang berasosiasi di daerah

muara sungai dan pantai.

Untuk itu, perlu dilakukan penelitian tentang ekologis komunitas udang di

(4)

sungai dan kawasan didekat pantai. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar1.Kerangka Pemikiran Penelitian Muara Sungai

Rekomendasi pengelolaan

Kawasan Dekat Pantai Daerah wisata dan

permukiman

Desa Bagan Asahan

Keterkaitan antara vegetasi mangrove dan stuktur komunitas udang Vegetasi

Mangrove

Ekosistem Mangrove

Parameter Fisika Kimia Air

(5)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kondisi mangrove dan kualitas perairan di Desa Bagan Asahan

Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara.

2. Mengetahui struktur komunitas udang di Desa Bagan Asahan Kecamatan

Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara.

3. Mengetahui hubungan kondisi mangrove dengan struktur komunitas udang di

Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi

Sumatera Utara.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi terkait hubungan

kondisi mangrove dengan struktur komunitas udang dan menjadi data dasar yang

dapat digunakan untuk pengelolaan ekosistem mangrove dan perikanan udang di

Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Provinsi

Referensi

Dokumen terkait

Xerostomia merupakan tanda atau gejala dari mulut kering yang dirasakan oleh seseorang tetapi tidak selalu berkaitan dengan hipofungsi kelenjar saliva... Berdasarkan

Sehingga smartphone dapat berfungsi sebagai reader yang di mana smartphone tersebut dapat digunakan untuk mengontrol berbagai perangkat di dalam rumah yang pada skripsi ini

Berdasarkan hal diatas perlu dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh berkumur seduhan teh hijau terhadap laju aliran saliva pada wanita menopause

Walaupun Imām Fakhruddîn Ar - Rāzî adalah seorang „ulama yang menguasai berbagai disiplin ilmu secara komprehensif, akan tetapi dalam. penulisan tafsîr Mafātîḥul

Mendukung Pengembangan Wilayah Berdasarkan Nilai Infrastruktur di Wilayah Sumatera Utara”, Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

 Berdiskusi tentang kekurangan teks biografi yang dibaca berdasarkan bentuk/struktur (orientasi, peristiwa, dan reorientasi) dan unsur kebahasaan (penggunaan kata

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga , kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan tamu Garuda Citra Hotel Medan.. Penelitian ini

4.2 Menyusun teks cerita oral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan