• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelesaian Sengketa Pembebasan Tanah Ulayat untuk Pembangunan Bandar Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyelesaian Sengketa Pembebasan Tanah Ulayat untuk Pembangunan Bandar Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELESAIAN SENGKETA PEMBEBASAN TANAH ULAYAT

UNTUK PEMBANGUNAN BANDAR UDARA SILAMBO

KABUPATEN NIAS SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA

DISERTASI

Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara

Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum

Untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara

Oleh :

SOLISTIS PO DACHI

NIM : 118101005/HK

PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENYELESAIAN SENGKETA PEMBEBASAN TANAH ULAYAT

UNTUK PEMBANGUNAN BANDAR UDARA SILAMBO

KABUPATEN NIAS SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA

DISERTASI

Untuk memperoleh Gelar Doktor Dalam Bidang Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Di Bawah PimpinanRektor Universitas Sumatera Utara

Prof. Dr. Runtung.,S.H.,M. Hum

Untuk Dipertahankan Di Hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara

Oleh

SOLISTIS PO DACHI

NIM : 118101005/HK

PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

LEMBARAN PENGESAHAN

(Promosi Doktor)

Judul Disertasi : PENYELESAIAN SENGKETA PEMBEBASAN TANAH ULAYAT UNTUK PEMBANGUNAN BANDAR UDARA SILAMBO KABUPATEN NIAS SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

Nama : Solistis P.O. Dachi

Nomor Pokok : 118101005

Program : Doktor (S3) Ilmu Hukum

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Runtung., S.H., M. Hum) Promotor

(Prof. Dr. Budiman Ginting.,S.H.,M.Hum) (Prof. Dr. Syafruddin Kalo.,S.H.,M.Hum) Kopromotor kopromotor

Ketua Dekan,

(4)

KOMISI PEMBIMBING :

(Prof. Dr. Suhaidi.,S.H., M.H)

(Prof. Dr. Tan Kamello.,S.H.,M.S)

(5)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Solistis PO Dachi NIM : 118101005/HK

Program Studi : Doktor (S3) Ilmu Hukum

Judul Disertasi : PENYELESAIAN SENGKETA PEMBEBASAN TANAH ULAYAT UNTUK PEMBANGUNAN BANDAR UDARA SILAMBO KABUPATEN NIAS SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA

Dengan ini menyatakan bahwa Disertasi yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Disertasi saya tersebut plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberikan sanksi apapun oleh Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 2016 Yang membuat pernyataan,

(6)

ABSTRAK

Proses pembebasan tanah dalam rangka pembangunan Bandar Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan akan menimbulkan beberapa kemungkinan, terutama dalam pembebasan tanah yang memiliki karakteristik dalam sengketa dan perlawanan antara negara (pemerintah) dengan rakyat yang disebut sebagai konflik vertikal. Ekspresi sengketa pertanahan menunjukkan bahwa dimensi persoalan tanah sudah tidak cukup hanya dipahami sebagai persoalan sengketa tanah karena sengketa tanah ini sudah mengandung dimensi sosial ekonomi. Adapun yang menjadi pokok permasalahan, pertama bagaimana eksistensi tanah ulayat masyarakat hukum adat Nias Selatan diatas lahan rencana pembangunan lapangan terbang Silambo, kedua bagaimana karakteristik sengketa pembebasan tanah ulayat dalam pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan Lapangan Terbang Silambo dan ketiga mengapa penyelesaian sengketa pembebasan tanah ulayat dalam pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan Bandar Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan belum juga selesai.

Disertasi ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris dan yuridis normatif dengan sifat penelitian yang preskriptif yaitu pendekatan terhadap suatu masalah dengan cara melihat dari segi yuridis dan dengan mengkaji kenyataan dan penelitian deskriptif yang mempunyai dua tujuan yaitu untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu aspek fenomena sosial tertentu dan untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomenal sosial tertentu, umpamanya interaksi sosial dalam hal ini adalah perilaku orang yang menerima atau menolak ganti rugi atas pembebasan lahan Bandar Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan. Lokasi penelitian di Kabupaten Nias Selatan. Alat pengumpulan data ini menggunakan studi dokumen, wawancara yang dilakukan dengan individu/warga masyarakat, Si‟ulu mbanua (bangsawan), Si‟ila mbanua (cerdik pandai), Kepala Desa, Instansi Pemerintah, Pengusaha dan BPN. Data yang diperoleh dari penelitian lapangan ditambah dengan data kepustakaan, selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa upaya yang dilakukan dalam menangani masalah sengketa tanah Bandara Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan adalah dengan melakukan musyawarah, hingga saat ini tidak dapat diselesaikan. Masyarakat di Desa Botohilitano Kecamatan Fanayama dan Desa Hilimaenamolo

(7)

Kabupaten Nias Selatan tersebut, selain faktor surat-surat tanah yang belum jelas status kepemilikannya, hal ini juga berkenaan dengan kompensasi atas tanah tersebut.

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini bahwa eksistensi tanah ulayat masyarakat hukum adat Nias Selatan di atas lahan rencana pembangunan Bandara Udara Silambo dapat dipertahankan namun demi pembangunan fasilitas umum (Bandara Udara Silambo) perlu adanya penetapan kompensasi dalam pembebasan tanah. Status hukum hak atas tanah pembangunan Bandar Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan adalah tanah ulayat/tanah leluhur dan hak kepemilikan atas tanah masyarakat di Desa Botohilitano Kecamatan Fanayama dan Desa Hilimaenamolo

Kecamatan Maniamolo Kabupaten Nias Selatan. Sengketa yang terjadi saat ini adalah masyarakat di Desa Botohilitano Kecamatan Fanayama dan Desa Hilimaenamolo

Kecamatan Maniamolo Kabupaten Nias Selatan dengan pihak proyek pembangunan Bandara Udara Silambo diawali dengan tidak demokratisnya proses pembebasan dan mengalihkan hak kepemilikan atas tanah semata. Dalam setiap penyelesaian sengketa pertanahan di masing-masing wilayah selalu berbeda karakteristiknya. Di daerah yang belum berkembang, penyelesaian sengketa tanah umumnya dilakukan oleh tokoh-tokoh komunitas yang disegani warga setempat. Proses musyawarah pelaksanaan pembangunan Bandara Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu kegiatan penyuluhan dan pemberian informasi yang dilakukan dengan tatap muka langsung dengan aparat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat pemilik lahan tentang pelaksanaan pangadaaan tanah untuk pelebaran jalan serta menetapkan lebarnya jalan yang akan dibuka dan pelaksanaan musyawarah untuk menetapkan bentuk dan besarnya ganti kerugian yang dimulai pada tahun 2012. Dimana hasil yang diperoleh 33 orang masyarakat menyepakati besarnya pembayaran ganti rugi tanah, 18 orang menerima pembayaran ganti rugi tanah secara bertahap dan 7 orang menolak pembayaran ganti rugi tanah.

(8)

ABSTRACT

The process of land acquisition in the framework of the construction Airports Silambo South Nias Regency will cause several possibilities, especially in land acquisition that have characteristics in the dispute and resistance between the State (Government) with the people who are referred to as vertical conflicts. Land dispute expression indicates that the dimension of the question of land is not enough to just be understood as issues of the dispute of land because of the dispute of land it already contains socio-economic dimensions. As for the subject of the first problem, how does the existence of customary land society customary law above South Nias land development plan Silambo airfield, both how the characteristics of customary land acquisition disputes in the procurement of land for the benefit of the construction of the airfield Silambo and third why dispute resolution unalienated land acquisition in the procurement of land for the benefit of the construction Airports Silambo South Nias Regency has not yet completed.

This dissertation using methods empirical and juridical approach to normative juridical with the nature of research that is prescriptive approaches to a problem with how to view in terms of juridical and by examining the reality and the descriptive study has two objectives, namely to know the development of specific physical means or frequency of occurrence of a particular aspect of social phenomena and to describe in detail, such as specific social phenomenal social interaction in this case is the behavior of people who accept or reject damages for Airport land acquisition South Nias Regency Silambo. Location research in the South Nias Regency. These data collection tools using the study documents, interviews conducted with individuals/residents, Si'ulu mbanua (nobles), Si'ila mbanua (ingeniously clever), the village chief, government agencies, employers and the BPN. Data obtained from field research coupled with data librarianship, will then be analyzed using qualitative methods.

Based on the results of the study, it was found that the efforts made in addressing the issue of Airport land dispute Silambo South Nias Regency is to do the deliberation, until now could not be completed. People in the village of Fanayama Sub-district and villages Botohilitano Hilimaenamolo Sub Maniamolo request a compensation for the land because they assume the land is the land of indigenous rights as a source of life. But once observed, national land Agency party South Nias Regency mentions most of the land the airport Silambo South Nias Regency is State land. In the case of the liberation of the construction Airports Silambo the South Nias Regency, in addition to the factor of the Epistles is unclear land ownership status, it also deals with compensation for the land.

(9)

determination of compensation in land acquisition. The legal status of land rights to the construction Airports Silambo South Nias Regency is customary land/ancestral lands and rights of ownership over the land of the community in the village of Fanayama Sub-district Botohilitano and the village of Hilimaenamolo sub-district of Maniamolo South Nias Regency. Disputes that occur when these are Botohilitano Village communities in the Fanayama Subdistrict and village of Hilimaenamolo sub-district of Maniamolo South Nias Regency with the Airport Development project starts with a Silambo not demokratisnya the process of liberation and transfer the rights of ownership over the land solely. In any dispute settlement of land in each region are always different its characteristics. In an area that has not yet been developed, the land dispute resolution generally done by community figures that respected local citizens. The process of discussing with the implementation of the construction Airports South Nias Regency Silambo was carried out in two stages, namely the granting of information and counselling activities conducted with face-to-face with the village authorities, religious figures, community leaders and the public about the implementation of the land owner pangadaaan land for road widening and set the width of the road that will be opened and the implementation of the deliberations to determine the form and magnitude of the damages, beginning in 2012. Where the results obtained 33 people society agree on the magnitude of the payment of compensation for land, 18 people received compensation payments gradually land and 7 people refuse the payment of compensation for the land.

(10)

KATA PENGANTAR

Tidak henti-hentinya kita mengucapkan puji dan syukur khadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerahnya kepada penulis sehingga penulis masih diberikan kesehatan, kekuatan, hikmat, kebijaksanaan dan peluang serta kemudahan dalam menyelesaikan penelitian ini.

Tulisan ini lahir sebagai ungkapan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa Indonesia khususnya tanah kelahiran penulis sendiri, dimana adanya keinginan agar kabupaten Nias Selatan selangkah demi selangkah mengalami perubahan terutama yang berkenaan dengan fasilitas publik berupa layanan kepada masyarakat Nias Selatan itu sendiri, masyarakat bangsa Indonesia dan bahkan masyarakat dunia internasional terutama dalam bidang transportasi (bandar udara) sehingga dapat diselesaikan secara bertahap dan final dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Seperti dapat diketahui bahwa letak geografis Kepulauan Nias adalah suatu wilayah yang rentan akan bencana alam dan termasuk daerah yang terisolir. Sehingga hadirnya Bandar Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan Propinsi Sumatera Utara diharapkan akan mempermudah akselerasi bantuan, perhatian baik pemerintahan Indonesia maupun negara sahabat bila terjadi bencana gempa tektonik atau tsunami. Disamping itu juga akan bermanfaat dari segi komersialbaik dalam bidang perdagangan maupun pengembangan pulau Nias kedepan sebagai salah satu daerah tujuan objek wisata nasional dan internasional.

(11)

dengan segala ketulusan dan keikhlasan hati mengucapkan rasa hormat dan terimakasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan Disertasi ini, disampaikan kepada:

1. Rektor Universitas Sumatera Utara,yang amat terpelajar Profesor Doktor Runtung S.H., M.Hum atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis selama mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada program Doktor Ilmu Hukum (S3) Universitas Sumatera Utara, sebelumnya Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sekaligus bertindak selaku Promotor penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran terutama dalam menggunakan perangkat perundang-undangan dan putusan Mahkamah Konstitusi untuk melengkapi penulisan Disertasi ini.

2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang amat terpelajar Profesor Doktor Budiman Ginting S.H., M.Hum atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan Program Doktor Ilmu Hukum (S3) pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utaradan bertindak selaku Kopromotor yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan serta saran untuk melengkapi penulisan Disertasi ini.

(12)

4. Profesor Doktor Syafruddin Kallo, SH, M.Hum, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang bertindak selaku Kopromotor dan telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran khususnya tentang isi serta model penelitian dalam melengkapi penulisan Disertasi ini.

5. Profesor Doktor Tan Kamello, S.H., M.S. sebagai Sekretaris Program Doktor (S3) Ilmu Hukum Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara yang juga bertindak sebagai Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran utamanya metode penelitian dalam menyelesaikan Disertasi ini.

6. Doktor Nurul Elmiyah, S.H., M.H. sebagai Hakim Agung pada Mahkamah Agung Republik Indonesia bertindak sebagai Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran terutama isi penelitian dari bab ke bab guna penyempurnaan penyelesaian penulisan Disertasi ini.

7. Seluruh Guru Besar dan Staff Pengajar pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum (S3) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah membekali keilmuan dan motivasi kepada penulis dalam setiap perkuliahan. 8. Seluruh Staff Administrasi pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum (S3)

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah membantu keperluan administrasi penulis sejak perkuliahan hingga selesainya Disertasi ini.

9. Gubernur Sumatera Utara yang telah memberikan peluang kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum (S3) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(13)

kepada penulis untuk melanjutkan studi pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum (S3) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

11. Kepala Badan Diklat Propinsi Sumatera Utara yang telah memotivasi serta memberi peluang waktu untuk mengikuti serta menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum (S3) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

12. Anthoni Siahaan, SE, ATD, MT selaku Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara, sekarang Pj Bupati Kabupaten Samosir yang telah memberi motivasi, bantuan moril dan materil kepada penulis selama menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum (S3) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

13. Kepala BPN Kabupaten Nias Selatan dan Staff yang telah membantu penulis dalam memberikan segala informasi dan data dalam rangka menyelesaikan penelitian ini.

14. Kepala BAPPEDA Kabupaten Nias Selatan dan Staff yang telah membantu penulis dalam memberikan segala informasi dan data dalam rangka menyelesaikan penelitian ini.

15. Kepala Dinas DP2KAD Kabupaten Nias Selatan dan Staff yang telah membantu penulis dalam memberikan segala informasi dan data dalam rangka menyelesaikan penelitian ini.

(14)

informasi sehubungan dengan penyelesaian penulisan Disertasi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.

17. Tidak ketinggalan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku, rekan alumni SMA Kristen 1 Medan, rekan alumni Fakultas Hukum Universitas Darma Agung Medan, rekan alumni Program Pasca Sarjana S2 Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, rekan kuliah pada Program Doktor lmu Hukum (S3) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, rekan Widyaiswara serta Staff Badan Diklat Propinsi Sumatera Utara yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.

18. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Andy, Fredericus A. Napitu, Eva Wau, Triono Dachi, SH, Julia Agnetha Barus, SH., MH. yang telah membantu penulis menghimpun informasi, mengetik, mengedit serta mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan selama penulisan hingga selesainya Disertasi ini.

(15)

21. Almarhum ayah mertua Agus Rambe S.H dan ibu mertua Thiorina Silaen S.H yang secara terus menerus memotivasi penulis dengan penuh perhatian agar dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

22. Teristimewa khusus buat istri tercinta Irma Sari Rambe S.H yang telah memberikan peluang dan dorongan dengan tulus dan ikhlas serta doa restu kepada penulis untuk melanjutkan perkuliahan pada Program Studi Doktor Ilmu Hukum (S3) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang dengan setia mendampingi penulis pada saat suka dan duka baik dalam mengikuti perkuliahan maupun pada saat mulainya penulisan Disertasi ini hingga selesai, kendatipun penulis sadar dengan segala kesabarannya serta mengencangkan ikat pinggang serta hidup berhemat untuk mendukung biaya perkuliahan penulis serta biaya kuliah putranya yang juga sedang menyelesaikan Program Studinya di Program Pasca Sarjana (S2) Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Oleh sebab itu penulis menyampaikan permohonan maaf kepada istri tercinta dimana selama menempuh perkuliahan dan melakukan penelitian dalam penulisan Disertasi hingga selesai, penulis merasa kurang memperhatikan serta memberi kasih sayang kepadaNya.

(16)

Akhirnya penulis menyampaikan permohonan maaf bila ada kesalahan baik dalam penulisan nama atau ada nama yang terlupakan serta ucapan penulis yang kurang berkenaan. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa membalas amal baik Bapak/Ibu dan saudara-saudara sekalian. Terima Kasih.

Medan, 2016 Penulis

(17)
(18)

BAB II EKSISTENSI TANAH ULAYAT MASYARAKAT HUKUM

ADAT NIAS SELATAN DIATAS LAHAN RENCANA

PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG SILAMBO

A. Gambaran Umum letak dan lokasi Wilayah Kabupaten

Nias Selatan ... 70

1. Tinjauan Mengenai Letak Geografis Daerah Nias Selatan ... 70

2. Kependudukan Wilayah Kabupaten Nias Selatan... 90

3. Perekonomian Wilayah Nias Selatan ... 97

B. Eksistensi Tanah Ulayat di Kabupaten Nias Selatan ... 103

1. Arti Tanah dalam Hukum Adat Pada Masyarakat Nias Selatan ... 103

2. Kedudukan Hak Tanah ulayat di Kabupaten Nias Selatan ... 121

C. Upaya-Upaya Untuk Menjaga Eksistensi Tanah Ulayat di Kabupaten Nias Selatan ... 133

1. Pendaftaran Tanah Milik Kabupaten Nias Selatan ... 133

2. Pensertifikatan Tanah Adat di Kabupaten Nias selatan ... 142

3. Perlindungan Hak Tanah Ulayat di Kabupaten Nias Selatan . 150 D. Bentuk dan Terjadinya sengketa tanah ulayat untuk Pembangunan Bandar Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan ... 160

1. Sengketa Kepemilikan Tanah Ulayat di Kabupaten Nias Selatan ... 176

2. Susunan Lembaga Adat Nias Selatan ... 182

(19)

B. Pihak yang Memerlukan Tanah Untuk Kepentingan Umum ... 217 C. Deskripsi Sengketa Pengadaan Tanah untuk Bandar Udara

Silambo Kabupaten Nias Selatan ... 235 D. Pembebasan Tanah Aspek Pembangunan Bandar Udara

Silambo Kabupaten Nias Selatan ... 255 1. Proses Pembebasan Tanah untuk Pembangunan Bandara

Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan ... 255 2. Sosialisasi Pembebasan Tanah untuk Pembangunan ... 280

BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PENGADAAN TANAH

UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN BANDAR UDARA

SILAMBO KABUPATEN NIAS SELATAN

A. Karakteristik Sengketa ... 302 B. Bentuk Penyelesaian Sengketa dalam Masyarakat Adat Nias ... 309 C. Bentuk Penyelesaian Sengketa yang ditempuh dalam Kasus

Bandar Udara Silambo Kabupaten Nias Selatan ... 342 D. Hasil Upaya Penyelesaian Sengketa ... 354 E. Faktor yang Menyebabkan Kegagalan Penyelesaian Sengketa .... 389

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 435 B. Saran ... 438

DAFTAR PUSTAKA

CURRICULUM VITAE

(20)

Halaman

Laju pertumbuhan penduduk Nias Selatan Tahun 2006-2011 ... 91 Luas Hutan di Kabupaten Nias Selatan menurut Jenisnya Tahun 2012 ... 93 Banyaknya Sertifikat Tanah yang Dikeluarkan Menurut Jenis Hak Atas Tanah di Kabupaten Nias Selatan 2011-2013 ... 144 Pembayaran ganti rugi tanah dan menerimadibayarkan secara bertahap serta

menolaknya ... 378

(21)

Agrarische Wet = Sebuah Undang-undang yang dibuat di Belanda yang kemudian diberlakukan di Indonesia.

Domein verklaring = Pernyataan tanah Negara.

Land reform = Sebuah upaya yang secara sengaja bertujuan untuk merombak dan mengubah sistem agraria yang ada dengan maksud untuk meningkatkan distribusi pendapatan pertanian dan dengan demikian mendorong pembangunan pedesaan

Mindset = Pola pikir yang mempengaruhi pola kerja.

Airstrip = Perkembangan bandar udara

Law enforcement = Penegakan hukum

Role occupant = Pemegang peran

Judicial Review = Hak uji materil

Law making = Bentuk hukum

Costitutional Review = Perkembangan gagasan modern tentang sistem pemerintahan demokratis yang didasarkan atas ide Negara hukum (rule of law),

Volkgeis = Jiwa bangsa

Government-centered = Pusat Pemerintahan

Market-led = Pasar yang dipimpin

Research = Penelian

Negathrust = Kemungkinan segmen gempa

Eigendom = Hak milik

Exis = Tersedia

BPN = Badan Pertanahan Nasional BRR = Badan rehabilitas dan Rekontruksi UUPA = Undang-undang Pokok Agaria DPN = Destinasi Pariwisata Nasional

APBN = Anggaran Pendapatan Belanja Negara

Mutatis mutandis = Perubahan yang penting telah dilakukan

State land = Tanah Negara HGB = Hak Guna Bangunan HGU = Hak Guna Usaha

PPAT = Pejabat Pembuat Akta Tanah

Erfpacht = Hak kebendaan untuk menarik penghasilan

Defacto = Ungkapan, Fakta

Livelihood = Mata pencaharian

KTU = Kantor Tata Usaha

Externality =Eksternalitas

Publiek rechtelijk = Hukum publik

LPM = Lembaga Pengabdian Masyarakat KTP = Kantur Tanda Penduduk

PBB = Pajak Bumi Bangunan UUD = Undang-undang Dasar

(22)

SKPT = Surat Keterangan Pendaftaran Tanah

DPA-SKPD = Dokumen Pelaksanaan Anggaran- Satuan Kerja Perangkat Daerah

P2T = Pelayanan Perizinan Terpadu NJOP = Nilai Jual Objek Pajak TPT = Tembok Penahan Tanah

KAN = Komite Akreditasi Nasional

Magis-religius = Perilaku hukum atau kaidah-kaida Keppres = Keputusan Presiden

Referensi

Dokumen terkait

Bagi para peserta yang keberatan atas pengumuman pemenang hasil seleksi sederhana tersebut, diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara online melalui

Penggunaan beberapa mikroorganisme dengan dosis dan lama inkubasi yang berbeda dapat meningkatkan koefisien cerna bahan kering (KCBK) dan koefisien cerna bahan organik (KCBO)

respon perilaku yang bertahan lama terhadap individu atau objek tertentu.  Memiliki

Kontrak/Berita Acara Serah Terima Pekerjaan FHO /Berita Acara Pembayaran Terakhir BAP ASLI atau REKAMAN yang sudah dilegalisir oleh instansi yang berwenang

JUDUL : TAHIR PEROLEH GELAR DOKTOR KEHORMATAN DARI UGM. MEDIA :

Jika dilihat dari responden yang tidak mengikutsertakan anaknya pada Sub PIN difteri putaran ketiga sebagian besar sudah mendapatkan informasi (92,3%) dan memiliki

Pihak lain yang bukan Pemilik atau yang namanya tidak disebutkan dalam surat menyurat kepemilikan tanah dan bangunan sesuai dengan peraturan perundang- undangan sebagaimana

Tidak berbeda jauh dengan yang diatur dalam Undang-Undang Pokok Perkawinan yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tujuan perkawinanadalah membentuk keluarga(rumah