PEDOM AN PEN Y U SU N AN
REN CAN A BI SN I S DAN AN GGARAN
T AH U N 2 0 1 3
U N I T K ERJ A/FAK U LT AS
BADAN LAYANAN UMUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAGIAN PERENCANAAN DAN SISTEM INFORMASI
BIRO ADMINISTRASI PERENCANAAN DAN KEUANGAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) merupakan
konsep baru dalam pengelolaan keuangan negara. Konsep ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan fleksibilitas pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas, dan penerapan praktik
bisnis yang sehat sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Fleksibilitas yang diberikan antara lain adalah kewenangan untuk
mengelola langsung pendapatan yang dip eroleh dari masyarakat maupun dari
hasil kerja sama atau hibah. Namun pada BLU juga diterapkan sistem
pengendalian yang khusus pada tahap perencanaan dan penganggaran serta pada
tahap pertanggungjawaban. Dalam proses perencanaan dan penganggaran
tersebut, satker BLU menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dengan
mengacu kepada Rencana Strategis Bisnis dan disusun berdasarkan kinerja dan
perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya serta kebutuhan dan
kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan
lain, dan APBN.
Oleh karena itu, agar penyusunan RBA pada satker BLU dapat berjalan
dengan baik maka pihak‐pihak yang berhubungan dengan penyusunan RBA
terutama pegawai pada satker BLU perlu dibekali pengetahuan tentang prosedur
penyusunan RBA yang baik sehingga mampu menerapkan prinsip‐prinsip tata
pemerintahan yang baik.
Dalam pedoman ini dibahas tentang ketentuan umum dan kebijakan dan
pedoman penyusunan rencana bisnis dan anggaran Unit Kerja di lingkungan BLU‐
Unnes.
Pedoman ini disusun untuk membantu agar dalam menyusun RBA Unit
ketentuan yang berlaku dan selaras dengan RBA BLU Unnes.
Untuk dapat mencapai sasaran yang diharapkan para penyusun RBA
untuk membaca dan mempelajari peraturan perundang‐undangan terkait dan
menambah wawasan dengan membaca buku referensi yang berhubungan. Para
penyusun juga disarankan untuk menggunakan berbagai sarana yang tersedia
seperti perpustakaan, web site, dan sarana lainnya untuk memperkaya
wawasan.
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 ahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.05/2009 tentang Rencana
Bisnis & Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran BLU j.o. Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011;
3. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER 55/PB/2011 tentang Tata
Cara Revisi Rencana Bisnis dan Anggaran Definitif dan Revisi Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran BLU.
C. Tujuan Umum
Penyusun diharapkan mampu/dapat memahami penyusunan Rencana
Bisnis dan Anggaran Unit Kerja di lingkungan Unnes sebagai bahan untuk
menyusun, Rencana Bisnis dan Anggaran BLU Unnes.
D. Tujuan Khusus
Penyusun diharapkan mampu:
• Menjelaskan ketentuan umum dan kebijakan Rencana Bisnis dan Anggaran Unit Kerja di lingkungan Unnes
• Menyusun laporan kinerja Unit Kerja di lingkungan Unnes tahun berjalan.
• Menyusun proyeksi keuangan tahun anggaran Unit Kerja di lingkungan Unnes yang akan datang.
BAB
II
KETENTUAN
UMUM
DAN
KEBIJAKAN
PENYUSUNAN
RENCANA
BISNIS
DAN
ANGGARAN
UNIT
KERJA
A. Pengertian Rencana Bisnis dan Anggaran Unit Kerja/Fakultas
Rencana Bisnis dan Anggaran Unit Kerja di lingkungan Unnes, adalah
dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi kegiatan,
target kinerja dan anggaran Unit Kerja di lingkungan Unnes.
Unit Kerja di lingkungan Unnes menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran
Unit Kerja sesuai visi, misi, tujuan/sasaran, dan program yang realistis dan
mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai. RBA Unit
Kerja merupakan refleksi program dan kegiatan dari Unnes, yang tercantum
dalam Rencana Strategi Bisnis Unnes dalam tahun rencana.
B. Penyusunan RBA Unit Kerja
Unit Kerja menyusun RBA dengan mengacu kepada Rencana Strategis
Bisnis lima tahunan (RSB) Unnes berdasarkan:
1. basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya;
2. kebutuhan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan
diterima.
C. Pengajuan dan Penetapan RBA Unit Kerja
Pimpinan Unit Kerja mengajukan usulan RBA Unit Kerja kepada Pimpinan
Universitas. Usulan RBA tersebut disertai dengan lampiran yang telah
ditetapkan. Gugus Kinerja dan Anggaran Universitas/Tim Teknis mengkaji
kembali usulan RBA Unit Kerja. Pengkajian dilakukan dalam rapat pembahasan
bersama dengan Biro Administrasi Perencanaan dan Keuangan serta Unit Kerja
yang bersangkutan. Pengkajian kembali RBA Unit Kerja terutama mencakup
datang dibandingkan pagu indikatif universitas serta kinerja keuangan tahun
berjalan.
Setelah dilakukan pengkajian dan pembahasan, RBA Unit Kerja yang
telah disetujui bersama antara Pimpinan Universitas dan Unit Kerja, menjadi dasar dalam rangka pemrosesan dari RBA BLU‐Unnes
Skema pengajuan RBA BLU:
Gugus Kinerja/Tim Teknis Unit Kerja mengajukan usulan RBA
Pimpinan Unit Kerja dan Gugus Kinerja/Tim Teknis Unit Kerja melakukan pembahasan
Usulan RBA Unit Kerja
Gugus Kinerja /Tim Teknis Universitas
Pembahasan antara Tim Universitas & Unit Kerja yang bersangkutan
RBA UNNES
Skema Hubungan RBA dan Penyusunan Anggaran
a. Gambaran Kondisi Fakultas (kondisi internal, kondisi eksternal serta
asumsi makro dan mikro yang digunakan dalam penyusunan RBA).
b. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja BLU.
Uraian pencapaian kinerja tahun 2012, dan target kinerja yang akan
dicapai tahun 2013. Informasi /tabel yang disajikan:
• Kertas Kerja Fakultas (RAPA)
• Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)
RBA Universitas
1) Rincian Pendapatan Per Prodi;
2) Rincian Belanja Per Prodi;
3) Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan TA 2013
Fakultas;
4) Ikhtisar Belanja/Pembiayaan menurut Program dan Kegiatan TA
2013 Fakultas;
5) Pendapatan dan Belanja Agregat;
6) Perhitungan Biaya Layanan Per Prodi;
c. Informasi lainnya yang perlu disampaikan (ISO, tingkat kesehatan
organisasi dll).
d. Prakiraan Maju Pendapatan dan Prakiraan Maju Belanja Fakultas.
4. BAB III PENUTUP
Kesimpulan dan Hal‐hal yang perlu mendapatkan perhatian.
BAB
III
PENYUSUNAN
RENCANA
BISNIS
DAN
ANGGARAN
UNIT
KERJA
Penyusunan RBA Unit Kerja meliputi penyusunan Laporan Kinerja Unit Kerja
Tahun Berjalan dan Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun Anggaran Yang Akan
Datang. Penyusunan tersebut melalui proses:
1. Persiapan
2. Penyusunan Ringkasan Eksekutif dan Bab Pendahuluan
3. Penyusunan Kinerja Unit Kerja Tahun Berjalan (TA.20XX‐1)
4. Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Unit kerja Tahun Yang Akan Datang
(TA.20XX)
A. PROSES PERSIAPAN
Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan Unnes, Unit kerja perlu
melakukan persiapan meliputi:
1. Pembentukan/Penyusunan usulan Tim
2. Pembuatan Surat Tugas Tim
3. Penandatanganan Surat Tugas Tim
4. Penyiapan bahan/dokumen penyusunan Laporan
5. Peraturan perundangan, peraturan internal universitas, data makro dll
6. Rapat Koordinasi, penyusunan jadwal kerja dan penjelasan tugas dan fungsi
unit
Bahan/dokumen yang diperlukan antara lain:
• Data pendapatan per unit layanan
• Hasil perhitungan unit cost (jika sudah memiliki)
• Standar Pelayanan Minimal (jika sudah memiliki)
• Renstra Stategis Bisnis Unnes
prakiraan maju tahun yang lalu)
• Laporan Keuangan Tahun yang lalu, (Neraca, Realisasi Anggaran dan Catatan Atas Laporan Keuangan)
• Data kas setara kas pada tanggal tutup buku tahun yang lalu
• Data pemakaian Bahan Pakai Habis, data Piutang, data Persediaan
• Data seluruh aset tetap yang dimiliki (termasuk nilai pembelian, waktu pembelian, kondisi aset dan dokumen lain yang diperlukan)
• Dokumen standar harga/acuan harga (SBU,SBK dll)
• Tarif Layanan
• dan lain‐lain data dukung yang terkait dengan data keuangan untuk penyusunan anggaran
B. PENYUSUNAN RINGKASAN EKSEKUTIF DAN BAB PENDAHULUAN
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Memuat uraian ringkas mengenai kinerja BLU tahun berjalan (20XX‐
1) dan target kinerja tahun RBA (20XX) yang hendak dicapai, termasuk
asumsi‐asumsi penting yang digunakan serta faktor‐faktor internal dan
eksternal yang akan mempengaruhi pencapaian target kinerja dan upaya
dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menghadapi
persaingan global.
2. BAB I PENDAHULUAN
a. Umum
1) Keterangan ringkas mengenai landasan hukum keberadaan Fakultas
berupa keputusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang
mendasari operasional unit, sejarah berdirinya dan
perkembangannya sampai saat ini dan peranannya bagi
masyarakat.
2) Karakteristik bisnis BLU
Keterangan ringkas mengenai kegiatan utama/pokok fakultas
(terutama yang menjadi layanan unggulan).
b. Visi dan Misi
• Karakteristik Visi: singkat dan mudah diingat, inspiratif, menantang, sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka waktu panjang (lebih dari 5
th), menarik bagi organisasi, pelanggan dan stakeholders.
• Karakteristik Misi: pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi secara bertahap
c. Budaya Kerja
Nilai‐nilai budaya kerja yang diterapkan unit kerja dalam
melaksanakan tugas sehari‐hari untuk mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan. Upaya yang akan dilakukan untuk merubah pola pikir
menjadi ala korporat, misalnya pemberdayaan sumber daya manusia,
peningkatan kerja sama, peningkatan kinerja, dan pembelajaran pola
manajemen.
d. Susunan Pejabat Pengelola Unit Kerja /Struktur Organisasi
1) Susunan Pejabat Pengelola Unit Kerja berdasarkan keputusan
pejabat yang berwenang.
2) Uraian pembagian tugas diantara masing‐masing Pengelola unit
kerja.
C. PENYUSUNAN BAB II: KINERJA UNIT KERJA TAHUN BERJALAN (TA 20XX‐1)
DAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLU TA 20XX
a. Gambaran Kondisi Fakultas X
Uraian gambaran umum secara singkat dan aktual mengenai kondisi
internal, kondisi eksternal serta asumsi makro dan mikro yang digunakan
1) Kondisi internal Fakultas X:
Uraian mengenai kekuatan dan kelemahan dari kondisi
pelayanan, keuangan, organisasi dan SDM, serta sarana dan prasarana
BLU sampai dengan saat penyusunan RBA.
Contoh:
a) Pelayanan
Fakultas X telah memiliki sertifikat ISO 9001 sehingga mutu jasa
yang diberikan kepada masyarakat terjamin kualitas mutunya.
Sertifikat ISO 9001 tersebut menjadi keunggulan Fakultas X dalam
menghadapi persaingan dengan penyedia jasa sejenis. Namun
demikian, sistem pelayanan yang diberikan belum terintegrasi
sehingga sulit untuk dilakukan real time monitoring. Terhadap hal
ini perlu dilakukan pengembangan sistem manajemen yang mampu
mengintegrasikan seluruh jenis pelayanan yang diberikan.
b) Keuangan
Fakultas X telah memiliki sistem informasi akuntansi yang mampu
mendukung pelaporan keuangan sehingga laporan keuangan yang
dihasilkan lebih akurat dan tepat waktu.
Namun demikian, tarif yang telah dimiliki belum mencerminkan
kondisi riil saat ini (terlalu rendah) karena ditetapkan 5 tahun yang
lalu.
c) Organisasi dan SDM
Pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi masih
terbatas. Perlu dilakukan penambahan pegawai dengan latar
belakang pendidikan sebagai akuntan, dan terhadap pegawai di Biro
Keuangan perlu dilakukan pengembangan kapasitas melalui
pendidikan dan pelatihan mengenai akuntansi dan keuangan.
Namun, pegawai di bidang teknis layanan sangat memadai.
d) Sarana dan Prasarana
memadai untuk menunjang kegiatan baik kegiatan layanan maupun
kegiatan administrasi. Namun untuk lebih meningkatkan kuantitas
pelayanan bagi masyarakat kurang mampu dirasa perlu untuk
menambah ruang pembelajaran dengan dilakukan pembangunan
gedung baru dan penambahan peralatan yang menunjang pelyanan
kepada masyarakat.
2) Kondisi eksternal Fakultas X
Menguraikan mengenai kondisi di luar BLU yang mungkin akan
mempengaruhi keberhasilan pencapaian target kinerja, dimana
Fakultas tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan faktor
eksternal sesuai dengan apa yang diinginkan. Kondisi eksternal
tersebut antara lain kebijakan atau produk hukum yang dikeluarkan
oleh pemerintah, bencana alam, dan kondisi perekonomian nasional/
regional/global, dan lain‐lain.
Contoh 1:
Fakultas dalam menetapkan target perlu memperhatikan kondisi
persaingan dengan penyedia barang/jasa di sekitarnya. Apakah
mampu bersaing secara langsung, atau fakultas lebih baik mencari
target pasar yang berbeda sehingga tidak perlu bersaing secara
langsung dengan penyedia barang/jasa di sekitarnya.
Keterangan:
Terhadap kondisi internal dan eksternal, Fakultas tidak perlu
melakukan analisis yang mendetil seperti analisis SWOT dan analisis
sejenis.
3) Asumsi Makro, antara lain (optional):
a) Tingkat Inflasi ....%
b) Tingkat Pertumbuhan Ekonomi ...%
c) Kurs 1 US$ = Rp. ...
d) Tingkat Bunga Deposito ...%
Contoh:
Asumsi nilai tukar mata uang asing terkait dengan rencana Fakultas
membeli peralatan yang harganya sangat bergantung dengan nilai
tukar mata uang asing tersebut. Besaran nominal harga peralatan yang
akan dibeli oleh unit kerja BLU dicantumkan dalam RBA dengan
menggunakan asumsi nilai tukar yang diperkirakan pada saat
pembelian peralatan.
4) Asumsi Mikro, antara lain:
a) Kebijakan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku;
b) Subsidi yang masih diterima dari Pemerintah;
c) Asumsi tarif (misal Kebijakan Uang Kuliah Tunggal dll);
d) Asumsi volume pelayanan;
e) Pengembangan pelayanan baru;
Contoh:
Asumsi tarif dan volume pelayanan digunakan untuk menyusun
perkiraan target pendapatan yang akan diterima oleh fakultas.
Selanjutnya dengan membandingkan antara total pendapatan dan
total biaya/belanja, dapat diperkirakan apakah Fakultas masih
memerlukan subsidi dari Rektorat/Pemerintah, atau fakultas memiliki
surplus yang memadai sehingga tidak memerlukan subsidi dari
Pemerintah.
Agar diperhatikan bahwa kondisi internal fakultas, kondisi eksternal
fakultas, asumsi makro dan asumsi mikro yang digunakan/dicantunkan
dalam RBA adalah yang benar‐benar berkaitan dengan pencapaian
target BLU, dan dijelaskan kaitannya dengan keberhasilan pencapaian
target tersebut.
b. Pencapaian Kinerja dan Target Kinerja Fakultas
Bagian ini menguraikan mengenai pencapaian kinerja tahun berjalan
(tahun 20XX‐1), dan target kinerja yang akan dicapai (tahun 20XX).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bagian ini adalah:
1) Pengukuran pencapaian kinerja tahun berjalan (20XX‐1) dilakukan
dengan cara membandingkan target dengan perkiraan realisasi sampai
dengan akhir tahun.
2) Sejalan dengan restrukturisasi Program dan Kegiatan, maka rumusan
Program dan Kegiatan yang digunakan dalam RBA harus sesuai/sama
dengan rumusan Program dan Kegiatan yang ada dalam dokumen
Renstra Universitas dan RKA‐K/L.
a) Merupakan penjabaran dari Program yang rumusannya
mencerminkan tugas dan fungsi Satker BLU atau penugasan
tertentu K/L yang berisi komponen Kegiatan untuk mencapai output
dengan indikator kinerja yang terukur.
b) Disertai dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai instrumen
yang digunakan untuk mengukur output pada tingkat Kegiatan.
3) Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka penyusunan anggaran
fakultas berdasarkan basis kas, yang berarti bahwa pendapatan diakui
pada saat kas diterima oleh fakultas, serta belanja diakui pada saat kas
dikeluarkan dari fakultas.
4) Basis akuntansi yang digunakan dalam rangka perhitungan biaya layanan
per unit kerja berdasarkan basis akrual, yang berarti biaya sudah diakui
dan dicatat saat terjadinya transaksi tanpa memperhatikan saat kas
telah dibayarkan atau belum oleh satker BLU. Biaya ini antara lain
adalah biaya penyusutan dan biaya dibayar dimuka.
Penyusunan biaya layanan per unit kerja tersebut harus didasarkan pada
perhitungan biaya per layanan (unit cost per layanan). Oleh karena itu
Fakulta terlebih dahulu wajib menyusun dan memiliki dokumen
5) Bagi BLU pengelola dana khusus, menyampaikan pula informasi
tambahan antara lain mengenai:
a) Perkembangan pengelolaan dana sampai dengan tahun berjalan
(20XX‐1).
b) Hasil yang telah dicapai maupun kendala dalam pengelolaan/
penyaluran dana.
c) Rencana kebutuhan dana pada tahun 20XX.
Kebutuhan dana pada tahun 20XX dapat diusulkan untuk dialokasikan
dalam APBN (BA 999.03) atau mencari sumber‐sumber pendanaan
lainnya. Mekanisme pengalokasian dana dalam APBN dan penggunaan
sumber‐sumber pendanaan lainnya dilakukan sesuai dengan ketentuan.
6) Beberapa tabel yang harus disajikan pada bagian ini adalah sebagai
berikut:
a) Rincian Pendapatan Per Unit Kerja;
b) Rincian Belanja Per Unit Kerja;
c) Pengelolaan Dana Khusus (jika ada);
d) Ikhtisar Target Pendapatan menurut Program dan Kegiatan TA 20XX
e) Ikhtisar Belanja/Pembiayaan menurut Program dan Kegiatan TA
20XX
f) Pendapatan dan Belanja Agregat;
g) Perhitungan Biaya Layanan Per Unit Kerja
h) Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja BLU
Tabel Rincian Pendapatan Per Unit Kerja, Rincian Belanja Per Unit Kerja,
dan Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja BLU menjadi data masukan
7) Adapun format tabel‐tabel adalah sebagaimana contoh di bawah ini:
TABEL 1 : Rincian Pendapatan Fakultas ...
Kode Uraian Unit/Kode/Program/Kegiatan/
Akun Pendapatan
TA 20XX‐1 TA 20XX
Target Realisasi s.d. .... % Target
I. Unit ……. ...(Berisikan uraian unit) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxx.xx.xx Program ….(Berisikan uraian Program) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxx Kegiatan ... (Berisikan uraian Kegiatan) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
A.Pendapatan BLU (Diisi uraian pendapatan per akun) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx 1.Pendapatan Jasa Layanan BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx 2.Pendapatan Hibah BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx 3.Pendapatan Kerjasama BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx 4.Pendapatan BLU Lainnya 9.999.999 9.999.999 9.999.999
B. Penerimaan RM/PHLN/PHDN/... (pendapatan selain PNBP BLU)
9.999.999 9.999.999 9.999.999
Total Pendapatan Unit……..(Berisikan uraian unit)
II. Unit ……. ...(Berisikan uraian unit) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxx.xx.xx Program ….(Berisikan uraian Program) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxx Kegiatan ... (Berisikan uraian Kegiatan) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
A. Pendapatan BLU (Diisi uraian pendapatan per akun) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Kode Uraian Unit/Kode/Program/Kegiatan/ Akun Pendapatan
TA 20XX‐1 TA 20XX
Target Realisasi s.d. .... % Target
xxxxxx 2. Pendapatan Hibah BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx 3. Pendapatan Kerjasama BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx 4. Pendapatan BLU Lainnya 9.999.999 9.999.999 9.999.999
B. Penerimaan RM/PHLN/PHDN/... (pendapatan selain PNBP BLU)
9.999.999 9.999.999 9.999.999
Total Pendapatan Unit ……..(Berisikan uraian unit) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
....dst
TOTAL PENDAPATAN BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999
TOTAL PENERIMAAN RM/PHLN/PHDN/... 9.999.999 9.999.999 9.999.999
TABEL 2 : Rincian Belanja Fakultas...
Kode
Uraian Unit/Program/IKU Program/ Kegiatan/IKK/Output/ Akun Belanja/Detil Belanja
TA 20XX‐1
xxxx Kegiatan ...(Berisikan uraian Kegiatan) 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Indikator Kinerja Kegiatan
. ………. (Berisikan uraian IKK)
xxxx.xx Output ...(Berisikan uraian Output) *) 99 sat 99 sat 9.999.999 9.999.999 99 sat 9.999.999
Belanja BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Belanja Barang 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx a. Belanja Gaji dan Tunjangan 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx b. ... 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Belanja Modal 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Kode
Uraian Unit/Program/IKU Program/ Kegiatan/IKK/Output/ Akun Belanja/Detil Belanja
TA 20XX‐1
xxxx.xx Output ...(Berisikan uraian Output) *) 99 sat 99 sat 9.999.999 9.999.999 99 sat 9.999.999
Belanja BLU 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Belanja Barang 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx Belanja Gaji dan Tunjangan 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx b. .... 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Belanja Modal 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx a. Belanja Modal Tanah 9.999.999 9.999.999 9.999.999
xxxxxx b. ... 9.999.999 9.999.999 9.999.999
Belanja RM/PHLN/PHDN/.... 9.999.999 9.999.999 9.999.999
TABEL 3 : Pendapatan dan Belanja Agregrat Fakultas....
Uraian Realisasi s.d. .... TA 20XX
I. PENDAPATAN BLU 9.999.999 9.999.999
1. Pendapatan Jasa Layanan Umum 9.999.999 9.999.999
Pendapatan Penyediaan Barang
dan Jasa Kepada Masyarakat
9.999.999 9.999.999
... 9.999.999 9.999.999
2. Pendapatan Hibah BLU 9.999.999 9.999.999
... 9.999.999 9.999.999
3. Pendapatan Hasil Kerjasama BLU 9.999.999 9.999.999
... 9.999.999 9.999.999
II. BELANJA OPERASIONAL 9.999.999 9.999.999
A. BELANJA BARANG BLU 9.999.999 9.999.999
1. Belanja Gaji dan Tunjangan BLU 9.999.999 9.999.999
2. Belanja Barang BLU 9.999.999 9.999.999
3. Belanja Jasa BLU 9.999.999 9.999.999
4. Belanja Pemeliharaan BLU 9.999.999 9.999.999
5. Belanja Perjalanan BLU 9.999.999 9.999.999
6. Belanja Barang dan Jasa BLU Lainnya
9.999.999 9.999.999
B. BELANJA RM/PHLN/PHDN/..(diluar belanja modal)
9.999.999 9.999.999
1. Belanja Pegawai 9.999.999 9.999.999
... 9.999.999 9.999.999
2. Belanja Barang 9.999.999 9.999.999
... 9.999.999 9.999.999
3. Belanja Lainnya 9.999.999 9.999.999
III. BELANJA MODAL 9.999.999 9.999.999
1. Belanja Modal BLU 9.999.999 9.999.999
... 9.999.999 9.999.999
2. Belanja Modal RM/PHLN/PHDN/.. 9.999.999 9.999.999
... 9.999.999 9.999.999
IV. Surplus/(Defisit) (I‐II) 9.999.999 9.999.999
V. Penggunaan Saldo Kas BLU 9.999.999 9.999.999
VI. Surplus/(Defisit) Sebelum Penerimaan RM/PHLN/PHDN/.. (IV+V)
9.999.999 9.999.999
VII. Penerimaan RM/PHLN/PHDN/.. (II.B+III.2) 9.999.999 9.999.999 VIII. Surplus (Defisit) Setelah Penerimaan Dari
RM/PHLN/PHDN/.. (VI+VII)
9.999.999 9.999.999
IX. TOTAL ANGGARAN PENDAPATAN (I+VII) 9.999.999 9.999.999
TABEL 4 : Biaya Layanan Fakultas....
Biaya Pemeliharaan 9.999.999
Biaya Langganan Daya dan
BLU menguraikan keseluruhan biaya yang timbul dalam satu tahun
anggaran berdasarkan basis akrual. Klasifikasi biaya sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik BLU. Paling kurang dikelompokkan menjadi:
(1) Biaya Langsung
Biaya langsung merupakan seluruh biaya yang terkait langsung
dengan pelayanan kepada masyarakat, antara lain meliputi biaya
pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan,
biaya daya dan jasa, dan biaya langsung lainnya yang berkaitan
langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh BLU.
(2) Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung merupakan biaya‐biaya yang diperlukan untuk
langsung dengan kegiatan pelayanan BLU. Biaya ini antara lain
meliputi biaya pegawai, biaya administrasi perkantoran, biaya
pemeliharaan, biaya langganan daya dan jasa, biaya promosi, biaya
bunga dan biaya administrasi bank.
c. Informasi lainnya yang perlu disampaikan
Informasi lainnya meliputi, antara lain, informasi mengenai tingkat
kesehatan organisasi, akreditasi perguruan tinggi, pencapaian kinerja non
keuangan lainnya (berupa perolehan ISO, dsb), dan informasi lainnya
d. Prakiraan Maju Pendapatan dan Prakiraan Maju Belanja
Pada bagian ini diuraikan mengenai prakiraan maju 3 (tiga) tahun
kedepan untuk belanja dan volume masing‐masing output beserta
prakiraan maju 3 (tiga) tahun kedepan untuk target pendapatan.
Perhitungan prakiraan maju sebagai pagu indikasi awal tahun anggaran
berikutnya harus memperhatikan output prioritas yang dinyatakan tetap
berlanjut sesuai dengan dokumen RPJMN atau RKP yang masih berlaku.
xxx.xx.xx Program: (Berisikan uraian Program)
xxxx Kegiatan: (Berisikan uraian Kegiatan)
Sumber Pendapatan: (Diisi sesuai kebutuhan)
xxxxxx Pendapatan Hasil
2) Prakiraan Maju Belanja Fakultas...
Kode Program/Kegiatan/Output TA 20XX‐1
Program: (Berisikan uraian Program)
xxxx Kegiatan: (Berisikan uraian Kegiatan)
xxxx.xx Output: (Berisikan uraian Output)
Kesimpulan, berisikan tentang seluruh rangkaian pembahasan dari bab‐
bab sebelumnya serta hasil‐hasil yang telah dicapai dan hambatan dalam
melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang telah ditetapkan serta upaya
pemecahan masalah yang dihadapi dan mencoba memberikan saran‐saran
yang dipandang perlu.
BAB
IV
PEMBAHASAN
DAN
PENELAAHAN
RBA
UNIT
KERJA
Setelah seluruh tahapan butir 1 s.d 5 di atas selesai disusun oleh Tim
Penyusun maka Gugus Kinerja/TimTeknis melakukan penghimpunan/kompilasi
hasil seluruh tahapan tersebut menjadi satu Draft Dokumen RBA Unit Kerja.
Draft Dokumen RBA Unit Kerja tersebut dibahas dalam Forum Rapat
Pembahasan Tim Penyusun dan Gugus Kinerja/Tim Teknis dengan Pimpinan Unit
Kerja (Dekan) untuk mendapat persetujuan akhir dan menjadi Dokumen Usulan
RBA Unit Kerja. Setelah dibuatkan Surat Pengantar yang ditandatangani oleh
Pimpinan Unit Kerja maka Dokumen Usulan RBA Unit kerja tersebut dikirimkan ke
Pimpinan Universitas disertai dengan lampiran Kertas Kerja (KK) yang telah
ditetapkan. Data RBA Unit Kerja Tahun Yang Akan Datang selanjutnya di‐entry ke
dalam aplikasi Si Anggar.
Di tingkat Universitas, Gugus Kinerja dan Anggaran Universitas/Tim Teknis
mengkaji kembali Dokumen Usulan RBA Unit Kerja. Pengkajian dilakukan dalam
rapat pembahasan bersama dengan Biro Administrasi Perencanaan dan Keuangan
serta Unit Kerja yang bersangkutan.
Penelaahan Dokumen Usulan RBA Unit Kerja terutama mencakup:
a. Penerapan Standar Biaya sesuai jenis layanan dan Rincian Biaya. Apabila
tidak/belum menggunakan Standar Biaya maka diperlukan TOR dan RAB dengan
menggunakan SBU dan SBK. Apabila menggunakan standar yang berbeda dengan
SBU dan SBK dilampiri dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab (SPTJM). b. Kewajaran dan kecukupan anggaran tahun yang akan datang dibandingkan pagu
indikatif universitas serta kinerja keuangan tahun berjalan. c. Kewajaran anggaran dengan evaluasi kinerja tahun berjalan d. Kesesuaian dengan Standar Pelayanan Minimal
Setelah dilakukan penelaahan dan pembahasan, Dokumen Usulan RBA
Unit kerja yang telah disetujui bersama antara Pimpinan Universitas dan Unit
BAB
V
REVISI
RBA
UNIT
KERJA
Revisi RBA Definitif dapat dilakukan sepanjang tidak mengubah Program
pada DIPA BLU.
Revisi RBA Definitif BLU dapat dilakukan:
a. Dalam rangka percepatan pencapaian sasaran kinerja
b. Dalam rangka penggunaaan saldo awal kas untuk menambah pagu belanja
dan/atau
c. Akibat terlampaunya target PNBP BLU
Revisi RBA definitif dapat berakibat pada perubahan DIPA BLU atau tidak
berakibat pada perubahan DIPA BLU. Revisi RBA yang berakibat pada perubahan
data RKA K/L dan perubahan DIPA BLU, diikuti dengan penyusunan Ikhtisar revisi
RBA Definitif.
Revisi RBA Unit Kerja adalah revisi anggaran yang dilakukan oleh unit
kerja di lingkungan BLU Unnes setelah pelaksanaan RBA Definitif.
Prosedur Pengajuan Usul revisi RBA Definitif Unit Kerja:
5.1. Proses Penyusunan Revisi RBA Tingkat Unit Kerja
5.1.1. Rapat Persiapan Revisi RBA
5.1.2. Pengumpulan data Revisi RBA
5.1.3. Pengolahan Revisi RBA Unit Kerja
5.1.4. Penelaahan dan Pembahasan Revisi RBA Unit Kerja
5.1.5. Penyusunan draft Revisi RBA
5.1.6. Konsultasi Draft Revisi RBA dengan Pimpinan Unit Kerja
5.1.7. Pembahasan akhir Draft Revisi RBA
5.1.8. Finalisasi draft Revisi RBA
5.1.9. Mempersiapkan lembar pengesahan Revisi RBA
5.2. Pengiriman Dokumen Revisi RBA Tingkat Unit Kerja
5.2.1. Pembuatan Surat Pengantar
5.2.2. Penandatanganan Surat Pengantar
5.2.3. Pengarsipan Dokumen
5.2.4. Pengiriman ke Universitas.
5.2.5. Entry ke Sianggar
Setelah Revisi RBA Definitif disahkan oleh Pemimpin BLU/Rektor
selanjutnya disampaikan kepada Dewan Pengawas untuk diketahui. Pemimpin
BLU/Rektor selanjutnya menyampaikan Revisi RBA Definitif kepada:
a. Menteri Pendidikan Nasional/Ketua Dewan Kawasan
b. Menteri Keuangan c.q Dirjen Anggaran dan Dirjen Perbendaharaan c.q
Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU
Revisi RBA Definitif yang telah mendapatkan pengesahan Pemimpin
BLU/Rektor merupakan dasar melakukan kegiatan (ps 12 Peraturan Dirjen
Perbendaharaan No.Per‐ 55/PB/2011).
Sesuai Peraturan Dirjen Perbendaharaan No.Per‐ 55/PB/2011 BLU Unnes
dapat melakukan belanja dalam hal ada Revisi RBA Definitif sebagai berikut
No. Kondisi Pelaksanaan belanja
a Perubahan atau pergeseraan Rincian anggaran dalam hal pagu DIPA BLU tetap
Setelah revisi DIPA BLU disahkan
b Perubahan Rincian anggaran disebabkan penambahan pagu anggaran belanja masih dalam Ambang Batas
Mendahului pengesahan atas revisi DIPA BLU
c Perubahan Rincian anggaran disebabkan penambahan pagu anggaran belanja melebihi Ambang Batas
Setelah revisi DIPA BLU disahkan
d Penggunaan saldo awal kas untuk menambah pagu belanja
Setelah revisi DIPA BLU disahkan
e Perubahan/ralat karena kesalahan
Pengguna Anggaran menyusun dan menandatangani Revisi DIPA BLU
untuk selanjutnya mengajukan usul pengesahan kepada Kakanwil Dirjen
Perbendaharaan, dilampiri dengan:
a. ADK usulan revisi DIPA BLU
b. Berita Acara rekonsiliasi Saldo Kas antara Unnes dengan KPPN atau Memo
Penyesuaian
Terhadap usulan pengesahan revisi DIPA BLU yang mengakibatkan
penambahan keluaran (output) baru dan belum tercantum dalam tabel referensi
pada aplikasi RKA‐KL/DIPA BLU, Kakanwil Dirjen Perbendaharaan akan
mengajukan permohonan penambahan keluaran (output) baru kepada Dirjen
Perbendaharaan c.q Direktur Sistem perbendaharaan sebelum melakukan
pengesahan revisi DIPA BLU.
Batas waktu pengajuan usul pengesahan revisi DIPA BLU kepada Kakanwil
Dirjen Perbendaharaan adalah sebagai berikut:
a. Paling lambat tanggal 30 November tahun anggaran berkenaan terhadap
revisi DIPA BLU berupa:
1) Pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu DIPA BLU tetap
2) Penggunaan saldo awal kas untuk menambah pagu belanja
3) Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi
b. Paling lambat hari kerja terakhir pada minggu ketiga bulan Desember tahun
anggaran berkenaan terhadap revisi DIPA BLU berupa
1) Perubahan rincian anggaran akibat melebihi ambang batas
2) Penambahan pagu DIPA BLU bertahap akibat PNBP melampaui target yang
direncanakan
c. Paling lambat hari kerja terakhir pada minggu ketiga bulan Januari tahun
anggaran berikutnya terhadap revisi DIPA BLU berupa
1) Perubahan rincian anggaran akibat belanja melebihi pagu DIPA BLU namun
masih dalam ambang batas
2) Penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch namun sampai dengan
anggaran berkenaan
d. Paling lambat hari kerja terakhir bulan Januari tahun anggaran berkenaan
terhadap revisi DIPA BLU berupa pencantuman saldo awal kas.
Selanjutnya Kakanwil Dirjen Perbendaharaan mengesahkan revisi DIPA
BLU atas nama Menteri Keuangan yang dituangkan dalam pengesahan revsis
DIPA BLU paling lambat dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah usul pengesahan
revisi DIPA BLU beserta lampiran diterima secara lengkap dan benar.
BAB
VI
PENUTUP
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) adalah dokumen perencanaan bisnis dan
penganggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran
suatu lembaga Pemerintah yang mendapatkan ijin untuk mengelola keuangannya
dengan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum.
RBA diharapkan menjadi salah satu alat pengendali kegiatan dan anggaran
tahunan yang menjamin tercapainya sasaran dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB)
Unnes.
Semoga buku ini bermanfaat bagi berbagai kepentingan untuk
pengembangan Unnes di masa datang.
Semarang, Mei 2012
Tim Penyusun