Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah tekstil dalam
pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada sedikit
perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan.
tekstil juga dapat diartikan jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain , tenunan dan rajutan.
Tekstil dikelompokan menurut jenisnya yaitu
1.Berdasarkan jenis product/bentuknya:serat staple, serat filamen, dan benang kain product jadi
2.berdasarkan jenis bahannya:serat alam, serat sintetis dan serat campuran 3.berdasarkan jenis warna/motifnya:putih, berwarna, bermotif/bergambar
4.berdasarkan jenis konstruksinya: tenun,rajut,renda,kempa,benang tunggal,benang gintir
BAHAN BAKU TEKSTIL
1. Jenis serat.
Benang adalah hasil dari disusun/ dipintalnya sejumlah serat secara memanjang dengan ketebalan tertentu.
Harus kita kenal terlebih dahulu sebagian jenis dari serat serat yang biasa dipakai untuk membuat seuntai benang, yaitu:
1.1.Serat Alami :
1.1.a. Dari Tumbuhan
1 Dari batang, seperti serat sisal untuk karung goni
2 Dari serat daun seperti Sisal dan Manila Hemp.
4 Dari Isi buah seperti serat kapuk untuk bantal
5 Dari serat bunga seperti serat kapas untuk baju.
6 Dll.
Gambar: Kapas (Cotton) 1.1.b. Dari Hewan
Bulu , seperti bulu domba/ unta untuk kain wool.
Alphaca, Casmhere, Mohair Rabit Hair, dll.
Kulit yang diproses, sehingga nyaman dipakai seperti jaket kulit.
Kepompong, seperti serat sutera untuk kain wanita
Gambar: Ulat sutera dan kepompong 1.1.c. Dari Bahan Tambang
1 Serat Asbestos untuk baju tahan api.
2 Serat Gelas, untuk bahan isolator panas
3 Serat metal
4 Rock fibre
Gambar: Menambang Asbestos
1.2. Serat rekayasa (Regenerated Fibre)
Yaitu bahan dasarnya alam, tetapi direkayasa menjadi serat tertentu.
1.2.a. Cellulose :
1.4. Serat Buatan Penuh (Full Synthetic/ Man Made Fibre)
Yaitu serat yang dibuat secara kimia, kemudian diproses/ dipintal menjadi benang.
1 Serat Polyamida : Nylon 66- 6- 610- 11 dan lainnya.
7 Serat Poly ethylene, untuk karung palstik
8 Dll.
(Lihat: Toyobo: Textile Fibre, Japanese, English Edition)
2. SPUN YARN DAN NON SPUN YARN.
Benang sebagai bahan baku utama proses pembuatan kain secara garis besar diproses dengan menggunakan 2 (dua) cara, yaitu :
2.1.Proses Pemintalan atau penggintiran / Spinning Proces, benangnya disebut: SPUN YARN. Inipun menggunakan aneka system spinning, yaitu:
- System Ring Spinning,
- System Rotor Spinning
Fibre ditembakkan kearah permukaan PIRINGAN ROTOR yang berputar amat cepat
sehingga terbentuk menjadi sehelai benang dengan twist tertentu dan langsung digulung pada sebuah Cylinder Cheese.
Fibre diberikan puntiran dengan menggunakan semburan angin bertekanan (AIR JET)
sehingga terbentuk menjadi sehelai benang dengan twist tertentu dan langsung digulung pada sebuah Cylinder Cheese.
- System Vortex Spinning
PROSES RING SPINNING.
Pada System Ring Spinning, serat benang mengalami proses- proses berikut, yaitu:
- Blowing/ Bale breaker, dimana packing serat dibuka, dan serat dicabik- cabik dari gumpalannya, kemudian pada kasuss serat campuran, seratnya di MIXER sesuai yang dikehendaki.
- Carding, dimana serat disejajarkan satu persatu dengan jarum- jarum Carding, dan kemudian dibentuk menjadi sebuah benang besar yang belum padat, disebut SLIVER. Besar ukuran benang tersebut pada proses ini kurang lebih sebesar lengan orang dewasa.
- Drawing , dimana benang- benang sliver dari hasil carding, disatukan ditarik dan diberikan pilinan (twisting), dengan tujuan agar setiap kelemahan yang terjadi pada hasil carding, bias tertutup oleh sliver yang lain, sehingga makin banyak
2.2.NON SPUN YARN adalah sistem pembuatan benang dengan dengan tidak mengalami proses penggintiran, Seperti: Benang filament (FF / flat filament) atau benang Draw texture Yarn (DTY).
3. INTERMINGLE NON INTERMINGLE
Khusus pada benang benang filament, dikenal istilah INTERMINGLE, yaitu suatu proses dimana dibeberapa titik pada serat serat tersebut direkayasa (dengan menggunakan nozzle dan angin) agar serat serat tersebut seperti di bebat di beberapa tempat.
- CO IM (Co intermingle), benang tidak dilakukan intermingle proses.
- LIM (Low Intermingle), ada intermingle pada 40 titik/ meter…Biasa utk knitting. - SIM (Soft Intermingle), ada intermingle pada 60 titik /meter...Biasa untuk pakan. - IM (Intermingle ), ada intermingle pada 100 titik/ meter.
- SUM (Super Intermingle), ada intermingle pada 115 / meter. …..Biasa untuk lusi.
Jenis-jenis Tekstil 1. Kerajinan Batik
Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan di atas selembar kain. Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup. Karya seni batik ini merupakan salah satu seni terapan Nusantara yang menjadi ciri khas kebanggaan bangsa Indonesia.
2. Kerajinan Sulam
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, danpayet
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:
Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain
Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja dan pinggiran kebaya
Jenis bordiran dan sulaman : Sulam bebas atau sulam benang
Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan mengabaikan pola tenun kain. Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol seperti bordir tradisional Cina dan Jepang. Sulam hitung jahitan
Sulaman dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di atas kain tenunan sejajar seperti kain kanvas,kain aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis sulaman yang termasuk sulam hitung jahitan adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint, dan blackwork.
3. Kerajinan Jahit Perca
Pengertian jahit perca
Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya kerajinan tekstil lainnya. Jahit perca/tambal seribu/patchwork adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain / perca yang digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana. Jahit perca pada dasarnya dipelajari keteknikannya bukan pada bahannya.
4. Kerajinan Jahit Tindas
Jahit tindas adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara mengisi atau melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian atas kain sesuai dengan desain.
5. Kerajinan Cetak Saring
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasarNylon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak. Salah satu contoh kerajinan cetak saring adalah sablon.
6. Kerajinan Tenun
Tenunan yang dikembangkan oleh setiap suku/ etnis di Nusa Tenggara Timur merupakan seni kerajinan tangan turun-temurun yang diajarkan kepada anak cucu demi kelestarian seni tenun tersebut. Motif tenunan yang dipakai seseorang akan dikenal atau sebagai ciri khas dari suku atau pulau mana orang itu berasal, setiap orang akan senang dan bangga mengenakan tenunan asal sukunya.
Pada suku atau daerah tertentu, corak/motif binatang atau orang-orang lebih banyak ditonjolkan seperti Sumba Timur dengan corak motif kuda, rusa, udang, naga, singa, orang-orangan, pohon tengkorak dan lain-lain, sedangkan Timor Tengah Selatan banyak menonjolkan corak motif burung, cecak, buaya dan motif kaif. Bagi daerah-daerah lain corak motif bunga-bunga atau daun-daun lebih ditonjolkan sedangkan corak motif binatang hanya sebagai pemanisnya saja.
Tapestry adalah sebuah bentuk seni tekstil berupa tenun tradisional yang biasa dilakukan pada alat tenun vertikal. Namun, juga dapat dilakukan di lantai juga. Proses htenun ini terdiri dari dua arah benang yang bersilangan, yang sejajar dengan panjang disebut “warp” / benang lungsin dan sejajar dengan lebar disebut “weft” / benang pakan.
Kebanyakan penenun tapestry menggunakan benang lungsin berbahan alami seperti benang linen atau benang katun. Benang pakan yang dipakai berupa benang wol atau benang katun, namun bisa pula benang sutra, benang emas, benang perak, atau alternatif media lain.
Tapestry telah diproduksi dan digunakan sejak zaman Helenis. Contoh kerajinan tapestry Yunani yang pernah ditemukan berasal dari abad ke-3 SM dalam kondisi terawetkan di gurun Tarim Basin. Kerajinan tapestry mencapai tahap baru produksi massal di Eropa pada awal abad ke-14 Masehi. Gelombang pertama produksi berasal dari Jerman dan Swiss. Seiring waktu, kerajinan diperluas ke Prancis dan Belanda.
Konotasi istilah tapestry ini juga digunakan untuk menggambarkan hasil kerajinan tekstil yang dibuat pada alat tenun Jacquard. Sebelum tahun 1990-an, tapestry yang terkenal Abad Pertengahan telah diproduksi dengan menggunakan teknik Jacquard. Namun pada abad modernisasi, artis seperti Chuck Close dan Magnolia Editions telah mengadaptasi proses Jacquard yang terkomputerisasi untuk menghasilkan karya seni rupa yang indah memukau. 8. Kerajinan Makrame
Makrame adalah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai Dalam membuat makrame, ada beberapa teknik yang digunakan antara lain teknik pilin,simpul,anyam, atau rajut.