• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Berkumur Seduhan Teh Hijau terhadap Laju Aliran Saliva pada Wanita Menopause dengan Xerostomia di Puskesmas Darussalam Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Berkumur Seduhan Teh Hijau terhadap Laju Aliran Saliva pada Wanita Menopause dengan Xerostomia di Puskesmas Darussalam Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Saliva memiliki efek dan peran penting dalam menjaga dan mempertahankan lingkungan yang sehat di dalam rongga mulut.1 Beberapa fungsi diantaranya sebagai agen proteksi terhadap bakteri dan fungi, transportasi nutrisi, enzim digestif, lubrikasi rongga mulut, remineralisasi gigi, serta membantu dalam mengunyah, menelan dan berbicara.2 Pengurangan aliran saliva sebesar 40%-50% membuat pasien bergejala dan mengalami xerostomia.3

Xerostomia merupakan tanda atau gejala dari mulut kering yang dirasakan oleh seseorang tetapi tidak selalu berkaitan dengan hipofungsi kelenjar saliva.2,4 Umumnya 14%-46% dari populasi orang menderita xerostomia dan hal ini merupakan keluhan umum di kalangan penduduk lansia. Xerostomia juga memiliki korelasi yang kuat dengan menopause.1 Selama menopause, wanita mengalami perubahan biologis dan endokrin, terutama dalam produksi hormon seks steroid yang mempengaruhi kesehatan dimana terjadi pengurangan dari sebagian atau seluruhnya hormon estrogen sehingga mengakibatkan hiposalivasi dan xerostomia.3,5

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Santosh dkk terhadap 365 orang wanita postmenopause dan 365 orang laki-laki menunjukkan bahwa prevalensi xerostomia pada wanita sebesar 27,1% dan pada laki-laki 5,2%.6 Prevalensi xerostomia pada wanita menopause berdasarkan penelitian Mojabi KB dkk (2006) adalah 50%.7 Penelitian yang dilakukan oleh Raudah dkk terhadap 86 wanita menopause menunjukkan bahwa 45,3% mengalami xerostomia.8

Manifestasi xerostomia dapat ringan, tanpa keluhan atau parah dengan banyak keluhan sehingga memiliki dampak besar pada kesehatan mulut pasien dan kualitas hidup.2,8 Gejala xerostomia termasuk halitosis, nyeri mulut dan rasa terbakar, kesulitan menelan dan berbicara, serta perubahan pengecapan. Dampak yang dapat ditimbulkan yaitu meningkatnya risiko karies gigi, penyakit periodontal dan infeksi

(2)

2

mulut seperti kandidiasis.2 Azambuja dkk tahun 2012, dalam penelitiannya menyebutkan pada 71 orang yang menderita xerostomia, 42,3% mengalami kesulitan mengunyah dan menelan makanan dan 67,6% dilaporkan mengalami peningkatan frekuensi asupan cairan.9

Xerostomia ditandai dengan keadaan hiposalivasi dimana laju aliran saliva total dengan stimulasi adalah ≤0,7 ml/menit dan laju aliran saliva total tidak distimulasi adalah ≤0,2 ml/menit.2 Berbagai cara mengatasi dan merawatnya tergantung tingkat keparahan, antara lain dengan menggunakan mekanisme stimulus dan saliva buatan. Salah satu mekanisme sekresi saliva merupakan kegiatan refleks yang stimulasinya berasal dari rongga mulut. Stimulasi tersebut terdiri dari stimulus mekanik yaitu dengan berkumur dan kimiawi dalam bentuk kesan pengecapan.10

Beberapa mekanisme stimulus diketahui dapat menjadi alternatif untuk merangsang laju aliran saliva. Said dan Mohammed pada tahun 2013 meneliti pengaruh mengunyah permen karet pada pasien hemodialisis yang mengalami xerostomia. Hasil dari penelitian ini bahwa mengunyah permen karet dapat meringankan rasa haus, xerostomia dan meningkatkan laju aliran saliva.11 Rossi dkk dalam penelitiannya pada tahun 2014 menghasilkan bahwa formulasi teh natural yang mengandung katekin dapat memperbaiki fungsi saliva pada pasien xerostomia dengan meningkatkan laju aliran saliva.12 Jemima dkk meneliti efektivitas jus jambu biji merah pada penderita xerostomia yang mengkonsumsi telmisartan. Penelitian ini menghasilkan bahwa jambu biji merah efektif dalam meningkatkan laju aliran saliva.13 Pada penelitian Hervina tahun 2014 menghasilkan bahwa ekstrak teh hijau 3% efektif dalam meningkatkan sekresi saliva yang dilakukan pada laki-laki usia 18-23 tahun.14

Saat ini telah banyak berkembang penggunaan bahan alami sebagai bahan aktif obat kumur. Selain mudah disiapkan di rumah, bahan bakunya berupa tanaman obat yang banyak ditemukan disekitar kita. Salah satu tanaman herbal yang banyak manfaatnya adalah teh. Ada tiga macam jenis teh yang dibedakan berdasarkan proses pengolahannya, yaitu teh hitam, teh oolong dan teh hijau.15 Senyawa polifenol yaitu katekin paling banyak terkandung dalam teh hijau karena tidak mengalami proses

(3)

3

fermentasi dan merupakan kandungan kimiawi yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.15,16 Teh hijau merupakan produk herbal dari tanaman teh dengan nama latin Camellia sinensis (L.) O.K, suku Theaceae yang memiliki kemampuan meningkatkan sekresi saliva serta menaikkan pH saliva. Kandungan katekin pada teh ini menimbulkan rasa sepat yang dapat merangsang sistem saraf pusat sehingga terjadi peningkatan sekresi saliva.14,15 Teh hijau juga memiliki efek antibakteri dan antikariogenik yang dapat menurunkan keasaman saliva dan plak sehingga efektif dalam mencegah karies. Selain itu teh hijau relatif murah, banyak beredar di Indonesia, mudah ditemukan dan penyajiannya mudah.14

Berdasarkan hal diatas perlu dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh berkumur seduhan teh hijau terhadap laju aliran saliva pada wanita menopause dengan xerostomia.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka timbul permasalahan :

Apakah terdapat pengaruh berkumur seduhan teh hijau terhadap laju aliran saliva pada wanita menopause dengan xerostomia?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh berkumur seduhan teh hijau terhadap laju aliran saliva pada wanita menopause dengan xerostomia.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui laju aliran saliva sebelum berkumur seduhan teh hijau pada wanita menopause dengan xerostomia.

2. Untuk mengetahui laju aliran saliva sesudah berkumur seduhan teh hijau pada wanita menopause dengan xerostomia.

(4)

4

1.4Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : Terdapat pengaruh berkumur seduhan teh hijau terhadap laju aliran saliva pada wanita menopause dengan xerostomia.

1.5Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan atau kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, khususnya dalam bidang ilmu penyakit mulut dalam hal perawatan xerostomia dengan berkumur seduhan teh hijau.

2. Hasil penelitian diharapkan dapat dikembangkan sebagai informasi awal untuk penelitian yang lebih lanjut mengenai alternatif terapi xerostomia

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Informasi ini dapat digunakan Dinas Kesehatan untuk program kesehatan gigi dan mulut yaitu dengan berkumur seduhan teh hijau sebagai alternatif perawatan xerostomia

2. Bagi tenaga kesehatan dapat menjadi masukan dan memberi informasi alternatif perawatan xerostomia.

3. Bagi masyarakat dapat menjadi informasi baru bahwa teh hijau dapat digunakan sebagai alternatif perawatan xerostomia.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh dari hasil eksperimen di analisa dengan metode mass loss analysis dan surface roughness analysis.

JUDUL : JUMLAH PERAWAT BELUM MEMADAI. MEDIA :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division dalam pembelajaran TIK terhadap aktivitas belajar

Laporan Praktek Kerja dan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.Kerja Praktek selama tiga bulan

Penulisan skripsi yang berjudul “Mafia Buku pada Komunitas Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka Medan” berawal dari ketertarikan peneliti untuk mengetahui bagaimana sistem mafia

Berbeda dari penelitian Secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Ketahanan hubungan pernikahan antara pasangan yang bekerja di luar negeri, (2) Kualitas

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan perubahan derajat luka dan kadar glukosa darah pasien ulkus diabetikum pada

Timatex menggunakan Foxpro(sejenis aplikasi yang digunakan untuk menginput data pembelian barang), namun cara yang dilakukan tidaklah otomatis tetapi masih ada yang