• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. PENGUMPULAN DATA. spring bed, dimana macam-macam barang yang diproduksi adalah : Spring bed ukuran (90 x 200) cm. Spring bed vkuran (100 x 200) cm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IV. PENGUMPULAN DATA. spring bed, dimana macam-macam barang yang diproduksi adalah : Spring bed ukuran (90 x 200) cm. Spring bed vkuran (100 x 200) cm"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1. ANALISA PRODUK

PT "X" adalali sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan spring bed, dimana macam-macam barang yang diproduksi adalah :

Spring bed ukuran (90 x 200) cm Spring bed vkuran (100 x 200) cm Spring bed ukuran (120 x 200) cm Spring bedvkwm (140 x 200) cm Spring bedvkvsm (160 x 200) cm Spring bed ukuran (180 x 200) cm Spring bed ukuran (200 x 200) cm Bed cover

Guling dan bantal Kasur busa

Adapun pada Tugas akhir ini, produk yang diteliti adalah springbed ymg berukuran (160 x 200) cm karena ini merupakan produk yang paling banyak diproduksi.

2. ANALISA PROSES

2.1. Peta Proses Operasi (OPC)

Pada proses pembuatan satu set spring bed terbagi atas pembuatan kasur pegas bagian atas, divan dan juga sandaran. Kasur pegas, divan dan sandaran hasil produksi kemudian digabung menjadi satu kesatuan.

(2)

2.1.1. Proses produksi kasur pegas bagian atas Urutan proses produksi kasur pegas terdiri atas:

1. Operasimesinpeer

Bahan baku berupa kawat gulungan dengan diameter 2,24 mm dimasukkan kedalam mesin peer, kawat secara otomatis akan ditarik oleh mesin dan membentuk spiral.

2. Operasi mesin oven

Setelah selesai proses pembuatan peer maka peer-peer yang telah tebentuk tersebut dipanaskan didalam mesin oven dengan suhu tetap pada 350°C. Pertama kali pemanasan memerlukan waktu 3,5 jam sedangkan untuk seterusnya untuk setiap pemanasan dalam satu hari itu hanya membutuhkan waktu selama 2 jam karena mesin sudah dalam kondisi panas.

3. Operasi mesin ram

Proses untuk menggabungkan semua peer yang dibutuhkan untuk satu unit kasur pegas.

4. Operasi mesin tekuk kawat

Proses untuk mengikat pinggiran gabungan peer yang telah dirangkai yang berbentuk persegi panjang dengan menggunakan kawat yang berdiameter 5 mm supaya rangkaian peer tersebut tidak lentur.

5. Operasi pasang cotton set dengan mesin tembak

Setelah rangkaian peer terbentuk dengan baik, maka rangkaian peer itu dipasang cotton set pada bagian atas dan bawah dan ditembak

(3)

pada sisi-sisi samping dengan menggunakan mesin tembak yang berfungsi sebagai pengikat.

6. Operasi pasang spon dan kain quilting

Proses selanjutnya adalah pemasangan spon pada bagian atas cotton set, setelali itu akan dilapisi lagi dengan kain quilting yang berfungsi sebagai cover dan dijahit pada sisi sampingnya.

7. Operasi mesin pita

Proses untuk menjahit pita pada samping atas dan bawah kasur pegas yang menggunakan bahan polyster agar lebih bagus dan tahan lama jahitannya.

8. Operasi Pengepakan

Pada proses pengepakan ini, yang dikerjakan pertama adalah pengepakan sandaran, kemudian kasur pegas dan juga divannya dengan menggunakan plastik mika. Hasil ini kemudian diletakkan dan disusun di gudang barang jadi yang siap dikirim kepada konsumen.

2.1.2. Proses produksi divan

Urutan proses produksi divan terdiri atas : 1. Operasi pembuatan box divan

Bahan baku berupa kayu dan papan dipotong dan disambung/dihubungkan dengan menggunakan paku sebagai bahan untuk menyambung untuk menjadi kotak dengan ukuran 160 x 200 cm dengan salah satu sisinya terbuka.

(4)

2. Operasi pemasanganpeer

Setelah pembuatan box divan selesai, maka kotak tersebut diisi dengan/?ee/- sebanyak 168 buah untuk ukuran divan 160 x 200 cm.

3. Operasi pemasangan pita nylon.

Proses selanjutnya adalah pemasangan pita nylon pada seluruh peer agar rmgk&im peer tersebut terangkai dengan kuat

4. Operasi tutup cotton set nylon

Setelah itu adalah proses pemasangan cotton set nylon pada box divan tersebut dengan menggunakan mesin tembak

5. Operasi pemasangan kain auilting (cover)

Proses yang paling terakhir adalah pemasangan kain quilting yang berfungsi sebagai cover dengan menggunakan mesin tembak agar kain tersebut kuat melekat pada box divan tersebut.

Proses produksi sandaran

Untuk proses produksi sandaran terdiri atas : 1. Pembuatan motif dari triplex

Proses pertama adalali merancang model apa yang akan digunakan untuk sandaran tersebut. Setelah selesai lalu dibuatlah motif pada bahan baku triplex tersebut yang kemudian digergaji menurut model yang diinginkan.

2. Pasang spon

Setelah pembuatan motif sandaran tersebut selesai maka triplex tersebut dipasang spon yang telah dibentuk sesuai model sandaran dengan menggunakan lem.

(5)

3. Pasangkain

Proses selanjutnya adalah pemasangan kain yang berflmgsi sebagai cover untuk menambah keindahan sandaran.

4. Operasi pasang mika

Setelah itu sandaran tersebut akan dipasang mika sebagai pelindung agar tidak mudah kotor dan rusak.

5. Operasi pasang kaki sandaran

Proses yang paling terakhir dalam pembuatan sandaran tersebut adalah pemasangan kaki sandaran yang menggunakan bahan baku kayu agar dapat digabunggankan dengan kasur pegas dan juga divan.

Untuk mengetahui gambaran secara lebih jelasnya proses pembuatan spring bed maka digambarkan pada Operatwn Process Chart (OPC) yang dapat dilihat pada lampiran 1.

2.2. Frekuensi perpindahan material

Frekuensi perpindahan material adalah data kuantitatif yang diperlukan dalam perhitungan momen dari layout. Data-data ini diperoleh dari pengamatan lapangan secara langsung dan wawancara langsung dengan Kepala produksi di PT"X", Surabaya.

(6)

Fasilitas / ke/

Mesin peer -» Mesin pasang cotton set

Mesin pasang cotton set ->

Mesin pasang spon dan kain quilting

Mesin pasang spon dan kain quilting -> Mesin pita Mesin pita -» Pengepakan Mesin Ouilting -> Mesin pasang spon dan kain quilting

Gudang bahan baku —>

Mesin pasang cotton set Spon -» Mesin pasang spon dan kain quilting Peer -> Divan

Gudang bahan baku —>

Divan

Mesin Ouilting —> Divan Spon —> Divan

Divan -> Pengepakan

Kapasitas Kapasitas produksi/hari sekali angkut

60 unit

60 unit

60unit

60 unit 5rol

5rol

120 lembar

l unit

1 unit

1 unit

1 unit 1 rol

1 rol

120 lembar

35 bendel 35 bendel

! i

5rol lrol

5 rol 1 rol

i

1201embar 1201embar

i i

60 unit 1 unit

Frekuensi (kali/hari) 60 unit

60 unit

60 unit

60 unit 5rol

5rol

1 lembar

1 bendel 5rol

5rol 1 lembar

60 unit

I

(7)

Tabel 4.1

Frekuensi perpindahan material (lanjutan) Gudang bahan baku ->

Sandaran

Spon —>• Sandaran Sandaran -» Pengepakan Pengepakan ~> Gudang barang jadi

2rol

60 unit 60 unit 60unit

lrol

60 unit 1 unit 1 unit

2rol

1 unit 60 unit 60unit

Jenis-jenis mesin dan ukurannya

Tabel 4.2

Nama mesin dan dimensinya Departemen

Peer

Pasang cotton set

Pasang Spon Jaliit pita samping

Mesin

Mesin peer Mesin oven

Mesin ram Mesin tekuk kawat Meja Pemasangan

Meja pemasangan

Ukuran mesin (cm ) 600x 135 140x110

400 x 200 1000x300

200 x 200

200 x 200

Mesin pita 255x145

i

Jumlah

4 4

6 1 6

6

7

(8)

Tabel 4.2

Nama mesin dan dimensinya (lanjutan) Spon

Ouilting Jahit

Mesin potong horizontal

Mesin potong vertikal kotak

Mesin potong vertikal bulat

Mesin giling Tempat pengerasan spon

Mesin Ouilting Mesinjahit

490 x 360

490 x 360

80

O—120

d = 490 2 2 0 x 1 1 0 2 7 5 x 2 2 5

5 9 4 x 3 5 2 1 2 0 x 4 5

4

1

1

1 2

5 10

2.4. Dimensi tiap departemen

Penentuan luas ruangan yang diperlukan untuk aktivitas produksi sangatlah bergantung pada masing-masing area yang ada. Kebutuhan untuk luas area ini harus dipertimbangkan untuk seluruh aktivitas yang ada didalam pabrik. Untuk menghitung kebutuhan luas area maka data-data yang perlu ditentukan adalah:

• Dimensi tiap mesin.

• Dimensi area untuk operator (toleransi).

• Dimensi bahan baku dan barang jadi yang dihasilkan.

(9)

Contoh perhitungan luas area untuk departemer peer adalah :

• Dimensi 1 buah mesinpeer: 6 m x 1,35 m = 8,1 m2

Toleransi untuk setiap sisi = 1 m sehingga dimensi area untuk 1 buah mesin peer dengan operator untuk melakukan aktivitas : 8 m x 3,35 m

= 26,8 m ,untuk lebih jelasnya lihat gambar 4.1.

1 m 1 niA

MF.SIN PEER

^

1,3

6 m

8 m I

Gambar 4.1 Contoh ukuran mesin peer Luas area mesin peer: 26,8 x 4 mesin = 107,2 m2

• Dimensi 1 buah mesin oven : 1,4 m x 1,2 m = 1,68 m2

Dimensi area untuk 1 buah mesin oven dengan operator untuk melakukan aktivitas : 3,4 m x 3,2 m = 10,88 m2

Luar area mesin oven : (10,88 x 4 mesin) = 43,52 m2

• Dimensi 1 buah mesin ram : 4 m x 2 m = 8 m2

Dimensi area untuk 1 buah mesin ram dengan operator untuk melakukan aktivitas : 6 m x 4 m = 24m2

Luas area mesin ram : (24 x 6 mesin) = 144 m

• Dimensi mesin tekuk kawat: 10 m x 3 m = 30 m2

Dimensi area untuk 1 buah mesin tekuk kawat dengan operator untuk melakukan aktivitas : 12 m x 5 m = 60 m2

Luas area mesin tekuk kawat: (60 x 1 mesin) = 60 m2

(10)

• Dimensi tempat penyirnpanan pada:

1. Area mesin oven : 4 m x 4 m = 16 m2

2. Area mesin ram : 7 m x 7 m = 49 m2

3. Area mesin tekuk kawat: 4 m x 4 m = 16 m2

Luas area tempat penyimpanan : 16 + 49 + 16 = 81 m2

Total iuas area departemen peer adalah: (107,2 + 59,52 + 193 + 66) + 16 + 49 + 16= 425,72 m2.

Untuk data dimensi tiap departemen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.

Referensi

Dokumen terkait

Model ini berasal dari psikiater Eric Barne dalam buku Games People Play, dalam model ini orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan, mendasari permainan ini adalah

1 Pada era pasca modern ini, misi perpustakaan sekolah harus sudah beralih dari I penyediaan sumber pembelajaran (seperti buku, majalah jurnal dll) dan fasilitas

Berdasarkan hal tersebut ransum pada Paket B dapat digunakan untuk uransum usaha peternakan ayam, Paket A lebih baik disebabkan menggunakan 100% ransum komersial dimana

Aplikasi Aggregate Planning sebagai salah satu model pemprograman linear, merupakan salah satu aplikasi yang dapat memberikan kemudahan bagi suatu perusahaan dalam menyelesaikan

[r]

Sesuai dengan kendala yang terjadi, maka penulis membuat suatu sistem yang berbasis web dimana banyak mendapat keuntungan bagi lembaga dan user yang membutuhkan Untuk membangun web

Berdasarkan tehnik analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa Kemasan Pembelajaan Pendidikan kewarganegaraan cukup berperan dalam menumbuhkan kedisiplinan Peserta didik

Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained) , artinya seluruh materi yang diperlukan peserta Program Guru Pembelajar