UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI ESTAFET MELALUI PENGUATAN UMPAN BALIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI
1 TIGA JUHAR KECAMATAN STM HULU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Mendapatkan
Gelar Sarjana
Oleh :
MICKHAEL DUKIS SEMBIRING NIM. 608310153
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERSETUJUAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh : Mickhael Dukis Sembiring : 608310153Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Program Studi Pendidikan
Jasmani Sekolah Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Pada Sidang Meja Hijau.
Medan, Februari 2013 Dosen Pembimbing
vi
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan kasih dan berkatNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Lari Estafet Dada Melalui Penguatan Umpan Balik Pada Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 1 Tiga Juhar Kecamatan STM Hulu Tahun Ajaran 2012/13”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril
maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini,
secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan FIK Unimed.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Pembantu Dekan I FIK Unimed.
4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO Pembantu Dekan II FIK Unimed.
5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, Pembantu Dekan II FIK Unimed.
6. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes Ketua Jurusan PJKR, Bapak Drs.
Suryadi Damanik, M.Kes Sekretaris Jurusan PJKR, dan Bapak Afri Tantri,
S.Pd, M.Pd Ketua Prodi PJS di FIK Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Raswin, S.Pd, M.Pd Dosen Pembimbing skripsi penulis yang telah
banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan yang
sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
8. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan di
lingkungan FIK Universitas Negeri Medan.
9. Seluruh staf perpustakaan FIK Unimed.
10.Teristimewa untuk Ayahanda Meter Sembiring dan Ibunda Ndemmi Br
Ginting S.Pd yang telah membesarkan, membimbing, dan membiayai serta
mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan studi ini.
11.Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tiga Juhar dimana telah
memberikan kesempatan dan waktu kepada penulis untuk melakukan
vii
12.Bapak Guru Pendidikan Jasmani SMP Negeri 1 TIga Juhar yang telah
mengarahkan dan membantu penelitian saya disekolah tersebut.
13.Untuk sahabat sabatku semua
14.Semua teman-teman stambuk 2008 PKR khususnya PKR Ekstensi 2008,
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang memberikan semangat dan
dukungan sehingga penulisan ini dapat selesai.
15.Keluarga Besar Mahasiswa IMKA Rudang Mayang FIK Sembisa Unimed
16.Ibu Dan Bapak Perpustakaan FIK UNIMED
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh sebab itu
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
Pihak demi kesempurnaan skripsi ini.Dan semoga penulis skripsi ini dapat
Berguna bagi semua pembaca,terutama bagi penulis sendiri.
Medan, April 2013
v ABSTRAK
MICKHAEL DUKIS SEMBIRING. NIM.608310153. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Estafet Melalui Penguatan Umpan Balik Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tiga Juhar Tahun Ajaran 2012/2013.
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
menggunakan penguatan umpan balik terhadap keberhasilan belajar pada teknik
dasar lari estafet dikelas VIII SMP Negeri 1 Tiga Juhar Tahun Ajaran 2012/2013.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII dengan populasi sebanyak 7
kelas dengan jumlah siswa 111 orang, kemudian diambil sampel peneltian
sebanyak 1 kelas yaitu kelas VIII-3 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang yang
akan diberikan tindakan berupa pengajaran melalui penguatan umpan balik.
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action
Research).
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil
belajar I dan tes hasil belajar II yang berbentuk aplikasi teknik dasar Lari Estafet
sebanyak dua kali pertemuan.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil
analisisnya : 1). Dari tes hasil belajar I di siklus I diperoleh diperoleh terdapat 13
siswa (59,09%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 9
siswa (40,91%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan rata-rata hasil
belajar 67,7. 2). Dari tes hasil belajar II di siklus II terdapat 19 siswa yang tuntas
(86,36%) dan 3 siswa yang tidak tuntas (13,64%), dengan rata-rata hasil 74,5.
Dari perkembangan siklus I dan sikus II dapat dilihat terjadi peningkatan
hasil belajar secara individual maupun klasikal telah tercapai. Pada test hasil
belajar I terdapat 59,09%, siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Pada tes hasil
belajar II terdapat 86,36%, siswa yang mencapai ketuntasan belajar dan terjadi
peningkatan sehingga dapat disimpulkan pembelajaran lari estafet dengan
menerapkan penguatan umpan balik yang dituangkan pada tes hasil belajar I dan
II mengalami peningkatan hasil belajar baik secara individu maupun klasikal.
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
1. Hakikat Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ... 9
2. Hakikat Hasil Belajar ... 12
3. Hakikat Hasil Belajar Lari estafet ... 15
4. Hakikat Penguatan Umpan Balik ... 23
B. Kerangka Berfikir... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
B. Populasi dan Sampel ... 35
1. Populasi ... 35
2. Sampel ... 36
C. Metode Penelitian... 36
D. Desain Penelitian ... 38
E. Instrumen Penelitian... 40
F. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian. ... 44
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 58
B. Saran ... 58
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Populasi ... 35
Tabel 2. Portofolio ... 41
Tabel 3. Deskripsi Data Lari Estafet ... 44
Tabel 4.Desain Penelitian ... 37
Tabel 5. Deskripsi Data Awal ... 44
Tabel 6. Hasil Observasi Siklus I ... 47
Tabel 7. Deskripsi Hasil Belajar Siklus I ... 49
Tabel 8. Hasil Observasi Siklus II ... 52
Tabel 9. Deskripsi Hasil Belajar Siklus II ... 52
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Cara memegang tongkat estafet ... 18
Gambar 2. Memegang dengan pangkal ibu jari ... 19
Gambar 3. Teknik memegang tongkat ... 19
Gambar 4.Cara Visual ... 20
Gambar 5. Cara Non Visual ... 21
Gambar 6. Desain Penelitian... 37
Gambar 7. Diagram Test Awal ... 45
Gambar 8. Diagram Siklus I ... 49
Gambar 9. Diagram Siklus II ... 53
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. RPP ... 62
Lampiran 2. Data Tes Awal ... 66
Lampiran 3 Data Siklus I ... 68
Lampiran 4. Data Siklus II ... 70
Lampiran 5. Perbandingan Siklus I dan II ... 72
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik
melalui kegiatan, bimbingan, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan
datang. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, ditempuh melalui
dua jalur pendidikan, yaitu melalui jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah,
pada jalur pendidikan sekolah terdiri dari tiga jenjang pendidikan yaitu:
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Selain itu
sekolah merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran.
Suatu permasalahan dalam proses belajar mengajar yang sering ditemui
dalam kehidupan sehari-hari adalah rendahnya daya serap peserta didik yang
berdampak pada rendahnya efektifitas belajar siswa, kejenuhan siswa dalam
belajar, suasana belajar yang pasif dan situasi belajar yang berpusat pada guru
(http://fassaad.wordpress.com/2011/11/05 /cara-mengajar-yang-efektif/ ). Prestasi
ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
Ekspositori dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih
substansial, proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi
guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara
2
Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan
telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran
pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran
pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model pembelajaran pendidikan
jasmani tidak harus berpusat pada guru, tetapi pada siswa. Orientasi pembelajaran
harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan rancangan materi serta cara
penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran
pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga,
tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan
jasmani dan model pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami
oleh mereka yang hendak mengajar pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani bukan hanya merupakan aktivitas pengembangan fisik
secara terisolasi, akan tetapi harus berada dalam konteks pendidikan secara
umum (general education). Sudah barang tentu proses tersebut dilakukan dengan
sadar dan melibatkan interaksi sistematik antar pelakunya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Samsudin, 2008:1).
(Cholik Mutohir dalam Samsudin, 2008:2) mengemukakan bahwa:
“Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka
pembentukan Indonesia berkualitas berdasarkan pancasila”. Mu’arifin (2001 : 55)
3
bukan sesuatu yang asing bagi diri siswa, sebagaiman aktivitas gerak yang
dilakukan dalam kesehariannya, yang merupakan perwujudan dari karakteristik
mendasar dirinya, yaitu dinamis, aktif dan adaptif. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan pembelajaran pendidikan jasamani adalah pembelajaran yang
merupakan upaya sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa lebih aktif
bergerak yang dilakukan sebagai perwujudan dari karakteristik mendasar dirinya,
yaitu dinamis, aktif dan adaptif belajar melalui proses interaksi peserta didik
dengan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani yang diajarkan di
sekolah-sekolah ada beberapa cabang olahraga antara lain permainan, atletik, aktivitas
pengembangan, senam, dan aktivitas ritmik. Untuk cabang olahraga atletik
terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum
Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VIII dalam standar isi yang menyatakan
Salah satu pendidikan jasmani yang diajarakan di SMP kelas VIII semester 1
sesuai BNSP (2006: 512) adalah Lari Estafet. Lari estafet dengan kompetensi
dasar mempraktikkan teknik dasar salah satu permainan olahraga atletik lanjutan
dengan kordinasi yang baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri,
keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan. Lari
sambung atau lari estafet merupakan kegiatan jasmani berupa berlari sambil
memindahkan benda atau alat dari satu pelari kepada pelari lainya. Aktivitas ini
sangat diminati anak-anak karena kegiatan tersebut memiliki unsur permainan dan
perlombaan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di sekolah SMP Negeri 1
4
proses pembelajaran Lari Estafet, siswa melakukannya masih kurang baik,
khususnya pada saat pemberian dan penerimaan tongkat, karena siswa tidak
dilibatkan secara aktif dalam melakukan materi yang diajarkan karena guru
kurang tepat dalam memilih metode pembelajaran sehingga hasil akhir
pembelajaran Lari Estafet kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari 68 siswa kelas
VIII-1 dan VIII-2 pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 yang mencapai
ketuntasan belajar hanya 20,96% dan 79,04 % siswa lainnya belum mencapai
ketuntasan. Adapun nilai Kriteria Ketuntasan Mengajar (KKM) yang harus
dipenuhi siswa adalah sebesar 75. Oleh sebab itu, sangat diperlukan suatu metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa.
Dalam meningkatkan pemahaman dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai cara dan salahsatunya adalah
pemberian penguatan umpan balik (Reinforcement of Feedback). Pada saat siswa
sudah mampu melaksanakan tugas belajar dan memiliki pemahaman tentang apa
yang sudah dilakukannya, maka pada saat itu guru tidak harus memberikan
tantangan sebab siswa telah belajar sesuatu yang sesuai dengan tujuan dan
harapan guru. Sebagai penggantinya, pada saat itu guru dapat memberikan umpan
balik (feedback) yaitu sebagai salah satu upaya mengobservasi siswa berkaitan
dengan bagaimana ia melakukan aktivitas serta apa yang harus dilakukan guru
untuk meningkatkan kemampuan siswa itu (Adang Suherman, dalam Didin
Budiman, 2011:29). Guru yang baik harus berterus terang memberikan hasil
observasinya terhadap kemampuan siswa dengan menceritakan hal yang
sesungguhnya dengan cara yang tidak membuat siswa semakin terpuruk, semakin
5
menghindarkan kata-kata “kamu tidak bisa”, “kamu tidak mengerti apa-apa”,
tetapi diutarakan dengan kata “belum bisa” ketika siswa belum mampu
melaksanakan tugas belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan harapan guru.
Hal terpenting lagi adalah guru tetap memiliki pendirian yang konsisten terhadap
ucapan dan perilakunya. Guru penjas yang baik adalah guru yang selalu berupaya
mendengarkan dan memperhatikan segala hal yang diutarakan siswa untuk
memperbaiki kinerja pembelajaran penjas. Guru penjas yang baik pun adalah
orang yang mampu mengerti dan menerima perasaan orang lain (berempati),
termasuk perasaan siswa.
Indikator-indikator yang termuat dalam komunikasi yang efektif seperti
uraian di atas sesungguhnya merupakan proses pemberian feedback atau umpan
balik yang dilakukan guru selama proses pembelajaran. Hal itu dilakukan
sebaiknya tidak saja dalam kegiatan belajar mengajar di kelas atau di lapangan
melainkan ketika aktivitas belajar telah selesai dilaksanakan. Misalnya di sela-sela
waktu istirahat, guru biasanya melakukan percakapan dengan siswa sambil
mengingatkan siswa untuk terus berlatih atau aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler
sesuai dengan cabang olahraga yang dipilih siswa. Secara tidak langsung,
peristiwa komunikasi tersebut dapat menjadi umpan balik (feedback) bagi siswa
untuk selalu diingatkan akan keharusannya berlatih. Seperti halnya dalam konteks
kepelatihan, siswa sebagai atlet membutuhkan umpan balik. Harsono (1988:87)
mengemukakan “Atlet membutuhkan umpan balik untuk mengetahui bagaimana
hasil-hasil latihannya, dan apa yang masih harus diperhatikan dan ditekankan
dalam latihan-latihan untuk kemajuan prestasinya.” Hal ini semakin menjelaskan
6
dalam konteks pembelajaran (pendidikan) melainkan juga dalam konteks
pelatihan olahraga prestasi.
Kebermaknaan umpan balik dalam kagiatan pembelajaran penjas akan
mampu terwujud apabila guru penjas telah benar-benar memahami pengertian
(konsep) umpan balik, fungsi umpan balik, jenis-jenis umpan balik, dan siapa
yang harus dengan cepat dan tepat diberikan umpan balik selama kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Dengan memahami konsep-konsep ini maka
pemberian umpan balik akan tepat sasaran. Pemberian umpan balik tidak malah
menghambat kegiatan belajar siswa melainkan semakin meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kegiatan pembelajaran penjas yang sedang dilaksanakan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian yang berkaitan dengan Upaya peningkatan hasil belajar Lari Estafet
melalui Penguatan Umpan Balik pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tiga Juhar
Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2012/2013.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, ada banyak
masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi Lari Estafet. Masalah
– masalah yang teridentifikasi mencakup:
1. Kurang tertarik dalam pembelajaran Lari Estafet.
2. Pemakaian metode guru masih menggunakan metode ceramah dalam
belajar Lari Estafet.
3. Kurangnya peran aktif dan keseriusan siswa dalam proses pembelajaran
7
4. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani
tentang Lari Estafet.
C.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka yang
menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: Upaya peningkatan hasil
belajar Lari Estafet melalui Penguatan Umpan Balik pada Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 1 Tiga Juhar Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang Tahun
Ajaran 2012/2013.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah
Penguatan Umpan Balik Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Lari Estafet Pada
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tiga Juhar Kecamatan STM Hulu Kabupaten
Deli Serdang Tahun Ajaran 2012/2013?
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar Lari Estafet melalui Penguatan Umpan Balik pada Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 1 Tiga Juhar Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang Tahun
8
F. Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan, disamping itu hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat
sebagai berikut:
1. Menemukan informasi terhadap pengaruh Penguatan Umpan Balik dalam
mempelajari pembelajaran Atletikdengan submateri Lari Estafet.
2. Memberikan masukan pada guru pendidikan jasmani dalam rangka
meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan hasil belajar, khususnya Lari
Estafet pada cabang olahraga Atletik.
3. Menambah wawasan peneliti dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik di
masa yang akan datang.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya yang ingin
mengembangkan penelitiannya yang ada kaitannya dengan penelitian ini di
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
menggunakan penguatan umpan balik dapat meningkatkan hasil belajar lari
estafet pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tiga Juhar Tahun Ajaran 2012/2013.
B. Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Disarankan kepada guru Pendidikan Jasmani SMP Negeri 1 Tiga Juhar untuk
mempertimbangkan penggunaan penguatan umpan balik harus disesuaikan
dengan materi karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa
dan hasil belajar siswa.
2. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan
pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara
langsung kepada guru, dan tidak melakukan gerakan yang efektif ketika
proses pembelajaran berlangsung, maka disarankan kepada guru yang akan
melaksanakan pembelajaran diharapkan dapat mempelajari bagaimana cara
memotivasi siswa untuk berani berbicara maupun bertanya, dan melakukan
gerakan yang efektif.
3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba
melakukan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Ateng (1992).Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Adang Suherman (2000). Dasar-Dasar Penjaskes. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Agus Kristiyanto (2010). Penelitian TIndakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan
Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Sebelas Maret University Press.
Arikunto S, Suharjono, Supriadi (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/19650909199102 1-BAMBANG_ABDULJABAR/Konsep_Pendidikan_Jasmani_.pdf diakses oleh Mikael pada tanggal 20 Oktober 2012.
Mu’arifikn (2001). Pengembangan Sikap Siswa Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Se-Kota Malang. UNESA, Surabaya.
Rusli Lutan (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Rusli Lutan (2000).Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan a: Menengah Bagian Proyek Penataran Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Sanjaya, Wina (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Supandi (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Suryosubroto (2003). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutrisno, Budi (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk
SMP Kelas VIII. Jakarta: CV Putra Nugraha.
Tim Penyusun (2007). Penulisan Skripsi FIK Unimed. Medan, Fik Unimed.