• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mall Ekspresionisme Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mall Ekspresionisme Deli Serdang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bandar udara tidak hanya menjadi sarana penerbangan penduduk ke negara

lain tetapi juga menjadi salah satu kunci dalam sistem produksi global yang

menawarkan kecepatan dalam pengiriman barang dan jaringan konektivitas yang

luas. Untuk meningkatkan kecepatan dalam merespon permintaan pembeli, maka

mulai bermunculan gudang-gudang perusahaan yang berada dekat dengan bandar

udara. Tidak hanya itu, pabrik juga mulai ditempatkan dekat dengan bandar udara

untuk meminimalisir jarak area pembuatan dan area transportasi. Pertumbuhan

seperti ini telah mengarahkan pada munculnya sebuah perkembangan komersial

yang berpusat pada bandar udara, yaitu aerotropolis. Menurut John D. Kasarda

(2013: 3), pengemuka definisi aerotropolis, aerotropolis juga mencakup bisnis

yang berkaitan dan bergantung pada jasa penerbangan dan fasilitas komersial

yang mendukung fasilitas bisnis tersebut dan penumpang penerbangan.

Penerbangan di Indonesia juga mengalami perkembangan, dapat dilihat dari

jumlah penumpang penerbangan yang semakin meningkat tiap tahunnya, dimana

menurut data dari PT Angkasa Pura II, peningkatan penerbangan domestik tahun

2013 adalah 13.8% dan peningkatan penerbangan internasional tahun

2009-2013 adalah 19.3%. Tidak hanya itu, Bandar Udara Soekarno Hatta juga termasuk

dalam 10 bandar udara tersibuk tahun 2013. Pemerintah pun telah memulai

perencanaan pengembangan Kawasan Bandara Soekarno Hatta menjadi

aerotropolis untuk menunjang perkembangan penerbangan di Ibukota

Indonesia.(Sunoko: 5)

Selain Bandara Soekarno Hatta, Bandar Udara Kualanamu yang terletak di

Sumatera Utara juga termasuk bandar udara internasional dan merupakan bandar

udara terbesar kedua di Indonesia. Menurut PT Angkasa Pura II, bandar udara ini

ditinjau dapat menjadi penumbuh ekonomi bagian barat Indonesia karena letak

Kota Medan yang dapat menjadi penghubung lalu lintas penerbangan ke Asia

(2)

sebagai titik transit penerbangan ke negara yang disebutkan sebelumnya dari

wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura. Dengan potensi-potensi ini, maka

konsep aerotropolis pun diterapkan ke dalam perkembangan Bandar Udara

Kualanamu. (Sunoko: 11-12)

John D. Kasarda (2013: 12) membuat sebuah skema aerotropolis dimana

aerotropolis mencakup beberapa fungsi bangunan salah satunya adalah pusat

rekreasi. Dan salah satu perkembangan Bandar Udara Kualanamu adalah

menjadikan bandar udara ini menjadi salah satu titik transit sehingga fungsi pusat

rekreasi juga dapat menunjang pengunjung transit. Salah satu contoh pusat

rekreasi adalah shopping mall, yang lebih sering disebut mall.

Pada mulanya belanja merupakan suatu konsep yang menunjukkan suatu

sikap untuk mendapatkan barang yang menjadi keperluan untuk sehari-hari

dengan jalan menukarkan sejumlah uang sebagai pengganti barang tersebut, akan

tetapi pada konsep belanja sekarang ini telah berkembang menjadi sebuah

cerminan gaya hidup dan rekreasi di kalangan masyarakat. Belanja merupakan

gaya hidup tersendiri yang bahkan menjadi suatu kegemaran oleh sejumlah orang.

(Haris, 2005). Kegiatan berbelanja juga tidak hanya tentang gaya hidup, tetapi

juga dapat menjadi sebuah kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan umum

atau kutural, sebuah kegiatan yang mengandung aspek pemberian pengetahuan/

pembelajaran.

Salah satu produk/barang dagang sebagai aset pariwisata adalah produk

kerajinan tangan. Produk kerajinan ini mempunyai peran yang tidak sedikit dalam

upaya mendongkrak perekonomian rakyat dan kunjungan pariwisata. Kabupaten

Deli Serdang mempunyai beberapa kerajinan tangan khas seperti tenunan sutra,

tenunan songket gorga, batik gorga, dan batik khas Deliserdang. Di Kecamatan

Lubuk Pakam, juga terdapat sebuah organisasi yang bergerak dalam

pengembangan anak serta remaja, organisasi ini memiliki beberapa kegiatan, salah

satunya adalah kegiatan kerajinan tangan, dimana kerajinan tangan ini terbuat dari

(3)

Jika meninjau fasilitas di dekat Kawasan Bandar Udara Kualanamu,

terdapat fasilitas warung, penginapan dan hotel, akan tetapi masih belum terdapat

fasilitas perbelanjaan. Untuk melengkapi fasilitas yang dapat menunjang

penumpang transit maupun yang tidak transit dan berlandaskan teori yang disebut

sebelumnya, sangat cocok untuk dibangun sebuah mall di dekat Kawasan Bandar

Udara Kualanamu. Pusat perbelanjaan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

dan rekreasi bagi para pengunjung dan juga sebagai tempat pengenalan industri

kerajinan tangan Deli Serdang kepada pengunjung, maka judul yang akan

diangkat adalah Mall Ekspresionis Deli Serdang.

Gambar 1.1. Skema alur pemikiran

1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1. Maksud

Manfaat dari Perancangan Mall Ekspresionis Deli Serdang adalah

menunjang perkembangan Kawasan Bandar Udara Kualanamu sebagai

aerotropolis dan kawasan transit, serta dapat menunjang kebutuhan

masyarakat sekitar dan menjadi area rekreasi dan edukasi tentang kerajinan

(4)

1.2.2. Tujuan

Tujuan dari proyek ini adalah :

- Menyediakan mall yang menunjang kebutuhan penumpang

bandara baik penumpang transit maupun penumpang bandara

lainnya;

- Menciptakan mall yang rekreatif dan edukatif yang dapat

menarik perhatian pengunjung sehingga dapat meningkatkan

pengunjung yang datang ke Kec. Batang Kuis dan

menghidupkan area tersebut;

- Meciptakan mall yang dapat menunjang aktivitas workshop dan

pameran kerajinan tangan dan juga proses penjualan produk

kerajinan tangan tersebut.

1.3. Masalah Perancangan

Adapun rumusan masalah dalam perancangan adalah:

- Bagaimana menciptakan sebuah rancangan lingkungan dan

bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan dapat

mencapai maksud tujuan dari rancangan proyek ini;

- Bagaimana menciptakan fasilitas mall yang dapat menarik

perhatian pengunjung dan penduduk untuk menghidupkan Kec.

Batang Kuis;

- Bagaimana menciptakan fasilitas mall yang rekreatif dan

menciptakan fasilitas pameran kerajinan tangan yang edukatif

dalam rancangan mall;

- Bagaimana menentukan lokasi yang tepat sehingga fasilitas

mall ini dapat dengan mudah diakses pengunjung dan memiliki

lokasi yang strategis terhadap bandar udara;

- Bagaimana mendesain ruang dalam baik dari aspek kebutuhan

ruang maupun besaran sehingga ruang-ruang tersebut nyaman

(5)

1.4. Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data untuk perancangan

ini menggunakan beberapa metoda yaitu :

a. Observasi Lapangan

- Mendapatkan data kondisi eksisting dan potensi tapak ;

- Melihat langsung keadaan dan prasarana lingkungan tapak.

b. Studi Literatur

- Mendapat data-data teori yang berkaitan dengan fungsi dan

tema perancangan;

- Mendapatkan data-data peraturan berhubungan dengan tapak;

- Mendapatkan referensi yang dianggap relevan dengan proses

perancangan.

c. Studi Banding

- Melakukan perbandingan terhadap pendekatan masalah dan

pemecahannya;

- Melakukan perbandingan kasus perancangan sejenis untuk

menambah referensi.

1.5. Lingkup/ Batasan

Lingkup pembahasan pada laporan ini adalah pengembangan konsep dan

perancangan Mall Ekspresionis Deli Serdang berupa lingkungan tapak, massa

bangunan, bentuk ruang, sistem utilitas bangunan, dan sirkulasi ruang luar

maupun dalam.

Adapun batasan dalam perancangan ini adalah

a. Perancangan ini hanya membahas tentang masalah-masalah yang

dihadapi dalam perancangan mall dan tapaknya;

b. Kajian arsitektur akan dibatasi oleh tema dalam penyelesaian kasus

yaitu Arsitektur Ekspresionisme;

c. Peraturan-peraturan pemerintah yang berhubungan dengan peraturan

pembangunan pada tapak seperti GSB, KDB, ketinggian maksimum,

KLB, dan KDH dimana peraturan yang akan digunakan adalah

(6)

d. Peraturan pembangunan yang menyangkut KKOP Bandara Udara

Kualanamu seperti, rencana tata guna lahan, ketinggian bangunan di

dalam KKOP dimana peraturan yang digunakan adalah Peraturan

Menteri Perhubungan No. KM 57 Tahun 2007;

e. Pemilihan sistem pemanfaatan energi secara alami yang

dikonversikan menjadi pembangkit energi bangunan seperti

(7)

1.6. Kerangka Berpikir

(8)

1.7. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan secara garis besar dasar-dasar perumusan perancangan yang

meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan,

lingkup/batasan, kerangka berpikir, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi mengenai termonologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi lokasi

perancangan, tinjauan fungsi, studi banding arsitektur fungsi sejenis, elaborasi

tema, dan studi banding arsitektur tema sejenis

BAB III METODOLOGI

Berisi uraian langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh

yang meliputi penjelasan kerangka pendekatan, metode dan teknik analisi data.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa

teknologi, analisa dan penerapan tema, beserta kesimpulan yang berupa hasil dari

analisa untuk pemecahan masalah bangunan dan konsep perancangan bangunan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai

pemecahan masalah perancangan yang berisi konsep dasar, konsep perancangan

tapak, konsep perancangan bangunan, konsep perancangan struktur bangunan, dan

konsep perancangan utilitas bangunan

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi gambar rancangan arsitektur dan foto maket.

(9)

Gambar

Gambar 1.1. Skema alur pemikiran
Gambar 1.2. Kerangka berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Keterampilan sosial siswa dalam komunikasi aspek bertanya pada pertemuan I dan

Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, kualitas KAP,

Prototyping Model + Menghemat waktu untuk pengembangan. - Adanya komunikasi yang terjalin baik antara Pengembang dan Customer.-) Pada Model Prototype tentu saja banyak kebutuhan

Ketika kalor diberikan kepada air, maka suhu air bertambah. Semakin banyak kalor yang diberikan semakin banyak pula perubahan pada suhu air. Bila kalor terus diberikan, lama

Biaya visa tetap harus dibayarkan walaupun visa tidak disetujui oleh Kedutaan, demikian juga jika terdapat biaya lain seperti pembatalan hotel, kereta dan atau tiket pesawat

Ada juga beberapa barang kebutuhan rumah tangga yang mereka beli dari satu toko milik orang Tionghoa yang telah lama menjadi langganan keluarga Pangeran Condet.. Toko itu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus, dapat disimpulkan bahwa melalui media puzzle gambar dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan waktu pemberian pupuk (W) memberikan pengaruh tidak nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman umur 15 hari , 30 hari,