ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang banyak memiliki masalah kependudukan yang hingga saat ini belum bisa diatasi. Fakta menunjukkan bahwa pada tahun pogram kesetaraan gender dalam pelaksaan Keluarga Berencana (KB) antara pria dan perempuan memiliki kesenjangan yang tinggi. Berdasarkan datahasil pencapaian peserta KB aktif Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Lhokseumawe Tahun 2014 pemakaian kontra sepsi vasektomi 7 peserta (1,4%), kondom 1314 peserta (12,1%). Sedangkan suami PUS yang tidak memakai kontrasepsi sebanyak 9575 suami. Berdasarkan data pencapaian peserta KB Banda Sakti tahun 2014 jumlah suami PUS 10896, pemakaian kontrasepsi vasektomi berjumlah 4 peserta (0,6%), kondom berjumlah 596 peserta (11,2%).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku akseptor KB pria terhadap vasektomi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe dengan jenis Penelitian Kualitatif dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Informan diambil dari semua jumlah peserta yang telah menjadi akseptor KB Vasektomi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak, pendidikan, pengetahuan, sosial budaya, dukungan istri dan dukungan keluarga berpengaruh terhadap suami dalam memilih Vasektomi sebagai alat kontrasepsi pria di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
Diperlukan perhatian terhadap faktor yang mempengaruhi suami dalam memilih Vasektomi sebagai kontrasepsi di Kecamatan Banda Sakti tersebut sehingga dapat meningkatkan cakupan KB pria. Faktor personal, faktor sosial budaya, dan faktor situasional yang menjadi penyebab suami dalam memilih Vasektomi sebagai kontrasepsi pria di Kecamatan Banda Sakti diharapkan dapat disebarluaskan dan diberikan pemahaman ke masyarakat sehingga dapat meninggatkan cakupan KB pria di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe ini.
Kata Kunci : Vasektomi, Pasangan Usia Subur
ABSTRACT
Indonesia is a country which has various population problems that have not been solved so far. The fact indicates that in the gender equality program of the Family Planning has high discrepancy. Based on the data of the achievement in active Family Planning acceptors in Family Planning Field Worker at Lhokseumawe, in 2014, it was found that 7 acceptors (1.4%) used vasectomy contraception and 1,314 acceptors (12.1%) used condoms, while 9,575 husbands of Fertile Couple did not used contraception devices. Based on the data from Banda Sakti acceptors, it was found that of the 10,896 husbands of Fertile Couple in 2014, 4 of them (0.6%) used vasectomy contraception devices and 596 of them (11.2%) used condoms.
The objective of the research was to find out the behavior of male Family Planning acceptors toward vasectomy in Banda Sakti Subdistrict, Lhokseumawe. The research was qualitative, using observation and interview method. The informants were Family Planning acceptors who used vasectomy method in Banda Sakti Subdistrict, Lhokseumawe.
The result of the research showed that the number of children, education, knowledge, socio-culture, wives’ support, and family support had influence on husbands in choosing vasectomy as contraception devices in Banda Sakti Subdistrict, Lhokseumawe.
It is recommended that the factors which influence husband to used vasectomy as contraception devices in Banda Sakti Subdistrict should be heeded seriously in order that the coverage of male Family Planning acceptors can be achieved. Personal, socio-cultural, and situational factors which influence men to use vasectomy contraception in Banda Sakti Subdistrict should be spread and socialized to the people so that male Family Planning acceptors in Banda Sakti Subdistrict, Lhokseumawe, can be increased.
Keywords: Vasectomy, Fertile Couple