• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUkum Permintaan dan Penawaran .

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUkum Permintaan dan Penawaran ."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERMINTAAN DAN PENAWARAN A. TEORI PERMINTAAN

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Permintaan seseorang kepada sesuatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Harga barang itu sendiri

Jika harga suatu barang semakin murah maka permintaan terhadap barang itu bertambah. Begitu juga sebaliknnya. Inilah yang disebut Hukum Permintaan yang menyatakan “Bila harga suatu barang naik,cateris paribus, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan berkurang, dan sebaliknya”.

2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut

Permintaan akan dipengaruhi juga oleh harga barang lain. Dengan catatan barang lain itu merupakan barang substitusi (pengganti) atau pelengkap (komplementer). Apabila barang substitusi naik, maka permintaan terhadap barang itu sendiri akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga barang substitusi turun, maka permintaan terhadap barang itu sendiri akan turun.

3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, daya beli konsumen kuat, sehingga akhirnya akan mendorong permintaan terhadap suatu barang.

4. Selera, kebiasaan, mode

Selera, kebiasaan, mode atau musim juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun akan meningkat.

5. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk mencerminkan jumlah pembeli. Sifat hubungan jumlah penduduk dengan permintaan suatu barang adalah positif, apabila jumlah penduduk meningkat, maka konsumen terhadap barangpun meningkat.

(2)

Apabila kita memperkirakan harga suatu barang di masa mendatang naik, kita lebih baik membeli barang tersebut sekarang guna menghemat belanja di masa mendatang, maka permintaan terhadap barang itu sekarang akan meningkat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara permintaan dan perkiraan harga di masa mendatang adalah positif.

Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut.

Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan” atau ceteris paribus. Tetapi dengan asumsi yang dinyatakan ini tidak berarti bahwa kita mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap tersebut. Setelah menganalisis hubungan antara jumlah permintaan dan tingkat harga maka kita selanjutnya boleh mengasumsikan bahwa harga adalah tetap dan kemudian menganalisi bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya.

a. Harga dan Permintaan

Hukum permintaan menyatakan bahwa : makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

Jumlah permintaan dan tingkat harga memiliki sifat hubungan seperti yang dinyatakan di atas, yang pertama, sifat hubungan seperti itu disebabkan karena kenaikan harga menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila haga turun maka orang mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Yang kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapatan yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, terutama barang yang mengalami kenaikan harga.1

b. Daftar Permintaan dan Kurva Permintaan

(3)

Pada dasarnya, daftar permintaan adalah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta masyarakat. Contoh pada permintaan terhadap buku tulis pada berbagai tingkat harga. Disini ditunjukkan bahwa makin tinggi harga buku tulis maka makin sedikit jumlah buku tulis yang diminta dan sebaliknya semakin rendah harganya akan semakin banyak buku tulis yang diminta. Pada harga rp 5.000, hanya 200 buku tulis yang akan dibeli, sedangkan pada harga rp 1.000, ternyata sebanyak 1.300 buku tulis yang akan dibeli. Dengan contoh tersebut, kita dapat membuat kurva permintaan.

Tabel permintaan terhadap buku tulis pada berbagai tingkat harga

Keadaan Harga (Rupiah) Jumlah yang diminta (unit)

P 5000 200

Q 4000 400

R 3000 600

S 2000 900

T 1000 1300

P

5000

4000 Q

3000 R

2000 C T

1000

0 200 400 600 900 1500

c. Permintaan Menurut Ekonomi Islam

Menurut Ibnu Taimiyyah, permintaan suatu barang adalah hasrat terhadap sesuatu, yang digambarkan dengan istilah raghbah fil al-syai.2 Diartikan juga sebagai jumlah barang yang diminta. Secara garis besar, permintaan dalam ekonomi islam sama dengan ekonomi

(4)

konvensional, namun ada prinsip-prinsip tertentu yang harus diperhatikan oleh individu muslim dalam keinginannya.

Islam mengharuskan orang untuk mengkonsumsi barang yang halal dan thayyib. Aturan islam melarang seorang muslim memakan barang yang haram, kecuali dalam keadaan darurat dimana apabila barang tersebut tidak dimakan, maka akan berpengaruh terhadap nya muslim tersebut. Di saat darurat seorang muslim dibolehkan mengkonsumsi barang haram secukupnya.

Selain itu, dalam ajaran islam, orang yang mempunyai uang banyak tidak serta merta diperbolehkan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli apa saja dan dalam jumlah berapapun yang diinginkannya. Batasan anggaran (budget constrain) belum cukup dalam membatasi konsumsi. Batasan lain yang harus diperhatikan adalah bahwa seorang muslim tidak berlebihan (israf), dan harus mengutamakan kebaikan (maslahah).

Islam tidak menganjurkan permintaan terhadap suatu barang dengan tujuan kemegahan, kemewahan dan kemubadziran. Bahkan islam memerintahkan bagi yang sudah mencapai nisab, untuk menyisihkan dari anggarannya untuk membayar zakat, infak dan shadaqah.3

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan menurut Misanam, dkk (2008 : 312-314), yaitu:

1) Harga barang yang bersangkutan

Harga barang yang bersangkutan merupakan determinan penting dalam permintaan. Pada umumnya, hubungan antara tingkat harga dan jumlah permintaan adalah negatif. Semakin tinggi tingkat harga, maka semakin rendah

2) Harga barang lain yang terkait

Harga barang lain yang terkait menentukan permintaan suatu barang. Yang dimaksud harga barang lain yang terkait adalah substitusu dan komplementer dari barang tersebut. Jika harga barang substitusinya menurun, maka permintaan terhadap barang tersebut juga turun, sebab konsumen mengalihkan permintaannya pada barang substitusi, dan sebaliknya. Sementara itu, jika harga barang komplementer naik, maka permintaan terhadap barang tersebut turun. Sebaliknya jika harga barang komplememter turun, maka permintaan terhadap barang tersebut naik.

3) Pendapatan Konsumen

Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan permintaan permintaan berbagai jenis barang. Semakin tinggi pendapatan konsumen, maka semakin tinggi daya belinya

3

(5)

sehngga permintaan tehadap barang akan meningkat. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan, maka semakin rendah pula daya belinya dan permintaan terhadap barang pun rendah.

4) Ekspektasi (Pengharapan)

Ekspektasi bisa berupa ekspektasi positif maupun negatif. Dalam kasus ekspektasi positif, konsumen akan lebih terdorong untuk membeli suatu barang, sememtara ekspektasi negatif akan menimbulkan akibat yang sebaliknya.

5) Maslahah

Maslahah merupakan tujuan utama dalam mengkonsumsi barang, sebab maksimasi maslahah meripakan cara untuk mencapai falah. Pengaruh maslahah terhadap permintaan tidak bisa dijelaskan secara sederhana, sebagaimana pengaruh faktor-faktor lainnya, sebab ia akan tergantung pada tingkat keimanan. Jika mereka melihat barang dengan kandungan berkah yang tinggi, cateris paribus, maka mereka akan meninggalkan barang dengan kandungan berkah yang rendah dan menggantinya dengan barang dengan kandungan berkahnya lebih tinggi. Dengan demikian, jika maslahah relatif turun, cateris paribus, maka jumlah barang yang diminta akan turun juga, begitu juga sebaliknya.4

d. Perbedaan Teori Permintaan Konvensional Dengan Permintaan Islam

Definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan, antara permintaan konvensional dan islam mempunyai kesamaan. Ini dikarenakan bahwa keduanya merupakan hasil dari penelitian kenyataan dilapangan (empiris) dari tiap-tiap unit ekonomi. Namun terdapat perbedaan yang mendasar di antara keduanya, diantaranya: 5

a. Perbedaan utama antara kedua teori tersebut tentunya adalah mengenai sumber hukum dan adanya batasan syariah dalam teori permintaan Islami. Permintaan Islam berprinsip pada entitas utamanya yaitu Islam sebagai pedoman hidup yang langsung dibimbing oleh Allah SWT. Permintaan Islam secara jelas mengakui bahwa sumber ilmu tidak hanya berasal dari pengalaman berupa data-data yang kemudian mengkristal menjadi teori-teori, tapi juga berasal dari firman-firman Tuhan (revelation), yang menggambarkan bahwa ekonomi Islam didominasi oleh variabel keyakinan religi dalam mekanisme sistemnya.

4Anita Rahmawati, Ekonomi Mikro Islam, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hal. 89-93

5

(6)

b. Teori ekonomi yang dikembangkan barat membatasi analisisnya dalam jangka pendek yakni hanya sejauh bagaimana manusia memenuhi keinginannya saja. Tidak ada analisis yang memasukkn nilai-nilai moral dan sosial. Analisis hanya dibatasi pada variabel-variabel pasar semata, seperti harga, pendapatan dan sebagainya. Variabel-variabel-variabel lainnya tidak dimasukkan, seperti variabel nilai moral seperti kesederhanaan, keadilan, sikap mendahulukan orang lain. Dalam ekonomi konvensional filosofi dasarnya terfokus pada tujuan keuntungan dan materialme. Hal ini wajar saja karena sumber inspirasi ekonomi konvensional adalah akal manusia yang tergambar pada daya kreatifitas, daya olah informasi dan imajinasi manusia. Padahal akal manusia merupakan ciptaan Tuhan, dan memiliki keterbatasan bila dibandingkan dengan kemampuan.

c. Konsep permintaan dalam Islam menilai suatu komoditi tidak semuanya bisa untuk dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara yang halal maupun yang haram. Allah telah berfirman dalam Surat Al-Maidah ayat 87 & 88 :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”

Oleh karenanya dalam teori permintaan Islami membahas permintaan barang halal, barang haram, dan hubungan antara keduanya. Sedangkan dalam permintaan konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan.

d. Dalam motif permintaan Islam menekankan pada tingkat kebutuhan konsumen terhadap barang tersebut sedangkan motif permintaan konvensional lebih didominasi oleh nilai-nilai kepuasan (interest). Konvensional menilai-nilai bahwa egoisme merupakan nilai-nilai yang konsisten dalam mempengaruhi seluruh aktivitas manusia.

e. Permintaan Islam bertujuan mendapatkan kesejahteraan atau kemenangan akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada kehidupan yang abadi setelah kematian yaitu kehidupan akhirat, sehingga anggaran yang ada harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.

(7)

Terdapatnya permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam pasar. Permintaan yang wujud hanya dapat dipenuhi apabila para penjual dapat menawarkan barang-barang yang diperlukan masyarakat di pasar.

1. Hukum penawaran

Sebagaimana yang kita kenal semenjak pertama kali kita belajar ilmu ekonomi kita mengenal hukum penawaran yang sangat sederhana yaitu bila harga naik maka kuantitas yang ditawarkan naik, dan bila harga turun maka demikian pula kuantitas yang ditawarkan, hubungan ini disebut kurva penawaran.6

Penawaran barang atau jasa bisa juga didefinisikan sebagai berkut:

Kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk menjualnya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu. Pebedaan defenisi penawaran dengan defenisi permintaan hanya terlerak pada satu kata. Jika permintaan menggunakan kata membeli, maka penawaran menggunakan kata menjual. Seperti juga dalam permintaan analisis penawaran juga mengasumsikan suatu periode waktu tertentu, dan bahwa faktor-faktor penentu penwaran selain harga barang tersebut dianggap tidak berubah atau konstan (Ceteris Paribus).7

Dengan kata lain defenisi penawaran bisa juga dijelaskan dengan proses atau gejala subtitusi pada umumnya sumber-sumber dan teknik produksi yang digunakan oleh seorang produsen dapat digunakan untuk memproduksi berbagai macam dan jumlah produk.

Hubungan antara jumlah barang yang di tawarkan (jumlah penawaran atau Quantity Supplied) dengan harga barang adalah hubungan yang searah. Jika harga barang tinggi maka akan lebih banyak orang yang melihat potensi mendapat keuntungan dengan menjual barang yang diproduksi atau dimilikinya, sehingga jumlah penawaran barang tersebut pun tinggi. Sebaliknya apabila harga turun maka jumlah penawaran pun akan turun. Lebih sedikit orang yang dapat memperoleh keuntungan dari harga yang rendah, sedangkan mereka yang tidak memperoleh keuntungan dari harga yang rendah akan menunda penjualan, akibatnya jumlah penawaran di pasar pun berkurang.

Hubungan antara penawaran barang atau jasa itu sendiri dinyatakan dalam hukum penawaran yang bunyinya: semakin tinggi harga suatu barang maka semakin besar jumlah penawaran barang tersebut, semakin rendah harga seuatu barang maka semakin rendah pula jumlah penawaran barang tersebut.

(8)

Dalam menganalisis penawaran perlu pula dibedakan antara penawaran (supply) dan jumlah penawaran (Quantity Supplied). Pembedaan diantara keduanya sama seperti ketika kita membedakan anatara permintaan (demand) dengan jumlah permintaan (quantity demanded). Secara ringkas bisa dikatakan bahwa perubahan pada harga barang atau jasa mengakibatkan perubahan pada jumlah penawaran barang atau jasa tersebut.

Seperti juga permintaan, penawaran terhadap suatu barang tidak hanya dipengaruhi harga barang tersebut. Banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi penawaran suatu barang selain harga barang tersebut sebagaimana telah diterangkan diatas, perubahan pada faktor selain harga yang akan diuraiakan dibawah ini akan menyebabkan kurva penawaran bergeser. Adapun arah pergeseran apakah ke atas atau ke bawah tentu bergantung kepada efek perubahan masing-masing variabel terhadap jumlah penawaran pada harga yang tetap.

Ada juga yang disebut dengan Schedul Penawaran Output. Schedul Penawaran Output dapat dinyakan dengan kurva yang disebut kurva penawaran. Disini dapat dibedakan antara kurva penawaran produsen individual dengan kurva penawaran pasar. Kurva penawaran pasar adalah penjumlahan secara horizontal kurva-kurva penawaran produsen individual. Bila masing-masing individual sama-sama besar maka permintaan pasar dapat diperoleh dengan mengalihkan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen individual dengan banyaknya produsen.8

Untuk mempelajari teori-teori penawaran, baik itu penawaran produsen tunggal maupun penawaran agregat (pasar), kita juga perlu mengambil pelajaran dari ekonomi konvensional agar dapat bersaing dengan mereka dengan menyesuaikanya pada ajaran syari’at.

Teori penawaran produsen tunggal yaitu apabila faktor yang kita anggap konstan dalam memperoleh sechedul penawaran dan kurva penawaran (syarat ceteris paribus) berubah, maka seluruh kurva penawaran akan bergeser hal ini disebut sebagai perubahan atau pergeseran penawaran dan harus dibedakan secara tajam dari perubahan jumlah yang ditawarkan (yang menunjukan pergerakan sepanjang kurva penawaran yang sama).

Sedangkan teori penawaran pasar yaitu suatu komoditi memberikan jumlah alternatif dari penawaran komoditi dalam periode waktu tentu pada berbagai harga alternatif oleh semua produsen yang ada dalam pasar. Penawaran pasar komoditi tergantung pada semua faktor yang menentukan penawaran produsen secara individu dan seterusnya pada jumlah produsen dalam pasar.

Adapun faktor-faktor lain yang menentukan penawaran suatu barang adalah :

(9)

a) Biaya dan teknologi

Biaya dan teknologi adalah dua konsep yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Yang dimaksud dengan biaya adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa mencakup biaya tenaga kerja,biaya bahan baku, jika sistem ekonomi konvensional dalam operasionalnya. Teknologi adalah penemuan dan peningkatan teknologi yang diterapkan untuk menurunkan biaya produksi. Contohnya adalah penggunaan robot dan komputer. Jika diterapkan teknologi baru dan sebagainya.

b) Jumlah penjual

Jumlah penjual memiliki dampak langsung terhadap penawaran makin banyak jumlah penjual yang mampu menjual pada tingkat harga tertentu makin tinggi penawaran.

c) Dugaan tentang masa depan

Aspek dugaan atau ekspektasi terhadap masa depan mencakup dugaan mengenai perubahan harga dari barang tersebut. Misalnya, jika penjual menduga bahwa harga barangnya akan meningkat dimasa depan, ia akan mengurangi penawarannya pada saat ini. Akibatnya penawaran berkurang. Hal ini dilarang oleh nabi, karena seperti yang nanti akan kita lihat, perilaku ini mengakibatkan harga di pasar melonjak.

d) Kondisi alam

Kondisi alam seperti terjadinya bencana banjir, gempa bumi, dan sebagainya. Bisa mengakibatkan penawaran barang-barang tertentu berkurang khususnya barang-barang hasil pertanian. 9

2. Teori Penawaran Islam

Membahas teori penawaran Islam, kita harus kembali kepada sejarah penciptaan manusia. Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang bersamaan. Bumi berevolusi sedemikian rupa sampai suatu saat segalanya siap untuk manusia, ketika itulah manusia pertama diciptakan dan diturunkan kemuka bumi.

Dalam memanfaatkan alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan manusia larangan yang harus dipatuhi adalah: janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi. Larangan ini tersebar dibanyak tempat didalam al-qur’an dan betapa Allah sangat membenci mereka yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Meskipun defenisi kerusakan tersebut sangat luas akan tetapi dalam kaitannya dalam produksi, larangan tersebut memberi arahan nilai dan

(10)

panduan moral. Produksi islami bukan hanya dilarang mengakibatkan kerukan dalam memanfaatkan alam dan lingkungan, artinya ia tidak boleh mengakibatkan hutan menjadi gundul dan berobah menjadi lahan kritis yang mengakibatkan banjir dan longsor, menimbulkan polusi yang diatas ambang batas yang aman bagi kesehatan.

Aturan etika dan moral yang membatasi kegiatan produksi kegiatan tersebut tentu saja berpengaruh terhadap fungsi penawaran barang dan jasa. Sebagai contoh, apabila suatu proses produksi, menghasilkan polusi, maka biaya lingkungan dan sosial tersebut harus dihitung dalam ongkos produksi sehingga ongkos meningkat dan penawaran akan berkurang. Dampaknya kurva penawaran akan bergeser kekiri.

C. PEMIKIRAN IBNU KHALAUDIN TENTANG PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Ibnu Khaldun mengakui adanya permintaan dan penwaran terhadap penentuan harga jauh sebelum konsep itu dikenal dibarat. Istilah-istilah permintaaan dan penawaran baru dikenal dalam literatur bahasa inggris pada tahun 1767.

Ibnu Khaldun menekankan bahwa kenaikan penawaran atau penurunan menyebabkan kenaikan harga, dwmikian pula sebaliknya. Ia percaya bahwa akibat dari rendahnya harga akan merugikan perajin dan pedagang, sehingga mereka keluar dari pasar, sedangkan akibat dari tingginya harga akan menyusahkan konsumen terutama kaum miskin yang menjadi mayoritas dalam sebuah pupulasi. Karna itu ibnu khaldun berpendapat bahwa harga rendah untuk kebutuhan pokok harus diusahakan tanpa merugikan produsen.10

Dengan kata lain, Ibnu Khaldun berpendapat bahwa tingkat harga yang stabil dan biayan hidup yang relatif rendah adalah pilihan yang terbaik dengan tetap mengusahakan pertumbuhan dan keadilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi penawaran menurut Ibnu Khaldun adalah banyknya permintaan tingkat keuntungan relatif (tingkat harga), tingkat usaha manusia (produktifitas) misanya besarya tenaga buruh termasik ilmu pengetahuan yang dimiliki dan keterampilan yang dimiliki, keamanan dan ketenangan serta kemampuan teknik dan perkembangan secara keseluruhan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi permintaan adalah pendapatan jumlah penduduk, kebiasaan dan adat istiadat masyarakat, serta pembangunan dan kemakmuran masyarakat secara umum.

(11)

D. PENAWARAN INPUT MENURUT ISLAM

Penawaran input ini dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran output. Input yang disebut disini adalah manusia dan non-manusia, sedangkan penentuan harga input pada umumnya sangat dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Dan menurut islam input pada kegiatan ini adalah manusia dan benda yang diperjual belikan.11

1. Pandangan islam tentang input kerja

Input utama yang dimaksud disini adalah sumber daya alam, keahlian, modal maupun tenaga kerja. Islam memandang kunci pemanfaatan terbesar terhadap input ini adalah dengan cara bekerja (amal) yang mempunyai makana lebih luas dari pada sekedar mencari upah, bukan sekedar yang besifat manusiawi tetapi memiliki nilai transendensi.

Ibnu Khalaudin juga berpendapat tentang masalah bekerja yaitu menurut beliau, kerja merupakan implementasi funsi ke khalifahan manusia yang diwujudkan untuk menghasilkan suatu nilai tertentu yang dihasilkan dari bekerja.12

2. Fungsi Penawaran Input

Implikasi dari pandangan Islam tentang kerja, maka kerja adalah wajib. Orang muslim memanfaatkan waktunya dengan bekerja berarti memanfaatkan waktu untuk mendapatkan mashlahah. Dan bisa juga dia mengalokasikan waktunya untuk menikmati hidup yaitu yang disebut dengan leisure, selama hal itu tidak mendatangkan mudharat.

Seorang muslim harus mendapatkan mashlahah maksimum bagi hidupnya. Oleh karena itu ada tiga alternatif penggunaan waktu bagi seorang Muslim.

a. Alokasi waktu untuk bekerja guna mendapatkan upah (Work For Pay). b. Alokasi waktu untuk diri sendiri (work For Self).

c. Alokasi waktu minimal untuk mencukupi kemashlahatan minimum serta melaksanakan ibadah wajib, misalkan waktu untuk shalat dan lain-lain.

11Mustafa edwin nasution. Ekonomi Islam ( Jakarta : Kencana, 2006 ), hal 90

Gambar

Tabel permintaan terhadap buku tulis pada berbagai tingkat harga

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pelaksanaan pengelolaan hutan di wilayah KPHP unit II Kabupaten Bolaang Mongondow yang perlu dilakukan berupa pemeliharaan daerah tangkapan air untuk menjamin

berusahatani dengan melihat kondisi tanah relatif cocok sehingga penanamannya tidak sulit baik dalam pembibitan, perawatan dan hasilnyapun cukup memberikan nilai

[r]

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar, tertib, aman

Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan

Untuk menstimulus pelanggan menceritakan hal-hal positif tentang ritel kepada orang lain, maka pihak ritel dalam setiap kebijakkannya harus lebih focus pada aspek-aspek

Usaha penggilingan daging di Kabupaten Seruyan berada pada kuadran pertama yaitu memiliki sejumlah kekuatan yang besar dan peluang-peluang besar impresif yang

Hal ini dikarenakan bagian yang harus dicor yang cukup luas sehingga dengan menggunakan 2 vibrator harapanya waktu yang dibutuhkan untuk proses pengecoran akan