• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan dan Produksi Bawang merah (Allium ascalonicum L.) Lokal Samosir Generasi M1V5 Hasil Iradiasi Sinar Gamma di Dataran Rendah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan dan Produksi Bawang merah (Allium ascalonicum L.) Lokal Samosir Generasi M1V5 Hasil Iradiasi Sinar Gamma di Dataran Rendah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Steenis (2003) bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, Kelas Monocotyledonae, Ordo Liliales (liliflorae), Famili Liliaceae, Genus Allium, Spesies Allium ascalonicum L.

Tanaman bawang merah memiliki batang sejati (discus) yang merupakan bagian seperti kayu berada pada dasar umbi bawang merah, sebagai tempat melekatnya perakaran dan mata tunas. Diatas discus terdapat batang semu yang tersusun dari pelepah - pelepah daun. Batang semu yang kelihatan seperti batang pada tanaman bawang merah sebenarnya merupakan batang semu yang akan berubah bentuk dan fungsi sebagai umbi lapis (Sinclair, 1988).

Bawang merah mempunyai daun agak bulat, melengkung memanjang, berlubang padabagian tengahnya seperti pipa dan memiliki umbi yang tersusun atas lapisan-lapisanpelepah daun yang bervariasi bentuk, ukuran dan warna untuk masing-masing varietas (Tim Penulis, 2006).

Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan di bagian tengah menggembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang didalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan

mencapai 30-50 cm. Bunga bawang termasuk bunga sempurna yang tiap

(2)

Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Semakin banyak daun maka pelepah daunnya juga akan semakin banyak sehingga modifikasi pelepah daun menjadi lapisan penyusun umbi juga akan semakin banyak. Semakin banyak lapisan penyusun umbi maka akan semakin besar umbi yang akan dihasilkan (Hervandi et al., 2009).

Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2-3 butir. Bentuk biji pipih, sewaktu masih muda berwarna bening atau putih, tetapi setelah tua menjadi hitam (Rahayu dan Berlian, 1999).

Syarat Tumbuh

Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah yang maksimal maka perlu untuk memenuhi syarat sebagai berikut yaitu :

Iklim

Tanaman ini membutuhkan penyinaran cahaya matahari yang maksimal 100% dan kelembaban nisbi 50-70%. Bawang merah akan membentuk umbi lebih besar ditanam di daerah dengan penyinaran lebih dari 12 jam. Pada tempat-tempat

yang terlindung dapat menyebabkan pembentukan umbinya kurang baik (Nani dan Hidayat, 2010)

(3)

Budidaya bawang merah yang baik adalah daerah yang beriklim kering dengan suhu antara 27 - 33ºC. Tempatnya yang terbuka, tidak berkabut dan berangin. Curah hujan yang sesuai yaitu 1000-1500 mm/tahun atau 200 mm/bulan (Wibowo, 2007).

Tanah

Tanaman bawang merah tumbuh baik pada tanah berstruktur remah, tekstur sedang sampai liat, drainase/aerasi baik, mengandung bahan organik yang cukup. Tanah yang cukup lembab dan air tidak menggenang disukai oleh tanaman bawang merah akan tetapi tanaman ini banyak membutuhkan air terutama dalam masa pembentukan umbi (Nani dan Hidayat, 2010).

Bawang merah dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi ± 1100 meter di atas permukaan laut dan dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan. Di Indonesia 70 % penanaman dilakukan pada dataran rendah di bawah 450 meter (Dalmadi, 2010).

Kemasaman tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan terhadap kegiatan organisme tanah terutama dalam penguraian bahan organik menjadi unsur hara bagi tanaman. pH tanah baik untuk pertumbuhan bawang antara 5.6 - 6.5 (Nani dan Hidayat, 2010).

Iradiasi Sinar Gamma Pada Tanaman

(4)

Mutasi adalah perubahan dalam struktur gen yang terjadi secara spontan maupun buatan dengan menggunakan mutagen fisik atau kimia. Mutasi dapat terjadi pada setiap bagian tanaman dan pada fase pertumbuhan tanaman, namun lebih banyak terjadi pada bagian yangsedang aktif mengalami pembelahan sel, misalnya pada tunas, biji, dan bagian tanaman yang lain (Melina, 2008).

Mutagen fisik atau iradiasi untuk pemuliaan tanaman yang lazim digunakan adalah sinar gamma. Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik pendek (0,0001-0,1 nm) dengan energi tinggi yang berinteraksi dengan atom-atom atau molekul untuk memproduksi radikal bebas dalam sel. Radikal bebas tersebut akan menginduksi mutasi dalam tanaman sebab akan menghasilkan kerusakan sel atau pengaruh penting dalam komponen sel tanaman. Iradiasi sinar gamma menyebabkan kombinasi gen-gen baru dengan frekuensi mutasi tinggi (Zanzibar dan Sudrajat, 2013).

(5)

Hasil penelitian Niken dan Yuliana (2009) menunjukkan bahwa kultivar dan dosis radiasi sinar gamma menginduksi tingkat ketahanan terhadap penyakit. Penggunaan dosis radiasi sinar gamma 45 Gy kultivar tanaman apel Rome beauty tahan terhadap penyakit powdery mildew. Norfadzrin et al (2007) melaporkan dosis sinar gamma pada 800 Gy mempunyai efek negatif pada penampilan morfologi dan karakter dari perkecambahan tomat dan okra.

Pengaruh peningkatan dosis mutagen terhadap kerusakan fisiologis memberikan kurva sigmoid, dimana kerusakan atau kematian tidak terjadi sekaligus sesuai dengan tingkatan dosis. Makin tinggi dosis radiasi sinar gamma makin banyak terjadi mutasi dan kerusakan (Mugiono, 2001).

Puspa, Fery, dan Mariati (2015) melaporkan bahwa dosis 10 dan 12 Gy pada bawang merah lokal Samosir nyata menurunkan jumlah anakan generasi pertama M1V1 sebesar 30.37%, 62.96% dibandingkan dengan tidak diradiasi.

Referensi

Dokumen terkait

PELAKSANA PERJALANAN DINAS UANG MAKAN PER HARI TRANSP. PERJALANAN PELAKSANA DINAS UANG MAKAN PER

Dengan ini kami selaku panitia mengucapkan terima kasih kepada saudara atas. partisipasinya sebagai Tentor Utama dalam

Afrizal Fachri. Jurusan, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Kriswantoro, M.Pd dan Drs. Rubianto Hadi, M.Pd. Latar

Dari hasil analisis deskriptif diketahui bahwa jumlah responden sebanyak 59 orang pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas yang berstatus PNS dan bukan sebagai Kepala

Perbedaanya terdapat pada posisi raket saat perkenaan dengan shuttlecock (Syahri Alhusin, 2007:46).. Dari hasil pengamatan, pada club Gatra ini dari 12 pemain

Prinsip-prinsip latihan yang telah diterapkan secara optimal oleh setiap pelatih baik untuk latihan penguasaan teknik dasar (kihon) karate akan memperlihatkan suatu hasil

Indikator kinerja dalam penelitian ini ada tiga yaitu: 1)Penilaian kemampuan guru merencanakan pembelajaran keterampilan berbicara siswa menggunakan metode bermain

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-5, 2014 ISPRS Technical Commission V Symposium, 23 – 25 June 2014, Riva